MAKALAH MEMORI Disusun sebagai Tugas Mat

MAKALAH

MEMORI
Disusun sebagai Tugas Matakuliah Psikologi Umum
Dosen Pengajar: Faizah, S.Psi, M.Psi

Disusun oleh:
KELOMPOK 9
Rian Ardiansyah H.

135120401111054

Yunior Benarivo

135120401111058

Aisyah Zardi

135120401111074

Bayu Krisna Wardani 135120407111032


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
2013

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rezeki dan kekuatan kepada kami sehingga kami mempunyai kesempatan untuk
menyelesaiakan pembuatan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Ilmu Psikologi. Adapun materi makalah yang kami buat adalah mengenai “Memori”.
Kami menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Masih
banyak kekurangan ataupun kesalahan yang kami sadari maupun tidak kami sadari. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari makalah ini, agar dimasa yang akan
datang kami bisa menyusun makalah yang lebih baik lagi.namun begitu, meskipun makalah
kami jauh dari kata sempurna kami berharap agar makalah kami sedikit banyak dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam pembuatan makalah ini. Demikian sedikit kata pengantar dari kami, atas

perhatian dari pembaca sekalian kami mengucapkan terima kasih.
Malang, 6 oktober 2013
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Otak merupakan organ yang paling kompleks, yang terdiri dari jutaan sel-sel dan

mempunyai fungsi yang sangat spesifik, namun saling berhubungan. Otak memiliki
kemampuan mengendalikan segala aspek kehidupan secara fisik maupun psikis, secara sadar
maupun tidak. Fungsi otak erat hubungannya dengan memori atau ingatan. Memori membuat
manusia dapat mengingat berbagai macam informasi, seperti mengingat nama seseorang
teman yang sudah bertahun-tahun tidak dijumpai maupun mengingat detail dari sebuah
gambar yang tergantung di dinding kamar tidur pada masa kanak-kanak, namun tidak jarang
terjadi kegagalan memori.
Makalah ini dilatar belakangi oleh pentingnya pengetahuan dan informasi mengenai
memori, yang meliputi aspek-aspek penting dalam ingatan, bagaimana informasi masuk ke

ingatan kita, bagaimana proses penyimpanan informasi, mengapa terjadi lupa serta pengaruh
memori terhadap pola belajar.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam makalah ini adalah:
1. Apa definisi memori?
2. Apa saja dasar-dasar dari memori?
3. Bagaimana tahapan-tahapan memori?
4. Bagaimana proses terjadinya kegagalan memori/ lupa?
5. Bagaimana pengaruh disfungsi memori?
1.3

Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Mengetahui definisi-defini dari memori
2. Mengetahui dasar-dasar memori

3. Mengetahui tahapan-tahapan memori
4. Mengetahui penyebab kegagalan memori
5. Mengetahui gangguan kesehatan yang disebabkan oleh disfungsi memori

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Memori
Memori atau ingatan ialah sebagai proses pada saat manusia mengodekan,
menyimpan, dan menarik kembali informasi yang telah lampau (Feldman, 2011). Setiap
bagian dari definisi ini (perekaman, penyimpanan dan penarikan kembali) merupakan prosesproses yang dapat dianalogikan dengan prinsip-prinsip kerja keybord/ papan ketik komputer
(perekaman), hard drive (penyimpanan) dan software (perangkat lunak) yang mengakses
informasi yang tersimpan untuk ditampilkan ke layar (penarikan kembali).
Memori memiliki arti penting yang lain, kontroversi di antara para psikolog dewasa
ini mengenai keakuratan memori menunjukkan bahwa memori memiliki tempat khusus, lebih
dari sekadar fiksi (King, 2010). Memori adalah sesuatu yang benar-benar terjadi, sehingga
memiliki nilai yang luar biasa bagi setiap orang. Memori mampu merajut masa lalu menuju
masa kini. Memori dapat berubah, beralih, dengan setiap pemikiran yang kita pikirkan, atau
kata yang kita ucapkan. Seorang penulis berkebangsaan Amerika pada abad ke-20, Tenessa
Williams, mengungkapkan bahwa seluruh hidup adalah ingatan, kecuali masa ketika waktu
akan berlalu sangat cepat, dan tidak akan mampu disadari.

2.2 Dasar-dasar Memori
Terdapat pendekatan tiga sistem dalam memori (Atkinson dan Shiffrin, 1968, 1971
dalam Feldman, 2011):
1. Memori Sensorik
Memori sensorik merujuk pada penyimpanan informasi awal dan bersifat sangat sebentar,
sehingga hanya bertahan sangat singkat. Disini, replika dari stimulus dicatat oleh sistem
sensorik seseorang dan sisimpan dalam periode yang sangat singkat. Memori sensori
visual (ikonik) mempertahankan informasi sekitar seperempat detik. Sementara memori
sensori auditori (gema) bertahan antar dua hingga tiga detik.
2. Memori Jangka Pendek
Memori jangka pendek adalah sistem ingatan dengan kapasitas terbatas, informasi
biasanya dipertahankan selama tiga puluh detik. Pada kenyataannya, jumlah spesifik dari
informasi yang dapat disimpan dalam memori jangka pendek telah diidentifikasikan
sebanyak tujuh informasi dengan berbagai variasi hingga lebih kurang dua bongkahan
informasi.

