KEPERCAYAAN ORANGTUA KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Kepercayaan Orangtua Kepada Lembaga Pendidikan Islam.

KEPERCAYAAN ORANGTUA KEPADA LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :
MUSLIKHATUN
F 100 100 127

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

KEPERCAYAAN ORANGTUA KEPADA LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana S-1 Psikologi


Oleh :
MUSLIKHATUN
F 100 100 127

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

ii

ABSTRAKSI
KEPERCAYAAN ORANGTUA KEPADA LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM
Muslikhatun
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia semakin banyak dijumpai
dari lembaga pendidikan negri, swasta maupun lembaga pendidikan pribadi.
Seperti halnya lembaga pendidikan Islam telah diminati oleh masyarakat saat ini,
walaupun pendidikan Islam banyak di minati oleh masyarakat namun ancaman
kemajuan mutu pendidikan selalu ada yaitu banyak lembaga pendidikan lain yang

lebih tangguh dan berkualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan proses
terbentuknya dinamika psikologis kepercayaan orangtua kepada lembaga
pendidikan Islam. Informan dalam penelitian ini berasal dari ibu rumah tangga
yang memiliki putra/ putri yang sedang menempuh pendidikan/ sudah lulus dari
UMS berjumlah 10 orang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
memakai teknik wawancara tiap informan.
Hasil penelitian menemukan bahwa berdasarkan hasil wawancara
dengan sepuluh informan yang berasal dari keluarga yang beragama Islam dan
non Islam diperoleh bahwa lembaga pendidikan Islam tersebut, baik/ bagus di
mata masyarakat, fasilitas bagus, biaya standart/ tidak terlalu mahal, banyak
mahasiswa/ mahasiswi yang berasal dari luar pulau Jawa, dan universitas islam
tertua di kota Solo. Lembaga tersebut terbuka untuk semua kalangan masyarakat
dan semua agama yang ada di Indonesia. Lembaga tersebut juga tidak
membedakan sistem pengajaran selama putra/ putri informan menempuh
pendidikan kecuali mata kuliah tentang agama Islam. Mahasiswa dari agama non
Islam tidak diberatkan dengan mata kuliah agama Islam.
Kata kunci : kepercayaan, lembaga pendidikan Islam

v


ABSTRACT
TRUST PARENTS EDUCATIONAL INSTITUTIONS TO ISLAM
Muslikhatun
Faculty of Psychology, Muhammadiyah University of Surakarta
The education system in Indonesia found more of the country educational
institutions, private and private educational institutions. As well as Islamic
educational institutions have been in demand by today's society, even though
many Islamic education in the interest of the community but the threat is always
there progress of education quality that many other educational institutions are
more resilient and qualified.
The study have understood and described the process of the formation of
the psychological dynamics of trust parents to Islamic educational institutions.
Informants in this study came from a housewife who has a son or daughter who is
studying or has graduated from UMS about 10 people. This study uses a
qualitative method using interview techniques every informant.
The study have found that based on interviews with ten informants who
came from families who has Muslims and non-Muslims obtained that Islamic
schools, the good or great in the eyes of society, good facilities, the cost of
standard or not too expensive, many students who comes from outside the island

of Java, and the oldest Islamic University in the city of Solo. The institute is open
to all people and all religions in Indonesia. The agency also did not distinguish
between the teaching systems for your son or daughter informant studying
subjects except religion. The students from non-Islamic religious subjects did not
burdened with the Islamic religion.
Keywords: trust, Islamic educational institutions

vi

A. PENDAHULUAN
Berdasarkan

Kementerian

relevansinya di tengah-tengah laju

Agama (Kemenag) mencatat, hingga

pembangunan


saat ini jumlah lembaga pendidikan

paradigma sekarang ini, sehigga

Islam di Indonesia mencapai 300.270

pendidikan Islam akan melahirkan

lembaga

manusia yang belajar terus (long life

dari

(Yoenianto,

TK

sampai


2005).

