Peningkatan Kulitas Produk Profile dengan Menggunakan Lean Six Sigma Pada CV. Topaz Profile and Frame

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Six Sigma adalah metodologi peningkatan kualitas diciptakan di Motorola di tahun

1980-an dan merupakan metode perbaikan proses yang sangat disiplin yang mengarahkan
perusahaan untuk fokus pada mengembangkan produk dan memberikan layanan yang
sempurna. Six Sigma adalah istilah statistik yang mengukur seberapa jauh suatu proses
menyimpang dari kesempurnaan. Ide utama di balik Six Sigma adalah jika produk "cacat"
yang ada dalam proses dapat diukur maka cara untuk menghilangkannya dan mendekati
"nol cacat" dapat ditemukan secara sistematis. Konsep lean adalah metodologi pengukuran
kualitas dan peningkatan produktivitas yang diperkenalkan oleh sistem produksi Toyota
yang didasarkan pada konsep penghapusan limbah dalam proses yang akan
mengakibatkan kenaikan produktivitas dan perbaikan kecepatan dan aliran dalam value
stream. Prinsip lean dapat dinyatakan sebagai perbaikan secara terus-menerus dari proses
dengan cara mengeliminasi pemborosan yang terdapat dalam value stream.
Kedua metodologi ini berfokus pada proses bisnis dan metrik proses serta berjuang
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan kualitas pada produk dan

waktu pelayanan yang baik. Lean cenderung memandang dari segi holistik yaitu dengan
menggunakan tools seperti pemetaan pada value stream, menyeimbangkan proses kerja,
merampingkan dan meningkatkan efisiensi proses, dan meningkatkan kecepatan
pengiriman. Six Sigma menggunakan lima tahapan berulang untuk meningkatkan proses

Universitas Sumatera Utara

yang ada. Tahapan ini dikenal dengan define, measure, analyze, improve, control
(DMAIC), dan inilah yang mendasari terbentuknya Lean Six Sigma (LSS).
CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri
sekaligus pemilik pabrik ini adalah Pak Tanib Cjolia. Pabrik ini didirikan untuk memenuhi
permintaan pasar terhadap produk bingkai. CV. Topaz Profile and Frame memproduksi
bingkai dengan distributor pasar meliputi Medan, Belawan, Tebing Tinggi, Pematang
Siantar, Aceh, Padang. Produk yang hasilkan adalah profile dan frame. Profile adalah
batang bingkai yang belum di rakit dengan panjang 3 m, frame adalah bingkai yang siap
digunakan dengan berbagai ukuran sesuai permintaan konsumen. CV. Topaz Profile and
Frame berlokasi di Jl. Tuntungan, Tanjung Anom no. 508, Medan. Pekerja pada lantai
pabrik memmiliki pengalaman kerja selama 2 tahun dengan status pendidikan lulusan
SMA.
Berikut tipe profile yang di produksi:

Tabel 1.1. Tipe dan Kecacatan Profile Tahun 2015
No.
Urut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.
13.
14.

ISI PROFILE PER

Kecacatan
KOTAK (batang)
TP02-SEMUA TIPE
91
9,56%
TP03-SEMUA TIPE
55
5,67%
TP03ww-SEMUA TIPE
55
12,35%
TP04-SEMUA TIPE
42
11,47%
TP04GM-SEMUA TIPE
42
13,12%
TP05-SEMUA TIPE
40
8,89%

TP06-SEMUA TIPE
48
12,44%
TP08RD-LINEN
50
8,49%
TP10-SEMUA TIPE
18
10,34%
TP11-SEMUA TIPE
24
12,45%
Tabel 1.1. Tipe dan Kecacatan Profile Tahun 2015 (Lanjutan)
Tipe Profile

TP12-SEMUA TIPE
TP14-SEMUA TIPE
TP16-SEMUA TIPE
TP20-SEMUA TIPE


15
16
12
12

13,47%
7,66%
10,12%
27,86%

Universitas Sumatera Utara

15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

23.

