Analisis Segmentasi Pasar Donat Kentang

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Kentang (Solonum tuberosum) adalah tanaman dari suku solanaceae yang memiliki
umbi batang yang dapat dimakan dan disebut dengan kentang pula. Umbi kentang
sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada
awalnya didatangkan dari Amerika Serikat. (Sudarma, 2013)
Tanaman kentang berasal dari Amerika Selatan (Peru, Chili, Bolivia, dan Argentina)
serta beberapa daerah Amerika Tengah. Di Eropa dataran tanaman itu diperkirakan
pertama kali diintroduksi dari Peru dan Colombia melalui Spanyol pada tahun 1570
dan Inggris pada tahun 1590 (Hawkes, 1990). Penyebaran kentang ke Asia (India,
Cina dan Jepang), sebagian ke Afrika, dan kepulauan Hindia Barat dilakukan oleh
orang – orang Inggris pada akhir abad ke-17 dan di daerah – daerah tersebut kentang
ditanam secara luas pada pertengahan abad ke-18 (Sudarma, 2013).
Sistematika (taksonomi) tanaman kentang (Solonum tuberosum) secara umum
diklasifikasi sebagai berikut :
Kerajaan

= Plantae


Devisi

= Magnoliophyta

Kelas

= Magnoliopsida

Upakelas

= Asteridae

Universitas Sumatera Utara

Ordo

= Solanales

Famili


= Solanaceae

Genus

= Solanum

Spesies

= S.tuberosum

Menurut catatan awal di Indonesia, tumbuhan ini mulai ada semenjak tahun 1794, di
mulai dengan penanaman di sekitar Cimahi. Semenjak itu kentang dapat ditemui pula
di Priangan dan gunung Tengger. Pada tahun 1812, kentang sudah dikenal dan dijual
di Kedu. Sedangkan di Sumatera tumbuhan ini dikenal setahun sebelumnya, 1811.
Kentang tumbuh di pegunungan dengan ketinggian antara 1000 mdpl hingga 2000
mdpl, pada tanah humus. Tanah bekas letusan gunung berapi yang berstruktur remah
lebih disukai (Anonimous, 2014).

Spesies solanum tuberasum L mempunyai banyak varietas. Dari tanaman ini pula
masih banyak dikenal spesies-spesies lain yang merupakan jenis liar, antara lain

solanum andigenum L, solanum anglgenum L, solanum demissum L,dan lain – lain
(Samadi, 1998).

Solanum atau kentang merupakan tanaman setahun, bentuk sesungguhnya menyemak
dan bersifat menjalar. Batangnya terbentuk segi empat, panjangnya bisa mencapai 50
– 120 cm, dan tidak berkayu ( tidak keras bila dipijat ). Batang dan daun berwarna
hijau kemerah–merahan atau keungu–unguan ( Sudarma, 2013 ).

Universitas Sumatera Utara

Bunganya berwarna kuming keputihan atau ungu, tumbuh di ketiak daun teratas, dan
berjenis kelamin dua. Benang sarinya berwarna kekuning – kuningan dan melingkari
tingkai putik. Putik ini biasanya lebih cepat masak. Buahnya berbentuk buni, buah
yang kulit / dindingnya berdaging, dan mempunyai dua ruang. Di dalam buah berisi
banyak calon biji yang jumlahnya bisa mencapai 50 biji. Akan tetapi, dari jumlah
tersebut yang berhasil menjadi biji hanya sekitar 10 biji saja, bahkan ada yang cuma
puluhan biji saja, jumlah ini tergantung dari varietas kentangnya ( Sudarma, 2013 ).

Selain mempunyai organ – organ tersebut, kentang juga mempunyai organ umbi.
Umbi tersebut berasal dari cabang samping yang masuk ke dalam tanah. Cabang ini

merupakan tempat penyimpanan karbuhidrat sehingga membengkak dan bisa
dimakan. Umbi bisa mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang –
cabang baru (Sudarma, 2013).
Jenis-jenis Kentang
Adapun varietas kentang dapat digolongkan dalam tiga golongan berdasarkan warna
umbinya :
a. Kentang kuning, umbi kentang ini berkulit dan berdaging kuning. Contoh kentang
ini di antaranya adalah eigenheimer, patronas, rapan dan thung.
Thung
Umbi berbentuk bulat gepeng, kulitnya berwarna kuning, dan warna daging putih
kekuning-kuningan. Bobot rata-ratanya 55,5 gram dan mempunyai keseragaman
umbi. Tanaman peka terhadap penyakit dan hama. Varietas ini ditanam
ketinggian 1.110-1.400 m. satu tanaman mampu menghasilkan 2,5 kg umbi,

Universitas Sumatera Utara

terdiri dari mutu super (400 gram), mutu C (60-100 gram), dan mutu untuk bibit
(30-60 gram). Namun, ketika kentang French fries di tanam di daerah lebih
rendah, tepatnya di daerah tretes dengan ketinggian 700 mdpl, hasil
(Sudarma, 2013)


Gambar 2.1. Kentang Kuning

b. Kentang putih, kulit dan daging umbi kentang ini berwarna putih. Contoh kentang
ini antara lain Donata dan Radosa.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.2 Kentang Kuning

c. Kentang merah, kulit dan umbinya berwarna kemerah-merahan. Salah satu
contohnya adalah Desiree.
Desiree
Varietas ini berbatang besar, kuat, berwarna kemerah-merahan, berdaun agak
rimbun, berbunga ungu, dan mudah berbuah. Tanaman peka terhadap penyakit
phytophtora infestans, penyakit layu, dan virus daun menggulung, tetapi lahan
penyakit kulit. Desiree termasuk kentang berumur sedang (100 hari) dan
produktivitasnya tinggi. Umbinya bulat sampai bulat telur, bermata dangkal,
kulitnya berwarna merah, dan dagingnya kuning cenderung kemerah-merahan.


Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.3 Kentang Merah

Sebagai bahan makanan, kentang banyak mengandung karbohidrat, sumber mineral
(fosfor, besi dan kaltum), mengandung vitamin B (tiamin, niasin dan vitamin B6),
vitamin C, antosianin, dan sedikit vitamin A (bambang, 1997). Selain itu kandungan
kentang juga mengandung protein, asam amino esensial, elemen-elemen mikro, Mg,
dan lain sebagainya (kusomo, 1985). Senyawa antioksidan yang terdapat pada
kentang yaitu antostanin, asam klorogenat, dan asam askorbat. Dengan kandungan
vitamin yang terdapat pada tanaman kentang, oleh karena itu masyarakat mulai
mengaplikasikan kentang ke dalam olahan-olahan makanan agar masyarakat juga
tidak mudah bosan mengkonsumsi kentang. Kentang dapat diaplikasikan menjadi
olahan makanan seperti donat kentang.

Universitas Sumatera Utara

2.1.1 Pengertian Donat
Donat (doughnuts atau donut) adalah pengadanan yang digoreng, dibuat dari adonan
tepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat

berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi
yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard
(wikipedia, 2014).
2.1.2 Pengertian Donat Kentang
Donat kentang adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu,
gula, telur, mentega, susu bubuk, ragi instan, kantang, air dan garam. Sehingga
dihasilkan produk yang bertekstur lembut, empuk, berbentuk bulat dan gurih.
Donat kentang bisa dibentuk dengan menyatukan kedua sisi adonan berbentuk
persegi panjang hingga membentuk cincin atau menggunakan pemotongan otomatis
yang sekaligus membuat lubang pada donat. Lubang pada donat berbentuk cincin
dulunya dimaksudkan agar donat cepat matang sewaktu digoreng. Adonan donat
kentang yang tersisa sewaktu membuat donat berbentuk cincin sering dujual sebagai
doughnut hole atau dicampurkan lagi ke dalam adonan untuk membuat donat baru
(Wikipedia, 2014).
Dalam pembuatan donat kentang diperlukan bahan-bahan seperti :
a. Tepung, yang digunakan umumnya tepung terigu berprotein tinggi
b. Susu, yang digunakan adalah susu bubuk

Universitas Sumatera Utara


c. Ragi, yang digunakan sebagai pengembang
d. Kentang, sebagai bahan dasar donat kentang
e. Telur, digunakan sebagai penyatu adonan
f. Gula, digunakan sebagai pemanis
g. Air dingin,
h. Mentega, digunakan untuk menggurihkn rasa pada adonan
i. Garam,
2.2 Landasan Teori
Pemasaran sebagai suatu proses social dan manajerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan
dan pertukaran timbale balik produk dan nilai dengan orang lain (Sunarto, 2003).
Sehingga dapat diterangkan bahwa arti pemasaran adalah jauh lebih luas daripada arti
penjualan.

Pemasaran

mencakup

usaha


perusahaan

yang

dimulai

dengan

mengidentifisir kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang
hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara
promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut. Jadi, kegiatan pemasaran adalah
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu system (Dharmmesta dan
Handoko, 2008).
Ditinjau dari aspek ekonomi kegiatan pemasaran pertanian dikatakan sebagai
kegiatan produktif sebab pemasaran pertanian dapat meningkatkan guna waktu (time
utility), guna tempat (place utility), guna bentuk (form utility) dan guna pemilikan

Universitas Sumatera Utara

(possession utility). Komoditi pertanian yang sudah mengalami peningkatan guna

waktu, guna tempat dan guna bentuk baru dapat memenuhi kebutuhan konsumen,
apabila sudah terjadi pemindahan hak milik dari produsen atau lembaga pemasaran
kepada konsumen (Sudiyono, 2002).
2.2.1 Pengertian Pasar
Suatu pasar dapat didefenisikan sebagai tempat dimana kekuatan yang mewakili
permintaan dan penawaran bertemu. Ini mungkin tempat di mana pembeli dan
penjual bertemu secara teratur, seperti toko ritel atau pertukaran komoditas. Ini cara
yang juga menjadi tempat di mana pembeli dan penjual bertemu secara tidak teratur,
seperti di lelang. Hal ini tidak perlu bahwa pembeli dan penjual bertemu langsung,
meskipun hal ini lebih umum (Anwar, 2002).
2.2.2 Dasar – dasar Segmentasi Pasar
Menurut Hermawan Kertajaya, segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana
memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang yang muncul di pasar. Segmentasi pasar sangat penting di
dalam bisnis dan pemasaran. Pengertian segmentasi pasar berbagai suatu strategi
perusahaan bukan dilakukan semata – mata dengan cara membedakan produk atau
bahkan menciptakan produk baru (product diversification), tetapi didasarkan atas
perbedaan minat dan kebutuhan konsumen.

Universitas Sumatera Utara


2.2.3 Pendekatan – Pendekatan Segmentasi Pasar
Di sini kita akan melihat pada variabel-variabel yang bisa digunakan untuk memilah
pasar konsumen. Variabel-variabel tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Beberapa
peneliti mencoba membuat segmen dengan berpedoman pada karakteristik konsumen.
Menurut Philip Kotler ada beberapa macam segmentasi, diantaranya pendekatan
segmantasi demografi, psikografi dan segmentasi perilaku.
1. Segmentasi Demografi
Segmentasi demografis terdiri dari pembagian masyarakat menjadi kelompokkelompok yang berdasarkan pada variabel-variabel demografis seperti umur, jenis
kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, tempat tinggal,
pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Variabel-variabel demografis adalah
dasar paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Salah
satu sebabnya adalah bahwa keinginan, preferensi dan tingkat kegunaan (usage
rate) seringkali berkaitan dengan variabel-veriabel demografis. Alasan lain adalah
variabel-variabel demografis lebih mudah diukur daripada kebanyakan veriabelvariabel lain. Bahkan ketika pasar sasaran dijabarkan dalam bentuk istilah-istilah
non demografis (katakanlah tipe kepribadian), kaitan dengan karakteristik
demografis diperlukan untuk mengetahui ukran pasar sasaran dn bagaimana
meraihnya secara efisien (Kotler, 1993).
2. Segmentasi Psikografi
Dalam segmentasi psikografi, pembeli dibagi dalam kelompok-kelompok yang
berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup, dan/atau krakteristik kepribadian.

Universitas Sumatera Utara

Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama dapat menampilkan profil
gambaran psikografi yang sangat berbeda (Kotler, 1993).
3. Segmentasi Perilaku
Pada

segmentasi

perilaku,

pembeli

dibagi

menjadi

kelompok-kelompok

berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau tanggapan terhadap sebuah
produk. Banyak pemasar percaya bahwa variabel-variabel perilaku adalah titik
awal terbaik untuk membentuk segmen pasar (Kotler, 1993).
Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif
maka harus memenuhi syarat – syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut:
1. Measurability, yaitu ciri – ciri atau sifat – sifat tertentu pembeli harus dapat diukur
atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif
memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan
untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya

2.2.4 Langkah – langkah Segmentasi Pasar
1. Mengidentifikasi pasar menggunakan variable – variable permintaan

dan

segmentasi pasar, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi
pemakaian.

Universitas Sumatera Utara

2. Mengembangkan bentuk segmen pasar yang diidentifikasi dengan menggunakan
variable – variable yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
(Iskandarini, 2012).
2.4 Kerangka Pemikiran
Donat kentang merupakan salah satu makanan olahan kentang yang tidak kalah
popular dengan donat biasa. Melihat prospek donat kentang yang cukup menjanjikan
sebagai peluang usaha dalam mengaplikasikan produk pertanian.
Di zaman yang serba praktis saat ini, konsumen banyak mengkonsumsi donat kentang
sebagai makanan ringan untuk mengganjal perut di saat sedang lapar. Ternyata
mengkonsumsi donat kentang juga dipercaya dapat menyehatkan jantung.
Dengan adanya pasar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pasar donat
kentang yaitu harga, produk, promosi, dan tempat yang berpengaruh terhadap
segmentasi pasar.
Donat kentang memiliki beberapa atribut, dari atribut ini dapat dilihat perilaku
konsumen terhadap donat kentang. Perilaku konsumen adalah tingkat kesukaan
konsumen terhadap donat kentang. Atribut yang diteliti adalah rasa, jenis, bentuk,
tekstur, dan ukuran donat kentang.

Universitas Sumatera Utara

Secara Skematis Kerangka Pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

Donat
Kentang

Pasar
Pendekatan – Pendekatan
Segmentasi Pasar :
Segmentasi
Pasar

1. Demografi
2. Psikografi
3. Segmentasi Perilaku

Gambar 2.4 Sketsa Kerangka Pemikiran

Keteranagn :
: Menyatakan Pengaruh,
: Menyatakan Hubungan

Universitas Sumatera Utara