Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Periklanan Terhadap Keberhasilan UKM pada Jajanan Malam Kawasan Setia Budi Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kewirausahaan
2.1.1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan
caramengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
carabaru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen (Suryana,2003 : 13).
(Machfoedz, 2005 : 9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah
pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk
mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi
pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa
percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada
saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang
wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.
Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang yang
menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu yang
baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut tentunya

harus

pandai

memanfaatkan

peluang-peluang

melalui

kesempatan

bisnis,
8

Universitas Sumatera Utara

kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai kesempatan,
dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam menggerakkan
manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan proyek dengan baik

(Ranto, 2007 : 21).
2.2.Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
2.2.1. Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Geraksektor UKM sangat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan
lapanganpekerjaan. Kriteria Usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil
danMenengah telah di atur dalam payung hukum berdasarkan Undang –
UndangNomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
adabeberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan
kriteriaUMKM. Pengertian – pengertian UMKM tersebut adalah:
1. Usaha Mikro
Kriteria

kelompok

Usaha

Mikro

adalah


usaha

produktif

milik

orangperorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteriaUsaha
Mikro sebagai mana dalam undang – undang ini.
2. Usaha Kecil
Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri,yang

dilakukan

bukanmerupakan

anak

oleh


orang

perusahaan

perorangan
atau

bukan

atau

badan

cabang

usaha

yang

perusahaan


yang

dimiliki,dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung

9
Universitas Sumatera Utara

dariusaha

menengah

atau

usaha

besar

yang


memenuhi

kriteria

Usaha

Kecilsebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang ini.
3. Usaha Menengah
Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam undang – undang ini.
Menurut UU No. 9/1995 tentang Usaha Kecil yang dimaksud denganusaha
kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhikriteria
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikansebagaimana diatur
dalam undang-undang ini.Usaha kecil yang dimaksud di sinimeliputi usaha kecil
informal. Adapun usaha kecilinformal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar,
belum tercatat, dan belumberbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri

rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan
pemulung.
UKM Menurut Undang – Undang No. 9 RI Tahun 1995 adalah sebagai
berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua RatusJuta
Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

10
Universitas Sumatera Utara

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar
Rupiah).
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Menurut (Anoraga, 2002 : 38), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha

harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana
usaha. Rencana bisnis berguna sebagai peta jalan bagi wirausahawan dalam
perjalanannya menuju pembangunan bisnis yang sukses.Suatu rencana usaha
biasanya disusun berdasarkan fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi
pemasaran, produksi, keuangan dan fungsi sumber daya manusia.
Pengetahuan kewirausahaan menjadi faktor yang mempengaruhi kesuksesan
wirausaha dalammengelola usahanya.Pengetahuan ini dapat diperoleh secara
langsung maupun tidak langsung.Banyak pula usaha kecil yang cukup sukses ketika
masih dikelola pendirinya.Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi wirausaha untuk
mampu menularkan pengetahuan kewirausahaan ke dalam manajemen operasional
kegiatan usahanya.Pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman penyebab kegagalan
juga menjadi penting. Dalam hal ini, pengetahuan penyebab kegagalan tersebut
11
Universitas Sumatera Utara

berguna sekali sebagai bahan pelajaran yang dapat membantu untuk menentukan
pilihan dan cara – cara mengurusnya (Meredith, 2003: 243)
Kelemahan yang sering kita jumpai pada usaha kecil yang gagal adalah
keorganisasian,administrasi,danpromosi.Kelemahankeorganisasian pada umumnya
berupa tidak jelasnya struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang yang tidak

jelas, status karyawan, serta sistem penggajian yang tidak beres.Selain itu,
kepemimpinan seseorang diri mempunyai kelemahan yang dapat menghancurkan
usaha, terutama jika pimpinan sakit dalam jangka waktu yang cukup lama atau
bahkan meninggal dunia secara mendadak, sementara persiapan kader belum
dilakukan.
Kelemahan dibidang promosi pada umumnya berupa ketidakserasian antara
program penawaran jasa dan pelayanan konsumen akan kebutuhannya terhadap jasa.
Kelemahan ini juga disebabkan karena kurangnya pengamatan pasar, sehingga tidak
tahu posisi pasarnya, cara menghadapi saingan, serta cara mempromosikan hasil
usahanya. Kelemahanlain yang sering muncul adalah perluasan atau pengembangan
usaha yang dilakukan secara emosional tanpa didukung oleh data dan fakta yang
aktual.
2.4. Pengetahuan Kewirausahaan
2.4.1. Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.Inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui
12
Universitas Sumatera Utara


pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang.Banyak orang,
baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki
kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana, 2010:2).
Pengetahuan Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui
mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi, baik yang
diperoleh secara langsung maupun tidak langsung.Pengetahuan Langsung diperoleh
melalui suatu proses untuk mendapatkan pemahaman, pengetahuan serta pengalaman
dalam menjalankan kegiatan bisnis nya. Pengetahuan kewirausaan proses yang harus
dilalui

seorang

wirausaha

atau

(entrepreneur)

dengan


memadukan

atau

mengombinasikan peluang, sumber daya serta organisasi tempat entrepreneur
melakukan kegiatan bisnis nya atau organisasi bisnis yang dimiliki nya. (Arafah2010
: 20).
Menurut (Suryana, 2008: 4) wirausaha harus memiliki beberapa pengetahuan, yakni :
1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan
usaha yang ada.
2. Pengetahuan tentang peran dari tanggung jawab.
3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
(Suryana,2008: 7) menyatakan bahwa penelitian saat ini memberikan
perhatian

terhadap

pengetahuan

kewirausahaan,

padakeyakinanbahwapengetahuandanaksesuntuk

karena

pengetahuan

didasarkan
kewirausahaan

adalahsumber daya yang paling penting dalam kewirausahaan.

13
Universitas Sumatera Utara

Pengetahuan langsung yang diperoleh dari entrepreneur proses tersebut
menuntut seorang wirausaha memiliki pengalaman yang cukup luas mengenai seluk
beluk usaha yang berdasarkan pengalaman sendirimenjadi pengetahuan sendiri baik
berdasarkan usia, atau lamanya seseorang tersebut menjalankan usaha tersebut.
Seorang wirausaha bisa belajar dari kesuksesan maupun kegagalan orang lain
dalam menjalankan usaha. Dari pengalaman orang lain tersebut kita bisa belajar
mengenai prilaku wirausaha yang sebenarnya, baik prilaku wirausaha secara individu
dalam pekerjaan, dan dalam menghadapi resiko. Perilaku wirausaha secara individu,
antara lain :
1. Teguh pendiriannya
2. Selalu yakin dengan apa yang dia kerjakan dan lakukan
3.Berprilaku

professional

dalam

arti

punya

tanggung

jawab,

komitmen

tinggi,disiplin, berusaha tetap konsisten pada pendiriannya, serta jujur dan terbuka
4. Optimis dalam segala prilaku yang dia lakukan
5. Berprilaku positif dalam mendengar serta mengnanggapi suatu saran atau cercaan
6. Tidak gegabah dan penuh dengan rencana dalam setiap tindakan(fisioner)
7. Selalu berorientasi ‘pasti ada jalan keluarnya’ sehingga dia berpikir kreatif dan
inovatif untuk menemukan solusinya (Hendro 2011 : 166 )
Dari uraian diatas dpt disimpulkan bahwa Seorang wirausaha harus bisa
memperoleh pengetahuan lain yang diperoleh secara tidak langsung. Pengetahuan
tidak langsung bisa diperoleh dari sumber-sumber referensi seperti buku, majalah,
internet, dan media-media lainnya yang berisi informasi-informasi yang penting yang
14
Universitas Sumatera Utara

berkenaan dengan usaha yang dijalankan. Pengalaman orang lainyang juga
berkecimpung didunia usaha bisa menjadi sumber pengetahuan tidak langsung bagi
seorang wirausaha.
2.5 Periklanan
2.5.1 Pengertian Periklanan
Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Menurut (Lee &
Johnson,2007:3) Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang
sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak
target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct
mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum”.
Pengertian periklanan menurut (Fandy Tjiptono, 2005:226) mengatakan bahwaIklan
adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang
keungulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga
menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk
melakukan pembelian”.
Menurut (Kotler, 2008 : 243).Periklanan adalah semua bentuk terbayar dari
presentasi

nonpribadidan

tertentu.Kegiatan-kegiatan

promosi
periklanan

ide,

barang,

memang

atau

bisa

jasa

menelan

oleh

sponsor

biaya

yang

sangatmahal, namun selama itu didasarkan pada tujuan dan perhitungan yang serba
jelassemuanya bisa dibenarkan.Yang penting, semua kegiatan itu tetap efektif
danekonomis,

dalam

pengertian

dapat

mencapai

sasaran

dan

tetap
15

Universitas Sumatera Utara

menjaminkeuntungan perusahaan.sebuah periklanan baru bisa dikatakan baik
jikasemuanya terencana dan terselenggara sedemikian rupa sehingga dapat
mencapaihasil-hasil yang diharapkan.
2.5.2 Pengertian Iklan
Masyarakat Periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk
pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat (Kasali, 2007:11).
Secara sederhana iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali ,2007:9). Sedangkan
menurut (Kotler & Keller, 2007:244) Iklan adalah segala bentuk presentasi
nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus
dibayar.
Menurut (Boyd,2000:65) iklan (advertising) bentuk persentasi dan promosi
gagasan, barang dan jasa non pribadi yang dibayar oleh sponsor tertentu.Periklanan
adalah komunikasi komersil dannon personal tentang sebuah organisasi dan produk produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat
massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung),
reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Dalam komunitas global baru, pesanpesan periklanan dapat ditransmisikan melalui media baru, khususnya internet(
Lee&Johnson, 2004:3).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah semua
bentuk presentasi nonpersonal yang dimaksudkan untuk mempromosikan gagasan,
16
Universitas Sumatera Utara

atau memberikan informasi tentang keungulan dan keuntungan suatu produk yang
dibiayai pihak sponsor tertentu.
2.5.2.1. Jenis Iklan
Menurut Fandy Tjiptono (2005:227) iklan dapat diklasifikasikan berdasarkan
berbagai aspek, di antaranya dari aspek isi pesan, tujuan, dan pemilik iklan.
1. Dari aspek isi pesan
a. Product advertising, yaitu iklan yang berisi informasi produk (barang dan jasa)
suatu perusahaan. Ada dua jenis iklan yang termasuk kategori ini, yaitu :
i. Direct-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain sedemikian rupa untuk
mendorong tanggapan segera dari khalayak atau pemirsa
ii. Indirect-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain untuk menumbuhkan
permintaan dalam jangka panjang.
b. Institutional advertising, yaitu iklan yang didesain untuk memberi informasi
tentang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwill serta image positif
bagi organisasi. Institutional advertising terbagi atas:
i. Patronage advertising, yakni iklan yang menginformasikan usaha bisnis pemilik
iklan.
ii. Iklan layanan masyarakat (public service advertising), yakni iklan yang
menunjukan bahwa pemilik iklan adalah warga yang baik, karena memiliki
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
2. Dari aspek tujuan

17
Universitas Sumatera Utara

a. Pioneering advertising (informative advertising), yaitu iklan yang berupaya
menciptakan permintaan awal (primary demand).
b. Competitive advertising (persuasive advertising), yaitu iklan yang berupaya
mengembangkan pilihan pada merek tertentu.
c. Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau merek
produk tertentu di benak khalayak.
3. Dari aspek pemilik iklan
Ada dua jenis iklan berdasarkan aspek pemilik iklan, yaitu :
a. Vertical cooperative advertising, yaitu iklan bersama para anggota saluran
distribusi, misalnya di antara para produsen, pedagang grosir, agen, dan pengecer.
b. Horizontal cooperative advertising, yaitu iklan bersama dari beberapa perusahaan
sejenis.
Sedangkan menurut (Dharmasita, 2008:370) periklanan dapat dibedakan ke dalam
dua golongan. Jenis periklanan tersebut adalah :

1. Pull Demand Advertising
Pull demand advertising adalah periklanan yang ditujukan kepada pembeli
akhir agar permintaan produk bersangkutan meningkat. Biasanya produsen
menyarankan kepada para konsumen untuk membeli produknya ke penjual terdekat.
Pull demand advertising juga disebut consumer advertising.
2. Push Demand Advertising

18
Universitas Sumatera Utara

Push demand advertising adalah periklanan yang ditujukan kepada para
penyalur. Maksudnya agar para penyalur bersedia meningkatkan permintaan produk
bersangkutan dengan menjualkan sebanyak-banyaknya ke pembeli/pengecer.Barang
yang diiklankan biasanya berupa barang industri. Push demand advertising juga
disebut trade advertising.
2.5.2.2 Tujuan Iklan
Menurut (Kasali, 2007:45), mengatakan bahwa tujuan iklan adalah :
1. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi.
Tujuan memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni pengiklan
(klien), account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk saling
berkomunikasi. Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap kelompok kerja,
seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, spesialis radio, pembeli media, dan
spesialis riset.

2. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan.
Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu daripadanya harus
dipilih.Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan selera eksekutif (atau
istrinya), mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan mana yang
lebih cocok.
3. Sebagai alat evaluasi.

19
Universitas Sumatera Utara

Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu
kampanye periklanan.Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk mengaitkan beberapa
ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan kampanye
periklanan.
Adapun tujuan dari periklanan sebagai pelaksanaan yang beragam dari alat
komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, menurut
(Shimp, 2000:261) adalah sebagai berikut:
1. Informing (memberikan informasi), periklanan membuat konsumen sadar akan
merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif
2. Persuading (mempersuasi), iklan yang efektif akan mampu membujuk konsumen
untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
3. Remainding (mengingatkan), iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar
dalam ingatan para konssumen.
4. Adding Value (memberikan nilai tambah), periklanan memberikan nilai tambah
dengan cara penyempurnaan kualitas dan inovasi pada merek dengan mempengaruhi
persepsi konsumen.
5. Assisting (mendampingi), peranan periklanan adalah sebagai pendamping yang
menfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.
2.5.2.3 Sifat Iklan
Suatu iklan menurut (Fandy Tjiptono, 2005:226-227) mempunyai sifat –
sifatsebagai berikut:
20
Universitas Sumatera Utara

a. Public Presentation ,Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang
sama tentang produk yang diiklankan.
b. Persuasiveness ,Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan
penerimaan informasi.
c. Amplifed Expresiveness , Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya
melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan
khalayak.
d.Impersonality ,Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan
menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah).
Menurut (Kotler dan Keller, 2007:229) Iklan mempunyai sifat-sifat, sebagai berikut :
1. Daya sebar
Iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali.Iklan juga
memungkinkan para pembeli menerima dan membandingkan pesan-pesan dari
berbagai pesaing.Iklan berskala besar menyatakan sesuatu yang positif tentang
ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjualan tersebut.
2. Daya ekpresi yang besar
Iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan tersebut dan
produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni.
3. Impersonalitas
Pendengar tidak merasa wajib memerhatikan atau menanggapi iklan.Iklan
adalah suatu monolog di hadapan, dan bukan dialog dengan pendengar.

21
Universitas Sumatera Utara

2.5.2.4 Fungsi-Fungsi Iklan
Definisi

hanya

memberikan

sebuah

bahasa

umum

untuk

mengembangkanpemahaman tentang periklanan.Efek periklanan pada sebuah
organisasi bisa jadidramatik dan juga perlu di eksplorasi. Berikut fungsi-fungsi dari
periklananmenurut (Lee &Johnson, 2004 :10):
1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”, yangmengomunikasikan
informasi produk, ciri-ciri, dan lokasipenjualannya, yang memberitahu konsumen
tentang produk - produkbaru.
2. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “persuasif”, yang mencoba membujuk para
konsumen untuk membeli merek-merek tertentuatau mengubah sikap mereka
terhadap produk atau perusahaan tersebut.
3.

Periklanan

menjalankan

sebuah

fungsi

“pengingat”,

yang

terusmenerusmengingatkan para konsumen tentang sebuah produksehingga mereka
akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpamempedulikan merek pesaingnya.
2.6.Keberhasilan dalam Usaha
Menurut (Suyanto ,2010 : 179) Keberhasilan usaha kecil di pengaruhi oleh
berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap
pengusaha.Kinerja usaha kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam
Pencapaian makud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha
suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: Kinerja keuangan dan
image perusahaan.

22
Universitas Sumatera Utara

Menurut (Ranto ,2007 : 20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik
dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta
menjadikaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga
menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bias
membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak
berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya
ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baikmaka nilai
berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besaryang dimulai
dengan bergelimang fasilitas.
Pada pengukuran kesuksesan bisnis dapat berbeda antara satu usaha dengan
yang lain atau antara satu pemilik dengan pemilik usaha yang lainnya. Namun,
kesuksesan suatu usaha dapat dilihat dari data subjektif ataupun objektif atas
berbagai aspek, misalnya pertumbuhan penjualan, pangsa pasar yang dimiliki, dan
tingkat keuntungan yang dicapai Dawes (dalam Indarti, 2004).
(Erliah, 2007) menyatakan bahwa “Suatu usaha dikatakan berhasil di dalam
usahanya apabila setelah jangka waktu tertentuusahatersebutmengalamipeningkatan
baik dalam permodalan, skalausaha, hasil atau laba, jenis usaha ataupengelolaan” .
Menurut (Suryana, 2010:66), untuk menjadi wirausaha yang sukses,
seseorang harus memiliki ide atau visi yang jelas serta kemauan dam keberanian
untuk menghadapi resiko.Agar usaha tersebut berhasil, selain bekerja keras
wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan dengan pelanggan dan

23
Universitas Sumatera Utara

distributor, selain itu yang merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari
keberhasilan suatuperusahaan adalah laba.

2.7.Penelitian Terdahulu
No

1.

2.

Penelitian( tahun Judul Penelitian
penelitian)
Analisis Faktor-Fakor
yang Mempengaruhi
Kadek Agus
Keberhasilan Usaha
Suawarman
Mikro dan Kecil (Studi
(2015)
Pada Usaha Kerajinan
Ingka di Desa Bulian,
Kec. Kubutambahan)

Variabel
Penelitian
Independen:
Komitmen,
Pengalaman,
Keuangan,
Lokasi Usaha,
Motivasi,
Kemampuan
Usaha.
Dependen:
Keberhasilan
usaha Mikro
dan Kecil

Alat Analisis

Hasil Penelitian

Analisis
Regresi
Linier

1. Faktor Modal
Kerjaberpengaruh positif
dan signifikan terhadap
keberhasilan usaha.
2. Faktor keuangan
berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
keberhasilan
usaha.
3. Faktor Lokasi usaha
berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
keberhasilan
usaha.
4. Faktor
Kemampuan/Skill
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keberhasilan usaha.

A Business Success
Versus Failure
Prediction Model For
Small Business in Israel

Independen:
capital, record
keeping and
financial
control,
planning,
profesional
advice, age of
owner
Dependen:
chance of
success

The primary
methodology
of this study
was survey
research
using the
previously
validated

1. Faktor Modal
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keberhasilan usaha.
2. Faktor keuangan
berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
keberhasilan
usaha.
3. Faktor perencanaan
berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
keberhasilan
usaha.
4. Faktor tenaga
professional berpengaruh

Marom, Shaike,
Robert N. Lussier
(2014)

24
Universitas Sumatera Utara

positif dan signifikan
terhadap keberhasilan
usaha.
5. Faktor umur pemilik
berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keberhasilan
usaha.
3.

Indriyatni, Lies
(2013)

Analisis Faktor- Faktor
Yang Berpengaruh
Terhadap Keberhasilan
Usaha Mikro dan Kecil
(Studi
Kasus Pada
Usaha Kecil Di
Semarang Barat)

4.

Adi Saputra,
Surahma Asti,
Mulasari
(2012)

Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi
Keberhasilan Usaha
Pengepul Sampah di
Kota Yogyakarta

Independen:
lokasi usaha,
karakteristik
bisnis.
Dependen:
strategi bisnis
dan kinerja
usaha

Analisis
Regresi
Linear
Berganda

Independen:
Motivasi kerja,
Pengalaman
Usaha,
Tingkat
Pendidikan
Dependen:
Keberhasilan
Usaha

Analisis
Univariat
Analisis
Bivariat

1. Faktor Modal kerja
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keberhasilan usaha.
2. Faktor
Kemampuan/Skill
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keberhasilan usaha.
3. Faktor Lokasi Usaha
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keberhasilan usaha.
1. Faktor motivasi kerja
, berpengaruh terhadap
keberhasilan usaha
pengepul sampah di Kota
Yogyakarta.
2. Faktor pengalaman
usaha berpengaruh
terhadap keberhasilan
usaha pengepul sampah di
Kota Yogyakarta.
3. Faktor tingkat
pendidikan berpengaruh
terhadap
keberhasilan usaha
pengepul sampah di Kota
Yogyakarta

25
Universitas Sumatera Utara

5.

Yudha Rizki
Abdillah
(2010)

Pengaruh Periklanan
Dan Promosi Penjualan
terhadap
Keputusan Pembelian
Pada Mobil Toyota
Avanza Studi Kasus
Pada PT. Tunas Auto
Graha Palembang

Independen:
Periklanan,
Promosi
Penjualan
Dependen:
Keputusan
Pembelian

Analisis
Regresi
Linier
Berganda

1. Faktor Periklanan
Berpengaruh Positif
terhadap Keputusan
Pembelian
2. Faktor Promosi
Penjualan Berpengaruh
Positif terhdap Keputusan
Pembelian

6.

Ranto Basuki
(2007)

Analisis Hubungan
Antara Motivasi,
Pengetahuan
Kewirausahaan, dan
Kemandirian Usaha
terhadap Kinerja
Pengusaha pada
Kawasan Industri
Kecil di Daerah
Pulogadung

Independen:
Motivasi,
Pengetahuan
Kewirausahaan,
Kemandirian
Usaha
Dependen:
Kinerja
Pengusaha

Analisis
Regresi
Linier
Berganda

1.Faktor Motivasi
Berpengaruh positif
terhadap Kinerja
Pengusaha
2.Faktor pengetahuan
kewirausahaan
berpengaruh positif
terhadap kinerja
pengusaha
3. Faktor kemandirian
pengusaha berpengaruh
positif terhadap kinerja
pengusaha

7

Erika Boang
Manalu
(2007)

Pengaruh Pengetahuan
Kewirausahan Dan
Strategi Pemasaran
Terhadap Keberhasilan
Usaha Pakaian (Studi
Kasus pada Usaha
Pakaian di Jln. Ujung
Sidikalang)

Independen:
Pengetahuan
Kewirausahaan,
Strategi
Pemasaran
Dependen:
Keberhasilan
Usaha

Analisis
Regresi
Linier
Berganda

1. Faktor Pengetahuan
Kewirausahaan
Berpengaruh Positif
terhadap Keberhasilan
Usaha
2. Faktor Strategi
Pemasaran Berpengaruh
Positif terhadap
Keberhasilan Usaha

2.8. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variable
yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang
telahdideskripsikan

akan

dianalisis

secara

kritis

dan

sistematis,

sehingga

menghasilkansintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang

26
Universitas Sumatera Utara

hubunganvariabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis
Sugiyono (2010:60).
Menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil
apabilatidak

memiliki

pengetahuan,

kemampuan

dan

kemauan.

Inti

dari

kewirausahaanadalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melaluipemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang.Banyak
orang,baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena
memilikikemampuan kreatif dan inovatif.
Masyarakat Periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk
pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat (Kasali, 2007:11).Secara sederhana iklan adalah
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu
media.
Menurut Ranto (2007 : 20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik
dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi
kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan
nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk,
mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak
berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu
usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baikmaka nilai berusahanya
jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besaryang dimulai dengan
bergelimang fasilitas. Pada uraian diatas dapat disimpulkan variabel yang akan
27
Universitas Sumatera Utara

diteliti antara lain Pengetahuan kewirahusahaan (X1) dan Periklanan (X2) sebagai
variabel bebas, Keberhasilan Usaha (Y) sebagai variabel terikat.
Dengan adanya pengetahuan kewirausahaan dan periklanan pelaku usaha
dapat menangani serta mengatur usaha agar lebih berkembang dengan menggunakan
sarana iklan untuk memberikan informasi terkait usaha yang dijalankan agar usaha
yang dijalani akan menuai keberhasilan. Keberhasilan usaha tidaklah dilihat dari
seberapa banyak mendapat keuntungan , tetapi juga bisa dilihat dari pengetahuan
wirausahanya terhadap usaha yang dijalan kan dan iklan yang dilakukan
wirausahanya.

Pengetahuan
Kewirausahaan
(X1)

Keberhasilan Usaha
(Y)

Periklanan
(X2)
Sumber : Suryana (2010) , Kasali (2007), Ranto (2007)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.9. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis
penelitian ini adalah:“Pengatuhan kewirausahaan dan Periklanan

berpengaruh

28
Universitas Sumatera Utara

positif dan signifikan

terhadap

keberhasilan usaha pada UKM jajanan malam

kawasan Setia Budi Medan.”

29
Universitas Sumatera Utara