Tata Cara Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Praktik kerja lapangan ini adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil
dalam menyelesaikan proses perkuliahan di Program Studi Administrasi Perpajakan
FISIP USU. Manfaat dari diadakannya mata kuliah praktik kerja lapangan ini adalah
agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya di Kantor ataupun di tempat praktik,
khususnya bidang Perpajakan. Memperkenalkan Program Studi Administrasi
Perpajakan FISIP USU kepada masyarakat ataupun instansi tersebut. Oleh karena itu,
penulis mengambil judul mengenai Pajak Penghasilan dalam menyelesaikan praktik
kerja lapangan ini.
Pajak merupakan suatu iuran wajib ke Negara dan pengabdian serta berperan
aktif warga Negara dan para anggota masyarakat untuk membiayai semua keperluan
Negara berupa pembangunan nasional yang pelaksanaannya diatur oleh Undang –
Undang dengan tujuan untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara, dimana pajak sudah
memberikan prestasi yang bisa dirasakan bagi masyarakat. Dalam menjalankan
program Pemerintah diperlukan perhatian khusus bagaimana target penerimaan
tersebut dapat tercapai. Jika dana yang digunakan minim atau tidak mencukupi, maka
pembangunan Nasional tidak akan tercapai. Jika hal ini terjadi maka Pemerintah
harus berupaya keras bagaimana cara meningkatkan penerimaan Negara tersebut


1
Universitas Sumatera Utara

2

sehingga dapat membiayai program Pemerintah seperti yang ditargetkan dalam
APBN.
Agar penerimaan pajak dapat dioptimalkan maka diperlukan sistem
perpajakan yang baik. Dalam upaya tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan
berbagai kebijaksanaan dibidang Perpajakan, diantaranya adalah perubahan peraturan
Undang – Undang Perpajakan hingga sistem perpajakan sesuai. Dalam hal ini
dimaksudkan agar peraturan – peraturan tersebut sesuai dengan perkembangan
ekonomi pada masa sekarang ini. Sistem perpajakan yang di terapkan sekarang
adalah sistem Self Assesment. Sistem tersebut memberikan kepercayaan pada Wajib
Pajak untuk menghitung. Memperhitungkan, menyetor serta melaporkan kewajiban
perpajakannya sendiri. Oleh karena itu, untuk mengurangi beban pajak bagi Wajib
Pajak di akhir tahun, Direktorat Jenderal Pajak membuat sistem pembayaran pajak
secara bulanan yang di atur dalam Undang – Undang Pajak Penghasilan Pasal 25,
Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung pajaknya secara bulanan dan
menyetornya secara bulanan. Dengan pembayaran bulanan seperti ini secara tidak

langsung memberikan keringanan bagi Wajib Pajak di akhir tahun.
Bagi Wajib Pajak yang menerima penghasilan dari Bendaharawan Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Daerah, pemberi kerja berupa Badan atau Orang Pribadi,
Penyelenggara Kegiatan yang termasuk dalam pengertian Pemotong Pajak
Penghasilan Pasal 21 dapat dengan mudah memperhitungkan Pajak Penghasilan Pasal
25. Tetapi bagi para Pengusaha, Badan Usaha, maupun para Pegawai yang menerima

Universitas Sumatera Utara

3

Penghasilan Tidak Tetap sulit menentukan Pajak Penghasilan Pasal 25 tersebut,
dikarenakan penghasilan mereka setiap tahunnya jumlah penghasilannya belum tentu
sama dengan tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, banyak para Pengusaha, Badan Usaha, maupun para Pegawai
yang menerima Penghasilan Tidak Tetap tersebut terkadang sulit untuk membayar
Pajak Penghasilan Pasal 25 pada saat mereka mengalami kebangkrutan atau failed
ataupun yang sedang mengalami kerugian pada bulan – bulan tertentu. Oleh karena
itu, para Wajib Pajak tersebut sering melakukan permohonan pengurangan
pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 25. Bila Wajib Pajak yang kesulitan keuangan

tersebut tidak membuat permohonan pengurangan pembayaraan, maka mereka akan
telat membayar dan akan dikenakan sanksi sebesar 2% sebulan atas jumlah pajak
yang tidak/kurang dibayar atau terlambat dibayar.
Mengingat pentingnya melakukan permohonan yang memudahkan para Wajib
Pajak yang berpenghasilan tidak tetap tersebut, atas dasar – dasar pemikiran inilah
maka saya sebagai penulis mengangkat judul penelitian : “ TATA CARA
PENGURANGAN

PEMBAYARAN

ANGSURAN

PAJAK

PENGHASILAN

PASAL 25 DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. ”

Universitas Sumatera Utara


4

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri
1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan Mandiri ini adalah sebagai berikut :
1.1 Untuk mengetahui syarat – syarat yang diajukan dalam mengajukan
permohonan pengurangan pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal
25 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.
1.2 Untuk mengetahui tata cara penyelesaian permohonan pengurangan
angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25.
2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri
2.1 Bagi Mahasiswa
a. Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini dapat dijadikan sebagai wadah
dalam pengembangan ilmu dan memperluas wawasan mengenai
Pajak Penghasilan Pasal 25.
b. Agar dapat menerapkan teori – teori yang di dapat selama perkuliahan
khususnya tentang Pajak Penghasilan Pasal 25 khususnya mengenai
administrasi perpajakannya.
c. Dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini dapat

menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya
menjadi mahasiswa yang siap memasuki lingkungan kerja dengan
tingkat persaingan yang sangat ketat.

Universitas Sumatera Utara

5

d. Mengetahui masalah yang terjadi dalam pembayaran angsuran Pajak
Penghasilan Pasal 25.
2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
a. Suatu sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dengan lembaga pendidikan
program studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU.
b. Dengan dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagi
mahasiswa dituntut sumbangsihnya terhadap instansi baik berupa
saran maupun kritik yang menjadi sumber masukan untuk
meningkatkan kinerja instansi.
c. Sarana untuk mencari/menarik tenaga kerja yaitu untuk melihat
kemampuan mahasiswa dengan tanggung jawab dan kerjasama yang

baik.
2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
a. Dapat memperkenalkan sumber daya manusia Universitas Sumatera
Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
FISIP USU kepada masyarakat.
b. Membuka Interaksi antara Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan FISIP USU dengan instansi yang bersangkutan khususnya
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

Universitas Sumatera Utara

6

c. Mendapat masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan
kurikulum yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan FISIP USU.

C. Uraian Teoritis
1. Pengertian Pajak Secara Umum
1.1 Menurut Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pajak adalah

Kontribusi Wajib Pajak kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang – Undang
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Negara bagi sebesar – besarnya kemakmuran rakyat.
1.2 Menurut Rochmat Soemitro Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara
berdasarkan Undang – Undang ( yang dapat dipaksakan ) dengan tidak
mendapat jasa timbal balik ( Kontraprestasi ) yang langsung dapat
ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
( Mardiasmo, 2006 : 1 )
1.3 Menurut Soeparman Soemahamidjadja Pajak adalah iuran wajib, berupa
uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma –
norma hukum guna menutup biaya produksi barang – barang dan jasa –
jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. ( Suandyy, 2008 : 9 ).

Universitas Sumatera Utara

7

2. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 25
Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah angsuran Pajak Penghasilan yang harus

dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan.
Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 ini juga dapat dijadikan sebagai kredit
pajak atau pengurang dalam menghitung pajak yang terhutang atas seluruh
penghasilan Wajib Pajak pada akhir tahun pajak yang dilaporkan dalan Surat
Pemberitahuan ( SPT ) Masa Tahunan.
Tujuan dari diberlakukannya Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagai kredit
pajak atau pengurang pajak dalam penghitungan pajak setahun adalah agar Wajib
Pajak tidak terlalu berat dalam membayar pajak secara sekaligus pada akhir tahun
pajak, karena sifat pelunasan pajak untuk mencicil hutang pajaknya.

3. Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 25
Jumlah Pajak Penghasilan yang terutang harus disetor/dibayar dalam
jangka waktu yang ditentukan dalam Perundang – Undangan perpajakan yang
berlaku. Pajak Penghasilan Pasal 25 yang terutang untuk setiap masa pajak harus
dibayar selambat – lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya setelah berakhir masa
pajak. Apabila Wajib Pajak tidak/kurang dibayar, atau terlambat membayar maka
Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan bunga sebesar 2%
sebulan atas jumlah pajak yang tidak/kurang dibayar, atau terlambat dibayar
dihitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran berakhir sampai dengan tanggal
dilakukan pembayaran atas pajak yang tidak/kurang dibayar.


Universitas Sumatera Utara

8

Sedangkan penyetorannya dilakukan melalui Kantor Pos atau Bank – bank
Persepsi yang ditunjuk Pemerintah dengan menggunakan Surat Setoran pajak
(SSP). Surat Setoran pajak ini nantinya sebagai bukti bahwa Wajib Pajak sudah
membayar dan sebagai sarana untuk melaporkan pembayaran pajaknya tersebut
ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama tempat Wajib Pajak terdaftar.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam khususnya di bagian Pengawasan dan Konsultasi (WASKON)
dan Pelayanan. Dalam Praktik Kerja Lapangan mandiri ini penulis ingin
memfokuskan pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri tentang Tata Cara
Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 khususnya bagi
Orang Pribadi. Data yang digunakan adalah data – data tahun terbaru pada saat ini
serta masalah – masalah lain yang dihadapi oleh Wajib Pajak dalam Pengajuan
Permohonan Pengurangan Pembayaran Angsuran Pasal 25.


E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi sesuai
dengan metode yang digunakan, maka tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Dalam Tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan yang
menyangkut Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, mulai dari pengajuan

Universitas Sumatera Utara

9

judul, penentuan judul, mencari bahan untuk membuat proposal, pengajuan
proposal, seminar proposal, penentuan dosen pembimbing dan konsultasi
dengan dosen pembimbing.
2. Studi Literatur
Penulis mengumpulkan data – data yang menyangkut masalah yang
kan dibahas melalui sumber bacaan seperti : buku perpajakan, Undang –
Undang Perpajakan, artikel ilmiah maupun literature yang berhubungan
dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

3. Observasi Lapangan
Dalam tahap ini penulis melakukan peninjauan/pengamatan secara
langsung pada objek praktik kerja lapangan dan meninjau secara langsung
kondisi serta keadaan objek, tempat pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui
sistem kerja yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
Pakam.
4. Analisa dan Evaluasi Data
Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan
menganalisa dan mengevaluasi data secara kualitatif yang kemudian akan
dipersentasikan secara objektif, jelas dan sistematis.

Universitas Sumatera Utara

10

F. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri
1. Daftar wawancara
Dalam metode ini penulis mengajukan pertanyaan – pertanyaan langsung
kepada pegawai yang dianggap mampu memberikan masukan data dan
informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan.

2. Daftar Observasi
Dalam metode ini penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan
untuk melakukan peninjauan dengan cara mengamati, mendengar serta
mencatat mengenai hal – hal yang berhubungan dengan permasalahan yang
menjadi objek penelitian. Pengumpulan data dalam tahap ini penulis
mengumpulkan data melalui dua cara yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh dari pihak – pihak yang
memahami dan menguasai objek kajian dalam praktik kerja lapangan mandiri.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi yang mendukung
laporan penyajian praktik kerja lapangan mandiri.

3. Daftar Dokumentasi
Dalam tahap ini penulis berusaha mengumpulkan dokumen – dokumen
atau data – data pendukung mengenai tata cara pengurangan pembayaran
angsuran pajak penghasilan pasal 25.

Universitas Sumatera Utara

11

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan praktik kerja
lapangan mandiri adalah sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai Latar Belakang Praktik
Kerja Lapangan Mandiri, Tujuan dan Manfaaat Praktik Kerja
Lapangan Mandiri, Uraian teoritis mengenai Pajak Penghasilan Pasal
25, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Praktik
Kerja Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja
Lapangan Mandiri, dan Sistematiaka Penulisan Laporan Praktik Kerja
Lapangan Mandiri.

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA
LAPANGAN MANDIRI
Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Lubuk Pakam, Uraian Tugas dan Fungsi, Struktur
Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

BAB III

GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Dalam bab ini menguraikan tentang data – data yang berhubungan
dengan Tata Cara Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak

Universitas Sumatera Utara

12

Penghasilan Pasal 25 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
Pakam.

BAB IV

ANALISA LAPORAN
Pada bab ini penulis akan membahas Tata Cara Proses Penyelesaian
Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dan permasalahan –
permasalahan yang dihadapi oleh para pegawai.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang kesimpulan dan
saran selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara