Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Usia 3 Dan 6 Bulan Yang Mendapat Asi Eksklusif dan Yang Tidak Mendapat Asi di Posyandu Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2014
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.
ASI eksklusif
3.1.1. Definisi ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa suplementasi makanan maupun
minuman lain, baik berupa air putih, jus, ataupun susu selain ASI selama 6 bulan
pertama untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Selanjutnya setelah 6 bulan,
bayi tetap diberikan ASI ditambah makanan pendamping ASI kaya besi yang
diberikan secara bertahap (IDAI, 2014)
3.1.2. Manfaat ASI eksklusif
Terdapat beberapa manfaat ASI eksklusif bagi bayi maupun ibu.Ada bukti
yang menyakinkan bahwa ASI eksklusif menurunkan resiko obesitas atau
kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi pada bayi.ASI eksklusif juga
menurunkan mortalitas dan morbiditas bayi dari infeksi gastrointestinal dan
asma.Ada juga beberapa bukti bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif, fungsi
kognitifnya lebih tinggi dari yang tidak mendapat ASI. Pemberian ASI juga akan
mempererat ikatan dengan ibunya. Manfaat bagi ibu diantaranya, menurunkan
risiko terjadinya kanker ovarium, kanker payudara, diabetes, dan mempercepat
penyembuhan setelah melahirkan (Daly et al, 2014).
3.1.3. Komposisi ASI
ASI memiliki komposisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan bayi
karena mengandung banyak zat seperti zat pembangun, zat energi dan zat
pelindung yang sangat dibutuhkan oleh bayi. Pada tiga hari pertama setelah
melahirkan, ibu menghasilkan ASI yang berwarna kekuningan.ASI inilah yang
disebut kolostrum (Rumiyati, 2011). Komposisi utama yang terkandung dalam
kolostrum adalah laktosa (41%), protein (26%), lemak (23%), vitamin, mineral,
dan air (2%), sitokin dan antibodi (8%) (Lawrence et al, 2010).
Universitas Sumatera Utara
5
Kolostrum mempunyai peran penting dalam imunomodulasi dini dari
jaringan limfoid untuk menghasilkan antibodi.Antibodi adalah suatu protein
berbentuk Y yang dihasilkan oleh sel plasma yang digunakan oleh sistem imun
untuk mengenali dan menetralkan zat asing seperti bakteri dan virus. Sitokin dan
antibodi yang terdapat dalam kolostrum diantaranya adalah; Interferon-ɤ, TNF-α,
IL-1β, IL-2, IL-4, IL-5, IL-6, IL-7, IL-8, IL-10, IL-12, IL-13, IL-17, IgG1, IgG2,
IgG3, IgG4, IgM, IgA, dan IgE (Martos et al, 2012). Berikut adalah tabel
komposisi ASI (Tabel 2.1) :
Tabel 2.1. Komposisi ASI.
Zat unsur (per 100 mL)
Energi (kkal)
Total zat padat (g)
Laktosa (g)
Total nitrogen (mg)
Protein nitrogen (mg)
Nonprotein nitrogen (mg)
Total protein (g)
Kasein (mg)
α-laktalbumin (mg)
Laktoferrin (mg)
IgA (mg)
Kolostrum 1-5 hari
58
12.8
5.3
360
313
47
2.3
140
218
330
364
Air susu matur >30 hari
70
12.0
7.3
171
129
42
0.9
187
161
167
142
Asam amino
Alanin (mg)
Arginin (mg)
Aspartat (mg)
Sistin (mg)
Glutamat (mg)
Glisin (mg)
Histidin (mg)
Isoleusin (mg)
Leusin (mg)
Lisin (mg)
Metionin (mg)
Fenilalanin (mg)
Prolin (mg)
Serin (mg)
Threonin (mg)
Triptofan (mg)
Tirosin (mg)
Valin (mg)
Taurin (mg)
Urea (mg)
Kreatin (mg)
126
57
121
221
163
33
105
148
52
169
10
-
52
49
110
25
196
27
31
67
110
79
19
44
89
54
58
25
38
90
8
30
3.3
Total lemak (g)
2.9
4.2
Universitas Sumatera Utara
6
Asam lemak
12:0 taurat
14:0 miristat
16:0 palmitat
18:0 stearat
18:1 oleat
18:2, n-6 linoleat
18:3, n-3 linolenat
C20 dan C22 tak jenuh ganda
Kolesterol (mg)
1.8
3.8
26.2
8.8
36.6
6.8
10.2
27
5.8
8.6
21.0
8.0
35.5
7.2
1.0
2.9
16
89
112
1280
0.23
67
23
0.05
315
0.21
Thiamin (µg)
Riboflavin (µg)
Niasin (µg)
Asam folat (µg)
Vitamin B6 (µg)
Biotin (µg)
Asam pantotenat (µg)
Vitamin B12 (µg)
Asam askorbat (µg)
15
25
75
12
0.1
183
200
4.4
21
35
150
8.5
93
0.6
180
26
4.6
Mineral
Kalsium (mg)
Magnesium (mg)
Natrium (mg)
Kalium (mg)
Klorin (mg)
Fosfor (mg)
Sulfur (mg)
23
3.4
48
74
91
14
22
28
3.0
18
58
42
15
14
Vitamin
Larut lemak
Vitamin A (µg)
β-karoten (µg)
Vitamin D (µg)
Vitamin E (µg)
Vitamin K (µg)
Tak larut lemak
Mikronutrien
Kromium (ng)
Kobalt (µg)
Tembaga (µg)
46
Fluor (µg)
Iodin (µg)
12
Besi (µg)
45
Mangan (µg)
Nikel (µg)
Selenium (µg)
Seng (µg)
540
Sumber: Lawrence, R.A., Lawrence R.M., 2011. Breastfeeding; A Guide
Profession. 7th ed. USA. Elsevier Saunders. Page: 740
50
1
25
16
11
40
0.6
2
2
120
for the Medical
Universitas Sumatera Utara
7
2.2.
Pertumbuhan dan Perkembangan
2.2.1.
Pertumbuhan
2.2.1.1.
Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah besar dalam aspek fisik akibat multiplikasi
sel dan bertambahnya jumlah zat intraseluler.Oleh karena itu pertumbuhan dapat
diukur dalam sentimeter atau inch dan dalam kilogram atau pound.Baik atau
buruknya
pertumbuhan
ditentukan
oleh
2
faktor
utama,
yakni;
a. Faktor heredokonstitusionil
-
Jenis kelamin
Pada umur tertentu, pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran
besar, kecepatan tumbuh, dan proporsi jasmani dan lain-lainnya
sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri.
-
Ras atau bangsa
Beberapa ras mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan
ras lain. Sebagai contoh, ras kulit putih cenderung lebih tinggi daripada
ras kulit kuning.
-
Keluarga
Faktor genetik yang diturunkan dari keluarga menentukan apakah anak
tinggi atau pendek. Jika anggota keluarga rata-rata tinggi maka anak
akan cenderung untuk tinggi.
-
Umur
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa
bayi dan masa remaja (Narendra B.M., 2010)
b. Faktor Lingkungan
-
Gizi
Termasuk dalam hal ini adalah protein, karbohidrat, lemak, mineral,
dan vitamin.Terutama protein yang sangat diperlukan bayi pada masa
awal pertumbuhan sebagai bahan pembangun tubuh (Narendra B.M.,
2010).
Universitas Sumatera Utara
8
-
Penyakit
Kondisi kesehatan seorang anak tentu juga berpengaruh pada tumbuh
kembang anak karena dengan seringnya seorang anak mengalami sakit
dan infeksi, maka nafsumakannya juga menurundan pertumbuhannya
tidak bisa maksimal
-
Keadaan Sosial Ekonomi
Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak.Ini dapat
terlihat pada ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan
keadaan sosial ekonomi yang kurang, lebih rendah dibandingkan
dengan bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan keadaan sosial
ekonomi yang cukup (Artaria, 2009).
2.2.1.2.
Indikator Pertumbuhan
Terdapat beberapa indikator pertumbuhan yang biasa digunakan untuk
mengukur baik atau buruknya pertumbuhan, diantaranya;
-
Berat Badan
Ukuran ini merupakan indeks gizi dan pertumbuhan yang terbaik,
terutama pada bayi. Berat badan bayi baru lahir yang normal adalah
berkisar antara 2.5 – 3,8 kg. Pada hari-hari pertama masa neonatal,
berat badan yang turun kurang dari 10% masih merupakan keadaan
normal.Dalam 3 bulan pertama kenaikan berat badan kira-kira 1
kg/bulan. Pada umur 5 bulan berat badan bayi mencapai 2 kali berat
badan lahrinya dan pada umur 6 bulan kenaikan berat badan ½
kg/bulan.
-
Tinggi Badan
Berlainan dengan berat badan, kecepatan kenaikan tinggi terus
menurun setiap tahunnya dari lahir sampai dewasa, kecuali pada masa
remaja. Panjang badan bayi baru lahir yang normal adalah berkisar
antara 47 – 52 cm. Pada umur 1 tahun panjang badan kira-kira
bertambah kira-kira 50% dari panjang badan lahir (Ryan, K.O., 2010).
Universitas Sumatera Utara
9
-
Lingkar Kepala
Pengukuran lingkar kepala penting karena berhubungan dengan isi
intrakranial dan dapat digunakan untuk menilai kecepatan tumbuhnya
otak. Lingkar kepala bayi baru lahir yang normal adalah berkisar
antara 31 – 37 cm. Dalam 4 bulan pertama bertambah 5 cm dan 8
bulan berikutnya bertambah 5 cm lagi, sehingga pada umur 1 tahun
bertambah 10 cm menjadi 43.2 – 45.7 (Narendra B.M., 2010)
2.2.1.3.
Alat-alat untuk mengukur pertumbuhan
Center of Disease Control (CDC) merekomendasikan para pelayan
kesehatan untuk menggunakan kurva standard pertumbuhan WHO untuk
memantau pertumbuhan bayi berumur 0-2 tahun dan menggunakan kurva
pertumbuhan CDC untuk anak yang berumur lebih dari 2 tahun (CDC,
2010).Kurva pertumbuhan sangat bermanfaat untuk memantau pertumbuhan
setiap bulan.Kurva ini tidak digunakan sebagai alat diagnostik pasti tetapi
berkontribusi untuk membantu memastikan diagnosa. Berikut adalah kurva
standard pertumbuhan WHO untuk anak perempuan dan laki-laki
Gambar 2.1. Kurva Berat Badan Perempuan WHO.
