Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan Chapter III V

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Menurut (Sinulingga, Metode Penelitian , 2011) penelitian deskriptif
ialah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mencandra atau mendeskripsikan
secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek
atau populasi tertentu.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesrsitas
Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan mulai Desember 2016 sampai
dengan Februari 2017.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian. Adapun batasan
operasional penelitian ini adalah dosen tetap yang mengajar di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh financial satisfaction, financial knowledge,
dan demographic terhadap best practice Financial behavior.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Dalam suatu penelitian diperlukan definisi operasional variabel dari

masing-masing variabel sebagai pemahaman agar tidak terjadi kesimpangsiuran

Universitas Sumatera Utara

dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini. Defenisi
operasional varianbel adalah unsur penelitian yang memberitahu bagaimana cara
mengukur suatu variabel.

Defenisi operasional variabel memberikan tuntutan

dalam memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara
mengukur suatu variabel.

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti dibagi

menjadi dua kelompok yaitu:
3.4.1 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi dan menjadi
sebab timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen
yaitu sebagai berikut:

1.

Financial satisfaction adalah kepuasan sesorang terhadap kondisi
keuangan pribadi.

2.

Financial knowledge, yaitu kemampuan untuk memahami dan mengelola
keuangan untuk membuat suatu keputusan keuangan yang tepat agar tehindar
dari masalah keuangan

3.

Demographic adalah bagian yang melekat pada individu yang dapat
mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengambil keputusan untuk
mengelola perilaku keuangan, yang meliputi:
a.

Gender (jenis kelamin), yaitu perbedaan yang tampak antara laki-laki dan
perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Gender dapat

dilihat dengan menggunakan metode dummy dengan memberikan kode 0
untuk laki-laki dan kode 1 untuk perempuan.

b.

Age (usia), yaitu batasan atau tingkat ukuran hidup yang mempengaruhi

Universitas Sumatera Utara

kondisi fisik seseorang.
c.

Income (pendapatan), yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh yang digunakan untuk konsumsi atau
menambah kekayaan.

3.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya varibel bebas.


Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah best practice financial behavior. Best practice financial behavior
diidentifikasi dengan maksud memilih praktek-praktek yang paling dekat
berhubungan dengan pengetahuan keuangan.

Praktik dipilih untuk penerapan

mereka ke daerah-daerah utama perencanaan keuangan yaitu dasar keungan
pribadi, pinjaman, tabungan/investasi, dan perlindungan.
Variabel-variabel penelitian dan indikator serta operasional varibel ynng
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel

Definisi Variabel

Indikator


Financial
Satisfaction
(X 1 )

Financial satisfaction adalah
tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap kondisi keuangan
pribadi.

Financial
Knowledge
(X 2 )

Tingkat pengetahuan dan
kemampuan untuk mengelola
keuangan guna meningkatkan
kesejahteraan

1. Jumlah income yang
diterima

2. Jumlah
saldo
pada
tabungan
3. Terpenuhinya kebutuhan
bulanan
4. Terpenuhinya
barangbarang yang diinginkan
5. Terjadinya kesenjangan
keuangan.
6. Munculnya
isu-isu
manajemen resiko.
1. Memhami cara mengatur
pendapatan
dan
pengeluaran
2. Memahami
konsep
dasar keuangan

3. Tingkat pengembalian

Skala
Ukur
Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 3.1
Variabel

Definisi Variabel

Financial
Knowledge
(X 2 )

Tingkat pengetahuan dan

kemampuan untuk mengelola
keuangan guna meningkatkan
kesejahteraan

Gender
(X 3 )
Age
(X 4 )

Income
(X 5 )
Best Practice
Financial
Behavior
(Y)

Indikator
4.
5.
6.

7.
8.

Inflasi
Pertimbangan pajak
Likuiditas
Keamanan
Pembatasanpembatasan dan fee
9. Pengetahuan asuransi
10. Produk Asuransi
11. Instrumen Investasi
12. Suku Bunga Pasar
Sifat fisik maupun psikis yang 0.Laki-laki,
membedakan antara pria dan 1. Perempuan.
wanita.
Batasan atau tingkat ukuran 1. 30 – 50 tahun
hidup
seseorang
yang 2. >50 tahun
mempengarhi kondisi fisik

seseorang.
Semua cash inflow yang 1. 3-5 Juta
diterima oleh guru secara rutin 2. > 5 Juta
setiap bulan.
Cara individu memperlakukan, 1. Membuat
anggaran
mengelola dan menggunakan
pengeluaran dan belanja
sumber daya keuangan yang 2. Menilai
pembelian
ada padanya
berdasarkan kebutuhan
3. Membayar tagihan tepat
waktu
4. Membandingkan harga
5. Menyisihkan uang untuk
ditabung
6. Menggunakan kartu kredit
sesuai kebutuhan


Skala
Ukur
Likert

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dependen dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan skala likert.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau seklompok orang tentang fenomenal sosial
dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
(Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, 2012). Skala likert menggunakan

Universitas Sumatera Utara

lima tingkatan jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert untuk Variabel
No
1.
2.
3.
4.
5.

Skala
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STD)

Skor
5
4
3
2
1

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, Metode
Penelitian Administrasi, 2013)
Populasi dalam penelitian ini adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara yaitu berjumlah 30 orang dan 30 orang dosen
tetap Politeknik Negeri Medan.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, 2013).

