01 Menteri PPN Paparan Rancangan Awal RKP 2018 Update Bu Winny

REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN AWAL RKP 2018
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (RAKORBANGPUS)
Jakarta, 11 April 2017

KERANGKA PAPARAN

PENDAHULUAN

POKOK-POKOK RANCANGAN AWAL RKP 2018

PENUTUP DAN TINDAK LANJUT

2

3

1


PENDAHULUAN

PENDAHULUAN:
Agenda Penyusunan RKP 2018
11 April 2017
28 November - 9 Desember
2016

Rapat Koordinasi Pembangunan
Tingkat Pusat (Rakorbangpus)
dan Temu Konsultasi Triwulanan
II Bappenas-Bappeda

Workshop Internal
Bappenas

Penyampaian Rancangan Awal RKP
2018 dan Pagu Indikatif 2018 (SB
MenPPN/Bappenas – Menkeu)


13 Januari 2017
Temu Konsultasi Triwulanan I
Bappenas-Bappeda dan Koordinasi
Kementerian/Lembaga

Penyampaian tentang Tema, Arah
Kebijakan, dan Prioritas
Pembangunan RKP 2018

Februari 2017
SIDANG KABINET
tentang Rancangan Awal
Rencana Kerja Pemerintah
tahun 2018

5 April 2016
Sidang Kabinet
tentang Pagu Indikatif


21 Februari - 3 Maret 2017
RAKORTEK dengan
Pemerintah Daerah
Konfirmasi, verifikasi, dan
penyepakatan Proyek
Prioritas Nasional

15 Maret s.d 21 April 2017
Rangkaian Musrenbang Provinsi
Penyampaian masing-masing
prioritas nasional dalam Rancangan
Awal RKP 2018 untuk masing-masing
provinsi

11 - 13 April 20167
Multilateral Meeting
17 - 21 April 2017
Bilateral Meeting
13 - 21 April 2017
Trilateral Meeting I


26 April - 9 Mei 2017
Forum Musrenbang Nasional

4

Juli 2017
Peluncuran RKP 2018
oleh Presiden

Juni 2017
Perpres RKP 2018

Mei s.d awal Juni 2017
Sidang Kabinet Penetapan RKP 2018
dan
Penyampaian RKP 2018
kepada DPR RI

PENDAHULUAN:

Proses Utama Penyusunan RKP 2018 Sampai Bulan April
• Workshop
Internal
• Arah Kebijakan
Presiden

Koordinasi
dengan
Mitra K/L

• Rancangan Awal RKP & Pagu Indikatif
• Rakorbangpus dan Triwulanan
• Multilateral & Bilateral Meeting

Rakortek K/L
dengan
Daerah

Musrenbang
Provinsi


e-Planning SIMU
e-Musrenbang

Musrenbang
Nasional

5

PENDAHULUAN:
Kebijakan dan Pendekatan Penyusunan RKP 2018
1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan
dengan Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan
Money Follow Program.

Tematik: Penekanan
atau fokus
perencanaan. Sampai
dengan Program Prioritas


2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan
Pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan
Spasial dengan memperhatikan pada:

Holistik: pendekatan
menyeluruh dan
komprehensif (hulu 
hilir)

• Pengendalian perencanaan
• Perkuatan perencanaan dan penganggaran
untuk RKP 2018

• Perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan
• Perkuatan integrasi sumber pendanaan.

Integratif: integrasi
dalam siapa berbuat
apa, dan integrasi
sumber pendanaan

Spasial: Keterkaitan
fungsi lokasi dari
berbagai kegiatan yang
terintegrasi

6

PENDAHULUAN:
Perkuatan Implementasi Money Follows Program

Menajamkan Prioritas
Nasional

RKP
2018

Memastikan
pelaksanaan program

Menajamkan Integrasi

Sumber Pendanaan

10 PN dan 30
Program Prioritas

Pengendalian
dilakukan sampai ke
level proyek (satuan 3)

Belanja K/L, Belanja Non
K/L, Belanja Transfer ke
Daerah, PHLN, BUMN,
PINA dan Swasta

7

PENGENDALIAN PERENCANAAN

8


Pengendalian akan dilakukan hingga tingkat satuan 3 / proyek untuk memastikan
rencana dijalankan dengan baik
KEGIATAN PRIORITAS: Pengembangan Danau Toba
KEMENTERIAN/LEMBAGA

Target

(Rp M)

Lokasi

KEMENTERIAN PU & PERA
PRIORITAS NASIONAL
Pengembangan Dunia Usaha dan
Pariwisata
PROGRAM PRIORITAS
Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata

 Preservasi dan Pelebaran Jalan Panguruan Ambarita - Tomok - Onan Rungu
 Pembangunan Jalan Tol Baru Medan – Kualanamu

 Penyediaan Air Baku Kabupaten Samosir
 Revitalisasi Kawasan Danau Toba

25 Km

150

Kab. Samosir

18 Km

250

1 Paket
1 Paket

6,5
9,8

Provinsi Sumatera
Utara
Kab. Samosir
Tersebar

1 paket

100,0

8 paket

10,7

Luar Negeri

1 unit

25,0

Kota Medan

BUMN
KEGIATAN PRIORITAS
1. Pembangunan Sarpras
Transportasi
2. Pembangunan Fasilitas Umum
dalam Kawasan
3. Penyiapan Daya Tarik Wisata

SASARAN, LOKASI DAN PAGU

 Pengembangan Bandar Udara Silangit (AP 1)

Kab. Tapanuli Utara

KEMENTERIAN PARIWISATA
 Proyek Promosi produk destinasi wisata Danau Toba
melalui media elektronik, ruang, cetak, dan digital di
Eropa dan Timur Tengah
 Proyek Peningatan sarana dan prasarana Akademi
Pariwisata Medan

PROYEK PRIORITAS disusun hingga berbasis kewilayahan
Pembangunan
Terminal/Dermaga Pelabuhan
Laut Belawan Phase I & II
(APBN/PHLN)

CONTOH : Kawasan
Pariwisata Danau Toba
 Penyediaan Air Baku
Kabupaten Samosir (APBN)
 Revitalisasi Kawasan Danau
Toba (APBN)

Jalan Palipi – Parmonangan
(DAK)
Jalan SP.Provinsi-Desa
Hutarihit (DAK)
Preservasi dan Pelebaran
Jalan Tele - Panguruan Nainggolan - Onan Rungu
(APBN/SBSN)
Preservasi dan Pelebaran
Jalan Panguruan - Ambarita Tomok - Onan Rungu
(APBN/SBSN)

Pembangunan Jalan Tol
Medan –Kualanamu – Tebing
Tinggi (APBN/PHLN)

Pengembangan Bandara
Silangit (BUMN)

9

PERKUATAN INTEGRASI SUMBER PENDANAAN
SWASTA



Belanja KL

Pengadaan Kapal Penyeberangan



Pemerintah Daerah




Dana Alokasi Khusus (Penugasan)
• Pembangunan ruas Simpang Silangit-simpang tiga
muara-muara bakkara
• Rehabilitasi DI Ujung Pait, Kab. Simalungun
APBD
• Pembangunan jalan prov/kab/kota
• Peningkatan RSUD Dr Hadrianus Sinaga dari kelas C
menjadi kelas B
• Pembangunan dermaga khusus pariwisata

Belanja KL



Pengembangan 3
Kawasan
Pariwisata
(Danau Toba)

Pembangunan Jalan
Akses KEK Maloy
Pembangunan Tangki
Timbun CPO



Pembangunan Terminal/Dermaga Pelabuhan Laut
Belawan Phase I & II (PHLN)
Preservasi dan Pelebaran Jalan Tele - Panguruan Nainggolan - Onan Rungu (SBSN)
Penyediaan Air Baku Kabupaten Samosir
Revitalisasi Kawasan Danau Toba

BUMN

Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi –
Pematang Siantar – Parapat
Pengusahaan Sungai Asahan oleh PJT-I

Swasta



Pengembangan 5
Kawasan
Ekonomi Khusus
(KEK)
KEK Maloy
Batuta TransKalimantan
(MBTK)

Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) Kaltim






Pengembangan
Dunia Usaha dan
Pariwisata

KPBU

BUMN


10



Pengembangan Pelabuhan
Hub Kuala Tanjung

Resor dan spot – spot power boat
Pengadaan Fasilitas MICE

Belanja KL

Pengembangan 3
Kawasan Industri
(KI)
(Sei Mangkei)

• Preservasi jalan Lintas Timur Sumatera
• Pembangunan Fly Over Seimangke,
Pembangunan Jalan KA antara Bandar
Tinggi - Kuala Tanjung (SBSN)

Swasta
• Pembangunan Pabrik Pengolahan
Produk Turunan Kelapa Sawit

11

2

POKOK–POKOK RANCANGAN AWAL
RKP 2018

12

KERANGKA MAKRO
(Mencapai target 5,6%)

13

Asumsi Ekonomi Makro 2018
INDIKATOR EKONOMI

Range

Titik

5,4-6,1

5,6

3,5  1

4,0

13.600 – 13.900

13.700

ICP (USD/Barrel)

-

55

Lifting Minyak (ribu barrel/hari)

-

800

Lifting Gas (BOE/hari)

-

1200

Pertumbuhan Ekonomi (%)

Inflasi (%): average
Nilai Tukar (USD/IDR): average

Resiko
• Asumsi ekonomi makro 2018 disusun dengan asumsi terjadi perbaikan pada pertumbuhan ekonomi dan volume
perdagangan dunia.
• Harga minyak dunia yang lebih tinggi dapat berdampak positif terhadap penerimaan. Namun dapat berdampak juga
pada kenaikan inflasi

14

Target Pertumbuhan Ekonomi 2018: Sisi Pengeluaran
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Komponen
Sisi
Pengeluaran
Tahun 2018
2018 (%)
(%)
Komponen Sisi Pengeluaran Tahun
Pengeluaran

Konsumsi RT
PDB
PDB

Range
Baseline
5,5%

– 6,1
5.2
Konsumsi LNPRT 5,4
9,8%

Titik
Skenario

5.6
6.1

RT
- Konsumsi
Konsumsi
RT
Konsumsi
Pem.

5,2 - 5,4
5,0%

5.2

5,3
5.4

- Konsumsi
LNPRT
Konsumsi
LNPRT
PMTB

8,5
– 8,7
8,0%

8.2

8,6
9.0

- Konsumsi
Pemerintah
Konsumsi
Pemerintah
Ekspor

3,3
– 4,1
2,7%

4.6

3,8
4.4

- Investasi
(PMTB)
InvestasiImpor
(PMTB)

6,3
– 8,0
2,8%

5.5

6,9
8.0

- Ekspor
Ekspor

2,8 – 3,8

1.3

3,1

2.0

- Impor
Impor

3,2 – 4,0

3,5
2.5

1.5

Target
Pertumbuhan
Target
PertumbuhanEkonomi
Ekonomi 6,1
Persen
5,6
Persen

Konsumsi
daninvestasi
investasi
harus
Konsumsi dan
harus
menjadi
menjadi
pendorong
pertumbuhan
pendorong
pertumbuhan
Kebutuhan
Investasi:
5.082
Kebutuhan Investasi:
RpRp
5.240
T T

Konsumsi pemerintah akan relatif terbatas seiring
ruang fiskal yang sempit, dan prioritas pada
alokasi belanja modal

• Kinerja ekspor masih terbatas seiring dengan lemahnya ekonomi global dan stagnannya harga komoditas. Namun
ekspor jasa akan meningkat, terutama didorong oleh peningkatan pariwisata
• Impor akan tumbuh lebih cepat dari ekspor, seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan permintaan
domestik
Sumber: Hasil Simulasi Bappenas

TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI 2018: SISI PRODUKSI
6 Sektor utama yang memiliki sumbangan terbesar terhadap
pertumbuhan adalah:

Range

Pertanian

Informasi dan
Komunikasi

Konstruksi

Perdagangan
Jasa
Keuangan

3 Sektor prioritas yang akan ditingkatkan peranannya terhadap
pertumbuhan dan penciptaan lapangan pekerjaan adalah:
Industri pengolahan
Pertanian
Pariwisata
Sumber: Hasil Simulasi Bappenas

Sumber
Pertum
Peranan
buhan
thd
PDB
(%)
Point
(%)

