Analisis Politik Kebijakan Keimigrasian Dalam Mencegah Penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara Asing (Studi Kasus : Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara RRT Di Sumut)

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hubungan Internasional dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat dan signifikan. Itu terlihat dari berbagai kerjasama internasional yang
dilakukan antar negara di dunia, baik itu politik, ekonomi, ataupun budaya yang
banyak terjadi di kancah dunia internasional saat ini . Dalam suatu kerjasama
internasional bertemu berbagai macam kepentingan nasional dari berbagai negara
dan bangsa yang tidak dapat dipenuhi di dalam negerinya sendiri . 1
Kajian Hubungan Internasional yang pada masa lampau menitik beratkan
kajiannya pada perang dan damai. Perlahan-lahan seiring dengan berkembangnya
waktu mengalami pergeseran. Saat ini kajian HI merambah pada bidang ekonomi,
politik dan budaya walaupun tidak dipungkiri semuanya tetap bertumpu pada
politik. Oleh karena itu hubungan internasional kontemporer selain mengkaji
hubungan politik juga mencakup kajian mengenai berbagai aspek dalam
kehidupan masyarakat (ekonomi, sosial, budaya) dari segi keterhubungan global
yang melintasi batas wilayah masing-masing entitas negara.
Hubungan Internasional sebagai studi yang interdisipliner membuat HI itu
sendiri menjadi ilmu yang dinamis. Hubungan Internasional tidak lagi stagnan

1

Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani. “Pengantar Ilmu Hubungan Internasional “.
Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005 . hlm. 33.

1
Universitas Sumatera Utara

pada satu level saja, melainkan akan selalu menemukan perubahan dan terus
berkembang. Ilmu studi dalam Hubungan Internasional seperti politik, ekonomi,
hukum, dan sosial budaya juga menjadi semakin meluas cakupannya. Dalam
bidang ekonomi itu sendiri mencakup beberapa hal, dan salah satu diantaranya
adalah industri pariwisata.
Peningkatan kerjasama terus dikembangkan, salah satunya di bidang
pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam
neraca perdagangan jasa di Indonesia . Perkembangan sektor pariwisata suatu
negara tidak bisa lepas dari keadaan dalam negeri itu sendiri. Ketika keadaan
dalam negeri suatu negara sedang terguncang dengan adanya berbagai masalah
seperti kacaunya situasi politik dalam negeri, terkena bencana alam, adanya
serangan teroris, dan permasalahan lain maka hal tersebut tentunya akan

mengurangi jumlah kunjungan wisatawan asing yang datang ke negaranya. Untuk
dapat memperoleh kembali devisa negara dari sektor pariwisata serta
meningkatkan daya saing wisata, maka negara tersebut harus mampu
menggairahkan kembali industri pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan asing dengan mengeluarkan berbagai bentuk kebijakan.
Berdasar pada realitas tersebut, ilmu Hubungan Internasional berkembang
menjadi bidang studi yang ramah dengan berbagai disiplin karena tidak hanya
terkotak pada satu isu saja. Perubahan isu global juga membuat dunia terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diuntungkan dan kelompok yang
dirugikan.

2
Universitas Sumatera Utara

Indonesia pertama kali membuka gerbang diplomatik dengan Republik Rakyat
Tiongkok (RRT) pada April 1950. Hubungan bilateral Indonesia dengan negara
RRT menunjukkan perluasan dan pendalaman di bidang kerja sama . Pemerintah
Indonesia terus berupaya untuk memupuk dan memperkuat kemitraan dengan
RRT yang didasarkan pada prinsip-prinsip saling menghargai dan memahami.
Kerja sama yang telah dilakukan di berbagai bidang akan terus ditingkatkan dan

kedua pihak juga akan senantiasa mencari terobosan baru dalam membangun
kerja sama demi kepentingan bersama rakyat kedua negara . Indonesia memiliki
sejarah panjang dalam hubungannya dengan negara-negara Asia Timur, seperti
halnya Tiongkok .
Kedekatan antara RRT dan Indonesia pada tahun 1960an juga diperlihatkan
dengan hubungan dagang diantara keduanya yang mana RRT menjadi mitra
ekonomi terbesar Indonesia bersama dengan dua negara Asia Timur lainnya yaitu
Jepang dan Korea Selatan . Hubungan dalam bidang ekonomi dengan RRT dari
tahun ke tahun menjadi sangat penting terutama setelah negara ini dihantam badai
krisis finansial Asia pada 1997.Dalam
dengan RRT ,

meningkatan hubungan perdagangan

Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN telah

menyepakati kerjasama perdagangan bebas dalam kerangka ASEAN-China Free
Trade Area (ACFTA) .
ACFTA merupakan kesepakatan antara negara - negara anggota ASEAN
dengan negara Cina untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas dengan

menghilangkan atau mengurangi hambatan - hambatan perdagangan barang baik

3
Universitas Sumatera Utara

tarif ataupun non tarif, peningkatan akses pasar, jasa, peraturan dan ketentuan
investasi, sekaligus peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong
hubungan perekonomian para anggota yang tergabung pada kesepakatan ACFTA
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan Cina.
Implementasi

kesepakatan

perdagangan

bebas

ASEAN-China

(ACFTA)


diharapkan dapat lebih mendorong aktivitas perdagangan lebih jauh. 2
Kemitraan ini yang merupakan suatu pendekatan yang mensinergikan potensi
yang dimilki oleh negara - negara yang termaksud dengan kepentingan nasional
Indonesia

dalam rangka mengembangkan hubungan bilateral yang saling

menguntungkan dan setara oleh karena itu salah satu bentuk kebijakan yang
dirancang pemerintah adalah Kebijakan Bebas Visa Kunjungan . Kebijakan bebas
visa yang diterapkan oleh suatu negara memang ditunjukan untuk meningkatkan
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. 3
Dalam kepemimpinan Presiden Jokowi, pariwisata dijadikan sebagai sektor
prioritas dalam lima tahun kedepan. Dan dengan dicetusnya kebijakan bebas visa
ini diharapkan dapat mendorong banyak wisatawan mancanegara yang
menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata. Kebijakan ini menjadi salah satu
langkah penting untuk meredam pelemahan nilai tukar rupiah dan juga
mendorong pertumbuhan sektor pariwisata yang selama cenderung tumbuh linear
dan tertinggal dari banyak negara, khususnya dikawasan Asia Tenggara. Dan
2


Kementerian Keuangan Republik Indonesia .” Dampak ACFTA Terhadap Ekspor Indonesia dan Cina”.
(Website Resmi) .Diakses melalui : http://www.kemenkeu.go.id/Kajian/asean-china-fta-dampaknya-terhadapekspor-indonesia-dan-cina. Pada Tanggal 19 April 2017; 11:03 PM.
3
“Kebangkitan Industri Pariwisata Singapura Pasca Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)”.(Karya
Ilmiah) .Diakses melalui : http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t5935.pdf. Pada tanggal 19 April 2017 ;
11:01PM.

4
Universitas Sumatera Utara

kebijakan bebas visa ini harus diikuti dengan langkah-langkah yang bersifat
proaktif dan inovatif untuk dapat meningkatan daya saing wisata khususnya
dikawasan Asia Tenggara. Kebijakan bebas visa Indonesia dalam sejarah
perkembangannya mengalami penambahan dan pengurangan terhadap daftar
negara penerima fasilitas bebas visa.
Disamping itu,

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rekor tertinggi


kunjungan wisatawan sepanjang sejarah pariwisata Indonesia, yakni terjadi
sepanjang Juli 2016. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia
pada bulan tersebut mencapai 1,03 juta kunjungan. Sedangkan , pada tahun 2015
jumlah wisatawan asing yang berkunjung hanya 877.584 orang. Pada Juli 2016,
jumlah kunjungan wisatawan asing tertinggi berasal dari Cina yang mencapai
153.934 kunjungan, diikuti Australia sebanyak 122.866 kunjungan. 4
Era globaliasi menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang terbuka bagi
masuknya warga negara asing untuk beraktivitas baik dibidang industri, wisata
maupun perdagangan lainnya di Indonesia. Sehubungan hal tersebut, guna
menjamin terpeliharanya stabilitas dari pengaruh orang asing di Indonesia
dilakukan pengaturan mengenai hak dan kewajiban orang asing yang diatur dalam
Undang- undang No. 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian

5

. Lembaga

keimigrasian menjadi ujung tombak dalam melakukan pengawasan tentang
perpindahan orang tetapi hal ini yang sering luput dalam pengawasan
4


Republika.“Presiden Janji Evaluasi Kebijakan Bebas Visa “. (Berita Online ) .Diakses melalui :
http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/16/12/24/oioj20387-presiden-janji-evaluasi-kebijakanbebas-visa . Pada tanggal 19 April 2017; 11:02 PM.

5
Universitas Sumatera Utara

kelembagaan keimigrasian saat terjadi perpindahan dan

pemeriksaan berkas

orang asing . 6
Oleh karena itu untuk mengatur warga negara asing yang keluar dan masuk
ke wilayah Indonesia, kebijakan keimigrasian terhadap orang asing melalui 2
(dua) pendekatan yaitu: pendekatan prosperiti, yakni orang asing yang diizinkan
masuk dan

berada di wilayah Indonesia hanya yang benar – benar

menguntungkan bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia 7.

Sedangkan pendekatan sekuriti yakni mengizinkan pemberian izin keimigrasian
hanya kepada mereka yang tidak akan membahayakan keamanan negara dan
ketertiban umum 8. Negara Indonesia untuk menjaga keamanan dalam negerinya
terhadap orang yang masuk atau datang ke Indonesia wajib memiliki dokumen
perjalanan yang sah dan masih berlaku.
Masalah penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan umumnya berasal dari
Pemberian Visa On Arrival (VOA) dan BebasVisa Kunjungan Wisata (BVKW)
ini merupakan permasalahan yang lama kelamaan semakin sulit diselesaikan,
bahkan semakin sulit terditeksi oleh aparat penegak hukum. Terkait dengan
kebijakan bebas visa , berdasarkan peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016
mengamanatkan bahwa Penerima Bebas Visa Kunjungan diberikan izin tinggal
kunjungan untuk 30 hari dan tidak dapat diperpanjang masa berlakunya . Orang
Asing penerima Bebas Visa Kunjungan dapat melakukan kegiatan untuk tujuan
6

ibid
Prosedur Tetap Imigrasi UU Keimigrasian Nomor 6 Tahun2011 (Indonesia-Inggris). 2012 . Cetakan ke
II.Jakarta: PustakaYustisia . hal. 71.
8
Wahyudin Ukun . 2004 . “Deportasi Sebagai Instrumen Penegakan Hukum dan Kedaulatan Negara di

Bidang Keimigrasian” . Jakarta: PT. Adi Kencana Aji . hal. 8.

7

6
Universitas Sumatera Utara

wisata, kunjungan keluarga, sosial, seni dan budaya, tugas pemerintahan,
mengikuti seminar, mengikuti pameran internasional, mengikuti rapat yang
diadakan dengan kantor pusat atau perwakilan di Indonesia, dan untuk
meneruskan perjalanan ke luar negeri 9.
Namun ,dari data yang didapat banyak praktik penyalahgunaan bebas visa
diperiksa oleh Ditjen Imigrasi (Ronny Franky Sompie) di seluruh Indonesia, dan
warga Republik Rakyat Tiongkok menduduki peringkat pertama, masalah
pelanggaran keimigrasian dengan jumlah 207 kasus

10

. Mereka hanya bisa berada


di Indonesia selama 30 hari, tetapi fakta yang terjadi mereka melanggar dan
akhirnya tinggal lebih lama. Melalui kebijakan Jokowi ini, kembali mengingatkan
pemerintah untuk mengantisipasi dampak negatif kebijakan bebas visa ini 11.
Apabila izin tinggal 30 hari dirasa kurang memadai , dapat beralih fasilitas
Visa Kunjungan saat Kedatangan (Visa on Arrival) maupun Visa Kunjungan.
Warga Negara Asing yang berada di wilayah Indonesia hanya dapat tinggal di
Indonesia selama waktu yang ditentukan dalam izin keimigrasiannya . Apabila
orang asing yang datang ke Indonesia tersebut izin keimigrasiannya habis masa
berlakunya dan masih berada dalam wilayah Indonesia melampaui waktu tidak
lebih dari 60 (enam puluh) hari dari izin keimigrasian yang diberikan , dikenakan
biaya beban, sedangkan orang asing yang datang ke Indonesia, izin
keimigrasiannya habis berlaku dan masih berada dalam wilayah Indonesia
9

Direktorat Jenderal Imigrasi. “169 Negara Resmi Dibebasvisakan Untuk Kunjungan Ke Indonesia”.
(Website Resmi Keimigrasian ) . Diakses melalui :http://www.imigrasi.go.id/index.php/berita/beritautama/996-169-negara-resmi-dibebaskan-dari-visa-untuk-kunjungan-ke-indonesia . pada 19 April 2017;
11:01 PM.
10
Pasal 2 UUK
11
Bebas visa masih ditinjau kembali .