Jumlah

sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah 30 dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara dan 30 dosen Politeknik Negeri Medan.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini berbentuk Kuantitatif. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan angket

Universitas Sumatera Utara

atau kuesioner.
Menurut (Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, 2012) kuesioner
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat
pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
dalam penelitian ini berisi daftar pertanyaan kepada responden mengenai
kompetensi

auditor

serta

pertimbangan

profesional

auditor

internal,

responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon
sesuai dengan persepsinya.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitaian ini adalah
sebagai berikut:
a.

Pembagian Angket (Questionare)
Menurut (Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, 2012) kuesioner adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat
pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner dalam penelitian ini berisi daftar pertanyaan kepada responden
mengenai kompetensi auditor serta pertimbangan profesional auditor internal,
responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon
sesuai dengan persepsinya.

b.

Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan dan mempelajari literaturliteratur yang berhubungan dengan maslah yang sedang diteliti baik untuk
mendapatkan landasan teori atau pun untuk memperdalam wawasan peneliti.

Universitas Sumatera Utara

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah
didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan yaitu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, Memahami Penelitian
Kualitatif, 2012).
Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen
adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai r hitung> r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika nilai r hitung< r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir
dapat dilihat pada kolom correcteditem-totalcorrelations) dengan r tabel untuk
degreeof freedom(df)= n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah
jumlah item.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada Dosen di

Politeknik Negeri Medan dengan jumlah 30 responden.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Menurut (Lufti, 2014), pengujian reliabilitas berguna
untuk mengetahui apakah instrument yang dalam hal ini kuesioner dapat di
gunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Suatu

Universitas Sumatera Utara

variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai α>0,6 yaitu bila dilakukan
penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan
kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha (α) < 0,6 maka dainggap
kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang
dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
3.10 Uji Asumsi Klasik

Menurut (Lufti, 2014) Agar didapat perkiraan regresi yang tidak bias dan efisiensi
maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
3.10.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data

terdistribusi

normal

atau

tidak.Uji

normalitas

dilakukan

dengan

menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov.Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig.(2-tailed) diatas nilai signifikan 5%
artinya variabel residual berdistribusi normal.
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastitas menyatakan bahwa uji ini pada prinsipnya ingin
menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup
tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada
homoskedastitas.

Sedangkan jika

varians tidak

sama dikatakan terjadi

heterokedastitas.

Universitas Sumatera Utara

3.10.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain
dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau
mendekati sempurna. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa
dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas. Dimana :
a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas
b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas

3.11 Uji Analisis Regresi Berganda
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah
untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (kreativitas dan motivasi)
terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Untuk mempeoleh hasil yang lebih terarah,
peneliti menggunakan bantuan SPSS. Menurut (Sugiyono, Memahami Penelitian

Kualitatif, 2012) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X 5 + ε
Keterangan:
Y
X1
X2
X3
X4
X5
α

: best practice financial behavior
: financial satisfaction
: financial knowledge
: gender
: age
: income
: konstanta

Universitas Sumatera Utara

β 1,2,3,4,5
ε

: koefisien regresi linier berganda
: standar error

3.12 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), dan untuk menguji
digunakan hipotesis nol (H 0 ) yang menyatakan bahwa varibel bebas tidak
signifikan terhadap variabel independen dan hipotesis alternatif (H a ) yang
menyatakan bahwa variabel bebas signifikan terhadap varibel terikat.
3.12.1 Uji Serempak (Uji F)
Uji f menunjukkan apakah semua variabel independen (variabel bebas)
yang ada dalam model pada penelitian ini mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen (variabel terikat). Hipotesis untuk F-test dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan nilai signifikan 0,05 (α=5%). Adapun
untuk ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a.

Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima, artinya secara bersamaan
kelima variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadapat variabel dependen.

b.

Jika nilai signifikansi
≤ 0,05 maka H

a

diterima, artinya secara bersamaan

kelima variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
dependen yang ditimbulkan oleh variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen.

Universitas Sumatera Utara

3.12.2 Uji Parsial (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh yang diberikan
satu variabel independen (variabel bebas) secara individu dalam menjelaskan
variabel dependen (variabel terikat). Uji t dalam penelitian ini menggunakan
signifikansi 0,05 (α=5%).

Adapun ketentuan mengenai penerimaan atau

penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a.

Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H 0 diteima. Ini berarti bahwa secara
parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.

b.

Jika nilai signifikansi


0,05 maka H a diterima. Ini berari bahwa secara

parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R²), yaitu untuk
melihat besranya pengaruh variabel bebas.R-squareatau nilai determinan (R²)
mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
kuat.Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel
maka harus dicari koefisien determinasi (R²).Koefisien determinan menunujukkan
besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.Semakin
besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel
independen menerangkan variabel dependen.Jika determinasi (R²) semakin besar
(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen
adalah besar terhadap variabel dependen.Hal ini berarti, model yang digunakan

Universitas Sumatera Utara

semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti
terhadap variabel dependen.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah dosen tetap pada Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan yang
masing-masing fakultas sebanyak 30 orang dengan total responden keseluruhan
sebanyak 60 orang.
4.2

Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
4.2.1.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r

hitung

≥r

tabel

maka pertanyaan di nyatakan valid.

b. Jika r

hitung

≥r

tabel

maka pertanyaan di nyatakan tidak valid.

c. Nilai r

hitung

d. Nilai r

dapat dilihat pada Corrected Item Total Correlation.

tabel

dengan ketentuan N = jumlah responden = 30 dan tingkat

signifikansi sebesar 5% maka anagka yang diperoleh 0,361 (r tabel )
Pada uji validitas dan reabilitas, penyebaran kuesioner diberikan kepada 30
responden diluar sampel yaitu di Politeknik Negeri Medan. Nilai r

tabel

dengan

ketentuan df=jumlah kasus=30 dan tingkat signifikansi sebesar 30% maka angka
yang diperoleh=0,361
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation di atas 0,361.

