MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KUANTUM MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK JOB INSTRUCTION TRAINING DI SMAN 1 SIMPANG KANAN ROKAN HILIR-RIAU.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN KUANTUM MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
TEKNIK JOB INSTRUCTION TRAINING DI SMAN 1 SIMPANG KANAN
ROKAN HILIR – RIAU

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan

Oleh
ROSMAIDAR
NIM : 8126132063

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN KUANTUM MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

TEKNIK JOB INSTRUCTION TRAINING DI SMAN 1 SIMPANG KANAN
ROKAN HILIR – RIAU

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan

Oleh
ROSMAIDAR
NIM : 8126132063

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

i
ABSTRACT


ROSMAIDAR. Improving Teacher’s Ability to Perform Quantum Teaching through
Akademic Supervision Job Instruction Training Technique for Teachers in SMAN 1
Simpang Kanan, Rokan Hilir, Riau. Post Graduate Program, Medan State University
(Unimed).
This research is aimed at knowing teacher’s ability in SMAN 1 Simpang Kanan
Rokan Hilir, Riau to perform quantum teaching through academic supervision job
instruction training technic (JIT). The research hypothesis is academic supervision
with JIT technique can increase the teacher’s ability to perform quantum teaching in
SMAN 1 Simpang Kanan. This study used school-action research method through two
cycles. The subject of this research consists of 6 science teachers from SMAN 1
Simpang Kanan in 2013/2014 academic year. The main data were collected from the
teacher’s ability to perform quantum teaching. Another supported data were the
result of training reflection and lesson plan analysis of quantum teaching model.
Techniques of the data collection were through questionnaire, interview, observation,
documentation study, and information record. The activities done during the research
were quantum teaching training, lesson plan analysis, class observation and
reflection. The data were analyzed in qualitative descriptive way. The research was
considered successful if all the teachers got value above 70 % or very good (A) and
good (B) categories. The research outcomes show that there were improvement
teachers’ability to perform quantum teaching with increase 46,52 % than pre-cycle

or 27,40 % than the first cycle. Thus, the research applying the academic
supervision with job instruction training technique can be applied to improve
teacher’s ability to perform quantum teaching for SMAN 1 Simpang Kanan’s
teachers especially the science teacher.
.

ii

ABSTRAK

ROSMAIDAR. Meningkatkan Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran
Kuantum Melalui Supervisi Akademik Teknik Job Instruction Training Bagi GuruGuru SMAN 1 Simpang Kanan, Rokan Hilir, Riau. Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan (Unimed).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru SMAN 1 Simpang
Kanan, Rokan Hilir, Riau dalam melaksanakan pembelajaran kuantum melalui
supervise akademik teknik job instruction training (JIT). Hipotesis penelitian adalah
melalui supervisi akademik teknik JIT dapat meningkatkan kemampuan guru
melaksanakan pembelajaran kuantum di SMAN 1 Simpang Kanan. Jenis penelitian
ini adalah penelitian tindakan sekolah (PTS) melalui dua siklus. Subjek dalam
penelitian berjumlah enam orang yakni guru MIPA SMAN 1 Simpang Kanan tahun

ajaran 2013/2014. Data utama yang dikumpulkan adalah kemampuan guru
melaksanakan pembelajaran kuantum. Data penunjang lainnya adalah hasil refleksi
pelatihan dan telaah RPP pembelajaran kuantum. Teknik pengumpulan data melalui
angket, wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan rekaman informasi. Kegiatan
yang dilakukan adalah berupa pelatihan pembelajaran kuantum, telaah RPP, observasi
kelas, dan refleksi. Data dianalisis dengan cara kualitatif deskriptif. Kriteria
keberhasilan penelitian ini adalah jika semua guru mendapatkan nilai di atas 70 %
atau kategori nilai amat baik (A) dan baik (B). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran kuantum sebesar
46,52 % dibanding prasiklus atau sebesar 27,40 % dibanding siklus pertama. Dengan
demikian penelitian dengan menerapkan supervisi akademik teknik job instruction
training dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran kuantum bagi guru-guru SMAN 1 Simpang Kanan khususnya guru
MIPA.

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

kurnianya sehingga tesis ini bisa diselesaikan pada waktunya. Selawat dan salam
juga tercurah bagi Rasulullah SAW yang telah memberikan petunjuk dan hidayah
kepada manusia sehingga dunia ini mengenal ilmu pengetahuan sehingga tesis ini
bisa peneliti selesaikan dengan baik.
Selain itu, peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini, yaitu :
1.

Direktorat P2TK Dikmen sebagai pelaksana program pemberian beasiswa
peningkatan kualifikasi strata dua (S2) kerjasama dengan Universitas Negeri
Medan (Unimed)

2.

Bpk. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik selaku Rektor Unimed yang
memberikan dedikasinya sebagai seorang pemimpin.

3.

Bpk. Prof. Dr. Belferik Manullang selaku pembimbing I yang telah

memberikan arahan, bimbingan, dan dedikasinya.

4.

Bpk. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana
dan pembimbing II yang juga ikut memberikan arahan, bimbingan dan
dedikasinya.

5.

Bpk. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. selaku narasumber yang
memberikan ilmu kependidikannya.

6.

Bpk. Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd. M.Si. selaku narasumber yang juga banyak
memberikan ilmunya.

iv


7.

Bpk. Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. selaku narasumber yang juga telah
mencurahkan ilmu kependidikannya.

8.

Bpk. Drs. Sugeng H.M. Idris selaku Pengawas Pendidikan di SMAN 1
Simpang Kanan yang telah memberikan inspirasi dan dukungannya.

9.

Bpk. Warsono, S.Pd. M.M selaku Kepala SMAN 1 Simpang Kanan yang
telah memberikan fasilitas dan dukungannya.

10.

Bpk. Drs. Ismail, AD selaku Kepala SMAN 1 Bangko Pusako, instansi asal
peneliti yang telah memberi dukungan penuhnya.


11.

Bpk/Ibu guru MIPA SMAN 1 Simpang Kanan tahun ajaran 2013/2014, Pak
Lusi, Pak Adi, Bu Er, Bu Ros, Bu Ema, dan Bu Dewi yang telah menjadi
guru model dalam pembelajaran kuantum.

12.

Orang tua tercinta yang telah yang telah memberikan motivasi dan doanya.

13.

Mas Amir dan bayi kecilku Unima tercinta sebagai motivator dan inspirator.

14.

Bpk/Ibu staf TU pascasarjana Unimed yang telah membantu administrasi.

15.


Teman-Teman di Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi
Kepengawasan yang telah memberikan inspirasi yang baik selama ini.

Layaknya sebuah penelitian, tidak akan sempurna tanpa kritik dan saran dari
semua pihak yang bertanggung jawab demi kemajuan pendidikan ini. Begitu juga
halnya tesis ini perlu perbaikan yang membangun sehingga besar harapan penulis
atas kritik dan saran dari semua pihak terhadap tesis ini. Atas kritik dan saran
yang telah diberikan, peneliti ucapkan terima kasih.

Ttd
Peneliti

v

DAFTAR ISI

Abstract ................................................................................................................... i
Abstrak ................................................................................................................... ii
Kata Pengantar .................................................................................................... iii
Daftar Isi


..........................................................................................................v

Daftar Tabel ........................................................................................................ vii
Daftar Gambar .................................................................................................. viii
Daftar Lampiran ................................................................................................. ix

BAB I

PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................5
C. Batasan Masalah..............................................................................6
D. Rumusan Masalah ...........................................................................6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................6
F. Manfaat Penelitian ..........................................................................7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................8

A. Kerangka Teoritis ...........................................................................8
1. Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Kuantum .....8
2. Supervisi Akademik ................................................................25
3. Job Instruction Training ..........................................................33
B. Penelitian yang Relevan ...............................................................44
C. Kerangka Berpikir ........................................................................46
D. Hipotesis.......................................................................................48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................49
A. Tempat Dan Waktu Penelitian .....................................................49
B. Subjek Penelitian..........................................................................49
C. Defenisis Operasional ..................................................................50

vi

D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................50
E. Prosedur Penelitian.......................................................................52
1. Siklus 1 .....................................................................................54
2. Siklus 2 .....................................................................................58
F. Teknik Analisis Data ....................................................................60
G. Kriteria Keberhasilan ..................................................................62

