Pemberian Tunjangan Hari Raya Atau THR Bagi Pekerja Dirumah Sakit Kisaran Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.6 Tahun 2016

ABSTRAK
M. AlfahriYudha 1
SuriaNingsih**
Agusmidah***

Fenomena pemberian tunjangan hari raya (THR) di Indonesia merupakan
suatu bentuk pemberian kehormatan kepada pekerja/buruh yang merayakan hari
raya keagamaan. Dengan meninjau permasalahan yang dibahas di skripsi ini yaitu
Bagaimana Tinjauan Umum Menurut Peraturan Perundang – Undangan yang
Mengatur Pembayaran Tunjangan Hari Raya di Rumah Sakit Kisaran, Bagaimana
Mekanisme Pemberian Tunjangan Hari Raya Kepada Pekerja di Rumah Sakit
Kisaran, Bagaimana Sanksi Terhadap Keterlambatan Pembayaran THR di
Terapkan di Rumah Sakit Kisaran
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian
adalah metode yuridis normatif, yaitu penelitian hokum mengenai norma – norma
serta ketentuan – ketentuan hukum yang telah ada atau telah berlaku baik secara
tertulis maupun tidak tertulis dan metode yuridis empiris yaitup enelitianhukum
mengenai berlakunya ketengtuan hokum telah ada. Sedang sifat penelitian ini
adalah deskriptif, yaitu dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti
mungkin tentang manusia, keadaan ataupun gejala – gejala lainnya serta didukung
dengan metode pengumpulan data yaitu menggunakan metode penelitian

kepustakaan (Library Research) dan penelitian kepustakaan (Field Research).
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut, pertama prosedur pemberian tunjangan hari raya (THR) kepada
pekerja/buruh Dalam pemberian tunjangan hari raya (THR) oleh Rumah Sakit
Umum Kisaran harus menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan serta prestasi
karyawan. Besar kecilnya tunjangan hari raya akan mempengaruhi kinerja
karyawan untuk bekerja lebih bersemangat sehingga karyawan mempunyai
produktivitas yang tinggi. Kedua, Fakta Hukum Pelanggaran Hak dalam
PemberianTunjanganHari Raya di Rumah Sakit Umum Kisaran adalah
Pelaksanaan pembayaran Tunjangan Hari Raya oleh pihak rumah sakit kepada
pekerjanya yang tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang diatur oleh
peraturan yang ada. Pihak rumah sakit terkadang melanggar ketentuan-ketentuan
dalam pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.6 Tahun 2016. Ketiga,Upaya
hukum dalam rangka pemenuhan pembayaran tunjangan hariraya memalui
pengadilan hubungan industrial apabila terjadi persoalan hukum di kemudian hari
dapat meminta ganti rugi baik memalui lembaga di luar pengadilan (Non Litigasi)
dan lembaga pengadilan (Litigasi).

1


Mahasiswa Fakultas Hukum USU
Pembimbing I, StafPengajar di Fakultas Hukum USU
***Dosen Pembimbing II, StafPengajar di Fakultas Hukum USU
**Dosen

Universitas Sumatera Utara