Dengan demikian kuesioner

Universitas Sumatera Utara

dilanjutkan pada tahap pengujian reabilitas.
Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel
financial satisfaction dan best practice financial behavior.
Tabel 4.1
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
x1
x2
x3
x4
x5
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
y8
y9
y10

Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation

58.5500
58.7500
59.0833
58.8833
58.4833
58.6333
58.6333
58.5167
58.5000
58.4500
58.7833
58.7000
58.4667
58.5000
58.5000

63.235
63.445
64.010
62.478
62.220
62.745
61.558
62.084
62.525
61.438
63.868
63.400
61.677
61.983
61.237

.652
.473
.444
.506
.724
.638
.697
.640
.701
.787
.535
.590
.722
.703
.818

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.915
.921
.922
.920
.913
.915
.913
.915
.913
.911
.918
.916
.912
.913
.910

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for windows (2017)
4.2.1.2 Uji Reliabilitas
Menurut (Lufti, 2014) suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,80.

Pengujian dilakukan dengan

menggunakan SPSS for Windows.
Tabel 4.2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.920

N of Items
15

Sumber: Hasil Output SPSS
Pada 15 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa
koefisien alpha (Cronbach Alpha) adalah sebesar 0,920. Ini berarti 0,920 > 0,80

Universitas Sumatera Utara

sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat
disebarkan kepada responden untuk dijadikan instrumen penelitian.
4.3

Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis statistik deskriptif variabel penelitian dapat dilihat dari

distribusi frekuensi dan persentase, dari financial satisfaction, financial
knowledge, best practice financial behavior, gender, age dan income
Tabel 4.3
Distribusi jawaban responden untuk Financial Satisfaction
STP

STP

TP

TP

KP

KP

P

P

SP

SP

Total

Total

F

%

f

%

F

%

F

%

f

%

F

%

x11

0.00

0.00

2.00

3.33

5.00

8.33

34.00

56.67

19.00

31.67

60.00

100.00

x12

0.00

0.00

2.00

3.33

10.00

16.67

30.00

50.00

18.00

30.00

60.00

100.00

x13

0.00

0.00

3.00

5.00

12.00

20.00

32.00

53.33

13.00

21.67

60.00

100.00

x14

0.00

0.00

4.00

6.67

13.00

21.67

26.00

43.33

17.00

28.33

60.00

100.00

x15

0.00

0.00

1.00

1.67

1.00

1.67

32.00

53.33

26.00

43.33

60.00

100.00

Pertanyaan

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa:
1. Untuk pertanyaan 1 “Anggaran pribadi saya”, sebanyak 34 responden atau
56,67% paling dominan menyatakan puas.
2. Untuk pertanyaan 2 “Kondisi keuangan saya saat ini”, sebanyak 30 responden
atau 50% paling dominan menyatakan puas.
3. Untuk pertanyaan 3 “Aset saya saat ini”, sebanyak 32 responden atau 53,33%
paling dominan menyatakan puas.
4. Untuk pertanyaan 4 “Tabungan yang saya miliki saat ini”, sebanyak 26
responden atau 43,33% paling dominan menyatakan puas.
5. Untuk pertanyaan 5 “Tidak memiliki hutang”, sebanyak 32 responden atau
53,33% paling dominan menyatakan puas.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.4
Distribusi jawaban responden untuk Financial Knowledge
Frequency
Valid

Percent

Cumulative
Percent

Valid Percent

5.00

1

1.7

1.7

1.7

8.00

7

11.7

11.7

13.3

9.00

24

40.0

40.0

53.3

10.00

28

46.7

46.7

100.0

Total

60

100.0

100.0

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan Tabel 4.4 yang mempunyai nilai 5 sebesar 1 orang dengan
persentase (1,7%), yang mempunyai nilai 8 sebanyak 7 orang dengan persentase
(11,7%), yang mempunyai nilai 9 sebanyak 24 orang dengan persentase (40%),
yang mempunyai nilai 10 sebanyak 28 orang dengan persentase (46,7%).
Tabel 4.5
Distribusi jawaban responden untuk Best Practice Financial Behavior
STS

