EFEKTIVITAS KEBIJAKAN JAM WAJIB BELAJAR
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN JAM WAJIB BELAJAR MALAM HARI TERHADAP
ANAK SE-KABUPATEN BINTAN
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
ALIMIN
PEMBIMBING:
Dr. RUMZI SAMIN, M. SI
DIAN PRIMA SAFITRI, M. AP
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNG PINANG
2016
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN JAM WAJIB BELAJAR MALAM HARI TERHADAP
ANAK SE-KABUPATEN BINTAN
ALIMIN
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
Universitas Maritim Raja Ali Haji
(alliminpradinatta17@gmail.com)
Abstract:Policy evening hours of compulsory education of children has been regulated in Bintan
Regent Regulation No. 66 of 2014 concerning hours of compulsory night against children
throughout Bintan regency. The purpose of this policy is to improve the quality of human
resources and to avoid activities that children less useful at night. A policy can be said to be
qualified if the policy is an alternative or best solution in order to resolve the problems
encountered. The purpose of this study was to determine the effectiveness and policy constraints
evening hours of compulsory education to children in the District of Bintan. The theory used to
see this phenomenon refers to the theories Makmur (2011: 6) effectiveness as accuracy
expectations, implementation and results are expected..Policy effectiveness hours of compulsory
night in Bintan district has not run effectively, still has many obstacles or problems so that
performance is not optimal policy.
Key words: Effectiveness, Public Policy, Local Regulatory
Abstrak: Peraturan Bupati Bintan No 66 Tahun 2014 tentang jam wajib belajar malam hari
terhadap anak se-Kabupaten Bintan. Tujuan kebijakan ini ialah untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan menghindari kegiatan anak yang kurang bermanfaat dimalam hari.
Suatu kebijakan dapat dikatakan berkualitas apabila kebijakan tersebut merupakan alternatif atau
jalan keluar terbaik dalam rangka menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektivitas dan kendala kebijakan jam wajib belajar malam hari
terhadap anak di Kabupaten Bintan. Teori yang digunakan untuk melihat fenomena ini mengacu
pada teori Makmur (2011:6) efektivitas sebagai ketepatan harapan, implementasi dan hasil yang
di harapkan. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif dengan pendekatan kualitatif
dengan menggunakan sampling purposive dan snowball sampling. Efektivitas kebijakan jam
wajib belajar malam hari di Kabupaten Bintan belum berjalan dengan efektif, masih mengalami
banyak kendala atau problems sehingga capaian kebijakan belum optimal.
Kata Kunci: Efektivitas, Kebijakan Publik, Peraturan Daerah
penyelenggaraan kebijakan Bupati tersebut.
Pendahuluan
Penelitian ini memiliki sasaran untuk
Penelitian jam wajib belajar malam hari
mengetahui kebijakan jam wajib belajar
terhadap anak di Kabupaten Bintan, peneliti
malam hari terhadap anak di Kabupaten
memprioritaskan
Bintan, dan ingin melihat apa tujuan dan
Kecamatan Bintan Timur dan Kecamatan
sasaran
Bintan Utara dan Kecamatan Toapaya.
kebijakan
dan
kendala
dalam
di
dua
lokasi
yaitu
Dalam hal ini peneliti membatasi lokasi
Ada beberapa penelitian terdahulu
penelitian karena pada dua Kecamatan
yang
tersebut merupakan prioritas utama dalam
memahami efektivitas wajib belajar malam
penerapan jam wajib belajar di Kabupaten
hari. Putra Ong dengan judul Efektivitas
Bintan,
intensitas
program pusat kegiatan belajar masyarakat
keluarnya anak dimalam hari namun peneliti
Dinas Pendidikan Kota Manado dalam
tertarik menambah lokasi di Kecamatan
meningkatkan sumber daya manusia. Studi
Toapaya untuk melihat apakah di Kecamatan
dengan fokus lainnya seperti Hajar Hari
tsb juga ikut melaksanakan kebijakan wajib
Antoro
belajar malam hari. Peneliti membatasi lokasi
Pontianak
mengingat
pelaksanaan
dan
peneliti.
sebagai
minimnya
Motivasi
terdapat
tempat
biaya
dalam
beberapa
dan
waktu
penelitian
alasan
ini
penting,
dapat
dijadikan
(2015)
yang
rujukan
Universitas
Tanjungpura
berjudul
program
dalam
efektivitas
harapan
dibidang
pendidikan di desa Sungai Kakap Kabupaten
Kubu Raya.
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun
Dari studi diatas mengenai kebijakan
2003 tentang pendidikan nasional, Peraturan
yang meneliti tentang efektivitas wajib
pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun
belajar telah banyak diteliti, namun mengkaji
2008 Tentang wajib belajar 9 tahun.
dengan mengguankan fokus jam malam hari
Wajib belajar malam hari terhadap
terhadap anak masih tergolong masih jarang.
anak sebagai langkah penertiban anak dan
Sistem pemerintahan demokrasi di
pengalihan jam malam anak untuk belajar
Indonesia pada dasarnya mengacu pada
dirumah dalam rangka peningkatan sumber
undang-undang dasar 1945 dimana daerah di
daya manusia (SDM) dan untuk menghindari
berikan wewenang untuk mengurusi wilayah
anak dari kegiatan yang tidak bermanfaat di
wewenangnya,
malam hari, minimalisir tindak kenakalan
kepada daerah otonom untuk mengatur dan
anak
mengelola rumah tangganya sendiri untuk
kriminal
merupakan
pada
anak.
aspek
Pendidikan
penting
dalam
pembangunan bangsa,
kepentingan
memberikan
masyarakat
kebebasan
sesuai
dengan
aspirasi agar terciptanya penyelenggaraan
pembangunan sumberdaya manusia
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
adalah kunci pembangunan suatu negara.
sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh
Studi efektivitas kebijakan wajib belajar
peraturan perundang-undangan.
sudah
banyak
diteliti
para
peneliti
Mengacu
kepada
Undang-Undang
(researchers) pada dasarnya menggunakan
Nomor 23 Tahun 2014 menyatakan bahwa
studi efektivitas
Indonesia
belajar.
tentang peraturan wajib
menggunakan
sebuah
prinsip
otonomi seluas-luasnya/otonomi nyata dan
bertanggung
jawab.
Menurut
Undang-
Undang Nomor
23 Tahun 2014 Otonomi
daerah
hak,
adalah
wewenang
,
dan
pendidikan yang bermutu bagi seluruh warga
negara.
Dengan
undang-undang
otonomi
kewajiban daerah otonom untuk mengatur
daerah, daerah memiliki wewenang untuk
dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan
membuat peraturan akan daerahnya sesuai
kepentingan masyarakat setempat dalam
kepentingan
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berdasarkan undang-undang otonomi daerah
(NKRI). Asas Otonomi adalah prinsip dasar
Pemerintah Kabupaten Bintan pada tanggal
penyelengaraan
daerah
14 oktober 2014 menerbitkan Peraturan
berdasarkan otonomi daerah. Daerah otonom
Bupati Bintan No. 66 tahun 2014 tentang jam
yang selanjutnya di sebut daerah adalah
wajib belajar malam terhadap anak Se-
kesatuan
pemerintah
masyarakat
mempunyai
batas-batas
yang
Kabupaten
wilayah
yang
sasaran dalam peraturan ini ialah:
pemerintah dan kepentingan masyarakat
menurut
prakarsa
sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat.