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...............................63
A. Hasil Penelitian ............................................................................63
B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................64
1. Prasiklus ..................................................................................64
2. Siklus I.....................................................................................67
3. Siklus II ...................................................................................73
C. Temuan Penelitian ........................................................................78
D. Pembahasan ..................................................................................78
1. Pengisian Angket .....................................................................78
2. Pelaksanaan Pelatihan .............................................................80
3. Telaah RPP ..............................................................................83
4. Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Kuantum.....85
E. Ketebatasan Penelitian .................................................................93

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ......................................94
A. Simpulan ......................................................................................94
B. Implikasi .......................................................................................94
C. Saran .............................................................................................95

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................96
LAMPIRAN ..........................................................................................................99

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kuantum.............................24
Tabel 2.2 Kegiatan Supervisi Akademik ..............................................................25
Tabel 2.3 Kegiatan Pengawas Sekolah .................................................................30
Tabel 2.4 Jenis Tindakan Pengawas Sekolah ......................................................31
Tabel 3.1 Skenario Siklus I ...................................................................................56
Tabel 3.2 Skenario Job Instruction Training ........................................................57
Tabel 3.3 Skenario Siklus II ..................................................................................59
Tabel 4.1 Paparan Data Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran
Kuantum ................................................................................................63
Tabel 4.2 Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Kuantum
Pada Prasiklus ......................................................................................66
Tabel 4.3 Bentuk Kegiatan Pelatihan Pembelajaran Kuantum .............................68
Tabel 4.4 Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Kuantum
Pada Siklus I..........................................................................................71
Tabel 4.5 Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Kuantum
Pada Siklus II ........................................................................................75
Tabel 4.6 Rata-rata Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Kuantum
Antar Siklus ..........................................................................................77
Tabel 4.7 Hasil Telaah RPP Siklus I dan Siklus II ...............................................84
Tabel 4.8 Analisis Peningkatan Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran
Kuantum Antar Siklus ..........................................................................86
Tabel 4.9 Peningkatan Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Kuantum .......87
Tabel 4.10 Peningkatan Kemampuan Masing-masing Guru Dalam
Melaksanakan Pembelajaran Kuantum Antar Siklus ..........................88

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan ................................................................52
Gambar 4.1 Diagram Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Kuantum
Pada Prasiklus, Siklus I dan II............................................................76
Gambar 4.2 Telaah RPP siklus I dan II ..................................................................85
Gambar 4.3 Diagram Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Kuantum
untuk Masing-masing Guru ..............................................................88

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Modul Pembelajaran Kuantum ........................................................99
Lampiran 2 : RPP Kuantum .................................................................................180
Lampiran 3 : Angket Pembelajaran Kuantum .....................................................181
Lampiran 6 : InstrumenTelaah RPP ....................................................................183
Lampiran 4 : Jadwal Kegiatan Pelatihan Pembelajaran Kuantum ......................185
Lampiran 5 : Lembar Evaluasi Pelatihan Pembelajaran Kuantum .....................187
Lampiran 7 : Lembar Observasi Pembelajaran Kuantum ...................................188
Lampiran 8 : Lampiran Perhitungan .................................................................190
Lampiran 9 : Tabel Distribusi Student (ttabel) .....................................................197
Lampiran 10 : Rencana Kegiatan Penelitian (RKP) ............................................198
Lampiran 10 : Berita Acara Pelaksanaan Penelitian ............................................202
Lampiran 11 : Daftar hadir Sosialisasi Pembelajaran Kuantum ..........................204
Lampiran 12 : Daftar Hadir Pelaksanaan Siklus I................................................206
Lampiran 13 : Daftar Hadir Pelaksanaan Siklus II ..............................................207
Lampiran 14 : Daftar Hadir Penutupan Pembelajaran Kuantum .........................208
Lampiran 15 : Dokumentasi .................................................................................210
Lampiran 16 : Profil SMAN 1 Simpang Kanan ...................................................220
Lampiran 17 : Surat Keputusan Pembimbing Tesis Prodi AP .............................234
Lampiran 18 : Undangan Seminar Proposal Tesis ...............................................235
Lampiran 19 : Surat Izin Penelitian Lapangan dari Pascasarjana Unimed .........236
Lampiran 20 : Surat Izin Melakukan Penelitian dari Dinas Pendidikan Rohil ....237
Lampiran 21 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................238
Lampiran 22 : Undangan Ujian Tesis ..................................................................239
Lampiran 23 : Surat Keterangan Lulus TOEFL ...................................................240
Lampiran 23 : Biodata..........................................................................................241

