Pembangunan Hukum Siber Guna Pemanfaatan
Pembangunan Hukum Siber Guna Pemanfaatan Ekonomi Berbasis Teknologi Informasi dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Nasional
Hassanain Haykal
Faculty of Law, Maranatha Christian University, Indonesia hassanain.haykalgmail.com Submitted: 2017-09-29; Reviewed: 2017-11-07; Accepted: 2017-11-08
Abstract - This article aim to examine establishment of law in using Information Technology for economic goals which able to actualize nation security. This research is normative juridical research, uses secondary data consisting of primary, secondary and tertiary legal material. This article analyzed descriptively and used statute and conceptual approach. The result show that, establishment of cyber law is necessary as the result of the development of Information and Communication Technology, especially in economic activity of society. Development of cyber law also expected to raise standard of living in society, promote general welfare while maintaining and enforcing justice for all citizen. To achieve it, state must complete and establish law on economic utilization based on information and communication technology, upgrade the knowledge of legal expert and legislator comprehensively on technology for futuristic view, cultivate legal culture, and encourage the function of legislation.
Keywords: Establishment of cyber law; Information and communication technology; national security
PENDAHULUAN
ketertiban dunia yang berdasarkan
Setiap negara yang terbentuk di muka bumi
kemerdekaan, perdamaian abadi dan
ini pada dasarnya memiliki tujuan yang
keadilan sosial.
hendak dicapai. Demikian pula halnya
Guna mencapai tujuan nasional
dengan Negara Republik Indonesia,
sebagaimana dimaksud, bangsa Indonesia
sebagai negara yang merdeka, berdaulat,
senantiasa dihadapkan pada berbagai
memiliki tujuan nasionalnya sebagaimana
bentuk tantangan, ancaman, hambatan, dan
termaktub dalam alinea 4 Pembukaan
gangguan, baik yang secara langsung
Undang-Undang Dasar Negara Republik
maupun
tidak
langsung dapat
Indonesia 1945, yaitu memajukan
membahayakan
integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
Untuk itu, perlu adanya pembinaan secara Untuk itu, perlu adanya pembinaan secara
peningkatan kualitas perekonomiannya.
pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan
Masyarakat pada masa sekarang ini
nasional bermodalkan keuletan dan
dihadapkan dengan berbagai tantangan, di
mana setiap orang harus berkompetisi
kemampuan mengembangkan kekuatan
untuk dapat memperoleh kesempatan
nasional. Proses berkelanjutan untuk
berkembang melalui caranya sendiri
mewujudkan kondisi tersebut dilakukan
maupun memanfaatkan berbagai sarana
berdasarkan pemikiran geostrategi berupa
dan prasarana, serta teknologi yang ada.
suatu konsepsi yang dirancang dan
Dalam bentuk legislasi, komitmen negara
untuk memajukan teknologi tertuang dalam
kondisi bangsa dan konstelasi geografi
konstitusi, dan pengaturannya yang secara
Indonesia, Konsepsi tersebut dinamakan
lebih lanjut dituangkan dalam peraturan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia. 1 perundang-undangan yang kedudukannya
Terwujudnya Ketahanan Nasional yang
di bawah UUD NRI 1945.
tangguh dapat dilihat dari berbagai
Saat ini, teknologi memiliki peran
indikator, antara lain penyelenggaraan
penting dalam perkembangan masyarakat,
kesejahteraan dan keamanan yang
khususnya dalam menopang berbagai
seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh
aktivitas sehari-hari, termasuk dalam hal
aspek kehidupan secara utuh dan
mendapatkan informasi dan komunikasi,
menyeluruh dan terpadu berlandaskan
yang pada akhirnya teknologi akan
Pancasila, UUD 1945, dan wawasan
mengubah masyarakat menjadi masyarakat
Mendapatkan keuntungan
digambarkan sebagai kemampuan bangsa
adalah salah satu manfaat yang dapat
dalam menumbuhkan dan mengembangkan
diperoleh oleh masyarakat informasi. Bagi
nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besar
masyarakat informasi, hal yang paling
kemakmuran yang adil dan merata,
penting adalah tersedianya jaringan
rohaniah, dan jasmaniah. Sementara itu,
teknologi yang memadai dan dapat
keamanan adalah kemampuan bangsa
mendukung
segala kegiatan yang
dalam melindungi nilai-nilai nasionalnya
dilakukan. Pada awalnya, masyarakat
terhadap ancaman dari luar dan dari
informasi bergerak pada ekonomi kecil. dalam. 2 Namun seiring berjalannya waktu,
masyarakat berubah menjadi masyarakat
diwujudkan pemerintah sebagaimana
ekonomi global. Adapun segala yang
dilakukan oleh masyarakat informasi saat
Negara Republik Indonesia 1945 dapat
ini,
berbasis
ICT (Information
dilakukan dengan berbagai kebijakan,
Communication Technology) atau yang
strategi dan upaya yang dipengaruhi oleh
dikenal dengan Teknologi Informasi dan
perkembangan dan dinamika masyarakat
Komunikasi (TIK).
guna memenuhi kebutuhan hidup maupun
Peningkatan
aplikasi Teknologi
1 Lihat lebih lanjut, Tim Pokja. Modul Geotrategi
2 Ibid, hlm. 82.
dan Ketahanan Nasional PPRA LV. Jakarta: Lemhannas RI, 2016, hlm. 81.
Informasi dan Komunikasi melalui
menutup kemungkinan akan menimbulkan
kegiatan telekomunikasi secara terus
konflik di masyarakat.
menerus mengubah perekonomian lokal,
Masyarakat informasi dalam mencapai
nasional, regional dan internasional
tujuannya tertentu memerlukan instrumen
menjadi ekonomi berjejaring yang
hukum, baik kaidah maupun asas-asas
merupakan dasar bagi terbentuknya
termasuk kelembagaan dan prosesnya.