Pasal 31 ayat 1 UUD 1945, Setiap
warga
negara
berhak
prioritas
hukum
berwenang mengatur dan mengurus urusan
setempat
dan
daerahnya.
Bintan. Adapun tujuan dan
a. Untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di Kabupaten Bintan.
b. Agar terhindar dari kegiatan yang
kurang bermanfaat diluar jam belajar.
Berhasil atau tidaknya suatu
kebijakan
ditentukan
oleh
keseriusan
mendapatkan
pemerintah selaku pembuat kebijakan, dan
pengajaran. 28 C amandemen UUD 1945
juga didukung oleh faktor manusia atau
setiap orang berhak mengembangkan diri
stakeholder dalam melaksanakan kebijakan
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
tersebut.
berhak
dan
tindakan yang dibuat untuk memecahkan
memperoleh manfaat ilmu pengetahuan dan
masalah-masalah publik dalam mencapai
teknologi,
mendapatkan
seni
meningkatkan
kesejahtraan
pendidikan
dan
kualitas
umat
2008
serangkaian
demi
sasaran atau tujuan tertentu. Agar kebijakan
hidupnya
demi
dapat terlaksana dengan lancar dan efektif
Peraturan
diperlukan konsistensi stakeholder dalam
manusia.
Tentang
adalah
budaya
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun
Kebijakan
Wajib
Belajar,
pemerintah dan pemerintah daerah telah
menjamin terselenggaranya program wajib
belajar minimal pada jenjang pendidikan 9
tahun tanpa memungut biaya. Hal ini untuk
memberi kesempatan perluasan, pemerataan
menjalankannya.
Menurut Ansar mantan
Bupati
Bintan,
dengan
diberlakukannya perbup tersebut
bukan berarti merampas atau
menghilangkan hak anak di
Bintan.Semua dilakukann atas dasar
kebaikan anak-anak di Bintan untuk
menciptakan generasi penerus yang
berkualitas, Ansar juga meminta
kepada seluruh elemen masyarakat,
termasuk
orang
tua
untuk
mengawasi anak-anaknya, untuk
bersama-sama
mematuhi
dan
mendukung efektifitas dari perbup
tersebut, sehingga bisa berjalan
dengan baik. Ansar mengatakan,
dua wilayah menjadi prioritas untuk
menegakan perbup jam malam
dengan melakukan razia, seperti di
Bintan Timur dan Bintan Utara.
Karena dua kawasan tersebut
memiliki intensitas sebagai tempat
berkumpulnya anak-anak sekolah
pada malam hari. Bupati Bintan
Ansar Ahmad juga sebelumnya
merasa sangat miris karena terlalu
sering melihat pecahan botol
minuman keras (miras) di Taman
Relief Antam kijang, Bintan Timur
hampir
setiap
pagi.
(Haluankepri.com,
Pemkab
Sosialisasi Perbup Jam Malam
Bagi Pelajar didownload tanggal
17 januari 2016, jam 22:16 wib)
Efektivitas merupakan unsur untuk
mencapai
tujuan
sasaran
yang
telah
ditentukan, kegiatan akan efektif apabila
tujuan dan sasaran tercapai. Handayaningrat
(1985: 16) efektivitas adalah pengukuran
dalam arti tercapainya tujuan yang telah
ditentukan
sebelumnya.
pemerintah
hanya
Kebanyakan
mampu
mampu
menetapkan kebijakan baik di negara maju
ataupun berkembang, tetapi pada realitanya
belum
sepenuhnya
menjamin
bahwa
kebijakan yang disahkan itu benar-benar
mampu
menimbulkann
dampak
atau
perubahan tertentu. Gejala ini menurut
Dunsire dinamkan implementation gap suatu
istilah yang dimaksudkan untuk menjelaskan
suatu keadaan, dimana dalam setiap proses
kebijakannya
selalu
akan
terbuka
kemungkinan terjadinya perbedaan antara
apa yang diharpkan oleh pembuat kebijakan
dengan apa yang nyatantya dicapai, sebagai
hasil kinerja dari pelaksanaan kebijakan.
Program jam wajib malam hari pada
anak merupakan jam wajib tambahan bagi
anak untuk belajar, dan dapat terhindar dari
kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat di
luar jam belajar. Mengacu pada Peraturan
Daerah No 1 Tahun 2014 pasal 1 ayat 4
tentang Penyelenggaran Perlindungan Anak
yang tergolong anak ialah usia 0 sampai 18
tahun
termasuk
yang
masih
dalam
kandungan. Pada jam malam anak-anak
pada Kabupaten Bintan wajib belajar dari
jam 19.00 sampai 22.00 wib. Dengan
harapan
tidak
ada
lagi
anak-anak
di
Kabupaten Bintan yang keluyuran atau
berada ditempat umum dan ditempat hiburan
(arena nonton televisi bersama, kafe, meja
billyard dan tempat permainan game online
dan sejenisnya. Anak hanya diperbolehkan
keluar untuk hal-hal yang penting seperti
belajar kelompok, les dengan ketentuan
sudah mendapat izin dari orang tua. Sarana
dan prasarana dalam mendukung wajib
belajar malam hari meliputi rumah tinggal,
balai
warga,
pusat
kegiatan
belajar
masyarakat, sarana ibadah dan sarana lain
yang memadai.
Jam wajib belajar pada anak sangat
begitu canggih, cepat dan tanpa batas dapat
penting dalam mendidik dan mendisplinkan
mempengaruhi generasi pada anak dalam
anak meskipun terkadang masih banyak
lingkungannya. Hal ini telah tercermin
anak-anak yang tidak mengikuti peraturan
dalam
tersebut. Sebenarnya jam wajib malam pada
dimalam hari, balapan liar, nongkrong di
anak sudah di lakukan pada lingkungan
warung kopi, nongkrong di taman kota
keluarga tetapi dengan kesibukan masing-
kijang, warung internet (warnet) dll. Hal ini
masing orang tua tidak dapat membina anak-
bukan malah menambah manfaat positif
anak sehingga menimbulkan anak-anak yang
tetapi malah menimbulkan dampak negatif
bebas (freedom). Dalam hal ini (Chan dan
kenakalan remaja dan kriminalitas di
Tuti
Kabupaten Bintan.
2012:67)
Peluang
pendidikan
di
keluarga akan menjadi cukup signifikan jika
ada
kerja
sama
yang
sinergi
antara
masyarakat dan pemerintah”.
banyaknya
anak
berkeliaran
Untuk meningkatkan
manusia
sumberdaya
membutuhkan
dukungan
pemerintah selaku pemangku kebijakan
Seperti yang dilansir dalam media
untuk membuat terobosan kebijakan (policy
Bintan 1 Berita Batam, satuan polisi
making) yang inovatif dalam membangun
pamong praja Kabupaten Bintan menjaring
keberhasilan sumberdaya manusia (SDM)
10 pasangan muda-mudi ditaman kota
suatu daerah. Peran pemerintah dalam
Kecamatan Bintan Timur sekitar pukul
meningkat kualitas dan mendisplinkan anak
01:15. Camat Bintan Timur, Hasan beserta
semakin
tokoh masyarakat H. Saleh memberikan
pemerintah
teguran dan mendata para pasangan yang
membuat Peraturan Bupati No. 66
terjaring.
