Fluktuasi Ekonomi analisis proyeksi id
BAB 9
Pengantar Fluktuasi
Ekonomi
Oleh:
Raden Aditya Widya Utama
15/387104/PEK/20827
dan
Riska Rinjaya
15/387105/PEK/20828
SIKLUS BISNIS
• Yang dimaksud dengan siklus bisnis
adalah fluktuasi jangka-pendek dalam
output dan kesempatan
kerja/pengangguran (employment).
• Pada bab-bab sebelumnya, dipelajari
teori-teori yang menjelaskan bagaimana
perekonomian bergerak dalam jangkapanjang; sekarang akan dijelaskan
bagaimana perekonomian bergerak dalam
jangka-pendek.
GDP DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
• GDP mengukur total income dan total
pengeluaran pada kondisi perekonomian.
• Biro Penelitian Ekonomi Nasional/National
Berau of Economic Research (NBER)
adalah penentu resmi (di AS) apakah
perekonomian mengalami resesi. Resesi
biasa didefinisikan oleh suatu periode
dimana ada dua penurunan berturutan
pada GDP riil.
Growth
Growth rates
rates of
of real
real GDP,
GDP, consumption
consumption
Percent 10
change
from 4 8
quarters
earlier 6
Real GDP
growth rate
Consumption
growth rate
Average 4
growth
rate 2
0
-2
-4
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
Growth
Growth rates
rates of
of real
real GDP,
GDP, consumption,
consumption, investment
investment
Percent 40
change
from 4 30
quarters
earlier 20
Investment
growth rate
Real GDP
growth rate
10
0
Consumption
growth rate
-10
-20
-30
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
Unemployment
Unemployment
Percent 12
of labor
force
10
8
6
4
2
0
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
HUKUM OKUN
Saat resesi, pengangguran meningkat. Hubungan negatif (bila
satu naik, yang lain turun) antara pengangguran dan GDP ini
disebut Hukum Okun (Okun’s Law) berasal dari Arthur Okun,
ekonom yang pertama mempelajarinya. Secara ringkas, ini
didefinisikan sebagai :
Perubahan Persentase GDP Riil = 3% - 2 Perubahan Tingkat
Pengangguran
Jika tingkat pengangguran tetap sama, GDP riil tumbuh sekitar 3
%. Untuk setiap poin persentase tingkat pengangguran
meningkat, pertumbuhan GDP riil biasanya turun sekitar 2%.
Jadi, jika tingkat pengangguran naik dari 5% ke 7%, maka
pertumbuhan GDP riil menjadi :
Perubahan persentase GDP riil = 3% - 2 (7% - 5%) = - 1%
Dalam kasus ini, GDP akan turun 1%, mengindikasikan
bahwa perekonomian sedang mengalami resesi.
Okun’s
Okun’s Law
Law
Percentage 10
change in
real GDP 8
1951
1966
1984
6
2003
4
1987
2
0
1975
2001
-2
1991 1982
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Change in unemployment rate
INDIKATOR-INDIKATOR EKONOMI
UTAMA
• Banyak ekonom dalam bisnis dan pemerintah
memiliki peran meramalkan fluktuasi jangka-pendek
perekonomian. Salah satu cara yang para ekonom
gunakan untuk meramal adalah melihat pada
indikator utama (leading indicators).
• Tiap bulan, Conference Board, sebuah kelompok
riset ekonomi swasta mengumumkan indeks dari
indikator-indikator ekonomi utama, yang terdiri
dari 10 seri data.
• Tujuannya adalah meramal perubahan aktivitas ekonomi
selama 6 – 9 bulan kedepan. Juga dapat sebagai dasar
perencanaan bisnis dan kebijakan pemerintah.
The Index of Leading Economic
Indikator
1) Hari kerja rata-rata per minggu pekerja produksi industri
manufaktur
2) Klaim mingguan awal rata-rata untuk asuransi pengangguran
3) Pesanan baru barang konsumen dan material disesuaikan dengan
inflasi
4) Pesanan baru, barang modal non pertahanan
5) Kinerja produsen
6) Pemberian izin mendirikan gedung baru
7) Indeks harga saham
8) Jumlah uang beredar (M2) disesuaikan dengan inflasi
9) Perbedaan tingkat bunga
10) Indeks ekspektasi konsumen
TIME HORIZONE IN MACROEKONOMI
• Teori makroekonomi pada jangka
panjang dan jangka pendek berbeda
pada perilaku harga.
• Pada jangka panjang, harga fleksibel dan
dapat bereaksi pada perubahan
penawaran atau permintaan. Pada
jangka pendek, banyak harga yang
“kaku” pada tingkat yang ditentukan
sebelumnya.
• Karena harga berperilaku beda pada
jangka pendek dan panjang, kebijakan
ekonomi memiliki dampak berbeda pada
horizon waktu berbeda.
Studi Kasus
Teka-Teki Kekakuan Harga
Majalah
Alasan terjadinya kekakuan harga tidaklah selalu jelas,
sebuah studi mencatat bahwa majalah sangat jarang
berubah harga jualnya.
Majalah biasanya membiarkan inflasi mengikis harga
riilnya sekitar 25% sebelum meningkatkan harga
nominalnya. Saat inflasi mencapai 4% per tahun,
majalah mengubah harganya setiap enam tahun.
