PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN, IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU (STUDI EMPIRIS DI SUB RAYON SMA NEGERI 1 MEDAN).

PENGARUH PERU..AKU KEPEMIMPINAN, IKLI.l\tl ORGANlSASI

KEPUASAN KERJA T.E.RHADAP KINERJA GURO
(Studi Empiris di Sub Ray()o SMA Negeri 1 Mooan)

TESIS
~

~-

f
;

~r(1!

(YfqgJ~Ii

~

Oleh


ADELINA ~ILAEN
NIM : 081188130128

,
.

)

J

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
I

\
I

MEDAN
2011


PENGARUH PERU..AKU KEPEMIMPINAN, IKLI.l\tl ORGANlSASI

KEPUASAN KERJA T.E.RHADAP KINERJA GURO
(Studi Empiris di Sub Ray()o SMA Negeri 1 Mooan)

TESIS
~

~-

f
;

~r(1!

(YfqgJ~Ii

~

Oleh


ADELINA ~ILAEN
NIM : 081188130128

,
.

)

J

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
I

\
I

MEDAN
2011


PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN, IKLIM ORGANISASI
DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU

\

(Studi Empiris di Sub Rayon SMA Negeri 1 Medan)

)

TESIS

Oleh

ADELINA SILAEN
NIM: 081188130128

~1.67), (3) School Organizational Climate on Teachers' Performance
and t_... > t.w~c
with path coefficient p42 = 0.313 and t_... > tc.ble (2.634>1.67), (4) School Organizational

Climate on Teachers' Job Satisfaction with path coefficient P32 = 0.414 and t..-. > t.a..J.
(3.902>1.67), (5) Teacher Job Satisfactiori·on Teachers' Performance with path coefficient
P43 = 0.226 and t...,.., > t.~e
( 1.808> 1.67).
The percentage of the influence of Principal's Leadership Behavior on Teachers'
Performance was 13.5%, School Organizational Climate on Teachers' Performance was
29,8o/o, Teacher Job Satisfaction on Teachers' Performance was 5,1%, and the percentage of
the influence of Principal's Leadership Behavior, School Organizational Climate and
Teachers' Job Satisfaction all together on Teacher Performance was 48,4%.
Hopefully, the result of the research on Principal's Leadership Behavior, School
Organizational Climate, and Teachers' Job Satisfaction on Teachers' Performance, would be
useful for the teachers,School Principals, the Super Intendants and the Provincial and District
Office of Education in order to improve Teachers' Performance.

ii

...

KATAPENGANTAR
TESIS "Pengaruh Prilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Organisasi,

Kepuasan Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru (studi Empiris Di Sub Rayon SMA Negeri
1 Medan)" ini adalah basi dari proses keja keras penulis selama menempub pendidikan di
Program Studi Administrasi Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan
(UNIMED). Tesis ini dapat terselesaikan melalui proses menerjunkan diri dengan realitas
demi mengenali dan memabami, kemudian mengabadikannya dalam tulisan. Penulis
belajar berdisiplin untuk menyelesaikan sebuab karya yang kemudian menjadi kunci
untuk membuka gerbang ilmu pengetabuan dan kembali ke dunia yang sesungguhnya.
Ada banyak tabapan proses yang penulis lalui sehingga tesis sederhana ini bisa
dikatakan sebagai refleksi dari perjalanan intelektual penulis di UNIMED, yang penulis
coba lakukan sepanjang waktu. Setidaknya, tesis ini adalah sejarah dan jejak yang
berkisah tentang pencapaian penulis pada suatu saat.
Penulis sadar babwa tesis ini sangat jauh dari sempuma. Tesis ini masih butuh
kerja keras untuk dituntaskan. Namun, setidaknya semua proses telah coba penulis jalani
dengan penuh kesungguhan. Penulis berusaha menjadi yang terbaik di tengah
keterbatasan melalui semua tabapan, mulai dari ujian masuk, proses perkuliahan, diskusi,
membaca, mengerjakan tugas, mengikuti ujian proposal, menyusun tesis, hingga ujian
akhir. Semua tabapan yang digariskan pihak prodi, penulis jalani dengan penuh
keseriusan, semuanya penulis lakukan hanya dengan satu tujuan dalam diri penulis babwa
penulis bisa menuntaskan kuliab di UNIMED dengan basil yang maksimal. Penulis
berjuang dengan sungguh-sunggub untuk sanggup menuntaskan kerja ini.

Pada akhirnya, penulis persembabkan kepada semua pembaca uotuk menelusuri
tesis ini. Semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan sumbangan untuk
pengembangan Ilmu Pengetabuan pada umumnya dan khususnya dalam bidang
Administrasi Pendidikan. Selamat membaca!

Medon,

November 2011

Adelina Silaen

iii

UCAPAN TERIMA KASffi

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya yang selalu menyertai penulis sehingga dapat menyelesaikan
Tesis ini dengan Judul "Pengaruh Prilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim
Organisasi, Kepuasan Ketja Guru Terhadap Kinetja Guru (studi Empiris Di Sub
Rayon SMA Negeri 1 Medan)".

