Pengaruh Pelaksanaan Good Coprporate Governance, Struktur Kepemilikan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan 10 Besar Cgpi Award Dan Terdaftar Di Bei)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan antar perusahaan menjadi semakin
meningkat terutama untuk menarik investor agar menanamkan modalnya di perusahaan.
Persaingan ini selanjutnya mensyaratkan perusahaan untuk memberikan informasi
keuangan secara detail dengan tujuan meyakinkan investor bahwa informasi tentang
kinerja keuangan yang dilaporkan dalam laporan keuangan

telah mencerminkan

informasi yang sebenarnya.
Indonesia akan segera menyongsong MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) di mana
tingkat penetrasi produk dalam menembus batas Negara menjadi semakin tinggi. Skala
investasi bahkan kemajuan teknologi telah mendorong timbulnya kebutuhan akan pasar
yang lebih luas lagi. Oleh karena itu diharapkan perusahaan-perusahaan dalam negeri
dapat memperbaiki kinerja keuangannya secara optimal agar mampu bersaing dengan
perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara.
Kinerja keuangan merupakan gambaran mengenai keadaan keuangan perusahaan
dalam jangka waktu tertentu yang merupakan hasil dari banyak keputusan individual

yang dibuat secara terus menerus oleh pihak manajemen (Sucipto, 2003:1). Informasi
mengenai kinerja keuangan akan menjadi sangat penting bagi investor sebagai alat
pengambilan keputusan berinvestasi. Kinerja keuangan juga harus dapat mencerminkan

1

2

informasi keberlangsungan perusahaan (going concern) serta tingkat pengembalian yang
menjanjikan kepada seluruh stakeholder.
Semua organisasi atau pun perusahaan memiliki ukuran kinerja keuangan sebagai
bagian dari kinerja manajemen, meskipun ada perdebatan relatif antara pendukung
indikator keuangan dan non-keuangan untuk mencapai tujuan organisasi dalam mencari
laba. Pendukung ukuran kinerja keuangan menyatakan bahwa mereka diperlukan karena
tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham yang
berkaitan dengan laba saat ini, laba masa depan, kebijakan deviden, resiko relative
investasi dan semua ini didorong oleh kinerja keuangan. Indikator keuangan untuk
mengukur kinerja keuangan, antara lain: profitabilitas, pendapatan, laba atas investasi,
dan arus kas. Indikator non-keuangan meliputi: pangsa pasar, jumlah karyawan dan
jumlah produk. (Kaplan Financial (2012). Kaplan Financial Knowledge Bank {4

Desember 2014} http://kfknowledgebank.kaplan.co.uk/).
Indikator keuangan lebih sering menggunakan rasio-rasio keuangan untuk
mengetahui tingkat perkembangan kinerja keuangan perusahaan, namun hal ini sering
tidak mencerminkan kondisi performa keuangan perusahaan yang sebenarnya pada saat
itu. Hal itu tercermin dari runtuhnya perusahaan dunia seperti Enron, Worldcom,
Adelphia, Tyco serta LIPPO di Indonesia yang menerbitkan laporan ganda yang
menyesatkan para pengguna laporan keuangan. Hal ini menjelaskan adanya kegagalan
laporan keuangan dalam memberikan informasi dan menegaskan perlunya control
terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil pengamatan accountants dan para ekonom
keuangan menjelaskan inti kegagalan perusahaan adalah

kurang sistematisnya

penggunaan standar akuntansi dan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance)
dalam menghasilkan informasi keuangan (Bowen, Rajgopal dan Venkatachalam, 2003:1)

3

PT. Tambang Batubara Bukit Asam sebagai salah satu perusahaan BUMN yang go
public juga tergabung dalam CGPI mengalami penurunan laba bersih dari Rp. 3,088

triliun

pada

tahun

2011

menjadi

Rp.

2,269

triliun

pada

tahun


2012.

