Aplikasi sistem Informasi Manajemen pada Stasiun Radio

5

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini, akan dibahas landasan teori mengenai perkembangan aplikasi mobile
(android), algoritma Round Robin dan client server . Pada akhir bab ini akan
dipaparkan penelitian-penelitian terdahulu mengenai algortima Round Robin.
2.1 Sistem Informasi
O’Brien (2010) berpendapat bahwa sistem didefinisikan sebagai sekumpulan
komponen yang saling terkait, dengan batas jelas, bekerja bersama untuk mencapai
tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi
terorganisir.
Menurut Laudon (2010), Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang
merupakan peristiwa yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum
mereka terorganisir dan disusun menjadi bentuk yang orang-orang dapat memahami
dan menggunakarmya.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang

diperlukan (Sutabri, 2005). Menurut Laudon (2010), Sistem Informasi merupakan
komponen yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan
dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, pengndalian,
analisis dan visualisasi dalam sebuah organisasi.

Universitas Sumatera Utara

6

Aktifitas dasar dari Sistem Informasi menurut Laudon (2010) adalah sebagai
berikut :
1. Input
Melibatkan penangkapan atau pengumpulan data mentah dari dalam organisasi
atau dari lingkungan ekstemal untuk pengolahan dalam suatu sistem informasi.
2. Process
Melibatkan proses mengkonversi input mentah ke bentuk yang lebih
bermakna.
3. Output
Mentransfer proses informasi kepada orang yang akan menggunakannya atau
kepada aktivitas yang akan digunakan.

4. Feedback
Output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang sesuai untuk kemudian

membantu mengevaluasi atau mengoreksi tahap Input.
Menurut O'Brien (2010), komponen dan aktivitas Sistem Informasi terdiri dari
sumber daya data, hardware, software, manusia, dan jaringan untuk melakukan
aktivitas input, pemrosesan, output, penyimpanan dan pengelolaan yang mengubah
sumber daya data menjadi produk informasi.
2.2 Round Robin
Round robin merupakan salah satu algoritma penjadwalan yang paling sederhana
untuk proses dalam sistem operasi. Round robin ditugaskan untuk membagi waktu
setiap proses pada porsi yang sama dan dalam urutan melingkar, menjalankan semua
proses tanpa prioritas dikenal juga sebagai eksekutif siklik, (Ishwari, 2012).
Penjadwalan round-robin itu sederhana, mudah diterapkan, dan bebas
starvation.

Penjadwalan round-robin juga dapat diterapkan untuk masalah

penjadwalan lainnya, seperti penjadwalan paket data dalam jaringan komputer. Round
robin dirancang untuk sistem time sharing. Algoritma ini mirip dengan penjadwalan

FCFS (First Come First Served ), namun preemption ditambahkan untuk switch
(peralihan proses) antara proses. (Yaashuwanth, 2009)

Universitas Sumatera Utara

7

Antrian yang siap diperlakukan atau dianggap sebagai antrian sirkular. CPU
menglilingi antrian yang sudah siap dan mengalokasikan masing-masing proses untuk
interval waktu tertentu sampai satu time slice /quantum. Algoritma ini berjalan dengan
menggilir proses yang ada pada antrian. Setiap Proses akan mendapat jatah sebesar
time quantum. Jika time quantum habis atau proses sudah selesai, CPU akan dialihkan

ke proses yang selanjutnya.
Dengan proses ini memberikan keadilan pada setiap proses, karena tak ada
proses yang diprioritaskan, semua proses mendapat jatah waktu yang sama dari CPU
yaitu (1/n), dan tak akan menunggu lebih lama dari (n-1)q dengan q adalah lama 1
quantum. Proses load balancing sebenarnya merupakan proses fleksibel yang dapat

diciptakan dengan berbagai cara dan metode.

Proses ini tidak dapat dilakukan oleh sebuah perangkat tertentu atau sebuah
software khusus saja. Cukup banyak cara dan pilihan untuk mendapatkan jaringan

yang dilengkapi dengan sistem load balancing. Cara kerja dan proses pun berbedabeda satu dengan yang lainnya. Sistem load balancing yang sederhana memang hanya
mampu membuat sebuah perwakilan nama atau alamat IP untuk mewakili beberapa IP
dari server-server di belakangnya.
2.2.1 Ketentuan Algoritma Round Robin

Ketentuan Algoritma Round Robin adalah sebagai berikut:
1. Jika quantum dan proses belum selesai maka proses menjadi runnable dan
pemroses dialihkan ke proses lain.
2. Jika quantum belum habis dan proses menunggu suatu kejadian (selesainya
operasi I/O), maka proses menjadi blocked dan pemroses dialihkan ke proses
lain.
3. Jika quantum belum habis tapi proses telah selesai, maka proses diakhiri dan
pemroses dialihkan ke proses lain.
Algoritma ini sepenuhnya bergantung besarnya time quantum. Jika terlalu
besar, algoritma ini akan sama saja dengan algoritma first come first served. Jika
terlalu kecil, akan semakin banyak peralihan proses sehingga banyak waktu terbuang.
Algoritma penjadwalan ini dapat diimplementasi sebagai berikut:


Universitas Sumatera Utara

8

1. Mengelola senarai proses read (runnable) sesuai urutan kedatangan.
2. Ambil proses yang berada di ujung depan antrian menjadi running.
3. Bila quantum belum habis dan proses selesai maka ambil proses di ujung
depan antrian proses ready.
Jika quantum habis dan proses belum selesai maka tempatkan proses running
ke ekor antrian proses ready dan ambil proses di ujung depan antrian proses ready.

Gambar 2.1 Flowchart Round Robin (Dwi Cahyo, 2014)
2.2.2 Menghitung Average Waiting Time Algoritma Round Robin

Dalam algoritma penjadwalan proses Round Robin, proses akan diberikan porsi waktu
pengerjaan yang sama dari tiap-tiap prosesnya. Algoritma Round Robin ini disebut
dengan algoritma yang adil. Untuk memahami dari cara kerja algoritma penjadwalan
Round Robin ini, berikut contoh simulasinya:


Universitas Sumatera Utara

9

Tabel 2.1 contoh perhitungan round robin
PROCESS ID PRIORITY

ARRIVAL TIMES (ms) BURST TIMES (ms)

P1

3

0

11

P2

2


3

8

P3

3

5

10

P4

1

7

5


P5

2

12

10

Berdasarkan tabel 2.1 berikut adalah proses penyelesaian perhitungan average
time untuk algoritma Round Robin:

Gambar 2.2 penyelesaian perhitungan avarage waiting time (Dwi Cahyo, 2014)
Dari Gantt Chart di atas terlihat bahwa setiap proses dikerjakan menurut
waktu yaitu setiap proses di proses sebesar 5. Awalnya P1 akan di kerjakan sebanyak
5 langkah, kemudian, P2 sebanyak 5 langkah, dan begitupun selanjutnya hingga P5.
Proses yang sudah di proses menurut porsi waktu yang diberikan akan kembali
menunggu dan berada paling belakang dari antrian proses yang ada.
Contohnya P1 dikerjakan di awal, kemudian ada P2, P3,P4,dan P5 yang
mengantri di belakangnya. Jika P1 selesai di proses menurut porsi waktunya maka P1

akan di pindahkan ke belakang, sehingga urutannya menjadi P2, P3, P4, P4, P1.
begitupun seterusnya.

Universitas Sumatera Utara

10

Tabel 2.2 Proses perhitungan waiting times
PROSES

WT (ms)

P1

(0-0)+(25-5)+(43-30)=33

P2

(5-3)+(30-10)=22


P3

(10-5)+(33-15)=33

P4

15-7=8

P5

(20-12)+(38-25)=21

TOTAL

107

Dengan menggunakan data pada tabel di 2.2, berikutnya adalah kita
menentukan average waiting times menggunakan rumus:

2.3 Android

Android adalah sistem operasi Linux yang digunakan untuk telepon seluler (mobile)
seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet (PDA). Android menyediakan
platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri
yang digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Android kini telah menjelma
menjadi sistem operasi mobile terpopuler di dunia. Android pada mulanya didirikan
oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White pada tahun 2003 (Murya,
2014).
Pada bulan november 2007, Google mengadakan konfersi pers. Ternyata
tidak ada Gphone (Google Phone) diluncurkan seperti yang banyak diperkirakan
orang. Waktu itu diumumkan terbentuknya Open Handset Alliance yang didirikan
Google bersama 34 perusahaan lain, untuk mengembangkan OS Open Source.

Universitas Sumatera Utara

11

Kala itu, banyak pihak masih skeptis, terutama para pesaing seperti Microsoft dan
Nokia. CEO Microsoft Steve Ballmer menilai kata-kata Google cuman omong kosong
sedangkan Nokia mengira OS tersebut hanyalah sebuah versi linux biasa dan bukan
ancaman yang signifikan. Seminggu kemudian, Google meluncurkan software
developer kit Android yang dapat didownload secara gratis di websitenya dan
mengadakan perlombaan aplikasi. Niat Google akhirnya tercium, mereka akan merilis
OS yang akan digunakan oleh banyak vendor.
HTC, Motorola dan LG mengumumkan rencana produksi hanset Android.
OS ini sepenuhnya bebas dikustomisasi oleh pabrikan. Misi Google adalah semakin
banyak orang akan mengakses layanan Coogle dari Android. Android digadanggadang akan menggantikan PC. Dan semua itu akan terjadi pada tahun depan,” kata
CEO Google kala itu, Eric Schmidt dengan nada optimistis.
2.3.1 Generasi Android

Sekitar bulan september 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google
mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler yang akhirnya dinamakan Nexus One,
salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem
operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia
dipasaran pada tanggal 5 januari 2010. Kemudian pada 9 desember 2008 diumumkan
anggota baru yang bergabung dalam kerja Android ARM Holdings, Atheros
Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony
Ericson, Toshiba Crop, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset
Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak
atau mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Adapun beberapa versiversi Android yang pernah dirilis adalah sebagai berikut:
a. Android Versi 1.1
b. Android Versi 1.5 (Cupcake)
c. Android Versi 1.6 (Donut)
d. Android Versi 2.0/2.1 (Eclair)
e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)
g. Android Versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Universitas Sumatera Utara

12

h. Android Versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
i. Android Versi 4.1/43 (Jelly Bean)
j. Android Versi 4.4 (Kitkat)
k. Andorid Versi 5.0 (Lollipop)
Menurut Hermawan (2011), pengembangan sistem operasi dan aplikasi
Android mengacu pada empat prinsip yaitu:
1. Terbuka
Android dibangun untuk menjadi benar-benar terbuka. Sebagai contoh, sebuah
aplikasi dapat mengambil dan mengakses fungsi-fungsi utama ponsel seperti
membuat panggilan, mengirim pesan teks, bahkan menggunakan kamera. Hal ini
memungkinkan para pengembang untuk membuat aplikasi yang lebih baik.
2. Semua Aplikasi Dibuat Sama
Android tidak membedakan antara aplikasi inti ponsel dan aplikasi pihak ketiga.
Kedua jenis aplikasi ini dapat dibangun dan memiliki akses yang sama ke ponsel.
Pengguna dapat sepenuhnya mengatur telepon sesuai kepentingan mereka.
3. Mendobrak Batasan-Batasan Aplikasi
Android membuang berbagai hambatan untuk membangun aplikasi baru yang
inovatif. Misalnya, seorang pengembang dapat menggabungkan informasi dari
web dengan data individu dari ponsel seperti data kontak, kalender atau lokasi
geografis. Sehingga memberikan informasi yang lebih relevan.
4. Pengembangan Aplikasi yang Cepat dan Mudah
Android menyediakan akses ke berbagai libraries dan tools yang dapat digunakan
untuk membangun aplikasi yang kaya.

Beberapa fitur yang tersedia pada Android antara lain:
1. Framework aplikasi, memungkinkan penggunaan dan pemindahan dari komponen
yang tersedia.

Universitas Sumatera Utara

13

2. Dalvik virtual machine, virtual machine yang dioptimalkan untuk perangkat
mobile.

3. Grafik, grafik 2D dan grafik 3D yang didasarkan pada library OpenGL.
4. SQLite, untuk penyimpanan data.
5. Mendukung media audio, video, dan berbagai format gambar.
6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi.
7. Kamera, GPS (Global Positioning Sistem), Kompas, dan accelerometer .
8. Lingkungan pengembangan yang kaya, termasuk emulator, peralatan debugging,
dan plugin untuk Eclipse IDE.

2.3.2 Arsitektur android

Sistem operasi Android dibangun berdasarkan kernel Linux dan memiliki arsitektur
seperti berikut ini:
1. Applications
Lapisan ini adalah lapisan aplikasi, serangkaian aplikasi akan terdapat pada
perangkat mobile. Aplikasi inti yang telah terdapat pada Android termasuk
kalender, kontak, SMS, dan lainnya. Aplikasi-aplikasi ini ditulis dengan bahasa
pemrograman Java.
2. Application Framework
Pengembang aplikasi memiliki akses penuh ke Android sama dengan aplikasi inti
yang telah tersedia. Pengembang dapat dengan mudah mengakses informasi
lokasi, mengatur alarm, menambahkan pemberitahuan ke status bar dan lain
sebagainya. Arsitektur aplikasi ini dirancang untuk menyederhanakan penggunaan
kembali komponen, aplikasi apa pun dapat mempublikasikan kemampuan dan
aplikasi lain dapat menggunakan kemampuan mereka sesuai batasan keamanan.
Dasar dari aplikasi adalah seperangkat layanan dan sistem, yaitu berbagai View
yang digunakan untuk membangun UI, Content Provider yang memungkinkan
aplikasi berbagi data, Resource Manager menyediakan akses bukan kode seperti
grafik, string, dan layout, Notification Manager yang akan membuat aplikasi