Sumber:World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and
development.Pages: 105-106
Universitas Sumatera Utara
10
Gambar 2.2. Kurva Tinggi Badan Perempuan WHO.
Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and
development.Pages: 105-106
Gambar 2.3. Kurva Berat Badan Laki-laki WHO.
Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and
development.Pages: 105-106
Universitas Sumatera Utara
11
Gambar 2.4. Kurva Tinggi Badan Laki-laki WHO.
Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and
development.Pages: 105-106
Ada 2 kurva pengukuran lingkar kepala yang biasa digunakan oleh
praktisi kesehatan. Salah satu diantaranya adalah kurva Nellhaus. Kurva ini dapat
digunakan dari lahir sampai umur 18 tahun dan terdapat 2 Standard Deviasi dari
2% sampai 98%, jika lingkar kepala dibawah -2 SD disebut mikrosefali dan
diatas +2 SD disebut makrosefali.
Gambar 2.5. Kurva Lingkar Kepala Perempuan Nellhaus.
Sumber:Nellhaus G., 1968. Head circumference from birth to eighteen years: Practical
composite international and interracial graphs. USA: Pediatrics. Pages: 106-114
Universitas Sumatera Utara
12
Gambar 2.6. Kurva Lingkar Kepala Laki-laki Nellhaus.
Sumber:Nellhaus G., 1968. Head circumference from birth to eighteen years: Practical
composite international and interracial graphs. USA: Pediatrics. Pages: 106-114
2.2.2.
Perkembangan
2.2.2.1.
Definisi Perkembangan
Perkembangan
adalah
suatu
tingkat
kemampuan
fungsional
dari
matangnya sistem saraf dan reaksi psikologis yang ditentukan oleh kombinasi dari
faktor genetik dan faktor lingkungan (Kliegman et al, 2011).Proses perkembangan
terjadi secara simultan dengan pertumbuhan, sehingga setiappertumbuhan disertai
dengan perubahan fungsi. Perkembangan faseawal meliputi beberapa aspek
kemampuan fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial,dan bahasa.
Perkembangan
pada
fase
awal
ini
akan
menentukan
perkembangan
faseselanjutnya
2.2.2.2.
Tahap perkembangan bayi
Pada enam bulan pertama, bayi berkembang ditandai dengan adanya
pertumbuhan fisik, pematangan, pencapaian kompetensi, dan reorganisasi
psikologis.Perkembangan
motorik
dan
sensorik
membuat
bayi
lebih
aktif.Perubahan ini secara kualitatif mengubah kebiasaan bayi dan hubungan
sosialnya.Pada masa ini, bayi mendapat kemampuan baru pada semua aspek
perkembangan. Berikut adalah beberapa pencapaian penting bayi pada satu tahun
pertama
Universitas Sumatera Utara
13
(Tabel 2.2)
Tabel 2.2. Perkembangan Balita Sesuai Tahap Usia.
Periode Neonatal (4 minggu pertama)
Posisi
telungkup:
Posisi
telentang:
Visual:
Refleks:
Sosial:
Terletak dalam sikap fleksi, membalikkan kepala dari sisi ke sisi, kepala turun
pada posisi ventral.
Umumnya dalam sikap fleksi dan sedikit kaku.
Wajah terfiksasi pada cahaya di lapangan pandang, pergerakan mata mengikuti
pergerakan tubuh.
Terdapat refleks Moro, refleks melangkah dan menempatkan, dan refleks
menggenggam.
Pandangan cenderung ke wajah manusia.
Umur 1 bulan
Posisi
telungkup
Posisi
telentang:
Visual:
Sosial:
Kaki lebih diluruskan, mengangkat dagu, membalikkan kepala, kepala diangkat
sebentar pada posisi ventral.
Postur leher tonik mendominasi, lentur dan santai, kepala tertinggal ketika ditarik
ke posisi duduk.
Melihat orang, mengikuti objek yang bergerak.
Gerakan tubuh dalam irama dengan suara lain dalam kontak sosial, mulai
tersenyum.
Umur 2 bulan
Posisi
telungkup
Posisi
telentang:
Visual:
Sosial:
Mengangkat kepala sedikit lebih jauh; kepala bertahan dalam posisi ventral.
Postur leher tonik mendominasi, kepala tertinggal ketika ditarik ke posisi duduk.
Mengikuti objek yang bergerak 180 derajat.
Senyum pada kontak social, mendengar suara dan decitan.
Umur 3 bulan
Posisi
telungkup
Posisi
telentang:
Posisi duduk:
Refleks:
Sosial:
Mengangkat kepala dan dada dengan lengan diluruskan, kepala di atas bidang
tubuh pada posisi ventral.
Postur leher tonik mendominasi, menggapai benda dan kehilangan benda,
melambai pada mainan.
Kepala tertinggal sebagian ketika ditarik ke posisi duduk; kontrol kepala dengan
gerakan mengangguk; punggung melingkar.
