makalah kelompok teori pembangunan .

TEORI PEMBANGUNAN
TEORI TUHAN/ TEORI GOD
KELOMPOK 7:
KOKO JUNIKO P.
1110842007
KHALIFATUR RAHMI
1110842008
DENI MUARY
1110842009
HERU GERNANDES
1110842010
DIANA PUTRI
1110842011

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS

2013


2

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat waktu dan
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini saya mencoba membahas dan
mengembangkan salah satu bagian Teori Pembangunan yaitu Teori Tuhan/ Teori
God.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman kita tentang
apa yang dimaksud dengan Teori God/ Teori Tuhan itu sendiri.

Selain itu,

makalah ini juga dibuat untuk memenuhi apa yang menjadi tugas kelompok mata
kuliah Teori Pembangunan.
Dalam proses pembuatan makalah ini, tentunya saya mendapat bimbingan,
arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dosen pembimbing mata kuliah Drs. Yoserizal, M.Si
2. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada kami

3. Rekan-rekan sesama mahasiswa yang telah memberi masukan
terhadap makalah ini
4. Semua pihak baik langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami susun dan kami tulis berdasarkan pada beberapa buku rujukan
yang sesuai dan juga referensi sesuai yang kami ambil dari situs di internet. Kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi menyempurnakan
makalah ini. Besar harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat untuk
menambah wawasan kita semua, terutama dalam bidang Administrasi Negara.

Padang, April 2013
Penulis

3

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................

2


DAFTAR ISI...............................................................................................

3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................

4

1.1
1.2
1.3
1.4

Latar Belakang......................................................................
Rumusan Masalah.................................................................
Tujuan Penulisan...................................................................
Manfaat Penulisan.................................................................

4
4

4
5

BAB II ISI.................................................................................................... 6
2.1 Teori, Pembangunan, dan Teori Pembangunan..................... 6
2.2

Imprealisme dan Kolonialisme.............................................. 8

2.3

Teori God/ Tuhan dan Contohnya…………………………. 10

BAB III PENUTUP..................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan............................................................................ 13
3.2 Saran...................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14

4


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kemajuan
suatu negara. Pembangunan disini bukan hanya secara fisik seperti gedunggedung perkantoran ataupun sarana prasarana fisik saja. Tetapi pembangunan
yang dimaksudkan adalah dari berbagai aspek kehidupan, seperti
pembangunan fisik, pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, dan masih
banyak pembangunan yang lainnya.
Sebelum melakukan pembangunan itu sendiri, perlu dipahami mengenai teoriteori apa saja yang ada dalam pembangunan itu. Karena teori dalam
pembangunan juga perlu diketahui secara mendalam agar dalam melakukan
proses pembangunan bisa lebih baik dalam pelaksanaannya apabila kita sudah
mengetahui apa saja teori-teori pembangunan tersebut dan perkembangan dari
teori pembangunan itu sendiri.
Maka dengan alasan tersebut kita harus membahas mengenai teori
pembangunan secara lebih terperinci, dimulai dari pengertian teori, pengertian
pembangunan, pengertian teori pembangunan, hingga pembahasan mengenai
salah satu teori pembangunan yang berkembang yaitu Teori God/ Teori Tuhan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan teori, pembangunan, dan teori
pembangunan?

1.2.2 Apa itu imperialism dan Kolonialisme?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Teori Tuhan/ God dan perkembangannya?

1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Memberikan penjelasan tentang apa itu teori, pembangunan, dan teori
pembangunan
1.3.2 Memaparkan apa yang dimaksud imperialisme dan kolonialisme
1.3.3 Membahas tentang Teori Tuhan/ Teori Tod serta perkembangan dan
contohnya

1.4 Manfaat Penulisan
5

1.4.1
1.4.2
1.4.3

Bertambahnya pemahaman pembaca tentang teori pembangunan
Meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai imperialisme dan
kolonialisme

