Optimasi Perencanaan Produksi dengan Metode Fuzzy Goal Programming
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perencanaan produksi merupakan prasayarat dasar untuk mencapai tujuan
dari masing-masing perusahaan manufaktur. Perencanaan produksi ialah suatu
kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa
banyak diproduksi, kapan diproduksi dan apa sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan produk yang telah ditetapkan. Perencanaan produksi dilakukan
untuk memenuhi permintaan pelanggan pada waktu yang tepat dengan sumber
daya yang tersedia dan biaya yang minimum.
PT. Neo National adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi
peralatan elektronik rumah tangga. Peralatan elektronik rumah tangga yang
diproduksi oleh PT Neo National adalah dispenser, kipas angin, dan blender. Data
jumlah penjualan peralatan elektronik
PT Neo National selama periode Mei
2015-April 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1. menunjukkan bahwa penjualan produk hasil produksi PT Neo
National yang terbesar adalah produk dispenser dan mengindikasikan produk
dispenser yang dapat menyediakan kebutuhan air minum dalam kondisi panas,
dingin maupun normal secara praktis lebih dibutuhkan oleh konsumen
dibandingkan blender dan kipas angin. Oleh karena itu produk dispenser dipilih
menjadi bahan penelitian. PT Neo National memproduksi beberapa tipe dispenser
Universitas Sumatera Utara
yaitu, DS 105 HN, DS 108 HN, DS 121 HN, dan DS 299 HNS. Jumlah produk
dispenser periode Mei 2015- April 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. menunjukkan bahwa produk dispenser yang paling diminati
adalah tipe DS 108 HN dan DS 121 HN, maka yang menjadi bahan penelitian
adalah produk dispenser tipe DS 108 HN dan DS 121 HN.
Dalam produksinya, perusahaan sering dihadapkan pada permasalahan
penentuan jumlah produksi untuk masing-masing tipe dispenser. Pada saat ini,
perencanaan produksi yang diterapkan oleh perusahaan hanya berdasarkan
pengalaman dari pembuat keputusan dan hasil peramalan. Berikut data jumlah
permintaan dispenser tipe DS 121 HN dan DS 108 HN pada PT Neo National.
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa permintaan konsumen terhadap produk
dispenser selalu berfluktuasi. Dispenser tipe DS 121 HN merupakan dispenser
yang paling banyak diminati oleh konsumen. Untuk memenuhi permintaan
konsumen tersebut, perusahaan menyediakan dua lini perakitan pada proses
produksi produk DS 121 HN, sedangkan untuk tipe DS 108 HN hanya satu lini
perakitan. Namun, jika kondisi pasar off-season maka perusahaan akan
mengurangi jumlah lini perakitan produk DS 121 HN. Dan pada peak season,
perusahan akan memberlakukan penambahan jam kerja (overtime) untuk kedua
tipe dispenser tersebut.
Pada saat ini, perusahaan tidak memiliki nilai yang pasti dari serangkaian
goal yang ada, seperti batasan jumlah item yang diproduksi, jumlah persediaan
maksimal/minimal yang diperbolehkan, batasan ketersediaan jam kerja dan
pendapatan minimal dengan kendala target produksi minimal yang harus dicapai.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan berorientasi untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga
perusahaan akan menambah jam kerja hingga permintaan pelanggan yang
didasarkan pada hasil peramalan tersebut terpenuhi. Hal ini menyebabkan
kesamaran nilai pencapaian dari goal yang ada untuk mencapai kondisi yang
optimal. Untuk tetap menjaga keunggulan bersaing selain dari sisi kualitas
produk, perusahaan juga perlu melakukan efisiensi dari sisi biaya dan sumber
daya perusahaan. Pengalokasian sumber daya perusahaan yang meliputi sumber
daya manusia (tenaga kerja), material, mesin dan waktu kerja perlu dioptimalkan.
Untuk melakukan optimasi perencanaan produksi, perusahaan harus memiliki
nilai yang pasti terhadap serangkaian goal yang akan dicapai.