Refleks Moro menghilang, membuat gerakan defensif atau reaksi penarikan
selektif.
Mempertahankan kontak sosial, mendengar music, berkata “aah, ngah”
Umur 4 bulan
Posisi
telungkup
Posisi
telentang:
Posisi duduk:
Mengangkat kepala dan dagu, dengan kepala kira-kira pada aksis vertical, kaki
diluruskan.
Postur simetris mendominasi, tangan-tanga di garis tengah, menggapai dan
menggenggam objek dan memasukkannya ke mulut.
Kepala tidak tertinggal ketika ditarik ke posisi duduk, kepala stabil, miring ke
Universitas Sumatera Utara
14
Posisi berdiri:
Proses
adaptasi:
Sosial:
depan, menikmati duduk dengan sokongan pada punggung.
Ketika dibuat posisi tegak, mendorong dengan kaki.
Melihat kotoran tetapi tidak bergerak untuk meraihnya.
Tertawa keras, menunjukkan ketidaksukaan jika kontak sosial putus, senang jika
melihat makanan.
Umur 7 bulan
Posisi
telungkup
Posisi
telentang:
Posisi duduk:
Posisi berdiri:
Proses
adaptasi:
Kemampuan
berbicara:
Sosial:
Berguling, merangkak atau merayap-merangkak.
Mengangkat kepala, berguling,menggeliat.
Duduk sebentar dengan dukungan dari panggul, bersandar ke depan dengan
tangan, punggung melingkar.
Menyokong berat badan.
Menggapai dan menggenggam objek yang besar, memindahkan objek dari tangan
ke tangan, menggenggam dengan menggunakan telapak tangan radial.
Berbicara dengan kata-kata yang banyak huruf vokal.
Memilih ibu, mengoceh, menikmati cermin, merespon perubahan dalam isi
emosional pada kontak sosial
Umur 10 bulan
Posisi duduk:
Posisi berdiri:
Kemampuan
motorik:
Proses
adaptasi:
Kemampuan
berbicara:
Sosial:
Duduk sendiri tanpa bantuan dengan punggung lurus.
Ditarik untuk berdiri, berjalan sambil menyusuri perabot rumah tangga.
Merayap atau merangkak
Menggenggam objek dengan ibu jari dan telunjuk, mencubit bendal dengan
telunjuk,; menyingkapkan mainan yang disembunyikan, mencoba untuk
mengambil objek yang jatuh; melepaskan objek yang dipegang oleh orang lain.
Mengulang suara konsonan seperti “mama”, “dada”
Respon terhadap suara dari nama, bermain cilukba, melambai selamat tinggal
Umur 1 tahun
Kemampuan
motorik:
Proses
adaptasi:
Kemampuan
berbicara:
Sosial:
Berdiri dengan satu tangan dipegang, berdiri sendiri, menciba berjalan beberapa
langkah
Memberikan objek pada orang lain dengan permintaan atau sikap tubuh.
Berbicara beberapa kata selain “mama”, “dada”
Bermain permainan bola yang sederhana, membuat penyesuaian postur untuk
memakai baju.
Sumber: Kliegman R.M. et al., 2011. Nelson; Textbook of Pediatrics.19th ed. USA. Elsevier
Saunders.Page: 44-48
Universitas Sumatera Utara
15
2.2.2.3.
Alat-alat untuk mengukur perkembangan
Terdapat beberapa alat yang direkomendasikan untuk menilai
perkembangan anak, diantaranya; Parent’s Evaluations of Developmental Status
(PEDS), Ages and Stages Questionnaire-3 (ASQ-3) dan di Indonesia ada dua alat
untuk menilai perkembangan anak. Alat yang sering dipakai yaitu Denver
Developmental Screening Test-II (DDST-II) dan Bayley Scales of Infant
Development-III (BISD-III).Kedua alat itu memerlukan keahlian khusus untuk
menggunakannya.Biasanya
dipakai
oleh
para
dokter
anak,
psikolog
perkembangan anak.Sebelum anak diskrining dengan kedua alat tersebut, para
orangtua, petugas kesehatan di tingkat pelayanan primer dapat memakai suatu alat
yang lebih mudah dan murah untuk pra skrining.Alat itu adalah suatu kuesioner
yang disebut Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) (Departemen
Kesehatan RI, 2009).
KPSP merupakan daftar pertanyaan singkat yang ditunjukkan kepada
orangtua sebagai alat untuk melakukan pra skrining perkembangan anak.
Kuesioner ini diterjemahkan dan dimodifikasi dari Denver Developmental
Screening Test-II (DDST-II) oleh tim Depkes RI yang terdiri dari beberapa dokter
spesialis anak, psikiater anak, neurolog, THT, mata dan lain-lain pada tahun 1986
(Departemen Kesehatan RI, 2005) Departemen Kesehatan RI menyarankan
penggunaan KPSP dalam pengukuran perkembangan balita usia 3 sampai dengan
72 bulan. Penilaian KPSP dihitung berdasarkan jumlah jawaban “ya” dari
pertanyaan yang diajukan kepada orangtua anak. Terdapat tiga kategori dari hasil
penilaian tersebut yaitu Sesuai (S), Meragukan (M), dan Penyimpangan (P)
(Departemen Kesehatan RI, 2009)
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.