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan itu pada dasarnya sangatlah penting dan tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan seseorang, keluarga, bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu
bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu. Begitu
juga dengan baik buruknya suatu bangsa bisa dilihat dari baik buruknya
pendidikan bangsa tersebut. Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka
pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang
diharapkan. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan
tenaga pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga pendidikan.
Dalam hal ini, guru merupakan salah satu tenaga pendidik yang memegang
peranan penting terhadap keberhasilan pendidikan bangsa ini
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 pasal 8 menyatakan guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk meujudkan tujuan pendidikan nasional.
Selanjutkan dalam pasal 10 ayat (1) menyatakan kompetensi guru sebagaimana
dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (Sagala : 2011). Untuk itu,
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah telah
menetapkan delapan standar pendidikan nasional (SPN) yang dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005. Salah satunya
adalah standar proses. Ada tiga komponen standar proses yakni (a) perencanaan

2

pembelajaran, (b) pelaksanaan pembelajaran, dan (c) penilaian pembelajaran.
Ketiga komponen tersebut mutlak dilaksanakan oleh guru dan mutlak dipantau
oleh pengawas sekolah. Mengingat guru adalah salah satu pelaku utama
peningkatan mutu pendidikan, maka kemampuan profesional guru dalam
melaksanakan SPN ini sangat diperlukan. Kemampuan guru sebagai tenaga
pendidikan, baik secara personal, sosial, maupun profesional harus benar-benar
dikembangkan.
Untuk menciptakan kelancaran kegiatan belajar mengajar, seorang guru
perlu memahami dengan baik proses belajar mengajar (PBM), selain itu pula
harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang garapannya, serta dapat
mengelola kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Sagala (2009), supervisi akademik tujuannya antara lain (1) membantu
guru-guru dalam mengembangkan proses belajar mengajar; (2) membantu guruguru menterjemahkan kurikulum ke dalam proses belajar mengajar; dan (3)
membantu guru-guru mengembangkan staf sekolah.
Dalam dunia pendidikan, banyak model pembelajaran yang bisa
diterapkan, seperti model Jigsaw, Number Head Together, Group Investigation,
Role Playing, dan lain lain yang semua itu bertujuan agar materi pembelajaran
bisa dipahami siswa. Begitu juga halnya pembelajaran kuantum merupakan salah
satu cara pengajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan motivasi
siswa, menciptakan susana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, dan
dengan cara pengajaran ini siswa dapat lebih mudah menerima dan memahami
materi pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

3

Hal ini terbukti berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Super Camp
sebuah program percepatan Quantum Teaching yaitu 68 % meningkatkan
motivasi, 73 % meningkatkan nilai, 81 % meningkatkan percaya diri, 84 %
meningkatkan harga diri, dan 98 % meningkatkan penggunaan keterampilan.
Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan
belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan
proses belajar. Metodologi ini dibangun berdasarkan pengalaman delapan belas
tahun dan penelitian terhadap 25.000 siswa, dan sinergi pendapat dari ratusan
guru (De Porter : 2002).
Adapun halnya dengan SMAN 1 Simpang Kanan yang terus berbenah diri
untuk kemajuan anak bangsa, terbuka untuk mengadakan pembaruan guna
peningkatan tenaga pendidik dan peserta didiknya. Sebagaimana sekolah pada
umumnya, SMAN 1 Simpang Kanan tidak terlepas dari masalah guru-guru dalam
pelaksanaan pembelajarannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengawas
pendidikan SMAN 1 Simpang Kanan pada hari Kamis, tanggal 17 Oktober 2013
(Bpk Drs. Sugeng H.M Idris) didapat gambaran bahwa kemampuan guru
melaksanakan pembelajaran kuantum masih rendah.
Dalam pembicaraan tersebut terungkap bahwa dalam pelaksanaan
pembelajaran, masih terlihat guru yang monoton (kurang variasi dalam mengajar),
mengajar langsung pada topik sehingga jarang dalam pemberian motivasi terlebih
dahulu, jarang memuji keberhasilan anak sebagai bentuk penghargaan kepada
mereka. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang

bisa

menghidupkan suasana yang menggairahkan dan menimbulkan motivasi anak
untuk melaksanakan tugas-tugas dalam kegiatan belajar mengajar masih rendah.

4

Berdasarkan angket yang dibagikan dan wawancara lanjut yang dilakukan
terhadap guru MIPA sendiri menyatakan bahwa kesulitan mereka dalam menarik
minat dan motivasi siswa untuk belajar. Mereka juga kesulitan untuk membuat
anak lebih mudah memahami materi terutama rumus-rumus sehingga tak jarang
siswa mudah bosan dalam belajar, cuek, dan mengantuk. Pembelajaran biasanya
berupa ceramah langsung ke topik bahasan dengan media papan tulis. Masalah ini
terus dialami oleh guru MIPA dari tahun ke tahun tanpa bisa berbuat banyak.
Masalah ini semakin terlihat dari lembar observasi pembelajaran kuantum yang
diakui oleh guru sendiri didapat nilai kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran kuantum selama ini masih kurang.
Masalah yang dihadapi guru ini perlu disikapi dengan pelaksanaan
supervisi khususnya supervisi akademik yang berhubungan langsung dengan
usaha bantuan dari supervisor terhadap guru yang memiliki masalah dalam
pembelajarannya. Hal inilah yang memicu keinginan peneliti untuk mengadakan
suatu perbaikan. Sebagaimana paparan di atas, peneliti berusaha mengenalkan
pembelajaran kuantum yang telah terbukti dapat meningkatkan motivasi, nilai,
kepercayaan dan harga diri sehingga masalah guru dalam pembelajaran tadi tidak
ditemui lagi. Dalam usaha perbaikan kualitas guru ini nantinya peneliti
mengambil pelatihan teknik job instruction training yakni jenis pelatihan instruksi
kerja yang bisa dilakukan di tempat kerja guru di saat melaksanakan tugasnya
tanpa mengganggu aktivitas pokoknya dalam PBM.
Berdasarkan beberapa masalah pembelajaran yang ada di SMAN 1
Simpang Kanan di atas serta pilihan solusinya, maka hal ini membuat peneliti
tertarik

untuk

mengangkatnya

menjadi

sebuah

judul

penelitian

yakni

5

Meningkatkan Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Kuantum Melalui
Supervisi Akademik Teknik Job Instruction Training di SMAN 1 Simpang
Kanan, Rokan Hilir – Riau. Diharapkan nantinya melalui kegiatan penelitian yang
bertajuk supervisi akademik ini bisa mengatasi atau meminimalisir masalahmasalah yang dihadapi guru khususnya guru MIPA di SMAN 1 Simpang Kanan,
Rokan Hilir – Riau.

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian di atas, ada beberapa masalah yang ditemui di SMAN 1
Simpang Kanan, Rokan Hilir - Riau. Masalah yang ditemui antara lain kurangnya
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran kuantum seperti variasi/metode
dalam mengajar masih monoton, pemberian motivasi pada siswa masih kurang,
dan jarang memuji keberhasilan anak, pembelajaran yang sulit atau membosankan
bagi anak. Masalah ini perlu ditanggapi guru secara serius sebagai orang pertama
yang langsung berhadapan dengan siswa dan bantuan supervisi yang dilakukan
oleh seorang pengawas sekolah khususnya supervisi akademik dalam hal
melakukan pemantauan atau monitoring, penilaian, dan pelatihan/pembimbingan.
Berhubungan dengan pelatihan, begitu banyak teknik pelatihan yang bisa
dikembangkan dan secara garis besar dibagi atas dua yakni on the job training
method dan off the job training. Jenis pelatihan on the job training terbagi lagi
atas; (1) job instruction training; (2) apprenticeship; (3) internship and
assistantship; (4) job rotation and transfer; (5) junior boards and committee
assigments; dan (6) couching and counseling. Teknik off the job training terbagi
atas dua; yakni (1) metode presentasi informasi; dan (2) metode simulasi.

6

Metode presentasi informasi sendiri terbagi lagi atas, (a) kuliah, (b)
presentasi video, (c) metode konferensi, (d) programmed instruction, dan (e) studi
sendiri. Termasuk dalam metode simulasi adalah, (a) metode studi kasus, (b) role
playing,(c) business game, (d) vestibule training, dan (e) latihan laboratorium
(Yani, 2012 : 99). Dalam hal ini, pelatihan yang paling populer digunakan
menurut Dessler (2010) adalah on the job training dan untuk pekerjaan yang
terdiri dari sebuah rangkaian langkah logis yang diajarkan secara bertahap dikenal
dengan istilah job instruction trainin.

