Hubungan Manajemen Privasi dengan Iklim (1)

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Hubungan Manajemen Privasi dengan Iklim Komunikasi Organisasi
Ririn Frina1, Purwanti Hadisiwi2, Agus Setiaman3
Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran
Corresponding Author:[email protected]

Abstrak
Privasi merupakan hal-hal yang sangat pribadi bagi seseorang. Adapun
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
yang signifikan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi.
Penelitian dilakukan di Hotel Ciputra Semarang, dengan responden berjumlah 65
orang yang merupakan karyawan pada di perusahaan tersebut. Adapun metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik korelasional.
Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yang
berisi sejumlah pernyataan tentang variabel manajemen privasi dan variabel iklim
komunikasi organisasi. Setelah data dikumpulkan maka dilakukan pembahasan data
dengan menggunakan statistik parametris dan kemudian dilakukan analisis pada
data tersebut. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka diketahui bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen privasi dengan iklim

komunikasi organisasi di Hotel Ciputra Semarang. Hubungan yang terdapat
diantara kedua variabel tersebut tergolong ke dalam kategori sedang. Artinya, masih
banyak variabel-variabel lain yang berhubungan dengan iklim komunikasi organisasi
di dalam sebuah perusahaan.
Kata kunci: manajemen privasi, iklim komunikasi organisasi

Latar Belakang
Manusia merupakan individu yang utuh sehingga manusia memiliki hak
atas segala sesuatu tentang dirinya atau segala hal yang berkaitan dengan dirinya
sendiri. Bahkan, seorang individu berhak mengatur sejauh mana ia harus memberikan
informasi kepada orang lain tentang dirinya sendiri. Oleh
terdengar

karena itu, sering

istilah ‘privasi’ dalam kehidupan sosial sekarang ini. Altman (1975)

1

Penulis

Pembimbing Utama
3
Pembimbing Pendamping
2

Page 1 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

mendefinisikan privasi sebagai proses pengontrolan yang selektif terhadap akses
kepada diri sendiri dan akses kepada orang lain.
Dari definisi privasi di atas, dapat dibuat sebuah kesimpulan bahwa privasi
merupakan tingkatan untuk mengontrol keterbukaan yang diinginkan seseorang dalam
sebuah interaksi. Secara

sadar

atau tidak,

ternyata


setiap

orang

melakukan

kontrol atas privasinya. Keterbukaan atas informasi-informasi yang bersifat pribadi
membutuhkan pengelolaan yang baik, harus jelas batasan-batasannya, mana yang dapat
dibagikan kepada publik, dan mana yang bersifat privat. Pengelolaan privasi yang baik
akan membantu seorang individu dalam melakukan interaksi yang baik pula dalam
lingkungan sosialnya.
Seorang profesor bidang komunikasi, Sandra Petronio, melalui teori yang
dipeloporinya yaitu Communication Privacy Management

Theory atau Teori

Manajemen Privasi Komunikasi menegaskan bahwa terdapat batasan-batasan yang
digunakan


oleh

individu dalam membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi

terhadap individu atau kelompok sosial lain, antara lain berdasarkan penilaian
terhadap resiko yang akan diterima (cost dan reward yang akan diperoleh ketika
mengungkapkan hal-hal yang bersifat privat atau pribadi), aspek budaya, perbedaan
jender, motivasi personal dan tuntutan situasional.
Pada satu sisi, manusia memang merupakan seorang individu yang utuh,
namun pada sisi lain, manusia juga merupakan makhluk sosial dimana manusia itu
membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pernyataan bahwa
manusia merupakan makhluk sosial juga ditegaskan melalui sebuah teori hubungan
antarmanusia (human relation theory) yang dipelopori oleh Elton Mayo. Dalam
teori ini, Mayo menyatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan mempunyai
Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 2 of 18


eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

keinginan untuk aktualisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kehidupan
manusia tidak akan lepas bisa lepas dari kodratnya sebagai makhluk sosial. Oleh
karena kodrat manusia adalah makhluk sosial, maka manusia akan masuk ke dalam
sebuah organisasi. Di dalam sebuah organisasi, manusia akan bertemu dan
berinteraksi dengan banyak orang sehingga ia akan menjalin hubungan sosial
untuk memenuhi kebutuhannya. Dapat dilihat bahwa di dalam sebuah organisasi
terdiri dari beberapa bahkan banyak orang yang berkumpul untuk mencapai sebuah
tujuan bersama. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa di dalam organisasi pastilah
terdapat suatu proses komunikasi, dimana satu orang bertukar pesan dengan orang
lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Dengan adanya
komunikasi, setiap orang di dalam organisasi membangun hubungan sosial antara yang
satu dengan yang lainnya.
Melalui Human Relation Theory, Elton Mayo menyatakan bahwa individu
dan hubungan sosial merupakan hal penting di dalam sebuah organisasi. Mayo
menegaskan bahwa terdapat pengaruh komunikasi manusia terhadap interaksi atau
tingkah laku anggota organisasi (Arni, 2005:39-43). Dengan demikian, maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa terdapat peran penting dari proses komunikasi di

dalam kehidupan sebuah organisasi. Karena di dalam sebuah organisasi terdapat
sebuah proses komunikasi, maka di dalamnya juga akan tercipta suatu iklim yang
terbentuk dari hasil komunikasi tersebut. Iklim komunikasi organisasi merupakan
gabungan dari persepsi-persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia,
respon

pegawai

terhadap

pegawai

lainnya,

harapan-harapan,

konflik-konflik

antarpersona, dan kesempatan untuk bertumbuh, di dalam sebuah organisasi (Pace &
Faules, 2001 : 147).

Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 3 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Adanya iklim komunikasi di dalam sebuah organisai akan mempengaruhi
interaksi yang terjadi diantara anggota organisasi tersebut. Pace dan Faules (2001)
mengemukakan bahwa iklim organisasi akan mempengaruhi siapa yang disukai, apa
yang ingin dicapai, siapa yang diajak bicara, bagaimana perkembangan diri, perasaan
pribadi, pekerjaan, serta bagaimana cara menyesuaikan diri dengan organisasi. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasi organisasi merupakan suatu
hal yang sangat penting di dalam sebuah organisasi.
Agar sebuah organisasi berjalan dengan baik, sudah selayaknya pula setiap
anggota di dalam organisasi tersebut membangun iklim komunikasi organisasi yang
baik. Terbentuknya iklim komunikasi organisasi yang baik, tidak akan lepas dari
proses komunikasi yang dilakukan oleh individu-individu di dalam sebuah organisasi.

Namun, apa saja pesan yang harus dipertukarkan di dalam proses komunikasi yang
dilakukan individu dalam organisasi? Apakah segala sesuatu harus dikomunikasikan,
termasuk hal-hal pribadi seorang individu? Seringkali di dalam sebuah organisasi,
didapati bahwa informasi mengenai pribadi seseorang ternyata lebih cepat menyebar
kepada individu lainnya daripada informasi tentang organisasi itu sendiri. Hal ini bisa
terjadi melalui jalur informal atau selentingan di dalam organisasi. Davis dan
O’Connor (dalam Pace dan Faules, 2001:200) menyatakan bahwa salah satu sifat dari
selentingan adalah menyebarkan informasi dengan cepat. Apabila hal tersebut terjadi,
maka individu pemilik informasilah yang akan merasa dirugikan. Kerugiannya bisa
meliputi berbagai hal, bahkan dapat mempengaruhi citra diri individu. Dengan
demikian, didapati sebuah pertanyaan, apakah pengetahuan orang lain tentang citra
diri seseorang akan menentukan komunikasi selanjutnya? Maka dari itu, dapat
dirumuskan

sebuah

masalah apakah manajemen privasi yang dilakukan seorang

Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi

Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 4 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

individu berhubungan dengan iklim komunikasi organisasi di dalam sebuah
perusahaan? Untuk menjawab rumusan masalah di atas, maka perlu dicari tahu
terlebih dahulu apakah terdapat hubungan antara cara seseorang bersikap dalam proses
komunikasinya dengan iklim komunikasi yang telah dibangunnya. Untuk itu, peneliti
membuat sebuah penelitian terhadap 189 karyawan Hotel Ciputra Semarang, agar
dapat melihat apakah terdapat hubungan antara manajemen privasi dengan iklim
komunikasi organisasi.

