Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era informasi seperti ini,transparansi merupakan isu utama dalam
pemerintahan yang demokratis ini. Transparansi informasi pemerintahan
mulai menjadi perhatian sejak dikeluarkannya Undang-Undang No. 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menyebutkan bahwa setiap
informasi publik harus bersifat terbuka, serta dapat diakses oleh pengguna
secara cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan cara yang sederhana. Suatu
pemerintah daerah (pemda) yang transparan harus mampu menyediakan
informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dan pengguna
lainnya. Salah satu bentuk transparansi informasi keuangan yang dapat
dilakukan oleh pemda adalah dengan mempublikasikan laporan keuangan
melalui internet. Publikasi laporan keuangan melalui internet merupakan
salah satu bentuk pengungkapan secara sukarela (voluntary disclosure).
Dengan semakin maraknya pengguna internet maka penyampaian
informasi dengan menggunakan media inipun semakin berkembang dengan
sangat pesat. Pada sektor swasta, pengungkapan informasi keuangan melalui
media internet telah banyak dilakukan, akan tetapi sepertinya hal ini
berbanding terbalik dengan sektor pemerintahan di Indonesia. Hal ini
disebabkan karena terbatasnya informasi dari pemerintahan yang dapat

diakses oleh publik dan sulitnya untuk mengembangkan motif yang
mendasari pengungkapan (Hilmi dan Martani, 2012). Akibatnya dampak

 
Universitas Sumatera Utara

yang ditimbulkan adalah terjadinya krisis kepercayaan oleh masyarakat
terhadap pemerintahan daerah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad

(2012)

menunjukkan

bahwa

rata-rata

indeks


tingkat

pengungkapan informasi keuangan pada tahun 2012 terbukti lebih rendah jika
dibandingkan dengan rata-rata indeks non keuangan. Dalam perkembangan
terakhir, internet menjadi alat untuk meneliti pengungkapan secara sukarela
(voluntary disclosure) atas pelaporan informasi keuangan pada lingkungan
pemerintahan daerah (Laswad et al, 2005).
Menurut Styles dan Tennyson (2007) berpendapat bahwa internet
adalah media yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat dan paling cost
effective bagi pemerintahan daerah untuk mempublikasikan informasi
keuangannya dalam bentuk pelaporan online. Groof dan Pitman (2004)
berpendapat bahwa internet telah menciptakan suatu kemampuan pada entitas
untuk menyebarkan segala jenis informasi (termasuk keuangan) kepada
siapapun yang memiliki akses. Oleh karena itu penggunaan media internet
yang dapat diakses oleh siapapun juga menunjukkan adanya suatu bentuk
transparansi. Moon (2002) berpendapat bahwa teknologi sangat berperan
pada perkembangan dari sebuah organisasi itu sendiri dan memberikan
kontribusi terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dan pengambilan
keputusan. Chadwik (2003) juga berpendapat bahwa internet bisa
menawarkan kemungkinan peningkatan interaksi antara pemerintahan daerah

selaku administrasi publik dengan masyarakatnya.


 
Universitas Sumatera Utara

Menurut Suwardjono (2005), secara umum tujuan dari pengungkapan
(disclosure) adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk
mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak
yang memiliki kepentingan yang berbeda. Astari (2013) berpendapat bahwa
informasi keuangan yang berkualitas dapat dicapai melalui tiga komponen
yang penting dalam sektor publik yaitu transparansi, akuntabilitas dan
pengawasan. Namun aspek transparansi keuangan ini belum banyak
diterapkan oleh pemerintahan daerah, sedangkan menurut pedoman umum
Good Public Governance (GPG) disebutkan bahwa transparansi merupakan
salah satu asas yang harus dilaksanakan demi tercapainya GPG (KNKG,
2010).
Pada penelitian terdahulu, seperti pada penelitian Trisnawati dan
Komarudin (2014), menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel yang
menentukan pengungkapan sukarela pada sektor publik. Hasil penelitian

Trisnawati dan Komarudin (2014) menunjukkan bahwa kompetisi politik,
ukuran pemerintahan daerah, rasio pembiayaan utang (leverage), dan total
kekayaan pemerintahan daerah berpengaruh positif terhadap publikasi laporan
keuangan pemerintahan daerah. Namun hal ini berbanding terbalik dengan
penelitian Laswad et al (2005) yang menyatakan bahwa kompetisi politik
berpengaruh negatif terhadap publikasi laporan pemerintahan keuangan
daerah dan juga penelitian yang dilakukan Sinaga dan Prabowo (2011) yang
menyatakan bahwa total kekayaan daerah berpengaruh negatif terhadap
publikasi laporan keuangan pemerintahan di internet. Dari hasil pengamatan


 
Universitas Sumatera Utara

yang telah dilakukan, ketiga penelitian ini juga memiliki kombinasi variabel
independen yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dianggap perlu untuk
melakukan penelitian lebih lanjut untuk lebih mendapatkan referensi atas
faktor-faktor

yang


mempengaruhi

transparansi

informasi

keuangan

pemerintahan daerah di internet, khususnya di Indonesia yang memang belum
banyak penelitian tentang hal ini. Dalam penelitian ini, variabel independen
yang akan diuji adalah total kekayaan daerah dan kompetisi politik. Namun,
peneliti juga tertarik untuk menambahkan satu variabel yang masih jarang
digunakan dalam penelitian yaitu tingkat kependudukan (Martani dan
Wicaksono, 2013).
Semakin besar total kekayaan daerah, maka semakin besar minat
publik atau masyarakat untuk menilai bagaimana kekayaan daerah tersebut
dikelola dengan baik oleh pemerintahan daerah. Dalam pengungkapan
informasi kepada publik dapat difokuskan kepada pengungkapan informasi
keuangan seperti yang telah dilakukan oleh Laswad et al (2005), hasil

penelitian tersebut menunjukkan tingkat pengungkapan informasi keuangan
diukur dalam bentuk pengungkapan secara menyeluruh tentang informasi
anggaran dan pertanggung jawaban keuangan daerah. Dalam hal ini
hubungan antara masyarakat dan pemerintahan daerah digambarkan seperti
hubungan principal dan agent dalam agency theory, dimana informasi
keuangan oleh pemerintahan daerah tersebut dapat digunakan oleh
masyarakat untuk menilai sejauh mana pemerintahan daerah telah efektif dan
efisien dalam menggunakan kekayaan daerah yang dimilikinya. Dengan


 
Universitas Sumatera Utara

semakin maraknya penggunaan internet, maka penyampaian informasi
akuntansi melalui website resmi pemerintahan daerah di internet dianggap
cukup penting.
Menurut Bardhan dan Yang (2004), kompetisi politik adalah
kompetisi untuk mendapatkan kekuasaan, mengendalikan pemerintahan, dan
mengalokasikan sumber daya yang tersedia untuk kepentingan politik dan
kepentingan masyarakat. Menurut Downs (1957), kompetisi politik diartikan

sebagai kompetisi antara kandidat untuk mendapatkan suara terbanyak dari
pemilih untuk menjalankan suatu platform kebijakan yang layak dijalankan.
Setelah terpilih, biasanya para pejabat publik akan melupakan janji-janjinya
terdahulu. Akan tetapi, masyarakat akan terus menuntut janji-janji tersebut
dan saingan politiknya terdahulu akan selalu mencari kelemahankelemahannya. Untuk menghindari hal tersebut dan menjaga peluang untuk
terpilih kembali, maka penyampaian informasi kepada masyarakat terkait
janji-janjinya terdahulu dengan menggunakan media internet dianggap
sebagai salah satu cara yang cukup efektif.
Menurut Said (1995), penduduk merupakan sejumlah orang yang
bertempat tinggal di suatu wilayah pada waktu tertentu dan merupakan hasil
proses-proses demografi yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan. Proses
demografi tersebutlah yang mengakibatkan jumlah penduduk ditiap daerah
berbeda-beda atau tidak sama. Hal inilah yang menyebabkan permintaan atas
suatu informasi di suatu daerah juga berbeda-beda. Sesuai dengan
Stakeholder Theory, penduduk merupakan salah satu stakeholder terpenting


 
Universitas Sumatera Utara


pemerintah daerah. Oleh karena itu, semakin besar jumlah suatu penduduk
maka akan semakin besar juga tingkat permintaan atas informasi pada suatu
daerah tersebut. Dalam hal ini, internet merupakan cara yang sangat efisien
dan efektif bagi masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi termasuk
informasi tentang kinerja pemerintahan di daerahnya.
Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Total Kekayaan Daerah,
Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan terhadap Transparansi
Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah total kekayaan daerah, kompetisi politik, dan tingkat
kependudukan secara bersama-sama berpengaruh terhadap transparansi
informasi keuangan di internet oleh pemerintahan daerah?
2. Apakah total kekayaan daerah berpengaruh terhadap transparansi
informasi keuangan di internet oleh pemerintahan daerah?
3. Apakah kompetisi politik berpengaruh terhadap transparansi informasi
keuangan di internet oleh pemerintahan daerah?
4. Apakah tingkat kependudukan berpengaruh terhadap transparansi

informasi keuangan di internet oleh pemerintahan daerah?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:


 
Universitas Sumatera Utara

1. Untuk mengetahui pengaruh total kekayaan daerah, kompetisi politik,
dan tingkat kependudukan berpengaruh secara simultan terhadap
transparansi informasi keuangan di internet oleh pemerintahan daerah.
2. Untuk mengetahui pengaruh total kekayaan daerah terhadap transparansi
informasi keuangan di internet oleh pemerintahan daerah.
3. Untuk mengetahui pengaruh kompetisi politik terhadap transparansi
informasi keuangan di internet oleh pemerintahan daerah.
4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kependudukan terhadap transparansi
informasi keuangan di internet oleh pemerintahan daerah.
1.4 Manfaat penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan
manfaat secara langsung maupun tidak langsung terhadap pemerintahan

daerah, publik, peneliti dan peneliti selanjtnya. Adapun manfaat yang
diberikan antara lain:
1. Bagi Pemerintahan Daerah
Diharapkan dengan adanya penelitian ini maka pemerintahan daerah
dapat mulai termotivasi dalam perkembangan dan kegunaan dari IT dan
internet. Sehingga pemerintahan daerah dapat lebih mengembangkan
situs resminya dalam rangka transparansi penyampaian informasi
pengelolaan keuangan daerah.
2. Bagi Publik
Dengan penelitian ini masyarakat dapat mengetahui pemerintahan daerah
mana saja yang menyediakan informasi keuangannya pada situs resmi


 
Universitas Sumatera Utara

dalam rangka transparansi informasi keuangan daerah.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman
bagi peneliti.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pengetahuan
tentang faktor yang mempengaruhi transparansi informasi keuangan di
internet oleh pemerintahan daerah dan dapat dijadikan referensi untuk
pengembangan penelitian selanjutnya tentang sektor publik.


 
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah

0 3 95

Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah, Kompetisi Politik, dan Opini Audit Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet Secara Sukarela oleh Pemerintah Daerah

0 5 108

Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah

0 0 11

Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah

0 0 2

Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah

0 3 24

Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah Chapter III V

0 0 27

Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah

0 0 4

Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah

0 0 19

Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah, Kompetisi Politik, dan Opini Audit Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet Secara Sukarela oleh Pemerintah Daerah

0 0 13

Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah, Kompetisi Politik, dan Opini Audit Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet Secara Sukarela oleh Pemerintah Daerah

0 0 2