Penulis merasa terberkati karena mendapat bantuan dan dukungan dari
banyak orang dan kepada mereka penulis menghaturkan terima kasih dan
penghargaan yang sedalam-dalamnya atas bantuan dan bimbingan dari Bapak
Prof. Dr. H Zainuddin, M. Pd. selaku pembimbing I; Bapak Prof. Selamat Triono,
M. Sc., Ph.D. selaku pembimbing II; Bapak Prof. DR. Belferik Manullang sebagai
Narasumber sekaligus Direktur Prorgam Pascasrjana UNIMED; Bapak Prof.
Parlindungan Pangaribuan, M A., Ph. D. sebagai Narasumber; Bapak Dr. Zulkifli
Matondang, M. Si. sebagai narasumber sekaligus Validator; Bapak Prof. Dr. H.
Syaiful Sagala, M. Pd. sebagai Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan;
Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd. sebagai sekretaris program studi Administrasi
Pendidikan.
Ucapan Terima Kasih dan penghargaanjuga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak/lbu Kepala Sekolah, Bapak dan lbu Guru di Sub Rayon SMA
Negeri l Medan yang telah meluangkan waktunya untuk melengkapi data
yang dibutuhkan dalam penulisan Tesis ini sehingga data yang dibutuhkan
dapat terpenuhi dengan baik.
2. Suamiku yang tercinta Pamatian Panjaitan,S.E.yang selalu setia memberi
bantuan, semangat, perhatian, motivasi dan dukungan yang luar biasa
kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan ini .
3. Anak-anakku yang terkasih yang merupakan motivator untuk menekuni

setiap mata kuliah dari awal perkulihaan hingga penulis mampu
menyelesaikan program studi Magister Pendidikan terima kasih penulis
ucapkan buat Ananda : Frans Adenan Panjaitan, Vivi Fransiska Panjaitan,
Fredryk Panjaitan.
iv

4. Bapak dr. Robert Valentino Tarigan, S. Pd. yang selalu memberi motivasi
dan support yang luar biasa mulai dari awal perkuliahan hingga penulis
dapat

menyelesaikan

perkulihaan

pada

program

studi


Magister

Pendidikan.
5. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan angkatan
ke XV secara khusus sahabatku terkasih Rismapita Saragih, Rury
Syahputra dan Akmal Gumarang

yang telah memberikan dukungan dan

kebersamaan selama perkulihaan hingga penulisan Tesis ini selesai.
6. Keluarga Besar Badan Perguruan Nasrani Medan, Rekan-rekan saya
Bapaflbu Guru/Pegawai SMA Nasarani 1, adekku Betty Silaen dan Rotua
Silaen, sahabatku Donny P .S dan Yohan yang telah memberikan
dorongan,semangat terlebih dukungan doa bagi penulis untuk terus
berkarya.
Demikian Tesis ini saya selesaikan dan mungkin dilain waktu dan kesempatan
lain rekan rekan yang lain akan melakukan penelitian yang lebih mendalam,
semoga tesis ini dapat menjadi masukan untuk penelitian berikutnya.

Medan, November 2011

Penulis

ADELINA SILAEN
NIM 081188130128

v

DAFTARISI

Halaman
ABSTRAK •••.•••••••••••••••••••.•••••••••••••••••••••••.••••••••••••••••••••.•.•••.•••••••.•.••.•.••.•.

i

ABSTRAC ................................................................................................

ii

KA.TA PENGANTAR .............................................................................

iii

UCAPAN TERIMAKASIH......................................................................

iv

DA.FfAR lSI ............................................................................................

vi

DA.FfAR TABEL ......................................~;.

ix

DAFTAR GAMBAR

xi

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................

xii

BAD I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................................................

1

B. Identifikasi Masalah.................................................................

10

C. Pembatasan Masalah ................................................................

10

D. Perumusan Masalah .................................................................

11

E. Tujuan Penelitian .....................................................................

11

F. Manfaat Penelitian ...................................................................

12

DAB II KA.JIAN TEORETIS, KERANGKA. KONSEPTUAL
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoretis.........................................................................

13

1. Kinerja Guru........................................................................

13

2. Perilaku Kepemimpinan ......................................................

20

3. Iklim Organisasi .... ............ ... .... .... .... ... ..... ... .... ... ..... .. .. ... .....

31

4. Kepasan Kerja .....................................................................

43

vi

B. Penelitian yang Relevan ...........................................................

51

C. Kerangka Berpikir ....................................................................

52

1.

Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Kepuasan Ketja Guru.............................................

52

2.

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Ketja Guru

53

3.

Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Kinetja Guru.........................................................................

54

4.

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinetja Guru..........

55

5.

Pengruh Kepuasan Ketja Terhadap Kinetja Guru . . . . . . . . ...

56

D. Pengajuan Hipotesis.................................................................

57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

59

B. Metode dan Rancangan Penelitian .......................................... .

59

C. Populasi dan Sampel ............................................................... .

60

D. Instrumen Penelitian.................................................................

65

E. Uji Coba Instrumen..................................................................

71

F. Teknik Analisis Data................................................................

76

G. Hipotesis Statistik........................................................................

81





BAB IV BASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian ............................................................

83

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ...........

