Penerapan Prinsip-Prinsip Community Development Dalam Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Community Development
2.1.1 Pengertian Community Development (Pengembangan Mayarakat)
Community

development

(pengembangan

masyarakat)

adalah

upaya

mengembangkan sebuah kondisi masyarakat secara berkelanjutan dan aktif
berdasarkan prinsip-prinsip keadilan sosial dan saling menghargai .Para pekerja
kemasyarakatan berupaya memfasilitasi warga dalam proses tercipta nya keadilan
sosial dan saling menghargai melalui program-program pembangunan secara luas

yang menghubungkan seluruh komponen masyarakat. Pengembangan masyarakat
menerjemahkan nilai-nilai keterbukaan, persamaan, pertanggunjawaban, kesempatan,
pilihan, partisipasi saling menguntungkan saling timbal balik, dan pembelajaran terus
menerus. Inti dari pengembangan masyarakat adalah mendidik, membuat anggota
masyarakat mampu mengerjakan sesuatu dengan memberikan kekuatan atu saran
yang diperlukan dan memberdayakan mereka(FDCL,2003:1).
Pengembangan

masyarakat

adalah

komitmen

dalam

memberdayakan

masyarakat lapis bawah sehingga mereka memiliki berbagai pilihan nyata
menyangkut masa depan nya.Masyarakat lapis bawah umumnya terdiri atas orangorang lemah,tidak berdaya dan miskin karena tidak memiliki sumber daya atau tidak

memiliki kemampuan untuk mengontrol sarana produksi.Mereka umumnya terdiri

Universitas Sumatera Utara

atas buruh, petani penggarap, petani berlahan kecil, para nelayan, masyarakat hutan,
kalangan pengangguran, orang cacat, dan orang-orang yang di buat marginal karena
umur, keadaan gender ,ras, dan etnis.
Pengembangan masyarakat sering kali diimplementasikan dalam bentuk
kegiatan.Pertama,program-program pembangunan yang memungkinkan anggota
masyarakat memperoleh daya dukung dan kekuatan dalam memenuhi kebutuhannya.
Kedua,kampanye dan aksi sosial yang memungkinkan kebutuhan-kebutuhan warga
kurang mampu dapat di penuhi oleh pihak-pihak lain yang bertanggung jawab
(Payne,199:165).Dengan demikian pengembangan masyarakat dapat didefenisikan
sebagai metode yang memungkinkan individu-individu dapat meningkatkan kualitas
hidup nya serta mampu memperbesar pengaruh terhadap proses-proses yang
memengaruhi hidupnya.Menurut Twelvetress, pengembangan masyarakat adalah
“the process of assisting ordinary people to improve own communities by
undertaking

collective


actions.”secara

Khusus

pengembangan

masyarakat

berhubungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan orang –orang yang tidak
beruntung atau tertindas ,baik yang disebabkan oleh kemiskinan maupun diskriminasi
berdasarkan kelas sosial, suku, gender, jenis kelamin, usia dan kecacatan(Edi
Suharto,2003:12).

2.1 2Prinsip-prinsip Community Development (Pengembangan Masyarakat)
Pengembangan masyarakat dengan berpijak pada kerangka konseptual yang di
kembangkan oleh teori-teori sosial kritis seperti Marxis dan teori feminis dalam

Universitas Sumatera Utara


rangka mengkritisi praktik diskriminasi dan mengungkapkan struktur dan ideology
yang mendasari praktik diskriminasi.
Secara garis besar ada 4 prinsip pengembgan masyarakat( Kenny,
Susan,1994: 17) :
Pertama,Pengembangan Masyarakat menolak pandangan yang tidak memihak pada
sebuah kepentingan ( disinterest ).
Kedua, Mengubah dan terlibat pada konflik.
Ketiga,

Membebaskan,

membuka

masyarakat

dan

menciptakan

demokrasi


program-program

pelayanan

parsipatori.
Keempat,

Kemampuan

mengakses

terhadap

kemasyarakatan.
Berdasarkan keempat prinsip diatas yang sifat nya sangat padat oleh karena
itu penulis pada bagian ini memilih pembahasan prinsip-prinsip pengembangan
masyarakat secara lebih detail dan mendalam.Menurut Jim Ife,pengembangan
masyarakat mempunyai 22 prinsip. Antara lain satu prinsip sama yang lain saling
berkaitan


dan

saling

melengkapi.Prinsip-prinsip

ini

diasumsikan

menjadi

pertimbangan bagi sukses atau tidak nya suatu kegiatan pengembangan masyarakat
dan dianggap konsisten dengan semangat keadilan sosial dan sudut pandang
ekologis(Ife,Jim,1997: 178-198).Prinsip-prinsip ini dimaksudkan sebagai seperangkat
prinsip dasar yang akan mendasari pendekatan pengembangan masyarakat bagi
semua praktik kerja masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