Menambah minat pembaca untuk memahami tentang Teori God/ Teori
Tuhan

6

BAB II
ISI

2.1 Teori, Pembangunan, dan Teori Pembangunan
Teori
Secara umum, teori merupakan sebuah sistem konsep abstrak yang didalamnya
terdapat beberapa konsep yang sudah teruji dan saling berhubungan satu dengan
yang lainnya sehingga mempermudah kita dalam memahami sebuah fenomena
yang terjadi. Menurut Dagobert Runes (Sadulloh, 2009:3) teori adalah suatu
hipotesis tentang segala masalah dapat teruji tapi tidak perlu diuji. Selain itu teori
merupakan lawan dari praktik, yang berupa pengetahuan yang disusun secara
sistematis dari kesimpulan umum relatif.
Menurut Kneller (Sadulloh, 2009:3) teori memiliki dua buah pengertian. Pertama,
bahwa teori itu empiris dalam arti sebagai suatu hasil pengujian terhadap hipotesis
dengan melalui observasi dan eksperimen. Kedua, teori juga daoat diperoleh

melalui proses berpikir secara sistematis spekulatif dengan metode deduktif.
Kneller mengatakan bahwa teori merupakan seperangkat pemikiran yang koheren
yang sesuai dengan koherensi tentang kebenaran.
Erwan dan Dyah (2007) menyatakan bahwa teori adalah serangkaian konsep yang
memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa teori merupakan salah satu hal yang paling
mendasar yang harus dipahami seorang ketika melakukan penelitian terhadap
suatu kejadian yang ada.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa teori merupakan serangkaian
bagian atau variabel, definisi, dan konsep yang saling berhubungan yang
menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
yang terjadi secara alamiah.

Pembangunan
Pembangunan memiliki pengertian yang berbeda-beda menurut siapa yang
menyatakannya, berikut adalah definisi pembangunan menurut para ahli:

7


-

P. Siagian (1974) Pembangunan adalah suatu arah atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan suatu
bangsa, Negara dan pemerintah secara sadar menuju moderenitas dalam
rangka pembinaan bangsa (nation building). (Agus Suryono, “Pengantar
Teori Pembangunan”, 2004:21)

-

Korten (1984) Pembangunan merupakan suatu proses perubahan dari
sesuatu yang kurang berarti menjadi sesuatu yang lebih berarti. (Prof.
dr. Agus Suryono, SU, “Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan”,
2010: 3)

-

Roger (1988) Pembangunan merupakan suatu proses perubahan social
dalam suatu masyarakat, yang diselenggarakan dengan jalan memberi
kesempatan seluas-luasnya pada warga masyarakat untuk berpartisipasi

untuk kemajuan baik secara social maupun material bagi mayoritas
warga masyarakat dengan mengendalikan lingkungan hidup mereka
secara lebih baik (termasuk masalah pemerataan, kebebasan, dan
berbagai masalah kualitas hidup yang lain). (Prof. dr. Agus Suryono,
SU, “Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan”, 2010: 3)

-

Katz (1981) Pembangunan sebagai perubahan sosial yang besar dari
suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang dipandang lebih bernilai.
(Prof. dr. Agus Suryono, SU, “Dimensi-Dimensi Prima Teori
Pembangunan”, 2010: 3)

-

Fakih dan Hurairah (2008) Pembangunan adalah segala sesuatu yang
merujuk pada perubahan ekonomi, sosial, politik, dan budaya dalam
masyarakat. (Dr. H. M. Safi’i, M.Si, “Manajemen Pembangunan Daerah
(Teori dan Aplikasi)”, 2009: 9)


-

Sen yang dirujuk oleh Wie (2004) Upaya untuk memperluas kebebasan
riil yang dapat dinikmati rakyat. (Dr. H. M. Safi’i, M.Si, “Manajemen
Pembangunan Daerah (Teori dan Aplikasi)”, 2009: 9)

-

Bryan & White (1982) Pembangunan adalah upaya meningkatkan
kemampuan manusia untuk mempengaruhi masa depannya dengan
memiliki 5 aplikasi utama, yaitu:
a. Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan manusia
secara optimal, baik individu maupun kelompok.
b. Pembangunan berarti mendorong tumbuhnya kebersamaan,
kemerataan nilai dan kesejahteraan.