TP24-SEMUA TIPE
TP25-SEMUA TIPE
TP26-SEMUA TIPE
TP29-SEMUA TIPE
TP33-SEMUA TIPE
TP34-SEMUA TIPE
TP37-SEMUA TIPE
TP38-SEMUA TIPE
TP41-SEMUA TIPE

50
18
18
10
10
10
20
13

14

11,38%
8,43%
12,93%
10,23%
7,85%
13,84%
12,93%
10,37%
9,55%

Jenis profile yang digunakan untuk diteliti kecacatannya adalah jenis TP20 karena
paling banyak diproduksi dan memiliki kecacatan 27,86%. Kecacatan ini merupakan
tingkat kecacatan tertinggi dibandingkan jenis profile yang lain. Scrap yang dihasilkan
dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Sumber : CV. Topaz Profle and Frame

Gambar 1.1. Scrap yang Dihasilkan


Lingkaran pada Gambar 1.1. menunjukkan kecacatan produk yang berlubang.
Scrap yang terjadi berasal dari stasiun kerja injeksi. Berdasarkan hasil wawancara dengan
pihak perusahaan, faktor penyebab dari scrap adalah jumlah Natrium Bikarbonat

Universitas Sumatera Utara

(pengembang) dan suhu peleburan yang tidak sesuai. Jumlah scrap tinggi mengakibatkan
harus dilakukan rework. Oleh karena itu perlu di lakukan lean six sigma untuk
peningkatan kualitas.
Lean digunakan untuk mengeliminasi aktivitas yang tidak memberikan manfaat
seperti, proses set up. Six sigma digunakan untuk meningkatkan kualitas proses. Jumlah
Natrium Bikarbonat (pengembang) yang terlalu banyak akan membuat profile menjadi
berlubang. Suhu peleburan yang tinggi akan membuat profile menjadi lembek. Jumlah
scrap yang dihasilkan terlalu banyak jika dibandingkan dengan jumlah produk yang dapat
dijual. Prinsip six sigma adalah zero defect sehingga mengurangi output dan
meningkatkan profit, maka dari itu penerapan lean six sigma dapat mengurangi scrap yang
dihasilkan.
Pada penelitian Izzati (2013) dalam jurnal “Quality Control Analysis of Milk
Powder Produkction Process Using Lean Six Sigma Method” bahwa salah satu metode

yang tepat dalam upaya peningkatan kualitas adalah dengan metode Lean Six Sigma dapat
di definisikan sebagai suatu pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan waste atau aktivitas yang tidak bernilai tambah. Tahapan Lean Six Sigma
yang dilaksanakan meliputi define, measure, dan analyze. Analisis pengendalian kualitas
proses produksi susu bubuk memperlihatkan bahwa dalam aktivitas proses produksi susu
bubuk sebesar 58,62% merupakan Value Added Activity (VAA), 12,07% merupakan Non
Value Added Activity (NVAA), dan 29,31% merupakan necessary but Non Value Added
Activity (NNVAA). Nilai DPMO untuk proses produksi susu bubuk sebesar 7511,06
denggan nilai sigma sebesar 3,93. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya penyimpangan
produk yang dihasilkan antara lain manusia (perbedaan keterampilan, kurang memahami

Universitas Sumatera Utara

proses produksi, serta kurang teliti dan konsentrasi), mesin (kondisi mesin kotor dan
setting mesin tidak sesuai), metode (metode setting mesin kurang baik), dan bahan baku
(bahan baku kemasan kurang baik).
Pada penelitian Fernando (2014) dalam jurnal “Optimasi Lini Produksi dengan
Value Stream Mapping dan Value Stream Analysis Tools” bahwa meminimalkan
pemborosan dalam proses produksi adalah salah satu tujuan dari suatu perusahaan. Lean
adalah metode yang dapat meminimalkan pemborosan dalam proses produksi. Dalam

