Analisa Faktor Risiko Dismenore Primer Pada Remaja

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Dismenore merupakan kondisi ginekologis yang paling umum yang

dialami oleh wanita menstruasi. Kata dismenore berasal dari kata yunani
yaitu dys (sulit, nyeri sekali atau tidak normal), meno (bulan), dan rhea
(aliran).(1)
Dismenore adalah suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak
diperut bagian bawah pada saat menstruasi sampai dapat mengganggu
aktifitas sehari-hari. Ini paling sering ditemui pada wanita yang masih
muda dan masih reproduktif. Dismenore merupakan keluhan yang paling
sering menyebabkan wanita muda pergi ke dokter untuk berkonsultasi dan
meminta pengobatan.(2)
Sebuah sistematik review mengenai nyeri pelvik kronik terakhir
melaporkan prevalensi dismenore antara 18% hingga 80%.(1) Pada
penelitian di Turki dilaporkan prevalensinya 38,7-74%.(3) Penelitian yang
dilakukan di India menemukan prevalensi dismenore berkisar 33% hingga

79,67%.(4) Di Amerika Serikat, dismenore dialami oleh 30-50% wanita usia
reproduksi. Di Indonesia dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh
Ernawati dkk pada 50 orang mahasiswa di semarang ditemukan kejadian
dismenore ringan sebanyak 19%, dismenore sedang 62%, dismenore
berat 20%.(5)

1

Dismenore merupakan kondisi ginekologis yang umum yang dapat
mempengaruhi 50% wanita. 10% dari wanita ini menderita selama satu
hingga dua hari setiap siklus menstruasi. Situasi ini tidak hanya berefek
signifikan pada kualitas hidup dan kesehatan pribadi tetapi juga memiliki
efek pada ekonomi secara global.(6)
Dismenore di Amerika Serikat merupakan penyebab berulang
ketidakhadiran pelajar di sekolah. Beberapa penelitian memperlihatkan
remaja

dengan

mempengaruhi


dismenore
prestasi

yang

melaporkan

akademik,

sosial,

dan

bahwa,

dismenore

aktivitas


olahraga

mereka.(7,8) Sebuah survey yang dilakukan di Swedia menemukan 10%24%

wanita

yang

mengalami

dismenore

mengakui

bahwa

ini

mempengaruhi aktivitas harian mereka, 51% tidak dapat bekerja atau
sekolah karena dismenore, dan hanya 31% melaporkannya pada dokter.(1)

Di Indonesia, pada suatu penelitian yang dilakukan pada 100 wanita
berusia 16-30 tahun didapati 71% mengalami dismenore dimana 5,6%,
tidak masuk sekolah atau tidak bekerja, dan 59,2% mengalami
kemunduran produktifitas kerja akibat dismenore.(9)
Sejumlah faktor risiko dikaitkan dengan peningkatan kejadian
dismenore. Usia remaja, kecemasan atau stres ,BMI, depresi khususnya
dikaitkan dengan kelainan diet, gangguan pada pergaulan sosial, riwayat
keluarga dismenore, usia menarche yang terlalu muda, menorhagi,
metrorhagi, nulipara, merokok merupakan faktor risiko dismenore.(1)
Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk menganalisa besar
pengaruh faktor-faktor risiko terhadap dismenore.

2

1.2.

Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh faktor risiko usia

menarche, riwayat keluarga dismenore dan BMI terhadap dismenore.
1.3.

Hipotesis
Ada beberapa hipotesis dalam penelitian ini
1. Ada pengaruh faktor risiko usia menarche dengan risiko
terjadinya dismenore
2. Ada pengaruh faktor risiko riwayat keluarga dismenore dengan
terjadinya dismenore
3. Ada pengaruh faktor risiko BMI dengan terjadinya dismenore

1.4.

Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum
Melihat pengaruh dan besar risiko dari faktor-faktor risiko terhadap
dismenore
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan usia menarche terhadap kejadian

dismenore.
2. Untuk mengetahui hubungan BMI terhadap kejadian dismenore.
3. Untuk mengetahui hubungan riwayat dismenore pada keluarga
terhadap kejadian dismenore.
4. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian
dismenore.

3

1.5.

Manfaat Penelitian
1. Para mahasiswa yang menjadi subjek penelitian mendapatkan
informasi mengenai dismenore.
2. Dapat dijadikan sebagai data dasar pada penelitian selanjutnya.

4