8

c. Pembangunan berarti menaruh kepercayaan kepada masyarakat
untuk membangun dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya
d. Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan untuk
membangun secara mandiri
e. Pembangunan berarti mengurangi ketergantungan Negara satu
kepada Negara lain, menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan dan menghormati. (Prof. dr. Agus Suryono, SU,
“Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan”, 2010: 2-3)
-

Tjokroamidjojo (1991) Pembangunan merupakan proses pembaharuan
yang kontiniu dan terus menerus dari satu keadaan tertentu kepada
suatu keadaan yang dianggap lebih baik. (Prof. dr. Agus Suryono, SU,
“Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan”, 2010: 3)

Teori Pembangunan
Dari dua definisi mengenai teori dan pembangunan sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa teori pembangunan adalah sekumpulan konsep-konsep yang
saling berhubungan yang dapat digunakan untuk melihat suatu fenomena dan
kejadian mengenai perubahan yang terjadi di dalam masyarakat ke arah yang lebih
baik, perubahan yang dimaksud adalah perubahan dalam berbagai aspek dan
bidang
seperti
bidang ekonomi, sosial, budaya,
dan lain-lain.
2.2 Imperialisme dan Kolonialisme
Sebelum membahas mengenai Teori Tuhan/ God perlu dipahami dulu mengenai
imperialisme dan kolonialisme karena Teori Tuhan sendiri merupakan bagian dari
Imperialisme dan Kolonialisme yang terjadi.
Imperialisme

Berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai.Orang yang
menguasai disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium
adalah daerah yang dikuasai imperator. Imperator menguasai bangsa yang
mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka merasa lebih aman
atau lebih sejahtera. Imperialisme menonjolkan sifat-sifat keunggulan
(hegemony) oleh satu bangsa atas bangsa lain. Tujuan utama imperialisme
adalah menambah hasil ekonomi. Negara-negara imperialis ingin
memperoleh keuntungan dari negeri yang mereka kuasai karena sumber
ekonomi negara mereka tidak mencukupi. Selain faktor ekonomi, terdapat
satu kepercayaan bahwa sebuah bangsa lebih mulia atau lebih baik dari
bangsa lain yang dikenal sebagai ethnosentrism, contoh bangsa Jerman
9

(Arya) dan Italia. Faktor lain yang menyumbang pada dasar imperialisme
adalah adanya perasaan ingin mencapai taraf sebagai bangsa yang besar dan
memerintah dunia, misalnya dasar imperialisme Jepang.
Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan
kebuadayaan Barat ke seluruh dunia. Oleh karena itulah, imperialisme
bukan hanya dilihat sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi
sebaliknya dapat menjadi faktor pendorong pembaharuan-pembaharuan
yang dapat menyumbang kearah pembinaan sebuah bangsa seperti
pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dan sistem pemerintahan.
Jadi imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu
negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk
pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua
bidang kehidupan daerah yang dijajah.
Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini
diberikan pada para petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus
dan pindah ke daerah lain yang lebih subur. Para colonus tetap menjalin
hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh negara asal (induk) daerah tadi
dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus tunduk pada negara
asal (mother land). Dari sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme)..
Istilah kolonialisme bermaksud memaksakan satu bentuk pemerintahan atas
sebuah wilayah atau negeri lain (tanah jajahan) atau satu usaha untuk
mendapatkan sebuah wilayah baik melalui paksaan atau dengan cara damai.
Usaha untuk mendapatkan wilayah biasanya melalui penaklukan.
Penaklukan atas sebuah wilayah bisa dilakukan secara damai atau paksaan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada mulanya mereka membeli barang dagangan dari penguasa lokal, untuk
memastikan pasokan barang dapat berjalan lancar mereka kemudian mulai
campur tangan dalam urusan pemerintahan penguasa setempat dan biasanya
mereka akan berusaha menjadikan wilayah tersebut sebagai tanah jajahan
mereka. Negara yang menjajah menggariskan panduan tertentu atas wilayah
jajahannya, meliputi aspek kehidupan sosial, pemerintahan, undang-undang
dan sebagainya.