3. Memori Kerja
Memori kerja didefinisikan sebagai seperangkat penyimpanan memori yang aktif dan
bersifat sementara secara aktif memanipulasi dan mengulang informasi. Memori kerja
dipandang memiliki proses eksekutif pusat yang terlibat dalam logika dan pembuatan

keputusan. Memori kerja dapat membuat kita menyimpn informasi dalam kondisi aktif
secara singkat sehingga kita dapat melakukan sesuatu dengan informasi tersebut.
4. Memori Jangka Panjang
Memori jangka panjang adalah jenis ingatan yang relatif permanen dan menyimpan jumlah
informasi yang besar untuk jangka waktu yang panjang. Faktor yang menentukan seberapa
baik memori diingat adalah bagaimana materi pertama kali dipersepsi, diproses, dan
dipahami. Memori jangka panjang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


Memori Eksplisit
Memori eksplisit adalah pengumpulan informasi secara sadar seperti fakta tertentu atau
kejadian yang dapat dikomunikasikan secara verbal. Terdapat dua sub-jenis memori
eksplisit (Endel Tulving, 1972, 1989, 2000 dalam Feldman, 2011):
1) Episodic Memory adalah penyimpangan informasi mengenai di mana, kapan, dan
apa yang terjadi dalam hidup.
2) Semantic Memory merupakan pengetahuan seseorang mengenai dunia yang
mencakup bidang keahlian dan pengetahuan umum




Memori Implisit
Adalah ingatan saat perilaku dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya tanpa adanya
ingatan yang sadar mengenai pengalaman itu. Memori implisit sendiri terbagi menjadi
tiga sub-sistem:
1)

Procedural memory adalah ingatan yang melibatkan keahlian

2)

Priming adalah aktivasi informasi yang telah dimiliki seseorang
dalam penyimpanan untuk membantunya mengingat informasi dengan lebih baik
dan lebih cepat.

3)

Classical conditioning melibatkan pembelajaran otomatis
mengenai asosiasi antar-rangsangan.

2.3 Tahapan Memori

Tahapan-tahapan memori mencakup tiga hal; Encoding (perekaman), Storage
(penyimpanan) dan Retrieval (Penarikan kembali), masing-masing diuraikan sebagai berikut:

1. Encoding (perekaman) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkuit
syaraf internal. Dimana dalam tahap ini pesan yang diperoleh dari gejala fisik mengalami
transformasi menjadi semacam kode yang dapat diterima. Dalam tahap ini terjadi
beberapa proses:
a. Atensi (attention)
Atensi bersifat selektif karena sumber daya otak terbatas. Meskipun otak kita sangat
luar biasa efisien, tetap saja otak tidak dapat memperhatikan semua hal. Atensi terbagi
(divided attention) sangat mempengaruhi encoding memori. Hal ini terjadi ketika
seseorang harus memperhatikan beberapa hal secara bersamaan
b. Tingkat pemrosesan (level of processing)
Konsep ini merujuk pada sebuah ide bahwa dengan pemrosesan yang lebih dalam
akan dapat menghasilkan ingatan yang lebih baik.
c. Elaborasi (elaboration)
Adalah keluasan pemrosesan pada setiap tingkat ingatan. Dengan mengelaborasi
sebuah pengalaman, kita dapat menciptakan reprensentasi yang sangat unik mengenai
hal yang kita ingat.
d. Imajinasi

Menggunakan imajinasi atau gambaran mental sebagai konteks informasi dapat lebih
meningkatkan memori.
2. Storage (penyimpanan) mencakup bagaimana informasi dipertahankan seiring dengan
waktu dan bagaimana informasi direpresentasikan dalam ingatan.
3. Retrieval (penarikan kembali) adalah ingatan yang terjadi ketika informasi yang
disimpan pada ingatan dikeluarkan dari penyimpanan.
2.4 Kegagalan Memori/ Lupa
Ingatan manusia tidaklah sempurna, bukan hal yang aneh ketika seseorang
melupakan sesuatu mengenai hal-hal yang telah terjadi, atau kegagalan mengingat nama
orang dan tempat. Herman Ebbinghaus (1850-1909) merupakan psikolog pertama yang
melakukan penelitian ilmiah tentang lupa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan
memori/ lupa:

1.

Kegagalan encoding (encoding failure)
Terjadi ketika informasi tidak pernah masuk ke dalam ingatan jangka panjang.

2.