1.Pembangunan Menyeluruh
Pembangunan
personal/spiritual dari

sosial,

ekonomi,

politik,

budaya,

lingkungan,

dan

kehidupan masyarakat.Program pengembangan masyarakat

harus memperhatikan keenam aspek tersebut.Hal ini berarti bahwa keenam aspek

berjalan bersama-sama dan mendapatkan porsi yang sama, tetapi mungkin salah satu
diprioritaskan dengan tidak boleh meninggalkan yang lain. Contoh pembangunan
ekonomi tidak boleh meninggalkan kelima aspek pembangunan yang lainnya.
Pembangunan masyarakat yang hanya mengkonsentrasikan pada satu aspek saja,
akan menghasilkan pembangunan yang tidak lengkap.Oleh karena itu, hal yang
penting bagi pekerjaan masyarakat adalah berjalannya keenam aspek tersebut
bersama-sama.
2.Melawan Kesenjangan Struktural
Pengembangan masyarakat hendaknya peduli terhadap beraneka praktik
penindasan kelas,gender, dan ras sebagai konsekuensinya,pengembangan masyarakat
tidak akan menimbulkan penindasan struktural baru .Oleh karena itu, para aktivis
sosial harus mencermati praktik-praktik penindasan yang kemungkinan terjadi dalam
institusi media, sistem sosial, struktur organisasi, bahasa, ekonomi, pasar dan iklan.
Di luar hal itu, perlu juga dicemati adanya praktik penindasan karena
umur,ketidakmampuan fisik dan keadaan gender. Struktur dan proses pengembangan
masyarakat

perlu

mengarahkan


kepada

struktur

penindasan

yang

dominan.Pengembangan masyarakat harus memfokuskan program nya kepada
penanganan isu-isu kelas,gender,ras,umur,ketidakmampuan dan seksualitas untuk
mencengah penindasan dimaksud.

Universitas Sumatera Utara

3.Hak Asasi Manusia
Pengembangan masyarakat harus menjunjung tinggi penghargaan hak asasi
manusia.Hak asasi manusia perlu memperoleh perhatian secara serius bagi pekerja
masyarakat, baik dalam pandangan negatif (protection of human right) maupun
positif (promotion of human right).Dalam pandangan negatif, hak asasi manusia

adalah penting bagi pengembangan masyarakat.Oleh sebab itu, setiap program
pengembangan masyarakat harus selaras dengan prinsip-prinsip hak asasi dasar umat
manusia.Dalam

pandangan

positif,

para

aktivis

pengembangan

masyarakat

menjadikan deklarasi universal dan hak-hak asasi manusia sebagai tujuan
pengembangan masyarakat.
4.Berkelanjutan
Pengembangan Masyarakat merupakan bagian dari upaya untuk membangun

tatanan sosial , ekonomi, dan politik baru, yang proses nya dan stukturnya secara
berkelanjutan. Setiap kegiatan pengembangan masyarakat harus berjalan dalam
kerangka berkelanjutan, bila tidak ia tidak akan dalam waktu yang lama.
Keistimewaan

dari

prinsip

berkelanjutan

adalah

ia

dapat

membangun

struktur,organisasi,bisnis,dan industri yang dapt tumbuh dan berkembang dalam
berbagai tantangan.Jika pengembangan masyarakat berjalan dalam pola berkelanjutan
diyakini akan dapat membawa sebuah masyarakat menjadi kuat, seimbang dan
harmonis, serta concern terhadap keselamatan lingkungan.
5.Pemberdayaan
Pemberdayaan berarti menyediakan sumber daya, kesempatan, pengetahuaan
dan keterampilan dalam rangka meningkatkan kemampuan warga miskin untuk

Universitas Sumatera Utara

menentukan masa depan nya sendiri dan berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakatnya.
Strategi pemberdayaan yang lengkap menuntut bahwa hambatan-hambatan
yang dihadapi oleh masyarakat dalam menggunakan kekuatannya dipahami ,
diperlihatkan, dan dipecahkan. Kendala-kendala ini berupa struktus yang menindas
(kelas,ras/etnis), bahasa, pendidikan, mobilitaspribadi dan dominasi para elite dalam
struktur kekuasaan

masyarakat.Perlu

dipahami

oleh

pekerja sosial

bahwa

pemberdayaan masyarakat merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu, energi,
dan komitmen, serta hasilnya belum tentu memuaskan.
6. Personal dan Politik
Keterkaitan antara personal dan politik , individu dan struktural, atau masalahmasalah publik merupakan komponen yang paling penting dalam pembangunan
sosial.
Keseluruhan pengalaman pribadi bisa dihubungkan dengan cara ini, setiap isu
yang sifatnya pribadi bisa menjadi bagian sisi politik.Pengembangan masyarakat
memiliki potensi untuk membangun antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
politik.Upaya ini menjadi penting untuk membangkitkan kesadaran, memberdayakan
dan menggembangkan suatu program tindakan terhadap pemecahan masalah.
7. Kepemilikan Masyarakat
Dasar yang dipegangi dalam kegiatan pengembangan masyarakat adalah
konsep kepemilikan bersama. Kepemilikan bisa di pahami dari dua tingkatan yaitu
kepemilikan terhadap barang materialserta kepemilikan structural dan proses.
Kepemilikan barang material,seperti barang-barang komoditas,tanah,banguna,dan