10

Jadi kolonialisme adalah suatu sistem pemukiman warga suatu negara di
luar wilayah induknya atau negara asalnya. Biasanya daerah koloni terletak
di seberang lautan dan kemudian dijadikan bagian wilayah mereka
2.3 Teori God/ Teori Tuhan
Imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa eropa pada zaman dahulu
menimbulkan beberapa teori yang menjadikan alasan bagi bangsa-bangsa eropa
untuk meakukan ekspansi kedunia luar. Teori tersebut merupakan sebuah
semboyan yang disebut god, glory and gold. Teori god menjelaskan bahwa tujuan
ekspansi bangsa eropa ke negara lain adalah untuk menyebarkan agama. Teori
glory menyatakan dorongan utama imperialis dan kolonialis adalah untuk
menguasai wilayah lain demi kebesaran pribadi, masyarakat maupun bangsanya.
Teori gold menyatakan bahwa tujuan dari imperialis dan kolonialis adalah untuk
mengumpulkan atau mengeruk sumber daya alam wilayah jajahan negara
imperialis tersebut.
Teori God
Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa motivasi utama dari orang - orang
Eropa untuk mengarungi samudera dan bertualang di negara-negara lain adalah
untuk menyebarkan agama. Mereka ingin membaptis orang-orang yang masih
dianggap barbar, yang masih belum mengenal Tuhan. Dengan demikian mereka
akan mendapatkan pahala dari Tuhan mereka karena berhasil menyelamatkan
orang lain didunia ini dari dosanya. Begitulah pemikiran yang ada dibenak orangorang Eropa ketika itu. Karena itulah kapal - kapal yang mengarungi samudera ke
benua Amerika, Afrika dan Asia disamping membawa tentara (yang katanya untuk
melindungi diri bila diserang) mereka juga membawa pendeta .
Bahwa misi ini kemudian berkembang menjadi dominasi politik dan ekonomis
orang - orang Eropa terhadap negara-negara yang dikunjungi itu adalah akibat
sampingan dari pengembaraan untuk penyebaran agama ini. Demikian teori ini
menyatakan kalau sasaran utama teori god menyebarkan agama untuk
meyelamatkan diri dari dosanya masing–masing.
Jadi dalam teori ini dijelaskan bahwa pada dasarnya tujuan utama dari bangsa
Eropa adalah untuk menyebarkan ajaran agama kepada bangsa-bangsa lain,
namun dalam proses penyebaran tersebut ternyata orientasi dari bangsa Eropa
berubah karena situasi dan kondisi di daerah mereka menyebarkan ajaran agama
ini. Mereka menjadi berorientasi kepada dominasi terhadap aspek politik dan juga
ekonomi dari daerah yang mereka kunjungi.