88

C. Uji Persyaratan Analisis ..............................................................

91

D. Uji Hipotesis Penelitian...............................................................

102

vii

E. Temuan Penelitian.......................................................................

108

F. Pembahasan Penelitian ................................................................

111

G. Keterbatasan Penelitian ...............................................................

116

BAD V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian.................................................................

118

B. lmplikasi Penelitian.....................................................................

119

C. Saran Penelitian...........................................................................

123

DAFTARPUSTAKA ..................................................................................

125

.

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 :Distribusi Populasi Penelitian .......................................................................... 60
2. Tabe13.2 :Distribusi Jum1ah Sampel ............................................................................... 61
3. Tabel 3.3 :Hasil Perhitungan Sampel ............................................................................... 63
4. Tabel 3.4 :Penentuan Sampel Penelitian ........................................................................... 63

5. Tabel 3.5 :Penentuan penelitian Setiap Unit Sub Rayon SMA Negeri I Medan .............. 64
6. Tabel 3.6 :Kisi-kisi Instrumen Kinerja guru Sub Rayon SMA Negeri I Medan .............. 67
7. Tabel3.7 :Kisi-kisi lnstrumen Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah di
Sub Rayon SMA Negeri 1 Medan ............. ; ....................................68
8. Tabel 3.8 :Kisi-kisi Instrumen Iklim Organisasi Sub Rayon SMA Negeri

1 Medan ............................................................................................................ 70
9. Tabel3.9 :Kisi-kisi Instrumen Kepuasan Kerja Guru di Sub Rayaon
SMA Negeri 1 Medan ..................................................................................... 71
I 0. Tabel 4.1 :Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru(X4) .................................................... 83
11. Tabel 4.2 :Distribusi Frekuensi skor Peri1aku kepemimpinan kepala sekolah(X 1) ••••••••••• 85
12. Tabel 4.3 :Distribusi Frekuensi skor Iklim Organisasi(X2) ............................................... 86
13. Tabel4.4 :Distribusi Frekuensi skorKepuasan kerja Guru(X3) ··:···································· 87
14. Tabel4.5 :Tingkat kecenderungan Variabel Kinerja Guru(X4) .~ ...................................... 89
15. Tabel4.6 :Tingkat kecenderungan Variabel Perilaku Kepemimipinan
Kepala Sekolah(XI) ......................................................................................... 89
16. Tabel4.7 :Tingkat kecenderungan Variabel Iklim Organisasi(X2) ................................... 90
17. Tabel 4.8 :Tingkat kecenderungan Variabel Kepuasan kerja Guru(X3) ........................... 91
18. Tabel4.9 : Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian ................. 92
ix

19. Tabel4.10: Persamaan Regresi X3 atas Xl ............................................................................................................... 93
20. Tabel 4.11 : Hasil Output Program Komputer Software SPSS Persamaan Regresi

x3 atas x, ...................................................................................................... 94
21. Tabel4.12 :Persamaan Regresi )4 atas X 1........................................................................ 95
22. Tabel4.13 :Hasil Output Program Komputer Software SPSS Persamaan Regresi
~

atas X1 .................................................................................................................................................................. 96

23. Tabel 4.14 :Persamaan Regresi X3 atas X2 ................................................................................................................ 97
24. Tabe1 4.15 :Hasil Output Program Komputer Software SPSS Persamaan Regresi

x3 atas x2 .................................................................................................................................................................. 98
25. Tabel4.16 :Persamaan Regresi )4 atas X2 ................................................................................................................ 99
26. Tabel 4.17 :Hasil Output Program Komputer Software SPSS Persamaan Regresi
)4 atas

x2 ..................................................................................................... 100

27. Tabel4.18 :Persamaan Regresi )4 atas XJ ............................:......................................... 101
28. Tabel 4.19 :Hasil Output Program Komputer Software SPSS Persamaan Regresi
)4 atas

x3 ..................................................................................................... 102

29. Tabel4.20 :Hasil Perhitungan Koefisien Jalur Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

(X 1) Dan Iklim Organisasi (X2) Terhadap Kepuasan Kerja Guru (X3) ......... 103
30. Tabel4.21 :Hasil Perhitungan Koefisien Jalur Perilaku Kepemimpinan Kepala Seko1ah
(X 1) Dan Iklim Organisasi (X2) Terhadap Kinerja Guru()4) ....................... 104
31. Tabel4.22 :Hasil Perhitungan Koefisien Jalur Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

(X,) Dan Iklim Organisasi (X2) Terhadap Kepuasan Kerja Guru (X3) ......... 105
32. Tabel 4.23 :Hasil Perhitungan Koefisien Jalur Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

(X 1) Dan Iklim Organisasi (X2) Terhadap Kinerja Guru()4) ....................... 106

X

DAFfARGAMBAR

I.

Gambar2.1 :Model Teoririk Variabel penelitian ............................................. 58

2.

Gambar4.1 :Historgam kinerja Guru ()4) ..................................................... 84

3.

Gambar4.2 :Historgam Skor Perilaku kepemimpinan kepala sekolah(X 1)

4.

Gambar4.3 :Histogram Skor Iklim Organisasi(X2) .......................................... 87

••••••••••••••• 85

5. Gambar4.4 :Histogram Skor kepuasan kerja guru (X3) ......................................88
6.

Gambar4.5 :Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan variabel X 3Atas X 1 ••••••••• 93

7.