Pendekatan fuzzy goal programming adalah sebuah metode yang
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan dengan informasi
yang tidak pasti dalam proses produksi seperti jumlah permintaan produk dan juga
mempunyai kemampuan untuk mengoptimalkan masalah yang multi tujuan dan
multi periode. Logika fuzzy digunakan untuk mendefinisikan dan memecahkan
masalah-masalah dengan informasi yang kurang pasti di dalam sistem melalui
pemberian toleransi maksimum dan minimum suatu fungsi tujuan sesuai dengan
kondisi yang diterapkan perusahaan. Penerapan metode Fuzzy Goal Programming
diharapkan dapat mengatasi ketidakpastian yang muncul sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih optimal melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia di
perusahaan.
Penelitian tentang Fuzzy Goal Programming telah dilakukan oleh Vahideh
Hosseini dkk di Iran (2015) dengan judul Model Fuzzy Programming Model
Universitas Sumatera Utara
untuk Perencanaan Produksi pada Industri Makanan. Pada industri makanan,
biaya yang tinggi dan tren komsumsi musiman yang hampir tetap serta
memperhatikan penurunan mutu dari bahan baku dan produk serta pentingnya
pengurangan limbah produksi,
maka penting untuk melakukan perencanaan
produksi yang tepat dan ilmiah. Karena itu, metode yang tepat harus dicari yang
dapat digunakan untuk rencana produksi terbaik, dimana memungkinkan
fleksibilitas yang tinggi terhadap perubahan kondisi permintaan, dan di sisi lain
memperhitungkan batasan-batasan yang ada dan kompleksitas proses produksi
serta ketidakpastian lingkungan untuk mencapai tingkat tertinggi dari efisiensi dan
efektivitas. Model fuzzy adalah salah satu model yang memiliki kemungkinan
memperhitungkan ketidakpastian dan sudut pandang dari pembuat keputusan
berkaitan dengan perencanaan produksi. Pendekatan fuzzy goal programming
adalah sebuah metode yang mempunyai kemampuan untuk mempertimbangkan
kondisi yang tidak pasti dalam proses produksi dan juga mempunyai kemampuan
untuk mengoptimalkan masalah yang multi tujuan dan multi periode. Yang
menjadi tujuan dalam penelitian adalah memaksimalkan produksi produk yang
lebih menguntungkan, permintaan yang tepat waktu, meminimalkan pendapatan
yang hilang, meminimalkan idle time mesin, dan meminimalkan pemborosan
produk. Software LINGO digunakan untuk memecahkan permasalahan.
Pendekatan Fuzzy Goal Programming juga digunakan dalam masalah
pendistribusian produk makanan dari Usaha Kecil Menengah Makanan oleh
Bhargava dkk (2015). Dalam hal ini permintaan terhadap produk tinggi, namun
tidak semua permintaan dapat dipenuhi karena faktor-faktor pembatas tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini, permintaan selalu tidak pasti sehingga permintaan dianggap
sebagai sesuatu yang bersifat kabur (fuzzy). Perusahaan harus memastikan bahwa
hanya permintaan yang paling menguntungkan yang diutamakan untuk terpenuhi.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan model Fuzzy Goal Programming
dalam rangka untuk memenuhi permintaan dari pelanggan yang selalu tidak pasti
dengan tiga tujuan utama . Tujuan yang ingin dicapai dalam penenlitian ini adalah
menentukan jumlah dari lima jenis produk makanan beku yang akan
didistribusikan ke tiga lokasi berbeda, memaksimalkan total keuntungan, dan
meminimalkan total biaya produksi.
Taghizadeh dkk (2015) juga menggunakan teknik fuzzy goal programming
dalam optimasi perencanaan produksi. Persediaan pada industri medis dilakukan
berdasarkan jumlah pesanan, karena biaya produksi yang tinggi dan ketentuan
proses konsumsi. Oleh karena sifat permintaan, perencanaan produksi dalam
industri ini sangat penting, dengan cara yang memiliki fleksibilitas yang tinggi
dan mampu mengkoordinasikan dengan permintaan. Metode penelitian yang
digunakan dalam kasus ini adalah fuzzy goal programming. Metode ini dapat
memperhitungkan opini dari manager dan pembuat keputusan dalam industri.