STS

TS

TS

KS

KS

S

S

SS

SS

Total

Total

F

%

F

%

F

%

F

%

f

%

f

%

y1

0.00

0.00

1.00

1.67

5.00

8.33

36.00

60.00

18.00

30.00

60.00

100.00

y2

0.00

0.00

2.00

3.33

7.00

11.67

31.00

51.67

20.00

33.33

60.00

100.00

y3

1.00

1.67

1.00

1.67

7.00

11.67

30.00

50.00

21.00

35.00

60.00

100.00

y4

0.00

0.00

3.00

5.00

2.00

3.33

30.00

50.00

25.00

41.67

60.00

100.00

y5

0.00

0.00

1.00

1.67

1.00

1.67

32.00

53.33

26.00

43.33

60.00

100.00

y6

2.00

3.33

1.00

1.67

8.00

13.33

31.00

51.67

18.00

30.00

60.00

100.00

y7

1.00

1.67

1.00

1.67

7.00

11.67

33.00

55.00

18.00

30.00

60.00

100.00

y8

0.00

0.00

1.00

1.67

2.00

3.33

30.00

50.00

27.00

45.00

60.00

100.00

y9

0.00

0.00

1.00

1.67

3.00

5.00

28.00

46.67

28.00

46.67

60.00

100.00

y10

0.00

0.00

1.00

1.67

2.00

3.33

31.00

51.67

26.00

43.33

60.00

100.00

Pertanyaan

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1.

Untuk pertanyaan 1 “Saya mengikuti berita tentang perekonomian keuangan
Indonesia”,

sebanyak

36

responden

atau

60%

paling

dominan

menyatakan setuju.

Universitas Sumatera Utara

2.

Untuk pertanyaan 2 “Saya melakukan anggaran bulanan pribadi”, sebanyak
31 responden atau 51,67% paling dominan menyatakan setuju.

3.

Untuk pertanyaan 3 “Saya membayar tagihan kartu kredit setiap bulan”,
sebanyak 30 responden atau 50% paling dominan menyatakan setuju.

4.

Untuk pertanyaan 4 “Saya mencatat pengeluaran (harian, mingguan, dan
bulanan)”, sebanyak 30 responden atau 50% paling dominan menyatakan setuju.

5.

Untuk pertanyaan 5 “Saya menyisihkan dana buat keadaan darurat”,
sebanyak 32 responden atau 53,33% paling dominan menyatakan setuju.

6.

Untuk pertanyaan 6 “Saya mengecek laporan hutang saya”, sebanyak 31
responden atau 51,67% paling dominan menyatakan setuju.

7.

Untuk pertanyaan 7 “Saya membayar tagihan hutang dengan tepat waktu”,
sebanyak 33 responden atau 55% paling dominan menyatakan setuju.

8.

Untuk pertanyaan 8 “Saya menyiapkan dana buat pensiun”, sebanyak 30
responden atau 50% paling dominan menyatakan setuju.

9.

Untuk pertanyaan 9 “Saya memiliki asuransi kesehatan”, sebanyak 28
responden atau 46,67% masing-masing menjawab menyatakan setuju dan
sangat setuju.

10. Untuk pertanyaan 10 “Saya membayar asuransi tepat waktu”, sebanyak 31

responden atau 51,67% paling dominan menyatakan setuju.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin
Institusi
Universitas
Politeknik Negeri
Sumatera Utara
Medan
Jenis
Laki-Laki
Kelamin

Count
% within Jenis Kelamin

Perempuan

12

13

25

48.0%

52.0%

100.0%

18

17

35

51.4%

48.6%

100.0%

30

30

60

50.0%

50.0%

100.0%

Count
% within Jenis Kelamin

Total

Count
% within Jenis Kelamin

Total

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui dari 25 responden dengan jenis kelamin
laki-laki, 12 (48%) responden berasal dari Universitas Sumatera Utara, sementara
13 (52%) berasal dari Politeknik Negeri Medan. Dari 35 responden dengan jenis
kelamin perempuan, 18 (51,4%) responden berasal dari Universitas Sumatera
Utara, sementara 17 (48,6%) berasal dari Politeknik Negeri Medan.
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia
Institusi
Universitas
Politeknik Negeri
Sumatera Utara
Medan
Usia

30-50 Tahun

Count
% within Usia

50-60 Tahun

Count
% within Usia

Total

Count
% within Usia

Total

19

13

32

59.4%

40.6%

100.0%

11

17

28

39.3%

60.7%

100.0%

30

30

60

50.0%

50.0%

100.0%

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui dari 32 responden dengan usia 30-50
tahun, 19 (59,4%) responden berasal dari Universitas Sumatera Utara, sementara
13 (40,6%) berasal dari Politeknik Negeri Medan. Diketahui dari 28 responden
dengan usia 50-60 tahun, 11 (39,3%) responden berasal dari Universitas Sumatera

Universitas Sumatera Utara

Utara, sementara 17 (60,7%) berasal dari Politeknik Negeri Medan.
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan * Institusi Crosstabulation
Institusi
Universitas
Sumatera Utara
Pendapatan 3-5 Juta

Count
% within Pendapatan

>5 Juta

Count
% within Pendapatan

Total

Count
% within Pendapatan

Politeknik Negeri
Medan

Total

2

15

17

11.8%

88.2%

100.0%

28

15

43

65.1%

34.9%

100.0%

30

30

60

50.0%

50.0%

100.0%

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui dari 17 responden dengan pendapatan 3-5
juta, 2 (11,8%) responden berasal dari Universitas Sumatera Utara, sementara 15
(88,2%) berasal dari Politeknik Negeri Medan. Dari 43 responden dengan
pendapatan > 5 juta, 28 (65,1%) responden berasal dari Universitas Sumatera
Utara, sementara 15 (34,9%) berasal dari Politeknik Negeri Medan.
4.4

Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi
normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu:
1.