Pertumbuhan (%)
Uraian

Industri pengolahan,
terutama nonmigas

15

Industri
Pengolahan
Konstruksi

5,1 – 5,7

5,3

21,2

1,1

7,7 – 8,4

7,9

10,2

0,8

Perdagangan

5,6 – 6,3

5,8

13,3

0,8

Informasi dan
Komunikasi

10,5 – 11,9

10,9

5,4

0,6

Jasa Keuangan

10,6 – 11,5

11,0

4,4

0,5

Pertanian

3,6 – 4,0

3,8

12,4

0,5

Transportasi dan
Pergudangan
Pertambangan dan
Penggalian

8,3 – 9,2

8,5

4,2

0,3

1,4 – 1,7

1,6

7,6

0,1

Sumber: Perhitungan Bappenas

Sumber Kebutuhan Investasi Untuk
Mendorong Pertumbuhan 5,4-6,1 Persen Tahun 2018

16

Rp

Sumber Pembiayaan

Kebutuhan Investasi

Total Kebutuhan
Investasi

Nilai
(Rp Triliun)

Share
(%)

5.240

100,0

a. Investasi Pemerintah

443

8,5

b. Investasi BUMN

655

12,5

c. Investasi Swasta

4.142

79,0

- PMA dan PMDN

795

15,2

- Swasta Lainnya

3.347

63,8

• Kapasitas fiskal yang
terbatas
menyebabkan
investasi tidak bisa
bergantung pada
investasi pemerintah
• Sumber pembiayaan
tahun 2018, harus
berasal dari Swasta
dan juga peran Dana
Internal BUMN yang
meningkat

Catatan:
Investasi swasta lainnya adalah investasi: UMKM, sektor
migas, perbankan, lembaga keuangan non bank, asuransi,
sewa guna usaha, serta investasi rumah tangga lainnya
(seperti: pembangunan gedung, rumah, dll)
Sumber: Hasil simulasi Bappenas

Rp
Total Pembiayaan

Sumber
Pembiayaan
Investasi (%)
100,0

Kredit Perbankan

8,1

Luar Negeri

11,0

Penerbitan Saham

2,0

Penerbitan Obligasi

10,5

Dana Internal BUMN

6,3

Dana Internal
Masyarakat

62,1

Catatan:
• Dana internal masyarakat antara lain mencakup tabungan
individu, tabungan perusahaan dari laba ditahan, dan lain-lain
• Tidak semua sumber pembiayaan sebagai investasi

KERANGKA FISKAL TAHUN 2018

17

Pada sisi penerimaan:
Basis Pajak 2018 diupayakan meningkat cukup signifikan
dari 2017 dengan adanya peningkatan basis pajak dari
Tax Amnesty, dengan rasio perpajakan terhadap PDB
mencapai sekitar 11,0%

Pada sisi belanja:
o Belanja negara diharapkan meningkat menjadi sekitar
15,2%, yang diarahkan pada sektor produktif (termasuk
belanja daerah)
o Defisit anggaran akan terjaga pada kisaran 2,2%

Rp

REKOMENDASI KEBIJAKAN:
Peranan Pemerintah untuk Mendorong 5,6%
Untuk mencapai 5,6 persen  Perlu

18

Kerja Keras dan Langkah Konkrit

UPAYA PEMERINTAH

Investasi Pemerintah
secara selektif
 Ruang untuk peningkatan terbatas, tetapi
tetap dijaga dengan merealokasi belanja
non produktif ke belanja investasi

 Fokus pada proyek yang mendorong
produktivitas dan peningkatan aktivitas
sektor swasta:
a. Infrastruktur listrik
b. Infrastruktur transportasi dan logistik
 Pelabuhan (penurunan dwelling time)
 Pergudangan
 Jalan  untuk mendukung konektivitas

Fasilitasi Kebijakan untuk
mendorong Pertumbuhan Ekonomi
 Peningkatan Investasi Swasta

• Perlu fokus untuk menghapuskan hambatan berkembangnya swasta di
6 sektor utama (industri pengolahan nonmigas, pertanian, perdagangan,
konstruksi, informasi telekomunikasi, dan jasa keuangan)
• Deregulasi peraturan investasi (peningkatan kemudahan berusaha, EoDB
menuju peringkat 40)
• Pembenahan Iklim investasi di daerah
• Fasilitasi masalah investasi (RTRW, infrastruktur, penguatan data potensi
investasi, penyelesaian pengaduan masalah investasi)
• Pemanfaatan dan penyaluran dana repatriasi untuk investasi
• Perbaikan iklim ketenagakerjaan: penyempurnaan UU ketenagakerjaan
(harmonisasi UU 13/2003 dengan SJSN)
 Menjaga Daya Beli Masyarakat
 Reformasi Struktural

19

ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH

KONTRIBUSI PEMBANGUNAN WILAYAH PER PULAU TAHUN 2018
UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN NASIONAL 5,4-6,1 PERSEN

Wilayah Sumatera
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Kemiskinan
Tingkat Pengangguran Terbuka

Wilayah Jawa
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Kemiskinan
Tingkat Pengangguran Terbuka

5,35
10,25
4,80

Wilayah Kalimantan
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Kemiskinan
Tingkat Pengangguran Terbuka

Wilayah Sulawesi
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Kemiskinan
Tingkat Pengangguran Terbuka

3,59
5,40
5,10

20

7,83
9,96
4,00

Wilayah Papua
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Kemiskinan
Tingkat Pengangguran Terbuka

5,63
9,45
5,90

Sumber: Hasil Simulasi Kedeputian Bidang Pengembangan
Regional dan Kedeputian Bidang Kependudukan dan
Ketenagakerjaan, Bappenas

Wilayah Bali Nusa Tenggara
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Kemiskinan
Tingkat Pengangguran Terbuka

6,22
13,87
2,80

Wilayah Maluku
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Kemiskinan
Tingkat Pengangguran Terbuka

6,81
25,85
3,60

6,10
12,52
4,90

SASARAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN ANTARWILAYAH

Wilayah

2015

2018

2019

Sumatera

22,21

22,12

22,02

Jawa

58,29

58,59

58,34

Kalimantan

8,15

7,75

7,68

Sulawesi

5,92

6,34

6,43

Bali dan Nusa Tenggara

3,06

3,09

3,10

Maluku

0,52

0,54

0,55

Papua

1,85

1,88

1,89

21

RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2018
Wilayah Papua 2018
Sasaran Laju Pertumbuhan
Ekonomi
Sasaran Tingkat Kemiskinan
Sasaran Tingkat Pengangguran
Terbuka

6,81

Pariwisata Raja Ampat
Kab. Raja Ampat, Papua Barat

25,85
3,60

Pembangunan Jalur KA Sorong Manokwari (Pengadaan Lahan)