Penjelasan
Di dalam penelitian ini terdapat beberapa konsep yang digunakan oleh
peneliti untuk mengemukakan hubungan antara manajemen privasi dengan iklim
komunikasi organisasi, antara lain konsep manajemen privasi dan iklim komunikasi
organisasi. berikut ini penjelasan singkat mengenai kedua konsep tersebut.

1. Manajemen Privasi
Konsep

manajemen

privasi

ini

berasal dari sebuah

teori

yang

dikemukakan oleh Sandra Petronio, yaitu Communication Privacy Management /
CPM. Teori ini memiliki asumsi bahwa terdapat

batasan-batasan yang


digunakan individu dalam membicarakan hal-hal yang bersifat privat terhadap
individu lain atau kelompok sosial lain. Teori ini berbicara tentang pembukaan di
dalam hubungan yang membutuhkan pengelolaan sehingga diperlukan batasanbatasan

ketika

berkomunikasi.

Pengertian

manajemen privasi itu sendiri

adalah bagaimana seseorang melakukan pengelolaan atas informasi- informasi
privat yang akan dikomunikasikannya ketika orang tersebut melakukan
interaksi

sosial

dalam

lingkungannya.

Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Konsep

manajemen

privasi

ini

Page 5 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

memiliki lima asumsi dasar yang menjadi sub variabel dalam penelitian ini, yaitu
:
-

Informasi privat (private information)
Informasi privat merupakan informasi mengenai hal-hal yang sangat berarti
bagi diri sendiri. Suatu hal menjadi privat bergantung pada pentingnya hal
tersebut bagi konsepsi diri sendiri dan bagi hubungan dengan orang lain
(Schoeman dalam West dan Turner, 2008 : 256). Informasi privat meliputi
pembukaan pribadi kepada orang lain dan keintiman dengan orang lain.

-

Batasan privat (private boundaries)
Batasan privat merupakan garis atau batasan antara bersikap publik dan
bersikap privat. Bersikap privat berarti orang menyimpan informasi privat
untuk diri mereka
sendiri (disebut batasan personal). Sedangkan bersikap publik berarti orang
membuka informasi privat kepada orang lain dalam relasi sosial (disebut
batasan kolektif).

-

Kontrol dan kepemilikan
Kontrol dan kepemilikan berasumsi bahwa orang merasa merekalah yang
memiliki informasi dan merekalah yang berhak mengontrol informasi tersebut.

-

Sistem manajemen berdasarkan aturan
Sistem manajemen berdasarkan aturan yaitu kerangka untuk memahami
keputusan yang dibuat orang mengenai informasi privat yang meliputi tiga
proses yaitu : karakteristik aturan privasi, koordinasi batasan, dan turbulensi
batasan.

-

Dialektika Manajemen

Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 6 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Dialektika manajemen merupakan ketegangan-ketegangan antara keinginan
untuk mengungkapkan informasi privat dengan keinginan untuk menutupinya.
2. Iklim Komunikasi
Organisasi
Pace dan Faules mengemukakan iklim komunikasi organisasi merupakan
gabungan dari persepsi-persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku
manusia, respon pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflikkonflik antarpersona, dan kesempata bagi pertumbuhan dalam sebuah organisasi
(Pace dan Faules, 2001 : 147). Terdapat enam faktor yang mempengaruhi iklim
komunikasi, yaitu :
-

Kepercayaan
Personel di semua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan
mempertahankan

hubungan

yang

di

dalamnya

kepercayaan,

keyakinan, dan kredibilitas didukung oleh pernyataan dan tindakan.
-

Pembuatan keputusan bersama
Pegawai di semua tingkat harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi
mengenai masalah dalam kebijakan organisasi, yang relevan dengan
kedudukan mereka.