Universitas Sumatera Utara

sebagainya.Kepemilikan struktural dan proses seperti kontrol masyarakat, pelayanan
kesehatan, menentukan kebijaksanaan keaktifan lokal,perumahan,pengembangan
lokal, dan sebagainya.
8. Kemandiriaan
Masyarakat hendaknya mencoba memanfaatkan secara mandiri terhadap
sumber daya yang dimiliki seperti: keuangan, teknis, alam dan manusia daripada
menggantungkan diri terhadap bantuan dari luar. Melaui program pengembangan
masyarakat diupayakan agar para warga mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan
sumber daya yang ada dalam masyarakat semaksimal mungkin. Kemandirian
masyarakat secara total di era industri tidak akan dapat terwujud tanpa adanya
kepercayaan diri semaksimal mungkin.Kemandirian ini merupakan arah realistis yang
perlu di wujudkan.
9.Kebebasan dari Negara
Prinsip Kemandirian memunculkan isu menyangkut hubungan antara
masyarakat

dengan

negara.Negara

mensponsori

pengembangan

masyarakat

merupakan sebuah tradisi yang lama.Respon alamiah dari sebuah pemerintahan
dalam merasakan kebutuhan pembangunan masyarakat adalah menciptakan berbagai
program pembangunan masyarakat yang di dukung oleh negara.Hal ini bukan berarti
dukungan dari pemerintah tidak harus diterima. Kadang-kadang , para aktivis
pengembangan masyarakat tidak memiliki alternatif pendanaan yang realistik dan
kadang-kadang dukungan pemerintah perlu untuk memulai proses pengembangan
masyarakat.Namun,secara umum akan lebih baik kalau sebuah masyarakat bekerja
tanpa pendanaan pemerintah.

Universitas Sumatera Utara

10.Tujuan Langsung dan Visi yang Besar
Dalam pekerjaan masyarakat selalu ada pertentangan antara pencapaian tujuan
langsung seperti penghematan sumber daya alam dan visi besar berupa penciptaan
kondisi masyarakat yang lebih baik.Dalam pengembangan masyarakat, kedua elemen
tersebut

merupakan

hal

yang

esensial

untuk

diwujudkan

dalam

rangka

mempertahankan keseimbangan program jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam hal ini, para aktivis pengembangan masyarakat dituntut menjawab
sebuah tantangan berupa sejauh mana mereka bisa menghubungkan tujuan langsung
dengan visi jangka panjang, menunjukkan bagaimana sebuah visi tidak hanya relevan
dengan visi yang lain,tetapi tidak terpisah kan secara berkelanjutan dengan
pencapaian tujuan yang lain.
11.Pembangunan Organik
Cara termudah untuk mempelajari konsep pembangunan organic sebagai
lawan dari pembangunan mekanistik adalah mengamati perbedaan antara kerja
sebuah mesin dan perkembangan sebuah tujuan.
Masyarakat secara esensial adalah organism (seperti tumbuhan), bukan
mekanistik (seperti mesin). Oleh karena itu, pengembangan masyarakat tidak
diarahkan oleh hukum teknis sebab akibat yang sederhana, namun merupakan suatu
proses yang rumit dan dinamis. Memelihara dan mempertahankan program
pengembangan masyarakat jauh rumit dibandingkan ilmu pengetahuan.
Pembangunan secara organic berarti bahwa seseorang menhormati dan
menghargai sifat-sifat khusus masyarakat, membiarkan serta mendorongnya untuk

Universitas Sumatera Utara

berkembang

dengan

caranya

sendiri,melalui

sebuah

pemahaman

terhadap

kompleksitas hubungan antara masyarakat dengan lingkungannya.
12.Laju Pembangunan
Konsekuensi pembangunan organik adalah bahwa masyarakat sendiri
menentukan jalannya proses pembangunan.berusaha membangun masyarakat secara
tergesa-gesa dapat mengakibatkan terjadinya kompromi secara fatal. Bisa jadi,
masyarakat akan kehilangan rasa memiliki proses tersebut dan kehilangan komitmen
untuk terlibat dalam proses pembangunan.
13.Kepakaran Eksternal
Keahlian yang dibawa oleh tenaga ahli dari luar belum tentu bisa menjamin
mulusnya pelaksanaan proses pembangunan masyarakat dalam suatu lokasi.Prinsip
keragaman ekologis menekankan bahwa tidak ada suatu cara yang paling benar untuk
melakukan sesuatu dan tidak ada jawaban tunggal yang mesti cocok untuk setiap
masyarakat. Apa yang berjalan pada suatu lingkungan belum tentu berjalan di
lingkungan lain.Oleh karena itu,prinsip utama pembangunan masyarakat tidak harus
selalu mempercayai adanya struktur ataupun solusi yang datang dari luar walaupun
telah dianggap sangat baik. Hal ini bukan berarti bahwa sebuah proses pembangunan
masyarakat tidak bisa mengambil keuntungan dari pihak luar. Yang jelas, keahlian
yang telah dikembangkan di tempat lain akan lebih menguntungkan bila hal itu di
teliti dahulu apakah hal itu cocok dengan situasi lokal.
14.Pembentukan Masyarakat
Semua pembangunan masyarakat harus bertujuan untuk membentuk sebuah
masyarakat yang baru. Pembentukan masyarakat melibatkan upaya peningkatan

Universitas Sumatera Utara

interaksi sosial dalam masyarakat,membangun kebersamaan dan membantu mereka
untuk berkomunikasi dengan sesamanya dalam rangka menciptakan dialog, saling
memahami, dan melahirkan tindakan sosial.
15.Proses dan Hasil
Pertentangan antara proses dan hasil telah menjadi isu besar dalam pekerjaan
masyarakat. Pendekatan prgmatis cenderung menekankan kepada hasil. Dalam
pendekatan ini, apa yang dipandang sangat penting adalah hasil yang sebenarnya
dicapai (proses).Adapun,terhadap pertanyaan bagaimana sesuatu dicapai merupakan
persoalan yang kurang penting.Proses harus merefleksikan tujuan,sebagaimana hasil
akan merefleksikan proses tertentu. Persoalan etika dan moral dalam proses menjadi
sangat penting.
16.Integritas Proses
Proses yang digunakan dalam pengembangan masyarakat sama pentingnya
dengan hasil yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, proses yang digunakan untuk
mencapai tujuan harus menyesuaikan dengan pengharapan dari hasil yang berkenan
dengan isu kesinambungan,keadilan sosial dan lain-lain. Jika pengembangan
masyarakat bisa menggunakan proses yang di dalam nya mencerminkan cita-cita ini,
maka hal ini lebih memungkinkan untuk dapat mewujudkan tujuan-tujuan yang lebih
berjangka panjang.
Oleh karena itu,proses pekerjaan masyarakat selalu membutuhkan penelitian
secara lebih dekat untuk menjamin bahwa integritas proses tetap terpelihara. Mereka
perlu menilai subjek yang menekankan prinsip-prinsip keadilan sosial dan
lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