Pembuat keputusan memperkirakan nilai tujuan yang diharapkan untuk dicapai,
kemudian fuzzy goal programming akan mengkonversikan tingkat pencapaian ini
ke dalam bahasa matematika. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.
Perubahan besar pada harga kapal, bahan bakar, minyak dan onderdil,
membuat perusahaan transportasi penting untuk untuk mempelajari armada kapal
Universitas Sumatera Utara
mereka dari segi ekonomi. Hilal dkk (2015), menggunakan fuzzy goal programing
untuk mendapat produksi optimum dari onderdil kapal dengan anggaran modal
yang kabur (fuzzy). Tujuan dari penelitian adalah meminimalkan ketidakpastian
anggaran modal dan ketidakpastian dari keuntungan yang diharapkan.
Dina Mustifa dkk (2015) membahas tentang pelaksanaan strategi fuel
tankering dengan studi kasus PT. X. Adanya perubahan harga avtur yang tidak
menentu, membuat perusahaan penerbangan harus membuat inisiatif untuk bisa
meningkatkan profit bagi perusahaan. Salah satu strategi yang direkomendasikan
dalam upaya penghematan biaya bahan bakar pesawat adalah strategi fuel
tankering. Fuel Tankering sendiri merupakan prosedur membawa fuel tambahan
yang bertujuan mendapatkan penghematan biaya dengan memanfaatkan
perbedaan harga antara bandara keberangkatan dan bandara kedatangan. Dengan
menggunakan pendekatan fuzzy goal programming, perusahaan ingin memperoleh
nilai extra optimal yang bisa dibawa oleh pesawat, meminimumkan biaya
pengeluaran untuk pembelian avtur dan saving yang optimal dari pelaksanaan
tankering. Fuzzy goal programming digunakan dalam menentukan optimasi
karena dapat memberi fleksibilitas untuk melihat ketidak pastian akibat samarnya
data yang dimiliki.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Bhargava dkk (2014) pada UKM
Jemy’s Bakery di kota Pekan, Pahang dengan judul Model Fuzzy Goal
Programming untuk Produksi Roti. Permintaan yang banyak terhadap produk roti
dan dengan harga yang terjangkau UKM Jemy’s Bakery perlu melakukan
perencanaan produksi untuk menentukan jumlah produksi optimum sehingga
Universitas Sumatera Utara
UKM Jemy’s Bakery memenuhi permintaan pelanggan dan dapat bersaing dengan
UKM sejenis yang ada di daerah tersebut. Penelitian ini digunakan untuk
memaksimalkan keuntungan penjualan harian, meminimalkan overtime dan
memaksimalkan utility dari mesin.
1.2.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah kesamaran nilai
pencapaian dari serangkaian goal yang ada seperti batasan jumlah item yang
diproduksi, jumlah persediaan maksimal/minimal yang diperbolehkan, batasan
ketersediaan jam kerja dan pendapatan minimal dengan kendala target produksi
minimal yang harus dicapai sehingga perusahaan tidak mempunyai suatu
kepastian untuk mencapai kondisi optimal. Sehingga diperlukan perencanaan
produksi
yang
memliki
kemampuan
untuk
mempertimbangkan
semua
ketidakpastian dalam proses produksi melalui pemberian nilai toleransi
pencapaian maksimum dan minimum dengan menggunakan metode Fuzzy Goal
Programming.
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan perencanaan
jumlah produksi yang optimum terhadap masing-masing tipe dispenser dengan
metode Fuzzy Goal Programming.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.
Mengetahui estimasi trend atau pola permintaan produksi.
Universitas Sumatera Utara
2.
Mengetahui kebutuhan waktu penyelesaian produk
3.
Optimasi jumlah produk yang dihasilkan dan sumber daya secara
terintegrasi.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan dari laboratorium di
lapangan kerja sehingga mahasiswa dapat menganalisa dan mengevaluasi
setiap permasalahan yang terjadi sebelum mahasiswa memasuki dunia kerja.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan untuk
mengoptimalkan perencanaan produksi di perusahaan.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Penelitian yang dilakukan dapat menambah referensi yang dapat memperkaya
laporan-laporan penelitian di Teknik Industri USU serta dapat dijadikan
sebagai acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
1.5.
Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Batasan-batasan masalah yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Data-data yang digunakan pada penelitian adalah data-data pada tahun Mei
2015- April 2016.
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap produk dispenser tipe DS 121 HN dan
tipe DS 108 HN.
3. Waktu produksi yang dipakai adalah waktu proses molding dan perakitan
produk hingga pengepakan
4. Pengolahan data dengan Fuzzy Goal Programming menggunakan software
LINDO ( Linier Interactive Discrete Optimizer).
5. Faktor kendala yang digunakan adalah jumlah produksi, jumlah pendapatan,
dan waktu produksi.
Asumsi-asumsi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah bahan baku selalu mencukupi untuk proses produksi
2. Proses produksi di perusahaan berlangsung normal.
3. Semua fasilitas yang digunakan pada proses produksi berada dalam kondisi
tidak rusak dan bekerja secara normal.
4. Harga bahan baku dan harga jual produk tidak mengalami perubahan.
5. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi
produk.
Universitas Sumatera Utara
6. Kemampuan operator pada kedua lini perakitan produk DS 121 HN dianggap
sama.
1.6.
Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam
beberapa bab sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika
penulisan laporan penelitian.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah singkat dari
PT. Neo National, ruang lingkup bidang usaha, visi dan misi, lokasi perusahaan,
daerah pemasaran, serta organisasi dan manajemen.
Bab III Landasan Teori, berisi tinjauan Pustaka yang berisi teori-teori
yang mendukung pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan
berhubungan dengan perencanaan produksi dengan metode goal programming
dan fuzzy goal programming.
Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian seperti penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian,
objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual penelitian, blok
diagram prosedur penelitian, pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis
pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara
Bab V, yaitu Pengumpulan dan Pengolahan Data, memuat data-data yang
dikumpulkan peneliti yang berhubungan dengan pemecahan permasalahan
penelitian, baik data primer maupun data sekunder, serta bagaimana data-data
tersebut diolah untuk memperoleh hasil yang menjadi dasar pemecahan
permasalahan tersebut.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, yang memaparkan analisis terhadap
hasil dari pengolahan data dan hasil pemecahan permasalahan penelitian.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan
pengembangan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perencanaan produksi merupakan prasayarat dasar untuk mencapai tujuan
dari masing-masing perusahaan manufaktur. Perencanaan produksi ialah suatu
kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa
banyak diproduksi, kapan diproduksi dan apa sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan produk yang telah ditetapkan. Perencanaan produksi dilakukan
untuk memenuhi permintaan pelanggan pada waktu yang tepat dengan sumber
daya yang tersedia dan biaya yang minimum.
PT. Neo National adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi
peralatan elektronik rumah tangga. Peralatan elektronik rumah tangga yang
diproduksi oleh PT Neo National adalah dispenser, kipas angin, dan blender. Data
jumlah penjualan peralatan elektronik
PT Neo National selama periode Mei
2015-April 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1. menunjukkan bahwa penjualan produk hasil produksi PT Neo
National yang terbesar adalah produk dispenser dan mengindikasikan produk
dispenser yang dapat menyediakan kebutuhan air minum dalam kondisi panas,
dingin maupun normal secara praktis lebih dibutuhkan oleh konsumen
dibandingkan blender dan kipas angin. Oleh karena itu produk dispenser dipilih
menjadi bahan penelitian. PT Neo National memproduksi beberapa tipe dispenser
Universitas Sumatera Utara
yaitu, DS 105 HN, DS 108 HN, DS 121 HN, dan DS 299 HNS. Jumlah produk
dispenser periode Mei 2015- April 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. menunjukkan bahwa produk dispenser yang paling diminati
adalah tipe DS 108 HN dan DS 121 HN, maka yang menjadi bahan penelitian
adalah produk dispenser tipe DS 108 HN dan DS 121 HN.
Dalam produksinya, perusahaan sering dihadapkan pada permasalahan
penentuan jumlah produksi untuk masing-masing tipe dispenser. Pada saat ini,
perencanaan produksi yang diterapkan oleh perusahaan hanya berdasarkan
pengalaman dari pembuat keputusan dan hasil peramalan. Berikut data jumlah
permintaan dispenser tipe DS 121 HN dan DS 108 HN pada PT Neo National.