masyarakat ekonomi. Peningkatan aktivitas
Peran
Teknologi
Informasi dan
sosial dan ekonomi dengan konstelasi
Komunikasi
dalam perkembangan
masyarakat dunia dimaksud telah
kebudayaan (civilization) menjadi faktor
memasuki suatu masyarakat yang
yang tidak dapat diabaikan dalam
berorientasi
kepada
informasi. 3 pembentukan hukum yang memadai. 5
Pemanfaatan ekonomi berbasis Teknologi
Mochtar Kusumaatmadja memberikan
Informasi dan Komunikasi saat ini
pemahaman bahwa hukum yang memadai
berkembang begitu pesat, salah satu
seharusnya tidak hanya memandang
contohnya adalah e-commerce yang
hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah
meliputi perdagangan barang dan jasa,
dan asas-asas yang mengatur kehidupan
antara lain jual beli online dan jasa layanan
manusia dalam masyarakat, tetapi harus
transportasi seperti Taksi Uber, Taksi Grab
pula mencakup lembaga (institutions) dan
dan Go-jek yang dalam pelaksanaannya
proses (process) yang diperlukan untuk
memanfaatkan sarana Teknologi Informasi 6 mewujudkan hukum itu dalam kenyataan. dan Komunikasi. Lahirnya jasa layanan
Namun
demikian, pembangunan
tersebut, tidak terlepas dari eksistensi
hukum dalam mengatur pemanfaatan
Virtual Office 4 yang berkembang di
Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi
negara-negara asing seperti Jerman yang
masyarakat saat ini dirasakan belum
merambah ke wilayah Asia, hingga ke
optimal, hal tersebut ditandai dengan
Indonesia. Kondisi demikian pada satu
belum adanya pengaturan hukum yang
pihak membawa manfaat bagi masyarakat
secara komprehensif, integral dan holistik
karena memberikan kemudahan dalam
terkait pemanfaatan Teknologi Informasi
berbagai aktivitas terutama yang terkait
dan Komunikasi, sehingga menimbulkan
dengan pemanfaatan informasi, namun di
gesekan
antara
kegiatan ekonomi
sisi lain apabila perkembangan tersebut
masyarakat berbasis konvensional dengan
tidak diatur
dan dikelola, serta
kegiatan ekonomi berbasis Teknologi
dimanfaatkan dengan baik, maka tidak
Informasi dan Komunikasi, sehingga tidak
3 Danrivanto Budhijanto, Hukum Telekomunikasi,
secara online. Pengaturan operasional dan
Penyiaran dan Teknologi Informasi (Regulasi dan
fungsional suatu Kantor virtual memungkinkan
Konvergensi). Bandung: Refika Aditama, 2013, hlm
pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari
ix.
lokasi di manapun dengan menggunakan teknologi
4 Virtual Office adalah sebuah "ruang kerja" yang
komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses
berlokasi di dunia internet, di mana seorang individu
internet.
dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan
5 Ibid.
untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi
6 Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum
tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha. Kantor virtual
dalam Pembangunan, Bandung: Alumni, 2002, hlm
merupakan sebuah bentuk aplikasi layanan
perkantoran dalam format virtual yang bekerja perkantoran dalam format virtual yang bekerja
dijalankan secara berencana dan dapat
berimplikasi pada Ketahanan Nasional. 7 diperhitungkan. Berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Roscoe Pound, hukum
harus mampu menjadi alat pembaharuan
“Pembangunan Hukum Cyber Guna
bagi masyarakat serta terbentuknya suatu
Pemanfaatan Ekonomi Berbasis Teknologi
struktur masyarakat secara maksimal.
Informasi dan Komunikasi belum optimal,
Selanjutnya, teori yang digunakan
sehingga berdampak pada lemahnya
dalam menganalisis pembangunan hukum
Ketahanan Nasional”. Oleh karena itu,
cyber guna pemanfaatan ekonomi berbasis
Pembangunan Hukum Cyber Guna
teknologi informasi dalam rangka
Pemanfaatan Ekonomi Berbasis Teknologi
ketahanan nasional mengacu pada Teori
Informasi dan Komunikasi perlu dilakukan
Difusi Inovasi. Teori Difusi Inovasi
agar dapat mempertangguh Ketahanan
diperkenalkan oleh Everett M. Rogers.
Nasional.
Definisi ini menjelaskan bahwa sebuah ide itu muncul dari teknologi yang sudah
PEMBAHASAN
diadopsi dengan menggunakan strategi
Landasan Teori dan Konseptual
yang terencana dan melalui proses
Kebijakan Pembangunan Hukum Cyber
perkembangan yang bermacam-macam.
di Indonesia
Kemunculan dari teori ini karena ide yang
Pembangunan Hukum Cyber Guna
muncul dan diterima oleh masyarakat
Pemanfaatan Ekonomi Berbasis Teknologi
karena ide yang menjadi proses. Teori ini
Informasi Dalam Rangka Ketahanan
lebih menggambarkan komunikasi massa
Nasional didasarkan pada Teori Hukum
karena menyangkut mengenai masyarakat.
Pembangunan. Mochtar Kusumaatmadja
Adapun teori ini muncul karena ada
mengubah pengertian hukum sebagai alat
beberapa asumsi yang mendukung dari
(tool) menjadi hukum sebagai sarana
pernyataan ini yang pertama ada
pengetahuan, setiap individu memiliki
masyarakat. Pokok-pokok pikiran yang
kesadaran mengenai inovasi yang akan
melandasi konsep tersebut adalah bahwa
muncul melalui pemahaman mengenai
ketertiban dan keteraturan dalam usaha
bagaimana inovasi itu bisa sampai
pembangunan dan pembaharuan memang
berfungsi. Selanjutnya adalah persuasi
diinginkan, bahkan mutlak perlu, dan
bahwa individu juga harus memiliki sikap
bahwa hukum dalam arti norma diharapkan
bisa setuju atau tidak setuju terhadap
dapat mengarahkan kegiatan manusia ke
inovasi. Keputusan bahwa individu dapat
arah yang dikehendaki oleh pembangunan
terlibat akan aktivitas yang bisa membawa
dan pembaharuan itu. Hal ini sejalan
pada sebuah pilihan untuk menerima atau
dengan teori yang dikemukakan oleh
menolak inovasi tersebut. Asumsi terakhir
Roscoe Pound, yaitu Law as a tool of
dari Teori Difusi Inovasi adalah
social engineering, yang menyebutkan
konformasi yaitu individu bisa untuk
bahwa hukum adalah sebagai alat
mencari pendapat yang dapat menguatkan
pembaharuan bagi masyarakat yang
keputusan yang diambil, namun dia dapat
7 Mochtar Kusumaatmadja. Op Cit, hlm 21.
merubah sebuah keputusan mengenai 9 suatu kenyataan dalam masyarakat. Pada inovasinya yang bisa diterima ataupun
perkembangannya, hukum akan selalu
dapat berlawanan. Apabila dikaitkan
mengikuti dinamika dan perubahan
dengan pemanfaatan Teknologi Informasi
masyarakat. oleh karena itu, diperlukan
dan Komunikasi, maka saat ini masyarakat
adanya
pembangunan hukum.
telah menerima inovasi teknologi dan
Pembangunan Hukum adalah membangun
menggunakan inovasi teknologi tersebut
suatu tata hukum, beserta perangkat yang hingga memiliki manfaat bagi dirinya. 8 berkaitan dengan tegaknya kehidupan tata
Terakhir, teori yang digunakan dalam 10 hukum tersebut. Pembangunan hukum penulisan ini yaitu Teori Produktivitas.