17.Tanpa Kekerasan
Proses tanpa kekerasan perlu digunakan dalam membangun sebuah
masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip perdamaian. Tujuan-tujuan perdamaian tidak
dapat dipenuhi dengan menggunakan cara-cara kekerasan.
Dari perspektif pengembangan masyarakat,penting dalam pengembangan
masyarakat, penting dalam pengembangan masyarakat usaha untuk mengubah
struktur-struktur kekerasan dan upaya mengatasi kekerasan melalui cara-cara damai.
Hal ini berarti bahwa proses harus diusahakan untuk memperkuat bukan untuk
menyerang,memasukkan bukan mengesampingkan, bekerja did ala bukan bekerja
menentang,dan memediasi bukan berkonfrontasi.
18.Keterbukaan
Penerapan prinsipketerbukaan dalam pengembangan masyarakat memerlukan
proses yang selalu merangkul bukan menyisihkan,semua orang harus dihargai secara
intrinsic walaupun mereka memiliki pandangan yang berlawanan dan orang harus
diberi ruang untuk mengubah posisinya dalam sebuah isu tanpakehilangan muka.
19.Konsensus
Pendekatan non-kekerasan dan keterbukaan mensyaratkan pengembangan
masyarakat harus di bangun di atas fondasi kesepakatan bersama dalam pengambilan
keputusan harus dilakukan sebanyak mungkin.Pendekatan konsensus bekerja dalam
mencapai kesepakatan dan bertujuan untuk mencapai sebuah solusi yang didukung
seluruh anggota masyarakat.Bagaimana pun, konsensus dalam jangka panjang
mewujudkan hasil yang lebih memuaskan dan memberikan sebuah dasar yang lebih
kuat bagi pengembangan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

20.Kooperatif
Pengembangan masyarakat akan berusaha menetang dominasi etika kompetisi
dan menunjukkan semua ini didasarkan pada asumsi yang salah.Oleh karena itu,
pengembangan masyarakat bertujuan dalam membangun struktur dan proses
alternatif, didasarkan pada kerjasama bukan konflik.
Pada tingkat yang paling mendasar,pengembangan masyarakat akan berupaya
membawa kerjasama dalam kegitan masyarakat,dengan membawa masyarakat
bergabung dan menemukan cara-cara menghargai kerjasama individu-individu atau
kelompok.
21.Partisipasi
Pembangunan

masyarakat

harus

selalu

mencoba

memaksimalkan

partisipasi,dengan tujuan agar setiap orang dalam masyarakat bisa terlibat aktif dalam
proses dan kegiatan masyarakat. Lebih banyak anggota masyarakat yang
berpartisipasi aktif, lebih banyak cita-cita yang dimiliki masyarakat dan proses yang
melibatkan masyarakat akan dapat di realisasikan. Hal ini tidak menekankan bahwa
setiap orang harus berpartisipasi dengan cara yang sama.Kerja kemasyarakatan yang
baik akan memberikan kegiatan parsipatoriyang seluas mungkin dan akan
membenarkan persamaan bagi semua anggota masyarakat yang terlibat secara aktif.
22.Menentukan Kebutuhan
Ada dua prinsip pekerjaan masyarakat yang penting berkaitan dengan
kebutuhan.Pertama,

pengembangan

masyarakat

harus

berupaya

membuat

kesepakatan dengan berbagai pihak yang menentukan kebutuhan. Prinsip yang

Universitas Sumatera Utara

keduaadalah meskipun para penentu kebutuhan yang lain penting,anngota masyarakat
sendirilah yang memegang hak lebih tinggi dalam menentukan kebutuhan.
Pengembangan masyarakat sesungguhnya dapat didefenisikan sebagai
bantuan kepada masyarakat untuk mengartikulasikan kebutuhan mereka dan
bertindak sehingga kebutuha mereka bisa terpenuhi dan kemudian bertindak sehingga
kebutuhan mereka bisa terpenuhi. Untuk ini, adalah benar bila dipandang dari
perspektif keadilan sosial dan ekologis, masyarakat sendirilah yang harus memiliki
dan mengontrol proses pengukuran dan penetuan kebutuhan.

2.2

Kebijakan Publik
H. Hugo Heglo menyatakan kebijakan adalah suatu tindakan yang bermaksud

untuk mencapai suatu tujuan-tujuan tertentu.Sedangkan Anderson mendefenisikan
kebijakan sebagai suatuserangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang
ikut dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna
memecahkan suatu masalah tertentu (Abidin, 2004: 21).
Chandler dan Plano (dalam, Tangkilisan 2003: 1) berpendapat bahwa
kebijakan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumberdayasumberdaya

yang

ada

untuk

memecahkan

masalah-masalah

publik

atau

pemerintah.Selanjutnya dikatakan bahwa kebijakan publik merupakan suatu
intervensi yang dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah demi kepentingan
kelompok yang kurang beruntung dalam masyarakat agar mereka dapat hidup, dan
ikut berpartisipasi dalam pembangunan secara luas.

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan menurut Woll (dalam Tangkilisan, 2003: 2) kebijakan publik
adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat,
baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Pelaksanaan kebijakan publik terdapat tiga tingkat pengaruh
sebagai implikasi dari tindakan pemerintah yaitu:
1. Adanya pilihan kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh politisi, pegawai
pemerintah atau lainnya yang bertujuan menggunakan kekuatan publik untuk
mempengeruhi kehidup masyarakat.
2. Adanya outputkebijakan, dimana kebijakan yang diterapkan pada level ini
menuntut

pemerintah

untuk

melakukan

pengaturan,

penganggaran,

pembentukan personil dan membuatregulasi dalam bentukprogram yang akan
mempengaruhi kehidupan masyarakat.
3

Adanya dampak kebijakan yang merupakan efek pilihan kebijakan yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat (Tangkilisan, 2003: 2).
Menurut James Anderson sebagai pakar publik menetapkan proses kebijakan

publik sebagai berikut:
1. Formulasi masalah (Problem formulation): apa masalahnya? Apa yang
membuat hal tersebut menjadi masalah kebijakan? Bagaimana masalah
tersebut dapat masuk dalam agenda pemerintah.
2. Formulasi kebijakan (Formulation): Bagaimana mengembangkan pilihanpilihan atau alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah tersebut? Siapa
saja yang berpartisipasi dalam formulasi kebijakan?

Universitas Sumatera Utara

3. Penentuan Kebijakan (Adaption): Bagaimana alternatif ditetapkan? Persyaratan
atau criteria seperti apa yang harus dipenuhi? Siapa yang akan melaksanakan
kebijakan? Bagaimana proses atau strategi untuk melaksanakan kebijakan?
Apa isi dari kebijakan yang telah ditetapkan?
4. Implementasi (Implementation): Siapa yang terlibatdalam implementasi
kebijakan? Apa yang mereka kerjakan? Ada dampak dari isi kebijakan?
5. Evaluasi (Evaluation): Bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak kebijakan
diukur? Siapa yang mengevaluasi kebijakan?Adakah tuntutan untuk
melakukan perubahan atau pembatasan? (Subarsono, 2005: 12-13).
Beberapa pengertian kebijakan publik yang telah dipaparkan dapat
disimpulkan bahwa banyak upaya-upaya pemerintah yang dilakukan untuk
melakukan perubahan diberbagai bidang dengan berbagai macam kebijakan.Fungsi
dari kebijakan tersebut adalah untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam
masyarakat.Salah satu pihak yang dianggap memiliki tanggung jawab untuk
melakukan perubahan dan perbaikan tersebut adalah negara.Sehingga kebijakan
sosial dapat dilihat sebagai salah satu upaya yang direncanakan dan dilaksanankan
negara untukmemecahkan masalah sosial tersebut, atau setidaknya merupakan upaya
untuk memperbaiki kondisi yang tidak diharapkan tadi (Soetomo, 2008: 207).
Untuk melihat implementasi kebijakan sosial sebagai salah satu bentuk respon
terhadap masalah sosial, setidak-tidaknya pada level konsep perlu dilakukan elaborasi
berbagai dimensi tentang kebijakan sosial itu sendiri, dan kebijakan sosial merupakan
salah satu bentuk dari upaya pemecahan masalah-masalah sosial yang terdapat
dinegara ini.

Universitas Sumatera Utara

Terbentuknya kebijakan publik oleh pemerintah, maka lahirlah kebijakan
sosial yang merupakan salah satu cara atau upaya yang dilakukan pemerintah untuk
mengentas kemiskinan diantaranya kebijakan sosial dalam bentuk pemberdayaan
masyarakat. Meskipun program pemberdayaan ini bukan lah satu-satunya kebijakan
sosial yang dibuat oleh pemerintah, tetapi kebijakan sosial ini cukup berperan penting
dalam mengentas kemiskinan yang ada di negara ini.Program ini mengajarkan
kemandirian kepadaanggota kelompok.Seperti kebijakan sosial yang di dampingi
oleh BKKBN yaitu Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) di kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.

2.3

Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan adalah sebuah proses dimana orang menjadi cukup kuat untuk

berpartisipasi dalam berbagai pengawasan dan mempengaruhi terhadap, kejadiankejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan
menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan dan kekuasaan
yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang
menjadi perhatiannya (Parson dalam Suharto, 2009: 58).
Sasaran

utama

pemberdayaan

masyarakat

adalah

masyarakat

yang

terpinggirkan, termasuk kaum perempuan. Demikian pula masyarakat lain yang
terabaikan. Hal ini tidak menutup kemungkinan bagi orang lain untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan pemberdayaan.Pemberdayaan masyarakat meningkatkan untuk
menganalisis kondisi dan potensi serta masalah-masalah yang perlu diatasi.
Masyarakat berperan serta dalam proses pengambilan keputusan mulai dari tahap