Untuk mengubah harga, penerbit majalah dapat dengan
mudah mencetak harga baru pada edisi berikutnya.
www.company.com
WINTER
Template
MODEL PERMINTAAN DAN
PENAWARAN AGREGAT
MODEL MAKROEKONOMI
Model makroekonomi memungkinkan kita memeriksa
bagaimana tingkat harga agregat dan jumlah output
agregat ditentukan dalam jangka pendek. Model
makroekonomi juga menyediakan suatu cara untuk
membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam
jangka panjang dan dalam jangka pendek.
P
LRAS
Jangka panjang
SRAS
AD
Y
Y
Jangka pendek
PERMINTAAN AGREGAT
Permintaan Agregat (Aggregate
Demand, AD) adalah hubungan antara
jumlah output yang diminta dan tingkat
harga agregat.
Kurva permintaan agregat menyatakan
jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli
konsumen pada setiap tingkat harga.
TEORI KUANTITAS UANG
Teori Kuantitas Uang (MV=PY), dimana M adalah
jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P
adalah tingkat harga, dan Y adalah jumlah output.
Asumsi yang memudahkan yaitu perputaran uang
adalah konstan.
Sehingga persamaan kuantitas dapat ditulis ulang
dalam bentuk penawaran dan permintaan untuk
keseimbangan uang riil : M/P = (M/P)d = kY,
dimana k = 1/V adalah parameter penentu berapa
banyak uang orang ingin pegang untuk tiap dolar
pendapatan.
Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran
keseimbangan uang riil sama dengan permintaan
uang riil dan permintaan adalah proporsional
terhadap output.
Asumsi perputaran konstan sama dengan asumsi
KURVA PERMINTAAN AGREGAT
Kurva Permintaan Agregat
(Aggregate Demand, AD)
menunjukkan hubungan negatif
antara tingkat harga P dan jumlah
barang dan jasa yang diminta Y,
kurva permintaan digambarkan untuk
nilai jumlah uang beredar M tertentu.
Kurva ini miring ke bawah yang
berarti semakin tinggi tingkat harga
P, semakin rendah tingkat
keseimbangan riil M/P, dan karenanya
Lanjutan….
Tingkat harga
• Seiring penurunan tingkat
AD
Output (Y)
www.company.com
harga, maka permintaan
akan bergerak ke bawah
sepanjang kurva AD.
• Setiap perubahan pada M
atau V akan menggeser
kurva AD.
• Permintaan output riil
bervariasi berbanding
terbalik dengan tingkat
harga.
Y = MV/P
Jika output lebih tinggi, orang terlibat transaksi
lebih banyak dan membutuhkan keseimbangan
riil M/P lebih tinggi. Untuk jumlah uang beredar
M tetap, keseimbangan riil lebih tinggi
berdampak tingkat harga lebih rendah.
Sebaliknya, jika tingkat harga lebih rendah,
keseimbangan uang riil lebih tinggi; tingkat
keseimbangan riil yang lebih tinggi
menyebabkan volume transaksi yang lebih
besar, yang berarti jumlah output diminta lebih
besar.
Kurva permintaan agregat dibuat untuk
nilai dari jumlah uang beredar yang
tetap. Dengan kata lain, ini menyatakan
kombinasi yang mungkin dari P dan Y
untuk nilai M tertentu.
Jika Bank Sentral mengubah jumlah uang
beredar, maka kombinasi yang mungkin
dari P dan Y berubah, yang berarti kurva
permintaan agregat bergeser
Tingkat harga
PERGESERAN KURVA
PERMINTAAN
AD
AD'
Output (Y)
Penurunan jumlah
uang beredar M
mengurangi nilai
output nominal PY.
Untuk setiap tingkat
harga tertentu P,
output Y lebih
rendah.
Jadi, penurunan
jumlah uang beredar
Tingkat harga
PERGESERAN KURVA
PERMINTAAN
AD’
AD
Output (Y)
Peningkatan jumlah uang
beredar M meningkatkan
nilai output nominal PY.
Untuk tiap tingkat harga
tertentu P, output Y lebih
tinggi.
Jadi, peningkatan jumlah
uang beredar menggeser
kurva AD ke kanan dari
AD ke AD'.
PENAWARAN AGREGAT
Penawaran Agregat (Aggregate
Supply, AS) adalah hubungan antara
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan
dan tingkat harga.
Karena perusahaan yang menawarkan
barang dan jasa memiliki harga fleksibel
dalam jangka panjang tapi harga kaku
dalam jangka pendek, hubunganhubungan pada penawaran agregat
bergantung pada horison waktu.
Lanjutan….
Ada dua macam kurva penawaran
agregat: kurva penawaran agregat
jangka-panjang (long-run aggregate
supply curve, LRAS) dan kurva
penawaran agregat jangka-pendek
(short-run aggregate supply curve ,
SRAS).
Jangka panjang: Kurva
Penawaran Agregat Vertikal
Karena model klasik menggambarkan
bagaimana perekonomian berjalan dalam jangka
panjang, kurva penawaran agregat jangkapanjang dapat diturunkan dari model klasik.
Jumlah output yang diproduksi bergantung pada
jumlah tertentu dari modal dan tenaga kerja dan
teknologi yang tersedia.
Sehingga diperoleh persamaan Y = F(K, L) = Y
Menurut model klasik, output tidak bergantung
pada tingkat harga.