yang
saat ini diperlukan, yaitu
Menurut George J. Washin, produktivitas
pembangunan hukum cyber, di mana
mengandung dua konsep utama, yaitu
Hukum Cyber adalah istilah hukum yang
efisiensi dan
efektivitas. Efisiensi
terkait dengan pemanfaatan Teknologi
mengukur tingkat sumber daya, baik
Informasi
dan
Komunikasi untuk
manusia, keuangan, maupun alam yang
digunakan dalam menghadapi persoalan
dibutuhkan untuk memenuhi tingkat
ketika terkait dengan pembuktian dan
pelayanan yang dikehendaki, efektivitas
penegakan hukumnya.
mengukur hasil mutu pelayanan yang
Tujuan dari pembangunan hukum
dicapai. Dengan mengenal dan mengetahui
cyber
yaitu
guna pemanfaatan
penggunaan Teknologi Informasi dan 11 ekonomi. Diharapkan,
dengan
Komunikasi secara benar, masyarakat
pembangunan hukum
cyber dapat
dapat memanfaatkan Teknologi Informasi
mendukung pemanfaatan ekonomi berbasis
dan Komunikasi dan internet dengan benar
teknologi informasi, sehingga dapat
sesuai dengan etika, peraturan perundang- terciptanya keseimbangan yang berdampak undangan yang berlaku, aturan dan norma
pada Ketahanan Nasional sebagai kondisi
di masyarakat agar pemanfaatan Teknologi
dinamis bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang
memberikan nilai tambah dan dampak
terintegrasi,
berisi
keuletan dan
positif, sehingga masyarakat menjadi lebih
ketangguhan
yang mengandung
Hukum adalah keseluruhan kaidah
kekuatan nasional dalam menghadapi dan
serta semua asas yang mengatur pergaulan
mengatasi segala tantangan, ancaman,
hidup dalam masyarakat dan bertujuan
hambatan, dan gangguan baik yang datang
untuk memelihara ketertiban serta meliputi
dari luar maupun dari dalam dan untuk
berbagai lembaga dan proses guna
menjamin
identitas, integritas,
mewujudkan berlakunya kaidah sebagai
kelangsungan hidup bangsa dan negara,
8 http:komunikasi.usindex.phpcourse4138-
10 Richard Michael. Pembangunan Hukum di
masyarakat-informasi-dan-teori-yang-mendukung.
Indonesia. Jumat 26 Oktober 2012, diunduh pada
Christina Retno
Ariyaningtyas. Masyarakat
hari Selasa, 28 Juni 2016, Pukul 23.00.
Informasi dan Teori yang Mendukung, diunduh
11 www.pengertianahli.com. Diunduh pada hari
pada tanggal 7 Juni 2016.
minggu, tanggal 21 Agustus 2016, Pukul 09.45
9 https:bardanawawi.wordpress.com200912243 8diakses pada tanggal 31 Mei 2016, Pukul 16.00.
serta perjuangan
mencapai tujuan
undang
belum secara nasionalnya. 12 komprehensif memenuhi semua aspek
tersebut
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
pembangunan hukum.
Komunikasi oleh masyarakat saat ini pada
Pembangunan Hukum Cyber pada saat
umumnya berkembang secara pesat.
ini dihadapkan dengan berbagai persoalan
Berdasarkan kondisi ini, maka pemerintah
sehingga belum memanfaatkaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam rangka
pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Ketahanan Nasional. Beberapa fakta dan
kondisi di lapangan diuraikan seperti pada
pembangunan
nasional. Berdasarkan
bagian berikut :
konsep pembangunan secara menyeluruh, maka pemerintah melakukan pembangunan
Berlakunya Undang-Undang Nomor 11
di bidang hukum, salah satunya melalui
Tahun 2008 tentang Informasi dan
pembentukan
peraturan
perundang- Transaksi Elektronik sebagaimana
undangan terkait Teknologi Informasi dan
direvisi dengan Undang-Undang Nomor
19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU
ITE yang Belum Komprehensif
sebagaimana dimaksud, dirasakan belum
Pada dasarnya, lahirnya Undang-Undang
secara utuh dan menyeluruh, di mana
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
pembangunan di bidang hukum masih
dan Transaksi Elektronik juncto Undang-
terbatas pada pembentukan produk
Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
peraturan
perundang-undangan.
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
undangan terkait Teknologi Informasi dan
Transaksi Elektronik (selanjutnya disebut
UU ITE) merupakan langkah awal
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5
pengaturan aktivitas masyarakat terkait
Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan
perkembangan Teknologi Informasi dan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Transaksi Elektronik, dan menjadi bagian
nasional yang
Telekomunikasi. Pada perkembangannya,
berkelanjutan, yang harus senantiasa
tanggap terhadap berbagai dinamika yang
memberlakukan Undang-Undang Nomor
terjadi.
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Secara garis besar, substansi dalam UU
Transaksi Elektronik jo Undang-Undang
ITE mengatur tentang perbuatan yang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
dilarang
(cybercrime) sebagaimana
Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun
dijelaskan pada Bab VII (pasal 27 sampai
2008 tentang Informasi dan Transaksi
pasal 37) :
Elektronik. Meskipun telah ada pengaturan
a) Pasal 27 (Asusila, Perjudian,
Penghinaan, Pemerasan)
Komunikasi, namun demikian undang-
b) Pasal 28 (Berita Bohong dan
12 Tim Pokja. Modul BS. Geostrategi dan Ketahanan Nasional PPRA LV. Op Cit., hlm 63.
Menyesatkan, Berita Kebencian,
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
dan Permusuhan)
tentang Perubahan Atas Undang-Undang
c) Pasal 29 (Ancaman Pemerasan dan
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
Menakut-nakuti)
dan Transaksi Elektronik menyatakan
d) Pasal 30 (Akses Komputer Pihak
Lain Tanpa Izin, Cracking)
pemanfaatan Teknologi Informasi dan
e) Pasal 31 (Penyadapan, Perubahan,
Transaksi Elektronik sesuai dengan
Penghilangan Informasi)
ketentuan peraturan perundang-undangan.
f) Pasal 32 (Pemindahan, Perusakan,
Namun demikian, rumusan Pasal tersebut
dan Membuka Informasi Rahasia)
tidak menjelaskan secara spesifik pada
g) Pasal 33 (Membuat Sistem
pemanfaatan ekonomi berbasis teknologi
Elektronik Tidak Bekerja)
informasi. Perlu dipahami, Hukum
h) Pasal 34 (Memproduksi,Menjual,
berkembang seiring perkembangan zaman,
Mengadakan untuk Digunakan,
semakin berkembangnya zaman semakin
Mengimpor,
Mendistribusikan,
hukum itu diperlukan untuk mengatur
Menyediakan,atau
memiliki
masyarakat. Sementara jika dikaitkan
Perangkat keras, dan sandi lewat
dengan UU ITE, substansi dalam UU ITE
komputer yang dirancang atau
sebagaimana dimaksud belum memenuhi
secara khusus dikembangkan untuk
kebutuhan hukum yang diperlukan
khususnya pada pemanfaatan ekonomi
dilarang sesuai Pasal 27 sampai
berbasis
Teknologi Informasi dan
Pasal 33)
Komunikasi.