-

Kejujuran
Suasana

umum

yang

diliputi kejujuran

dan

keterusterangan

harus

mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu
mengatakan “apa yang ada dalam pikiran mereka” tanpa mengindahkam
apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan.
-

Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
Komunikasi ke bawah merupakan komunikasi dari pimpinan atau atasan

Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 7 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

kepada bawahannya. Kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota
organisasi harus relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan
langsung dengan tugas mereka pada saat itu.
-

Mendengarkan dalam Komunikasi ke Atas
Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan
kecuali ada petunjuk yang berlawanan. Atasan harus bersedia mendengarkan
saran maupun laporan masalah dari bawahannya dengan pikiran terbuka.

-

Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi
Anggota di semua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan suatu
komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, dan menunjukkan
perhatian besar pada anggota organisasi lainnya.

Metodologi
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian korelasional.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara manajemen
privasi dengan iklim komunikasi organisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan Hotel Ciputra Semarang (K=1) dengan total 189 orang (N=189).
Rumus pengambilan sampel yang akan digunakan untuk populasi dalam penelitian ini
adalah rumus Slovin dengan kelonggaran keditaktelitian pengambilan sampel sebesar
10%. Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh sampel sebanyak 65 orang.
Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling random
strata karena populasinya tidak homogen (heterogen). Populasi dibagi ke dalam stratastrata, selanjutnya akan diibuat kerangka sampling. Selanjutnya dilakukan penentuan
ukuran sampel untuk strata proporsional dari setiap strata dilakukan berdasarkan
pecahan sampling (sampling fraction) yang digunakan. Setelah jumlah sampel pada
Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 8 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

setiap strata atau lapisan ditentukan, maka selanjutnya adalah penentuan anggota
sampel dengan teknik acak sederhana, dimana dalam penelitian ini dilakukan dengan
undian.
Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan
beberapa teknik, yaitu teknik kuesioner dan studi pustaka. Sedangkan analisis
datanya

dilakukan dengan teknik

adalisis deskriptif dan analisis

inferensial.

Sebelum kuesioner disebarkan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas
dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment untuk uji validitas dan Alpha
Cronbach untuk uji reliabilitas.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan perhitungan terhadap manajemen privasi pada penelitian
diketahui bahwa dari 65 orang responden, 57 responden (87,69%) memberikan
penilaian tentang manajemen privasi
(12,31%)

memberikan

nilai pada

pada

kategori tinggi

dan

8

responden

kategori sedang, dan tidak seorang pun

memberikan nilai pada kategori rendah. Dari data tersebut dapat dipahami bahwa
hampir seluruh responden menilai bahwa responden melakukan pengelolaan terhadap
proses pengomunikasian hal-hal yang bersifat pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa
privasi adalah hal yang seutuhnya adalah milik individu dan merupakan hal terpenting
di dalam diri seorang individu. Petronio mengemukakan bahwa Privasi merupakan hal
penting bagi seorang individu karena privasi memungkinkan seorang individu berbeda
dari individu lainnya (dalam West dan Turner, 2008:253). Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa responden memberikan perhatian dan pengelolaan pada privasi
sebab risiko dan keuntungan yang diperoleh dari pengomunikasian privasi dirasakan
oleh individu pemilik informasi tersebut. Dengan demikian, hampir seluruh responden
Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 9 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