Gambar4.6 :Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan variabel :X,.Atas X 1 ••••••••• 95

8.

Gambar4.7 :Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan variabel X3 Atas X2 ......... 97

9. Gambar4.8 :Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan variabel :X,.Atas X2 ......... 99
10. Gambar.4.9 :H~il

Output Pengl!jian Linieritas Hubungan variabel :X,.Atas X3 ...... 101

11. Gambar 4.10 :Gambaran urnurn pengaruh lansung setiap variabel ......................... 108

xi

DAFTAR LAMPIRAN

l.Lampiran I

: Tabel Selebaran Data Uji Coba Instrumen Variabel Perilaku
Kepemimpinan Kepala Sekolah (XI) .................................................. 129

2.Lampiran 2

: Perhitungan Validasi lnstrumen Variabel Perilaku
Kepemimpinan ..................................................................................... 130

3.Lampiran 3

: Tabel Sebaran Peta Uji Coba Instrumen Variabel Perilaku
Kepemimpinan Kepala Sekolah .......................................................... 134

4Lampiran4

: Perhitungan Reliabilitas Instrument Variabel Perilaku
Kepemimpinan Kepala Sekolah (XI) ................................................... 135

5.Lampiran 5

: Tabel Selebaran Data Uji Coba Instrument Variabel Iklim
Organisasi ............................................................................................ 139

6. Lampiran 6



7. Lamp iran 7

: Perhitungan Validitas Instrumen Variabel Iklim Organisasi (X2)

........

140

: Tabel Sebaran Data Uji Coba Instrument Variabel
Iklim Organisasi (X2) ........................................................................... 144

8. Lampiran 8

: Perhitungan Reliabilitas Instrument Variabel Iklim Organisasi ........... 145

9. Lampiran 9

: Tabel Selebaran Data Uji Coba Instrument V ariabel
Kepuasan Ketja (X3) ........................................................................... 149

10. Lampiran 10

: Perhitungan Validitas Instrument Variabel Kepuasan Kerja ................ 150

11. Lampiran 11

: Tabel Selebaran Data Uji Coba Instrument Variabel
Kepuasan Ketja .................................................................................... 154

12. Lampiran 12

: Perhitungan Reliabilitas Instrument Variabel Kepuasan Ketja (X3) ..... 155

xii

29. Lampiran 29 : Pengujian Koefisien dan Keberartian Model Jalur Variabel X~,
Variabel X2 dan Variabel X3 terhadap Variabel J4 ................................................. 206
30. Lampiran 30 : Perhitungan Pengaruh antar Variabel secara Porposional .................... 208
31. Lampiran 31

: Instrumen Kuesioner Penelitian ...................................... ,.................... 211

32. Lampiran 32 : Surat Izin Penelitian ............................................................................. 212

xiv
li

BABI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar
yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional
Rendahnya kualitas sumber daya manusia juga akan menjadi batu sandungan
dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era persaingan mutu. Jika
bangsa Indonesia ingin berkiprah dalam percaturan global, maka langkah pertama
yang harus dilakukan adalah menata sumber daya manusia, baik dari aspek
intelektual, spiritual, kreativitas, moral, maupun tanggung jawab. Penataan
sumber daya tersebut perlu diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan
melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur pendidikan formal,
informal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan
tinggi (Mulyasa 2004: 4).
Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa (Mulyasa 2004: 4). tentang
pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih
ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan yang ada
belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan kebutuhan pembangunan.
Sardiman (2005: 125) mengemukakan guru adalah salah satu komponen
manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha
pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh
karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus
berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional,

2

sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru
tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan.
tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai
pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.
Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,
serta menilai dan mengevaluasi basil pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut
yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar serta tugas-tugas guru dalam
kelembagaan marupakan bentuk kepuasan kerja guru. Apabila kepuasan kerja
guru meningkat, maka berpengaruh pada peningkatan kualitas keluaran atau
outputnya
Kinerja guru dari hari kehari, minggu ke minggu dan tahun ke tahun terns
ditingkatkan. Guru diharapkan mempunyai komitmen untuk terus dan terus
belajar, tanpa itu maka guru akan kerdil dalam ilmu pengetahuan. akan tetap
tertinggal akan akselerasi zaman yang semakin tidak menentu. Apalagi pada
kondisi kini kita dihadapkan pada era global, semua serba cepat, serba dinamis,
dan serba kompetitif.
Kinerja guru akan meqjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan
komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, iklim organisasi sekolah, guru,
karyawan maupun anak didik seperti yang dikemukakan oleh Pidarta (1995)
dalam Saerozi (2005: 2). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu : a) Kepemimpinan kepala sekolah, b)