i) Pasal 35 (manipulasi, penciptaan, perubahan,
penghilangan,
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
pengrusakan informasi Elektronik
Komunikasi Dalam Berbagai Aktivitas
dan atau Dokumen Elektronik)
Masyarakat Saat Ini
j) Pasal 36 (Perbuatan yang dilarang
Teknologi Informasi dan Komunikasi telah
dalam Pasal 27 sampai pasal 34
membuka era baru bagi masyarakat untuk
yang mengakibatkan kerugian bagi
memperoleh informasi secara otonom.
orang lain)
Sekat-sekat informasi dengan sendirinya
k) Pasal 37 (Melakukan Perbuatan
menghilang oleh adanya pemanfaatan
yang Dilarang dalam Pasal 27
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
sampai Pasal 36 di luar wilayah
Setiap orang memiliki akses terhadap
yurisdiksi Indonesia).
sumber informasi di mana pun di dunia ini. Konsekuensinya, masyarakat menjadi
Dalam Pasal 27 sampai Pasal 37 ini
kritis dan tanggap terhadap berbagai hal
telah jelas mengatakan bahwa UU ITE
yang
ada
maupun berkembang.
hanya mengatur Informasi dan Transaksi
Perkembangan dunia teknologi informasi
Elektronik saja, dan belum mengatur
yang demikian pesatnya telah membawa
mengenai pemanfaatan ekonomi yang
manfaat luar biasa bagi kemajuan
berbasis Teknologi
Informasi dan
peradaban umat manusia. Kegiatan
Komunikasi, meskipun Pasal 40 ayat (1)
komunikasi yang sebelumnya menuntut komunikasi yang sebelumnya menuntut
mengakses informasi dunia dengan cepat
sudah digantikan oleh perangkat mesin- dan mudah, sehingga mereka dapat mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi
menyadari bahwa dunia seakan berada di
telah mengalihfungsikan tenaga otot
genggaman mereka. Suatu akses yang
manusia, begitu pun dengan telah
tentunya akan memperkaya manusia
ditemukannya formulasi-formulasi baru
dengan berbagai informasi yang dapat
aneka kapasitas komputer, seolah sudah
memacu
motivasi
mereka untuk
mampu menggeser posisi kemampuan otak
meningkatkan kreativitasnya, khususnya
manusia dalam berbagai bidang ilmu dan
dalam bidang informatika. Bukan hanya
aktivitas manusia. Kemajuan Teknologi
itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi
Informasi dan Komunikasi yang telah kita
juga memiliki andil yang besar dalam hal
capai sekarang, telah diakui dan dirasakan
sarana peningkatan ekonomi masyarakat.
memberikan banyak kemudahan dan
Di bawah ini, adalah data penggunaan
kemanfaatan bagi kehidupan umat
Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh
manusia. Sumbangan Teknologi Informasi
masyarakat :
dan Komunikasi terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat
Timbulnya Konflik di Masyarakat
dipungkiri. Sebagaimana kita ketahui,
Akibat
Perkembangan dan
bahwa di era serba modern seperti saat ini,
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
peran Teknologi
Informasi dalam
Komunikasi
kehidupan sehari-hari tentunya sangat
Manusia dalam menjalankan kehidupannya
berpengaruh. Hal ini tidak terlepas dari
di masyarakat tidak terlepas dari konflik,
aktivitas kita yang kerap kali ditunjang
hal ini disebabkan adanya kepentingan
dengan Teknologi Informasi itu sendiri,
yang saling berbenturan antara individu
yang mampu menjawab tuntutan pekerjaan
yang satu dengan lainnya. Konflik adalah
yang lebih cepat, mudah, murah dan
suatu masalah sosial yang timbul karena
menghemat waktu.
adanya perbedaan pandangan yang terjadi
Kemajuan yang sering diartikan
di dalam masyarakat maupun negara. Salah
satu faktor penyebab konflik yaitu
kemampuan manusia untuk mengendalikan
perbedaan persepsi atau pendapat. Dalam
hal menghadapi suatu masalah, perbedaan
meningkatkan kesejahteraan material
persepsi yang ditimbulkan inilah yang
melalui teknologi dan meningkatkan
menyebabkan munculnya konflik.
efektivitas kemampuan pelajar melalui
Pada perkembangannya, saat ini
penerapan organisasi. Melalui ilmu
Teknologi Informasi dan Komunikasi
pengetahuan tentang Teknologi Informasi
digunakan dalam aplikasi pemesanan jasa
dan Komunikasi, manusia dapat melakukan
layanan taksi uber, grab dan gojek. Namun
hal-hal yang sebelumnya belum pernah
demikian, perkembangan yang terjadi
dibayangkan. Di satu sisi, teknologi
tersebut, tidak disertai dengan perangkat
memiliki keuntungan bagi orang yang
hukum yang memadai, khususnya terkait
menggunakannya. Misalkan saja dalam hal
dengan
pemanfaatannya bagi
berbagi informasi, masyarakat dapat
perekonomian
masyarakat, sehingga masyarakat, sehingga
pembangunan hukum saat ini dirasakan
antara taksi konvensional dan taksi berbasis
tidak berjalan sebagaimana mestinya, di
aplikasi
Teknologi
Informasi dan
mana eksistensi hukum selalu muncul
Komunikasi yang terjadi pada tanggal 22
setelah permasalahan dalam suatu
Maret 2016, di mana taksi berbasis aplikasi
masyarakat berada pada titik yang klimaks.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Uraian di atas merupakan satu
menawarkan beberapa keuntungan bagi
gambaran bahwa hukum selalu berada di
konsumen, antara lain: biaya murah,
belakang persoalan yang ada, atau yang
responsif, dan tepat waktu. Hal ini
disebut dalam istilah hukumnya yaitu Het
berdampak pada minimnya konsumen taksi
Recht Hink Achter De Feiten Aan, di mana
konvensional seperti Blue Bird.
pengertian secara istilah motto hukum Belanda ini yaitu hukum atau undang-
di belakang
Terhadap Perkembangan Masyarakat,
kejadianperistiwa yang muncul di
masyarakat. Undang-undang senantiasa
Teknologi Informasi dan Komunikasi
tertatih-tatih
berupaya mengejar
Hukum merupakan sarana untuk mengatur
peristiwafakta yang seyogianya diaturnya.