merasa bahwa merekalah yang harus mengelola informasi pribadinya sendiri.
Hal ini juga menunjukkan bahwa terdapat batasan-batasan yang dimiliki oleh
responden dalam proses komunikasi hal-hal pribadinya. Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa asumsi teori yang dipelopori oleh Petronio, yaitu teori manajemen
privasi komunikasi, benar adanya karena sesuai dengan data uang diperoleh di
lapangan. Hanya sangat sedikit responden yang menilai manajemen privasi pada
kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa responden yaitu karyawan di Hotel
Ciputra Semarang ini tidak selalu mengelola proses komunikasi hal pribadinya.
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap total skor variabel manajemen privasi yang
diperoleh melalui pengumpulan data, maka jumlah skor variabel adalah 3.426.
Dengan demikian diperoleh hasil bahwa manajemen privasi yang dilakukan oleh
karyawan pada Hotel Ciputra Semarang ini adalah 81% dari yang diharapkan.
Idealnya, hasil yang diharapkan adalah 100%. Sedangkan yang diperoleh dari
pengumpulan data adalah 81%. Artinya, pengelolaan informasi pribadi yang
dilakukan oleh responden berkisar 81% dari pengelolaan manajemen privasi yang
ideal. Dengan kata lain, 81% hal-hal pribadi dikelola oleh individu atau responden
dalam proses pengomunikasiannya, sedangkan 19% lainnya tidak dikelola.
Selanjutnya, berdasarkan hasil perhitungan terhadap iklim komunikasi
organisasi, diketahui bahwa dari 65 orang responden, 45 responden (69,23%)
memberikan penilaian tentang
tinggi,

20

responden

iklim

komunikasi

organisasi

pada

kategori

(30,77%) memberikan nilai pada kategori sedang, dan

tidak seorang pun memberikan nilai pada kategori rendah. Dari data tersebut dapat
dipahami bahwa sebagian besar responden menilai bahwa

iklim

komunikasi

organisasi di lingkungan kerja mereka yaitu Hotel Ciputra
Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 10 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Semarang sudah mendekati iklim ideal yang diinginkan oleh responden. Hal
ini ditunjukkan dari 69,23% responden menilai bahwa iklim komunikasi organisasi di
perusahaan tersebut berada pada kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa
iklim komunikasi yang ada sudah hampir sesuai dengan iklim komunikasi yang
diharapkan oleh para responden. Pace dan Faules mengemukakan bahwa iklim
komunikasi organisasi dapat menjadi salah satu pengaruh paling penting dalam
produktivitas organisasi karena iklim mempengaruhi usaha anggota organisasi (Pace
dan Faules, 2001:155). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di Hotel Ciputra
Semarang ini, responden merasa iklim komunikasi organisasi sudah baik dan sesuai
dengan kebutuhan responden, maka dari itu produktivitas di perusahaan tersebut juga
akan tercapai dengan baik. Dari data penelitian juga diketahui bahwa hanya sebagian
kecil responden yang merasa bahwa iklim komunikasi yang ada masih kurang sesuai
dengan yang dibutuhkan. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat beberapa orang
yang masih merasa kurang nyaman dengan iklim komunikasi organisasi yang ada di
dalam peerusahaan.
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap total skor variabel iklim komunikasi
organisasi yang diperoleh melalui pengumpulan data, maka diperoleh hasil bahwa
iklim komunikasi organisasi yang terdapat pada Hotel Ciputra Semarang ini
adalah 77,4% dari yang diharapkan. Idealnya, hasil yang diharapkan adalah 100%.
Sedangkan yang diperoleh dari pengumpulan data adalah 77,4%. Artinya, iklim
komunikasi organisasi yang terdapat pada organisasi Hotel Ciputra Semarang telah
mencapai 77,4% dari iklim komunikasi organsiasi yang ideal. Sisanya 22,6% lagi
harus diperbaiki dan menjadi perhatian pihak manajemen perusahaan agar iklim
organisasi yang ideal dapat tercapat. Namun bila dilihat dari persentasenya, iklim
Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 11 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