Para
tersebut
2014 tentang jam wajib belajar malam hari
melanggar
Peraturan
(Perbup)
terhadap anak SeKabupaten Bintan. Sumber
Bintan no. 66 Tahun 2014, Tentang Jam
daya manusia yang berkualitas dan bermutu
Wajib Belajar Anak di Malam Hari yang
merupakan
sudah
pembangunan suatu negara.
di
muda-mudi
Bupati
sosialisasikan
di
seluruh
serius
terlihat
Kabupaten
kesungguhan
Bintan
pendidikan
adalah
dalam
tahun
kunci
Kabupaten Bintan. (http.Kepri/ Bintan
Dalam perjalanannya kebijakan ini
didownload 6, oktober ,2015, jam 23: 05
masih terlihat gejala-gejala masalah yang
wib)
ditemukan
Kekhawatiran
Kabupaten
Bintan
pemerintah
akan
beberapa
kendala
dalam
pelaksanaannya diantaranya:
pentingnya
1. Bintan Timur dan Bintan Utara
generasi anak di masa yang akan datang,
mempunyai wilayah yang strategis
dengan arus globalisasi dan teknologi yang
dimana terdapatnya sarana hiburan
(entertain), taman kota dan fasilitas
Kajian Teori
yang lengkap sehingga menjadi
objek untuk melakukan aktivitas di
A. Efektivitas
Siagian
malam hari.
2. Bintan Timur dan Bintan Utara
merupakan
tempat
intensitas
berkumpulnya anak-anak sekolah
pada malam hari seperti di taman
kota (relief), warnet, warung kopi,
kolam kijang, billiard, ugal-ugalan
(2001:24)
“Efektivitas
adalah pemanfaatan sumber daya sarana
dan prasarana dalam jumlah tertentu yang
secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menghasilkan sejumlah barang atau jasa
kegiatan yang
dijalankannya. Efektivitas
menunjukan keberhasilan dari segi tercapai
tidaknya sasaran yang telah ditetapkan, jika
dijalanan dll.
3. Masih terlihatnya anak-anak yang
tidak mematuhi peraturan tersebut.
hasil semakin mendekati sasaran maka
kebijakan makin tinggi efektivitasnya”.
Handoko(2001:7)mengatakan“
Metode Penelitian
Efektivitas merupakan kemampuan untuk
Jenis penelitian yag dipakai
menggunakan
Metode
dengan
penelitian
yang
memilih tujuan yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetpakan”.
dengan
Makmur (2011:6) mengatakan” Efektivitas
menggunakan
sebagai ketetapan, harapan, implementasi
sampling purposive dan snowball sampling.
dan hasil yang di harapkan.Dari segi kriteria
Teori
efektivitas, unsur-unsurnya antara lain:
digunakan
ialah
pendekatan
deskriptif
kualitatif
yang
digunakan
untuk
melihat
fenomena ini mengacu pada teori Makmur
(2011:6)
efektivitas sebagai ketepatan
harapan, implementasi dan hasil yang di
harapkan. Informan dalam penelitian ini
berjumlah 19 dan 1 orang sebagai key
informan.
melalui
Teknik
pengumpulan
wawancara,
data
dokumentasi
dan
observasi. Teknik analisa yang digunakan
ialah
interactive
Huberman
terdiri
model
dari
Miles
reduksi
dan
data,
penyajian data dan penarikan simpulan.
a. Ketepatan penentuan waktu
b. Ketepatan perhitungan biaya.
c. Ketepatan dalam pengukuran.
d. Ketepatan
dalam
menetukan
pilihanKetepatan berfikir.
e. Ketepatan
dalam
melakuka
perintah.
f. Ketepatan dalam menentukan tujuan.
g. Ketepatan sasaran.
(Sumber: Makmur 2011:7)
Kabupaten Bintan telah diimplemetasikan
B. Kebijakan publik
Friedrich dalam (Agustino 2014: 7)
Kebijakan
serangkaian
berbagi satuan perangkat daerah seperti
yang diusulkan oleh
Camat, Satpol PP, Kepolisian, Trantib,
adalah
tindakan/kegiatan
seseorang,
pada level camat dengan kerja sama
kelompok,
atau
pemerintah
Tokoh Masyarakat, Kepala Desa, RT, RW,
dalam suatu lingkungan tertentu dimana
Organisasi Pemuda
terdapat
Kebijikan jam malam bersifat preventif
hambatan-hambatan
(kesulitan-
kesulitan) dan kemungkinan-kemungkinan
atau
(kesempatan-kesempatan)
melakukan hal-hal negatif di jam malam
dimana
pencegahan
dan Masyarakat.
anak
untuk
tidak
kebijakan diusulkan agar berguna untuk
dengan
mengatasinya untuk mencapai tujuan yang
malam hari. Sehingga dengan itu anak
dimaksud.
dapat
Anderson
(Subarsono
2006:2)
harapan anak dapat belajar di
menghindari
meningkatkan
sumber
mendefinisikan kebijakan publik sebagai
menurunnya
kebijakan yang di tetapkan oleh badan-
kenakalan remaja.
badan atau aparat pemerintah. Winarno
(2007) istilah kebijakan di gunakan untuk
menunjukan
perilaku
seorang
actor
(misalnya pejabat, suatu kelompok, maupun
suatu lembaga pemerintah) atau sejumlah
actor dalam suatu bidang tertentu.
tingkat
Pelaksanaan
hal
negatif,
daya
manusia,
kriminalitas
jam
dan
malan
di
Kabupaten Bintan belum berjalan dengan
optimal dalam pelaksanaan masih banyak
hambatan atau kendalanya. Kendala yang
ditemui seperti sulitnya koordinasi antar
sesame satuan tugas, tidak adanya saluran
dana untuk kebijakan ini, sarana dan
Hasil dan Pembahasan
Hasil
penelitian
prasarana yang belum mendukung secara
efektivitas
baik, mobil dan Satuan Polisi Pamong Praja
kebijakan jam belajar malam hari terhadap
yang masih kurang, lemahnya kontrol
anak se-Kabupaten Bintan berdasarkan
orang terhadap anak, sasaran kebijakan
secara keseluruhan masyarakat atau orang
yang kurang jelas. Kebijakan jam malam
tua dan anak telah mengetahui adanya
bukan
Peraturan Bupati terkait jam wajib belajar
pemerintah namun orang tua mempunyai
malam hari terhadap anak Se-Kabupaten
peran yang sangat besar dalam menjaga dan
Bintan larangan anak untuk bermain dan
mengawasi anaknya.
berkelyuran anak dimalam di malam hari
jika tidak penting. Kebijakan jam malam di
sepenuhnya
Kebijakan
sepenuhnya
jam
berjalan
tanggung
jawab
malam
belum
dengan
rutin,
banyaknya kendala menjadi penghambat
2. Untuk
Efektivitas
Berdasarkan
tidak efektifnya sebuah kebijakan. Hasil
Implementasi (process)
kebijakan jam malam belum sepenuhnya
Efektivitas implementasi atau proses
mampu
mengontrol
anak
agar
tidak
dapat
diukur
dari
dimensi
sebagai
bermain dimalam hari dan belajar dirumah,
berikut:
masih
kurangnya
a. Kemampuan aktor (human resourches)
pengawasan orang tua dalam mengawasi
kebijakan jam wajib malam pada anak
anaknya. Kebijakan jam malam belum
dijalankan
mampu
Camat, sehingga segala sesuatunya
banyak
terlihat
meningkatkan
sumber
daya
diwilayah
administratif
manusia yang handal namun kebijakan ini
dibawah
mampu menurunkan tingkat kriminalitas
Camat. Camat berkoordinasi dengan
pada anak. Hanya saja perlahan jika rutin
satuan tugas lainya seperti Satpol PP,
dan konsisten dalam pengawasan Peraturan
Kepolisian, Lembaga Adat Melayu,
Bupati ini mampu mencapai tujuan dan
Kepala Sekolah, Lurah, RT dan RW
sasaran kebijakan.
setiap sebelum melakukan sidak atau
Adapun hasil penelitian
peneliti
berdasarkan indikator dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Untuk
Efektivitas
Berdasarkan
Harapan
Efektifitas ketepatan harapan diukur
dari berberapa dimensi diantaranya:
-
Tujuan kebijakan, kebijakan ini belum
sepenuhnya mencapai tujuan kebijakan
yaitu
meningkatkan
manusia
yang
sumber
daya
dan menghindari hal-hal
tidak
bermanfaat,
namun
pelaksanaannya kebijakan jam malam
secara langsung dapat memberikan
manfaat positif terhadap anak dengan
menurunya tingkat kriminilitas dan
balapan liar.
koordinasi
dan
perintah
razia. Pihak pelaksana kebijakan juga
telah
mensosilisasikan
menggunakan
banyak
cara
dengan
seperti
media elektronik radio, pemasangan
iklan di koran, pemasangan spanduk
dan juga sosialisasi kesekolah-sekolah.
b. Analisis biaya (cost analysis) kebijakan
jam malam ini tidak didukung oleh
anggaran dari daerah karena defisit
anggaran sehingga para legilslator tidak
mengalokasikan dana. Namun pada
pelaksanaanya para pimpinan camat
berinisiatif untuk menggunakan dana
SPPD atau alokasi dana lebih dari
kegiatan untuk mensukseskan kebijakan
jam malam.
c. Waktu, jam wajib belajar malam hari di
Kabupaten Bintan telah berjalan dari
pukul 19.00 sampai jam 22.00 wib
namun belum efektif, dimana dalam
mendidik dan mengawasi anaknya agar
pemberlakuan jam jam malam anak-
belajar supaya menjadi anak yang displin
anak
dan mampu meningkatkan kompetensi dan
di
Kabupaten
Bintan
masih
terlihat bermain dan berkeluyuran di
kualitas sumber daya pada anak.
malam hari tanpa pengawasan orang tua
dan pihak-pihak pelaksana terkait.
Kesimpulan
d. Pilihan (policy alternative), kebijakan
Efektivitas kebijakan jam wajib belajar
jam belajar dilakukan dirumah tinggal,
malam hari di Kabupaten Bintan belum
tempat les, kursus, masjid ataupun
berjalan dengan efektif, masih mengalami
ditempat
banyak kendala atau problems sehingga
umum.
Bentuk
sanksi
kebijakan jam malam bersifat preventif
capaian
kebijakan
belum
optimal.
berupa pemberitahuan kebijakan
jam
Pemberlakuan jam malam anak-anak di
wajib belajar terhadap hak-hak anak
Kabupaten Bintan masih terlihat bermain dan
mempunyai dampak positif terhadap
berkeluyuran di malam hari tanpa pengawasan
anak seperti hak untuk mendapatkan
orang tua dan pihak-pihak pelaksana terkait.
pendidikan dan perlindungan anak,
terjaga ketentraman anak dari kegiatan
yang kurang baik atau negatif.
Saran
Perlu adanya koordinasi dan kerja sama
yang interen sesama satuan tugas dalam
3. Untuk Berdasarkan Efektivitas Hasil
yang Dicapai (output)
a. Untuk
sasaran
(target
policy),
di Kabupaten Bintan belum tepat
sasaran
karena
beraku
pada anak sekolah atau
hanya
pelajar saja sedangkan untuk anak
yang
tidak
bersekolah
tugasnya,
perlu
penguatan
kesadaran dan pemahaman peranan orang tua
kebijakan jam wajib belajar malam
kebijakan
menjalankan
belum
sepenuhnya mendapatkan pendidikan
namun hanya dapat sanksi penertiban
dan perlindungan saja disaat dirazia.
b. Untuk pengukuran (evaluation), idealnya
diharapkan para orang tua mempunyai
peranan dan tanggung jawab moral untuk
terkait pentingnya jam malam terhadap
perkembangan
anak.
Sosialisasi
dan
pengawasan dari pihak pelaksana kebijakan
dengan rutin dan perlunya adanya alokasi
anggaraan khusus.
Bagi
peneliti
lanjutan
disarankan
meneliti tentang pengaruh jam wajib belajar
malam hari terhadap peningkatan sumber
daya manusia pada anak di Kabupaten
Bintan, karena peneliti berasumsi kebijakan
jam wajib belajar belum sepenuhnya mampu
meningkatan sumber daya manusia yang
handal. Hal ini mengingat kebijakan jam
2013. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : Alfabeta.
wajib belajar malam hari belum berjalan
dengan efektif/optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Agustino,
Leo.
2014.
Dasar-Dasar
Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit
CV Alfabeta.
Arif. Mirrian Sjofian. 2007. Manajemen
Pemerintahan. Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan
Nasional.
Islamy, M, Irfan. 2009. Prinsip-prinsip
perumusan kebijaksanaan negara .
Jakarta: Bumi Aksara.
Knoeptel.Petter. 2007. Public Policy
Analysis. University Of Bristol: The
Policy Press.
Makmur. 2011. Efektivitas Kebijakan
Kelembagaan
Pengawasan.
Bandung : PT Refika Aditama.
Pasolong, Harbani. (2011) Teori
Administrasi Publik. Bandung:
Alfabeta
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja. Bandung :
Mandar Maju.
Subarsono, AG, (2006). Analisis Kebijakan
Publik, Konsep, Teori, dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono.
2014.
Metode
Penelitian
Kuantitafi Kualitatif dan R&D .
Alfabeta. Bandung.
Suharto, Edi. (2013). Analisis Kebijakan
Publik: Panduan Praktis Mengkaji
Masalah dan Kebijakan Sosial.
Bandung: Alfabeta.
DOKUMEN
Undang-Undang No.23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Peraturan Bupati Bintan No.66 Tentang Jam
Wajib Belajar Malam Hari Pada
Anak Se-Kabupaten Bintan.
Jurnal
Nila
dan Nikhatul, 2011. Efektivitas
kebijakan pemerintah mengenai
wajib belajar 9 tahun secara gratis
bagi kaum proletar di dusun borah
kecamatan pjon kabupaten malang.
Universitas Islam Negeri Maliki
Malang Vol 3 No 2 Januari 2011.
(http:www.googlescholar.ac.id).
ANAK SE-KABUPATEN BINTAN
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
ALIMIN
PEMBIMBING:
Dr. RUMZI SAMIN, M. SI
DIAN PRIMA SAFITRI, M. AP
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNG PINANG
2016
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN JAM WAJIB BELAJAR MALAM HARI TERHADAP
ANAK SE-KABUPATEN BINTAN
ALIMIN
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
Universitas Maritim Raja Ali Haji
(alliminpradinatta17@gmail.com)
Abstract:Policy evening hours of compulsory education of children has been regulated in Bintan
Regent Regulation No. 66 of 2014 concerning hours of compulsory night against children
throughout Bintan regency. The purpose of this policy is to improve the quality of human
resources and to avoid activities that children less useful at night. A policy can be said to be
qualified if the policy is an alternative or best solution in order to resolve the problems
encountered. The purpose of this study was to determine the effectiveness and policy constraints
evening hours of compulsory education to children in the District of Bintan. The theory used to
see this phenomenon refers to the theories Makmur (2011: 6) effectiveness as accuracy
expectations, implementation and results are expected..Policy effectiveness hours of compulsory
night in Bintan district has not run effectively, still has many obstacles or problems so that
performance is not optimal policy.
Key words: Effectiveness, Public Policy, Local Regulatory
Abstrak: Peraturan Bupati Bintan No 66 Tahun 2014 tentang jam wajib belajar malam hari
terhadap anak se-Kabupaten Bintan. Tujuan kebijakan ini ialah untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan menghindari kegiatan anak yang kurang bermanfaat dimalam hari.
Suatu kebijakan dapat dikatakan berkualitas apabila kebijakan tersebut merupakan alternatif atau
jalan keluar terbaik dalam rangka menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektivitas dan kendala kebijakan jam wajib belajar malam hari
terhadap anak di Kabupaten Bintan. Teori yang digunakan untuk melihat fenomena ini mengacu
pada teori Makmur (2011:6) efektivitas sebagai ketepatan harapan, implementasi dan hasil yang
di harapkan. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif dengan pendekatan kualitatif
dengan menggunakan sampling purposive dan snowball sampling. Efektivitas kebijakan jam
wajib belajar malam hari di Kabupaten Bintan belum berjalan dengan efektif, masih mengalami
banyak kendala atau problems sehingga capaian kebijakan belum optimal.
Kata Kunci: Efektivitas, Kebijakan Publik, Peraturan Daerah
penyelenggaraan kebijakan Bupati tersebut.
Pendahuluan
Penelitian ini memiliki sasaran untuk
Penelitian jam wajib belajar malam hari
mengetahui kebijakan jam wajib belajar
terhadap anak di Kabupaten Bintan, peneliti
malam hari terhadap anak di Kabupaten
memprioritaskan
Bintan, dan ingin melihat apa tujuan dan
Kecamatan Bintan Timur dan Kecamatan
sasaran
Bintan Utara dan Kecamatan Toapaya.
kebijakan
dan
kendala
dalam
di
dua
lokasi
yaitu
Dalam hal ini peneliti membatasi lokasi
Ada beberapa penelitian terdahulu
penelitian karena pada dua Kecamatan
yang
tersebut merupakan prioritas utama dalam
memahami efektivitas wajib belajar malam
penerapan jam wajib belajar di Kabupaten
hari. Putra Ong dengan judul Efektivitas
Bintan,
intensitas
program pusat kegiatan belajar masyarakat
keluarnya anak dimalam hari namun peneliti
Dinas Pendidikan Kota Manado dalam
tertarik menambah lokasi di Kecamatan
meningkatkan sumber daya manusia. Studi
Toapaya untuk melihat apakah di Kecamatan
dengan fokus lainnya seperti Hajar Hari
tsb juga ikut melaksanakan kebijakan wajib
Antoro
belajar malam hari. Peneliti membatasi lokasi
Pontianak
mengingat
pelaksanaan
dan
peneliti.
sebagai
minimnya
Motivasi
terdapat
tempat
biaya
dalam
beberapa
dan
waktu
penelitian
alasan
ini
penting,
dapat
dijadikan
(2015)
yang
rujukan
Universitas
Tanjungpura
berjudul
program
dalam
efektivitas
harapan
dibidang
pendidikan di desa Sungai Kakap Kabupaten
Kubu Raya.
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun
Dari studi diatas mengenai kebijakan
2003 tentang pendidikan nasional, Peraturan
yang meneliti tentang efektivitas wajib
pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun
belajar telah banyak diteliti, namun mengkaji
2008 Tentang wajib belajar 9 tahun.
dengan mengguankan fokus jam malam hari
Wajib belajar malam hari terhadap
terhadap anak masih tergolong masih jarang.
anak sebagai langkah penertiban anak dan
Sistem pemerintahan demokrasi di
pengalihan jam malam anak untuk belajar
Indonesia pada dasarnya mengacu pada
dirumah dalam rangka peningkatan sumber
undang-undang dasar 1945 dimana daerah di
daya manusia (SDM) dan untuk menghindari
berikan wewenang untuk mengurusi wilayah
anak dari kegiatan yang tidak bermanfaat di
wewenangnya,
malam hari, minimalisir tindak kenakalan
kepada daerah otonom untuk mengatur dan
anak
mengelola rumah tangganya sendiri untuk
kriminal
merupakan
pada
anak.
aspek
Pendidikan
penting
dalam
pembangunan bangsa,
kepentingan
memberikan
masyarakat
kebebasan
sesuai
dengan
aspirasi agar terciptanya penyelenggaraan
pembangunan sumberdaya manusia
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
adalah kunci pembangunan suatu negara.
sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh
Studi efektivitas kebijakan wajib belajar
peraturan perundang-undangan.
sudah
banyak
diteliti
para
peneliti
Mengacu
kepada
Undang-Undang
(researchers) pada dasarnya menggunakan
Nomor 23 Tahun 2014 menyatakan bahwa
studi efektivitas
Indonesia
belajar.
tentang peraturan wajib
menggunakan
sebuah
prinsip
otonomi seluas-luasnya/otonomi nyata dan
bertanggung
jawab.
Menurut
Undang-
Undang Nomor
23 Tahun 2014 Otonomi
daerah
hak,
adalah
wewenang
,
dan
pendidikan yang bermutu bagi seluruh warga
negara.
Dengan
undang-undang
otonomi
kewajiban daerah otonom untuk mengatur
daerah, daerah memiliki wewenang untuk
dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan
membuat peraturan akan daerahnya sesuai
kepentingan masyarakat setempat dalam
kepentingan
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berdasarkan undang-undang otonomi daerah
(NKRI). Asas Otonomi adalah prinsip dasar
Pemerintah Kabupaten Bintan pada tanggal
penyelengaraan
daerah
14 oktober 2014 menerbitkan Peraturan
berdasarkan otonomi daerah. Daerah otonom
Bupati Bintan No. 66 tahun 2014 tentang jam
yang selanjutnya di sebut daerah adalah
wajib belajar malam terhadap anak Se-
kesatuan
pemerintah
masyarakat
mempunyai
batas-batas
yang
Kabupaten
wilayah
yang
sasaran dalam peraturan ini ialah:
pemerintah dan kepentingan masyarakat
menurut
prakarsa
sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat.
Pasal 31 ayat 1 UUD 1945, Setiap
warga
negara
berhak
prioritas
hukum
berwenang mengatur dan mengurus urusan
setempat
dan
daerahnya.
Bintan. Adapun tujuan dan
a. Untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di Kabupaten Bintan.
b. Agar terhindar dari kegiatan yang
kurang bermanfaat diluar jam belajar.
Berhasil atau tidaknya suatu
kebijakan
ditentukan
oleh
keseriusan
mendapatkan
pemerintah selaku pembuat kebijakan, dan
pengajaran. 28 C amandemen UUD 1945
juga didukung oleh faktor manusia atau
setiap orang berhak mengembangkan diri
stakeholder dalam melaksanakan kebijakan
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
tersebut.
berhak
dan
tindakan yang dibuat untuk memecahkan
memperoleh manfaat ilmu pengetahuan dan
masalah-masalah publik dalam mencapai
teknologi,
mendapatkan
seni
meningkatkan
kesejahtraan
pendidikan
dan
kualitas
umat
2008
serangkaian
demi
sasaran atau tujuan tertentu. Agar kebijakan
hidupnya
demi
dapat terlaksana dengan lancar dan efektif
Peraturan
diperlukan konsistensi stakeholder dalam
manusia.
Tentang
adalah
budaya
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun
Kebijakan
Wajib
Belajar,
pemerintah dan pemerintah daerah telah
menjamin terselenggaranya program wajib
belajar minimal pada jenjang pendidikan 9
tahun tanpa memungut biaya. Hal ini untuk
memberi kesempatan perluasan, pemerataan
menjalankannya.
Menurut Ansar mantan
Bupati
Bintan,
dengan
diberlakukannya perbup tersebut
bukan berarti merampas atau
menghilangkan hak anak di
Bintan.Semua dilakukann atas dasar
kebaikan anak-anak di Bintan untuk
menciptakan generasi penerus yang
berkualitas, Ansar juga meminta
kepada seluruh elemen masyarakat,
termasuk
orang
tua
untuk
mengawasi anak-anaknya, untuk
bersama-sama
mematuhi
dan
mendukung efektifitas dari perbup
tersebut, sehingga bisa berjalan
dengan baik. Ansar mengatakan,
dua wilayah menjadi prioritas untuk
menegakan perbup jam malam
dengan melakukan razia, seperti di
Bintan Timur dan Bintan Utara.
Karena dua kawasan tersebut
memiliki intensitas sebagai tempat
berkumpulnya anak-anak sekolah
pada malam hari. Bupati Bintan
Ansar Ahmad juga sebelumnya
merasa sangat miris karena terlalu
sering melihat pecahan botol
minuman keras (miras) di Taman
Relief Antam kijang, Bintan Timur
hampir
setiap
pagi.
(Haluankepri.com,
Pemkab
Sosialisasi Perbup Jam Malam
Bagi Pelajar didownload tanggal
17 januari 2016, jam 22:16 wib)
Efektivitas merupakan unsur untuk
mencapai
tujuan
sasaran
yang
telah
ditentukan, kegiatan akan efektif apabila
tujuan dan sasaran tercapai. Handayaningrat
(1985: 16) efektivitas adalah pengukuran
dalam arti tercapainya tujuan yang telah
ditentukan
sebelumnya.
pemerintah
hanya
Kebanyakan
mampu
mampu
menetapkan kebijakan baik di negara maju
ataupun berkembang, tetapi pada realitanya
belum
sepenuhnya
menjamin
bahwa
kebijakan yang disahkan itu benar-benar
mampu
menimbulkann
dampak
atau
perubahan tertentu. Gejala ini menurut
Dunsire dinamkan implementation gap suatu
istilah yang dimaksudkan untuk menjelaskan
suatu keadaan, dimana dalam setiap proses
kebijakannya
selalu
akan
terbuka
kemungkinan terjadinya perbedaan antara
apa yang diharpkan oleh pembuat kebijakan
dengan apa yang nyatantya dicapai, sebagai
hasil kinerja dari pelaksanaan kebijakan.
Program jam wajib malam hari pada
anak merupakan jam wajib tambahan bagi
anak untuk belajar, dan dapat terhindar dari
kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat di
luar jam belajar. Mengacu pada Peraturan
Daerah No 1 Tahun 2014 pasal 1 ayat 4
tentang Penyelenggaran Perlindungan Anak
yang tergolong anak ialah usia 0 sampai 18
tahun
termasuk
yang
masih
dalam
kandungan. Pada jam malam anak-anak
pada Kabupaten Bintan wajib belajar dari
jam 19.00 sampai 22.00 wib. Dengan
harapan
tidak
ada
lagi
anak-anak
di
Kabupaten Bintan yang keluyuran atau
berada ditempat umum dan ditempat hiburan
(arena nonton televisi bersama, kafe, meja
billyard dan tempat permainan game online
dan sejenisnya. Anak hanya diperbolehkan
keluar untuk hal-hal yang penting seperti
belajar kelompok, les dengan ketentuan
sudah mendapat izin dari orang tua. Sarana
dan prasarana dalam mendukung wajib
belajar malam hari meliputi rumah tinggal,
balai
warga,
pusat
kegiatan
belajar
masyarakat, sarana ibadah dan sarana lain
yang memadai.
Jam wajib belajar pada anak sangat
begitu canggih, cepat dan tanpa batas dapat
penting dalam mendidik dan mendisplinkan
mempengaruhi generasi pada anak dalam
anak meskipun terkadang masih banyak
lingkungannya. Hal ini telah tercermin
anak-anak yang tidak mengikuti peraturan
dalam
tersebut. Sebenarnya jam wajib malam pada
dimalam hari, balapan liar, nongkrong di
anak sudah di lakukan pada lingkungan
warung kopi, nongkrong di taman kota
keluarga tetapi dengan kesibukan masing-
kijang, warung internet (warnet) dll. Hal ini
masing orang tua tidak dapat membina anak-
bukan malah menambah manfaat positif
anak sehingga menimbulkan anak-anak yang
tetapi malah menimbulkan dampak negatif
bebas (freedom). Dalam hal ini (Chan dan
kenakalan remaja dan kriminalitas di
Tuti
Kabupaten Bintan.
2012:67)
Peluang
pendidikan
di
keluarga akan menjadi cukup signifikan jika
ada
kerja
sama
yang
sinergi
antara
masyarakat dan pemerintah”.
banyaknya
anak
berkeliaran
Untuk meningkatkan
manusia
sumberdaya
membutuhkan
dukungan
pemerintah selaku pemangku kebijakan
Seperti yang dilansir dalam media
untuk membuat terobosan kebijakan (policy
Bintan 1 Berita Batam, satuan polisi
making) yang inovatif dalam membangun
pamong praja Kabupaten Bintan menjaring
keberhasilan sumberdaya manusia (SDM)
10 pasangan muda-mudi ditaman kota
suatu daerah. Peran pemerintah dalam
Kecamatan Bintan Timur sekitar pukul
meningkat kualitas dan mendisplinkan anak
01:15. Camat Bintan Timur, Hasan beserta
semakin
tokoh masyarakat H. Saleh memberikan
pemerintah
teguran dan mendata para pasangan yang
membuat Peraturan Bupati No. 66
terjaring.
Para
tersebut
2014 tentang jam wajib belajar malam hari
melanggar
Peraturan
(Perbup)
terhadap anak SeKabupaten Bintan. Sumber
Bintan no. 66 Tahun 2014, Tentang Jam
daya manusia yang berkualitas dan bermutu
Wajib Belajar Anak di Malam Hari yang
merupakan
sudah
pembangunan suatu negara.
di
muda-mudi
Bupati
sosialisasikan
di
seluruh
serius
terlihat
Kabupaten
kesungguhan
Bintan
pendidikan
adalah
dalam
tahun
kunci
Kabupaten Bintan. (http.Kepri/ Bintan
Dalam perjalanannya kebijakan ini
didownload 6, oktober ,2015, jam 23: 05
masih terlihat gejala-gejala masalah yang
wib)
ditemukan
Kekhawatiran
Kabupaten
Bintan
pemerintah
akan
beberapa
kendala
dalam
pelaksanaannya diantaranya:
pentingnya
1. Bintan Timur dan Bintan Utara
generasi anak di masa yang akan datang,
mempunyai wilayah yang strategis
dengan arus globalisasi dan teknologi yang
dimana terdapatnya sarana hiburan
(entertain), taman kota dan fasilitas
Kajian Teori
yang lengkap sehingga menjadi
objek untuk melakukan aktivitas di
A. Efektivitas
Siagian
malam hari.
2. Bintan Timur dan Bintan Utara
merupakan
tempat
intensitas
berkumpulnya anak-anak sekolah
pada malam hari seperti di taman
kota (relief), warnet, warung kopi,
kolam kijang, billiard, ugal-ugalan
(2001:24)
“Efektivitas
adalah pemanfaatan sumber daya sarana
dan prasarana dalam jumlah tertentu yang
secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menghasilkan sejumlah barang atau jasa
kegiatan yang
dijalankannya. Efektivitas
menunjukan keberhasilan dari segi tercapai
tidaknya sasaran yang telah ditetapkan, jika
dijalanan dll.
3. Masih terlihatnya anak-anak yang
tidak mematuhi peraturan tersebut.
hasil semakin mendekati sasaran maka
kebijakan makin tinggi efektivitasnya”.
Handoko(2001:7)mengatakan“
Metode Penelitian
Efektivitas merupakan kemampuan untuk
Jenis penelitian yag dipakai
menggunakan
Metode
dengan
penelitian
yang
memilih tujuan yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetpakan”.
dengan
Makmur (2011:6) mengatakan” Efektivitas
menggunakan
sebagai ketetapan, harapan, implementasi
sampling purposive dan snowball sampling.
dan hasil yang di harapkan.Dari segi kriteria
Teori
efektivitas, unsur-unsurnya antara lain:
digunakan
ialah
pendekatan
deskriptif
kualitatif
yang
digunakan
untuk
melihat
fenomena ini mengacu pada teori Makmur
(2011:6)
efektivitas sebagai ketepatan
harapan, implementasi dan hasil yang di
harapkan. Informan dalam penelitian ini
berjumlah 19 dan 1 orang sebagai key
informan.
melalui
Teknik
pengumpulan
wawancara,
data
dokumentasi
dan
observasi. Teknik analisa yang digunakan
ialah
interactive
Huberman
terdiri
model
dari
Miles
reduksi
dan
data,
penyajian data dan penarikan simpulan.
a. Ketepatan penentuan waktu
b. Ketepatan perhitungan biaya.
c. Ketepatan dalam pengukuran.
d. Ketepatan
dalam
menetukan
pilihanKetepatan berfikir.
e. Ketepatan
dalam
melakuka
perintah.
f. Ketepatan dalam menentukan tujuan.
g. Ketepatan sasaran.
(Sumber: Makmur 2011:7)
Kabupaten Bintan telah diimplemetasikan
B. Kebijakan publik
Friedrich dalam (Agustino 2014: 7)
Kebijakan
serangkaian
berbagi satuan perangkat daerah seperti
yang diusulkan oleh
Camat, Satpol PP, Kepolisian, Trantib,
adalah
tindakan/kegiatan
seseorang,
pada level camat dengan kerja sama
kelompok,
atau
pemerintah
Tokoh Masyarakat, Kepala Desa, RT, RW,
dalam suatu lingkungan tertentu dimana
Organisasi Pemuda
terdapat
Kebijikan jam malam bersifat preventif
hambatan-hambatan
(kesulitan-
kesulitan) dan kemungkinan-kemungkinan
atau
(kesempatan-kesempatan)
melakukan hal-hal negatif di jam malam
dimana
pencegahan
dan Masyarakat.
anak
untuk
tidak
kebijakan diusulkan agar berguna untuk
dengan
mengatasinya untuk mencapai tujuan yang
malam hari. Sehingga dengan itu anak
dimaksud.
dapat
Anderson
(Subarsono
2006:2)
harapan anak dapat belajar di
menghindari
meningkatkan
sumber
mendefinisikan kebijakan publik sebagai
menurunnya
kebijakan yang di tetapkan oleh badan-
kenakalan remaja.
badan atau aparat pemerintah. Winarno
(2007) istilah kebijakan di gunakan untuk
menunjukan
perilaku
seorang
actor
(misalnya pejabat, suatu kelompok, maupun
suatu lembaga pemerintah) atau sejumlah
actor dalam suatu bidang tertentu.
tingkat
Pelaksanaan
hal
negatif,
daya
manusia,
kriminalitas
jam
dan
malan
di
Kabupaten Bintan belum berjalan dengan
optimal dalam pelaksanaan masih banyak
hambatan atau kendalanya. Kendala yang
ditemui seperti sulitnya koordinasi antar
sesame satuan tugas, tidak adanya saluran
dana untuk kebijakan ini, sarana dan
Hasil dan Pembahasan
Hasil
penelitian
prasarana yang belum mendukung secara
efektivitas
baik, mobil dan Satuan Polisi Pamong Praja
kebijakan jam belajar malam hari terhadap
yang masih kurang, lemahnya kontrol
anak se-Kabupaten Bintan berdasarkan
orang terhadap anak, sasaran kebijakan
secara keseluruhan masyarakat atau orang
yang kurang jelas. Kebijakan jam malam
tua dan anak telah mengetahui adanya
bukan
Peraturan Bupati terkait jam wajib belajar
pemerintah namun orang tua mempunyai
malam hari terhadap anak Se-Kabupaten
peran yang sangat besar dalam menjaga dan
Bintan larangan anak untuk bermain dan
mengawasi anaknya.