lklim organisasi sekolah, c) Harapan-harapan, dan d) Kepercayaan personalia

3

sekolah. Dengan demikian nampaklah bahwa efektivitas kepemimpinan kepala
sekolah dan iklim organisasi sekolah akan ikut menentukan baik buruknya kinerja
guru.
Kerja guru merupakan kumpulan dari berbagai tugas untuk mencapai tujuan
pendidikan. Kepuasan dalam menjalankan tugas merupakan aspek penting bagi
kinerja atau produktivitas seseorang, ini disebabkan sebagian besar waktu guru
digunakan untuk bekerja. Pada umumnya pekerjaan guru dibagi dua yakni
pekerjaan berhubungan dengan tugas-tugas mengajar, mendidik dan tugas - tugas
kemasyarakatan (sosial). Di lingkungan sekolah, guru mengemban tugas sebagai
pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar, guru memberikan pengetahuan
(kognitif), sikap dan nilai (afektif), dan keterampilan (psikomotorik), Guru
memiliki tugas dan tanggung jawab moral yang besar terhadap keberhasilan
siswa, namun demikian guru bukanlah satu-satunya faktor penunjang keberhasilan
siswa. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah faktor perangkat kurikulum,
faktor siswa sendiri, faktor dukungan masyarakat, dan faktor orang tua, sementara
sebagai pendidik, guru harus mendidik para siswanya untuk menjadi manusia
dewasa. Guru dituntut untuk bekerja dengan memberikan pelayanan sebaikbaiknya kepada pemakai sekolah seperti siswa, orang tua, dan masyarakat. Salah
satu faktor yang menunjang guru untuk bekerja dengan sebaik-baiknya yaitu
kepuasan kerja. Artinya jika guru puas terhadap perlakuan organisasi (sekolah)
maka mereka akan bekerja penuh semangat dan bertanggungjawab.
Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam
manajemen sumber daya manusia, karena secara langsung maupun tidak langsung
akan mempengaruhi kinerja guru. Suatu gejala yang dapat membuat rusaknya

4

kondisi organisasi sekolah adalah rendahnya kepuasan kerja guru dimana timbul
gejala seperti kemangkiran, malas bekerja, banyaknya keluhan guru, rendahnya
prestasi kerja, rendahnya kualitas pengajaran, indisipliner guru dan gejala negatif
lainnya. Sebaliknya kepuasan yang tinggi dinginkan oleh kepala sekolah karena
dapat dikaitkan dengan basil positif yang mereka harapkan. Kepuasan kerja yang
tinggi menandakan bahwa sebuah organisasi sekolah telah dikelola dengan baik
dengan manajemen yang efektif. Kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan
kesesuaian antara harapan guru dengan imbalan yang disediakan oleh organisasi.
Meningkatkan kepuasan kerja bagi guru merupakan hal yang sangat penting,
karena menyangkut masalah basil kerja guru yang merupakan salah satu langkah
dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada siswa.



j

Researchers have already found that the relationship may be moderated
by employees' self-esteem (Greenhaus & Badin, 1974), need for
achievement (Steers, 1975), organizational rewards (Lawler & Porter,
1967), managerial level (Slocum, 1971), job fit (Carlson, 1969), and
organizational pressure for performance and experienced time pressure
(Bhagat, 1982). Jacobs and Solomon (1977) and Bhagat (1982) have
indicated a need for further research to identify other situational
variables that may be moderating the relationship between job
performance and job satisfaction. (Peneliti sudah menemukan bahwa
hubungan mungkin dimoderasi oleh harga diri pegawai (Greenhaus &
Badin, 1974), kebutuhan untuk berprestasi (Steers, 1975), penghargaan
organisasi (Lawler & Porter, 1967), level manajerial (Slocum, 1971),
kenyamanan kerja (Carlson, 1969), dan tekanqn organisasi terhadap
performa dan tekanan waktu yang dialami) (.www.questia. com. An
Examination of Organizational Communication as a Moderator of the
Relationship between Job Performance and Job Satisfaction, 1997).
Iklim organisasi berkaitan dengan pola perilaku relatif yang diperlihatkan
dalam Iingkungan organisasi sehari-hari, seperti yang dialami, dipahami, dan
ditafsirkan oleh individu. lklim organisasi merupakan salah satu prediktor
kepuasan ketja. Pegawai-pegawai yang merasa iklim organisasi di tempat ketja
cukup kondusif bagi mereka akan meningkatkan kepuasan kerja mereka. Selain

5

meningkatkan kepuasan kerja, iklim organisasi sekolah juga mempengaruhi
kinetja guru. Menurut Pidarta (1988: 176) bahwa iklim organisasi adalah suasana
beketja, belajar berkomunikasi, dan bergaul dalam organisasi pendidikan. Dengan
terciptanya iklim organisasi sekolah yang kondusif, maka guru akan merasa
nyaman dalam beketja dan terpacu untuk beketja lebih baik. Hal tersebut
mencerminkan bahwa suasana sekolah yang kondusif sangat mendukung
peningkatan kinetja guru. Oleh karenanya, pimpinan memerlukan strategi agar
iklim organisasi di tempat ketja dapat selalu tetjalin dengan baik.. Iklim organisasi
sekolah di Sub Rayon SMA Negeri 1 Medan terutama dimensi hubungan masih
perlu ditingkatkan. Dalam dimensi hubungan yang perlu ditingkatkan adalah
interaksi antara guru dengan Kepala Sekolah. Interak:si dari atas ke bawah
kebanyakan hanya berupa perintah. Sedangkan interaksi dari bawah ke atas, guru
hanya menyampaikan laporan hasil belajar siswa maupun hasil kerja dari tugastugas lain yang dibebankan kepadanya.
Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan
kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh
dalam meningkatkan kinetja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan
prasarana (Mulyasa 2004: 25).
Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya
tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinetja yang semakin
efektif dan efisien. Di samping itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan

6
teknologi, serta seni dan budaya yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah
juga cenderung bergerak semakin maju, sehingga menuntut penguasaan secara
profesionaJ. Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada
tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah,
berencana dan berkesinambungan.
Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan
menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki
komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan
kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru
melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu
kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan
serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan.
Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat
memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga
kepuasan kerja guru selalu terjaga yang pada akhirnya juga akan menghasilkan
kinerja yang tinggi.
Berbagai suasana pergaulan dengan rekan kerja, hubungan dengan
pimpinan, hubungan dengan ternan sekerja, kepemimpinan kepala sekolah, gaji
atau intensif, aturan dan tata tertib, tugas mengajar, perilaku siswa dan lingkungan
fisik sekolah akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja seorang guru.
Terwujudnya iklim sekolah yang baik bagi para guru sehingga memberikan
kepuasan kerja pada gilirannya juga akan membantu peningkatan mutu
pembelajaran, terlebih jika didukung dengan profesionalisme guru tersebut dan
berbagai faktor lain yang mendukungnya.

7

Kai Li and Hung Hung (dalam Social Behavior and Personality, 2009,
1129-1142).
" ... In sum, relationships with leaders are associated more strongly with
outcomes relevant to task performance, while relationships with
coworkers are associated more strongly with outcomes relevant to
coworkers and the organizations ... " (" ... hubungan dengan para
pemimpin itu sangat berkaitan erat dengan hasi/ yang re/evan dengan
performa tugas, sedangkan hubungan dengan rekan kerja itu sangat
berkaitan erat dengan hasil yang re/evan dengan rekan kerja dan
organisasi tersebut ... '')
Personil sekolah khususnya guru, dapat bekerja dengan baik, memiliki
kinerja yang tinggi, tidak terlepas dari kepemimpinan kepala sekolah, dan
hubungan kerja sama yang dibina dengan guru tersebut. Kepala sekolah harus
mampu melibat hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi kerja guru,

~

misalnya : seorang guru menerima gaji tetapi kurang dari basil kerjanya, maka
kemungkinan akan terjadi si guru memiliki motivasi rendah. Kenyataannya
dilapangan menunjukkan masih banyak guru-guru memiliki kinerja yang rendah,
mereka kurang bergairah untuk mengembangkan pengetahuan, dalam hal ini guru
tidak melakukan tugasnya dengan sepenuhnya dan mereka hanya melaksanakan
tugasnya sebatas rutinitas

s~a

tanpa direncanakan terlebih dahulu. Hal ini

mungkin saja terjadi di sub rayon SMA Negeri I Medan karena lemah
kepemimpinan kepala sekolah.
Temuan penelitian Tanjung (2008) dalam penelitiannya yang berjudul
"Hubungan motivasi kerja dan kemampuan manajemen kepala sekolah dengan
kepuasan kerja guru", basil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat hubungan
positif dan signifikan motivasi kerja dan kemampuan

man~e

kepala sekolah

dengan kepuasan kerja guru. Sedangkan Tarihoran (2009) dalam penelitiannya
yang berjudul "Hubungan perilaku kepemimpinan dan motivasi kerja kepala

8
sekolah dengan kinerja guru" basil penelitiannya menyatakan terdapat bubungan
poisitif dan siginifikan antara perilaku kepemimpinan dan motivasi kerja kepala
sekolah secara bersama-sama dengan kinetja guru.
Subandriyo (2006) dalam penelitiannya yang betjudul "Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah, Ildim Organisasi, dan Tingkat Penghasilan Guru
Terhadap Kepuasan Ketja Guru di SD Segugus Majapahit Kecamatan Kartasura"
basil penelitiannya menyatakan terdapat bubungan poisitif dan siginifikan antara
kepemimpinan kepala sekolah, iklim organisasi, dan tingkat penghasilan guru
terhadap kepuasan ketja guru.
Berdasarkan basil analisis terhadap beberapa penelitian dan pendapat para
ahli tersebut ditemukan bahwa secara empiris terdapat beberapa variabel yang
mempengaruhi kinetja guru. Keadaan ini menunjukkan bahwa berbagai variabel
memberi pengaruh terhadap kinetja guru, sehingga dalam melakukan penelitian
tentang kinetja guru, peneliti mendapatkan peluang yang besar untuk menentukan
variabel-variabellain yang akan diuji, terutama dalam menjelaskan, memprediksi
dan menemukan alternatif dari fenomena-fenomena permasalahan kinetja guru.
Berbagai variabel yang mempengaruhi kinetja guru baik secara empiris
maupun konseptual dapat digunakan untuk memahami, memprediksi dan
menemukan alternatif fenomena permasalahan kinetja guru. Seperti studi
pendahuluan yang dilakukan melalui kunjungan di bulan Januari 2011 di sub
rayon SMA Negeri 1 Medan yang terdiri dari delapan sekolah yaitu SMA Negeri
1 Medan, dan tujuh SMA Swasta sebagai anggota sub rayon. Pengamatan dan
wawancara langsung yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa orang guru
ditemukan beberapa masalah penting yang berkaitan dengan peketjaan guru, yaitu
kurangnya minat guru dalam meningkatkan mutu mengajar disebabkan murid-

9

muridnya relatif pasif dalam belajar dan disinyalir ada sebagian guru mengajar
seadanya, serta kumognya kedisiplinan dan motivasi guru dalam menjalankan
tugasnya, sebingga antusiasme guru sangat memprihatinkan, sedangkan faktor
kinelja guru sangat penting, khususnya dalam pengelolaan pendidikan. Selain itu,
dalam hal melaksanakan program pembelajaran masih ditemukan guru yang
mengajar tidak sesuai dengan program yang telah disusun, dapat dilihat dari guru
yang masuk dalam kelas tanpa membawa buku program pembelajaran.
Inilah yang menjadi pertanyaan peneliti, sejauhmana gambaran kinelja
guru dan faktor-faktor yang mempengaruhi, khususnya guru-guru di sub rayon

SMA Negeri 1 Medan, sebab diketahui bahwa kinelja guru dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Selain kemampuan guru dan managerial Kepala Sekolah, juga
dipengaruhi oleh faktor lain yaitu faktor iklim organisasi dan faktor kepuasan
kelja yang juga menentukan keberhasilan guru dalam kineljanya.
Memahami fenomena di sub rayon SMA Negeri 1 Medan ini dapat
dilakukan eksplorasi terhadap beberapa variabel, yang mempengaruhi kinelja guru
baik secara empiris maupun konseptual, sebagaimana dijelaskan pada bagian
sebelumnya, diduga ketiga variabel yaitu perilaku kepemimpinan kepala sekolah,
iklim organisasi dan kepuasan kelja berpengaruh terhadap kinelja guru. Jika
dugaan ini teruji maka konsep tentang hubungan keempat variabel ini dapat
digunakan untuk menjelaskan, meramalkan, dan menemukan altematif terhadap
fenomena masalah kinelja guru di sekolah tersebut. Beranjak dari pemikiran ini
maka direncanakan suatu penelitian yang beljudul : "Pengaruh Perilaku

Kepemimpinan Kepala Sekolah, 1klim Organisasi dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Guru."

10

B. ldentlllkasi Masalah
Dengan memperhatikan beberapa hal yang telah dikemukakan dalam
bagian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi sebagai masalah yang
berhubungan dengan kinerja guru. Hal ini mengundang sejumlah pertanyaan
tentang ditemukannya kesenjangan pada kinerja guru tersebut. Diantaranya adalah
apakah variabel-variabel sebagai berikut: budaya organisasi, kepemimpinan,
insentif, motivasi, etika kerja, iklim organisasi, pengambilan keputusan, kejelasan

peran, kepuasan kerja, karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja guru?
Apakah kepemimpinan, budaya organisasi dan struktur organisasi berpengaruh
terhadap kepuasan guru? Apakah kepemimpinan, budaya organisasi, struktur
organisasi berpengaruh terhadap iklim organisasi? Mengapa setiap model
mengemukakan model variabel yang berbeda satu dengan lainnya? Model
manakah yang lebih komprehensif dalam menjelaskan kinerja guru?

C. Pembatasan Masalah
Mencermati beragamnya variabel yang diduga mempengaruhi

kinetja

guru yang telah diidentifikasi pada latar belakang masalah, penelitian dibatasi
variabel yang berhubungan dengan kinerja guru yaitu variabel perilaku
kepemimpinan, iklim organisasi, dan kepuasan kerja. Pembatasan masalah ini
bukan berarti mengabaikan pengaruh faktor lain akan tetapi lebih pada
pertimbangan

fenomena

awal

dan

kemampuan

memungkinkan untuk meneliti keseluruhan variabel.

peneliti

yang

belum

11
D. Perumusan Masalab
Dari uaraian-uaraian diatas, maka yang menjadi rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh langsung perilaku kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kepuasan kerja guru?
2. Apakah ada pengaruh langsung ilclim organisasi sekolah terhadap kepuasan
kerjaguru?
3. Apakah ada pengaruh langsung perilaku kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru?

4. Apakah ada pengaruh langsung iklim organisasi sekolah terhadap kinerja
guru?
5. Apakah ada pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja guru?

E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
I. Untuk mengetahui pengaruh langsung perilaku kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kepuasan kerja guru.
2. Untuk mengetahui pengaruh langsung ildim organisasi skolah terhadap
kepuasan kerja guru.
3. Untuk mengetahui pengaruh langsung perilaku kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru.
4. Untuk mengetahui pengaruh langsung ildim organisasi sekolah terhadap
kinerja guru.
5. Untuk mengetahui pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja guru.