Mekanisme tersebut telah membantu
membentuk kurva penawaran jangka
panjang
P
Penawaran agregat jangka
panjang (LRAS)
Y=F (K, L)
Y
Dalam jangka
panjang,
tingkat output
ditentukan oleh
jumlah modal
dan tenaga
kerja serta
ketersediaan
teknologi.
Tingkat output
tidak
Y bergantung
pada tingkat
harga.
Kurva penawaran agregatvertikal memenuhi
dikotomi klasik,karena
menunjukkan tingkat
output tak tergantung
pada jumlah uang
beredar.
Tingkat output jangkapanjang, Y, disebut
A
kesempatan kerja penuh
(full-employment) atau
AD
tingkat output alamiah
B
(natural).
AD’
Pada tingkat output
dimana sumberdaya
perekonomian dikaryakan
sepenuhnya, atau lebih
Penurunan jumlah uang beredar
realistis, dimana
menggeser kurva permintaan agregat ke
pengangguran berada
bawah dari AD ke AD'. Karena kurva AS
pada tingkat wajarnya.
vertikal dalam jangka panjang, penurunan
AD mempengaruhi tingkat harga, tapi
tidak tingkat output.
Jangka Pendek: Kurva Penawaran
Agregat Horisontal
Model klasik dan kurva penawaran agregat vertikal
hanya berlaku pada jangka panjang. Dalam jangka
pendek sebagian harga bersifat kaku dan tidak
menyesuaikan dengan perubahan permintaan.
Hal ini menyebabkan kurva penawaran jangka
pendek tidak berbentuk vertikal tetapi horisontal.
P
Penawaran agregat jangka pendek (SRAS)
Y
P
B
SRAS
A
AD
AD
Y
Penurunan jumlah uang beredar menggeser
kurva permintaan agregat ke bawah dari AD ke
AD’. Ekuilibrium perekonomian bergeser dari A
ke B karena kurva penawaran agregat horisontal
dalam jangka pendek.
Sehingga penurunan permintaan agregat akan
mengurangi tingkat output.
EKUILIBRIUM JANGKA
PANJANG
P
LRAS
SRAS
AD
Y
Y
Dalam jangka panjang, perekonomian ada
pada perpotongan kurva penawaran
agregat jangka-panjang dan kurva
permintaan agregat. Karena harga-harga
telah disesuaikan pada tingkat ini, SRAS
PENURUNAN PERMINTAAN
AGREGAT
LRAS
P
SRAS
B
A
AD
C
AD'
Y
Y
Perekonomian dimulai
pada ekuilibrium jangkapanjang di titik A.
Penurunan permintaan
agregat yang mungkin
disebabkan penurunan
perputaran uang akan
menggerakkan
perekonomian dari titik A
ke titik B, dimana output
di bawah tingkat
alaminya.
Seiring turunnya harga,
perekonomian pulih dari
Studi Kasus
EMAS, GREENBACK, DAN KONTRAKSI
TAHUN 1870-AN
Sebelum Perang Sipil, Amerika memberlakukan
standar emas (uang kertas dollar ditukar menjadi
emas) sehingga jumlah emas menentukan jumlah
uang beredar dan tingkat harga.
Setelah Perang Sipil pecah tahun 1862, Departemen
Keuangan mengumumkan tidak lagi menebus dollar
untuk emas. Tindakan ini mengganti standar emas
dengan sistem uang atas unjuk (Fiat Money).
Selama beberapa tahun berikutnya, pemerintah
mencetak sejumlah besar mata uang kertas (disebut
greenback karena warnanya) dan menggunakan
seigniorage untuk mendanai pengeluaran perang.
Lanjutan….
Karena peningkatan jumlah uang beredar selama
perang, tingkat harga hampir berlipat ganda.
Saat perang usai, banyak perdebatan apakah
akan kembali pada standar emas. Partai
Greenback dibentuk dengan tujuan utama
memelihara sistem fiat money.
Para pengambil keputusan memutuskan
menghentikan greenback guna mempertahankan
standar emas pada kurs antara dollar dan emas
berlaku sebelum perang, dengan tujuan
mengembalikan nilai dollar ke tingkat
sebelumnya.
Keadaan ini memaksa pemerintah membalik
kenaikan harga pada masa perang, sehingga
permintaan agregat harus turun. Ketika harga
mulai turun, perekonomian mengalami resesi dan
saat tingkat harga kembali ke tingkat semula,
standar emas diberlakukan kembali.
KEBIJAKAN
STABILISASI
Perubahan eksogen pada penawaran atau
permintaan agregat disebut guncangan
(shocks).
Guncangan yang mempengaruhi
penawaran agregat disebut guncangan
penawaran (supply shock).
Guncangan yang mempengaruhi
permintaan agregat disebut guncangan
permintaan (demand shock).
Guncangan-guncangan ini mengganggu
perekonomian karena mendorong output
dan pengangguran menjauh dari tingkat
alaminya.
Lanjutan….
Satu tujuan dari model
penawaran/permintaan agregat adalah
untuk membantu menjelaskan bagaimana
guncangan menyebabkan fluktuasi ekonomi.
Ekonom memakai istilah kebijakan
stabilisasi (stabilization policy) yang
merujuk pada aksi kebijakan yang diambil
untuk mengurangi tekanan fluktuasi
ekonomi jangka pendek.
Kebijakan stabilisasi mencoba memperkecil
siklus bisnis dengan menahan output dan
kesempatan kerja sedekat mungkin dengan
tingkat alaminya.
GUNCANGAN PADA PERMINTAAN AGREGAT
• Dalam jangka pendek, kenaikan
permintaan meningkatkan
output perekonomian.
• Perekonomian dimulai pada
ekuilibrium jangka panjang di
titik A. Kenaikan permintaan
agregat sebagai akibat kenaikan
perputaran uang akan
menggerakkan perekonomian
dari titik A ke B, dimana output
berada di atas tingkat alaminya.
• Saat harga naik, output secara
berangsur-angsur kembali ke
tingkat alaminya dan
perekonomian akan bergerak
dari B ke C.
P
LRAS
C
B
A
Y
SRAS
AD
AD
Y
GUNCANGAN PADA PENAWARAN
AGREGAT
LRAS
P
P1
P0
B
SRAS'
SRAS
A
AD
Y
Y
• Guncangan penawaran
yang memburuk akan
meningkatkan biaya dan
harga.
• Jika AD dipertahankan
konstan, perekonomian
bergerak dari titik A ke titik
B, mengarah pada stagflasi
(kombinasi kenaikan harga
dan penurunan tingkat
output)
• Akhirnya, seiring harga
turun, perekonomian
kembali ke tingkat alami
pada titik A.
MENGAKOMODASI GUNCANGAN PENAWARAN AGREGAT
YANG MEMPERBURUK
P
• Menanggapi guncangan
penawaran yang
memperburuk, Bank
Sentral bisa meningkatkan
permintaan agregat untuk
mencegah penurunan
output.
• Perekonomian bergerak
dari titik A ke titik B.
Biaya dari kebijakan ini
adalah tingkat harga yang
lebih tinggi secara
permanen.
LRAS
B
SRAS'
SRAS
A
AD'
AD
Y
Y
Studi Kasus
BAGAIMANA OPEC MEMBANTU
MENYEBABKAN STAGFLASI
PADA TAHUN 1970-AN DAN
EUFORIA PADA TAHUN 1980-AN
Guncangan penawaran paling buruk dalam sejarah
modern disebabkan oleh OPEC (Organization of the
Petroleum Exporting Countries) yaitu organisasi negaranegara penghasil minyak yang mengoordinasikan tingkat
produksi dan harga (kartel).
Pada awal 1970-an pengurangan suplai minyak dunia
yang dikoordinasi OPEC hampir melipatgandakan harga
minyak dunia yang mengakibatkan stagflasi di sebagian
besar negara-negara industri.
Tahun
Perubahan
Harga
Minyak
(%)
Tingkat
Inflasi
(%)
Tingkat
Penganggur
an
(%)
1973
11
6,2
4,9
1974
68
11
5,6
1975
16
9,1
8,5
1976
3,3
5,8
7,7
1977
8,1
6,5
7,1
Kenaikan harga minyak pada tahun 1974
sebesar 68% merupakan guncangan
penawaran memperburuk yang
menyebabkan naiknya inflasi dan tingkat
pengangguran.
Saat perekonomian dunia hampir pulih dari
resesi OPEC, hal yang sama terjadi lagi
sehingga menyebabkan stagflasi lanjutan.
Tahun
Perubahan
Harga Minyak
(%)
Tingkat
Tingkat Inflasi
Pengangguran
(%)
(%)
1978
9,4
7,7
6,1
1979
25,4
11,3
5,8
1980
47,8
13,5
7
1981
44,4
10,3
7,5
1982
-8,4
6,1
9,5
Kenaikan harga minyak pada tahun 1979 – 1981
menyebabkan inflasi dua digit dan meningkatnya
pengangguran.
Pada pertengahan 1980-an, kemelut politik di negaranegara Arab melemahkan kemampuan OPEC
mempertahankan penawaran minyak. Harga minyak turun
sehingga membalik kondisi stagflasi pada tahun 1970-an.
Tahun
Perubahan
Harga Minyak
(%)
Tingkat
Tingkat Inflasi
Pengangguran
(%)
(%)
1983
-7,1
3,2
9,5
1984
-1,7
4,3
7,4
1985
-7,5
3,6
7,1
1986
-44,5
1,9
6,9
1987
18,3
3,6
6,1
Pada tahun 1986 perubahan harga minyak yang
turun hampir separuhnya menyebabkan guncangan
penawaran yang menguntungkan Amerika Serikat,
sehingga menghasilkan tingkat inflasi terendah dan
mengurangi pengangguran.
Alasan berkurangnya pengaruh
makroekonomi kartel
1. OPEC tidak terlalu sukses dalam menaikkan harga
minyak.
Meski harga minyak berfluktuasi, perubahannya tidak
sebesar tahun 1970-an dan harga minyak riil tidak
pernah lagi mencapai puncaknya seperti yang terjadi
pada awal tahun 1980-an.
2. Usaha penghematan dan perubahan teknologi telah
membuat perekonomian Amerika Serikat tidak
terlalu terganggu oleh kenaikan harga minyak.
Perekonomian saat ini berbasis jasa dan bukan
manufaktur yang berarti memerlukan energi lebih
sedikit untuk berproduksi daripada yang berbasis
manufaktur.