ASI eksklusif
3.1.1. Definisi ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa suplementasi makanan maupun
minuman lain, baik berupa air putih, jus, ataupun susu selain ASI selama 6 bulan
pertama untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Selanjutnya setelah 6 bulan,
bayi tetap diberikan ASI ditambah makanan pendamping ASI kaya besi yang
diberikan secara bertahap (IDAI, 2014)
3.1.2. Manfaat ASI eksklusif
Terdapat beberapa manfaat ASI eksklusif bagi bayi maupun ibu.Ada bukti
yang menyakinkan bahwa ASI eksklusif menurunkan resiko obesitas atau
kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi pada bayi.ASI eksklusif juga
menurunkan mortalitas dan morbiditas bayi dari infeksi gastrointestinal dan
asma.Ada juga beberapa bukti bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif, fungsi
kognitifnya lebih tinggi dari yang tidak mendapat ASI. Pemberian ASI juga akan
mempererat ikatan dengan ibunya. Manfaat bagi ibu diantaranya, menurunkan
risiko terjadinya kanker ovarium, kanker payudara, diabetes, dan mempercepat
penyembuhan setelah melahirkan (Daly et al, 2014).
3.1.3. Komposisi ASI
ASI memiliki komposisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan bayi
karena mengandung banyak zat seperti zat pembangun, zat energi dan zat
pelindung yang sangat dibutuhkan oleh bayi. Pada tiga hari pertama setelah
melahirkan, ibu menghasilkan ASI yang berwarna kekuningan.ASI inilah yang
disebut kolostrum (Rumiyati, 2011). Komposisi utama yang terkandung dalam
kolostrum adalah laktosa (41%), protein (26%), lemak (23%), vitamin, mineral,
dan air (2%), sitokin dan antibodi (8%) (Lawrence et al, 2010).
Universitas Sumatera Utara
5
Kolostrum mempunyai peran penting dalam imunomodulasi dini dari
jaringan limfoid untuk menghasilkan antibodi.Antibodi adalah suatu protein
berbentuk Y yang dihasilkan oleh sel plasma yang digunakan oleh sistem imun
untuk mengenali dan menetralkan zat asing seperti bakteri dan virus. Sitokin dan
antibodi yang terdapat dalam kolostrum diantaranya adalah; Interferon-ɤ, TNF-α,
IL-1β, IL-2, IL-4, IL-5, IL-6, IL-7, IL-8, IL-10, IL-12, IL-13, IL-17, IgG1, IgG2,
IgG3, IgG4, IgM, IgA, dan IgE (Martos et al, 2012). Berikut adalah tabel
komposisi ASI (Tabel 2.1) :
Tabel 2.1. Komposisi ASI.
Zat unsur (per 100 mL)
Energi (kkal)
Total zat padat (g)
Laktosa (g)
Total nitrogen (mg)
Protein nitrogen (mg)
Nonprotein nitrogen (mg)
Total protein (g)
Kasein (mg)
α-laktalbumin (mg)
Laktoferrin (mg)
IgA (mg)
Kolostrum 1-5 hari
58
12.8
5.3
360
313
47
2.3
140
218
330
364
Air susu matur >30 hari
70
12.0
7.3
171
129
42
0.9
187
161
167
142
Asam amino
Alanin (mg)
Arginin (mg)
Aspartat (mg)
Sistin (mg)
Glutamat (mg)
Glisin (mg)
Histidin (mg)
Isoleusin (mg)
Leusin (mg)
Lisin (mg)
Metionin (mg)
Fenilalanin (mg)
Prolin (mg)
Serin (mg)
Threonin (mg)
Triptofan (mg)
Tirosin (mg)
Valin (mg)
Taurin (mg)
Urea (mg)
Kreatin (mg)
126
57
121
221
163
33
105
148
52
169
10
-
52
49
110
25
196
27
31
67
110
79
19
44
89
54
58
25
38
90
8
30
3.3
Total lemak (g)
2.9
4.2
Universitas Sumatera Utara
6
Asam lemak
12:0 taurat
14:0 miristat
16:0 palmitat
18:0 stearat
18:1 oleat
18:2, n-6 linoleat
18:3, n-3 linolenat
C20 dan C22 tak jenuh ganda
Kolesterol (mg)
1.8
3.8
26.2
8.8
36.6
6.8
10.2
27
5.8
8.6
21.0
8.0
35.5
7.2
1.0
2.9
16
89
112
1280
0.23
67
23
0.05
315
0.21
Thiamin (µg)
Riboflavin (µg)
Niasin (µg)
Asam folat (µg)
Vitamin B6 (µg)
Biotin (µg)
Asam pantotenat (µg)
Vitamin B12 (µg)
Asam askorbat (µg)
15
25
75
12
0.1
183
200
4.4
21
35
150
8.5
93
0.6
180
26
4.6
Mineral
Kalsium (mg)
Magnesium (mg)
Natrium (mg)
Kalium (mg)
Klorin (mg)
Fosfor (mg)
Sulfur (mg)
23
3.4
48
74
91
14
22
28
3.0
18
58
42
15
14
Vitamin
Larut lemak
Vitamin A (µg)
β-karoten (µg)
Vitamin D (µg)
Vitamin E (µg)
Vitamin K (µg)
Tak larut lemak
Mikronutrien
Kromium (ng)
Kobalt (µg)
Tembaga (µg)
46
Fluor (µg)
Iodin (µg)
12
Besi (µg)
45
Mangan (µg)
Nikel (µg)
Selenium (µg)
Seng (µg)
540
Sumber: Lawrence, R.A., Lawrence R.M., 2011. Breastfeeding; A Guide
Profession. 7th ed. USA. Elsevier Saunders. Page: 740
50
1
25
16
11
40
0.6
2
2
120
for the Medical
Universitas Sumatera Utara
7
2.2.