7
Universitas Sumatera Utara

melampaui 60 (enam puluh) hari dari batas waktu izin yang diberikan, maka orang
asing tersebut akan dikenakan pidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000-, (dua puluh lima juta rupiah). 12
Warga Negara RRT menyalahgunakan izin tinggal mereka selama di Tanah
Air dengan menggunakan visa kunjungan wisata kerap kali terjadi,umumnya
digunakan dalam rangka bekerja sebagai pedagang namun sebagian besar bekerja
sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA). Keterlibatan Indonesia dalam berbagai
perjanjian internasional yang mengakomodir tentang kemudahan dibidang
penggunaan pekerja asing menyebabkan Indonesia semakin dipenuhi oleh Tenaga
Kerja Asing. 13
Berdasarkan kebijakan Selektif (Selective Policy) yang dijabarkan pada
paragaf ke VIIIpenjelasan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Keimigrasian, dengan membuka pintu danmemberikan fasilitas terhadap TKA
yang akanbekerja di Indonesia, maka diharapkanpenggunaan TKA dapat tepat
gunasesuai dengan kompetensi yang diperlukan.Sehingga kedatangan TKA dari
luar Indonesiadiharapkan dapat ikut berpartisipasi dalampembangunan nasional.
Hal ini sejalan denganpembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 pada paragraf ke IV. 14
Keberadaan warga negara RRT ditengarai sudah cukup memprihatinkan
seperti yang terjadi di Sumut . Banyak diantaranya yang menyalahgunakan izin
12

Direktorat Jenderal Imigrasi. Op.cit.
Republika Mahaka Group .” Pekerja Illegal dan Penyalahgunaan Bebas Visa”. (Berita Online ) . Diakses
melalui
:http://www.republika.co.id/berita/koran/opini-koran/16/10/29/ofsx093-pekerja-ilegal-danpenyalahgunaan-bebas-visa. Pada 19 April 2017; 11:00 PM.
14
ibid

13

8
Universitas Sumatera Utara

tinggal kunjungan dengan melakukan pekerjaan yang tidak seharusnya mereka
lakukan. Sumut merupakan daerah yang sangat strategis dan kaya akan sumber
daya alam dimanfaatkan oleh pekerja asing untuk mengembangkan usaha industri
dan perdagangan. Pekerja asing yang bekerja di proyek-proyek pembangkit listrik,
pertambangan emas , batu bara, serta sebagai pekerja-pekerja karet di perkebunan,
didominasi pekerja asal Tiongkok dengan sebagian mengerjakan pekerjaan yang
tidak memerlukan keahlian khusus

15

. Pada umumnya pengusaha atau pemilik

perusahaan yang senang untuk mempekerjakan pekerja asing karena kebanyakan
dari mereka lebih berpengalaman di bidang pekerjaannya. Padahal pada kenyataan
sebenarnya pekerjaan-pekerjaan yang ada di suatu perusahaan tersebut masih
dapat dilakukan oleh pekerja Indonesia.
Akibatnya, masalah yang timbul menyebabkan berkurangnya pendapatan
Negara dari sisi penggunaan pekerja asing dan berkurangnya kesempatan kerja
bagi pekerja Indonesia di dalam negeri . Selain itu bahwa jumlah pekerja asing
yang bekerja semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini tentu membawa
dampak

berupa

semakin

meningkatnya

pelanggaran

terhadap

peraturan

perundang-undangan keimigrasian , seperti penyalahgunaan surat izin .
Banyak orang asing yang lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagaimana
dimaksud dalam pasal 71 huruf a Undang-undang No. 6 Tahun 2011 tentang
keimigrasian, yaitu kewajiban orang asing untuk memberikan segala keterangan
menyangkut identitas dirinya dan keluarganya serta melaporkan perubahan status
15

DetikNews.” Selama Oktober 2 Ribuan WNA Didominasi Warga Cina Terjaring Razia Imigrasi”. (Berita
Online) . Diakses melalui : http://news.detik.com/berita/3331645/selama-oktober-2-ribuan-wna-didominasiwarga-china-terjaring-razia-imigrasi . Pada Tanggal 19 April 2017; 10:58 PM.

9
Universitas Sumatera Utara

sipil, kewarganegaraan, pekerjaan, penjamin, atau perubahan alamatnya kepada
kantor imigrasi setempat . 16
Dengan adanya penggunaan pekerja asing perlu mendapat perhatian serius
khususnya dalam pengawasan kegiatannya selama berada di Indonesia, agar
penggunaan pekerja asing dapat bermanfaat dalam mengelola kekayaan alamnya
dan mempercepat pembangunan. 17
Warga Negara RRT untuk mendapatkan izin bekerja dari Kementrian Tenaga
Kerja, warga negara tersebut wajib mengurus visa bekerja yaitu visa tinggal
terbatas untuk selanjutnya memperoleh izin tinggal terbatas 18. Namun , sebagian
para warga negara RRT itu memanfaatkan izin tinggal dengan menyamar seakanakan menjadi masyarakat Indonesia dengan melakukan perkawinan dengan orang
Indonesia . Oleh karena itu , pihak keimigrasian harus mengawasi secara ketat
dan tegas terhadap para Warga Negara RRT yang tidak memiliki izin bekerja, dan
penyalahgunaan izin tinggal kunjungan 19.
Pengawasan Keimigrasian dilakukan dengan menjalin kerjasama dan
koordinasi dengan aparat keamanan dan instansi terkait. TIM PORA (Tim
Pengawasan Orang Asing) bertugas melakukan pertukaran Infomasi antar instansi
terkait dan memberikan saran dan pertimbangan kepada instansi pemerintah yang
16
Tony Mirwanto2 .” Sistem Hukum Pengawasan Tenaga Kerja Asing Terhadap Penyalahgunaan
Izin Tinggal Kunjungan Untuk Bekerja Pada Perusahaan Penanaman Modal Asing di Indonesia “.(Karya
Ilmiah).
Volume
4
,
Nomor
3.Diakses
melalui:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexetsocietatis/article/view/11529. Diakses pada Maret 2016
17
ibid
18
Pattun Nababan . “Pemberian dan pengawasan izin tinggal terbatas kantor imigrasi kelas I Denpasar
terhadap
tenaga
kerja
asing
di
Denpasar”.
(Artikel
Online)
.
Diakses
melalui
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=12399&val=907. Pada 19 April 2017;10:57 PM.
19

Tony Mirwanto2 . Op. Cit.

10
Universitas Sumatera Utara

bidang tugasnya menyangkut dengan kegiatan warga Negara Asing, termasuk data
dan informasi yang mempunyai hubungan tentang keberadaan warga Negara
Asing. TIM PORA juga dapat melakukan operasi gabungan jika diperlukan.
Sekretariat PORA terdiri dari Pemko Medan, Polresta Medan, Kodim 0201/BS,
Kejari Medan, BIN, da BNN. Pengusutan terhadap pelanggaran yang dilakukan
orang asing akan dilakukan oleh masing-masing stake holder sesuai tugas
pokoknya. 20
Dalam praktek keimigrasian , terjadi banyak kasus penyalahgunaan surat izin
yang dilakukan oleh Warga Negara Tiongkok tersebut, meskipun undang-undang
keimigrasian telah memberikan sanksi pidana yang tegas . Tindakan keimigrasian
perlu dilakukan demi terciptanya penegakan hukum yang cepat dan tepat atas
setiap pelanggaran keimigrasian yang dilakukan oleh orang asing yang berada di
Indonesia.
Salah satu tindakan keimigrasian berupa pendeportasian yang dilakukan Divisi
Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara
dalam kurun waktu Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 sebanyak : 146
pekerja asing (WNA) . Dari 146 orang yang diamankan, 78 di antaranya warga
negara (WN) Bangladesh, 44 warga negara Tiongkok, 12 warga Malaysia, 2
warga negara Filipina dan sisanya dari negara lain 21.Pekerja asing yang
dideportasi ditangkap di Medan dengan jumlah 134 orang, Pematangsiantar 4
20

Direktorat Jenderal Imigrasi .”Imigrasi Menjelang MEA Perketat Imigrasi”.(Website Resmi Keimigrasian)
. Diakses melalui : http://www.imigrasi.go.id/index.php/berita/berita-utama/934-jelang-mea-2016,-imigrasiperketat-pengawasan-orang-asing . Pada 19 April 2017; 10:56 PM.
21
Berdasarkan data : PeranAktifImigrasiDalam PelaksanaanPeraturanOrangAsingDiKotaMedan oleh Kepala
Divisi KeimigrasianKantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara

11
Universitas Sumatera Utara

orang, Sibolga 4 orang, serta dari Tanjungbalai dan Asahan sebanyak empat
orang. 22
Dari data WNA yang dideportasi tersebut mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya , pada Tahun 2011 berdasarkan data operasi pengawasan
Keimigrasian, Kantor Imigrasi Klas I khusus Medan sudah mendeportasi 75
pekerja asing berasal dari RRT, Bangladesh, dan Italia. Pendeportasian yang
dilakukan setiap tahun meningkat , hal ini didominasi dari penyalahgunaan izin
tinggal kunjungan 23. Selain itu dalam penegakan hukum keimigrasian pada tahun
2016 . Kantor Imigrasi Klas I Khusus Medan memproses 22 kasus dengan pelaku
yang terdiri dari 19 WN Tiongkok, 2 WN Bangladesh dan 1 WN Pakistan. 24
Pemberian kemudahan Visa dalam rangka meningkatkan devisa negara di
bidang pariwisata terhadap orang asing yang akan memasuki Indonesia, tentunya
harus dibarengi dengan pengawasan terhadap izin tinggalnya sebagai konsekuensi
kemudahan pemberian visa tersebut. Berdasarkan kasus penyalahgunaan izin
tinggal , sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang Republik Indonesia
berdasarkan Pasal 38 Undang –undang No.6 Tahun 2011 menyebutkan Visa
kunjungan diberikan kepada Orang Asing yang akan melakukan perjalanan ke
Wilayah Indonesia dalam rangka kunjungan tugas pemerintahan, pendidikan,

22

Tribun Medan . “ 146 Tenaga Kerja Asing Dideportasi Paling Banyak Dari Tiongkok”. ( Berita Online ) .
Diakses melalui : http://medan.tribunnews.com/2017/01/17/tahun-lalu-146-tenaga-kerja-asing-dideportasipaling-banyak-dari-tiongkok . Pada tanggal 19 April 2017 ; 10:53 PM
23
Tribun Medan . “ WNA di Sumut di Deportasi “.( Berita Online ) . Diakses melalui :
http://medan.tribunnews.com/2011/11/09/75-wna-di-sumut-dideportasi . Pada 19 April 2017 ; 10:54 PM.
24
Kementerian Hukum dan Ham .” Sepanjang 2016 Imigrasi Amankan 146 WNA di Sumatera Utara “.
(Website Resmi Keimigrasian) . Diakses Melalui : http://www.imigrasi.go.id/index.php/berita/beritautama/1231-sepanjang-2016-imigraan si-amankan-146-wna-di-sumatera-utara . Pada Tanggal 19 April 2017;
10:55 PM.

12
Universitas Sumatera Utara

sosial budaya, pariwisata, bisnis, keluarga, jurnalistik, atau singgah untuk
meneruskan perjalanan ke negara lain. Dari bunyi Pasal tersebut sudah jelas
diketahui bahwa visa kunjungan hanya dapat digunakan untuk hal-hal tertentu
saja. 25

B. Perumusan Masalah
Kebijakan bebas visa kunjungan yang dikeluarkan pemerintah dalam
rangka peningkatan devisa negara di bidang pariwisata terhadap orang asing yang
akan memasuki Indonesia , tentunya harus dibarengi dengan pengawasan terhadap
izin

tinggalnya

sebagai

konsekuensi

bebas

visa

tersebut.

Banyaknya

penyalahgunaan izin tinggal kunjungan yang dilakukan Warga Negara RRT ,
setiap tahun meningkat . Penyalahgunaan izin tinggal kunjungan umumnya
digunakan dalam rangka bekerja yang tentunya akan mengurangi kesempatan
kerja yang ada . Hal ini merupakan suatu tantangan untuk mampu menghadapi
perubahan atau dinamika modernisasi persaingan pasar bebas yang sangat cepat
ini, sehingga kita tidak tersingkirkan dalam persaingan lapangan kerja disamping
itu masih adanya kelemahan dalam penegakan pengawasan keimigrasian dan
khususnya yang berkenaan dengan pengawasan lalu lintas orang yang keluar dan
masuk Indonesia.

25

ibid

13
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian tersebut , penulis merumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut : “ Bagaimana Politik Kebijakan Kemigrasian Dalam Mencegah
Penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara RRT di Sumut?”
C. Batasan Masalah
Batasan masalah berfungsi agar suatu penelitian lebih fokus dan terarah
dalam membahas permasalahan yang diteliti sehingga dapat menghasilkan suatu
karya ilmiah yang dapat memberikan informasi terhadap pembaca . Adapun
batasan masalah yang digunakan adalah:
1. Menganalisis

bagaimana

politik

kebijakan

keimigrasian

mencegah

penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut
2. Menganalisa dampak politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah
penyalahgunaan izin tinggal kunjungan warga negara RRT di Sumut
D. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
1. Mengetahui implementasi politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah
penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut
2. Menganalisa dampak

politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah

penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut

E. Manfaat Penelitian
1. Secara

teoritis,

penelitian

ini

diharapkan

mampu

memberikan

pemahaman tentang kerangka pemikiran yang digunakan peneliti sebagai

14
Universitas Sumatera Utara

pisau analisis, diantaranya Teori hubungan internasional , teori
kedaulatan , konsep politik kebijakan dan konsep tenaga kerja asing.
2. Secara

akademis

,

penelitian ini

diharapkan

dapat

menambah

perbendaharaan referensi penelitian sosial bagi departemen ilmu politik ,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Universitas Sumatera Utara .
3. Secara praksis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
pengetahuan masyarakat umum yang berniat untuk mengkaji hubungan
internasional dan studi politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah
penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut
4. Secara pribadi , penelitian ini diharapkan mampu menjadi karya ilmiah
yang berguna bagi peneliti guna meningkatkan kemampuan menganalisis
politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah penyalahgunaan izin
tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut

F. Kerangka Teori dan Konsep

1. Teori Kedaulatan
Teori Kedaulatan dari Jean Bodin dan Thomas Hobbes menyatakan
bahwa “ the doctrine of absolute state sovereignty” bahwa doktrin kedaulatan
negara adalah mutlak. Bodin yang merupakan penggagas (founder) doktrin
kedaulatan secara ilmiah mengemukakan bahwa kedaulatan negara menunjukkan
adanya kekuasaan legislatif dan negara berbeda dengan komunitas lainnya karena

15
Universitas Sumatera Utara

negara mempunyai kekuasaan tertinggi atau disebut summa potestas. Kedaulatan
adalah kekuasaan membuat hukum dan sebagai alat untuk melaksanakan
kedaulatan dengan efektif. Sedangkan Hobbes menyatakan bahwa tidak ada
pembatasan untuk membuat hukum oleh negara yang mempunyai kedaulatan ,
tidak ada prinsip hukum alam, yang ada adalah kemampuan mengatur secara
efektif pembatasan kekuasaan mutlak dan peguasa (the ruler). 26
Bodin dan Hobbes lebih melihat kedaulatan dari azas ketertiban dalam
negeri. Sekalipun ada beberapa perbedaan pendapat antara Bodin dan Hobbes
namun pada dasarnya mereka masih sependapat bahwa kedaulatan tidak dapat
dibagi-bagi. Jean Bodin melihat kedaulatan dari aspek intern, yaitu kekuasaan
tertinggi negara untuk mengurus wilayah dan rakyatnya 27.Prinsip kedaulatan
mencakup pengertian kedaulatan intern dan ekstern (internal dan external
sovereignity) . Kedaulatan internal dan eksternal ini saling terkait dan bahkan
kedaulatan eksternal merefleksikan kensekuensi logis adanya kedaulatan internal.
Mengenai Yurisdiksi, masyarakat internasional mengakui bahwa setiap
negara mempunyai hak eklusif karena adanya prinsip kedaulatan negara dalam
batas wilayah negara yang bersangkutan tanpa ada keterikatan atau pembatasan .
Yurisdiksi ini bersumber pada kedaulatan negara yang melahirkan kewenangan
atau kekuasaan negara berdasarkan hukum Internasional untuk mengatur segala
sesuatu yang ada terjadi dalam negara. Yurisdiksi merupakan atribut kedaulatan
26

Iman Santoso. 2007.“Perspektif imigrasi,dalam United nationconvention Against Transnational organized
crime”. Jakarta : Perum Percetakan Negara RI . hal. 33 .
27

Ibid. hal 34.

16
Universitas Sumatera Utara

suatu negara dan menunjuk kepada kompetensi negara tersebut untuk mengatur
masyarakat dan kekayaan

28

. Artinya pemerintah Indonesia mempunyai peran

untuk mengatur dan mempunyai kedaulatan penuh secara yuridis terhadap setiap
orang yang masuk maupun keluar, baik itu warga negaranya ataupun juga warga
negara asing . 29

2. Teori Hubungan Internasional
Hubungan Internasional pada dasarnya merupakan interaksi antar negara –
bangsa berdaulat yang melewati batas – batas territorial . Setiap negara yang
merdeka memiliki kedaulatan untuk menentukan tindakan sesuai dengan
kepentingan negara masing – masing . Masing- masing negara di dunia saling
mempengaruhi satu sama lain dan oleh karena itu tidak ada jalan lain bagi negara
terkecuali harus berinteraksi satu sama lain. Hubungan antar bangsa sebagai
sistem dan masyarakat internasional menunjukkan unit-unit yang banyak yang
terpisah-pisah dalam hal tertentu , tetapi dalam hal lain merupakan hasil saling
memperngaruhi dari kekuatan-kekuatan yang bersatu dengan sendiri-sendiri 30.
Alasan utama mengapa kajian hubungan internasional sendiri muncul adalah
adanya fakta bahwa seluruh penduduk terbagi ke dalam wilayah komunitas politik
yang terpisah atau negara – negara merdeka yang sangat mempengaruhi cara
hidup manusia. Bidang-bidang yang mencakup hubungan internasional meliputi

28

Iman Santoso . Opcit ., hal. 45

29

Iman Santoso . Opcit., hal 46

17
Universitas Sumatera Utara

keseluruhan interaksi politik, ekonomi, budaya dan interaksi lainnya antara aktor
negara maupun non negara.
Kesadaran bahwa suatu negara tidak dapat menjamin kelangsungan hidupnya
secara mandiri menjadikan hubungan internasional menjadi amat penting bagi
suatu negara. Bila suatu kelompok tidak dapat lagi memenuhi kebutuhannya
sendiri , dan kebutuhannya yang paling vital hanya dapat dipenuhi dari luar
wilayahnya, apakah tidak lebih baik untuk menjamin kepuasan hidup itu
dilakukan melalui penaklukan kelompok-kelompok yang bersangkutan atau
melalui suatu bentuk kerjasama atau tukar – menukar. 31
Hubungan antar bangsa itu mengkehendaki suatu kondisi yang minimum
untuk dapat mengadakan saling tukar pikiran antar kelompok yaitu adanya suatu
tahap pengertian dalam bahasa dan kemungkinan pula adanya suatu masyarakat
yang cukup kuat untuk dasar sumpah yang dipegang dan dipercayai oleh kedua
pihak . Dengan cara demikian dilemma hubungan antar bangsa yang abadi telah
dihadapi manusia dalam masa pra sejarah. 32
Dalam persepktif hubungan internasional , tingkah laku atau tindakan suatu
bangsa merupakan kegiatan yang bersifat timbal balik , yaitu menerima dari dan
memberikan kepada lingkungan internasional . Bagi semua pelaku nasional
kegiatan – kegiatan berupa tindakan menerima dan memberi , secara keseluruhan
diterima sebagai system internasional . Pertukaran yang berlangsung melalui
hubungan dengan daerah lingkungannya berupa tindakan menarik dan
31
32

Ibid
Ibid

18
Universitas Sumatera Utara

memindahkan keluar berbagai macam bahan serta harta kekayaan merupakan
fungsi yang fundamental dilihat dari segi pencapaian kepentingan nasional . 33
Melalui sistem internasional dapat dibayangkan segala pertukaran , transaksi ,
persentuhan , arus informasi , dan aksi yang terjadi pada saat ini di kalangan
masyarakat dunia .Demikian pula digambarkan efek – efek yang ditimbulkan
dalam masyarakat sebagai akibat dari peristiwa – peristiwa masa lalu . Aliran aksi
– aksi dan interaksi-interaksi dikonsepsikan sebagai bergerak ke masa depan yang
disertai dengan harapan , rencana dan usulan. 34
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dengan berbagai
macam teknologi yang diciptakan menyebabkan studi hubungan internasional
menjadi semakin kompleks , Jack C.Plano mengatakan bahwa hubungan
internasional mencakup hubungan antar negara atau sebagai interaksi para aktor
yang tindakan serta kondisinya dapat menimbulkan konsekuensi terhadap aktor
lainnya , selain hubungan internasional yang semakin kompleks juga memiliki
potensi yang dapat mengandung bahaya . Hubungan internasional secara potensial
juga mengandung bahaya dikarenakan pada umumnya setiap negara yang terlibat
mendasarkan diri pada upaya mengejar kepentingan nasional masing – masing .
Dalam hal ini negara yang menjadi aktor utama dalam hubungan internasional dan
mempunyai latar belakang dalam mengadakan interaksi antarnegara di dunia
internasional .

33

Drs. R. Soeprapto .1997. “Hubungan Internasional: system , interaksi dan perilaku”. Jakarta:PT.Raja
Grafindo Persada . hal 157.
34
ibid

19
Universitas Sumatera Utara

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mochtar Mas’oed bahwa dari studi
hubungan internasional adalah bahwa potensi bahaya tersebut bisa dikurangi dan
kemungkinan untuk mewujudkan perdamaian bisa meningkat dengan cara
masyarakat internasional memiliki keinginan untuk mengambil tindakan demi
tujuan tersebut 35. Oleh karena itu perlu adanya pemerintahan dunia yang dapat
mengendalikan kekuatan-kekuatan yang menyebar dalam sistem dunia.Pemerintah
dunia ini harus diberi kewenangan untuk mengendalikan kekuatan-kekuatan dari
berbagai negara sehingga dapat mencegah terjadinya salah sangka yang dapat
memicu perlombaan senjata dan perang 36.
Menurut Nicholas J. Spykman bahwa yang diartikan dengan hubungan
internasional adalah hubungan antar individu yang berasal dari negara yang
berbeda

37

. Studi Hubungan Internasional, dapat dipersempit dengan hanya

menekankan pada salah satu aspek, yaitu aspek politik dari hubungan antar negara
hingga sampai kepada pengaruhnya terhadap politik luar negeri negara yang
bersangkutan. Hubungan tersebut dapat berupa diplomasi, spionase, perdagangan
internasional, imigrasi, turisme, kegiatan-kegiatan peperangan, bantuan luar
negeri yang semuanya merupakan fenomena-fenomena dalam studi hubungan
internasional.

35

Mochtar Mas’oed . 1990. “Ilmu hubungan internasional :Disipin dan Metodologi”. Jakarta : LP3ES.
M. Saeri . “Teori Hubungan Internasional Sebuah Pendekatan Paradigmatik “. Jurnal Transnasional, Vol. 3,
No.2. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=31725&val=2274 . Pada tahun 2012
36

37

Nicholas J.Spykman .1993. Methodes of Approach to the study of International Relation, dalam
P.Anthonius Sitepu, 2011. Studi Hubungan International, Yogyakarta:Graha Ilmu , hal. 29.

20
Universitas Sumatera Utara

3. Teori Politik Kebijakan
Beberapa negara di dunia telah mengalami perubahan setelah menempuh
perjalanan panjang, bahkan beberapa di antaranya mengalami perubahan dalam
waktu tempuh yang relatif pendek. Hal ini disebabkan karena negara-negara
tersebut menginginkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, sesuai dengan
kepentingan. Perubahan itu sendiri bukanlah suatu ancaman yang berbahaya,
bilamana dalam pertimbangannya disikapi dengan memperhatikan kelebihan dan
kekurangan dari sistem yang sudah berjalan sebelumnya. Dalam konteks ini
perubahan berarti menciptakan kondisi yang lebih baik.
Adanya pengaruh tekanan – tekanan dari luar sebagi pembuat keputusan
harus mempertimbangkan berbagai alternatif yang akan dipilih hanya berdasarkan
penilaian rasional, namun proses dan prosedur pembuatan keputusan itu tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan dunia nyata .
David Easton mengajukan 3 (tiga) unsur sebagai berikut. Pertama, the
political system values (by means of politics). Artinya, sistem politik menetapkan
nilai (dengan cara kebijakan). Kedua, its allocation are authoritive. Artinya,
penetapannya bersifat paksaan atau dengan kewenangan. Ketiga, its authoritive
allocations are binding on the society as a whole. Artinya, penetapan yang
bersifat paksaan akan mengikat masyarakat secara keseluruhan 38.
Penganalisaan terhadap pemikiran Easton terdapat sejumlah lembaga-lembaga
dan aktivitas politik dalam tuntutan (demands), dukungan-dukungan (supports),

38

Sukarna.1977. Sistem Politik . Bandung: Alumni. hal. 16-17.

21
Universitas Sumatera Utara

dan sumber-sumber (resources) menjadi keputusan-keputusan atau kebijakankebijakan yang bersifat otoritatif dan mengikat bagi seluruh anggota
masyarakat 39.
Dalam subsistem keluaran (output) yaitu hasil dari proses konversi yang terdiri
dari suprastruktur politik (eksekutif , legislatif dan yudikatif) , sedangkan
infrastruktur politik ( partai politik , kelompok kepentingan , media massa ,
perilaku pembuat keputusan , dan sebagainya ) semuanya berinteraksi dalam suatu
kegiatan atau proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Keluaran ( output ) atau hasil dari proses konversi itu berupa kebijakan publik.
Ini merupakan bentuk dari apa yang pemerintah lakukan . Karenanya kebijakan
itu secara sah akan dipaksakan pelaksanaanya kepada seluruh anggota
masyarakat. Sebuah kebijakan tidak lahir dari ruang yang steril, sehingga
kebijakan adalah keputusan atau tindakan yang diambil pemerintah yang
berkenaan dengan masalah atau kepentingan tertentu untuk mempertahankan
kekuasaan dalam masyarakat

yang lahir dari kepentingan politik dibaliknya.

Adanya kepentingan suatu negara merupakan hal yang mendasar dalam
melakukan politik luar negeri sebuah negara ,merupakan tujuan mendasar serta
faktor yang paling menentukan yang memandu para pembuat keputusan.
Perumusan kebijakan menggambarkan bahwa suatu

keputusan kebijakan

merupakan hasil dari interaksi antar aktor kebijakan yang masing - masing
memiliki keterampilan untuk mempengaruhi, kemauan untuk menggunakan
39

Marsudi dan Beddy Iriawan.2013. Sistem Politik Indonesia: Pemahaman Secara Teoretik dan Empirik.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. hal . 25.

22
Universitas Sumatera Utara

sumber daya, dan memiliki sumber – sumber pengaruh. Menurut Grindle ,
kebijakan meliputi kekuasaan , kepentingan dan strategi aktor yang terlibat. Aktor
kebijakan tersebut dapat dibedakan menjadi (a) aktor utama (resmi, atau
struktural), dan (b) aktor non - utama (tidak resmi, atau non - struktural) . Para
aktor kebijakan itu berperan dalam proses kebijakan yang meliputi tahap – tahap
sebagai berikut: (1) identifikasi isu dan permasalahan kebijakan, (2) penyusunan
agenda kebijakan, (3) perumusan proposal kebijakan, (4) penetapan kebijakan, (5)
implementasi kebijakan , (6) monitoring dan evaluasi kebijakan, dan (7) terminasi
kebijakan. Dengan demikian intensitas peran dan pengaruh politis para aktor
kebijakan dapat dikaji pada setiap tahapan proses perumusan kebijakan.
Disamping itu kebijakan merupakan rencana bertindak untuk memecahkan
persoalan dan dijadikan sebagai mekanisme politis dan administartif yang disusun
untuk mencapai tujuan tertentu . Konsekuensi-konsekuensi politik kebijakan
merupakan hasil dari proses sebuah sistem politik bisa berupa dampak positif
yang sesuai dengan harapan dari pembuat keputusan. Artinya, suatu kebijakan
setelah ditetapkan ternyata dirasakan banyak kegunaannya sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya, dan juga umumnya masyarakat dapat
menerima atau mendukung terhadap kebijakan tersebut. Meskipun demikian,
suatu kebijakan juga memiliki kemungkinan untuk membawa dampak negatif
yang

tidak

diharapkan

terjadi.Implementasi

kebijakan-kebijakan

banyak

dipengaruhi oleh lingkungan, di mana hal ini bisa membentuk kualitas dampak
kebijakan yang akan tampak kemudian. Dampak kebijakan, baik positif atau

23
Universitas Sumatera Utara

negatif, bisa menjadi umpan balik yang bisa dimanfaatkan sebagai masukanmasukan baru yang dipengaruhi oleh lingkungan.

4. Konsep Tenaga Kerja Asing
Secara umum , yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Asing adalah orang asing
yang bukan warga negara Indonesia, karena kemampuan dan kualifikasi yang
dimilikinya sangat dibutuhkan untuk melakukan kegiatan dan pekerjaan di dalam
negeri

guna

memenuhi

kebutuhan

masyarakat

.

Menurut

peraturan

ketenagakerjaan UU No. 13 Tahun 2003 , TKA ( Tenaga Kerja Asing ) adalah
warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di Indonesia .
Rekomendasi Visa Kerja adalah surat rekomendasi visa untuk maksud bekerja
yang disampaikan Direktur Pengendalian Penggunaan TKA kepada Direktur Lalu
Lintas Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi. 40
Tenaga kerja asing yang berada dan bekerja di Indonesia wajib untuk tunduk
dengan UU Ketenagakerjaan. Beberapa pengertian tenaga kerja asing sesuai
dengan ketentuan yang ada di bidang ketenagakerjaan sebagai berikut : 41
a. Tenaga Kerja Asing adalah warga negara asing pemegang visa dengan
maksud bekerja di wilayah Indonesia.

40

Suhandi . “Pengaturan Ketenagakerjaan Terhadap Tenaga Kerja Asing Dalam Pelaksanaan Masyarakat
Ekonomi ASEAN Di Indonesia “.( Karya ilmiah), Vol XXI No. 2 Tahun 2016 . Diakses melaui :
https://www.google.co.id/search?site=&source=hp&btnG=Search&q=jurnal+tenaga+kerja+asing+# . Pada 17
Mei 2017; 15:26 WIB
41
Sumaprihatiningrum . Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia . Jakarta: Himpunan Pembina
Sumberdaya Manusia Indonesia .hlm. 53.

24
Universitas Sumatera Utara

b. Pemberi Tenaga Kerja Asing (pemberi kerja TKA) adalah perusahaan ,
badan hukum , yang memperkerjakan TKA dengan membayar upah.
c. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) adalah dibuat oleh
pemberi kerja TKA untuk jangka waktu tertentu yang disahkan oleh
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi .
d. Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing ( IMTA) adalah Izin tertulis
yang diberikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi .
e. Instansi teknis adalah instansi yang memberikan izin usaha
Pemberi kerja TKA yang berbentuk persekutuan perdata, Persekutuan
Firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV), Usaha Bersama atau Associate (UB),
Usaha Dagang (UD), dan Koperasi dilarang mempekerjakan TKA kecuali diatur
dalam undang-undang 42. Berkaitan dengan UUD 1945 , maka penggunaan Tenaga
Kerja Asing harus memperhatikan aspek manfaat serta membawa dampak
terhadap :
a. Perluasan kesempatan kerja dan perlindungan terhadap pasar kerja bagi
Tenaga Kerja Indonesia.
b. Perluasan lapangan usaha yang mengantisipasi alih teknologi dan
keterampilan.
c. Pertumbuhan ekonomi dalam negeri .
Masyarakat Internasional mempunyai hak eksklusif untuk melindungi
wilayahnya dan rakyatnya tanpa adanya pembatasan karena setiap negara yang

42

ibid

25
Universitas Sumatera Utara

merdeka mempunyai kedaulatan

untuk mengatur segala yang terjadi dalam

negara . Setiap negara di dunia saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama
lain, disamping itu hubungan antar negara dapat menimbulkan konsekuensi
terhadap aktor lainnya. Hubungan antar negara dapat berupa imigrasi, dalam
kemigrasian setiap negara mempunyai aturan masing- masing untuk mengatur
setiap warga negara yang keluar dan masuk wilayah, sesuai dengan kebijakan
keimigrasian Indonesia berdasarkan Undang-undang No. 6 Tahun 2011.
Kebijakan pemerintah secara sah dan dipaksakan kepada seluruh anggota
masyarakat. Namun, pelanggaran keimigrasian terjadi akibat dari kebijakan yang
diambil pemerintah

berkenaan dengan

masalah untuk mempertahankan

kekuasaan dan memiliki kepentingan politik didalamnya , oleh karena itu
konsekuensi dari politik kebijakan dapat berupa positif dan berupa negatif .
Penyalahgunaan surat izin keimigrasian yang tidak sesuai digunakan oleh warga
negara asing untuk bekerja di Indonesia memiliki dampak yang besar . Warga
Negara Asing tersebut memiliki visa izin tinggal kunjungan selama 30 hari ,
namun digunakan untuk bekerja dan tanpa memiliki izin keimigrasian yang
lengkap.

G. Metodologi Penelitian
Berangkat dari uraian serta penjelasan tujuan penelitian maupun kerangka
pemikiran di atas , penelitian ini akan merupakan suatu cara yang digunakan
untuk memecahkan masalah pada masa sekarang berdasarkan fakta-fakta data-

26
Universitas Sumatera Utara

data yang ada . Penelitian deskriptif dapat pula diartikan sebagai penelitian yang
dimaksudkan untuk menggambarkan suatu fenomena individual , situasi atau
kelompok tertentu yang terjadi secara kekinian . 43

1. Jenis Penelitian
Sebagaimana

yang dinyatakan oleh Conny R. Semiawan , bahwa

penelitian yang tujuannya untuk memberikan gambaran tentang suatu masalah ,
gejala, fakta, peristiwa, dan realita secara luas dan mendalam sehingga diperoleh
suatu pemahaman baru , maka metode ini lebih tepat digunakan. Dalam metode
kualitatif metode yang biasa digunakan adalah wawancara, pengamatan , dan
pemanfaatan dokumen 44. Penelitian Kualitatif lebih banyak mementingkan segi
proses daripada hasil . Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang
sedang diteliti akan jauh lebih jelas diamati dalam proses.Penelitian kualitatif
dimanfaatkan oleh peneliti untuk lebih dapat memahami setiap fenomena yang
sampai sekarang belum banyak diketahui. Dengan maksud meneliti sesuatu secara
mendalam

45

.Selain itu , keunggulan dari alat penelitian kualitatif adalah bahwa

alat penelitian ,dalam hal ini peneliti dapat berbicara dan berpikir .