Pengantar Fluktuasi
Ekonomi
Oleh:
Raden Aditya Widya Utama
15/387104/PEK/20827
dan
Riska Rinjaya
15/387105/PEK/20828
SIKLUS BISNIS
• Yang dimaksud dengan siklus bisnis
adalah fluktuasi jangka-pendek dalam
output dan kesempatan
kerja/pengangguran (employment).
• Pada bab-bab sebelumnya, dipelajari
teori-teori yang menjelaskan bagaimana
perekonomian bergerak dalam jangkapanjang; sekarang akan dijelaskan
bagaimana perekonomian bergerak dalam
jangka-pendek.
GDP DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
• GDP mengukur total income dan total
pengeluaran pada kondisi perekonomian.
• Biro Penelitian Ekonomi Nasional/National
Berau of Economic Research (NBER)
adalah penentu resmi (di AS) apakah
perekonomian mengalami resesi. Resesi
biasa didefinisikan oleh suatu periode
dimana ada dua penurunan berturutan
pada GDP riil.
Growth
Growth rates
rates of
of real
real GDP,
GDP, consumption
consumption
Percent 10
change
from 4 8
quarters
earlier 6
Real GDP
growth rate
Consumption
growth rate
Average 4
growth
rate 2
0
-2
-4
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
Growth
Growth rates
rates of
of real
real GDP,
GDP, consumption,
consumption, investment
investment
Percent 40
change
from 4 30
quarters
earlier 20
Investment
growth rate
Real GDP
growth rate
10
0
Consumption
growth rate
-10
-20
-30
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
Unemployment
Unemployment
Percent 12
of labor
force
10
8
6
4
2
0
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
HUKUM OKUN
Saat resesi, pengangguran meningkat. Hubungan negatif (bila
satu naik, yang lain turun) antara pengangguran dan GDP ini
disebut Hukum Okun (Okun’s Law) berasal dari Arthur Okun,
ekonom yang pertama mempelajarinya. Secara ringkas, ini
didefinisikan sebagai :
Perubahan Persentase GDP Riil = 3% - 2 Perubahan Tingkat
Pengangguran
Jika tingkat pengangguran tetap sama, GDP riil tumbuh sekitar 3
%. Untuk setiap poin persentase tingkat pengangguran
meningkat, pertumbuhan GDP riil biasanya turun sekitar 2%.
Jadi, jika tingkat pengangguran naik dari 5% ke 7%, maka
pertumbuhan GDP riil menjadi :
Perubahan persentase GDP riil = 3% - 2 (7% - 5%) = - 1%
Dalam kasus ini, GDP akan turun 1%, mengindikasikan
bahwa perekonomian sedang mengalami resesi.
Okun’s
Okun’s Law
Law
Percentage 10
change in
real GDP 8
1951
1966
1984
6
2003
4
1987
2
0
1975
2001
-2
1991 1982
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Change in unemployment rate
INDIKATOR-INDIKATOR EKONOMI
UTAMA
• Banyak ekonom dalam bisnis dan pemerintah
memiliki peran meramalkan fluktuasi jangka-pendek
perekonomian. Salah satu cara yang para ekonom
gunakan untuk meramal adalah melihat pada
indikator utama (leading indicators).
• Tiap bulan, Conference Board, sebuah kelompok
riset ekonomi swasta mengumumkan indeks dari
indikator-indikator ekonomi utama, yang terdiri
dari 10 seri data.
• Tujuannya adalah meramal perubahan aktivitas ekonomi
selama 6 – 9 bulan kedepan. Juga dapat sebagai dasar
perencanaan bisnis dan kebijakan pemerintah.
The Index of Leading Economic
Indikator
1) Hari kerja rata-rata per minggu pekerja produksi industri
manufaktur
2) Klaim mingguan awal rata-rata untuk asuransi pengangguran
3) Pesanan baru barang konsumen dan material disesuaikan dengan
inflasi
4) Pesanan baru, barang modal non pertahanan
5) Kinerja produsen
6) Pemberian izin mendirikan gedung baru
7) Indeks harga saham
8) Jumlah uang beredar (M2) disesuaikan dengan inflasi
9) Perbedaan tingkat bunga
10) Indeks ekspektasi konsumen
TIME HORIZONE IN MACROEKONOMI
• Teori makroekonomi pada jangka
panjang dan jangka pendek berbeda
pada perilaku harga.
• Pada jangka panjang, harga fleksibel dan
dapat bereaksi pada perubahan
penawaran atau permintaan. Pada
jangka pendek, banyak harga yang
“kaku” pada tingkat yang ditentukan
sebelumnya.
• Karena harga berperilaku beda pada
jangka pendek dan panjang, kebijakan
ekonomi memiliki dampak berbeda pada
horizon waktu berbeda.
Studi Kasus
Teka-Teki Kekakuan Harga
Majalah
Alasan terjadinya kekakuan harga tidaklah selalu jelas,
sebuah studi mencatat bahwa majalah sangat jarang
berubah harga jualnya.
Majalah biasanya membiarkan inflasi mengikis harga
riilnya sekitar 25% sebelum meningkatkan harga
nominalnya. Saat inflasi mencapai 4% per tahun,
majalah mengubah harganya setiap enam tahun.
