Gambaran Karakteristik Penderita Mioma Uteri Di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2014

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang struktur yang utamanya adalah otot
polos rahim. Mioma uteri juga dikenali sebagai leiomioma uteri dan fibromioma
uteri dan bisa didefinisikan sebagai neoplasma jinak klonal yang timbul dari

sel-

sel otot polos di dinding rahim. Strukturnya mengandung peningkatan dalam
jumlah kolagen dan elastin ekstraseluler. Sebuah psedokapsul tipis terdiri dari
jaringan areole dan serat otot terkompresi mengelilingi tumor. Mioma uteri dapat
memperbesar dan menyebabkan distorsi yang signifikan dari permukaan uterus.
Mioma uteri biasanya kurang dari 15cm dalam ukuran tetapi pada kasus yang
jarang dapat mencapai proporsi yang sangat besar, dengan berat lebih 45kg.
Penyebab

mioma uteri belum dikenal pasti.

Glucose-6-Phosphate studi


menunjukkan bahwa setiap individu adalah uniseluler berasal(monoclonal) (Alan
DeCherney, 2006).
Mioma uteri terjadi pada 20% - 25% perempuan di usia reproduktif tetapi oleh
faktor yang tidak diketahui secara pasti. Insidensinya 3-9 kali lebih banyak pada ras
kulit berwarna dibandingkan dengan ras berkulit putih. Selama 5 dekade,
ditemukan 50% kasus mioma uteri terjadi pada ras kulit berwarna. Data statistik
menunjukkan 60% mioma uteri terjadi pada wanita yang tidak pernah hamil
ataupun hamil hanya satu kali. Kejadian mioma uteri sebesar 20% - 40% ditemukan
pada wanita yang mencecah usia 35 tahun (Pasinggi, 2013).
Menurut WHO, insidensi mioma uteri sekitar 20% - 30% dari seluruh
wanita di dunia. Menurut Uterine Bleeding and Pain Women’s Research Study
(UBP-WRS), kejadian mioma uteri di negara England dan Italy adalah 9.4% dan
17.4% daripada 2500 wanita di setiap negara. Di negara Amerika, prevalensi
mioma uteri adalah 5% - 21%. Kejadian mioma uteri antara ras Africa-American
adalah sebanyak 60% dan antara ras Caucasian adalah 40% (Parker, 2007).
Menurut studi yang dilakukan di Departmen Obstetrics & Gynecology, Zanana
Hospital, SMS Medical College Jaipur ditemukan kejadian mioma uteri 508
daripada 7348 kasus ginekologi dalam tempoh 18 bulan (Sanjay, 2013).

Di Indonesia, kejadian mioma uteri ditemukan 2.39% - 11.7% pada semua

penderita ginekologi yang dirawat di RSUD, sering ditemukan pada wanita nulipara
ataupun pada wanita kurang subur (Baziad, 2003). Prevalensi mioma uteri di
Surabaya dan Riau masing-masing 10.03% dan 8.03% dari semua pasien
ginekologi yang dirawat (Ita Rahmi, 2012). Menurut Dinas Kesehatan Republik
Indonesia, angka kejadian mioma uteri dari 2010-2011 mengalami penurunan yaitu
pada tahun 2010 penderita mioma uteri 68 orang dan pada tahun 2011 penderita
mioma uteri menurun sehingga 42 orang. Penelitian yang dilakukan Lisdauli di
RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2000-2004 terdapat 224 kasus mioma uteri
daripada 912 kasus ginekologi dengan proporsi 24.6% (A.Artifasari, 2014).
Perdarahan menjadi gejala klinis yang paling sering dan hal ini terjadi pada
30% penderita mioma uteri. Pengobatan mioma uteri dengan gejala klinik
umumnya adalah tindakan histerektomi(pengangkatan rahim). Sekitar 40% operasi
pengangkatan rahim dilakukan atas indikasi adanya mioma uteri(Artifasari, 2014).
Di United Kingdom (UK) pengangkatan rahim dilakukan sekitar 60.000 setiap
tahun (Lilyani, 2012).

1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah karakteristik penderita mioma uteri di RSUP H. Adam Malik pada
tahun 2014?
1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita mioma
uteri di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2014.
1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui angka kejadian tumor jinak uteri di RSUP H.Adam
Malik Medan pada tahun 2014.
2. Untuk mengetahui karakteristik penderita mioma uteri berdasarkan umur,
usia menarche, paritas dan jenisnya di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Menyumbang dalam pengembangan ilmu kedokteran dan memberikan
informasi data yang lebih jelas bagi peneliti lain mengenai karakteristik
penderita mioma uteri.

2. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum mengenai
gejala mioma uteri yang bisa dihadapi oleh wanita.

3. Menjadi sumber data informasi dan bahan masukan bagi rumah sakit iaitu
karakteristik penderita mioma uteri yang pernah dirawat di RSUP H. Adam

Malik pada tahun 2014.

4. Menjadi pedoman untuk pihak pelayanan kesehatan dalam menangani
kendala pasien mioma uteri di RSUP H. Adam Malik dan secepatnya
melakukan rencana terapi yang sesuai sekaligus mengurangi resiko terjadi
komplikasi pada pasien.

5. Menambah wawasan peneliti terhadap karakteristik penderita mioma uteri
dan komplikasi yang dapat ditimbulkan sekaligus informasi penting dalam
aspek penanganan di rumah sakit.

6. Untuk menumbuhkan sifat meneliti pada peneliti sendiri sehingga dapat
melakukan penelitian yang bermanfaat kedepannya dan menjadi aset
peribadi yang sangat bernilai dalam kehidupannya.