Kegagalan retrieval
Para psikolog mengajukan teori bahwa penyebab kegagalan retrieval informasi mencakup
masalah penyimpanan informasi itu sendiri. Teori gangguan menyatakan bahwa orang
lupa bukan karena ingatan yang hilang dari penyimpanan, tetapi karena ada informasi lain
yang menghambat cara mereka untuk mengingat. Ada dua macam gangguan dalam
kegagalan retrieval:
a. Gangguan proaktif (proactive interference): terjadi ketika materi yang telah dipelajari
lebih dahulu mempengaruhi mengingat materi yang dipelajari kemudian.
b. Gangguan retroaktif (retroactive interference): terjadi ketika bahan yang dipelajari
sesudahnya mengganggu retrieval informasi yang dipelajari sebelumnya.
Salah satu kemungkinan alasan lupa adalah berlalunya waktu. Teori kemerosotan

(decay theory) menyatakan bahwa ketika sesuatu yang baru di pelajari, ada zat saraf kimia
yang membentuk ”jejak ingatan” tetapi seiring dengan berlalunya waktu, jejak ini cenderung
untuk menghilang.
2.5 Disfungsi Memori
Setiap orang dapat menyadari bila seringkali mengalami kegagalan memori/ lupa,
namun dalam batas kewajaran. Selain kegagalan memori, terdapat beberapa penyakit yang
diakibatkan oleh disfungsi memori.
1. Alzheimer

Alzheimer merupakan suatu penyakit yang dicirikan sebagian oleh masalah memori parah.
Alzheimer adalah penyebab kematian keempat di Amerika Serikat yang diderita oleh
sekitar lima juta orang. Biasanya Alzheimer ditandai dengan melupakan sesuatu hal yang
paling sederhana dan dengan perkembangan penyakit tersebut, penderita dapat kehilangan
kemampuan berbicara atau memahami bahasa, kemudian kemunduran fisik mulai terjadi,
hingga menyebabkan kematian. Alzheimer sendiri disebabkan karena kerentanan bawaan
terhadap suatu kerusakan produksi protein beta amyloid, yang diperlukan untuk hubungan
antar-sel. Ketika sintesis dari beta amyloid terganggu, akan terbentuk benjolan besar dalam
sel, yang memicu pelumpuhan sel dan kerusakan sel saraf di otak.

2. Amnesia
Amnesia adalah penyakit hilangnya memori yang terjadi tanpa kesulitan mental yang lain,
biasanya terjadi akibat benturan keras di kepala dan tidak dapat mengingat apapun dari
masa lalunya. Pada Amnesia retrograd memori yang hilang adalah memori sebelum
terjadinya suatu peristiwa. Ingatan tersebut akan muncul kembali dengan bertahap,
meskipun memerlukan waktu yang cukup lama. Sedangkan pada Amnesia anterograd,
hilangnya memori terjadi untuk kejadian-kejadian yang terjadi setelah suatu kecelakaan.
Informasi tidak dapat ditransfer dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang,
sehingga menyebabkan ketidakmampuan untuk mengingat apa pun slain apa yang telah
tersimpan di dalam memori jangka panjang sebelum kecelakaan tersebut. Amnesia juga
disebabkan oleh sindrom korsakof, suatu penyakit yang diderita oleh alkoholik jangka
panjang. Meskipun banyak dari kemampuan intelektual mereka tetap ada, namun penderita
korsakof memperlihatkan serangkaian gejala yang aneh, termasuk halusinasi dan tendensi
untuk mengulangi cerita yang sama berkali-kali.
2.6 Mnemonic
Mnemonic adalah metode untuk membantu meningkatkan ingatan visual dan/ atau
verbal. Terdapat tiga jenis metode mnemonic, yaitu:
1. Metode Loci: Metode ini dilakukan dengan mengembangkan imajinasi benda yang akan
diingat dan menaruhnya di tempat yang familiar.
2. Metode kata kunci: Melekatkan imajinasi yang nyata pada kata-kata penting.
3. Akronim: Membuat akronim dari huruf awal benda yang akan diingat.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Memori memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kita. Penelitian

tentang memori telah menggarisbawahi proses perekaman, penyimpanan dan penarikan
kembali, disertai denga teori tentang bagaimana proses-proses ini terjadi. Ingatan manusia
juga tidak sempurna, sepeerti yang sering kita alami, bukan hal yang aneh ketika kita
melupakan suatu hal yang sederhana sekalipun. Hal-hal tersebut merupakan fenomena kecil
tentang kegagalan memori/lupa.
3.2

Saran
Dengan latar belakang pengetahuan mengenai proses dasar dari memori, seorang

pelajar/ mahasiswa dapat menerapkannya untuk meningkatkan kinerja akademis. Untuk
meningkatkan kemampuan memori terhadap materi dapat dilakukan dengan berpikir
mendalam mengenai materi tersebut dan mengaitkan informasi dengan hal lain yang sudah
diketahui.
Salah satu metode yang disarankan untuk meningkatkan kemampuan akademis
adalah mnemonic, yang berfungsi untuk membantu meningkatkan ingatan visual dan/ atau
verbal. Selain dari metode-metode mnemonic, asupan makanan dengan gizi seimbang dan
tidur yang cukup juga sangat mempengaruhi kualitas memori yang kita miliki.

DAFTAR PUSTAKA

Feldman, Robert S., 2011. Understanding Psychology, Book 1, 10th ed. McGraw-Hill
King, Laura A., 2010. The Science of Psychology: An Appreciative View, Book 1. McGraw
Hill