Untuk mengubah harga, penerbit majalah dapat dengan
mudah mencetak harga baru pada edisi berikutnya.
www.company.com
WINTER
Template
MODEL PERMINTAAN DAN
PENAWARAN AGREGAT
MODEL MAKROEKONOMI
Model makroekonomi memungkinkan kita memeriksa
bagaimana tingkat harga agregat dan jumlah output
agregat ditentukan dalam jangka pendek. Model
makroekonomi juga menyediakan suatu cara untuk
membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam
jangka panjang dan dalam jangka pendek.
P
LRAS
Jangka panjang
SRAS
AD
Y
Y
Jangka pendek
PERMINTAAN AGREGAT
Permintaan Agregat (Aggregate
Demand, AD) adalah hubungan antara
jumlah output yang diminta dan tingkat
harga agregat.
Kurva permintaan agregat menyatakan
jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli
konsumen pada setiap tingkat harga.
TEORI KUANTITAS UANG
Teori Kuantitas Uang (MV=PY), dimana M adalah
jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P
adalah tingkat harga, dan Y adalah jumlah output.
Asumsi yang memudahkan yaitu perputaran uang
adalah konstan.
Sehingga persamaan kuantitas dapat ditulis ulang
dalam bentuk penawaran dan permintaan untuk
keseimbangan uang riil : M/P = (M/P)d = kY,
dimana k = 1/V adalah parameter penentu berapa
banyak uang orang ingin pegang untuk tiap dolar
pendapatan.
Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran
keseimbangan uang riil sama dengan permintaan
uang riil dan permintaan adalah proporsional
terhadap output.
Asumsi perputaran konstan sama dengan asumsi
KURVA PERMINTAAN AGREGAT
Kurva Permintaan Agregat
(Aggregate Demand, AD)
menunjukkan hubungan negatif
antara tingkat harga P dan jumlah
barang dan jasa yang diminta Y,
kurva permintaan digambarkan untuk
nilai jumlah uang beredar M tertentu.
Kurva ini miring ke bawah yang
berarti semakin tinggi tingkat harga
P, semakin rendah tingkat
keseimbangan riil M/P, dan karenanya
Lanjutan….
Tingkat harga
• Seiring penurunan tingkat
AD
Output (Y)
www.company.com
harga, maka permintaan
akan bergerak ke bawah
sepanjang kurva AD.
• Setiap perubahan pada M
atau V akan menggeser
kurva AD.
• Permintaan output riil
bervariasi berbanding
terbalik dengan tingkat
harga.
Y = MV/P
Jika output lebih tinggi, orang terlibat transaksi
lebih banyak dan membutuhkan keseimbangan
riil M/P lebih tinggi. Untuk jumlah uang beredar
M tetap, keseimbangan riil lebih tinggi
berdampak tingkat harga lebih rendah.
Sebaliknya, jika tingkat harga lebih rendah,
keseimbangan uang riil lebih tinggi; tingkat
keseimbangan riil yang lebih tinggi
menyebabkan volume transaksi yang lebih
besar, yang berarti jumlah output diminta lebih
besar.
Kurva permintaan agregat dibuat untuk
nilai dari jumlah uang beredar yang
tetap. Dengan kata lain, ini menyatakan
kombinasi yang mungkin dari P dan Y
untuk nilai M tertentu.
Jika Bank Sentral mengubah jumlah uang
beredar, maka kombinasi yang mungkin
dari P dan Y berubah, yang berarti kurva
permintaan agregat bergeser
Tingkat harga
PERGESERAN KURVA
PERMINTAAN
AD
AD'
Output (Y)
Penurunan jumlah
uang beredar M
mengurangi nilai
output nominal PY.
Untuk setiap tingkat
harga tertentu P,
output Y lebih
rendah.
Jadi, penurunan
jumlah uang beredar
Tingkat harga
PERGESERAN KURVA
PERMINTAAN
AD’
AD
Output (Y)
Peningkatan jumlah uang
beredar M meningkatkan
nilai output nominal PY.
Untuk tiap tingkat harga
tertentu P, output Y lebih
tinggi.
Jadi, peningkatan jumlah
uang beredar menggeser
kurva AD ke kanan dari
AD ke AD'.
PENAWARAN AGREGAT
Penawaran Agregat (Aggregate
Supply, AS) adalah hubungan antara
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan
dan tingkat harga.
Karena perusahaan yang menawarkan
barang dan jasa memiliki harga fleksibel
dalam jangka panjang tapi harga kaku
dalam jangka pendek, hubunganhubungan pada penawaran agregat
bergantung pada horison waktu.
Lanjutan….
Ada dua macam kurva penawaran
agregat: kurva penawaran agregat
jangka-panjang (long-run aggregate
supply curve, LRAS) dan kurva
penawaran agregat jangka-pendek
(short-run aggregate supply curve ,
SRAS).
Jangka panjang: Kurva
Penawaran Agregat Vertikal
Karena model klasik menggambarkan
bagaimana perekonomian berjalan dalam jangka
panjang, kurva penawaran agregat jangkapanjang dapat diturunkan dari model klasik.
Jumlah output yang diproduksi bergantung pada
jumlah tertentu dari modal dan tenaga kerja dan
teknologi yang tersedia.
Sehingga diperoleh persamaan Y = F(K, L) = Y
Menurut model klasik, output tidak bergantung
pada tingkat harga.