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa permintaan konsumen terhadap produk
dispenser selalu berfluktuasi. Dispenser tipe DS 121 HN merupakan dispenser
yang paling banyak diminati oleh konsumen. Untuk memenuhi permintaan
konsumen tersebut, perusahaan menyediakan dua lini perakitan pada proses
produksi produk DS 121 HN, sedangkan untuk tipe DS 108 HN hanya satu lini
perakitan. Namun, jika kondisi pasar off-season maka perusahaan akan
mengurangi jumlah lini perakitan produk DS 121 HN. Dan pada peak season,
perusahan akan memberlakukan penambahan jam kerja (overtime) untuk kedua
tipe dispenser tersebut.
Pada saat ini, perusahaan tidak memiliki nilai yang pasti dari serangkaian
goal yang ada, seperti batasan jumlah item yang diproduksi, jumlah persediaan
maksimal/minimal yang diperbolehkan, batasan ketersediaan jam kerja dan
pendapatan minimal dengan kendala target produksi minimal yang harus dicapai.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan berorientasi untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga
perusahaan akan menambah jam kerja hingga permintaan pelanggan yang
didasarkan pada hasil peramalan tersebut terpenuhi. Hal ini menyebabkan
kesamaran nilai pencapaian dari goal yang ada untuk mencapai kondisi yang
optimal. Untuk tetap menjaga keunggulan bersaing selain dari sisi kualitas
produk, perusahaan juga perlu melakukan efisiensi dari sisi biaya dan sumber
daya perusahaan. Pengalokasian sumber daya perusahaan yang meliputi sumber
daya manusia (tenaga kerja), material, mesin dan waktu kerja perlu dioptimalkan.
Untuk melakukan optimasi perencanaan produksi, perusahaan harus memiliki
nilai yang pasti terhadap serangkaian goal yang akan dicapai.
Pendekatan fuzzy goal programming adalah sebuah metode yang
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan dengan informasi
yang tidak pasti dalam proses produksi seperti jumlah permintaan produk dan juga
mempunyai kemampuan untuk mengoptimalkan masalah yang multi tujuan dan
multi periode. Logika fuzzy digunakan untuk mendefinisikan dan memecahkan
masalah-masalah dengan informasi yang kurang pasti di dalam sistem melalui
pemberian toleransi maksimum dan minimum suatu fungsi tujuan sesuai dengan
kondisi yang diterapkan perusahaan. Penerapan metode Fuzzy Goal Programming
diharapkan dapat mengatasi ketidakpastian yang muncul sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih optimal melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia di
perusahaan.
Penelitian tentang Fuzzy Goal Programming telah dilakukan oleh Vahideh
Hosseini dkk di Iran (2015) dengan judul Model Fuzzy Programming Model
Universitas Sumatera Utara
untuk Perencanaan Produksi pada Industri Makanan. Pada industri makanan,
biaya yang tinggi dan tren komsumsi musiman yang hampir tetap serta
memperhatikan penurunan mutu dari bahan baku dan produk serta pentingnya
pengurangan limbah produksi,
maka penting untuk melakukan perencanaan
produksi yang tepat dan ilmiah. Karena itu, metode yang tepat harus dicari yang
dapat digunakan untuk rencana produksi terbaik, dimana memungkinkan
fleksibilitas yang tinggi terhadap perubahan kondisi permintaan, dan di sisi lain
memperhitungkan batasan-batasan yang ada dan kompleksitas proses produksi
serta ketidakpastian lingkungan untuk mencapai tingkat tertinggi dari efisiensi dan
efektivitas. Model fuzzy adalah salah satu model yang memiliki kemungkinan
memperhitungkan ketidakpastian dan sudut pandang dari pembuat keputusan
berkaitan dengan perencanaan produksi. Pendekatan fuzzy goal programming
adalah sebuah metode yang mempunyai kemampuan untuk mempertimbangkan
kondisi yang tidak pasti dalam proses produksi dan juga mempunyai kemampuan
untuk mengoptimalkan masalah yang multi tujuan dan multi periode. Yang
menjadi tujuan dalam penelitian adalah memaksimalkan produksi produk yang
lebih menguntungkan, permintaan yang tepat waktu, meminimalkan pendapatan
yang hilang, meminimalkan idle time mesin, dan meminimalkan pemborosan
produk. Software LINGO digunakan untuk memecahkan permasalahan.