lembaga

pendidikan

diminati

oleh

PT

Kehadiran
ini

dan

education),

banyak


terbuka,

masyarakat.Banyak

pembaruan

mandiri,
inovatif,

memecahkan

dan

disiplin,
mampu

menyelesaikan

orangtua yang mempercayakan anak-


berbagai problem kehidupan, serta

anaknya

lembaga

berdayaguna bagi kehidupan dirinya

pendidikan Islam. Karena menurut

dan masyarakat (Ismail, 1997 dalam

mereka kalau sejak dini anak-anak

Ibrahim, 2011)

bersekolah

di


dibekali dengan ilmu-ilmu agama

Berdasarkan paparan di atas

maka secara tidak langsung akan

dapat disimpulkan bahwa orangtua

membentuk kepribadian yang baik

mempunyai peran penting dalam

melalui

pengambilan

pendidikan

Menurut


Abidin

tersebut.

(2005),

pada

pemilihan

keputusan
sekolah

bagi

tentang
anak.

umumnya tiap-tiap sekolah akan


Pendidikan merupakan hal yang

mempunyai sifat yang khas, seperti

sangat penting maka orangtua akan

prestasi

kondisi

memilihkan sekolah yang terbaik

sekolah dan sarana prasarana, oleh

untuk anaknya. Lembaga pendidikan

karena itu orangtua akan selektif

Islam

dalam pemilihan sekolah.

agar anak tidak hanya dibekali ilmu

sekolah,

Pendidikan

letak,

harus

pengetahuan umum saja, namun

berorientasi kepada pembangunan

ilmu tentang agama juga sangat

dan

pengembangan

penting dalam

intelektualitas,

hari.

pembaruan,

kreativitas,
keterampilan,

Islam

merupkan alternatif utama

kecakapan,

dan

mampu

sehari-

1. Kepercayaan

penalaran sehingga pendidikan Islam
akan

kehidupan

Kepercayaan

mempertahankan

menurut

Campbell dalam Light (2013) adalah

1

kemampuan

dari

individu

b.

yang

(competency)

mudah terpengaruh oleh tindakan

Kompetensi meliputi

orang lain, dengan harapan bahwa
penerima

kepercayaan

Kompetensi

pengetahuan

akan

serta

melakukan tindakan tertentu yang

keahlian teknis dan antar

penting bagi si pemberi, terlepas dari

personal

individu.

kemampuan

Apakah

seseorang

pemberi

memantau

atau

untuk

memahami

mengontrol

apa

yang

sedang ia bicarakan, kita

penerima.
Kepercayaan menurut Covey

cenderung

(2010), kepercayaan adalah fungsi

mendengar

atau

dari dua hal yaitu karakter dan

menggantungkan

diri

kompetensi.

pada

Karakter

mencakup

tidak

seseorang

integritas, motif, dan niat terhadap

kemampuannya

orang

biasa kita percayai.

sedangkan

mencakup

kita

hasil-hasil,
dan

dengan

keduanya

kepercayaan

adalah

keandalan,

prediktabilitas,

dan

penilaian yang baik pada

Berdasarkan paparan diatas
disimpulkan

tidak

Konsistensi berkaitan

catatan

merupakan sama-sama penting.

dapat

yang

c. Konsistensi (consistency)

kemampuan,

keterampilan,
prestasi

kompetensi

akan

suatu

bahwa

pihak

menangani

keyakinan

dalam
situasi.

individu terhadap perilaku oranglain

“inkonsistensi antara kata

dalam

dan perbuatan

menentukan

sebuah

menurunkan

keputusan.

akan
tingkat

kepercayaan”.

Menurut Robins (2011) yaitu,

d. Loyalitas (loyality)

ada lima aspek yang membentuk

Kesediaan

konsep kepercayaan yaitu:

melindungi

a. Integritas (integrity)
Integritas merujuk pada

menyelamatkan

kejujuran dan kebenaran.

lain.

2

untuk
dan
orang

berkelanjutan

e. Keterbukaan (Openness)

untuk

membangun

citra yang positif di masyarakat.

Keterbukaan meliputi

Dari paparan di atas dapat

kesediaan untuk berbagi
informasi,

disimpulkan

bahwa

kepercayaan

pemikiran,pendapat, dan

orangtua

reaksi terhadap hal yang

komponen

sedang dibicarakan.

membangun citra positif di dalam

murid
yang

merupakan
penting

dalam

kehidupan masyarakat.