Mekanisme tersebut telah membantu
membentuk kurva penawaran jangka
panjang
P
Penawaran agregat jangka
panjang (LRAS)
Y=F (K, L)
Y
Dalam jangka
panjang,
tingkat output
ditentukan oleh
jumlah modal
dan tenaga
kerja serta
ketersediaan
teknologi.
Tingkat output
tidak
Y bergantung
pada tingkat
harga.
Kurva penawaran agregatvertikal memenuhi
dikotomi klasik,karena
menunjukkan tingkat
output tak tergantung
pada jumlah uang
beredar.
Tingkat output jangkapanjang, Y, disebut
A
kesempatan kerja penuh
(full-employment) atau
AD
tingkat output alamiah
B
(natural).
AD’
Pada tingkat output
dimana sumberdaya
perekonomian dikaryakan
sepenuhnya, atau lebih
Penurunan jumlah uang beredar
realistis, dimana
menggeser kurva permintaan agregat ke
pengangguran berada
bawah dari AD ke AD'. Karena kurva AS
pada tingkat wajarnya.
vertikal dalam jangka panjang, penurunan
AD mempengaruhi tingkat harga, tapi
tidak tingkat output.
Jangka Pendek: Kurva Penawaran
Agregat Horisontal
Model klasik dan kurva penawaran agregat vertikal
hanya berlaku pada jangka panjang. Dalam jangka
pendek sebagian harga bersifat kaku dan tidak
menyesuaikan dengan perubahan permintaan.
Hal ini menyebabkan kurva penawaran jangka
pendek tidak berbentuk vertikal tetapi horisontal.
P
Penawaran agregat jangka pendek (SRAS)
Y
P
B
SRAS
A
AD
AD
Y
Penurunan jumlah uang beredar menggeser
kurva permintaan agregat ke bawah dari AD ke
AD’. Ekuilibrium perekonomian bergeser dari A
ke B karena kurva penawaran agregat horisontal
dalam jangka pendek.
Sehingga penurunan permintaan agregat akan
mengurangi tingkat output.
EKUILIBRIUM JANGKA
PANJANG
P
LRAS
SRAS
AD
Y
Y
Dalam jangka panjang, perekonomian ada
pada perpotongan kurva penawaran
agregat jangka-panjang dan kurva
permintaan agregat. Karena harga-harga
telah disesuaikan pada tingkat ini, SRAS
PENURUNAN PERMINTAAN
AGREGAT
LRAS
P
SRAS
B
A
AD
C
AD'
Y
Y
Perekonomian dimulai
pada ekuilibrium jangkapanjang di titik A.
Penurunan permintaan
agregat yang mungkin
disebabkan penurunan
perputaran uang akan
menggerakkan
perekonomian dari titik A
ke titik B, dimana output
di bawah tingkat
alaminya.
Seiring turunnya harga,
perekonomian pulih dari
Studi Kasus
EMAS, GREENBACK, DAN KONTRAKSI
TAHUN 1870-AN
Sebelum Perang Sipil, Amerika memberlakukan
standar emas (uang kertas dollar ditukar menjadi
emas) sehingga jumlah emas menentukan jumlah
uang beredar dan tingkat harga.
Setelah Perang Sipil pecah tahun 1862, Departemen
Keuangan mengumumkan tidak lagi menebus dollar
untuk emas. Tindakan ini mengganti standar emas
dengan sistem uang atas unjuk (Fiat Money).
Selama beberapa tahun berikutnya, pemerintah
mencetak sejumlah besar mata uang kertas (disebut
greenback karena warnanya) dan menggunakan
seigniorage untuk mendanai pengeluaran perang.
Lanjutan….
Karena peningkatan jumlah uang beredar selama
perang, tingkat harga hampir berlipat ganda.
Saat perang usai, banyak perdebatan apakah
akan kembali pada standar emas. Partai
Greenback dibentuk dengan tujuan utama
memelihara sistem fiat money.
Para pengambil keputusan memutuskan
menghentikan greenback guna mempertahankan
standar emas pada kurs antara dollar dan emas
berlaku sebelum perang, dengan tujuan
mengembalikan nilai dollar ke tingkat
sebelumnya.
Keadaan ini memaksa pemerintah membalik
kenaikan harga pada masa perang, sehingga
permintaan agregat harus turun. Ketika harga
mulai turun, perekonomian mengalami resesi dan
saat tingkat harga kembali ke tingkat semula,
standar emas diberlakukan kembali.
KEBIJAKAN
STABILISASI
Perubahan eksogen pada penawaran atau
permintaan agregat disebut guncangan
(shocks).
Guncangan yang mempengaruhi
penawaran agregat disebut guncangan
penawaran (supply shock).
Guncangan yang mempengaruhi
permintaan agregat disebut guncangan
permintaan (demand shock).
Guncangan-guncangan ini mengganggu
perekonomian karena mendorong output
dan pengangguran menjauh dari tingkat
alaminya.
Lanjutan….
Satu tujuan dari model
penawaran/permintaan agregat adalah
untuk membantu menjelaskan bagaimana
guncangan menyebabkan fluktuasi ekonomi.
Ekonom memakai istilah kebijakan
stabilisasi (stabilization policy) yang
merujuk pada aksi kebijakan yang diambil
untuk mengurangi tekanan fluktuasi
ekonomi jangka pendek.