Pendekatan Fuzzy Goal Programming juga digunakan dalam masalah
pendistribusian produk makanan dari Usaha Kecil Menengah Makanan oleh
Bhargava dkk (2015). Dalam hal ini permintaan terhadap produk tinggi, namun
tidak semua permintaan dapat dipenuhi karena faktor-faktor pembatas tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini, permintaan selalu tidak pasti sehingga permintaan dianggap
sebagai sesuatu yang bersifat kabur (fuzzy). Perusahaan harus memastikan bahwa
hanya permintaan yang paling menguntungkan yang diutamakan untuk terpenuhi.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan model Fuzzy Goal Programming
dalam rangka untuk memenuhi permintaan dari pelanggan yang selalu tidak pasti
dengan tiga tujuan utama . Tujuan yang ingin dicapai dalam penenlitian ini adalah
menentukan jumlah dari lima jenis produk makanan beku yang akan
didistribusikan ke tiga lokasi berbeda, memaksimalkan total keuntungan, dan
meminimalkan total biaya produksi.
Taghizadeh dkk (2015) juga menggunakan teknik fuzzy goal programming
dalam optimasi perencanaan produksi. Persediaan pada industri medis dilakukan
berdasarkan jumlah pesanan, karena biaya produksi yang tinggi dan ketentuan
proses konsumsi. Oleh karena sifat permintaan, perencanaan produksi dalam
industri ini sangat penting, dengan cara yang memiliki fleksibilitas yang tinggi
dan mampu mengkoordinasikan dengan permintaan. Metode penelitian yang
digunakan dalam kasus ini adalah fuzzy goal programming. Metode ini dapat
memperhitungkan opini dari manager dan pembuat keputusan dalam industri.
Pembuat keputusan memperkirakan nilai tujuan yang diharapkan untuk dicapai,
kemudian fuzzy goal programming akan mengkonversikan tingkat pencapaian ini
ke dalam bahasa matematika. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.
Perubahan besar pada harga kapal, bahan bakar, minyak dan onderdil,
membuat perusahaan transportasi penting untuk untuk mempelajari armada kapal
Universitas Sumatera Utara
mereka dari segi ekonomi. Hilal dkk (2015), menggunakan fuzzy goal programing
untuk mendapat produksi optimum dari onderdil kapal dengan anggaran modal
yang kabur (fuzzy). Tujuan dari penelitian adalah meminimalkan ketidakpastian
anggaran modal dan ketidakpastian dari keuntungan yang diharapkan.
Dina Mustifa dkk (2015) membahas tentang pelaksanaan strategi fuel
tankering dengan studi kasus PT. X. Adanya perubahan harga avtur yang tidak
menentu, membuat perusahaan penerbangan harus membuat inisiatif untuk bisa
meningkatkan profit bagi perusahaan. Salah satu strategi yang direkomendasikan
dalam upaya penghematan biaya bahan bakar pesawat adalah strategi fuel
tankering. Fuel Tankering sendiri merupakan prosedur membawa fuel tambahan
yang bertujuan mendapatkan penghematan biaya dengan memanfaatkan
perbedaan harga antara bandara keberangkatan dan bandara kedatangan. Dengan
menggunakan pendekatan fuzzy goal programming, perusahaan ingin memperoleh
nilai extra optimal yang bisa dibawa oleh pesawat, meminimumkan biaya
pengeluaran untuk pembelian avtur dan saving yang optimal dari pelaksanaan
tankering. Fuzzy goal programming digunakan dalam menentukan optimasi
karena dapat memberi fleksibilitas untuk melihat ketidak pastian akibat samarnya
data yang dimiliki.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Bhargava dkk (2014) pada UKM
Jemy’s Bakery di kota Pekan, Pahang dengan judul Model Fuzzy Goal
Programming untuk Produksi Roti. Permintaan yang banyak terhadap produk roti
dan dengan harga yang terjangkau UKM Jemy’s Bakery perlu melakukan
perencanaan produksi untuk menentukan jumlah produksi optimum sehingga
Universitas Sumatera Utara
UKM Jemy’s Bakery memenuhi permintaan pelanggan dan dapat bersaing dengan
UKM sejenis yang ada di daerah tersebut. Penelitian ini digunakan untuk
memaksimalkan keuntungan penjualan harian, meminimalkan overtime dan
memaksimalkan utility dari mesin.
