ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWA (Studi Kasus di Kelompok Agribisnis As-Salam Kota Tasikmalaya) | Maemunah | Mimbar Agribisnis 74 446 1 PB

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(1): 40-52
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS
USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWA
(Studi Kasus di Kelompok Agribisnis As-Salam Kota Tasikmalaya)
SITI MAEMUNAH
Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya
e-mail: aceu.new@gmail.com
DEDI SUFYADI
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
IDA HODIYAH2
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap produksi susu kambing PE di Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam., dan (2)
Tingkat efisiensi teknis yang dicapai pada usaha ternak kambing PE di Kelompok Peternak
Agribisnis As-Salam. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan studi kasus pada
Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam yang beranggotakan 26 orang dan
keseluruhannya diambil sebagai sampel penelitian atau dilaksanakan sensus. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap produksi susu kambing PE dan tingkat efisiensi teknis yang
dicapai pada usaha ternak kambing PE di Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam

dianalisis dengan menggunakan fungsi produksi frontier stokhastik dimana pendugaan
parameter dilakukan dengan menggunakan software Front41. Hasil penelitian
menunjukkan: (1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi susu kambing PE
Kelompok Agribisnis As-Salam di Kota Tasikmalaya adalah jumlah kepemilikan ternak,
tenaga kerja, pakan konsentrat dan obat-obatan. Sedangkan pakan hijauan tidak
berpengaruh signifikan terhadap produksi susu kambing PE di Kota Tasikmalaya, dan (2)
Tingkat efisiensi teknis yang dicapai pada usaha ternak kambing PE Kelompok Agribisnis
As-Salam di Kota Tasikmalaya berkisar antara 39,78% sampai dengan 99,04% dengan
rata-rata sebesar 77,46%. Peternak yang mencapai efisiensi teknis di atas 70% sebanyak 17
orang, sedangkan yang mencapai efisiensi teknis di bawah atau sama dengan 70%
sebanyak 9 orang.
Kata kunci: Kambing PE, Fungsi Produksi¸ Efisiensi Teknis
Abstract
The purpose of this study was to determine: (1) The factors that affect the production
of PE goats in Agribusiness Farmers Group As-Salam, and (2) The level of technical
efficiency is achieved on PE goat raising in Agribusiness Farmers Group As-Salam. The
research was conducted by using a case study on agribusiness farmer group As-Salam
consisting of 26 people and all of them were taken as a sample or census conducted.
Factors that affect the production of milk goats and technical efficiency levels achieved on
PE goat raising in Agribusiness Farmers Group As-Salam analyzed using stochastic

frontier production function where the parameter estimation is done using software
Front41. The results showed: (1) The factors that affect the production of milk PE goats in
Agribusiness Farmers Group As-Salam is the number of livestock ownership, labor, feed
40

Analisis Efisiensi Teknis Usaha Ternak Kambing Peranakan Etawa
(Studi Kasus di Kelompok Agribisnis As-Salam Kota Tasikmalaya)
SITI MAEMUNAH, DEDI SUFYADI, IDA HODIYAH
concentrates and drugs. While forage no significant effect on PE goat milk production, and
(2) The level of technical efficiency is achieved on PE goat raising in Agribusiness
Farmers Group As-Salam ranged from 39.78% to 99.04% with an average of 77.46%.
Farmers who achieve technical efficiency above 70% as many as 17 people, while
achieving technical efficiency below or equal to 70% as many as 9 peoples.
Keywords: PE Goat, Production Function, Technical Efficiency
kepemilikan

PENDAHULUAN
Kambing Peranakan Ettawa (PE)
merupakan


tipe

lokal

rendahnya

pengetahuan dan keterampilan peternak

di

yang menyebabkan rendahnya produksi

Indonesia yang mempunyai prospek yang

dan produktivitas pada peternakan di

bagus

perdesaan (Guntoro, dkk., 2016).


dalam

kambing

ternak,

pertumbuhan

untuk

mendukung perekonomian petani lokal.

Penelitian

Alpízar

(2007)

Kambing PE di Indonesia umumnya


menunjukkan masih rendahnya efisiensi

dipelihara oleh peternak di perdesaan.

produksi

Perhatian utama pada peternakan kambing

Namun demikian, efisiensi teknik tersebut

PE adalah bagaimana cara meningkatkan

dapat

populasi kambing PE, sehingga diperlukan

infrastruktur dan peningkatan akses ke

upaya peningkatan produktivitas yang


pasar, serta sumber informasi melalui

pada

pengembangan jaringan jalan, komunikasi

gilirannya

akan

meningkatkan

pendapatan peternak (Sumartono, dkk.,

pada

rumah

ditingkatkan


tangga petani.

melalui

perbaikan

dan pelayanan lainnya.

2016). Mayoritas kambing dipelihara oleh

Setiap proses produksi memerlukan

peternak kecil yang dikarakteristikkan oleh

landasan teknis untuk menghasilkan output

pertanian subsisten dengan penggunaan

tertentu. Petani dihadapkan pada keadaan


input yang rendah (Assan, 2013).

terbatasnya jumlah faktor produksi yang

Fokus utama pada peternakan di
Indonesia

adalah

produksi

digunakan dalam usaha untuk mencapai

dan

tujuannya. Masalahnya adalah bagaimana

produktivitas yang masih rendah dikaitkan

petani


dengan

masih

pertanian, sedangkan mereka memiliki

ini

keterbatasan modal dan mesin. Untuk itu,

manajemen

diperlukan efisiensi skala produksi agar

mengintegrasikan

penggunaan faktor-faktor produksi dapat

sistem


usaha

konvensional.

Kondisi

dikarakteristikkan
usahatani

yang

yang

dengan

dapat

meningkatkan


usahatani dan usaha ternak, melibatkan

efisien

anggota

meningkat (Darwanto, 2010).

keluarga,

rendahnya

skala
41

sehingga

keuntungan

usaha

petani

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(1): 40-52
Populasi kambing betina di Kota

Agribisnis As-Salam., dan (2) Tingkat

Tasikmalaya sebanyak 24.719 ekor dan

efisiensi teknis yang dicapai pada usaha

jantan sebanyak 46.007 ekor. Populasi

ternak kambing PE di Kelompok Peternak

kambing terbanyak terdapat di Kecamatan

Agribisnis As-Salam.

Sariwangi dengan populasi sebanyak 2.538
ekor jantan dan 6.586 ekor betina. Dari

METODE PENELITIAN
Penelitian

jumlah total kambing tersebut, sekitar 40%

dilaksanakan

merupakan kambing PE. Kambing PE

menggunakan

telah dibudidayakan di Kota Tasikmalaya

Arikunto (2002), penelitian studi kasus

dengan tujuan utama sebagai penghasil

adalah suatu penelitian yang dilakukan

susu kambing. Namun, usaha ternak

secara intensif, terinci dan mendalam

kambing PE tersebut masih sebatas usaha

terhadap suatu organisasi, lembaga atau

sampingan dan belum dijadikan sebagai

gejala tertentu.

kasus.

Menurut

Data yang digunakan pada penelitian

sumber pendapatan utama bagi peternak

ini terdiri atas data primer dan data

kambing PE (Anep, 2013).
Beberapa

studi

dengan

penelitian

sekunder.

terdahulu

Pengumpulan

data

primer

menunjukkan hasil bahwa faktor-faktor

melalui wawancara dengan menggunakan

yang berpengaruh terhadap produksi susu

kuesioner

adalah jumlah kepemilikan ternak, lahan,

sebelumnya. Data sekunder diperoleh

tenaga kerja, pakan konsentrat, peralatan

melalui penelusuran pustaka atau referensi,

pemerahan dan biaya pengobatan (Lopez,

maupun data yang diperoleh dari dinas

et al, 2006); jumlah ternak, pakan, dan

atau instansi terkait, antara lain kantor desa

tenaga kerja (Cabrera, et al., 2010); pakan

Sirnagalih

konsentrat dan biaya modal (Alemdar dan

kantor Dinas Pertanian, Perikanan dan

Yilmaz, 2011); tenaga kerja, jumlah

Kehutanan Kota Tasikmalaya, kantor BPS

ternak,

Kota Tasikmalaya, dan Bappeda Kota

pakan

hijauan

dan

pakan

yang

dan

telah

dipersiapkan

kecamatan

Indihiang,

Tasikmalaya.

konsentrat (Aisyah, 2012).
Berdasarkan uraian di atas, maka

Kelompok Peternak Agribisnis As-

tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Salam di Kelurahan Sirnagalih Kecamatan

mengetahui:

(1)

yang

Indihiang

berpengaruh

terhadap

susu

secara sengaja sebagai sampel kelompok

kambing

PE

di

Faktor-faktor
produksi

Kelompok

(purposive

Peternak

42

Kota

Tasikmalaya

sampling)

diambil

dengan

Analisis Efisiensi Teknis Usaha Ternak Kambing Peranakan Etawa
(Studi Kasus di Kelompok Agribisnis As-Salam Kota Tasikmalaya)
SITI MAEMUNAH, DEDI SUFYADI, IDA HODIYAH
pertimbangan bahwa kelompok tersebut

selama

telah meraih prestasi di tingkat provinsi

diukur dalam satuan kilogram (kg).

periode

pemeliharaan,

dan

dan nasional. Jumlah anggota Kelompok

- Pakan konsentrat (X4), adalah jumlah

Peternak Agribisnis As-Salam sebanyak

konsentrat yang diberikan pada ternak

26 orang, dan semuanya diambil sebagai

kambing

sampel

penelitian

pemeliharaan,

sensus.

Menurut

atau

dilaksanakan

Arikunto

(2002),

PE

selama
yang

periode

diukur

dalam

satuan kilogram (kg).

penentuan sampel penelitian menggunakan

- Obat-obatan (X5), adalah jumlah obat-

metode sensus jika jumlah sampel kurang

obatan yang diberikan kepada ternak

dari 100.

kambing

Variabel-variabel yang digunakan

PE

pemeliharaan

selama

periode

untuk

tindakan

dalam penelitian ini dioperasionalisasikan

pencegahan

sebagai berikut:

penyakit, baik yang diberikan oleh

- Produksi

susu (Y)

adalah

jumlah

periode

pemeliharaan,

diukur dalam satuan unit (unit).

dan

- Efisiensi teknis (ET) yang dimaksud

diukur dalam satuan botol (botol).

dalam

- Jumlah ternak kambing PE (X1) adalah
jumlah

ternak

kambing

PE

pengobatan

petugas maupun dibeli sendiri, yang

produksi susu kambing yang dihasilkan
selama

maupun

penelitian

ini

adalah

perbandingan antara faktor produksi

yang

(input) yang digunakan dalam usaha

dimiliki oleh peternak, dan diukur

ternak kambing PE dengan output yang

dalam satuan ternak (ST).

dihasilkan per unit ternak. Pengukuran

- Tenaga kerja keluarga (X2), adalah

efisiensi teknis usaha ternak kambing

jumlah tenaga dalam keluarga yang

PE dilakukan melalui perbandingan

digunakan dalam pemeliharaan ternak

angka indeks input yang digunakan

kambing

periode

dengan angka indeks output yang

dalam

dihasilkan. Nilai indeks efisiensi teknis

PE

pemeliharaan,

selama
yang

diukur

satuan hari kerja setara pria (HKSP).

antara 0 dan 1, atau “0