komunikasi organisasi yang berjalan sudah cukup baik. Hal ini mengindikasikan
bahwa komunikasi organisasi yang terdapat di dalam perusahaan telah berjalan
dnegan cukup efektif.
Hasil ini dapat dikaitkan dengan masa kerja karyawan. Hal ini dapat
diindikasikan sebagai satu alasan mengapa para karyawan bertahan untuk menjadi
bagian dalam organisasi ini. Dari hasil tersebut pula dapat diketahui bahwa hampir
sebagian besar tujuan komunikasi organisasi telah tercapai dengan efektif.
Untuk pengujian terhadap hubungan antara manajemen privasi dengan iklim
komunikasi organisasi, maka diperoleh nilai r adalah 0,413 sedangkan nilai r tabel
untuk penelitian ini dengan taraf signifikansi sebesar 5% adalah 0,244. Dengan
demikian maka diperoleh kesimpulan bahwa :
rhitung > rtabel atau 0,413 > 0,244, maka Ho ditolak dan Hi
diterima
Dengan demikian berdasarkan hasil perhitungan nilai r ini, diperoleh kesimpulan
bahwa terdapat hubungan antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi
organisasi. Dan hasil koefisien korelasi sebesar 0,413 tersebut adalah signifikan, yang
artinya koefisien korelasi dapat berlaku pada populasi penelitian. Dari tabel tersebut
juga dapat dilihat bahwa nilai t adalah 3,597. Sedangkan nilai t tabel untuk responden
yang berjumlah 65 orang dengan taraf signifikasi 5% adalah 2,000. Oleh karena itu,
diperoleh kesimpulan bahwa :
thitung > ttabel atau 3,597 > 2,000 ; berarti Ho ditolak artinya
signifikan
Dengan demikian, perhitungan menunjukkan Hi diterima berarti terdapat hubungan
antara manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi dan hasilnya
adalah signifikan. Untuk hasil uji determinasi dapat dilihat bahwa persentasenya
Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 12 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

17%. Dengan demikian dapat dibuat simpulan bahwa varian yang terjadi pada iklim
komunikasi organisasi 17% ditentukan oleh varian yang terdapat pada varian
manajemen privasi. Artinya, pengaruh manajemen privasi terhadap iklim komunikasi
organisasi adalah sebesar 17% dan sisanya bisa saja ditentukan oleh faktor-faktor
lainnya. Hal ini mendukung hasil penelitian yang menyebutkan bahwa hubungan
antara kedua hal tersebut tergolong sedang.
Berdasarkan data penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara
manajemen privasi dengan iklim komunikasi organisasi di Hotel Ciputra Semarang
yaitu sebesar 0,413. Sesuai dengan pedoman untuk memberikan interpretasi pada
koefisien korelasi,

maka untuk koefisien korelasi sebesar 0,413 termasuk pada

kategori sedang. Koefisien korelasi yang terdapat diantara kedua variabel bernilai
positif, hal ini menyatakan bahwa semakin baik manajemen privasi orang-orang di
dalam perusahaan tersebut, maka akan semakin baik pula iklim komunikasi organisasi
yang terdapat di dalam perusahaan tersebut.
Hasil ini semakin menguatkan kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen
Hawthorne yang dirumuskan menjadi teori hubungan manusia, bahwa individu dan
hubungan sosial di dalam sebuah organisasi merupakan hal yang penting di dalam
sebuah organisasi. Bagaimana cara seseorang berkomunikasi ternyata

berhubungan

dengan interaksi atau tingkah laku orang lain. Hal ini disebabkan oleh karena
sebuah organisasi terdiri dari banyak individu yang tergabung di dalamnya sehingga
hal-hal yang berkaitan dengan individu merupakan hal penting dalam keberhasilan
sebuah organisasi.
Komunikasi-komunikasi

yang

dilakukan

oleh

individu

di

dalam

perusahaan Hotel Ciputra Semarang ini ternyata berhubungan dengan bagaimana cara
Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 13 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

individu tersebut mengelola pengomunikasian informasi yang bersifat pribadi.
Meskipun organisasi merupakan sebuah sistem yang berstruktur, organisasi tidak
akan lepas dari komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh individu yang berada
di dalamnya. Baik dalam bentuk komunikasi formal maupun informal, faktorfaktor individu selalu ada di dalam konteks komunikasi organisasi. Karena itu
setiap individu harus mampu mengelola komunikasinya sehingga terbentuk iklim
komunikasi yang kondusif.
Hubungan diantara kedua variabel berada pada taraf sedang. Hal ini
mengindikasikan bahwa masih banyak variabel-variabel lain yang berhubungan dengan
iklim komunikasi organisasi.
diperoleh