Pendekatan Histogram
Pada grafik histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik

histogram yang berbentuk lonceng apabila distribusi data tersebut tidak menceng
kekiri atau menceng kekanan.

Universitas Sumatera Utara

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows (2017)

Gambar 4.1
Pengujian Histogram Normalitas
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini
ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng
ke kanan.
2.

Pendekatan Grafik
Cara lainnya melihat uji normalitas dengan pendekatan grafik. PP plot

akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu X) melawan nilai-nilai
yang didapat dari sampel (sumbu Y). Apabila plot keduanya berbentuk linier
(dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual
menyebar normal.

Universitas Sumatera Utara

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows (2017)

Gambar 4.2
Pendekatan Grafik Normalitas
Pada Gambar 4.2 scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang
garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
3.

Pendekatan Kolmogrov-Smirnov
Dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov Smirnov yaitu apabila

nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar dari level of significant (α = 5%),
maka tidak mengalami gangguan distribusi normal serta nilai Kolmogorov
Smirnov lebih kecil dari 1,97 maka data dikatakan normal.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.9
Uji Normalitas Pendekatan Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
a,,b
Normal Parameters

60
.0000000
3.69634519
.092
.089
-.092
.709
.696

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber:Hasil pengolahan SPSS for Windows (2017)

Menurut (Lufti, 2014) bahwa, apabila pada hasil uji KolmogorovSmirnov, nilai Asymp Sig (2-tailed) lebih besar dari nilai signifikan 0,05, dan nilai
Kolmogorov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 maka data dikatakan normal. Pada
Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,696 dan diatas nilai
signifikan (0,05). Dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.
Nilai Kolmogorov-Smirnov Z dari Tabel 4.9 yaitu 0,709 dan lebih kecil dari 1,97
berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau
dengan kata lain data dikatakan normal.
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu variabel pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain

tetap,

maka

disebut

homoskedastisitas

dan

jika

berbeda

disebut

heteroskedastisitas (Lufti, 2014). Model regresi yang baik adalah yang

Universitas Sumatera Utara

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada

beberapa

cara

untuk

mendeteksi

ada

atau

tidaknya

heteroskedastisitas, yaitu:
1.

Pendekatan Grafik
Heterokedastisitas dapat dilihat melalui gambar scatter plot. Gambar

scatter plot dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas.
Apabila grafik tidak membentuk pola yang jelas maka tidak mengalami gangguan
heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows (2017

Gambar 4.3
Pendekatan Grafik Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat dari grafik Scatterplot yang
disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola
tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai.

Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program
SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai
Tolerance > 0,1 atau nilai VIF< 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Pengujian
multikoliniearitasdapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B

(Constant)

Std. Error

.034

.714

1.400

.323

2.528

.014

.738

1.355

1.045

-.192 -1.695

.096

.937

1.067

1.128

-.043

-.350

.728

.786

1.272

Pendapatan
.398
1.241
a. Dependent Variable: Financial Behaviour

.039

.321

.749

.796

1.256

Jenis Kelamin
Usia

1.332

.527

-1.771
-.395

VIF

2.173

Knowledge

.248

Tolerance

.282

Financial

.538

Sig.
.000

Satisfaction

5.140

T
3.964

Financial

20.375

Beta

Collinearity Statistics

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows (2017)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:
a. Nilai VIF dari Financial Satisfaction adalah 1,400 lebih kecil atau dibawah 5
(VIF< 5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen
dalam model regresi.
b. Nilai Tolerance dari Financial Satisfaction adalah 0,714 lebih besar dari 0,1
(Tolerance > 0,1), ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi.

Universitas Sumatera Utara

c. Nilai VIF dari Financial Knowledge adalah 1,355 lebih kecil atau dibawah 5
(VIF< 5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen
dalam model regresi.
d. Nilai Tolerance dari Financial Knowledge adalah 0,738 lebih besar dari 0,1
(Tolerance > 0,1), ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
e. Nilai VIF dari Jenis Kelamin adalah 1,067 lebih kecil atau dibawah 5 (VIF<
5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam
model regresi.
f. Nilai Tolerance dari Jenis Kelamin adalah 0,937 lebih besar dari 0,1
(Tolerance > 0,1), ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
g. Nilai VIF dari Usia adalah 1,272 lebih kecil atau dibawah 5 (VIF< 5), ini
berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam
model regresi.
h. Nilai Tolerance dari Usia adalah 0,786 lebih besar dari 0,1 (Tolerance > 0,1),
ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam
model regresi.
i.

Nilai VIF dari Pendapatan adalah 1,256 lebih kecil atau dibawah 5 (VIF< 5),
ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam
model regresi.

j.

Nilai Tolerance dari Pendapatan adalah 0,796 lebih besar dari 0,1 (Tolerance
> 0,1), ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen

Universitas Sumatera Utara

dalam model regresi.
4.5

Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini Analisis
Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh financial
satisfaction dan financial knowledge secara simultan maupun parsial terhadap best
practice financial behavior.

Pada Tabel 4.11 berikut dapat dilihat hasil

perhitungan koefisen regresi linear berganda masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen.
Tabel 4.11
Koefisien Regresi Linier Berganda
a

Coefficients

Model
1

(Constant)
Financial
Satisfaction (X 1 )
Financial
Knowledge (X 2 )
Jenis Kelamin
(X 3 )
Usia (X 4 )
Pendapatan (X 5 )

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B

Std. Error

20.375

5.140

.538

.248

1.332

.527

-1.771

Beta

T

Sig.