(http://kickdahlan.wordpress.com/kinerja-keuangan-bumn/) Penurunan laba bersih ini
akan dibaca oleh para investor sebagai penurunan kinerja keuangan yang berimbas pada
penurunan harga saham, walaupun laba bersih hanya merupakan salah satu indikasi untuk
mengamati kinerja keuangan perusahaan.
Kegagalan laporan keuangan dalam memberikan informasi kinerja keuangan
dengan tepat dapat diminimalisasi dengan praktek tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) (Hasan dan Ahmed, 2012: 214). Good Corporate
Governance merupakan suatu mekanisme untuk mengurangi biaya agensi dan
mengurangi konflik kepentingan antara principal (pemilik) dengan management
(pengelola). Hal ini karena adanya kecurigaan bahwa pihak manajemen akan melakukan
kecurangan untuk memaksimalkan kepentingannya.
Pengukuran kinerja keuangan yang dinilai lebih efektif adalah menggunakan cash
flow return on asset yang merupakan pengukuran kinerja keuangan yang mampu
menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi, dan
berfokus pada pengukuran kinerja perusahaan saat ini dan tidak terikat dengan harga
saham (Cornett et al.,2006).
PT. Garuda Indonesia masuk kualifikasi perusahaan “sangat terpercaya” dalam
program yang dilaksanakan IICG dengan prinsip compliance, conformance, dan

performa yang secara konsisten berkomitmen menjalankan prinsip Good Corporate
Governance telah membuktikan korelasinya dalam peningkatan kinerja keuangan secara
menyeluruh yang dapat dilihat dari peningkatan laba usaha, laba bersih, pendapatan,
asset serta ekuitasnya. Pada tahun 2006 Garuda Indonesia mencatat laba usaha 27 juta

4

USD dan meningkat pada 2007 menjadi 79 juta USD dan meningkat terus menerus
hingga tahun 2012 berada pada 168 USD tetapi mengalami penurunan pada tahun 2013
bahkan mencatat rugi bersih yang melonjak hingga 2,63 trilliun pada akhir September
2014. Sehingga IICG menyarankan untuk meninjau ulang pelaksanaan Good Corporate
Governance pada Garuda (SWA 27 (2013: 40))
PT. Bank Central Asia yang tergabung dalam corporate governance perception
indeks sejak tahun 2001 mencatat peningkatan laba operasi yang semakin meningkat.
Pada tahun 2007 laba operasional Rp. 6,331 M dan meningkat pada 2008 menjadi Rp.
7,667 M dan mengalami peningkatan secara terus menerus pada tahun-tahun berikutnya.
Hal ini menjadi sebuah indikator peningkatan kinerja keuangan PT. Bank Central Asia.
Good corporate governance secara defenitif merupakan system yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah untuk semua stakeholder.
Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang

saham untuk memperoleh informasi yang benar dan akurat, tepat waktu, dan transparan
terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder, yang kedua,
kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclousure) secara akurat, tepat
waktu, dan transparans terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan dan
stakeholder (YPPMI & SC, 2002) dalam (Moeljono (2005: 27).
Penerapan

konsep

GCG

di

Indonesia

diharapkan

dapat

meningkatkan


profesionalitas manajer dan kesejahteraan pemegang saham tanpa mengabaikan
kepentingan stakeholder yang akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan (Sulistyanto
dan Haris, 2003: 1). Menurut Theresia (2005: 239) Kinerja keuangan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain terkonsentrasi atau tidaknya struktur kepemilikan dan
pengungkapan laporan keuangan (Disclousure). Menurut Demsetz dan Lehn (2005) di
negara China kepemilikan saham terkonsentrasi yang besar dapat mengurangi biaya

5

agensi dan memonitor managemen secara efektif untuk meminimalisasi manajemen laba
dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan dengan
mayoritas kepemilikan menyebar.
Penelitian Hasan dan Ahmed (2012) menyebutkan ukuran perusahaan merupakan
salah satu variabel kontrol yang mempengaruhi kinerja keuangan suatu perusahaan.
Sedangkan Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyawati (2010) Pengaruh Rasio Keuangan
dan Ukuran perusahaan terhadap Kinerja keuangan menunjukkan Ukuran Perusahaan
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Perusahaan dikategorikan dalam tiga yaitu: perusahaan besar, menengah, dan kecil.
Salah satu yang digunakan sebagai tolok ukurnya adalah ukuran aktiva dari perusahaan

tersebut. Perusahaan dengan total aktiva yang besar menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan
sudah positif dan dianggap sudah memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang
relative lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relative stabil dan lebih
mampu menghasilkan laba dibanding dengan total aset yang kecil. (Supratikno: 2005)
Menurut Hasan dan Ahmed (2012: 220) fakta perusahaan dengan ukuran besar
maka biaya keagenan akan semakin besar serta sumber daya dan keuntungan juga yang
semakin meningkat. Grey dan Clarke (20040 juga mencatat bahwa ukuran perusahaan
digunakan sebagai variable control untuk mengendalikan diskresionary akrual oleh
perusahaan.
Penelitian mengenai pengaruh pelaksanaan good corporate governance dan
struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan di Indonesia dan
di luar negri sudah pernah dilakukan. Hasan dan Ahmed (2012) melakukan penelitian
tentang Corporate governance, Earning manajemen, and financial performance: A case
of nigerian manufacturing firms dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol

6

menemukan bahwa corporate governance berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
keuangan, dan ukuran perusahaan mempengaruhi keduanya secara positif.

Riset dan literature yang telah dilakukan seperti riset empiris yang dilakukan oleh
Xu Wang (1999) membuktikan bahwa struktur kepemilikan (mix dan konsentrasi)
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitiannya dijelaskan
sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepemilikan terkonsentrasi
dan produktifitas sebagai salah satu proksi dari kinerja perusahaan, 2. Pengaruh
kepemilikan yang terkonsentrasi lebih kuat untuk perusahaan yang didominasi oleh legal
person shareholders dari pada perusahaan yang didominasi oleh perusahaan.
Sedangkan penelitian Demsetz dan Villalonga (2001) Ownership structure dan
corporate performance. Hasil analisis tidak terdapat hubungan yang signifikan secara
statistik antara struktur kepemilikan dengan kinerja perusahaan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Good Corporate Governance, Struktur
Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Studi empiris
pada perusahaan 10 besar Corporate Governance Perception Index dan terdaftar di BEI”.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, permasalahan yang dibahas dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah pelaksanaan good corporate governance, struktur kepemilikan dan ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara parsial?

2. Apakah pelaksanaan good corporate governance, struktur kepemilikan dan ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara simultan?

7

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh penerapan good corporate governance, struktur
kepemilikan dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan secara parsial.
2. Untuk menguji pengaruh penerapan good corporate governance, struktur
kepemilikan dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan secara simultan.

1.4.

Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti,
Berguna untuk memperdalam pengetahuan mengenai pengaruh penerapan good
corporate governance, struktur kepemilikan, dan ukuran perusahaan terhadap
kinerja keuangan serta membandingkan teori-teori yang terdapat di bangku kuliah
dengan praktek yang ada.
2. Bagi akademisi,
Dapat menambah bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi perusahaan,
Dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan pengawasan kinerja
manajemen untuk menyelaraskan kepentingan antara principal dan agen yang
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
4. Bagi investor,

8

Dapat digunakan sebagai salah satu masukan bagi investor yang memanfaatkan
laporan keuangan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan.

1.5. Originalitas Penelitian
Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Theresia (2005) yang meneliti hubungan antara Good Corporate Governance dan
Struktur Kepemilikan dengan Kinerja keuangan. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan variabel independen. Objek
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan memperoleh peringkat 10 besar dalam
kategori Corporate Governance Perception Index serta listing di BEI. Penelitian ini juga
terdapat penambahan variable independen yaitu variabel ukuran perusahaan.
Perbedaan pada objek penelitian dilakukan karena perusahaan-perusahaan yang
tergabung dalam Corporate Governance Perception Index dianggap telah menerapkan
GCG dengan baik. Sedangkan penambahan variabel independen dilakukan untuk
memperkuat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

1 30 99

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 5 30

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011).

0 2 14

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011).

2 5 19

Pengaruh Pelaksanaan Good Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan.

0 1 19

Pengaruh Pelaksanaan Good Coprporate Governance, Struktur Kepemilikan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan 10 Besar Cgpi Award Dan Terdaftar Di Bei)

0 0 17

Pengaruh Pelaksanaan Good Coprporate Governance, Struktur Kepemilikan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan 10 Besar Cgpi Award Dan Terdaftar Di Bei)

0 0 2

Pengaruh Pelaksanaan Good Coprporate Governance, Struktur Kepemilikan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan 10 Besar Cgpi Award Dan Terdaftar Di Bei)

0 0 15

Pengaruh Pelaksanaan Good Coprporate Governance, Struktur Kepemilikan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan 10 Besar Cgpi Award Dan Terdaftar Di Bei)

0 1 4

Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

0 0 13