penelitian ini, metode yang digunakan untuk meminimalkan limbah di PT. Bonindo Abadi
adalah Value Stream Analysis Tools (VALSAT) dan Value Stream Mapping (VSM). VSM
digunakan untuk melihat kondisi peta keadaan pada perusahaan. Pengurangan pemborosan
dilakukan dengan menggunakan salah satu alat dari VALSAT yaitu Process Activity
Mapping (PAM). Jumlah non value added (NVA) yang ditemukan dalam proses produksi
PT. X adalah 90,17% diikuti oleh necessary but non value added (NNVA) dengan jumlah
9,79% dan value added (VA) sebesar 0,04%. Usulan perbaikan yang diberikan adalah
dengan mengurangi jumlah waktu aktivitas NVA atau menghilangkannya.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat ditarik rumusan masalah yaitu kesalahan jumlah

Natrium Bikarbonat (pengembang) dan suhu peleburan dapat menghasilkan scrap rata-rata
adalah 27,86%. Scrap yang tinggi dapat menciptakan pemborosan waktu dan menurunnya
kualitas produk.

Universitas Sumatera Utara


1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah mengidentifikasi kegiatan value added dan non

value added serta mengeliminasi pemborosan sehingga diperoleh waktu proses paling
efisien diharapkan kualitas produk meningkat.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Mengidentifikasi Non Value Added Activity dan Value Added Activity
2. Meningkatkan kualitas dengan menurunkan jumlah produk cacat yang dihasilkan.
3. Mengetahui process cycle efficiency sebelum dan sesudah melakukan peningkatan
kualitas.
4. Mengetahui perbedaan produktivitas awal bahan baku dengan produktivitas usulan
bahan baku.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh
selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan
masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal menganalisis
produktivitas bahan baku dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi perusahaan (CV. Profile and Frame) dalam meningkatkan
produktivitas bahan baku dan mengurangi jumlah scrap yang dihasilkan.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Universitas Sumatera Utara

Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan (CV. Profile and Frame)
dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.5.

Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Penelitian ini dilaksanakan di departemen profile. Profile yang diteliti adalah jenis
TP20.
2. Produk yang diamati merupakan produk hasil pemotongan di stasiun pemotongan.
3. Pengamatan dilakukan pada jam kerja.
4. Metode pemecahan masalah menggunakan pendekatan Lean Six Sigma metode
DMAIC.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Proses produksi berlangsung sesuasi dengan SOP.
2. Keadaan fisik pabrik tidak berubah.

1.6.

Sistematika Penulisan Tugas Sarjana
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas sarjana adalah sebagai

berikut:
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari
penelitian yang dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas
sarjana.

Universitas Sumatera Utara

Bab II Gambaran Umum CV. Topaz Profile and Frame, berisi lingkup perusahaan,
lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja, jam kerja
karyawan, dan sistem pengupahan.
Bab III Landasan teori, berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan
masalah yaitu teori produktivitas, pengendalian kualitas, pendekatan Lean Six Sigma
dengan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Sumber teori atau
literatur yang menjadi dasar penelitian diperoleh dari buku-buku dan jurnal penelitian
yang berhubungan dengan topik tersebut dan disertakan pada daftar pustaka.
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam
penelitian yaitu penentuan tempat dan waktu penelitian, objek penelitian, jenis penelitian,
kerangka berfikir, variabel penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan data,
metode pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampi kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi data primer dan data sekunder.
Data primer yang diperoleh yaitu data rating factor dan allowance. Data sekunder yaitu
data uraian proses produksi, waktu proses produksi, data penggunaan bahan baku, jumlah
produksi dan jumlah scrap yang dihasilkan. Pada pengolahan data digunakan perhitungan
produktivitas bahan baku awal dan usulan dengan pendekatan Lean Six Sigma.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis dari hasil pengolahan data
dan alternatif dari pemecahan masalah.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi CV. Profile and Frame.

Universitas Sumatera Utara