3.964

.000

.282

2.173

.034

.323

2.528

.014

1.045

-.192 -1.695

.096

-.395

1.128

-.043

-.350

.728

.398

1.241

.039

.321

.749

a. Dependent Variable: Financial Behaviour
Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows(2017)

Berdasarkan Tabel 4.11 Koefisien Regresi Linier Berganda, diperoleh
persamaan sebagai berikut:
Y = 20,375 + 0,538 X 1 + 1,332 X 2 + -1,771 X 3 + -0,395 X 4 + 0,398 X 5
Dimana:

Universitas Sumatera Utara

Y

= Best Practice Financial Behavior

α

= Konstanta

β 1,2,3,4,5

= Koefisien Linear Berganda

X1

= Financial Satisfaction

X2

= Financial Knowledge

X3

= Jenis Kelamin

X4

= Usia

X5

= Pendapatan

ε

= Standard Error
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa:

1.

Nilai konstanta sebesar 20,375 Artinya, jika nilai Financial Satisfaction,
Financial Knowledge, Jenis Kelamin, Usia, Pendapatan = 0 maka Best
Practice Financial Behavior (Y) akan tetap sebesar 20,375.

2.

Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa financial satisfaction
berpengaruh positif terhadap Best Practice financial behavior.

3.

Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa financial knowledge
berpengaruh positif terhadap Best Practice financial behavior.

4.

Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa jenis kelamin berpengaruh
negatif terhadap Best Practice financial behavior.

5.

Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa usia berpengaruh negatif
terhadap Best Practice financial behavior.

6.

Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa pendapatan berpengaruh
positif terhadap Best Practice financial behavior.

Universitas Sumatera Utara

4.6

Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji signifikan simultan (Uji F) bertujuan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen (financial satisfaction dan financial knowledge) secara
bersama-sama terhadap variabel best practice financial behavior.

Hasil Uji

signifikan simultan (Uji F) dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
1

Sum of Squares

Df

Mean Square

Regression

434.468

5

86.894

Residual

806.115

54

14.928

1240.583

59

Total

F

Sig.
.000b

5.821

a. Dependent Variable: Financial Behaviour
b. Predictors: (Constant), Financial Knowledge, Pendapatan, Jenis Kelamin, Usia, Financial
Satisfaction

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows(2017)

Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa nilai F hitung adalah sebesar 5,821 >
Ftabel (2,386) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.

Dengan

demikian, maka H a diterima atau H 0 ditolak. Artinya, Financial Satisfaction,
Financial Knowledge, jenis kelamin, usia dan pendapatan secara bersama-sama
berpengaruh positif signifikan terhadap Best Practice Financial Behavior.
4.6.2 Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Uji Signifikansi Parsial (Uji t) bertujuan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen secara parsial atau individual terhadap
variabel dependen. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t) dapat dilihat pada

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13
Uji Parsial (Uji t)
a

Coefficients

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B

(Constant)
Financial
Satisfaction (X 1 )
Financial
Knowledge (X 2 )
Jenis Kelamin
(X 3 )
Usia (X 4 )
Pendapatan (X 5 )

Std. Error

20.375

5.140

.538

.248

1.332

.527

-1.771

Beta

t

Sig.

3.964

.000

.282

2.173

.034

.323

2.528

.014

1.045

-.192 -1.695

.096

-.395

1.128

-.043

-.350

.728

.398

1.241

.039

.321

.749

a. Dependent Variable: Best Practice Financial Behaviour (Y)
Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows(2017)

Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui:
1.

Financial Satisfaction (X 1 ) memiliki nilai t hitung sebesar 2,173>t tabel (2,004)
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,034t tabel (2,004)
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0140,05. Dengan demikian, maka H a ditolak atau H 0
diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh

Universitas Sumatera Utara

signifikan terhadap best practice financial behavior.
4.

Usia (X 4 ) memiliki nilai t hitung

-0,350< t tabel (2,004) dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,728>0,05. Dengan demikian, maka H a ditolak atau H 0
diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa usia tidak berpengaruh signifikan

terhadap best practice financial behavior.
5.

Pendapatan (X 5 ) memiliki nilai t hitung 0,321< t tabel (2,004) dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,749>0,05. Dengan demikian, maka H a ditolak atau H 0
diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan tidak berpengaruh

signifikan terhadap best practice financial behavior.
4.6.3 Paired Sample t –Test
Tabel 4.14
Uji Beda Rata-Rata Untuk Financial Satisfaction dan Financial Knowledge
Group Statistics
Institusi

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Best Practice
Financial
Behavior (Y)

FEB USU

30

41.47

4.150

.758

POLMED

30

43.37

4.867

.889

Financial
Satisfaction (X1)

Universitas Sumatera Utara

30

20.30

2.292

.418

Politeknik Negeri Medan

30

20.63

2.539

.464

Financial
Knowledge (X2)

Universitas Sumatera Utara

30

9.13

1.167

.213

Politeknik Negeri Medan

30

9.13

1.074

.196

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows(2017)

Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui:
1.

Secara rata-rata, best practice financial behavior pada Politeknik Negeri
Medan (43,37) lebih baik dibandingkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara (41,47).

2.