43

Prof.Dr.Lexy J. Moleong , MA. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Offset.hal. 9.
44
ibid
45
Ibid. hal. 7.

27
Universitas Sumatera Utara

2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini , lokasi yang menjadi sumber penelitian adalah Kanwil
Kementerian Hukum dan Ham Sumut , Badan Pusat Statistik Sumut , dan Dinas
Tenaga Kerja Sumut.

3. Teknik pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian
ini , maka melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Data Primer
Pengumpulan data ini dilakukan dengan wawancara dengan pihak-pihak yang
memiliki hubungan dengan masalah-masalah yang diteliti .Teknik ini dilakukan
dengan mewawancarai dan bertanya langsung kepada narasumber atau informan
yang dianggap relevan dalam memberikan informasi terkait penelitian ini. Dalam
tahapan wawancara penulis memilih narasumber yang erat kaitannya dengan judul
penelitian .
Dari penjelasan yang sudah diterangkan diatas, maka untuk wawancara
mendalam terdapat beberapa informan yang mendukung penelitian ini :
1. Informan utama

: Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan , dan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumut .

2. Informan tambahan

: Organisasi Serikat Buruh di Sumut ( GSBI ,
FSPMI , dan FSB KIKES KSBI)

28
Universitas Sumatera Utara

Wawancara yang dilakukan dengan

informan utama dapat memberikan

informasi mengenai data warga negara Tiongkok yang melanggar izin tinggal
kunjungan dan apa saja tindakan pihak yang berwenang untuk mengatasi
pelanggaran itu . Sedangkan dari informan tambahan dilakukan wawancara
dengan aktivis buruh di Sumut dengan organisasi antara lain : Gerakan Serikat
Buruh Indonesia , Federasi Serikat Metal Indonesia, dan Federasi Serikat Buruh
Kimia , Industri Umum , Farmasi dan Kesehatan Konfederasi Serikat Buruh
Sejahtera Indonesia .
Sebelum melakukan wawancara penulis terlebih dahulu membuat daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian sehingga, jawaban narasumber
nantinya akan dideskripsikan serta dianalisis pada bagian pembahasan karya
ilmiah ini .

b. Data Sekunder
Disamping data primer , penulis juga akan melakukan telaah pustaka ( library
research ) dari berbagai literatur terkait di Kanwil Kementerian Hukum dan Ham
Sumut, Keimigrasian Kelas I Khusus Medan dan Dinas Tenaga Kerja Sumut .
Data sekunder yang dibutuhkan adalah dokumen-dokumen dan laporan-laporan
resmi mengenai penyalahgunaan izin tinggal kunjungan yang dilakukan oleh
Warga Negara RRT di Sumut . Selain itu , informasi dan data sekunder juga
diperoleh dari studi pustaka berupa perundang-undangan , artikel, jurnal dan

29
Universitas Sumatera Utara

lainnya. Nantinya informasi yang di dapat dari berbagai sumber tadi dapat
dijadikan panduan dalam melakukan penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis desktiptif , dalam menganalisis peneliti
melakukan tiga langkah yaitu

: 1. Reduksi data , 2. Penyajian data, 3.

Pengambilan kesimpulan / verifikasi. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data data yaitu data primer maupun sekunder yang berhubungan dengan judul
penelitian dari tempat lokasi penelitian , kemudian dianalisis isinya . Setelah hasil
penelitian diuji kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan berbentuk
deskripsi.
I.

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan menjadikan penyusunan skripsi ini lebih terarah .

Agar mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, peneliti membagi skripsi ini
dalam empat bab. Adapun sistemtikanya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab satu terdiri dari latar belakang , rumusan masalah , batasan masalah , tujuan
penelitian , manfaat penelitian , kerangka penelitian , metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN INDONESIA
DAN PROFIL SUMUT

30
Universitas Sumatera Utara

Bab dua terdiri profil Sumatera Utara ,

profil keimigrasian yang meliputi

gambaran umum UU No. 6 Tahun 2011, tinjauan umum kebijakan visa
kunjungan, dan struktural kemigrasian Sumatera Utara .

BAB III ANALISIS POLITIK KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN DALAM
MENCEGAH PENYALAHGUNAAN IZIN TINGGAL KUNJUNGAN
WARGA NEGARA RRT DI SUMUT
Bab tiga peneliti akan menganalisa politik kebijakan keimigrasian

dalam

mencegah penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut
dan Menganalisa dampak

politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah

penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut.

BAB IV PENUTUP
Bab ini akan berisi penarikan kesimpulan dan saran-saran yang diperoleh dari
penelitian yang telah dilakukan dan pada bab ini juga akan terjawab pertanyaan
apa yang dilihat dalam penelitian yang dilakukan serta berisi saran-saran , baik
yang bermanfaat bagi penulis secara pribadi maupun masyarakat.

31
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

BENTUK PENGAWASAN BEBAS VISA KUNJUNGAN SINGKAT (BVKS) OLEH KANTOR KEIMIGRASIAN KEPADA WARGA NEGARA ASING YANG TINGGAL DI INDONESIA

1 13 17

PERAN KANTOR IMIGRASI BATAM DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN IZIN TINGGAL KUNJUNGAN WARGA NEGARA ASING DI KOTA BATAM.

2 14 12

SKRIPSI PERAN KANTOR IMIGRASI BATAM DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN IZIN TINGGAL KUNJUNGAN WARGA NEGARA ASING DI KOTA BATAM.

0 5 14

PENDAHULUAN PERAN KANTOR IMIGRASI BATAM DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN IZIN TINGGAL KUNJUNGAN WARGA NEGARA ASING DI KOTA BATAM.

1 18 22

PENUTUP PERAN KANTOR IMIGRASI BATAM DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN IZIN TINGGAL KUNJUNGAN WARGA NEGARA ASING DI KOTA BATAM.

0 3 12

Analisis Politik Kebijakan Keimigrasian Dalam Mencegah Penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara Asing (Studi Kasus : Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara RRT Di Sumut)

0 1 13

Analisis Politik Kebijakan Keimigrasian Dalam Mencegah Penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara Asing (Studi Kasus : Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara RRT Di Sumut)

0 1 8

Analisis Politik Kebijakan Keimigrasian Dalam Mencegah Penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara Asing (Studi Kasus : Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara RRT Di Sumut)

0 0 32

Analisis Politik Kebijakan Keimigrasian Dalam Mencegah Penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara Asing (Studi Kasus : Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara RRT Di Sumut)

0 0 2

Analisis Politik Kebijakan Keimigrasian Dalam Mencegah Penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara Asing (Studi Kasus : Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara RRT Di Sumut)

0 2 11