1.2.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah kesamaran nilai
pencapaian dari serangkaian goal yang ada seperti batasan jumlah item yang
diproduksi, jumlah persediaan maksimal/minimal yang diperbolehkan, batasan
ketersediaan jam kerja dan pendapatan minimal dengan kendala target produksi
minimal yang harus dicapai sehingga perusahaan tidak mempunyai suatu
kepastian untuk mencapai kondisi optimal. Sehingga diperlukan perencanaan
produksi
yang
memliki
kemampuan
untuk
mempertimbangkan
semua
ketidakpastian dalam proses produksi melalui pemberian nilai toleransi
pencapaian maksimum dan minimum dengan menggunakan metode Fuzzy Goal
Programming.
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan perencanaan
jumlah produksi yang optimum terhadap masing-masing tipe dispenser dengan
metode Fuzzy Goal Programming.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.
Mengetahui estimasi trend atau pola permintaan produksi.
Universitas Sumatera Utara
2.
Mengetahui kebutuhan waktu penyelesaian produk
3.
Optimasi jumlah produk yang dihasilkan dan sumber daya secara
terintegrasi.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan dari laboratorium di
lapangan kerja sehingga mahasiswa dapat menganalisa dan mengevaluasi
setiap permasalahan yang terjadi sebelum mahasiswa memasuki dunia kerja.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan untuk
mengoptimalkan perencanaan produksi di perusahaan.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Penelitian yang dilakukan dapat menambah referensi yang dapat memperkaya
laporan-laporan penelitian di Teknik Industri USU serta dapat dijadikan
sebagai acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
1.5.
Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Batasan-batasan masalah yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Data-data yang digunakan pada penelitian adalah data-data pada tahun Mei
2015- April 2016.
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap produk dispenser tipe DS 121 HN dan
tipe DS 108 HN.
3. Waktu produksi yang dipakai adalah waktu proses molding dan perakitan
produk hingga pengepakan
4. Pengolahan data dengan Fuzzy Goal Programming menggunakan software
LINDO ( Linier Interactive Discrete Optimizer).
5. Faktor kendala yang digunakan adalah jumlah produksi, jumlah pendapatan,
dan waktu produksi.
Asumsi-asumsi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah bahan baku selalu mencukupi untuk proses produksi
2. Proses produksi di perusahaan berlangsung normal.
3. Semua fasilitas yang digunakan pada proses produksi berada dalam kondisi
tidak rusak dan bekerja secara normal.
4. Harga bahan baku dan harga jual produk tidak mengalami perubahan.
5. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi
produk.
Universitas Sumatera Utara
6. Kemampuan operator pada kedua lini perakitan produk DS 121 HN dianggap
sama.
1.6.
Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam
beberapa bab sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika
penulisan laporan penelitian.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah singkat dari
PT. Neo National, ruang lingkup bidang usaha, visi dan misi, lokasi perusahaan,
daerah pemasaran, serta organisasi dan manajemen.
Bab III Landasan Teori, berisi tinjauan Pustaka yang berisi teori-teori
yang mendukung pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan
berhubungan dengan perencanaan produksi dengan metode goal programming
dan fuzzy goal programming.
Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian seperti penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian,
objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual penelitian, blok
diagram prosedur penelitian, pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis
pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara
Bab V, yaitu Pengumpulan dan Pengolahan Data, memuat data-data yang
dikumpulkan peneliti yang berhubungan dengan pemecahan permasalahan
penelitian, baik data primer maupun data sekunder, serta bagaimana data-data
tersebut diolah untuk memperoleh hasil yang menjadi dasar pemecahan
permasalahan tersebut.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, yang memaparkan analisis terhadap
hasil dari pengolahan data dan hasil pemecahan permasalahan penelitian.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan
pengembangan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara