Tingkat Keberhasilan Okulasi Bibit Ubi Kayu Mukibat Terhadap Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Dan Komposisi Media Tanam

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permintaan ubi kayu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik
untuk pemenuhan kebutuhan pangan maupun industri. Pemerintah telah
merancang program pemanfaatan sumber energi alternatif yang tertuang dalam
Peraturan Presiden (PERPRES) No. 5 tahun 2006 tentang konsumsi energi biofuel
lebih dari 5% pada tahun 2025, dan INPRES No. 1 tahun 2006 kepada Menteri
Pertanian tentang percepatan penyediaan bahan baku biofuel. Salah satu alternatif
yaitu: (1) biodiesel untuk mensubstitusi solar yang berasal dari minyak kelapa
sawit dan minyak jarak pagar; dan (2) bioethanol untuk mensubsitusi premium
yang berasal dari ubi kayu, sorgum, dan tebu (Kementrian Pertanian, 2013).
Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2014 produksi ubi kayu tahun
2014 sebesar 23,44 juta ton umbi basah, menurun sebanyak 500,54 ribu ton
(2,09%) dibandingkan pada tahun 2013. Penurunan produksi ubi kayu tahun 2014
terjadi di provinsi Lampung, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, DIY, dan
Jawa Tengah.
Kendala yang dihadapi para petani ialah belum tepatnya teknologi untuk
meningkatkan produksi ubi kayu. Hal ini dikarenakan sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia belum dimanfaatkan secara maksimal dalam pengelolaan
usaha tani ubi kayu baik di lahan kering maupun lahan sawah, sehingga
produktivitas hasil pertanian masih sangat beragam. Selain itu juga disebabkan

oleh kemampuan masyarakat yang masih beragam dalam menyesuaikan pola yang
sudah dimiliki dengan sumberdaya lahan yang tersedia (Roja, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan ubi kayu adalah
memaksimalkan produktivitas melalui pengembangan bibit ubi kayu mukibat,
yaitu penyambungan bibit stek ubi kayu dengan batang atas ubi kayu karet
(Manihot glasiovii) dan batang bawah ubi kayu varietas unggul. Penggunaan stek
sambung ubi kayu telah dimulai sejak tahun 2005 di beberapa tempat di Jawa
Timur dan Lampung dalam upaya peningkatan produktivitas mendukung upaya
penyediaan bahan baku untuk pabrik ethanol namun dalam hal penyambungan
bibit ubi kayu mukibat sering mengalami kegagalan atau tingkat keberhasilan
yang cukup rendah (Roja, 2009).
Zat pengatur tumbuh adalah senyawa-senyawa organik tanaman yang
dalam konsentrasi yang rendah mempengaruhi proses-proses fisiologis. Prosesproses fisiologis ini terutama tentang proses pertumbuhan, differensiasi dan
perkembangan tanaman (Dewi, 2008).
Zat pengatur tumbuh yang biasa digunakan saat ini adalah zat pengatur
tumbuh sintetik yang harganya relatif mahal dan kadang langka ketersediaannya.
Untuk mengatasi hal ini perlu difikirkan zat pengatur tumbuh yang dapat

diperoleh dengan mudah, murah namun memiliki kemampuan yang sama atau
lebih dari zat pengatur tumbuh sintetik dalam memacu pertumbuhan tanaman
yang dapat diekstrak dari senyawa bioaktif tanaman. Pemanfaatan senyawa
bioaktif tanaman sebagai zat pengatur tumbuh tentunya sangat bermanfaat dalam
mendukung pertanian ramah lingkungan, pemanfaatan sumber daya alam dan
peningkatan percepatan swasembada benih (Ulfa, 2013).
Pertumbuhan batang bawah ubi kayu mukibat dengan cara okulasi sangat
berpengaruh pada pertumbuhan batang atas. Keberhasilan penyambungan

Universitas Sumatera Utara

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain hubungan spesies antara batang atas
dan batang bawah, teknik penyambungan, faktor lingkungan, serta serangan hama
dan penyakit (Barus, 2003).
Faktor lingkungan yang berpengaruh pada okulasi diantaranya media
tanam dan ketersediaan hara bagi tanaman. Media tanam berfungsi untuk
menopang bibit, menyimpan dan menyediakan air, serta memberikan unsur hara
bagi bibit. Media tanam yang baik adalah gembur, aerasi baik, porositas tinggi,
mampu menahan air dan menyediakannya bagi tanaman, dan mampu
menyediakan unsur hara (Prastowo dan Roshetko, 2006).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai tingkat keberhasilan dan pertumbuhan okulasi bibit ubi kayu mukibat
terhadap pemberian zat pengatur tumbuh dan komposisi media tanam.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan pertumbuhan okulasi bibit ubi
kayu mukibat terhadap pemberian zat pengatur tumbuh dan komposisi media
tanam.
Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh

pemberian zat pengatur tumbuh dan komposisi media

tanam terhadap keberhasilan dan pertumbuhan okulasi bibit ubi kayu mukibat
serta adanya interaksi zat pengetur tumbuh dan komposisi media tanam terhadap
keberhasilan dan pertumbuhan okulasi bibit ubi kayu mukibat.

Universitas Sumatera Utara

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk memperoleh data penyusunan skripsi sebagai

salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjaana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang
membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara