FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMA

SISTEM INFORMASI DALAM MANAJEMEN
PENDIDIKAN: KONSEP DAN PELAKSANAAN DALAM
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah “Manajemen Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu :
Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd

Oleh :
LINA EKA KHOIRIYAH
ENI WAHYU ASTUTI

14111881
14111900

PAI SMT 7

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Oktober 2017


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam dan
semoga kelak kita mendapatkan syafa’atnya di hari kiamat.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya
sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Prof. Dr. H. Sulthon, M.SI.
2. Dekan Fakulats Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Drs.
Rido Kurnianto M.Ag.
3. Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam, Dr. Afiful
Ikhwan, M.Pd .
4. Kedua orang tua yang telah ikhlas berkorban moril maupun materiil demi
kelancaran tholabul ilmi.
5. Seluruh rekan PAI program beasiswa MADIN angkatan 2014 UNMUH
Ponorogo dan semua teman-teman yang telah berpartisipasi dalam membantu
menyelesaikan makalah ini.

6. Seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari akan kemampuan dan pengalaman yang saya miliki masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu komentar, kritik, dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Walaupun masih jauh dari harapan, setidaknya mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaaat bagi semua pihak.
Ponorogo, 01 Oktober 2017
Penyusun

LINA EKA KHOIRIYAH

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................i
Kata Pengantar ............................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................2

C. Tujuan Masalah......................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan...........................3
1. Pengertian Sistem.............................................................................3
2. Pengertian Informasi........................................................................4
3. Pengertian Manajemen.....................................................................5
B. Konsep Sistem Informasi Manajemen Pendidikan................................7
C. Pelaksanaan SIM dalam Lembaga Pendidikan Islam………………..10

BAB III PENUTUP
Kesimpulan…………………………………….………………………….13
Daftar Pustaka……………………………………………..………………………....15

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah


Era baru dalam dunia pendidikan adalah dengan diperkenalkannya reformasi
pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam
pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini mempunyai nuansa bagaimana sekolah
berusaha menggunakan perangkat komputer yang dapat diaplikasikan sebagai sarana
komunikasi untuk meningkatkan kinerja sekolah (Eti Rochaety, 2005). Seiring dengan
perkembangan TI yang semakin cepat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme SIM
berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi.
Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan oleh kepala
sekolah sebagai sarana informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program
dan pengambilan keputusan dan memanfaatkan kemajuan TI bagi peningkatan pembelajaran
dan manajemen sekolah/madrasah. Kepala sekolah pada hakikatnya adalah pengolah
informasi. Karena salah satu peranan kepala sekolah sebagai pemimpin menurut Minzberg
adalah sebagai informator (Laudon & Laudon, 1998).
Proses pembelajaran di dalam kelas kurang mendapat perhatian dari orang tua dan
dari pemerintah, yang penting hasil UN (Ujian Nasional). Umumnya pembelajaran dilakukan
dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa sementara siswa
mendengarkan. Selain itu, kebanyakan pengawas dari dinas pendidikan belum berfungsi
sebagai supervisor pembelajaran di kelas. Ketika datang di sekolah, pengawas memeriksa
kelengkapan administrasi guru berupa dokumen renpel (rencana pelajaran). Begitu juga
kepala sekolah yang umumnya lebih mementingkan dokumen administrasi guru, seperti

renpel dari pada masuk kelas melakukan observasi dan supervisi terhadap pembelajaran oleh
seorang guru.
Seiring dengan perkembangan IPTEK, pengetahuan guru harus selalu disegarkan.
Kegiatan seminar atau forum diskusi ilmiah merupakan media untuk penyegaran pengetahuan
guru baik materi subyek maupun pedagogi. Sayangnya, tidak sedikit kepala sekolah yang
tidak mengijinkan guru untuk berpartisipasi dalam kegiatan seminar atau forum diskusi.
Seharusnya kepala sekolah mendorong bahkan memfasilitasi guru agar bisa berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar untuk menambah wawasan guru. Selain itu,
sedikit guru yang sudah memanfaatkan fasilitas ICT (Information Communication
Technology) di sekolah untuk meningkatkan pengetahuan padahal fasilitas itu sudah masuk
ke sekolah, seperti komputer dan telepon. Sementara, sekolah mampu menyediakan dana
untuk rekreasi ke tempat-tempat wisata.

Berdasarkan realitas di atas, makalah ini mencoba menguak kembali pentingnya
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam suatu organisasi, khususnya dalam bidang
pendidikan. Penyusunan makalah ini diharapkan akan mampu membangkitkan semangat
organisasi pendidikan dalam melakukan pelayanannya kepada siswa dan masyarakat
sehingga semakin meningkatkan kualitas output organisasi pendidikan sehingga mereka siap
dan mampu menghadapi tantangan zaman, khususnya segi teknologi dan informasi.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Sistem Informasi Manajemen?
2. Bagaimana konsep Sistem Informasi Manajemen?
3. Bagaimana pelaksanaan konsep Sistem Informasi Manajemen dalam lembaga
pendidikan Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi Sistem Informasi Manajemen.
2. Untuk mengetahui konsep Sistem Informasi Manajemen.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan konsep Sistem Informasi Manajemen dalam lembaga
pendidikan Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN: KONSEP DAN
PELAKSANAAN DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
1. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Systema yang mempunyai arti suatu
keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian, dan hubungan yang berlangsung di
antara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur.

Mc Leod (1995: 13-14) menyatakan bahwa system adalah sekelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan1. Secara prinsip
sistem dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup.
Sistem terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus
sumber daya. Secara sederhana sistem terbuka dapat digambarkan sebagai berikut.
Sistem adalah seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain,untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Prajuno Atmosudirdjo (1979:231)
bahwa: sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri atas objek-objek, atau unsur-unsur, atu
komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain sedemikian rupa
sehingga unsure-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan merupakan suatu kesatuan
pemrosesan atau pengolahan yang tertentu2.
Banyak ahli yang sudah memberikan definisi mengenai sistem yang dapat
memperjelas pemahaman kita tentang sistem itu sendiri. Sistem ialah subsistem-subsistem
yang saling berinteraksi, berkorelasi, berinteraksi, dan berdenpedensi yang membentuk
suatu kesatuan utuh melebihi jika subsistem-subsistem bekerja sendiri-sendiri.
2. Pengertian Informasi
Menurut McLeod (2004) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga disebut data yang
diproses atau data yang memiliki arti. Informasi merupakan data yang telah diproses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan. Para

pembuat keputusan memahami bahwa informasi menjadi faktor kritis yang dalam
menentukan kesuksesan atau kegagalan dalam suatu bidang usaha.
Sistem apapun tanpa informasi tidakakan berguna, karena system tersebut akan
mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Informasi dapat berupa data mentah, data
tersusun, kapasitas sebuah saluran informasi, dan lain sebagainya3.
Sering kali penggunaan istilah data dan informasi mengalami kerancuan karena
adanya kelemahan dalam memberikan definisi untuk kedua istilah tersebut. Data adalah
fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya
berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil
1Yakub, Pengantar Sistem Informasi,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012) 1.
2 Suhardan Dadang dkk, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011) 167.
3 Yakub, Pengantar Sistem….,8.

kembali dalam rangka pengambilan keputusan. Sebagai contoh dapat berupa dokumen
penunjang, buku besar, dan sebagainya yang terdiri dari material sumber untung
perhitungan rugi laba.
Informasi adalah data yang sudah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya
digunakan untuk tujuan informatif, kesimpulan, argumentasi, dan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan. Sebagai contoh dapat juga berupa sebuah dokumen penunjang
yang sudah disebutkan di atas, tetapi dalam hal ini data dapat digunakan oleh auditor

intern, departemen pelayanan manajemen dari auditor luar, atau manajemen intern untuk
perencanaan keuntungan dan pengendalian atau untuk tujuan pengambilan keputusan
lainnya (Claggett, 1997: 6).
Informasi adalah sesuatu yang teramat penting dan berharga dalam sebuah
organisasi dewasa ini. Informasi yang akurat dan cepat dapat sangat membantu tumbuh
kembangnya sebuah organisasi, maka dari itu pengelolaan informasi dipandang penting
demi kelancaran sebuah pekerjaandan untuk menganalisa perkembangan dari pekerjaan
itu sendiri. Itulah sebabnya muncul dengan yang namanya sistem informasi manajemen.
Sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras
(hardwere), perangkat lunak (shoftwere), jaringan komunikasi, dan sumber daya data
yang mengubah, mengumpulkan, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi4.
Kedudukan sebagai sumber sama halnya dengan jenis sumber daya yang lain yang sering
dikenal dengan 4 M (men, machine,material, money).
3. Pengertian Manajemen
Kata manajemen juga berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang
berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata
kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa
Inggeris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan
manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya management
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.

Manajemen menurut Mary Parker (Stoner & Freeman, 2000) ialah seni
melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art of getting things done through
people). Meskipun banyak definisi manajemen yang telah diungkapkan para ahli sesuai
pandangan dan pendekatannya masing-masing. Walaupun demikian, yang dimaksud
manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan, kepemimpinan, evaluasi dan pengawasan,
dan SIM.

4 Ibid. 17.

Menurut George R. Terry (1977: 4) manajemen adalah suatu proses tertentu yang
terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan,yang dilakukan
untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan
manusia dan sumber daya lainnya5. Menurut Prajudi Atmosudirjo (1962:179) pengertian
manajemen dapat dipandang sebagai:
a) Orang-orang
b) Semua orang yang mempunyai fungsi atau kegiatan pokok sebagai pemimpinpemimpin kerja
c) Proses
d) Adanya kegiatan-kegiatan yang berarah ke bawah, jadi berupa kerja-kerja untuk
mencapai tujuan tertentu.
e) Sistem kekuasan atau kewenangan supaya orang-orang menjalankan pekerjaan

Sistem Informasi Manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information
system, MIS) adalah system perencanaan bagian dari pengendalian suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akutansi
manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan atau suatu
strategi bisnis6.
4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Menurut Jogianto 1999 sistem informasi adalah suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi darisuatu organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem Informasi dan Manajemen adalah
elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan organisasi7.
Sedangkan pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan
potensi manusia untuk mamu mengemban tugas yang dibebankan padanya, karena hanya
manusiayang dapat dididik dan mendidik8.
Manajemen sistem informasi pendidikan merupakan sistem yang didesain untuk
kebutuhan manajemen dalam upaya yang mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas
manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya adalah sebagai
kegiatan pendukung manajemen seperti planning, organizing, staffing, directing,

5 Suhardan Dadang dkk, Manajemen Pendidikan…, 174.
6 Kompri, Manajemen Pendidikan 2, (Bandung: Alfabeta, 2014) 1.
7 Zulkifli Amsyah, Manajemen Sistem Informasi,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003) cet 4,
27.
8 Udin Saefudin Saud, Abin Syamsudin Makmun, Perencanaan Pendidikan suatu Pendekatan
Komprehensif, (Bandung:PT. Remaja Rosda Karya, 2007) cet.3 hlm 6.

evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan
tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan9..
B. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Dalam kehidupan masyarakat luas kata “informasi” pada umumnya sudah tidak asing.
Dalam pembicaraanumum di masyarakat sering para pembicara memaksudkannya sebagai
berita atau keterangan yang adakalanya diidentifikasikan dengan data10. Data mempunyai
keterkaitan erat dengan informasi dan bisa pula terjadi suatu hal yang sama dikatakan data
dan juga dikatakan informasi. Namun demikian pengertian kedunya sangatlah berbeda11.
Perbedaannya ditentukan oleh adanya proses dan kepentingan serta maksud dalam hal
yang dikatakan informasi. Sedangkan data tidak terkait dengan kedua hal tersebut. Dengan
demikian kata data merupakan bahan untuk menjadi informasi setelah diprosesmenjadi
prosedu, teknik, dan cara sesuai kepentingannya. Dengan kata lain informasi adalah data
terpilih yang diproses dalam suatu sistem untuk menjadikannya member arti. Untuk
memahami secara mendalam tentang sistem informasi manajemen, banyak para ahli telah
membahas konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM). Konsep-konsep tersebut pada
dasarnya banyak memiliki kesamaan dalam maknanya dan saling mengisi satu sama lain.
Dalam menyamakan pandangan SIM, maka penulis akan membahas tiga konsep
Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang saling berkaitan yaitu:
1. Menurut Gordon B. Davis (1974) yang dialih bahasakan Aceng Muhtaram Mirfani dalam
“Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Ketatausahaan Sekolah” dari buku admiistrasi
pendidikan (1974:128) bahwa: Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu
sistem mesin/manusia yang terpadu. Hal ini mengandung makna bahwa mesin dan
manusia harus merupakan system, mesin tanpa manusia atu manusia tanpa mesin, SIM
tidak akan berjalan atau adanya kerusakan salah satunya, akan merupakan suatu kecacatan
dalam Sistem Informasi Manajemen.
Fungsi SIM pada pengertian di atas, merupakan penunjang operasi manajemen dan
pembuatan keputusan. Mengandung makna bahwa dengan SIM operasi manajemen akan
memiliki kelebihan, yaitu nilai efesiensi dan efektifitas.
9Miftah, Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan
https://miftah19.wordpress.com/2009/05/16/sistem-informasi-manajemen-sim diakses pada Senin, 16 Mei 2009.
10 Suhardan Dadang dkk, Manajemen Pendidikan…, 165.
11Vhocket, Konsep dan Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan di Lembaga Pendidikan.
https://vhocket.wordpress.com/2012/03/22/konsep-dan-penerapan-fungsi-fungsi-manajemen-pendidikan-dilembaga-pendidikandiunggah pada Jum’at, 22 Maret 2012.

2. Menurut Suhardiman Yuwono dalam Ensiklopedi Administrasi (1989:264) SIM adalah
keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pemimpin untuk keperluan
pelaksanaan fungsi manajemen bagi pemimpin terutama dalam menentukan keputusan
yang tepat. Pengertian ini terkandung makna bahwa SIM adalah suatu jaringan informasi
dalam membantu pelaksanaan fungsi manajemen bagi pemimpin terutama dalam
menentukan keputusan yang baik.
3. Menurut The Liang Gie (1976) SIM merupakan keseluruhan jalinan hubungan dan
jaringan lalu lintas keterangan-keterangan dalam organisasi mulai dari smber yang
melahirkan bahan keterangan melalui proses pengumpulan, pengolahan,
penahanan,sampai penyebarannya kepada para pejabat yang berkepentingan dapat
melakukan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya dan terakhir tiba pada pemimpin untuk
keperluan pembuatan keputusan-keputusan yang tepat.
Pengertian yang dikemukakan tersebut memiliki beberapa kesamaan dengan Davis
dan Yuwono, pengertian keseluruhan jaringan lalu lintas macam-macam keterangan, artinya
adalah jaringan antara bagian-bagian dan sub-sub bagian. Dan yang dimaksud dengan
keterangan adalah data dan informasi.
Tujuan akhir SIM menurut The Liang Gie adalah proses pelaksanaan tugas oleh para
pelaksana dengan baik dan para pemimpin dapat membuat keputusan dan melaksanakan
tugas kepemimpinannya dengan cepat dan tepat.
Dengan mengacu kepada pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
konsep sistem informasi manajemen memiliki beberapa karakteristik antara lain:
a. Dalam suatu organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai pengelola SIM.
b. SIM merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian di dalam
organisasi yang terpusat di bagian SIM.
c. SIM merupakan jalianan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu bagian
SIM.
d. SIM merupakan segenap proses yang mencakup:
1) Pengumpulan data melaui pengamatan langsung, wawancara, perkiraan koresponden
(pembawa berita), dan daftar pertanyaan.
2) Pengolahan data melalui pencatatan data, pemeriksaan data, penggolongan data,
penyusunan dan penyortiran data, peringkasan data, penghitungan data, penyimpanan
data, pengambilan data kembali, reproduksi, dan penyebaran-pengkomunikasian.
3) Penyimpanan data memiliki beberapa lapisan yaitu lapisan pertama informasi untuk
transaksi, lapisan kedua terdiri dari sumber-sumber informasi yang menunjang operasi
manajemen sehari-hari, lapisan ketiga sumber-sumber informasi untuk menunjang
perencanaan taktis pembuatan keputusan bagi control manajemen, dan lapisan

keempat sumber-sumber informasi yang menunjang perencanaan dan pembuatan
“policy” padatingkat manajemen yang lebih tinggi.
4) Pengambilan data
5) Penyebaran informasi dengan cepat dan tepat
e. SIM bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar serta
pemimpin dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat.
Dengan demikian yang dimaksud dengan system informasi manajemen, adalah
jaringan prosedur pengolahan data, penyimanan data, pengambilan data, dan penyebaran
informasi dengan mengunakan berbagai peralatan yang tepat, dengan maksud memberikan
data kepada manajemen setiap waktu diperlukan dengan cepat dan tepat, untuk dasar
pembuatan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
C. Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen dalam lembaga Pendidikan Islam
Era baru dalam dunia pendidikan diperlukan reformasi pendidikan yang berkaitan
erta dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan,
khusunya pada lembaga pendidikan Islam. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana
pendidikanberusaha menggunakan perangkat komputer yang dapat diaplikasikan sebagai
sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan.
Mengingat lembaga pendidikan di Indonesia merupakan organisasi yang mempunyai
orientasi ganda yaitu organisasi yang berorientasi sosial dan berorientasi bisnis. Orientasi
sosial pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan bangsa. Sedangkan orientasi bisnis
pendidikan dalam mempertahankan eksistensi maupun operasionalnya harus memiliki dana
yang cukup memadai12.
Dalam dunia pendidikan keberadaan sistem informasi merupakan salah satu
komponen yang tidak dapat dipindahkan dari aktivitas pendidikan itu sendiri. Kedua dominan
ini memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia
pendidikan. Manajemen dalam menggambarkan hubungan kedua aspek tersebut di mana
pendidikan sebgai penggerak terhadap system informasi pendidikan, sedangkan system
informasi pendidikan akan menjadi penentu kinerja pendidikan13.
Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi pembicaraan yang sangat menarik,
mengingat teknologi informasi merupakan salah satu unsure penting yang dapat mendorong
keunggulan bersaing sebuah organisasi, baik organisasi bisnismaupun oraganisasi sosial. Hal

12 Kompri, Manajemen Pendidikan-2…,29.
13 Ibid.

ini diyakini bahwa sebah lembaga khusunya lembaga pendidikan Islam yang dapat mengusai
teknologi informasi maka lembaga terebut akan memenangkan persaingan14.
Menurut Budi Sutedjo gelombang teknologi berbasis internet berkembang melalui
berberapa tahapan15. Tahapan-tahapan tersebut sangat membantu dalam lembaga pendidikan
khusunya lembaga pendidikan Islam, antara lain:
1. Gelombang pertama pemanfaatan TI untuk meningkatakan produksi dan memperkecil
biaya. Lembaga pendidikan Islam yang menerapkan teknologi tersebut akan
melakukan otomatisasi kegiatan rutinnya seperti surat menyurat, slide presentasi,
pembuatan table dan neraca, aplikasiyang digunakan yaitu word, exel, power point dan
acces.
2. Gelombang kedua pemanfaatan TI untuk meningkatakan efektifitas penggunaan
komputer. Jaringan ini dibangun menghubungkan computer-komputer dengan
menggunakan kabel dan kartu jaringan sehingga printer, harddisk, dan peratan lainnya
dapat digunakan secara serempak,sehingga menghemat biaya investasi dan
3.

mempercepat distribusi data dan informasi.
Gelombang ketiga TI difokuskan untuk menghasilkan keuntungan untuk lewat
pembangunan system informasi pelayanan administrasi akademik system informasi
pelayanan akademik keuangan, maupun sistem informasi pelayanan umum, yang
kesemuanya berbasis teknologi informasi dan menguntungkan bagi pihak universitas
baik universitas Negri maupun Universitas Islam (swasta) maupun mahasiswa yang

dilayani.
4. Gelombang keempat TI difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan
dari data kualitatif (DSS Decision Support System) bagi penerimaan pegawai, penilaian
prestasi pegawai, peningkatan jenjang karier pegawai, dan lain sebagainya.
5. Gelombang kelima TI difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui
pengembangan jaringan internet, maka dalam hal ini muncullah dalam dunia dunia
pendidikan berbasis internet yaitu e-learning dan e-school, yang mampu menjangkau
para pengguna jasa pendidikan baik lokal, nasional, maupun global. Madrasah yang
sudah mampu menguasai TI dengan baik pasti mampu bersaing melalui jaringan
tersebut.
6. Gelombang keenam TI menggunakan system jaringan tanpa kabel (wireless) yang
memungkinkan lembaga pendidikan Islam mengakses internet melalui computer yang
terhubung dengan telepon seluler, bahkan internet dapat diakses langsung

14Ibid.31
15 Ibid . 32

melaluiponsel, gelombang inovasi ini menunjukkan bahwa IT dapat digunakan untuk
komunikasi efektif dengan konsumen dan mitra kerjanya.
Manfaat Sistem Informasi Manajemen berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah:
1. Meningkatkan produktivitas kepala madrasah dalam hal:
a. Pengolah kata, angka, gambar, video, suara, data statistik
b. Perancangan dan pemrograman
2. Menyampaikan Informasi Manajemen Madrasah yang meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.

Perencanaan program Madrasah
pelaksanaan rencana kerja Madrasah
pengawasan/evaluasi
kepemimpinan Madrasah
alat bantu pembelajaran.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sistem ialah subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, berkorelasi, berinteraksi,
dan berdenpedensi yang membentuk suatu kesatuan utuh melebihi jika subsistemsubsistem bekerja sendiri-sendiri. Sistem adalah seperangkat komponen yang terdiri
dari dua atau lebih yang saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama
lain,untuk mencapai tujuan bersama.
2. Informasi adalah data yang sudah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan
untuk tujuan informatif, kesimpulan, argumentasi, dan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan. Sebagai contoh dapat juga berupa sebuah dokumen
penunjang yang sudah disebutkan di atas, tetapi dalam hal ini data dapat digunakan
oleh auditor intern, departemen pelayanan manajemen dari auditor luar, atau
manajemen intern untuk perencanaan keuntungan dan pengendalian atau untuk tujuan
pengambilan keputusan lainnya. Informasi adalah sesuatu yang teramat penting dan
berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini. Informasi yang akurat dan cepat dapat
sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi, maka dari itu pengelolaan
informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaandan untuk
menganalisa perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Itulah sebabnya muncul
dengan yang namanya sistem informasi manajemen.

3. Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan,yang dilakukan untuk menentukan
dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber
daya lainnya.
4. Sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan jalinan hubungan dan jaringan
lalu lintas keterangan-keterangan dalam organisasi mulai dari smber yang melahirkan
bahan keterangan melalui proses pengumpulan, pengolahan, penahanan,sampai
penyebarannya kepada para pejabat yang berkepentingan dapat melakukan tugastugas dengan sebaik-baiknya dan terakhir tiba pada pemimpin untuk keperluan
pembuatan keputusan-keputusan yang tepat.
5. Konsep Sistem Informasi Manajemen adalah (1) Dalam suatu organisasi terdapat satu
bagian khusus sebagai pengelola SIM. (2) SIM merupakan jalinan lalu lintas data dan
informasi dari setiap bagian di dalam organisasi yang terpusat di bagian SIM. (3) SIM
merupakan jalianan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu bagian SIM.
(4) SIM merupakan segenap proses yang mencakup: Pengumpulan data, Pengolahan
data, Penyimpanan data, Pengambilan data, Penyebaran informasi dengan cepat dan
tepat. (5) SIM bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas dengan baik
dan benar serta pemimpin dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat.
6. Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen dalam lembaga Pendidikan Hal ini
diyakini bahwa sebah lembaga khusunya lembaga pendidikan Islam yang dapat
mengusai teknologi informasi maka lembaga terebut akan memenangkan persaingan.

DAFTAR PUSTAKA
Suhardan Dadang dkk, 2011. Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Yakub, 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kopri, 2015. Manajemen Pendidikan-2, Bandung: Alfabeta.
Udin Saefudin Saud, Abin Syamsudin Makmun, 2007. Perencanaan Pendidikan suatu
Pendekatan Komprehensif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Zulkifli Amsyah, 200.3 Manajemen Sistem Informasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Miftah, Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan
https://miftah19.wordpress.com/2009/05/16/sistem-informasi-manajemen-sim
diakses pada Senin, 16 Mei 2009.
Vhocket, Konsep dan Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan di Lembaga
Pendidikan. https://vhocket.wordpress.com/2012/03/22/konsep-dan-penerapanfungsi-fungsi-manajemen-pendidikan-di-lembaga-pendidikan diakses pada
Jum’at, 22 Maret 2012.