Otoritas Kepatuhan, dan Kekuasaan: Analisis Wacana Seputar Peristiwa STPDN - Ubaya Repository
Arfan La Angka (5950129). Otorttas, Kepatuhan, dan Kekuasaan Analisis Wacana
Seputar Pertstiwa STPDN. Skrlpsi Gelar Jenjang 51 Surabaya: Fakultas Psikologi
Universitas Surabaya.
ABSTRAK
Studi psikologi sosial melalui analisis wacana ini bertujuan melihat isuisu subtantif seputar peristiwa STPON, yang telaah awalnya mengacu pada studi
kepatuhan terhadap otorttas (obedience to authotority) dart Stanley Milgram.
Tujuan lain ialah untuk memahami pola-pola wacana yang dominan dart
otoritas formal lembaga, yang direpresentasikan oleh ketua STPON dan ragam
wacana yang ditawarkan oleh opinion makers di dalam artikel opini surat kabar
yang kemudian disandingkan dengan diskursus dari otoritas lembaga.
Stud# dengan obyek dokumen int diperoleh dari Uputan wawancara
khusus wartawan majalah Tempo dengan ketua STPDN, dan sepuluh artikel
opini dart tiga surat kabar yakni Kompas, Republika, dan Suara Pembaruan,
yang berhubungan dengan peristiwa STPDN, selarna periode 2 September 2003
htngga 14 Oktober 2003. Dari periode tersebut, dtperoleh sepuluh artikel optni
mengenat pertsttwa STPDN, dengan pertncian sebagai berikut: enam artikel
Kompas, satu artikel Republlka, dan tiga artikel Suara Pembaruan. Dari
kesepuluh artikel itu, diidentiflkasi artikel yang dalam lsi paparannya
mengandung wacana yang bertemakan disiplin dan atau kepatuhan, relasi
senior-yunior, dan legitimasl otoritas balk otoritas lembaga (pimpinan) rnaupun
otoritas senior. Selatn ttu, wacana kekuasaan juga menjadi cennatan dalam
ketiga terna tersebut. Ketiga tema dtptlih berdasarkan relevanstnya dengan
studi Milgram. Dart kriterta tersebut, dtdapatkan delapan arttkel oplnl untuk
dlanalists yaknt lima arttkel Kompas dan ttga artikel Suara Pembaruan.
Hasllnya, muncul wacana-wacana aflrmatif seputar pertstlwa STPDN.
Kemudian, dtgagas wacana tanding beserta lmplikast-lmplikasinya. Wacana
tanding merupakan kontra dlskursus dart wacana afirmatif. Wacana tanding
tersebut latah kesetaraan; kepemimplnan transforrnastonal dan jejartng;
strategl sistem yang kreatlf, lntstattf, dan tmplementatif; cek and balances
system; kesadaran reflekttf.
Kata Kunct: analisls wacana, obedience, legtttmast, otoritas, dlslplin,
kepatuhan, kekuasaan, opinion makers, wacana tanding.
ix
Seputar Pertstiwa STPDN. Skrlpsi Gelar Jenjang 51 Surabaya: Fakultas Psikologi
Universitas Surabaya.
ABSTRAK
Studi psikologi sosial melalui analisis wacana ini bertujuan melihat isuisu subtantif seputar peristiwa STPON, yang telaah awalnya mengacu pada studi
kepatuhan terhadap otorttas (obedience to authotority) dart Stanley Milgram.
Tujuan lain ialah untuk memahami pola-pola wacana yang dominan dart
otoritas formal lembaga, yang direpresentasikan oleh ketua STPON dan ragam
wacana yang ditawarkan oleh opinion makers di dalam artikel opini surat kabar
yang kemudian disandingkan dengan diskursus dari otoritas lembaga.
Stud# dengan obyek dokumen int diperoleh dari Uputan wawancara
khusus wartawan majalah Tempo dengan ketua STPDN, dan sepuluh artikel
opini dart tiga surat kabar yakni Kompas, Republika, dan Suara Pembaruan,
yang berhubungan dengan peristiwa STPDN, selarna periode 2 September 2003
htngga 14 Oktober 2003. Dari periode tersebut, dtperoleh sepuluh artikel optni
mengenat pertsttwa STPDN, dengan pertncian sebagai berikut: enam artikel
Kompas, satu artikel Republlka, dan tiga artikel Suara Pembaruan. Dari
kesepuluh artikel itu, diidentiflkasi artikel yang dalam lsi paparannya
mengandung wacana yang bertemakan disiplin dan atau kepatuhan, relasi
senior-yunior, dan legitimasl otoritas balk otoritas lembaga (pimpinan) rnaupun
otoritas senior. Selatn ttu, wacana kekuasaan juga menjadi cennatan dalam
ketiga terna tersebut. Ketiga tema dtptlih berdasarkan relevanstnya dengan
studi Milgram. Dart kriterta tersebut, dtdapatkan delapan arttkel oplnl untuk
dlanalists yaknt lima arttkel Kompas dan ttga artikel Suara Pembaruan.
Hasllnya, muncul wacana-wacana aflrmatif seputar pertstlwa STPDN.
Kemudian, dtgagas wacana tanding beserta lmplikast-lmplikasinya. Wacana
tanding merupakan kontra dlskursus dart wacana afirmatif. Wacana tanding
tersebut latah kesetaraan; kepemimplnan transforrnastonal dan jejartng;
strategl sistem yang kreatlf, lntstattf, dan tmplementatif; cek and balances
system; kesadaran reflekttf.
Kata Kunct: analisls wacana, obedience, legtttmast, otoritas, dlslplin,
kepatuhan, kekuasaan, opinion makers, wacana tanding.
ix