KEK Sorong
Sektor-sektor penggerak perekonomian
1. Pertambangan dan Penggalian
2. Konstruksi
3. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
4. Industri Pengolahan
5. Perdagangan besar dan eceran

Lokasi prioritas penurunan tingkat kemiskinan :
1. Provinsi Papua Barat
2. Provinsi Papua

KabSorong, Papua Barat
• Pengembangan Pelabuhan
Arar
• Pembangunan dermaga
penyeberangan Batanta
• Pembangunan Jalan Lingkar
Sorong
• Pembangunan Water
Treatment Plant (WTP)
Warsamson

KI Bintuni
Kab. Bintuni, Papua Barat

PEMBANGUNAN JALAN PERBATASAN
• Pembangunan Jalan Oksibil - Towe Hitam

Lokasi prioritas penurunan tingkat pengangguran
tebuka :
1. Provinsi Papua Barat
Kawasan Strategis Prioritas Nasional 2018
Kawasan Strategis Prioritas RPJMN 2015-2019

Pengembangan infrastruktur dalam RKP 2018 diarahkan pada upaya penurunan kesenjangan intrawilayah Papua, khususnya wilayah pegunungan dan pesisir
pantai. Pembangunan Papua juga dilakukan untuk mendukung upaya untuk mewujudkan pusat pengembangan wilayah berbasis Kampung Masyarakat Adat
dengan didukung prasarana dan sarana yang handal.

22

RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH SULAWESI
TAHUN 2018

23

Kawasan Strategis Prioritas Nasional 2018
Kawasan Strategis Prioritas RPJMN 2015-2019
Jalur Kereta Api
Manado-Bitung (Pengadaan Lahan)
Jalan Bebas Hambatan
Manado-Bitung

KEK Bitung
Kab. Bitung, Sulut

KI Morowali
Kab.Morowali, Sulteng
• Pelebaran Jalan Pelabuhan
Bungku - Kawasan Industri
KI Morowali 42 KM
• Pembangunan Gedung
Politeknik Tahap 4 3.600 m2

Pembangunan Jalur KA
Trans Sulawesi antara
Makassar-Parepare Segmen
2 (Barru-Parepare) (SBSN)

Pembangunan
Bandara Morowali

• Flyover akses dari KEK ke Pelabuhan Bitung
• Pembangunan Waste Water Treatment
Plant Kawasan Industri/Kawasan Ekonomi
Khusus Bitung
• Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di
Sekitar KEK

Sulawesi Selatan

Kab.Bantaeng, Sulsel
• Pembangunan Water Treatment Plant
Kawasan Industri Bantaeng
• Preservasi Jalan Bantaeng - Bulukumba 29
KM
• Pembangunan Jalan Poros, Jalan Lingkungan
dan Gapura Kawasan Industri Bantaeng 30
KM

7,83
9,96
4,00

Lokasi prioritas penurunan tingkat kemiskinan :
1. Provinsi Gorontalo
2. Provinsi Sulawesi Tengah
3. Provinsi Sulawesi Tenggara
4. Provinsi Sulawesi Barat

Pariwisata Tana
Toraja

KI Bantaeng

Wilayah Sulawesi 2018
Sasaran Laju Pertumbuhan
Ekonomi
Sasaran Tingkat Kemiskinan
Sasaran Tingkat Pengangguran
Terbuka
Sektor-sektor penggerak perekonomian
1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
2. Konstruksi
3. Perdagangan besar dan eceran
4. Industri Pengolahan
5. Pertambangan dan Penggalian

Pariwisata
Wakatobi
Sulawesi Tenggara

Lokasi prioritas penurunan tingkat pengangguran
tebuka :
1. Provinsi Sulawesi Utara
2. Sulawesi Selatan

24

RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2018
PEMBANGUNAN JALAN PERBATASAN :
• Pembangunan Jalan Bts. Kec. Sekayan/Entikong - Rasau 2
• Pembangunan Jalan Bts. Kec. Siding/Seluas – Bts. Kec.
Sekayam/Entikong
• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Nanga Era Batas Prov. Kaltim
• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Nanga Pinoh Ela Hilir - Batas Prov. Kalteng
• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Rasau - Sepulau
- Batas Kapuas Hulu/Sintang
• Pembangunan Jalan Perbatasan Prov Kalbar Ruas Temajok Badau

KEK. MBTK
Kab. Kutai Timur , Kaltim
• Pembangunan Pelabuhan CPO Maloy
• Peningkatan Jalan Nasional Simpang Perdau
- Batu Ampar
• Peningkatan Jalan Nasional Simpang Perdau
– Maloy
• Pembanguan Jalan Akses KEK Maloy

KI. Landak/Ketapang
Kab. Lombok Tengah, NTB

Pembangunan Jembatan
Landak II

Wilayah Kalimantan 2018
Sasaran Laju Pertumbuhan
Ekonomi
Sasaran Tingkat Kemiskinan
Sasaran Tingkat Pengangguran
Terbuka

PENINGKATAN STRUKTUR
JALAN RUAS TUMBANG
TALAKEN-TUMBANG JUTUH

Jalan Bebas Hambatan
Balikpapan - Samarinda
Pembangunan Jalur KA
Balikpapan – Samarinda
(pembebasan lahan)

KI Jorong
Kab. Tanah Laut, Kalses

Kawasan Strategis Prioritas Nasional 2018
Kawasan Strategis Prioritas RPJMN 2015-2019

Pelabuhan Banjarmasin

KI Batulicin
Kab. Tanah Bumbu, Kalsel

3,59
5,40
5,10

Sektor-sektor penggerak perekonomian
1. Pertambangan dan Penggalian
2. Industri Pengolahan
3. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
4. Konstruksi
5. Perdagangan besar dan eceran

Lokasi prioritas penurunan tingkat kemiskinan :
1. Provinsi Kalimantan Barat (tingkat
kemiskinan moderat)
2. Provinsi Kalimantan Utara (tingkat
Kemsikinan Moderat)

Lokasi prioritas penurunan tingkat pengangguran
tebuka :
1. Provinsi Kalimantan Timur
2. Provinsi Kalimantan Utara

25

KERANGKA PENDANAAN

FUNGSI UTAMA KERANGKA PENDANAAN

FOKUS
pada
belanja
publik

INTEGRASI
antar sektor
dan antar
Sumber –
Sumber
pendanaan

3

1

Kerangka
Pendanaan

MEMPERKUAT

2

money
follow
program

26

STRUKTUR DANA TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
TAHUN 2018
Pajak
Dana
BagiHasil
SDA
Dana
Perimbangan
DAK Reguler
DAK Fisik
Transfer
ke Daerah

Dana
AlokasiUmum
Dana Insentif
Daerah

DAK Afirmasi

DAK Non
Fisik

Transfer ke Daerah
dan Dana Desa

Dana Otonomi
Khusus dan
Dana
Keistimewaan
D.I.Yogyakarta

Dana Desa

DAK
Penugasan

27

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK
TAHUN 2018
DAK TA.2018
DAK REGULER

DAK AFIRMASI

Tujuan: Untuk penyediaan pelayanan dasar
sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dengan target
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan mendukung ketersediaan sarana
dan prasarana untuk pencapaian Program
Presiden Ekonomi Berkeadilan

Tujuan: Mempercepat pembangunan
infrastruktur dan pelayanan dasar yang
fokus pada Lokasi Prioritas (Kecamatan)
pada Kab/Kota yang termasuk kategori
daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal,
dan transmigrasi (Area/Spatial Based).

1. Pendidikan
10. Pariwisata
2. Kesehatan dan 11. Jalan
KB
3. Air Minum
4. Sanitasi
5. Perumahan dan
Permukiman

1. Kesehatan (Puskesmas)
2. Perumahan dan Permukiman

6. Pasar

DAK PENUGASAN
Tujuan: Mendukung Pencapaian Prioritas
Nasional Tahun 2018 yang menjadi
kewenangan Daerah dengan lingkup
kegiatan yang spesifik serta lokasi
prioritas tertentu.

3. Transportasi

1. Pendidikan (SMK)
2. Kesehatan (RS Rujukan dan RS
Pratama)
3. Air Minum

4. Pendidikan
5. Air Minum

4. Sanitasi
5. Jalan

6. Sanitasi

6. Irigasi

7. IKM

7. Pasar

8. Pertanian

8. Energi Skala Kecil

9. Kelautan dan
Perikanan

9. Lingkungan Hidup dan
Kehutanan

28

• Terdapat penambahan 4 bidang DAK
Reguler baru yaitu Air Minum dan Sanitasi
untuk mendukung pemenuhan target
pelayanan dasar (SPM) serta Pasar dan
Jalan untuk mendukung ketersediaan
sarpras dalam mendukung pencapaian
Program Presiden Ekonomi Berkeadilan.
• Terdapat penambahan 3 bidang DAK
Afirmasi baru yaitu Pendidikan, Air
Minum, dan Sanitasi, untuk menunjang
pelayanan dasar di wilayah afirmasi, menu
dimungkinkan sama dengan DAK Reguler,
tetapi lokasinya dikunci.
• Selain 8 bidang DAK Penugasan Eksisting
Tahun 2017, terdapat penambahan 1
bidang DAK dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan yang sebelumnya
berada di bawah Bidang DAK Penugasan
Irigasi dan Sanitasi Tahun 2017. Pemisahan
bidang DAK dilakukan agar implementasi
kegiatan dapat berlangsung lebih baik
dibandingkan tahun 2017.
• Terdapat bidang – bidang yang
kemungkinan sama atau terdapat di lebih
dari 2 jenis DAK, namun berbeda dalam
fokus menu kegiatan dan lokasinya.

LANGKAH PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018 :
PENGUSULAN DAK FISIK TAHUN 2018 MELALUI APLIKASI
E-PLANNING

01

Instruksi Bapak Presiden RI mengenai “Satu usulan
dengan menggunakan teknologi informasi”;

01
Instruksi
Presiden

02

Penyusunan aplikasi e-planning DAK ini menjadi
satu portal pengusulan DAK Fisik dari pemerintah
daerah yang dapat diakses oleh seluruh
stakeholder (lintas K/L dan lintas Pemerintah
Daerah).

04
Pengintegrasian
Aplikasi Kementerian
Lembaga

03
04

Dilakukan pengintegrasian e-planning DAK
ke e-planning Bappenas.

Aplikasi e-planning DAK Fisik ini akan disinkronkan
dengan sistem serupa di K/L Pengampu DAK.

03

02

Sosialisasi
Aplikasi ePlanning DAK

Satu Portal Aplikasi
Pengusulan DAK
Fisik

29

RANCANGAN JADWAL PROSES PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAK FISIK
TA. 2018
Penetapan Prioritas
Nasional
Desember 2016

Tujuan:
Penetapan PN, PP, dan
KP untuk tahun 2018
Peran:
Bappenas

RAPIM
Penentuan
Bidang DAK
20 Februari 2017

Tujuan:
Membahas dan
menyepakati
arah kebijakan
dan Bidang DAK
Tahun 2018
Peran:
Bappenas
(Melalui RAPIM)

Penetapan Perpres
Juknis
Desember 2017

Tujuan:
Penetapan dan
Sosialisasi Petunjuk
Teknis DAK Tahun 2018
kepada daerah
Peran:
Bappenas, Kemenkeu,
dan K/L Teknis

Trilateral Meeting
DAK
23 Maret 2017

Tujuan:
Membahas dan
menyepakati
kebijakan sasaran,
menu, lokasi
prioritas, dan
kriteria teknis
DAK
Peran:
Bappenas,
Kemenkeu, dan
K/L Teknis

Penetapan Perpres
Pagu Alokasi DAK

November 2017

Tujuan:
Alokasi ditetapkan yang
akan memuat alokasi,
menu, dan lokus prioritas
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan
K/L Teknis

Konsolidasi dan Uji Coba Sistem Sosialisasi aplikasi eE-Planning untuk Proposal DAK
planning DAK

30-31 Maret 2017
Tujuan:
Finalisasi sistem eplanning sebagai portal
utama pengusulan
proposal DAK oleh
Daerah
Peran:
Bappenas, Kemenkeu.

Rapat Paripurna
DPR RI
Oktober 2017

Tujuan:
Penyampaian hasil
pembahasan
Peran:
DPR RI, Bappenas,
Kemenkeu, dan K/L
Teknis

10-21 April 2017

Tujuan:
Sosialisasi arah
kebijakan, bidang, dan
menu kegiatan DAK
sekaligus bimbingan
teknis penggunaan
aplikasi e-planning DAK
kepaada Pemda
Peran:
Bappenas, Kemenkeu,
dan K/L Teknis

Rakor Pusat II
Okt 2017

Tujuan:
Penyesuaian Lokus
Kegiatan, menu dengan
Pagu Definitif per Daerah
Peran:
Bappenas, Kemenkeu,
dan K/L Teknis

Penyampaian Proposal Penilaian Proposal Usulan
oleh Daerah
DAK
April-Mei 2017
Mei-Juni 2017
Tujuan:
Penerimaan proposal
usulan sekaligus
melakukan verifikasi awal
terkait kelengkapan
proposal (rekapitulasi
usulan, usulan per
bidang, dan data teknis)
melalui sistem e-planning
Peran:
Bappenas, Kemenkeu,
dan K/L Teknis

Tujuan:
Menilai proposal usulan
DAK berdasarkan format
penilaian (lokasi prioritas,
kriteria teknis, serta
rekomendasi menu dan
lokus) yang telah
ditetapkan dalam Trilateral
Meeting DAK
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan
K/L Teknis

Penyusunan
Rancangan Awal Juknis
dan Juklak
Sept 2017
Tujuan:
Rapat Panja TKDD
Penyusunan draft awal
petunjuk teknis
Sept 2017
pelaksanaan DAK
Tujuan:
berdasarkan hasil
Pembahasan Materi
kesepakatan dalam TM
TKDD dalam RUU APBN
DAK
fan Nota Keuangan
Peran:
Peran:
Bappenas, Kemenkeu, dan DPR RI, Bappenas &
K/L Teknis
Kemenkeu

30

Forum Konfirmasi
Bersama Pusat-Daerah
Juli-Agustus 2017
Tujuan:
Konfirmasi hasil
penilaian proposal
usulan DAK kepada
daerah, serta
pembahasan menu dan
lokus DAK Peran:
Bappenas, Kemenkeu,
dan K/L Teknis, DPD

Rakor Pusat
Agustus 2017
Tujuan:
Penyesuaian Lokus
Kegiatan, menu dengan
Pagu Indikatif
Peran:
Bappenas, Kemenkeu,
dan K/L Teknis

Sidang DPOD terkait
Kebijakan DAK
Agustus 2017
Tujuan:
Penyampaian kebijakan DAK
2018 sebelum dibahas
bersama legislatif
Peran:
DPOD, Kemendagri, Bappenas,
Kemenkeu, dan K/L Teknis

31

PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


Program pembangunan nasional untuk pencapaian sasaran RPJMN 2015 – 2019 sesuai
Tema Pembangunan RKP 2018



10 Prioritas Nasional dan 30 Program Prioritas



Direncanakan hingga tingkat proyek satuan 3 dengan lokasinya
(Provinsi/Kabupaten/Kota) sehingga dapat dikendalikan



Revisi proyek prioritas harus mendapat persetujuan Bappenas dan KemKeu



Contoh : Pembangunan KEK Sorong:


Proyek Peningkatan Struktur Jalan Lingkar Sorong - Pelabuhan Arar (KemPUPERA)



Proyek Pembangunan Dermaga Penyeberangan Kota Sorong (KemHub)

32

RANCANGAN TEMA, PRIORITAS NASIONAL DAN PROGRAM PRIORITAS RKP 2018
TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :
Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan
Peningkatan Kualitas Money Follow Program dengan pendekatan Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial
I.

Revolusi Mental

II.

PENDIDIKAN
1.

Pendidikan Vokasi

2.

Peningkatan kualitas guru

IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN
PARIWISATA

KESEHATAN
3.

Peningkatan Kesehatan Ibu
dan Anak

4.

Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit

5.

Preventif dan Promotif
(Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat)

Penyediaan Perumahan
Layak

7.

Air Bersih dan Sanitasi

Pengembangan 3 Kawasan
Pariwisata (dari 10)

9.

Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) (dari 10)

10. Pengembangan 3 Kawasan Industri
(KI) (dari 14)
11. Perbaikan Iklim Investasi dan
Penciptaan Lapangan Kerja
12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa
Bernilai Tambah Tinggi

III. PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
6.

8.

V.

KETAHANAN ENERGI
13. EBT dan Konservasi Energi
14. Pemenuhan Kebutuhan Energi

VI. KETAHANAN PANGAN
15. Peningkatan Produksi pangan
16. Pembangunan sarana dan prasarana
pertanian (termasuk irigasi)

Kesetaraan Gender
X.

=Pengarusutamaan/
Mainstreaming

VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat
Sasaran
18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil,
dan Koperasi
VIII. INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS,
DAN KEMARITIMAN
20. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Transportasi (darat, laut, udara, dan
inter-moda)
21. Pengembangan Telekomunikasi dan
Informatika
IX. PEMBANGUNAN WILAYAH
22. Pembangunan Wilayah Perbatasan
dan Daerah Tertinggal
23. Pembangunan Perdesaan
24. Reforma Agraria
25. Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana (a.l Kebakaran Hutan)
26. Percepatan Pembangunan Papua

Perubahan Iklim

Pemerataan

POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN

27.

Penguatan Pertahanan

29, Kepastian Hukum

28.

Stabilitas Politik dan Keamanan

30. Reformasi Birokrasi

PRIORITAS KHUSUS

Tata kelola
Pemerintahan
yang Baik

Asian Games dan Asian Para Games

Memprioritaskan Belanja Pemerintah Untuk Pencapaian Sasaran Prioritas Nasional

33

KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Jaminan dan Bantuan
Sosial Tepat Sasaran

Pemenuhan
Kebutuhan Dasar

UMKM dan Koperasi sebagai penggerak
Ekonomi rakyat

PKH bagi 6 juta
Keluarga Termiskin
Bantuan pendidikan bagi
19.7 juta anak usia sekolah
bagi keluarga sangat miskin
dan miskin
Rastra/Bantuan Pangan
Non-Tunai bagi keluarga
sangat miskin, miskin
dan rentan

Bantuan iuran kesehatan
bagi 94.4 juta penduduk
miskin dan rentan
(termasuk bayi baru lahir)

Percepatan kepemilikan identitas hukum
(akta kelahiran, NIK)

Penyediaan infrastruktur
dasar: sanitasi, air minum,
jalan, jembatan

Terfasilitasinya akses
terhadap pelayanan
kesehatan untuk
mengurangi angka
stunting

Subsidi energi bagi
masyarakat sangat
miskin, miskin dan rentan
Perluasan kepersetaan
Jaminan Kesehatan dan
Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan

Penyaluran bantuan sosial kartu
kombo untuk mendukung
inklusi keuangan

Perluasan Akses Usaha
Mikro, Kecil, dan Koperasi

Registrasi usaha skala mikro
dan kecil

Pengembangan sarana dan
prasarana usaha bagi UMKM
Fasilitasi sertifikasi,
standardisasi, merek, dan
pengemasan
Akses UMKM
untuk mendapat kredit

Bantuan pembiayaan
KPR swadaya,
sejahtera tapak, dan
satuan rumah susun

Penyediaan rumah
bagi masyarakat
berpenghasilan
rendah

Penajaman target wilayah
(prioritas kantong-kantong
kemiskinan)

Perbaikan tata kelola dan
kelembagaan koperasi

Mendorong usaha mikro dan
kecil naik kelas

34

HIGHLIGHT PRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Sasaran Prioritas :
Menurunkan tingkat kemiskinan pada kisaran 9,0-10,0 persen; Tingkat pengangguran menjadi 5,3-5,5 persen, dan gini rasio 0,38
Program Prioritas Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran
1. Bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI)
2. Penyaluran Bantuan Tunai Bersyarat (PKH)
3. Penyaluran Bantuan Pangan
a) Bantuan Pangan Non-Tunai/ BPNT
b) Subsidi RASTRA
4. Bantuan Pendidikan Melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)
a) Siswa MI, MTs, MA/Ulya
b) Siswa SD, SMP, SMA, SMK
5. Subsidi Energi Tepat Sasaran
a) Subsidi listrik daya 450 VA dan 900 VA
b) Subsidi LPG 3 kg

Rp. 21,2 T

Rp. 12,9 T
Rp. 44,5 T
(angka sementara)
Sebaran Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH)

Sebaran Pelaksanaan BPNT berdasarkan Kesiapan Infrastruktur & Agen Bank

Jumlah Keluarga Penerima
Manfaat (KPM)

Rp. 26,5 T
Rp. 17,2 T

Jumlah Keluarga Penerima
Manfaat (KPM)

35

KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL PENGEMBANGAN DUNIA USAHA &
PARIWISATA
Peningkatan kontribusi sektor pariwisata, peningkatan daya saing tiga kawasan pariwisata, dan peningkatan kesiapan
destinasi wisata prioritas lainnya

Percepatan pengembangan lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) prioritas berbasiskan potensi ekonomi wilayah

Percepatan pembangunan Kawasan Industri (KI) terutama di luar Jawa berdasarkan keunggulan wilayah
Pembenahan iklim investasi di pusat dan daerah

Penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya didorong dengan peningkatan iklim ketenagakerjaan dan hubungan industrial

Pengembangan keahlian tenaga kerja

Peningkatan populasi dan daya saing industri, dan penguatan pertumbuhan ekonomi kreatif

Peningkatan perdagangan luar negeri

36

HIGHLIGHT PRIORITAS NASIONAL PENGEMBANGAN DUNIA USAHA & PARIWISATA
- PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS -

37

Sasaran Prioritas :
Terbangunnya 5 KEK: KEK Sorong. KEK Tanjung Kelayang, KEK Bitung, KEK Maloy Batuta Trans-Kalimantan (MBTK), KEK Morotai
Highlight Program Prioritas Pengembangan 5 KEK

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MBTK

KEK Sorong
Rp. 100,0 M

KemenPUPR

Pembangunan Dermaga Penyeberangan Kota Sorong

Rp. 45 M

Kemenhub

Penyusunan Peta Dasar Skala 1:5.000 untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (185 NLP)

Rp. 17 M

BIG

Pembangunan Jembatan akses pelabuhan Arar (225 meter)
KEK
Maloy
P
o
r
t

A
r
e
a

Indust
rial
Area

KEK Tanjung Kelayang

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung

Pelebaran Jalan Tanjung Pandan - Sp. Empat Sijuk (Akses Bandara) (10 Km)
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Pandan
Penyusunan Peta Dasar Skala 1:5.000 untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (106 NLP)
KEK Bitung

Rp 90 M
Rp. 100 M

Kemen PUPR
Kemenhub

Rp. 10 M

BIG

Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1 (6 Km)
Penyusunan Data Batimetri dan Garis Pantai (2000 Line Km)
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK

Rp 770 M
Rp. 1,7 M
Rp. 1,5 M

KemenPUPR
BIG
Kemen ATR

Rp. 55,0 M
Rp 55 M
Rp. 1,5 M

Kemenhub
Kemenhub
Kemen ATR

KEK MBTK

KEK
Bitung

Pengembangan Bandara Sangatta
Pembangunan Pelabuhan Maloy
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK
KEK Morotai
Pembangunan Jalan Sofifi – Wayabula

Rp 100 M

KemenPUPR

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) MPP Tobelo (10 MW)

Rp. 135 M

KemenESDM

Pembangunan Bandar Udara Pitu

Rp. 74 M

Kemenhub

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
MENDUKUNG KESELURUHAN PRIORITAS NASIONAL
Infrastruktur
Mendukung Sektor Unggulan

Penyediaan
Pelayanan Dasar
Akses Air
Minum 100%

Tol Laut +

Infrastruktur Perkotaan
Sektor
Unggulan

Konektivitas

38

Membangun Angkutan Massal Berbasis
Jalan , Rel & Intermoda

intermoda
Meningkatkan kapasitas dan kualitas
jaringan jalan perkotaan

Akses Sanitasi
100%

Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan

Pertanian

Rasio
Elektrifikasi
96.6%

Avoid

Akes
Perumahan
Layak Huni
Aksesibilitas
Perbatasan &
Tertinggal
Keamananan
dan
Keselamatan
Transportasi
Pengendalian
Banjir

Industri
Pengolahan

Jaringan yang
Mendukung
Efisiensi
Perjalanan

Shift
Peningkatan
Pangsa
Angkutan
Umum

Improve
Peningkatan
Pemanfaatan
Teknologi

Pembangunan TIK:
• Palapa Ring
• Rencana pita lebar: E-government, E-pendidikan, EKesehatan, E-commerce, E-logistik, E-pengadaan

Pembangunan Energi 35 GW
• Sasaran 1.200 kWh/Kap. di 2019 (saat ini Vietnam 1.300
kWh/Kap, Malaysia 4.400 kWh/Kap.)

Mengembangkan
transportasi
perkotaan yang
berkelanjutan

Jasa &
Pariwisata

Energi untuk
Transportasi
Perkotaan

Mengembangkan infrastruktur perkotaan melalui
pemanfaatan TIK untuk menuju kota cerdas

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI 3 KI, 3 KSPN, DAN 5 KEK
Contoh Proyek Prioritas

Meningkatkan Konektivitas Kawasan Industri “ei Mangkei.

39

satuan 3

KI Sei Mangkei (Alokasi Kegiatan Prioritas Rp. 1.337 M)
Pembangunan FO Seimangke

Rp. 120 M

Kemen PUPR

Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Medan - Kualanamu

Rp. 250 M

Kemen PUPR

Pembangunan Jalan KA antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung
(SBSN)

Rp. 346 M

Kemenhub

Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Belawan (PHLN)

Rp. 500 M

Pelindo 1

Pembangunan Jalan Ujung Kubu - Simp Posko; Simp. Sianam - Simp.
Gambus; Indrapura - Pagok (batas Simalungun) (DAK)

Rp. 57 M

Kab. Batubara

Pembangunan Jalan Simpang Pasar Baru - Sei Bejangkar/ Bts. Kab.
Batubara;Tanah Jawa - Boluk; Perdagangan - Indrapura/ Batubara;

Rp. 143 M

Kab.
Simalunggun

Secara keseluruhan, Dukungan Infrastruktur Transportasi di 3
KI, 3 KSPN, dan 5 KEK sebesar Rp 7.072 Milyar, dengan rincian
sebagai berikut:
Alokasi Proyek Prioritas Pembangunan
3 Kawasan Industri
KI Sei Mangkei

Alokasi Proyek Prioritas Pembangunan
3 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

Alokasi Proyek Prioritas Pembangunan
5 Kawasan Ekonomi Khusus
KEK MBTK

Rp 1.918 M

KEK Bitung

Rp 770 M

Rp 1.337 M

Danau Toba

Rp 397 M

KEK Tanjung Kelayang

Rp 218 M

KI Morowali

Rp 185 M

Mandalika

Rp 62 M

KEK Sorong

Rp 646 M

KI Bantaeng

Rp 180 M

Borobudur

Rp 986 M

KEK Morotai

Rp 174 M
Rp 3.726 M

TOTAL

Rp. 1.702 M

TOTAL

Rp 1.445 M

TOTAL

HIGHLIGHT PRIORITAS NASIONAL INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS
DAN KEMARITIMAN
Sasaran Prioritas : Pembangunan Infrastruktur Transportasi untuk Mendukung Jalur
Utama Logistik dan Jalan Akses ke Simpul Transportasi

40

Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Utama, Pengumpul,
Pengumpan Regional dan Penyeberangan sebesar Rp 3.100
Milyar
Highlight Pelabuhan Laut dan Penyeberangan

Rp (Milyar)

Pembangunan Pelabuhan Belawan

500

Pembangunan Pelabuhan Patimban

500

Pembangunan Pelabuhan Pelaihari/ Swarangan

100

Penyelesaian Pembangunan 15 Bandara Baru dan Pengembangan
Bandara Pengumpul dan Pengumpan sebesar Rp 1.278 Milyar
Highlight Bandar Udara

Pembangunan Infrastruktur Transportasi untuk Mendukung Jalur Utama Logistik dan Jalan
Akses ke Simpul Transportasi sebesar Rp 25.169 Milyar, dengan rincian sebagai berikut:
Pembangunan Infrastruktur Transportasi Perkotaan
sebesar Rp 8.161 Milyar
Highlight Transportasi Perkotaan
LRT Sumsel

Rp (Milyar)

132

Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian
untuk Manggarai s/d Jatinegara

392
225

Pembangunan Bandara Kertajati

350

Pengembangan Bandar Udara Tampa Padang

100

Pengembangan Bandar Udara Dr F.L. Tobing

75

Pembangunan Jalan Utama Logistik, termasuk jalan tol dan Jalan
Akses menuju Simpul Transportasi sebesar Rp 5.280 Milyar
Highlight Jalan Utama Logistik, Jalan Tol dan
Jalan Akses

Rp (Milyar)

Highlight Perkeretaapian

Rp (Milyar)

Pembangunan Jalan Akses ke 4 Bandara, 6
Pelabuhan dan 1 Terminal

510

Jalur KA Makassar-Parepare

1.500

Pembangunan Jalan Tol Ngawi-Kertosono

635

Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa

2.506

7.000

Jalur Ganda Padalarang-Cicalengka

Tramway Surabaya

Pembangunan Jalur Kereta Api Baru sebesar Rp
6.915 Milyar

Rp (Milyar)

Jalur KA Trans Sumatera

1.413

Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu
Pembangunan Jalan Pantai Selatan Jawa Ruas
Panggul - Sd. Biru - Jarit - Puger - Glenmore

1.214
312

41

PEMBANGUNAN BIDANG

PENGARUSUTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG:
Revolusi Mental
INDIKATOR

BASELINE
2014

2015

2016

2017

2018

42

2019

MENINGKATNYA GOTONG ROYONG
Indeks Pembangunan Masyarakat (toleransi, gotong royong, rasa aman)

0,56

Berkurangnya jumlah konflik/kekerasan di kalangan masyarakat

N/A

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK (Studi tentang Implementasi Peraturan Desa Nomor 01 tahun 2009 tentang Kawasan Bebas Asap Rokok di Desa Bone-bone, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan

5 137 39

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN GAMBIRAN 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 17

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT PADA SISWA KELAS IVB SEMESTER 2 SDN SUMBERJATI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 20

1 28 19

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL UNSUR BANGUN DATAR KELAS II SDN LANGKAP 01 BANGSALSARI

1 60 18

Status sosial ekonomi orang tua dan hasil belajar matematika siswa si MI Lanatusshibyan 01 Waru Jaya Parung bogor

7 133 76

Pembaruan pendidikan islam KH. A. Wahid Hasyim ( Menteri Agama RI 1949-1952)

8 109 117

Kualitas penagajaran guru SDN Grogol selatan 01 Pagi Jakarta Selatan

0 26 87

Rancangan media informasi tentang makanan tradisional Peyeum Bandung

5 77 1

LAPORAN R LAB OR 01 Pengukuran Panjang

0 13 30

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Antara Pengajar Muda dan Peserta Didik Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar ( Studi pada Program Lampung Mengajar di SDN 01 Pulau Legundi Kabupaten Pesawaran )

3 53 80