12

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis
Memberikan infonnasi untuk pengembangan model manajemen terutama
pada perilaku organisasi di institusi pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi para guru-guru dalam pengembangan diri, hal ini penting karena
dengan mengetahui sebab-sebab dan cara meningkatkan kepuasan kerja
guru

dapat

meningk:atkan

kualitas

kompetensi

sehingga

akan

meningkatkan output pendidikan yang diselenggarakan di Sub Rayon
SMA Negeri 1 Medan.
b. Bagi Kepala Sekolah sebagai otoritas pengambilan keputusan, basil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
pengambilan

kebijakan,

terutama

yang

berhubungan

dengan

kepemimpinan, iklim organisasi, kepuasan kerja dan kinerja guru.
c. Bagi para stoke holders dan pihak-pihak yang terkait termasuk Dinas
Pendidikan,

penelitian

diharapkan

menjadi

pertimbangan

dalam

pengambilan

kep~

dalam hubungannya dengan hal-hal yang

menyangkut kinerja guru.
d. Bagi peneliti lainnya, basil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
selanjutnya dan dapat dikembangk:an dengan variabel-variabel yang
berbeda.

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan Penelitian

Berdasarlcan basil penelitian yang telah diuraikan pada Bah IV, maka
dapat disimpulkan:
1.

Tingkat kecenderungan variabel kinerja guru sub rayon SMA negeri 1 di
kota Medan termasuk dalam kategori sedang, perilaku kepemimpinan
kepala sekolah termasuk dalam kategori kurang, iklim organisasi temasuk

da1am kategori sedang, dan kepuasan kerja guru temasuk dalam kategori
sedang.
2.

Terdapat pengaruh langsung dan berarti antara perilaku kepemimpinan
kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru pada Sub rayon SMA negeri
1 di Kota Medan. Artinya semakin baik perilaku kepemimpinan kepala
sekolah maka semakin baik juga kepuasan kerja guru sub rayon SMA
negeri 1 di kota Medan.

3.

Terdapat pengaruh langsung dan berarti antara iklim kerja dengan
kepuasan kerja guru pada Sub rayon SMA negeri 1 di Kota Medan.
Artinya semakin baik iklim organisasi maka semakin baik juga kepuasan
kerja guru sub rayon SMA negeri 1 di kota Medan.

4.

Terdapat pengaruh langsung dan berarti antara perilaku kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru pada Sub rayon SMA negeri 1 di
Kota Medan. Artinya semakin baik perilaku kepemimpinan kepala

118

119

sekolah semakin baik juga kinerja guru sub rayon SMA negeri 1 di kota
Medan.

5.

Terdapat pengaruh langsung dan berarti antara ilclim organisasi terhadap
kinerja guru pada Sub rayon SMA negeri 1 di Kota Medan. Artinya

semakin kondusif iklim organisasi semakin baik juga kinerja guru sub
rayon SMA negeri 1 di kota Medan.
6.

Terdapat pengaruh langsung dan berarti antara kepuasan kerja guru
terbadap kinelja guru pada Sub rayon SMA negeri 1 di Kota Medan.
Artinya semakin sejahtera kepuasan kelja guru semakin baik juga kinerja
guru sub rayon SMA negeri 1 di kota Medan.

B. lmpUkasi Penelitian
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan basil penelitian dan
kesimpulan penelitian, di antaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya
meningkatk.an kepuasan kerja guru adalah dengan meningkatkan perilaku
kepemimpinan kepala sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
kepala sekolah untuk menumbuhkan persepsi yang baik dari guru adalah
dengan membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan
kelja. Sebaiknya kepala sekolah tidak membuat keputusan yang memihak
kepada seseorang atau sekelompok guru tertentu karena hal itu akan
membawa kepada kekecewaan dari guru lainnya, serta akan berpengaruh
buruk terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Dengan baiknya kepala

120

sekolah memimpin lingkungan ketjanya akan memberikan persepsi yang
baik dari guru sebagai bawahannya. Dengan baiknya kepemimpinan kepala
sekolah akan dapat meningkatkan kepuasan kerja guru dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari di sekolah.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan
persepsi yang baik dari guru. di antaranya: menjalin komunikasi yang baik
dengan guru. melihat kebutuhan guru dalam pembelajaran di kelas,
meningkatan kesejahteraan guru. mengelar dialog dengan guru sebelum
membuat keputusan, dan sebagainya.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kepuasan ketja guru adalah dengan menciptakan iklim
organisasi yang kondusif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menciptakan lingkungan yang sating mendukung satu sama lain di
antara guru. Untuk itu diperlukan peran serta guru, dan lainnya untuk
membuat program-program ketja bersama yang memberikan keuntungan
kepada semua guru. Perlu juga dijalin komunikasi yang baik pada seluruh
guru. agar tidak ada rasa curiga antara satu guru dengan guru lainnya, yang

nantinya akan membawa kepada ketidakharmonisan di dalam bekerja.
Dengan adanya upaya ini akan menciptakan iklim organisasi yang kondusif
bagi semua guru, dan nantinya akan meningkatkan kepuasan kerja guru.
Beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan iklim
organisasi di antaranya: adanya jalinan komunikasi yang baik antara guru

121

dengan guru, antara pimpinan dengan guru, dan antara pegawai administrasi
dengan guru.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya
meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan perilaku
kepemimpinan kepala sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
kepala sekolah untuk menumbubka