Secara rata-rata, financial satisfaction pada Politeknik Negeri Medan (20,63)
lebih baik dibandingkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Universitas Sumatera Utara

Utara (20,30).
3.

Secara rata-rata, financial knowledge pada Politeknik Negeri Medan sama
dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yakni 9,13.
Tabel 4.15
Uji Beda Rata-Rata Dua Sampel Independen (T-Test)
Variabel

Sig. (2-tailed)

Best Practice Financial Behavior (Y)

.109

Financial Satisfaction (X1)

.596

Financial Knowledge (X2)

1.000

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows(2017)

Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui seluruh nilai (Sig.) > 0,05, maka secara
rata-rata, terdapat perbedaan yang signifikan ditinjau dari best practice financial
behavior, financial satisfaction, dan financial knowledge, antara Politeknik Negeri
Medan dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yakni 9,13.
Tabel 4.16
Uji Beda Rata-Rata Untuk Jenis Kelamin
Descriptive Statistics
Dependent Variable:Best Practice Financial Behavior (Y)
Institusi

Jenis Kelamin

Universitas Sumatera Utara

Laki-Laki

42.83

3.243

12

Perempuan

40.56

4.514

18

Total

41.47

4.150

30

Laki-Laki

44.92

1.605

13

Perempuan

42.18

6.126

17

Total

43.37

4.867

30

Laki-Laki

43.92

2.691

25

Perempuan

41.34

5.341

35

Total

42.42

4.586

60

Politeknik Negeri Medan

Total

Mean

Std. Deviation

N

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows(2017)

Berdasarkan tabel 4.16 diketahui:
Secara rata-rata, dosen berjenis kelamin laki-laki pada Universitas
Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan, lebih baik perilaku keuangannya di

Universitas Sumatera Utara

bandingkan dengan dosen berjenis kelamin perempuan.
Tabel 4.17
Uji Beda Rata-Rata Untuk Usia
Descriptive Statistics
Dependent Variable:Best Practice Financial Behavior (Y)
Institusi

Usia

Universitas Sumatera Utara

30-50 Tahun

41.58

4.114

19

> 50 Tahun

41.27

4.407

11

Total

41.47

4.150

30

30-50 Tahun

42.62

7.194

13

> 50 Tahun

43.94

1.819

17

Total

43.37

4.867

30

30-50 Tahun

42.00

5.489

32

> 50 Tahun

42.89

3.304

28

Total

42.42

4.586

60

Politeknik Negeri Medan

Total

Mean

Std. Deviation

N

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows (2017)

Berdasarkan tabel 4.17 diketahui:
Secara rata-rata, dosen yang berusia 30-50 tahun

pada Universitas

Sumatera Utara lebih lebih baik perilaku keuangannya di bandingkan dengan
dosen berusia >50 tahun. Namun, pada Politeknik Negeri Medan dosen berusia
>50 tahun lebih baik perilaku keuangannya dari pada dosen berusia 30-50 tahun.
Tabel 4.18
Uji Beda Rata-Rata Untuk Pendapatan
Descriptive Statistics
Dependent Variable:Best Practice Financial Behavior (Y)
Institusi

Pendapatan

Mean

Std. Deviation

N

Universitas Sumatera Utara 3-5 Juta

40.00

1.414

2

>5 Juta

41.57

4.272

28

Total

41.47

4.150

30

3-5 Juta

42.67

6.673

15

>5 Juta

44.07

1.870

15

Total

43.37

4.867

30

3-5 Juta

42.35

6.314

17

>5 Juta

42.44

3.788

43

Total

42.42

4.586

60

Politeknik Negeri Medan

Total

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows(2017)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel 4.18 diketahui:
Secara rata-rata, dosen yang mempunyai pendapatan >5 juta pada
Universitas Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan lebih baik perilaku
keuangannya di bandingkan dengan dosen yang mempunyai pendapatan 3-5 juta.
4.6.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jika Koefisien
Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik
kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya,
jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti
model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
yang diteliti terhadap variabel terikat. Derajat pengaruh variabel X 1, X 2 , X 3, X 4 ,
X 5 terhadap variabel Y dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.19
Uji Koefisien Determinasi (R2)
b

Model Summary

Std. Error of the
Model
1

R
a

.592

R Square

Adjusted R Square

.350

.290

Estimate
3.864

a. Predictors: (Constant), Financial Knowledge, Pendapatan, Jenis Kelamin, Usia,
Financial Satisfaction
b. Dependent Variable: Financial Behaviour

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows(2017)

Berdasarkan Tabel 4.19 nilai koefisien determinasi �2 terletak pada kolom

R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar �2 = 0,350. Nilai

Universitas Sumatera Utara

tersebut berarti seluruh variabel bebas, yakni financial satisfaction, financial
knowledge, jenis kelamin, usia, dan pendapatan, secara simultan mempengaruhi
variabel best practice financial behavior sebesar 35%, sisanya sebesar 65%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
4.7 Pembahasan
Berdasarkan pengujian secara signifikan simultan diketahui bahwa nilai
F hitung 5,821 > Ftabel (2,386) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka
secara serempak financial satisfaction, financial knowledge, jenis kelamin, usia,
dan pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap best practice financial
behavior.
Berdasarkan pengujian secara parsial diketahui pengaruh dari masing masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:

4.7.1 Pengaruh Financial Satisfaction terhadap Best Practice Financial
Behavior
Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh bahwa variabel financial
satisfaction berpengaruh positif signifikan terhadap best practice financial
behavior. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,034 < 0,05 dan nilai t hitung
sebesar 2,173 > t tabel 2,004.