11

Hal ini merupakan salah satu bentuk perubahan di dalam tatanan kehidupan
bangsa-bangsa yang ada, dan bisa dikatakan sebagai suatu roda pembangunan.
Selain mendapatkan ajaran agama dari bangsa Eropa, mereka juga mendapatkan
hal-hal seperti perubahan politik dan juga ekonomi yang tentunya dirancang dan
dilaksanakan sedemikian rupa ke arah yang lebih baik dan lebih maju.
Contoh kasus :
Bangsa eropa pada saat datang ke indonesia membawa misi untuk menemukan
daerah kekuasaan baru untuk dijadikan sebagai daerah kekuasaan dan penghasil
sumber daya alam yang baru (khususnya rempah-rempah). Secara historis pada
abad ke-16 kegiatan misionaris sangat aktif menyampaikan kabar Injil ke seluruh
penjuru dunia dengan menumpang kapal pedagang Portugis dan Spanyol.
Faktanya, pada abad ke-16 tersebut bangsa Portugis telah masuk ke perairan Asia
dan kemudian misi agama katolik selama masa kekuasaan kolonial portugis mulai
disebarkan dan diperluas secara sistimatis di Indonesia. Pembawa misi katolik
adalah misionaris Franziskan, Jesuit dan Dominikan. Setelah menaklukkan
Malakka pada tahun 1511 orang Portugis berangkat ke Indonesia Timur dan
menguasai pulau-pulau kecil di Maluku seperti Amboina dan Ternate. Dari
Maluku agama Kristen tersebar sampai ke Pulau Sulawesi, Solor, Flores dan
Timor.
Berdasarkan contoh histori tersebut, kami mencoba menghubungkan kaitann
antara misi penyebaran agama oleh Portugis (Eropa) terhadap perkembangan
wilayah setempat khususnya kepada masyarakat yang ada di pulau-pulau kecil
Maluku. Penyebaran ajaran agama tersebut secara langsung dan bertahap akan
mempengaruhi nilai-nilai, keyakinan/kepercayaan/ideologi, serta tradisi
(kebudayaan) individu yang mendapat ajaran tersebut. Maka hal ini akan
berimpilikasi kepada perkembangan masyarakat yang terdiri dari individuindividu yang telah menerima ajaran baru tersebut. Ketika pola pikir, nilai-nilai,
dan budaya suatu masyarakat telah mengalami suatu pembelajaran, tentunya hal
itu akan menciptakan suatu pertumbuhan/perkembangan meskipun tidak pada
angka yang signifikan. Buktinya, di Maluku sendiri, setelah masuknya penyebaran
agama yang dibawa oleh Portugis usaha pribumi untuk berdagang rempah-rempah
mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Karna pada saat itu, bangsa Portugis
sebenarnya mengincar bahan mentah rempah-rempah, namun di sisi lain Portugis
juga menyebarkan ajaran agama yang dibawanya. Jika dilihat dari sudut pandang
yang normatif, hal ini merupakan suatu simbiosis mutualisme, dimana dua pihak
saling diuntungkan.
Adanya perkembangan/perubahan pola pikir, keyakinan/kepercayaan/ideologi,
nilai-nilai pada masyarakat mengisyaratkan bahwa telah ada suatu bentuk
Pembangunan dalam aspek Sosial-Budaya. Jika dilihat dalam cakupan yang lebih

12

luas lagi, pembangunan sosial-budaya ini juga akan turut berkontribusi terhadap
pembangunan diberbagai aspek lainnya seperti pada aspek ekonomi.

13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi pada dasarnya teori god merupakan bagian dari masa imperialisme dan
kolonialisme dimana pada awalnya tujuan utama bangsa Eropa datang ke wilayah
lain untuk melakukan penyebaran agama yang pada kenyataannya berpindah
orientasi menjadi ekspansi wilayah dengan cara merambah politik dan juga
ekonomi dari wilayah yang dikunjungi.

3.2 Saran
Sebenarnya teori ini baik untuk diterapkan dalam pembangunan karena pada
dasarnya jika suatu bangsa sudah berlandaskan agama yang cenderung
mengajarkan kebaikan maka proses pembangunan bisa berjalan baik tanpa ada
penyimpangan. Namun teori ini sudah kurang relevan untuk saat sekarang ini,
karena bangsa di dunia sudah berpikiran majemuk dan menerima tidak hanya satu
agama tetapi sudah mencakup banyak agama dan kepercayaan. Sehingga
dibutuhkan teori baru yang sifatnya lebih universal dan tidak hanya mewakili satu
agama saja.

14

Daftar Pustaka

Budiman, Arif. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Suryono, Agus. 2004. Pengantar Teori Pembangunan. Malang: Penerbit
Universitas Negeri Malang
Dr. Safi’i, M.Si, H. M. 2009. Manajemen Pembangunan Daerah (Teori dan
Aplikasi). Malang: Averroes Press
Suryono, Agus. 2010. Dimensi- Dimensi Prima Teori Pembangunan. Malang:
Penerbit Universitas Brawijaya Malang
http: //www.freewebs.com/rinanditya/masuknyabgsasing.htm diakses pada tangal
1 januari 2013

15