Universitas Sumatera Utara

14

dapat menampilkan tanda pada status bar dan Activity Manager yang berguna
mengatur daur hidup dari aplikasi.
3. Libraries
Satu set libraries dalam bahasa C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen
pada sistem Android.

4. Android Runtime
Satu set libraries inti yang menyediakan sebagian besar fungsi yang tersedia di
libraries inti dari bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi akan berjalan sebagai

proses sendiri pada Dalvik Virtual Machine.

5. Linux Kernel
Android bergantung pada Linux kernel 2.6 untuk layanan sistem inti seperti
keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack, dan model
driver . Kernel juga bertindak sebagai lapisan antara hardware dan seluruh
software.

2.4 Client Server
Client server adalah salah satu model komunikasi 2 komputer atau lebih yang

berfungsi melakukan pembagian tugas. Client bertugas untuk melakukan input,
update, penghapusan, dan menampilkan data sebuah database. Sedangkan server
bertugas menyediakan pelayanan untuk melakukan manajemen, yaitu menyimpan dan
mengolah database (Wahana Komputer, 2010).
Ada beberapa model arsitektur client server , diantaranya adalah 1-Tier
(standalone), 2-Tier, dan n-Tier. Arsitektur 1-Tier merupakan model dimana sebuah
komputer mengakses sebuah database dari komputer sendiri. Dengan kata lain,
aplikasi antarmuka user dan aplikasi database terdapat pada komputer yang sama.
Arsitektur 2-Tier merupakan model yang membagi tugas antara komputer
client dan komputer server . Komputer client bertugas menyediakan antarmuka untuk

user, permintaan data ke server , serta pemrosesan data. Komputer server bertanggung
jawab terhadap penyimpanan, pengelolaan, serta melayani permintaan akses data.

Universitas Sumatera Utara

15

Arsitektur n-Tier berarti membagi komponen menjadi n entitas, yaitu 1 tier
client dan n-1 tier server . Bagian client bertugas menyediakan antarmuka aplikasi,

sedangkan bagian server bertugas menyediakan data.
2.5

Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian, penulis membutuhkan beberapa bahan penelitian yang
sudah pernah dilakukan peneliti-peneliti lainnya mengenai masalah
penjadwalan.
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
No

Judul

Penulis

Keterangan

1.

Sistem Penjadwalan

Qurza Siddharta

Hasil penerapan metode

Iklan Pada Radio

Aryawarman.

Priority Schedulling adalah

Megantara FM Nganjuk

2007.

pemrioritasan penyiaran

dengan Algoritma

iklan berdasarkan besarnya

Dynamic Priority

biaya pemasangan iklan,

Schedulling

sehingga dapat mencapai
maksimasi hasil pendapatan.

2.

A New Round Robin

Abbas Noon,dkk.

Round Robin merupakan

Based Scheduling

2011.

sebuah algoritma

Algorithm for

penjadwalan yang optimal.

Operating
Sistems: Dynamic
Quantum Using the
Mean Average

3

A New Scheduling

C.Yaashuwanth,

Algoritma Round Robin

Algorithms

Dkk. 2009.

sangat efektif dalam

for Real Time Tasks

melakukan penjadwalan.
Algortima sangat efisien,
cepat, dan hemat memori.

Universitas Sumatera Utara

16

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu (lanjutan)
No

Judul

4

5

Penulis

Keterangan

A Priority based Round

Ishwari Singh

Round Robin adalah

Robin CPU

Rajput. 2012.

algoritma yang sangat

Scheduling Algorithm

efisien dengan waktu

for Real Time Sistems

bekerja relatif cepat

Implementasi

Monica Santika.

Algoritma Shortest Job Firs

Algoritma Shortest Job

2012

lebih baik daripada Round

First dan Round Robin

Robin untuk sistem

pada Sistem

penjadwalan barang

Penjadwalan
Pengiriman Barang

Universitas Sumatera Utara