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan

seseorang yang baik serta orang tersebut merasa bahagia dan bebas dari rasa
khawatir terhadap kondisi keuangan pribadi. Semakin besar puas seseorang
terhadap kondisi keuangan pribadi, maka orang tersebut akan semakin puas
dan bahagia.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang menyatakan bahwa

Universitas Sumatera Utara

Rabb dan Woodyard (2011) perilaku keuangan memiliki efek yang signifikan dan
langsung pada kepuasan keuangan dari tingkat pendapatan rumah tangga dan
faktor demografi lainnya.

4.7.2 Pengaruh Financial Knowledge terhadap Best Practice Financial
Behavior
Berdasarkan pengujian secara parsial diketahuidiperoleh bahwa variabel
financial knowledge berpengaruh positif signifikan terhadap best practice
financial behavior. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,014 < 0,05 dan nilai
t hitung sebesar 2,528 > t tabel 2,004.

Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan

keuangan yang mencukupi akan memberikan pengaruh positif terhadap financial
behavior seseorang.

Dengan kata lain, perilaku keuangan yang positif akan

meningkatkan tingkat keuangan kesejahteraan dan sebaliknya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Andrew dan Linawati (2014)
yang menyatakan bahwa orang yang dengan pengetahuan keuangan yang lebih
tinggi cenderung lebih bijak dalam perilaku keuangannya bila dibandingkan
dengan orang yang memiliki pengetahuan yang lebih rendah.
4.7.3 Pengaruh jenis kelamin terhadap Best Practice Financial Behavior
Berdasarkan pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel jenis
kelamin berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap best practice financial
behavior. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,096 < 0,05 dan nilai t hitung
sebesar -1,695 > t tabel 2,004.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Andrew dan Linawati,
2014) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor

Universitas Sumatera Utara

demografi (jenis kelamin dan pendapatan) dengan perilaku keuangan.
4.7.4 Pengaruh Usia terhadap Best Practice Financial Behavior
Berdasarkan pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel usia
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap best practice financial behavior. Hal
ini terlihat dari nilai signifikansi 0,728 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar -0,350 >
t tabel 2,004.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Lawrence dan Shaub,
1997) yang menyatakan bahwa seseorang yang memilki umur yang lebih tua akan
mempunyai perilaku dan nilai-nilai etis yang lebih tinggi di banding yang usianya
jauh lebih muda.
4.7.5 Pengaruh pendapatan terhadap Best Practice Financial Behavior
Berdasarkan pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel pendapatan
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap best practice financial behavior. Hal
ini terlihat dari nilai signifikansi 0,749 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 0,321 >
t tabel 2,016.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Andrew dan Linawati,
2014) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor
demografi (jenis kelamin dan pendapatan) dengan perilaku keuangan.
Berdasarkan pengujian uji beda rata-rata dua sampel independen
diketahui bahwa
1.

Secara rata-rata, best practice financial behavior pada Politeknik Negeri
Medan (43,37) lebih baik dibandingkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara (41,47).
2.

Secara rata-rata, financial satisfaction pada Politeknik Negeri Medan (20,63)
lebih baik dibandingkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara (20,30).

3.

Secara rata-rata, financial knowledge pada Politeknik Negeri Medan sama
dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yakni 9,13.

4.

Secara rata-rata, dosen berjenis kelamin laki-laki pada Universitas Sumatera
Utara dan Politeknik Negeri Medan, lebih baik perilaku keuangannya di
bandingkan dengan dosen berjenis kelamin perempuan. Hal itu karena lakilaki cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengambil
keputusan keuangan karena memiliki pengetahuan yang lebih luas.

5.

Secara rata-rata, dosen yang berusia 30-50 tahun pada Universitas Sumatera
Utara lebih lebih baik perilaku keuangannya di bandingkan dengan dosen
berusia >50 tahun. Namun, pada Politeknik Negeri Medan dosen berusia >50
tahun lebih baik perilaku keuangannya dari pada dosen berusia 30-50 tahun.
Hal itu karena semakin bertambah usia seseorang atau semakin dewasa
seseorang maka mereka akan cenderung lebih memperhatikan hal-hal penting
mengenai kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.

6.

Secara rata-rata, dosen yang mempunyai pendapatan >Rp 5.000.000 pada
Universitas Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan lebih baik perilaku
keuangannya di bandingkan dengan dosen yang mempunyai pendapatan Rp
3.000.000 – Rp 5.000.000. Hal itu karena pendapatan yang yang tinggi dapat

Universitas Sumatera Utara

mencapai kepuasan secara finansial.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan analisis deskriptif dan regresi linier berganda serta

pembahasan yang dilakukan peneliti, maka dapat diambil ke

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Politeknik Negeri Medan

2 17 73

Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Politeknik Negeri Medan

0 0 7

Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Politeknik Negeri Medan

0 0 2

Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Politeknik Negeri Medan

0 0 9

Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan

0 0 13

Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan

0 0 2

Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan

0 0 10

Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan

0 0 9

Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan

0 0 3

Analisis Perbedaan Best Practice Financial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dengan Dosen Politeknik Negeri Medan

0 0 10