Pertumbuhan dan Perkembangan
2.2.1.
Pertumbuhan
2.2.1.1.
Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah besar dalam aspek fisik akibat multiplikasi
sel dan bertambahnya jumlah zat intraseluler.Oleh karena itu pertumbuhan dapat
diukur dalam sentimeter atau inch dan dalam kilogram atau pound.Baik atau
buruknya
pertumbuhan
ditentukan
oleh
2
faktor
utama,
yakni;
a. Faktor heredokonstitusionil
-
Jenis kelamin
Pada umur tertentu, pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran
besar, kecepatan tumbuh, dan proporsi jasmani dan lain-lainnya
sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri.
-
Ras atau bangsa
Beberapa ras mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan
ras lain. Sebagai contoh, ras kulit putih cenderung lebih tinggi daripada
ras kulit kuning.
-
Keluarga
Faktor genetik yang diturunkan dari keluarga menentukan apakah anak
tinggi atau pendek. Jika anggota keluarga rata-rata tinggi maka anak
akan cenderung untuk tinggi.
-
Umur
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa
bayi dan masa remaja (Narendra B.M., 2010)
b. Faktor Lingkungan
-
Gizi
Termasuk dalam hal ini adalah protein, karbohidrat, lemak, mineral,
dan vitamin.Terutama protein yang sangat diperlukan bayi pada masa
awal pertumbuhan sebagai bahan pembangun tubuh (Narendra B.M.,
2010).
Universitas Sumatera Utara
8
-
Penyakit
Kondisi kesehatan seorang anak tentu juga berpengaruh pada tumbuh
kembang anak karena dengan seringnya seorang anak mengalami sakit
dan infeksi, maka nafsumakannya juga menurundan pertumbuhannya
tidak bisa maksimal
-
Keadaan Sosial Ekonomi
Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak.Ini dapat
terlihat pada ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan
keadaan sosial ekonomi yang kurang, lebih rendah dibandingkan
dengan bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan keadaan sosial
ekonomi yang cukup (Artaria, 2009).
2.2.1.2.
Indikator Pertumbuhan
Terdapat beberapa indikator pertumbuhan yang biasa digunakan untuk
mengukur baik atau buruknya pertumbuhan, diantaranya;
-
Berat Badan
Ukuran ini merupakan indeks gizi dan pertumbuhan yang terbaik,
terutama pada bayi. Berat badan bayi baru lahir yang normal adalah
berkisar antara 2.5 – 3,8 kg. Pada hari-hari pertama masa neonatal,
berat badan yang turun kurang dari 10% masih merupakan keadaan
normal.Dalam 3 bulan pertama kenaikan berat badan kira-kira 1
kg/bulan. Pada umur 5 bulan berat badan bayi mencapai 2 kali berat
badan lahrinya dan pada umur 6 bulan kenaikan berat badan ½
kg/bulan.
-
Tinggi Badan
Berlainan dengan berat badan, kecepatan kenaikan tinggi terus
menurun setiap tahunnya dari lahir sampai dewasa, kecuali pada masa
remaja. Panjang badan bayi baru lahir yang normal adalah berkisar
antara 47 – 52 cm. Pada umur 1 tahun panjang badan kira-kira
bertambah kira-kira 50% dari panjang badan lahir (Ryan, K.O., 2010).
Universitas Sumatera Utara
9
-
Lingkar Kepala
Pengukuran lingkar kepala penting karena berhubungan dengan isi
intrakranial dan dapat digunakan untuk menilai kecepatan tumbuhnya
otak. Lingkar kepala bayi baru lahir yang normal adalah berkisar
antara 31 – 37 cm. Dalam 4 bulan pertama bertambah 5 cm dan 8
bulan berikutnya bertambah 5 cm lagi, sehingga pada umur 1 tahun
bertambah 10 cm menjadi 43.2 – 45.7 (Narendra B.M., 2010)
2.2.1.3.
Alat-alat untuk mengukur pertumbuhan
Center of Disease Control (CDC) merekomendasikan para pelayan
kesehatan untuk menggunakan kurva standard pertumbuhan WHO untuk
memantau pertumbuhan bayi berumur 0-2 tahun dan menggunakan kurva
pertumbuhan CDC untuk anak yang berumur lebih dari 2 tahun (CDC,
2010).Kurva pertumbuhan sangat bermanfaat untuk memantau pertumbuhan
setiap bulan.Kurva ini tidak digunakan sebagai alat diagnostik pasti tetapi
berkontribusi untuk membantu memastikan diagnosa. Berikut adalah kurva
standard pertumbuhan WHO untuk anak perempuan dan laki-laki
Gambar 2.1. Kurva Berat Badan Perempuan WHO.
Sumber:World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and
development.Pages: 105-106
Universitas Sumatera Utara
10
Gambar 2.2. Kurva Tinggi Badan Perempuan WHO.
Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and
development.Pages: 105-106
Gambar 2.3. Kurva Berat Badan Laki-laki WHO.
Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and
development.Pages: 105-106
Universitas Sumatera Utara
11
Gambar 2.4. Kurva Tinggi Badan Laki-laki WHO.
Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and
development.Pages: 105-106
Ada 2 kurva pengukuran lingkar kepala yang biasa digunakan oleh
praktisi kesehatan. Salah satu diantaranya adalah kurva Nellhaus. Kurva ini dapat
digunakan dari lahir sampai umur 18 tahun dan terdapat 2 Standard Deviasi dari
2% sampai 98%, jika lingkar kepala dibawah -2 SD disebut mikrosefali dan
diatas +2 SD disebut makrosefali.
Gambar 2.5. Kurva Lingkar Kepala Perempuan Nellhaus.
Sumber:Nellhaus G., 1968. Head circumference from birth to eighteen years: Practical
composite international and interracial graphs. USA: Pediatrics. Pages: 106-114
Universitas Sumatera Utara
12
Gambar 2.6. Kurva Lingkar Kepala Laki-laki Nellhaus.
Sumber:Nellhaus G., 1968. Head circumference from birth to eighteen years: Practical
composite international and interracial graphs. USA: Pediatrics. Pages: 106-114
2.2.2.
Perkembangan
2.2.2.1.
Definisi Perkembangan
Perkembangan
adalah
suatu
tingkat
kemampuan
fungsional
dari
matangnya sistem saraf dan reaksi psikologis yang ditentukan oleh kombinasi dari
faktor genetik dan faktor lingkungan (Kliegman et al, 2011).Proses perkembangan
terjadi secara simultan dengan pertumbuhan, sehingga setiappertumbuhan disertai
dengan perubahan fungsi. Perkembangan faseawal meliputi beberapa aspek
kemampuan fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial,dan bahasa.
Perkembangan
pada
fase
awal
ini
akan
menentukan
perkembangan
faseselanjutnya
2.2.2.2.
Tahap perkembangan bayi
Pada enam bulan pertama, bayi berkembang ditandai dengan adanya
pertumbuhan fisik, pematangan, pencapaian kompetensi, dan reorganisasi
psikologis.Perkembangan
motorik
dan
sensorik
membuat
bayi
lebih
aktif.Perubahan ini secara kualitatif mengubah kebiasaan bayi dan hubungan
sosialnya.Pada masa ini, bayi mendapat kemampuan baru pada semua aspek
perkembangan. Berikut adalah beberapa pencapaian penting bayi pada satu tahun
pertama
Universitas Sumatera Utara
13
(Tabel 2.2)
Tabel 2.2. Perkembangan Balita Sesuai Tahap Usia.
Periode Neonatal (4 minggu pertama)
Posisi
telungkup:
Posisi
telentang:
Visual:
Refleks:
Sosial:
Terletak dalam sikap fleksi, membalikkan kepala dari sisi ke sisi, kepala turun
pada posisi ventral.
Umumnya dalam sikap fleksi dan sedikit kaku.
Wajah terfiksasi pada cahaya di lapangan pandang, pergerakan mata mengikuti
pergerakan tubuh.
Terdapat refleks Moro, refleks melangkah dan menempatkan, dan refleks
menggenggam.
Pandangan cenderung ke wajah manusia.
Umur 1 bulan
Posisi
telungkup
Posisi
telentang:
Visual:
Sosial:
Kaki lebih diluruskan, mengangkat dagu, membalikkan kepala, kepala diangkat
sebentar pada posisi ventral.
Postur leher tonik mendominasi, lentur dan santai, kepala tertinggal ketika ditarik
ke posisi duduk.
Melihat orang, mengikuti objek yang bergerak.
Gerakan tubuh dalam irama dengan suara lain dalam kontak sosial, mulai
tersenyum.
Umur 2 bulan
Posisi
telungkup
Posisi
telentang:
Visual:
Sosial:
Mengangkat kepala sedikit lebih jauh; kepala bertahan dalam posisi ventral.
Postur leher tonik mendominasi, kepala tertinggal ketika ditarik ke posisi duduk.
Mengikuti objek yang bergerak 180 derajat.
Senyum pada kontak social, mendengar suara dan decitan.
Umur 3 bulan
Posisi
telungkup
Posisi
telentang:
Posisi duduk:
Refleks:
Sosial:
Mengangkat kepala dan dada dengan lengan diluruskan, kepala di atas bidang
tubuh pada posisi ventral.
Postur leher tonik mendominasi, menggapai benda dan kehilangan benda,
melambai pada mainan.
Kepala tertinggal sebagian ketika ditarik ke posisi duduk; kontrol kepala dengan
gerakan mengangguk; punggung melingkar.
Refleks Moro menghilang, membuat gerakan defensif atau reaksi penarikan
selektif.