Universitas Sumatera Utara

perencanaan, pelaksanaan dan sampai tahap penilaian kegiatan yang dikembangkan
oleh dan untuk mereka.
Dasar proses pemberdayaan adalah pengalaman dan pengetahuan masyarakat
tentang keberadaannya sangat luas dan berguna serta kemauan mereka untuk menjadi
lebih baik. Proses pemberdayaan ini bertitik tolak untuk memandirikan masyarakat
agar dapat meningkatkan taraf hidupnya, mengoptimalkan sumber daya setempat
sebaik mungkin, baiksumberdaya alam maupun sumber daya manusia. Melalui proses
pemberdayaan masyarakat diharapkan akan dikembangkan lebih jauh pola pikir yang
kritis dan sistematis.
Proses pemberdayaan sangat bermanfaat untuk dinas dan instansi lain dalam
peningkatan pelayanan yang lebih tanggap bagi kebutuhan pelanggan yang telah
diidentifikasi oleh masyarakat sendiri. Proses pemberdayaan masyarakat akan
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menyampaikan kebutuhannya kepada
instansi-instansi dapat menyesuaikan serta memperbaiki pelayanannya.
Tim pemberdayaan masyarakat di dukung oleh lembaga pelaksana. Peran
utama tim pemberdayaan masyarakat adalah mendampingi masyarakat dalam
melaksanakan proses pemberdayaan masyarakat. Peran tim pemberdayaan pada awal
proses sangat aktif tetapi akan berkurang selama proses berjalan sampai masyarakat
sudah mampu melanjutkan kegiatannya secara mandiri.
Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui beberapa tahapan seperti
diuraikan berikut ini. Proses ini harus sesuai dengan kondisi dan dinamika yang ada
di wilayah pelaksanaan.
Tahap 1. Seleksi lokasi

Universitas Sumatera Utara

Tahap 2. Sosialisasi pemberdayaan masyarakat
Tahap 3. Proses pemberdayaan masyarakat, yang terdiri dari:
a.Kajian keadaan pedesaaan partisipatif
b.Pengembangan kelompok
c.Penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan
d.Monitoring dan evaluasi partisipasi
Tahap 4.Pemandirian masyarakat (Departemen Sosial, 2007: 1-6).
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pemberdayaan masyarakat tidak tentu.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang akan berjalan terus-menerus.
Masyarakatakan mengkaji keadaannya dan mengembangkan rencana kegiatan
perbaikan serta melakukannya secara berkelanjutan.
BKKBN telah memulai program pemberdayaan ekonomi pada tahun 80’an.
Dalam periode waktu 1980 sampai dengan tahun 1994 telah dilaksanakan berbagai
program “The Family Planning –Income Generating Activities”(FP-IGA) yang telah
dilaksanakan. Pada awalnya program rintisan ini dikembangkan untuk penjagaan
kebutuhan terhadap program pemberdayaan ekonomi keluarga, sehinggadisajikan
berbagai alternatif model yang dapat dikembangkan di daerah.Keberlangsungan
program pemberdayaan ekonomi ini sangat tergantung pada sumber daya manusia,
sumber daya ekonomi, teknis produksi, pemasaran, dan yang lebih utama adalah
permodalan. Berikut ini adalah contoh dari model–model pemberdayaan ekonomi
keluarga antara lain :

Universitas Sumatera Utara

A.Program Rintisan
1.Proyek Bantuan Bank Dunia 300 IDN, merupakan paket program berupa:
bantuan pengadaan air bersih, peningkatan pendapatan akseptor, dan
penyedian kebutuhan.
2.Proyek ASEAN untuk Women in Development, salah satu kegiatannya
adalah Income Generating.
3.Program KB-GIZI melalui bantuan USAID, dengan kegiatan KBpedesaan/kumuh yang salah satu kegiatannya adalah Income Generating.
4.Program Women in Developmentmelalui bantuan UNFPA, dengan kegiatan
IncomeGenerating ProgramWID ini sudah lebih lengkap dengan adanya
studi banding,pembuatan bukupedoman MIS.
5.Melalui

bantuan

Belanda

(IGGA),

dilaksanakan

program

Income

Generating denganberbagai kegiatan pengembangan antara lain :
a.Model-model pelatihan
b.Latihan pengembangan produk
c.Latihan pemasaran
d.Studi banding
6.Dukungan APBN-DIP melui berbagai proyek untuk kecamatan miskin dan
KB keluarga transmigran, yang bentuk kegitannya adalah Income
Generatingdengan penyediaan bantuan modal yang dilaksanakan secara
bergulir.
7.Bantuan modal dari BUMN/dari saldo laba perusahaan negara juga
dialokasikan untuk kegiatan Income Generatingdengan paket modal lebih

Universitas Sumatera Utara

besar dari bantuan modal APBN (BadanKoodinasi Keluarga Berencana
Nasional, 2007:28).
Kelompok-kelompok yang mendapatkan bantuan modal tersebut adalah
kelompok UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor), yang para
anggotanya sebagian besar para akseptor KB untuk mendorong peningkatan
kesejahteraan akseptor KB sebagai suatu nilai tambahan bagi yang menjadi anggota
KB, dan bagi lingkungannya merupakan salah satu teknik motivasi untuk mengajak
masyarakat untuk ikut serta menjadi akseptor KB.

2.4 Program Usaha Peningkatan PendapatanKeluarga Sejahtera
2.4.1 Pengertian Kelompok UPPKS
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga sejahtera (UPPKS) adalah kelompok
yang melakukan kegiatan ekonomi produktif untuk meningkatkan pendapatan
keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang
beranggotakan, baik ibu/ibu wanita dari keluarga prasejahtera, keluarga sejahtera I,
maupun keluarga lain yang tahap kesejahteraannya lebih tinggi, baik yang belum,
sedang, maupun purna peserta KB.
Tujuan umum dari kelompok UPPKS adalah untuk memberdayakan ibuibu/wanita di bidang ekonomi sebagai upaya peningkatan penanggulangan
kemiskinan dalam rangka membangun kemandirian dan ketahanan keluarga serta
mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Secara khusus tujuan kelompok
UPPKS adalah:

Universitas Sumatera Utara

1)Meningkatkan pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi
2)Melatih keluarga, khususnya wanita untuk melakukan kegiatan wirausaha
3)Meningkatkan dinamika kehidupan keluarga
4)Meningkatkan peran serta keluarga dalam pelaksanaan pembangunan
Dilingkungannya.
5)Meningkatkan kemandirian dan ketahanan keluarga
6).Meningkatkan upaya penanggulangan kemiskinan (Badan Koodinasi
Keluarga Berencana Nasional, 2007: 1-2)
Sasaran langsung yang dituju pada program ini adalah kaum wanita yang
termasuk kategori keluarga pra keluarga sejahtera, sejahtera I, dan keluarga lain yang
tingkat kesejahteraannya sudah lebih tinggi dari pada yang sedang melakukan
kegiatan usaha ekonomi produktif. Sasaran tidak langsung dari kegiatan ini antara
lain adalah kader pembangunan di tingkat desa, tokoh masyarakat, PLKB, dan
pemberi pinjaman modal.

2.4.2 Pokok-pokok Kegiatan Kelompok UPPKS
Pengembangan kegiatan UPPKS dan pokok-pokok kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1) Komunikasi, Informasi, dan Edukasi. Kegiatan ini ditujukan untuk
menumbuhkan kepedulian dan komitmen dari berbagai unsur pembangunan di setiap
lingkungan sehingga berkembang partisipasi dalam pelaksanaan pembangunan
keluarga sejahtera.

Universitas Sumatera Utara

2) Pendataan keluarga sejahtera. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun bersama
masyarakat untuk memperoleh data yang lengkap tentang tingkat kesejahteraan
keluarga sehingga mereka yang tergolong keluarga pra-keluarga sejahtera dan
keluarga sejahtera I segera dapat ditingkatkan kesejahteraannya melalui kelompok
UPPKS.
3) Bimbingan pengembangan usaha ekonomi produktif. Bimbingan ini dilakukan
melalui kel
ompok UPPKS dengan jenis usaha (1) pelaju keluarga (petik, olah, jual, dan untung
oleh keluarga), (2) pemaju keluarga (proses, kemas, jual, dan untung oleh keluarga),
(3) jasa, seperti usaha salon kecantikan, tukang banten, tukang pijat/mesinggul, dan
tukang jahit.
4) Kemitraan usaha. Pokjanal di tingkat desa yang lebih tinggi berusaha
mencarikan mitra usaha bagi kelompok UPPKS dalam pengembangan usahanya.Pola
kemitraan dapat berupa pola inti plasma, subkontrak, keagenan, waralaba, dagang
umum, dan usaha bersama.

2.5 Kriteria Kemiskinan dari BKKBN
2.5.1 Kemiskinan Menurut BKKBN
Kemiskinan adalah suatu fakta dimana seseorang atau sekelompok orang
hidup di bawah atau lebih rendah dari kondisi hidup layak sebagai manusia
disebabkan ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Siagian, 2012:
2). Suatu proses kemiskinan merupakan proses menurunnya daya dukung terhadap
hidup seseorang atau sekelompok orang sehingga pada gilirannya ia atau kelompok

Universitas Sumatera Utara

tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak pula mampu
mencapai taraf kehidupan yang dianggap layak sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai manusia.
Dalam pelaksanaan program UPPKS yang dimotori oleh BKKBN kriteria
yang digunakan untuk menentukan keluarga yang akan memperoleh bantuan pada
program ini adalah kriteria yang dikeluarkan oleh BKKBN. Indikator yang digunakan
adalah indikator yang terdapat pada tahapan-tahapan keluarga sejahtera. Indikator
tahapan keluarga sejahtera diuraikan secara terperinci berikut ini:
Keluarga sejahtera tahap I sebuah keluarga akan digolongkan sebagai keluarga
dengan kategori keluarga sejahtera I jika sesuai dengan kriteria berikut:
1.

Keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianut
masing-masing.

2. Pada umumnya seluruh keluarga makan dua kali/lebih sehari.
3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian berbeda.
4. Bagian terluas lantai rumah bukan dari tanah.
5. Bila anak sakit dan PUS ingin menjadi akseptor KB, dibawa ke sarana
pengobatan modern (Badan Koodinasi Keluarga Berencana Nasional, 2007: 10)
Apabila salah satu atau lebih dari indikator tersebut tidak terpenuhi, maka
keluarga tersebut digolongkan kedalamkeluarga prasejahtera.Kriteria BKKBN untuk
mereka yang tergolong miskin adalah keluarga yang berada dalam kategori keluarga
sejahtera I dan pra-keluarga sejahtera.

Universitas Sumatera Utara

2.6Kerangka Pemikiran
Pengembangan masyarakat diarahkan untuk membentuk sebuah struktur
masyarakat yang mencerminkan tumbuhnya semangat swadaya

dan partisipasi.