kehidupan sosial, namun satu hal yang
Salah satu contohnya yaitu pengaturan
menarik adalah justru hukum tertinggal di
transaksi
elektronik yang baru
belakang objek yang diaturnya. Dengan
diberlakukan pada tahun 2008 (Undang-
demikian selalu terdapat gejala bahwa
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
antara hukum dan perilaku sosial terdapat
Informasi dan Transaksi Elektronik),
suatu jarak perbedaan yang sangat
padahal di satu sisi perkembangan
mencolok. Apabila hal ini terjadi, maka
Informasi dan Transaksi Elektronik mulai
akan timbul ketegangan yang semestinya
berkembang di Indonesia pada era tahun
harus segera disesuaikan supaya tidak
berkelanjutan, tetapi usaha ke arah ini
Berkembangnya Virtual Office di Bidang selalu terlambat dilakukan. 13 Perdagangan Barang dan Jasa
Hukum sebagai kaidah sosial tidak
Virtual office ini beranggotakan tim-tim
terlepas dari nilai (values) yang berlaku di
yang saling bekerja sama yang disebut
suatu masyarakat. Bahkan dapat dikatakan,
dengan tim maya atau tim yang terpisah
hukum itu merupakan pencerminan dari
secara geografis (GDT) yaitu sekelompok
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
orang yang bekerja di seluruh waktu,
Hukum yang baik adalah hukum yang
ruang, dan dengan batas-batas organisasi
sesuai dengan hukum yang hidup (the
diperkuat oleh link webs komunikasi
living law) dalam masyarakat, yang
teknologi. Karena terpisah secara geografis
tentunya sesuai pula atau merupakan
maka organisasi boleh untuk menyewa dan
pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku
mempertahankan orang-orang terbaik
dalam masyarakat itu. 14 Namun demikian,
tanpa memperhatikan lokasi. Anggota tim
13 Abdul Manan, Aspek-aspek Pengubah Hukum,
14 Mochtar Kusumaatmadja. Op Cit., hlm. 10.
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006, hlm. 72.
virtual berkomunikasi secara elektronik,
tersusun atas tiga jenis aplikasi berikut ini:
sehingga mereka mungkin tidak pernah
1) Aplikasi perkantoran, meliputi
bertemu muka. Namun sebagian besar tim
pengolah kata, pengolah tabel,
akan bertemu pada suatu waktu.
pengolah slide presentasi.
Kantor Virtual timbul sebagai upaya
2) Aplikasi komunikasi, termasuk
untuk mewujudkan efisiensi kerja yang
email, messaging, voice-mail,
berujung pada penekanan biaya yang salah
telepon, fax, address book, dll.
satunya adalah pengurangan penggunaan
3) Aplikasi kolaborasi, yang berisi
lingkungan kantor secara fisik. Sebuah
aplikasi
manajemen proyek,
kalender elektronik, forum diskusi,
penghematan yang signifikan dan
aplikasi konferensi dll.
4) Perkembangan : Aplikasi komersial
menyewa ruang kantor tradisional. Kantor
pertama dari kantor virtual terjadi
virtual merupakan implementasi dari upaya
pada tahun 1994, ketika Ralph
otomasi perkantoran (office automation)
Gregory
mendirikan "Virtual
yang bertujuan membantu pemilik atau
Office, Inc", di Boulder, Colorado.
karyawan perusahaan untuk meningkatkan
Perusahaan ini diperluas di seluruh
produktivitas kerja. Keberadaan kantor
Amerika Utara dan sekarang
virtual seorang pemilik atau karyawan
dikenal sebagai "Intelligent Office".
perusahaan dapat “datang” ke kantor secara cepat yang sebetulnya, kedatangan dan
Salah satu contoh kegiatan ekonomi
kepergian tersebut berlangsung secara
yang dijalankan dengan memanfaatkan
virtual yang tidak secara fisik datang dan
perkembangan Teknologi Informasi dan
hadir di lingkungan kantor. Infrastruktur
Komunikasi, yaitu jual beli online seperti :
dapat membantu mewujudkan suatu kantor
1) Bukalapak.com adalah salah satu
virtual berarti mempersiapkan infrastruktur
situs online marketplace terbesar di
otomasi perkantoran, melakukan definisi
Indonesia. Pertumbuhan situs ini
ulang proses kerja kantor, serta
sebagai e-commerce terbilang
mempersiapkan kondisi karyawan untuk 15 sangat pesat. bekerja melalui konsep kantor virtual.
2) Tokopedia.com adalah salah satu
Definisi ulang proses kerja dan
jaringan toko online terbesar di
persiapan kondisi karyawan tentunya akan
Indonesia yang dimiliki dan
melibatkan proses manajemen yang cukup
dijalankan oleh PT. Tokopedia.
kompleks, terlebih bagi perusahaan yang
Didirikan oleh William Tanuwijaya
selama ini beroperasi dengan cara
dan Leontinus Alpha Edison pada
otomasi perkantoran, meskipun tetap
Tokopedia.com pertama kali dapat
melibatkan proses manajemen, lebih sering
diakses oleh publik dalam versi beta
dipandang dari segi teknis integrasinya.
pada tanggal 17 Agustus 2009. Saat
Infrastruktur otomasi perkantoran dapat
ini, Tokopedia berhasil menjadi
15 tekno.liputan6.com diunduh pada hari Minggu, tanggal 21 Agustus 2016, Pukul 23.00 15 tekno.liputan6.com diunduh pada hari Minggu, tanggal 21 Agustus 2016, Pukul 23.00
merujuk
pada
target Kementrian
tingkat kunjungan paling tinggi di
Komunikasi
dan
Informasi yang
Indonesia, yakni di peringkat 55
menargetkan di tahun 2015 jumlah
menurut situs web pengukur tingkat
pengguna internet sekitar 150 juta
dan 18 kualitas pengguna. kunjungan Alexa.com per tanggal 1
Sedangkan beberapa pokok persoalan
April 2013. Selain itu, Tokopedia
sebagai komponen permasalahan yang
juga telah memiliki lebih dari 20
dihadapi dalam pembangunan hukum
ribu merchant, 56 ribu anggota
cyber guna pemanfaatan ekonomi berbasis terdaftar, dan ratusan ribu produk. 16 teknologi informasi dan komunikasi adalah
3) OLX adalah pasar iklan dengan
sebagai berikut :
jaringan internasional yang pertama kali beroperasi pada tahun 2006
Pembangunan Hukum Cyber terkait
silam. Marketplace yang sudah
Pemanfaatan
Ekonomi Berbasis
hadir di lebih dari 106 negara ini
Teknologi Informasi dan Komunikasi
didirikan oleh pengusaha internet
yang Masih Parsial
diuraikan pada bab Oxenford. 17 sebelumnya di atas, bahwa saat ini telah
Sebagaimana
diberlakukan Undang-Undang Nomor 11
Berdasarkan riset Online Shopping
Tahun 2008 tentang Informasi dan
Outlook 2015 yang dikeluarkan oleh BMI
Transaksi Elektronik yang menjadi
landasan bagi aktivitas yang terkait dengan
pertumbuhan pasar online masih sangat
Informasi dan Transaksi Elektronik. Di
besar seiring dengan meningkatnya jumlah
samping
itu,
sebelumnya telah
pengguna internet di Indonesia. Menurut
diberlakukan pula Undang-Undang Nomor
riset dari BMI, pada tahun 2014, pengguna
36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
belanja online mencapai 24 dari jumlah
Namun demikian, berdasarkan isi dari
pengguna internet di Indonesia. Riset
undang-undang tersebut tidak ada
tersebut di lakukan di 10 kota besar di
penjelasan mengenai batasan-batasan yang
Indonesia terhadap 1.213 orang dengan
mengatur
secara
spesifik dalam
usia antara 18-45 tahun melalui metode
penggunaan Teknologi Informasi dan
phone survey. Badan Perencanaan
Komunikasi. Hal tersebut menunjukkan,
bahwa tidak ada pengaturan yang secara
memprediksi pertumbuhan penduduk di
resmi dapat membatasi penggunaan
Indonesia pada tahun 2015 mencapai
Teknologi Informasi dan Komunikasi ini.