Berdasarkan paparan
diatas dapat disimpulkan

3. Lembaga pendidikan Islam

bahwa

aspek-aspek

Pendidikan Islam memiliki

pembentuk

kepercayaan

cakupan yang cukup luas, seperti

antara lain, kredibilitas,

yang dikemukakan Soejoeti dalam

integritas,

Mujib, dan Mudzakkir (2006) yaitu

niat

baik,

kompetensi, konsistensi,

pendidikan

loyalitas,

dalam

dan

3

Islam

didefinisikan

pengertian.Pertama ,

keterbukaan.

pendidikan

Islam

adalah

jenis

2. Kepercayaan orangtua murid

pendidikan

yang

pendirian

dan

Mujamil (2007) menyatakan
bahwa

masayarakat

penyelenggaraannya didorong oleh

merupakan

komponen

strategis

yang

harus

mendapat

perhatian

penuh

oleh

lembaga

pendidikan

agar

dapat

hasrat dan semangat cita-cita untuk
mengejawantahkan

nilai-nilai

Islam.Kedua , model pendidikan yang
memberikan

perhatian

yang

meningkatkan kualitas pendidikan

sekaligus menjadikan ajaran Islam

guna mencapai tujuan pendidikan

sebagai pengetahuan untuk program

nasional.

studi yang diselenggarakan.Ketiga ,

Menurut
keberadaan

Bimas

(2011)

model pendidikan yang mencakup

lembaga–lembaga

kedua pengertian tersebut di atas.

pendidikan Islam baik di daerah

Sementara

itu

menurut

maupun di perkotaan memiliki akses

Muhaimin (2002), bahwa lembaga

yang sama dalam perbaikan yang

pendidikan Islam jika ditilik dari
aspek

3

program

dan

praktik

pendidikan Islam yang dilaksanakan,

hukum tersendiri.

terutama

4. Kepercayaan orangtua kepada

di

Indonesia,

setidak-

tidaknya dapat dibagi ke dalam lima

lembagapendidikan Islam

jenis, yaitu: (1) pendidikan pondok

Kepercayaan

diartikan

pesantren; (2) pendidikan madrasah,

sebagai

dan

seperti

untukmenggantungkan dirinya pada

IAIN/ STAIN atau Perguruan Tinggi

pihak lain dengan risiko tertentu

Islam yang bernaung di bawah

menurut Lau dan Lee (dalam Sartika

Departemen Agama; (3) pendidikan

dan Zaki, 2012). Adapun beberapa

umum yang bernafaskan Islam, (4)

aspek kepercayaan menurut Robins

pelajaran

(2011)

pendidikan

lanjutan

agama

Islam

yang

kesediaan

individu

antara

lain,

diselenggarakan di lembaga-lembaga

integritas(integrity),

pendidikan umum sebagai suatu

(competency),konsistensi

mata pelajaran atau mata kuliah saja;

(consistency),

dan (5) pendidikan Islam dalam

dan keterbukaan (openness).

keluarga atau tempat-tempat ibadah,
dan/atau

forum-forum

keislaman,

majelis

Schoorman

dan

terhadap
lembaga

(loyality),

(1995)

faktor

yang

membentuk kepercayaan seseorang

sebagainya.
Jadi

loyalitas

Menurut Mayer, David, dan

kajian

ta’lim

kompetensi

pendidikan

yang

lain

ada

yaitu:Kemampuan

tiga

(ability),

Islam adalah suatu bentuk organisasi

Kebaikan hati (benevolence), dan

yang

Integritas (integrity).Mujamil (2007)

diadakan

mengembangkan

untuk

lembaga-lembaga

menyatakan

bahwa

masayarakat

sosial, baik yang permanen maupun

merupakan komponen strategis yang

tidak

harus mendapat perhatian penuh oleh

permanen.Lembaga

ini

mempunyai pola-pola tertentu dalam

lembaga

memerankan

serta

meningkatkan kualitas pendidikan

mempunyai struktur tersendiri yang

guna mencapai tujuan pendidikan

dapat mengikat individu yang berada

nasional.Semua

dalam

menyadari

fungsinya,

naungannya,

sehingga

lembaga ini mempunyai kekuatan

memiliki

4

pendidikan

orang

bahwa
peranan

agar

dapat

harus

masyarakat
yang

sangat

penting

terhadap

kelangsungan,
lembaga

keberadaan,

bahkan

pemahaman

kemajuan

pendidikan

tentang

kepercayaan

orangtua kepada lembaga pendidikan

Islam.Oleh

Islam.

karena itu, para pemimpin lembaga
pendidikan

Islam

membaca

harus

selera

mampu

C. HASIL PENELITIAN DAN

masyarakat.

PEMBAHASAN

Caranya adalah dengan memiliki

Tujuan dari penelitian ini

orientasi yang jelas dan melakukan

adalah

pembenahan-pembenahan

mendeskripsikan

melalui

memahami

strategi baru untuk meningkatkan

kepercayaan

kemajuan

lembaga

sehingga

menjanjikan
jaminan

masa

dapat

depan,

keilmuan,

dan
bagaimana

orangtua

kepada

pendidikan

Islam.

baik

Pembahasan dalam penelitian ini

kepribadian,

didapat dari pembahasan hasil data

maupun ketrampilan.

wawancara.

Adapun

pembahasan

sebagai berikut:
B. METODE PENELITIAN

Berdasarkan paparan di atas

Informan dalam penelitian ditetapkan

dapat diketahui bahwa kepercayaan

berdasarkan orangtua yang beragama

orangtua kepada lembaga pendidikan

Islam dan non Islam yang memiliki

Islam dapat dilihat dari lima aspek

putra/ putri yang sedang menempuh

yang

pendidikan di UMS/ sudah lulus

(2011) yang meliputi

yang

kompetensi, konsistensi, loyalitas,

menetap

di

Karsidenan

Surakarta.

dan

Definisi gejala penelitian

dikemukakan

keterbukaan.

oleh

Robins

integritas,

Dari

hasil

wawancara dengan sepuluh informan

Metode pengumpulan data dalam

yang berasal dari keluarga yang

penelitian ini adalah kualitatif yang

beragama Islam dan non Islam

diungkap

dengan

metode

diperoleh bahwa lembaga pendidikan

wawancara.Wawancara

pada

Islam tersebut, baik/ bagus di mata

penelitian kali ini dilakukan kepada

masyarakat, fasilitas bagus, biaya

sepuluh informan dengan tujuan

standart/ tidak terlalu mahal, banyak

untuk menambah dan memperdalam

mahasiswa/ mahasiswi yang berasal

5

dari luar pulau Jawa, dan universitas

Kristen.Berdasarkan

islam tertua di kota Solo. Hal ini

Azumardi

sesuai dengan penuturan Abidin

perkembangan

(2005), pada umumnya tiap-tiap

menggembirakan tersebut memiliki

sekolah akan mempunyai sifat yang

dua

khas, seperti prestasi sekolah, letak,

pertama

kondisi

terhadap Warga Negara Indonesia

sekolah

dan

sarana-

pendapat

(2010)

dampak

yaitu

tentang
yang

yang

lembaga

signifikan,
pendidikan

prasarana, oleh karena itu orangtua

terutama

akan

pendidikan yang memadai.Bentuk

selektif

dalam

pemilihan

sekolah.

umat

Islam

akan

model pendidikan yang beragam

Lembaga pendidikan Islam
tersebut

terbuka

semua

positif antar lembaga pendidikan

kalangan dan semua agama yang ada

untuk memberikan layanan terbaik

di Indonesia. Lembaga tersebut juga

bagi pengguna pendidikan. Kedua,

tidak membedakan sistem pengajaran

lembaga pendidikan yang non-Islam,

selama

kemampuan merebut

putra/

untuk

justru melahirkan persaingan yang

putri

informan

para calon

menempuh pendidikan kecuali mata

murid dengan memberikan jaminan

kuliah

Islam.

layanan yang memadai dalam setiap

dari

bidang, memberikan kontribusi yang

tentang

Mahasiswa

agama

yang

berasal

keluarga non Islam tidak diberatkan

besar

dengan mata kuliah agama Islam.

lembaga–lembaga pendidikan Islam

Mereka tetap mendapatkan mata

terutama lembaga pendidikan Islam

kuliah tentang agama Islam namun

swasta.

tidak

terlalu

dituntut

harus

akan

keberlangsungan

Menurutpengamatan

para

menguasai.Hal ini sesuai dengan

informan, putra/ putri mereka selama

fenomenadi

wilayah

menempuh pendidikan di lembaga

Muhammadiyah

Islam tersebut sikapnya menjadi

sebagai salah satu organisasi Islam

lebih baik dari yang sebelumnya,

terbesar

telah

mereka lebih sopan dengan orang

mendirikan sejumlah sekolah yang

lain terutama orang yang lebih tua,

50%-75%

lebih terbuka baik masalah akademik

kantong

beberapa

Kristen,

di

Indonesia,

siswanya

beragama

6

maupun non akademik. Hal ini

merupakan sama-sama penting. Hal

sesuai dengan pendapat Maimun,

ini di perkuat oleh Tatto yang

dan Fitri (2010) yang menyatakan

menyatakan

mayoritas

Kualitas sekolah Islam tak lagi

kualitas

pendidikan

Islam

lembaga

masih

rendah.

bahwa

dipandang

sebelah

sekarang

mata

karena

Selama dua dekade terakhir ini,

minat

lembaga–lembaga

anaknya ke lembaga

pendidikan

sesungguhnya telah menunjukkan

Islam

cenderung

perkembangannya yang signifikan

meningkat.Masyarakat

pada

berbondong-bondongmenyerbu

tersebut

beberapa

kasus,

bahkan

menjadi sekolah/ madrasah terbaik di

orangtua

menyekolahkan

mulai

lembaga pendidikan Islam.

daerahnya dan mampu mengalahkan

D. Kesimpulan

sekolah umum. Hal ini karena sistem

Berdasarkan

hasil

wawancara

pendidikannya yang di percaya baik

sekaligus

oleh masyarakat.

penelitian maka dapat disimpulkan
bahwa kepercayaan orangtua kepada

Jadi kepercayaan orangtua
kepada

lembaga

Islam

lembaga pendidikan Islam dapat

adalah

dideskripsikan sebagai berikut:

bagaimana orangtua mempercayakan
putra/

putrinya

menempuh

denganpembahasan

1. Integritas lembaga pendidikan Islam

pendidikan di lembaga Islam tersebut

menurut

dengan harapan sikap dan ilmu putra/

putra/putrinya

putri mereka menjadi lebih baik. Hal

studydilembaga

ini

adalahkesan

sesuai

dengan

kepercayaan

para

orangtua

yang

melanjutkan
Islam

masyarakat

tersebut
terhadap

menurut Covey (2010), kepercayaan

kualitas dan sistem pendidikannya

adalah fungsi dari dua hal yaitu

bagus dan menurut informan UMS

karakter dan kompetensi. Karakter

merupakan universitas swasta Islam

mencakup integritas, motif, dan niat

yang paling bagus di kota Surakarta.

terhadap

orang

sedangkan

2. Kompetensi lembaga dapat dilihat

kompetensi mencakup kemampuan,

dari

keterampilan,

putra/putri

prestasi

kita

hasil-hasil,
dan

catatan

kemampuan

yang

informan

dimiliki
selama

menempuhpendidikan di lembaga

keduanya

7

pendidikan Islam tersebut. Mereka

orang lain kalau sedang ada masalah.

lebih terbuka kepada keluarga saat

Kesan positif informan tentang UMS

menghadapi permasalahan akademik

dilihat dari kelengkapan sarana dan

maupun non akademikdan putra/

prasarana,

putri

informanuntuk

informan

aktif

di

dalam

organisasi.

dan

kesediaan

merekomendasikan

UMS ke oranglain untuk kelanjutan

3. Konsistensidarilembaga pendidikan

pendidikan putra/

putrinya

yang

Islamtersebut dapat dilihat melalui

tidak di terima di universitas negri.

kesan informanterhadap nilai-nilai

5. Keterbukaan putra/ putri informan di

akademik dan kesan terhadap sikap

dalam setiap menghadapi sebuah

putra/ putrinya selama menempuh

masalah

pendidikan di UMS.

temannya

4. Loyalitas lembaga pendidikan Islam
dapat

dilihat

dari

dengan
dan

informan
sikap

dengan

cara

panik,

informan terhadap aktivitas putra/

pendapat,

murung,

putrinya

menangis.

Selama

menempuh

pendidikan,terutama

tentang

yang

di

tunjukkan ketika sedang ada masalah

pengawasan

selama

atau

meminta

diam,
putra/

dan
putri

informan menempuh pendidikan di

intensitas relasi/ pertemanan dengan

UMS

lingkungan

masalah yang serius di dalam bidang

rumah

ataupun

di

lingkungan sekolah. Penerapan ilmu
pendidikan

yang

di

peroleh

tidak

pernah

mengalami

akademik maupun non akademik.

di

sekolah ke dalam lingkungan rumah/

DAFTAR PUSTAKA

masyarakat dengan cara menasehati
anak-anak

yang

Abidin, Z. (2005). Pengaruh motivasi

pengetahuannya

siswa

masih kurang, dan belajar berbisnis.

putri

informan

di

desa

kabupaten

pendidikan tersebut, kini mereka

tahun

lebih terbuka, lebih dewasa, dan suka
masukkan-masukkan

terhadap

prestasi belajar siswa SD

selama

menempuh pendidikan di lembaga

memberi

pendidikan

orangtua

Selain itu, banyak perubahan sikap
putra/

dan

ajaran

payaman
magelang
2004/

2005.Jurnal Pendidikan.

ke

8

Bimas.

(2011).

Index

jumlah

Schoorman, F. D. (1995).

persebaran

umat

An integratif models of

beragama.

Departemen

kementrian

organizational

agama

trust.

Academy of management
review. 30 (3): 709-734.

republik indonesia.
Covey, S. R. (2010).The speed of
Muhaimin.

trust. Jakarta: Kharisma

mengefektifkan

Dajati, S. P., dan Ferrinadewi, E.

pendidikan

Pentingnya

karyawan

Mujamil, Q. (2007). Manajemen

konsumen

Jakarta: Erlangga.

jasa.Jurnal management
&kewirausahaan

Mujib,

.6.(2):

dan

islam,

Furchan, A. (2004). Transformasi

indonesia.

A.,

Mudzakkir,

(2006).Ilmu

114-122.

islam

islam.

pendidikan

perusahaan

pendidikan

di

Remaja rosdakarya.

pembentukan

terhadap

agama

sekolah. Bandung: PT.

dalam

kepercayaan

Paradigma

pendidikan islam upaya

Publishing Group.

(2004).

(2002).

J.

pendidikan

edisi

pertama,

Jakarta: Kencana prenada

di

medika.

Yogyakarta:
Robins,

Gema Media.

S.P.

(2011).

Perilaku

organisasi

“organizational

Hamzah, B. Uno.(2007). Profesi
kependidikan.

behavior”.

Jakarta:

Salemba.

Bumi Aksara.
Ibrahim,

S.

(2011).

pendidikan

Jakarta:

Tjini, S. S. A, & Baridwan, Zaki.

Menata

(2012).

islam di

Pengaruh

indonesia (sebuah upaya

kepercayaan,

persepsi

menuju pendidikan yang

kegunaan,

persepsi

memberdayakan).

kemudahan, dan persepsi

Mayer, R. C., David, J. H., dan

kenyamanan

9

terhadap

minat penggunaan sistem

dunia.

internet banking.Malang:

Koran sindo.

Universitas Brawijaya.
Schneider,

B.Z.

Zaglago, Light., Chapman, C., Shah,

(2009).

Interpersonal

skills

in

Hanifa,

Member,

dan

IAENG.

(2013).

The

trust factor: design team

organizations.New york:

knowledge

Mc Graw-Hill.

culture.

Yoenianto, A. (Desember 2015).
Pendidikan
indonesia

Proceedings of

the world congress on

islam
terbesar

sharing

engineering iii: 3-5.

di

10