Pengembangan masyarakat meliputi usaha memperkukuh interaksi sosial dalam
masyarakat, menciptakan semangat kebersamaan,meningkatkan sosial ekonomi
masyarakat, solidaritas antara anggota masyarakat dan membantu mereka untuk
berkomunikasi dengan pihak-pihak lain.Pengembangan masyarakat sering kali
diimplementasikan dalam bentuk kegiatan yang difokuskan pada upaya menolong
orang-orang lemah yang memiliki minat untuk bekerja sama dalam kelompok,
melakukan identifikasi terhadap kebutuhan dan melakukan kegiatan bersama untruk
memenuhi kebutuhan mereka.
Permasalahan kemiskinan pada dewasa ini masih menjadi prioritas untuk
penangananya, banyak nya program-program yang dilakukan sampai dengan saat ini
merupakan bukti bahwa kemiskinan merupakan masalah sosial yang sangat
mendapatkan perhatian dari pemerintah.Salah satu program yang dilakukakan dalam
mengurangi angka kemiskinan ini adalah dengan program pemberdayaan ekonomi
keluarga atau dalam hal ini di sebut Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera, program UPPKS sendiri dikelola oleh BKKBN.
Di dalam pelaksanaannya program UPPKS yang juga merupakan salah satu
program pemberdayan keluarga yang sasaran utmanya adalah keluarga Pra sejahtera
dan Keluaraga sejahtera I untuk itu lah perlu

diterapkan prinsip-prinsip

pengembangan masyarakat yang diharapkan dapat membantu anggota kelompok

Universitas Sumatera Utara

UPPKS dalam menjalankan program guna meningkatkan kesejahteraan keluarganya
dan menjalankan fungsi sosialnya dengan baik.

Universitas Sumatera Utara

Bagan Alir Pemikiran
Program Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera(UPPKS) di Kecamatan Medan
Helvetia Kota Medan

Penerapan prinsip-prinsip community development
masyarakat)
1. Pembangunan Menyeluruh

Anggota kelompok UPPKS

12. Laju pembangunan

2. Melawan kesenjangan struktural
3. Hak asasi manusia

(pengembangan

13. Kepakaran eksternal

14. Pembentukan
masyarakat

4. Berkelanjutan

-Meningkatkan

pemberdayaan

keluarga

dibidang

ekonomi
-Melatih keluarga, khususnya wanita untuk melakukan

15. Proses dan hasil

kegiatan wirausaha

5. Pemberdayaan

16. Integritas proses

-Meningkatkan dinamika kehidupan keluarga

6. Personal dan politik

17. Tanpa kekerasan

-Meningkatkan peran serta keluarga dalam pelaksanaan

7 .Kepemilikan masyarakat

18. Keterbukaan

pembangunan

8. Kemandirian

19. Konsensus

9. Kebebasan dari negara

20. Kooperatif

10. Tujuan langsung dan visi yang besar21. Partisipasi
11.Pembangunan Organik
Kebutuhan

dilingkungannya
-Meningkatkan kemandirian dan ketahanan keluarga
-Meningkatkan upaya penanggulangan kemiskinan.

22 Menentukan

Universitas Sumatera Utara

2.7 Defenisi Konsep
Konsep merupakan sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan
peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan hal-hal sejenisnya. Konsep diciptakan dengan
mengelompokkan objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang mempunyai cirri-ciri
yang sama. Defenisi konsep bertujuan untuk merumuskan sejumlah pengertian yang
digunakan secara mendasar dan menyamakan persepsi tentang apa yang akan diteliti
serta menhindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian
(Silalahi, 2009: 112).
Adapun untuk lebih mengetahui pengrtian yang jelas mengenai konsepkonsep yang akan diteliti, maka peneliti memberikan batasan konsep yang akan di
gunakan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut:
1.Penerapan adalah peraturan /kebijakan berupa petujuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis berjalan sesuai dengan ketentuan ketentuan yang berlaku.
2.Prinsip-prinsip Community development (pengembangan masyarakat)
adalah

hal-hal

yang

harus

dipenuhi

dalam

melaksanakan

program

pemberdayaan masyarakat.
3.Kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan
masalah sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, baik secara langsung
maupun dengan berbagai lembaga yang memengaruhi kehidupan masyarakat.
4.Program atau pemberdayaan masyarakat dalam penelitian ini adalah suatu
upaya yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun non pemerintah untuk
membantu masyarakat yang rentan dan lemah supaya mampu membantu
dirinya sendiri dalam menghadapi masalah yang dihadapi.

Universitas Sumatera Utara

5.Usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera adalah upaya untuk
mendinamisasikan faktor-faktor penting yang ada pada keluarga, yang
bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan keluarga.
6.Kelompok UPPKS dalam penelitian ini adalah beberapa kelompok yang ada
di kecamatan yang anggotanya terdiri dari perempuan yang menjadi akseptor
KB dan aktif dalam kegiatan pelaksanaan UPPKS.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penerapan Prinsip-Prinsip Community Development Dalam Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan

0 14 97

Efektivitas Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang

0 0 16

Efektivitas Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang

0 0 2

Efektivitas Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang

0 0 10

Penerapan Prinsip-Prinsip Community Development Dalam Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan

0 0 9

Penerapan Prinsip-Prinsip Community Development Dalam Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan

0 0 2

Penerapan Prinsip-Prinsip Community Development Dalam Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan

0 0 11

Penerapan Prinsip-Prinsip Community Development Dalam Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Chapter III VI

0 0 39

Penerapan Prinsip-Prinsip Community Development Dalam Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan

0 0 2

Penerapan Prinsip-Prinsip Community Development Dalam Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan

0 0 6