C. Batasan Masalah
Demikian banyaknya model yang teridentifikasi tapi penelitian ini dibatasi
pada supervisi akademik teknik job instruction training di SMAN 1 Simpang
Kanan, Rokan Hilir - Riau.

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
apakah supervisi akademik teknik job instruction training dapat meningkatkan
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran kuantum di SMAN 1 Simpang
Kanan, Rokan Hilir - Riau ?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui kemampuan
guru SMAN 1 Simpang Kanan, Rokan Hilir dalam melaksanakan pembelajaran
kuantum melalui supervisi akademik teknik job instruction training.

7

F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, manfaat yang diharapkan nantinya adalah sebagai
berikut :
a) Manfaat teoritis
Menambah wawasan keilmuan peneliti tentang pembelajaran kuantum
serta manfaatnya bagi PBM.
b) Manfaat Praktis
1. Bagi guru agar bisa memotivasi dalam penerapan pembelajaran
kuantum

sebagai

salah satu

model pembelajaran

yang bisa

meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam PBM.
2. Bagi sekolah sebagai bahan masukan pilihan model pembelajaran yang
bisa digunakan guru dalam mengatasi masalah pembelajaran.
3. Bagi pengawas sekolah sebagai masukan untuk dapat menggunakan
supervisi akademik

teknik job instruction training sebagai sebuah

model supervisi yang bisa terus dikembangkan dan diterapkan pada
sekolah binaan lainnya terutama yang mengalami masalah yang sama.

94

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMAN 1 Simpang Kanan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Adanya peningkatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran kuantum
melalui supervisi akademik teknik job instruction training di SMAN 1 Simpang
Kanan, Rokan Hilir, Riau.

B. Implikasi
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa supervisi akademik teknik job
instruction training (JIT) dapat meningkatkan kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran kuantum. Dengan adanya penelitian ini, maka manfaatnya sangat
positif sekali dalam mengatasi masalah pembelajaran di SMAN 1 Simpang kanan
selama ini. Ada beberapa perbaikan yang telah dilakukan oleh guru-guru SMAN 1
Simpang kanan khususnya guru MIPA setelah mengikuti supervisi akademik
teknik JIT ini.
Perbaikan tersebut berhubungan dengan langkah-langkah pembelajaran
yang selama ini kurang diperhatikan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Guru cenderung melaksanakan pembelajaran langsung masuk ke kegiatan inti
(penyajian materi). Mereka kurang melakukan kegiatan pendahuluan dan penutup
yang dalam pembelajaran kuantum dikenal dengan istilah penumbuhan motivasi
dan pemberian pengalaman baru (tahap Tumbuhkan dan Alami) dan bentuk
penghargaan kepada siswa atas hasil usahanya selama PBM (tahap Rayakan).

95

Melalui supervisi akademik teknik JIT ini, guru-guru diberikan motivasi, video
motivasi dan pembelajaran, bentuk-bentuk perayaan atau dukungan terhadap
setiap usaha yang telah dilakukan siswa sehingga pembelajarannya lebih meriah,
mudah dipahami, penuh semangat, dan menyenangkan.
Perbaikan ini tidak hanya perlu dilakukan oleh guru yang bersangkutan
tapi juga perlu didukung oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah. Jika
masalahnya dilihat secara lebih serius lagi maka perlu ditindaklanjuti oleh Dinas
Pendidikan. Semua ini perlu dilakukan agar bisa menghasilkan pendidik dan
peserta didik yang berkualitas.

C. Saran
Berdasarkan implikasi di atas, maka saran-saran untuk perbaikan bagi
pendidikan ke depan adalah sebagai berikut :
1. Perlunya penambahan keterampilan guru-guru dalam melaksanakan
pembelajaran melalui pelatihan pembelajaran kuantum.
2. Perlunya pembinaan secara berkelanjutan terhadap kemampuan guru
melaksanakan pembelajaran kuantum oleh pengawas sekolah melalui
supervisi akademik teknik job instruction training.
3. Perlunya pembinaan yang intensif dari Dinas Pendidikan terhadap
jajarannya khususnya pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas
pokoknya yakni supervisi akademik dengan pemberian latihan /
bimbingan kepada guru teknik job instruction training.