Kebijakan stabilisasi mencoba memperkecil
siklus bisnis dengan menahan output dan
kesempatan kerja sedekat mungkin dengan
tingkat alaminya.
GUNCANGAN PADA PERMINTAAN AGREGAT
• Dalam jangka pendek, kenaikan
permintaan meningkatkan
output perekonomian.
• Perekonomian dimulai pada
ekuilibrium jangka panjang di
titik A. Kenaikan permintaan
agregat sebagai akibat kenaikan
perputaran uang akan
menggerakkan perekonomian
dari titik A ke B, dimana output
berada di atas tingkat alaminya.
• Saat harga naik, output secara
berangsur-angsur kembali ke
tingkat alaminya dan
perekonomian akan bergerak
dari B ke C.
P
LRAS
C
B
A
Y
SRAS
AD
AD
Y
GUNCANGAN PADA PENAWARAN
AGREGAT
LRAS
P
P1
P0
B
SRAS'
SRAS
A
AD
Y
Y
• Guncangan penawaran
yang memburuk akan
meningkatkan biaya dan
harga.
• Jika AD dipertahankan
konstan, perekonomian
bergerak dari titik A ke titik
B, mengarah pada stagflasi
(kombinasi kenaikan harga
dan penurunan tingkat
output)
• Akhirnya, seiring harga
turun, perekonomian
kembali ke tingkat alami
pada titik A.
MENGAKOMODASI GUNCANGAN PENAWARAN AGREGAT
YANG MEMPERBURUK
P
• Menanggapi guncangan
penawaran yang
memperburuk, Bank
Sentral bisa meningkatkan
permintaan agregat untuk
mencegah penurunan
output.
• Perekonomian bergerak
dari titik A ke titik B.
Biaya dari kebijakan ini
adalah tingkat harga yang
lebih tinggi secara
permanen.
LRAS
B
SRAS'
SRAS
A
AD'
AD
Y
Y
Studi Kasus
BAGAIMANA OPEC MEMBANTU
MENYEBABKAN STAGFLASI
PADA TAHUN 1970-AN DAN
EUFORIA PADA TAHUN 1980-AN
Guncangan penawaran paling buruk dalam sejarah
modern disebabkan oleh OPEC (Organization of the
Petroleum Exporting Countries) yaitu organisasi negaranegara penghasil minyak yang mengoordinasikan tingkat
produksi dan harga (kartel).
Pada awal 1970-an pengurangan suplai minyak dunia
yang dikoordinasi OPEC hampir melipatgandakan harga
minyak dunia yang mengakibatkan stagflasi di sebagian
besar negara-negara industri.
Tahun
Perubahan
Harga
Minyak
(%)
Tingkat
Inflasi
(%)
Tingkat
Penganggur
an
(%)
1973
11
6,2
4,9
1974
68
11
5,6
1975
16
9,1
8,5
1976
3,3
5,8
7,7
1977
8,1
6,5
7,1
Kenaikan harga minyak pada tahun 1974
sebesar 68% merupakan guncangan
penawaran memperburuk yang
menyebabkan naiknya inflasi dan tingkat
pengangguran.
Saat perekonomian dunia hampir pulih dari
resesi OPEC, hal yang sama terjadi lagi
sehingga menyebabkan stagflasi lanjutan.
Tahun
Perubahan
Harga Minyak
(%)
Tingkat
Tingkat Inflasi
Pengangguran
(%)
(%)
1978
9,4
7,7
6,1
1979
25,4
11,3
5,8
1980
47,8
13,5
7
1981
44,4
10,3
7,5
1982
-8,4
6,1
9,5
Kenaikan harga minyak pada tahun 1979 – 1981
menyebabkan inflasi dua digit dan meningkatnya
pengangguran.
Pada pertengahan 1980-an, kemelut politik di negaranegara Arab melemahkan kemampuan OPEC
mempertahankan penawaran minyak. Harga minyak turun
sehingga membalik kondisi stagflasi pada tahun 1970-an.
Tahun
Perubahan
Harga Minyak
(%)
Tingkat
Tingkat Inflasi
Pengangguran
(%)
(%)
1983
-7,1
3,2
9,5
1984
-1,7
4,3
7,4
1985
-7,5
3,6
7,1
1986
-44,5
1,9
6,9
1987
18,3
3,6
6,1
Pada tahun 1986 perubahan harga minyak yang
turun hampir separuhnya menyebabkan guncangan
penawaran yang menguntungkan Amerika Serikat,
sehingga menghasilkan tingkat inflasi terendah dan
mengurangi pengangguran.
Alasan berkurangnya pengaruh
makroekonomi kartel
1. OPEC tidak terlalu sukses dalam menaikkan harga
minyak.
Meski harga minyak berfluktuasi, perubahannya tidak
sebesar tahun 1970-an dan harga minyak riil tidak
pernah lagi mencapai puncaknya seperti yang terjadi
pada awal tahun 1980-an.
2. Usaha penghematan dan perubahan teknologi telah
membuat perekonomian Amerika Serikat tidak
terlalu terganggu oleh kenaikan harga minyak.
Perekonomian saat ini berbasis jasa dan bukan
manufaktur yang berarti memerlukan energi lebih
sedikit untuk berproduksi daripada yang berbasis
manufaktur.