Mempertahankan kontak sosial, mendengar music, berkata “aah, ngah”
Umur 4 bulan
Posisi
telungkup
Posisi
telentang:
Posisi duduk:
Mengangkat kepala dan dagu, dengan kepala kira-kira pada aksis vertical, kaki
diluruskan.
Postur simetris mendominasi, tangan-tanga di garis tengah, menggapai dan
menggenggam objek dan memasukkannya ke mulut.
Kepala tidak tertinggal ketika ditarik ke posisi duduk, kepala stabil, miring ke
Universitas Sumatera Utara
14
Posisi berdiri:
Proses
adaptasi:
Sosial:
depan, menikmati duduk dengan sokongan pada punggung.
Ketika dibuat posisi tegak, mendorong dengan kaki.
Melihat kotoran tetapi tidak bergerak untuk meraihnya.
Tertawa keras, menunjukkan ketidaksukaan jika kontak sosial putus, senang jika
melihat makanan.
Umur 7 bulan
Posisi
telungkup
Posisi
telentang:
Posisi duduk:
Posisi berdiri:
Proses
adaptasi:
Kemampuan
berbicara:
Sosial:
Berguling, merangkak atau merayap-merangkak.
Mengangkat kepala, berguling,menggeliat.
Duduk sebentar dengan dukungan dari panggul, bersandar ke depan dengan
tangan, punggung melingkar.
Menyokong berat badan.
Menggapai dan menggenggam objek yang besar, memindahkan objek dari tangan
ke tangan, menggenggam dengan menggunakan telapak tangan radial.
Berbicara dengan kata-kata yang banyak huruf vokal.
Memilih ibu, mengoceh, menikmati cermin, merespon perubahan dalam isi
emosional pada kontak sosial
Umur 10 bulan
Posisi duduk:
Posisi berdiri:
Kemampuan
motorik:
Proses
adaptasi:
Kemampuan
berbicara:
Sosial:
Duduk sendiri tanpa bantuan dengan punggung lurus.
Ditarik untuk berdiri, berjalan sambil menyusuri perabot rumah tangga.
Merayap atau merangkak
Menggenggam objek dengan ibu jari dan telunjuk, mencubit bendal dengan
telunjuk,; menyingkapkan mainan yang disembunyikan, mencoba untuk
mengambil objek yang jatuh; melepaskan objek yang dipegang oleh orang lain.
Mengulang suara konsonan seperti “mama”, “dada”
Respon terhadap suara dari nama, bermain cilukba, melambai selamat tinggal
Umur 1 tahun
Kemampuan
motorik:
Proses
adaptasi:
Kemampuan
berbicara:
Sosial:
Berdiri dengan satu tangan dipegang, berdiri sendiri, menciba berjalan beberapa
langkah
Memberikan objek pada orang lain dengan permintaan atau sikap tubuh.
Berbicara beberapa kata selain “mama”, “dada”
Bermain permainan bola yang sederhana, membuat penyesuaian postur untuk
memakai baju.
Sumber: Kliegman R.M. et al., 2011. Nelson; Textbook of Pediatrics.19th ed. USA. Elsevier
Saunders.Page: 44-48
Universitas Sumatera Utara
15
2.2.2.3.
Alat-alat untuk mengukur perkembangan
Terdapat beberapa alat yang direkomendasikan untuk menilai
perkembangan anak, diantaranya; Parent’s Evaluations of Developmental Status
(PEDS), Ages and Stages Questionnaire-3 (ASQ-3) dan di Indonesia ada dua alat
untuk menilai perkembangan anak. Alat yang sering dipakai yaitu Denver
Developmental Screening Test-II (DDST-II) dan Bayley Scales of Infant
Development-III (BISD-III).Kedua alat itu memerlukan keahlian khusus untuk
menggunakannya.Biasanya
dipakai
oleh
para
dokter
anak,
psikolog
perkembangan anak.Sebelum anak diskrining dengan kedua alat tersebut, para
orangtua, petugas kesehatan di tingkat pelayanan primer dapat memakai suatu alat
yang lebih mudah dan murah untuk pra skrining.Alat itu adalah suatu kuesioner
yang disebut Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) (Departemen
Kesehatan RI, 2009).
KPSP merupakan daftar pertanyaan singkat yang ditunjukkan kepada
orangtua sebagai alat untuk melakukan pra skrining perkembangan anak.
Kuesioner ini diterjemahkan dan dimodifikasi dari Denver Developmental
Screening Test-II (DDST-II) oleh tim Depkes RI yang terdiri dari beberapa dokter
spesialis anak, psikiater anak, neurolog, THT, mata dan lain-lain pada tahun 1986
(Departemen Kesehatan RI, 2005) Departemen Kesehatan RI menyarankan
penggunaan KPSP dalam pengukuran perkembangan balita usia 3 sampai dengan
72 bulan. Penilaian KPSP dihitung berdasarkan jumlah jawaban “ya” dari
pertanyaan yang diajukan kepada orangtua anak. Terdapat tiga kategori dari hasil
penilaian tersebut yaitu Sesuai (S), Meragukan (M), dan Penyimpangan (P)
(Departemen Kesehatan RI, 2009)
Universitas Sumatera Utara