Namun demikian, lain halnya apabila
pertumbuhan pengguna internet pada tahun
dirumuskan
batasan-batasan dalam
ini versi Asosiasi Penyelenggara Jasa
penggunaan teknologi informasi berbasis
Intenet Indonesia (APJII) adalah sekitar
sistem komputer yang merupakan sistem
139 juta pengguna. Hal tersebut juga
elektronik yang dapat dilihat secara virtual,
16 Ibid
18 www.apkomindo.id, diunduh pada hari Minggu,
17 Ibid
Tanggal 28 Agustus 2016, Pukul 23.45.
di mana hal tersebut diatur dalam Undang- memang secara khas melekat pada profesi Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
ahli hukum. Pada dasarnya, serangkaian
Informasi dan Transaksi Elektronik juncto
kemahiran tersebut akan didapat melalui
terutama BAB VII tentang Perbuatan yang
proses pendidikan tinggi hukum, latihan,
Dilarang.
dan pengalaman praktik. Kemahiran atau
Berdasarkan uraian di atas, apabila
kemampuan hukum harus dimiliki oleh
ditinjau dari aspek regulasi, pemisahan
setiap ahli hukum, baik sebagai praktisi
substansi, baik dalam Undang-Undang
ataupun akademisi. Kemampuan yang ada
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
tentunya
akan
bermanfaat dalam
dan Transaksi Elektronik maupun Undang- pengembangan ilmu hukum, yang di Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
kemudian hari akan digunakan dalam
upaya mengatur dinamika masyarakat,
pemanfaatan Teknologi Informasi dan
salah satunya yaitu mengatur pemanfaatan
Komunikasi masih bersifat parsial atau
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
belum terlihat adanya unifikasi hukum.
Namun demikian, saat ini banyak ahli hukum termasuk di dalamnya adalah
Ahli Hukum dan Legislator Belum
legislator (pembentuk undang-undang)
yang tidak memahami dan menguasai
Perkembangan Teknologi Informasi dan
perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi, serta Pola Pikir yang
Komunikasi, sehingga sulit untuk
Belum Futuristik
melakukan pembangunan hukum cyber
Globalisasi merupakan hal yang tidak dapat
guna pemanfaatan ekonomi berbasis
ditolak lagi oleh setiap bangsa, dan terjadi
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
pada hampir di seluruh negara di dunia. Globalisasi yang dijabarkan termasuk di
Lemahnya Kultur Hukum Masyarakat
dalamnya juga pengaruh besar teknologi
Hukum sebagai sub sistem nasional,
informasi dalam aktivitas manusia.
mengandung pengertian bahwa hukum
Perkembangan Teknologi Informasi dan
bukan hanya sistem tunggal dalam
Komunikasi yang terjadi pada hampir
masyarakat, berdiri sendiri, otonom
setiap negara sudah merupakan ciri global
independen melainkan bagian dari sub
yang mengakibatkan hilangnya batas-batas
sistem sosial lainnya seperti ekonomi,
negara (borderless). Negara yang telah
politik, sosial, budaya. Konsekuensi hukum
memiliki infrastruktur jaringan informasi
sebagai bagian dari sub sistem sosial
yang lebih memadai tentu telah menikmati
lainnya tentu akan dirasakan ganjil dan
tidak lengkap tanpa memahami sistem
informasinya. Untuk itu, perlu adanya
sosial lainnya. Tidak bekerjanya sistem
pembangunan hukum secara komprehensif
ekonomi mustahil hukum tegak dan
yang disertai dengan dukungan para ahli
sebaliknya rakyat tidak akan nyaman,
hukum.
aman, mencari penghidupan layak jika
Setiap ahli hukum di negara manapun
hukum tidak tegak. Hukum sebagai sistem
dituntut untuk memiliki dan mampu
nilai sekaligus sebagai sub sistem dari
menerapkan serangkaian kemahiran yang
sistem sosial sebenarnya menjabarkan sistem sosial sebenarnya menjabarkan
sosial. Agar perilaku masyarakat tidak
solen, yang mana di sisi lainnya antara das
berseberangan dengan hukum tentunya
sein dan das sollen tidak mudah
dibutuhkan kesadaran masyarakat secara
dipertemukan bahkan sering kali bertolak
total untuk patuh dan taat pada hukum.
belakang
dengan
perilaku hukum
Kesadaran itu merupakan jembatan
masyarakat yang seharusnya. Sulitnya
penghubung antara hukum dengan perilaku
penyelarasan hukum sebagai “sein” dan
masyarakat. Kesadaran hukum menurut
hukum sebagai “solen” tidak terlepas dari
Friedman terkait erat dengan budaya
faktor-faktor non yuridis yang hidup dan
hukum masyarakatnya dengan kata lain
berkembang yang salah satunya adalah
dapat dijelaskan bahwa tingkat kesadaran
kultur hukum atau budaya hukum. Budaya
hukum masyarakat tinggi atau rendah dapat
sebagai produk masyarakat sangat beragam
dilihat pada budaya hukumnya. Jika dan berbeda-beda. 19 budaya hukumnya cenderung positif,
Seyogyanya, hukum yang dianut di
proaktif terhadap cita hukum tentu
Indonesia harus sarat dengan nilai-nilai
masyarakatnya memilki kesadaran hukum
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. jika
yang tinggi.
demikian halnya, maka hukum dapat
Dalam rangka pembangunan hukum
disebut sebagai sistem nilai. Kegagalan
cyber, peran budaya hukum sangatlah
untuk mewujudkan salah satu nilai-nilai
penting, mengingat budaya hukum akan
tersebut bukan hanya berdampak pada
mendukung proses terbentuknya peraturan
timbulnya sistem hukum yang tidak baik,
perundang-undangan hingga penegakan
melainkan hukum yang dibuat dan
hukum itu sendiri. Namun demikian,
diterapkan itu pun menjadi tidak bermakna
kondisi saat ini menunjukkan bahwa kultur
bagi masyarakat yang bersangkutan.
hukum masyarakat masih rendah terutama
Lawrence Friedman menjelaskan bahwa
dalam pemanfaatan ekonomi berbasis
faktor nilai yang menimbulkan perbedaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi, di
dalam kehidupan hukum dalam masyarakat
mana aktivitas yang ada tidak mematuhi
lebih disebabkan oleh kultur hukum. Kultur
atau mempertimbangkan aspek hukumnya.
hukum merupakan sikap-sikap dan nilai- nilai yang dimiliki oleh masyarakat yang
Lemahnya Fungsi Legislasi
berhubungan dengan hukum dan lembaga- Salah satu elemen penting yang ada dalam lembaganya, baik yang bersifat positif
sistem hukum adalah terbentuknya maupun negatif. 20 peraturan perundang-undangan
yang
Peran hukum sangat tergantung pada
berlaku
di
masyarakat untuk
negaranya. Pada Negara berkembang
mempedomani perilaku. Pembentukan
hukum mengambil peran sebagai kontrol
peraturan perundang-undangan merupakan
sosial sekaligus sebagai penggerak tingkah
salah satu bagian dalam pembangunan
laku ke arah tujuan nasional yaitu
hukum cyber. Peraturan perundang-
peningkatan kesejahteraan dan keadilan
undangan, dalam hal ini undang-undang
19 http:www.belajarhukum.com, diunduh pada hari
20 Esmi Warassih, Pranata Hukum Sebuah Telaah
senin, tanggal 22 Agustus 2016, Pukul 02.00.
Sosiologis, Semarang: Suryandaru Utama, 2005, hlm. 89.
dibentuk oleh lembaga yang berwenang
pelaksanaan fungsi legislasi ini, terutama
yaitu DPR. Saat ini DPR belum
untuk menyelesaikan Prioritas Prolegnas
melaksanakan peran dan fungsi legislasi
dalam kurun waktu yang tersisa karena
secara optimal.
banyak tunggakan RUU yang harus
Dewan Perwakilan Rakyat (legislatif)
diselesaikan. Setiap tahun target Program
pada dasarnya memiliki salah satu fungsi
Legislasi Nasional (Prolegnas) selalu tidak
yaitu menjalankan fungsi legislasi, di
tercapai dengan maksimal. Fungsi legislasi
samping fungsi-fungsi lainnya 21 Fungsi
atau pembentukan UU yang dimiliki DPR
legislasi berhubungan dengan upaya
akan berdampak pada kelangsungan hidup
masyarakat. Dengan demikian, tanpa
menjadi keputusan-keputusan politik yang
terkecuali, setiap UU yang dihasilkan
nantinya dilaksanakan oleh pihak eksekutif
mengikat rakyat Indonesia. beberapa
(pemerintah). Di sini kualitas anggota DPR
masalah terkait fungsi legislasi di
diuji. Mereka harus mampu merancang dan
antaranya.
menentukan arah serta tujuan aktivitas
a) Kualitas UU yang dihasilkan belum
pemerintahan sesuai dengan kondisi dan
memberikan manfaat langsung
kebutuhan yang ada. Untuk itu, maka cara
terhadap kehidupan rakyat. Hal ini
berpikir seorang legislator haruslah
disebabkan
oleh minimnya
futuristik. Kondisi saat ini menunjukkan
partisipasi
publik dalam
bahwa cara berpikir legislator sangat tidak
penyusunan
UU termasuk
futuristik, hal ini dapat dilihat dari indikasi
penyusunan daftar RUU dalam
yang menunjukkan tidak adanya upaya
Prolegnas, keterbatasan sumber
data dan informasi yang dibutuhkan
penyempurnaan peraturan perundang-
anggota DPR, dan kualitas
undangan terkait Teknologi Informasi dan
intelektual anggota DPR itu sendiri;
Komunikasi ke arah pemanfaatan ekonomi
b) DPR belum dapat memenuhi target
berbasis Teknologi
Informasi dan
jumlah penyelesaian UU yang telah
Komunikasi.
ditetapkan dalam Prolegnas yang
Seperti fakta yang terjadi saat ini, di
disebabkan oleh kedudukan Baleg
mana peran dan fungsi legislasi dari DPR
sebagai pintu masuk dari semua
RI periode 2014-2019 masih sangat minim.
inisiatif yang belum tertata secara
Berbagai upaya telah dilakukan untuk
baik dan belum di pahaminya
menyelesaikan sejumlah pembahasan
mekanisme
dan tata cara
undang-undang yang menjadi prioritas
penyusunan RUU oleh anggota
dalam program legislasi nasional. Namun,
DPR, dan
hingga saat ini, masih ada beberapa
c) Proses pembahasan RUU kurang
undang-undang prioritas yang belum juga
transparan
terutama pada
diselesaikan. 22 DPR bersama pemerintah
pembahasan di tingkat Panitia
Kerja (Panja) yang rapatnya
21 Di samping fungsi legislasi, DPR juga
Optimal.DPR.Ajak.Pemerintah.Konsentrasi.Susun.
menjalankan fungsi pengawasan dan anggaran.
UU, diunduh pada hari sabtu, tanggal 11 Juni 2016
22 http:nasional.kompas.comread20160105160 42581Fungsi.Legislasi.Tak.
bersifat tertutup. 23 pendidikan pekerja; keterampilan teknik pekerja; kualitas teknologi informasi dan
Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan
infrastruktur komunikasi; dan penetrasi
Teknologi (Iptek) pada hakikatnya
Peran Teknologi Informasi dan
kesejahteraan masyarakat dalam rangka
Komunikasi dalam aktivitas perekonomian
membangun peradaban bangsa. Sejalan
yang digambarkan dengan Total Factor
dengan paradigma baru di era globalisasi
Productivity (TFP) di Indonesia adalah
yaitu Tekno-Ekonomi (Techno-Economy
yang paling rendah di antara negara-negara
Paradigm), teknologi menjadi faktor yang
ASEAN. Hal ini dipertegas oleh nilai
memberikan kontribusi signifikan dalam
ekspor Indonesia tahun 1996 sampai 2009
peningkatan kualitas hidup suatu bangsa.
yang didominasi oleh produk-produk yang
Implikasi paradigma ini adalah terjadinya
kandungan
teknologinya rendah.