96

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta.
Candra, Husni Gunawan. 2008. Pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia (job instruction training, coaching, apprenticeship, lecture,
dan vestibule training) terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Bank
Central Asia, tbk cabang Borobudur.
http://osrel.stiemce.ac.id/?page=thesis&level=s1&id=6199.
Davis, Eddie. 2005.The Training Managers : A Handbook. Jakarta : PT Bhuana
Ilmu Populer.
De Porter, Bobbi, dkk. 20002. Quantum Learning. Bandung : Kaifa.
........ 2002. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa.
........ 2000. Quantum Business. Bandung : Kaifa.
Dessler, Gary. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Indeks.
Diat, Sudiyono. 2011. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta : Gaya Media.
Dryden, Gordon; Vos, Jeanette. 2002. Revolusi Cara Belajar (The Learning
Revolution) Belajar Akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan "Fun".
Bandung : Kaifa.
Gagne, Robert M, and Leslie J. Briggs, and Walter W. Warge. 1992. Principles of
Intructional Design, (4thed) Fort Worth, Tx : Hobcourt Brace Ivanovich.
Glover, Derek. 2005. Improving Learning (Memperbaiki Pembelajaran). Jakarta :
Grasindo.
Goleman, Daniel, 2003, Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi.
Cetakan V. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Halida. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3 Sma Negeri 6
Banjarmasin Pada Materi Ajar Perpindahan Kalor Melalui Penerapan Model
Quantum Teaching.
http://julpahalida.blogspot.com/2013/11/jurnal-quantum-teaching.html

97

Hamalik. 2013. Manajemen Pelatihan dan Ketenagakerjaan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Handoko, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : BPFE - Yogyakarta.
Ma’aruf .2008. Pembelajaran Quantum Teaching dengan Metode
Multikecerdasan untuk motivasi belajar siswa. Geliga Sains, Vol 1 No. 1
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFEYogyakarta.
Mathis, Robert L.2006. Human Resorces Management Manajemen Sumber Daya
Manusia (terjemahan). Jakarta : Salemba Empat.
Mitrawati. 2012. Upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa
kelas X 8 SMAN 1 Bukittinggi menggunakan model pembelajaran Quantum
Teaching berbasis ikhlas
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jppf/article/view/596
Patricia. 2013. Penerapan model Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil
belajar ranah kognitif dan metakognitif materi Alat Optik siswa SMA.
http://repository.upi.edu/id/eprint/4555
Nata, Abudin. 2003. Manajemen Mengatasi kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia,. Jakarta : Kencana.
Ronnie, Dani M. 2006. The Power of Emotional & Adversity Quotien for
Teachers. Cet ke-1. Jakarta Selatan : Hikmah
Rose, Colin. 2002. Accelerated Learning For The 21st Century, Cara belajar
Cepat Abad XXI. Bandung : Nuansa.
Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Cet. Ke-5. Bandung
: Alfabeta.
..........2010. Supervisi Pembelajaran. Cet. Ke-1. Bandung : Alfabeta.
..........2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Cet. Ke-3.
Bandung : Alfabeta.
Samani, Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

98

Sirait, Justine T. 2012. Memahami Aspek Pengelolaan SDM dalam Organisasi.
Jakarta : Grasindo.
Siregar, Eveline. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Sudjana, dkk. 2012. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.
Bekasi : Binamitra Publishing.
Sudjana, Nana. 2010. Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Bekasi : Binamitra
Publishing.
........ 2012. Supervisi Pendidikan. Bekasi : Binamitra Publishing.
........ 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Welberg, Herbert dan Greenberg, Rebbeca. 1997. “Using The Learning
Environment Inventory, Educational Leadership”
Wijaya. 1994. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Remaja Rosda Karya.
Wycoff, Joyce. 2003. Menjadi Super Kreatif . Bandung : Kaifa
Yani, M.2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Mitra Wacana
Media.
ebekunt.files.wordpress.com/2009/06/8-quantum-teaching1.ppt
http://arka-materi.blogspot.com/2011/11/pelatihan-on-job-training-off-job.html
http://managementdaily.co.id/journal/index/category/human_resources/27/690http
http://www.slideshare.net/rininovirini/ppt-quantum-teaching-learning