berkelyuran anak dimalam di malam hari
jika tidak penting. Kebijakan jam malam di
sepenuhnya
Kebijakan
sepenuhnya
jam
berjalan
tanggung
jawab
malam
belum
dengan
rutin,
banyaknya kendala menjadi penghambat
2. Untuk
Efektivitas
Berdasarkan
tidak efektifnya sebuah kebijakan. Hasil
Implementasi (process)
kebijakan jam malam belum sepenuhnya
Efektivitas implementasi atau proses
mampu
mengontrol
anak
agar
tidak
dapat
diukur
dari
dimensi
sebagai
bermain dimalam hari dan belajar dirumah,
berikut:
masih
kurangnya
a. Kemampuan aktor (human resourches)
pengawasan orang tua dalam mengawasi
kebijakan jam wajib malam pada anak
anaknya. Kebijakan jam malam belum
dijalankan
mampu
Camat, sehingga segala sesuatunya
banyak
terlihat
meningkatkan
sumber
daya
diwilayah
administratif
manusia yang handal namun kebijakan ini
dibawah
mampu menurunkan tingkat kriminalitas
Camat. Camat berkoordinasi dengan
pada anak. Hanya saja perlahan jika rutin
satuan tugas lainya seperti Satpol PP,
dan konsisten dalam pengawasan Peraturan
Kepolisian, Lembaga Adat Melayu,
Bupati ini mampu mencapai tujuan dan
Kepala Sekolah, Lurah, RT dan RW
sasaran kebijakan.
setiap sebelum melakukan sidak atau
Adapun hasil penelitian
peneliti
berdasarkan indikator dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Untuk
Efektivitas
Berdasarkan
Harapan
Efektifitas ketepatan harapan diukur
dari berberapa dimensi diantaranya:
-
Tujuan kebijakan, kebijakan ini belum
sepenuhnya mencapai tujuan kebijakan
yaitu
meningkatkan
manusia
yang
sumber
daya
dan menghindari hal-hal
tidak
bermanfaat,
namun
pelaksanaannya kebijakan jam malam
secara langsung dapat memberikan
manfaat positif terhadap anak dengan
menurunya tingkat kriminilitas dan
balapan liar.
koordinasi
dan
perintah
razia. Pihak pelaksana kebijakan juga
telah
mensosilisasikan
menggunakan
banyak
cara
dengan
seperti
media elektronik radio, pemasangan
iklan di koran, pemasangan spanduk
dan juga sosialisasi kesekolah-sekolah.
b. Analisis biaya (cost analysis) kebijakan
jam malam ini tidak didukung oleh
anggaran dari daerah karena defisit
anggaran sehingga para legilslator tidak
mengalokasikan dana. Namun pada
pelaksanaanya para pimpinan camat
berinisiatif untuk menggunakan dana
SPPD atau alokasi dana lebih dari
kegiatan untuk mensukseskan kebijakan
jam malam.
c. Waktu, jam wajib belajar malam hari di
Kabupaten Bintan telah berjalan dari
pukul 19.00 sampai jam 22.00 wib
namun belum efektif, dimana dalam
mendidik dan mengawasi anaknya agar
pemberlakuan jam jam malam anak-
belajar supaya menjadi anak yang displin
anak
dan mampu meningkatkan kompetensi dan
di
Kabupaten
Bintan
masih
terlihat bermain dan berkeluyuran di
kualitas sumber daya pada anak.
malam hari tanpa pengawasan orang tua
dan pihak-pihak pelaksana terkait.
Kesimpulan
d. Pilihan (policy alternative), kebijakan
Efektivitas kebijakan jam wajib belajar
jam belajar dilakukan dirumah tinggal,
malam hari di Kabupaten Bintan belum
tempat les, kursus, masjid ataupun
berjalan dengan efektif, masih mengalami
ditempat
banyak kendala atau problems sehingga
umum.
Bentuk
sanksi
kebijakan jam malam bersifat preventif
capaian
kebijakan
belum
optimal.
berupa pemberitahuan kebijakan
jam
Pemberlakuan jam malam anak-anak di
wajib belajar terhadap hak-hak anak
Kabupaten Bintan masih terlihat bermain dan
mempunyai dampak positif terhadap
berkeluyuran di malam hari tanpa pengawasan
anak seperti hak untuk mendapatkan
orang tua dan pihak-pihak pelaksana terkait.
pendidikan dan perlindungan anak,
terjaga ketentraman anak dari kegiatan
yang kurang baik atau negatif.
Saran
Perlu adanya koordinasi dan kerja sama
yang interen sesama satuan tugas dalam
3. Untuk Berdasarkan Efektivitas Hasil
yang Dicapai (output)
a. Untuk
sasaran
(target
policy),
di Kabupaten Bintan belum tepat
sasaran
karena
beraku
pada anak sekolah atau
hanya
pelajar saja sedangkan untuk anak
yang
tidak
bersekolah
tugasnya,
perlu
penguatan
kesadaran dan pemahaman peranan orang tua
kebijakan jam wajib belajar malam
kebijakan
menjalankan
belum
sepenuhnya mendapatkan pendidikan
namun hanya dapat sanksi penertiban
dan perlindungan saja disaat dirazia.
b. Untuk pengukuran (evaluation), idealnya
diharapkan para orang tua mempunyai
peranan dan tanggung jawab moral untuk
terkait pentingnya jam malam terhadap
perkembangan
anak.
Sosialisasi
dan
pengawasan dari pihak pelaksana kebijakan
dengan rutin dan perlunya adanya alokasi
anggaraan khusus.
Bagi
peneliti
lanjutan
disarankan
meneliti tentang pengaruh jam wajib belajar
malam hari terhadap peningkatan sumber
daya manusia pada anak di Kabupaten
Bintan, karena peneliti berasumsi kebijakan
jam wajib belajar belum sepenuhnya mampu
meningkatan sumber daya manusia yang
handal. Hal ini mengingat kebijakan jam
2013. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : Alfabeta.
wajib belajar malam hari belum berjalan
dengan efektif/optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Agustino,
Leo.
2014.
Dasar-Dasar
Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit
CV Alfabeta.
Arif. Mirrian Sjofian. 2007. Manajemen
Pemerintahan. Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan
Nasional.
Islamy, M, Irfan. 2009. Prinsip-prinsip
perumusan kebijaksanaan negara .
Jakarta: Bumi Aksara.
Knoeptel.Petter. 2007. Public Policy
Analysis. University Of Bristol: The
Policy Press.
Makmur. 2011. Efektivitas Kebijakan
Kelembagaan
Pengawasan.
Bandung : PT Refika Aditama.
Pasolong, Harbani. (2011) Teori
Administrasi Publik. Bandung:
Alfabeta
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja. Bandung :
Mandar Maju.
Subarsono, AG, (2006). Analisis Kebijakan
Publik, Konsep, Teori, dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono.
2014.
Metode
Penelitian
Kuantitafi Kualitatif dan R&D .
Alfabeta. Bandung.
Suharto, Edi. (2013). Analisis Kebijakan
Publik: Panduan Praktis Mengkaji
Masalah dan Kebijakan Sosial.
Bandung: Alfabeta.
DOKUMEN
Undang-Undang No.23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Peraturan Bupati Bintan No.66 Tentang Jam
Wajib Belajar Malam Hari Pada
Anak Se-Kabupaten Bintan.
Jurnal
Nila
dan Nikhatul, 2011. Efektivitas
kebijakan pemerintah mengenai
wajib belajar 9 tahun secara gratis
bagi kaum proletar di dusun borah
kecamatan pjon kabupaten malang.
Universitas Islam Negeri Maliki
Malang Vol 3 No 2 Januari 2011.
(http:www.googlescholar.ac.id).