proses transisi perekonomian dunia yang
Sementara impor Indonesia didominasi
semula berbasiskan pada sumber daya
oleh produk industri, tambang, dan produk
(Resource Based Economy) menjadi
industri makanan dengan kandungan
teknologi yang tinggi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Indonesia belum
EconomyKBE). Pada KBE, kekuatan
dapat memperoleh manfaat nilai tambah
bangsa diukur dari kemampuan Iptek
yang maksimal melalui pemanfaatan
teknologi dalam pengelolaan sumber daya
menggantikan modal, lahan dan energi 25 alam. untuk
Untuk itu, perlu adanya pembangunan
Pengembangan ilmu pengetahuan dan
hukum cyber secara komprehensif, integral
teknologi merupakan faktor yang sangat
dan holistik yang dijabarkan dalam bentuk
penting dalam menopang kemajuan
Kebijakan, Strategi dan Upaya agar
pembangunan hukum cyber sebagaimana
kesejahteraan bangsa secara berkelanjutan,
dengan begitu inovasi akan tumbuh
pemanfaatan ekonomi berbasis Teknologi
sehingga meningkatkan produktivitas
Informasi dan Komunikasi. Pemanfaatan
perekonomian dan daya saing bangsa. Ada
ekonomi berbasis Teknologi Informasi dan
enam jenis input yang menjadi faktor
Komunikasi secara optimal diharapkan
pemungkin (enablers) untuk memajukan
mampu meningkatkan taraf hidup
inovasi, yakni: besarnya pengeluaran untuk
masyarakat
sehingga terciptanya
riset dan pengembangan (RD) sebagai
keseimbangan perekonomian, yang pada
persentase dari produk domestik bruto;
akhirnya dapat mempertangguh Ketahanan
kualitas infrastruktur riset lokal; tingkat
Nasional. Berdasarkan hal tersebut perlu
23 Aay Muh. Furkon et.al. Kebijakan Peningkatan
24 https:sulisworo.wordpress.com20100812men
Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat:
dorong-inovasi-dalam-bidang-iptek-guna-
Rekomendasi Terhadap Rencana Kerja Untuk
meningkatkan-daya-saing-bangsa-dalam-rangka-
Mengurangi Penumpukan Rancangan Undang-
ketahanan-nasional diakses pada tanggal 10 Juni
Undang, Penelitian, Jakarta: Habibe Center, 2012.
2016 pukul 22.35 WIB.
25 Ibid.
adanya suatu kebijakan.
dalam pembangunan hukum cyber. Oleh
Kebijakan pada dasarnya merupakan
karena itu, perlu dilakukan berbagai
suatu keputusan strategis tentang rumusan
langkah dalam merumuskan strategi yaitu :
umum untuk mengarahkan semua langkah
mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai
yang perlu dilaksanakan (sasaran) dalam
dan menentukan misi untuk mencapai visi
rangka mencapai tujuan yang telah
yang dicita-citakan dalam pembangunan
ditetapkan. Kebijakan dalam pembangunan
hukum
cyber, melakukan analisis
hukum cyber meliputi pembangunan
lingkungan internal maupun eksternal, dan
struktur hukum, substansi hukum dan
kelemahan serta peluang dan kendala yang
budaya hukum. Pembangunan hukum
akan dihadapi dalam melaksanakan misi;
cyber guna pemanfaatan ekonomi berbasis
merumuskan
faktor-faktor ukuran
Teknologi Informasi dan Komunikasi pada
keberhasilan dari strategi yang dirancang
dasarnya bertujuan agar kegiatan ekonomi
berdasarkan
analisis sebelumnya;
berbasiskan Teknologi Informasi dan
menentukan tujuan dan target terukur,
Komunikasi dapat dimanfaatkan sebesar- mengevaluasi berbagai alternatif strategi besarnya guna menciptakan keseimbangan,
dengan mempertimbangkan sumber daya
sehingga dapat mempertangguh Ketahanan
yang dimiliki dan kondisi eksternal yang
Nasional. Untuk itu, terkait Pembangunan
dihadapi; serta memilih strategi yang
Hukum Cyber Guna Pemanfaatan Ekonomi
paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka
Berbasis Teknologi Informasi dan
pendek dan jangka panjang.
Komunikasi Guna Mewujudkan Ketahanan
Berdasarkan
rumusan kebijakan
Nasional perlu dibuat kebijakan yaitu
pembangunan
hukum cyber guna
Kebijakan Pembangunan Hukum Cyber
pemanfaatan ekonomi berbasis Teknologi
Dalam Rangka Pemanfaatan Ekonomi
Informasi dan Komunikasi dalam rangka
Berbasis Teknologi Informasi dan
Ketahanan Nasional, maka ditetapkan
Komunikasi.
strategi berupa penyempurnaan dan
Agar kebijakan pembangunan hukum
pembentukan
peraturan perundang-
cyber guna pemanfaatan ekonomi berbasis
undangan terkait pemanfaatan ekonomi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
berbasis
teknologi
informasi dan
dalam rangka Ketahanan Nasional dapat
komunikasi, meningkatkan pemahaman
terwujud, maka perlu dirumuskan dalam
secara komprehensif bagi ahli hukum dan
strategi-strategi yang lebih spesifik dengan
legislator terkait perkembangan teknologi
menggunakan daya, dana, sarana dan
informasi dan komunikasi sehingga
prasarana untuk menerjemahkan kebijakan
memiliki pola pikir yang futuristik,
yang telah disusun dengan pengaturan
meningkatkan pembinaan budaya hukum,
skala prioritas pada setiap sasaran yang
melakukan penguatan fungsi legislasi.
hendak dicapai. Perumusan strategi
Sedangkan upaya yang dapat dilakukan
tersebut merupakan proses penyusunan
dari strategi sebagaimana dimaksud:
1. Upaya Pada Strategi Penyempurnaan
dimaksudkan untuk membangun visi dan
dan
Pembentukan Peraturan
misi, menetapkan tujuan strategis, serta
Perundang-Undangan
Terkait
merancang strategi untuk mencapai tujuan
Pemanfaatan
Ekonomi Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi,
penyempurnaan
maupun
antara lain :
pembentukan peraturan perundang-
a. Pemerintah melalui Menkominfo
undangan,
yang bertujuan
bekerjasama dengan Perguruan
memberikan landasan, baik secara
filosofis, sosiologis, dan yuridis
pengkajian secara komprehensif,
melalui penelitian dan pengkajian,
integral dan holistik terhadap
agar
penyempurnaan dan
peraturan
perundang-undangan
pembentukan peraturan perundang-
yang telah ada, yang bertujuan
undangan
sesuai dengan
memberikan masukan kepada
kaidahkaidah
dan nilai-nilai
d. Pemerintah melalui Menkominfo,
perundang-undangan yang ada dan
bersama-sama
dengan DPR
pembentukan peraturan perundang-
merumuskan
dan menyusun
undangan yang dicita-citakan (ius
Rancangan
Undang-Undang
constituendum) dalam rangka
(RUU) yang bertujuan untuk
pembangunan hukum di bidang