pemahaman

Selain

itu,

berdasarkan

hasil

penelitian

ini

bahwa manajemen privasi terdapat di dalam diri seorang

individu dan berkaitan dengan hal pribadinya sendiri, sehingga pengomunikasian hal
tersebut akan lebih cenderung terjadi pada bentuk komunikasi informal di dalam
perusahaan. Sementara ruang untuk komunikasi informal di dalam sebuah organisasi
cenderung lebih sedikit dibandingkan ruang untuk komunikasi formal. Maka wajar
bila hubungan antara kedua variabel di Hotel Ciputra Semarang ini tergolong sedang.
Melalui hasil penelitian ini dapat juga dipahami bahwa setiap responden
melakukan hubungan sosial di dalam perusahaan tempat mereka bekerja melalui
proses-proses komunikasi. Informasi-informasi yang dikomunikasikan lebih cenderung
kepada informasi tentang organisasi, hanya sedikit informasi yang berkaitan dengan
pribadi dirinya sendiri. Oleh karena itu, hubungan antara manajemen privasi dan iklim
komunikasi organisasi ini bertaraf sedang.

Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 14 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Kesimpulan
Penelitian ini mengkaji hubungan antara manajemen privasi dengan iklim
komunikasi organisasi, yang dilakukan di Hotel Ciputra Semarang. Variabel
manajemen privasi diukur dengan menggunakan lima sub variabel, yaitu informasi
privat, batasan privat, kontrol dan kepemilikan, sistem manajemen berdasarkan aturan
serta dialektika manajemen. Sedangkan iklim komunikasi organisasi diukur dengan
enam sub variabel yang meliputi kepercayaan, pembuatan keputusan bersama,
kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan
komunikasi

ke

atas,

serta

perhatian

pada

tujuan-tujuan

dalam

berkinerja tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan uji statistik parametrik diperoleh
hasil yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat
organisasi.

hubungan antara

informasi privat

dengan

iklim komunikasi

Hubungan tersebut tergolong ke dalam kategori rendah. Berdasarkan
pengujian signifikansi hipotesis diperoleh hasil bahwa koefisien korelasi tersebut
adalah signifikan
yang berarti dapat berlaku pada populasi penelitian yaitu karyawan Hotel
Ciputra
Semarang.
2.

Terdapat hubungan antara batasan privat dengan iklim komunikasi organisasi.
Hubungan diantara kedua konsep ini tergolong rendah. Pengujian hipotesis pada
konsep ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah signifikan.

3.

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol dan kepemilikan
dengan iklim komunikasi organisasi. Interpretasi koefisien korelasi menyatakan
bahwa tingkat hubungannya tergolong sangat rendah. Melalui perhitungan

Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 15 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

koefisien determinasi terlihat bahwa pengaruh kontrol dan kepemilikan terhadap
iklim komunikasi organisasi tergolong sangat kecil sehingga pada pengujian
signifikansi diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan.
4.

Terdapat
terhadap

hubungan

antara

sistem

manajemen

berdasarkan

aturan

iklim komunikasi organisasi. Koefisien korelasi pada hubungan

dinyatakan signifikan sehingga dapat berlaku pada populasi penelitian.
Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi, hubungan diantara dua variabel ini
tergolong rendah.
5. Terdapat hubungan antara dialektika manajemen dengan iklim komunikasi
organisasi.
Koefisien korelasi dapat diinterpretasikan memiliki hubungan yang rendah.
Hipotesis ini dinyatakan signifikan.
Berdasarkan kelima kesimpulan di atas, maka dibuat sebuah kesimpulan
umum, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen privasi dengan
iklim komunikasi organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh manajemen privasi terhadap iklim komunikasi organisasi. Dan hasil
penelitian ini signifikan, artinya dapat berlaku bagi populasi penelitian, yaitu Hotel
Ciputra Semarang.

Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 16 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. I. 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung :
Alfabeta.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
PT.Asdi Mahasatya.
Arni, M. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Goldberg, A & Calvin E. L. 2006. Komunikasi Kelompok. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Koomunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : Remaja
Rosda Karya.
Pace, R. Wayne & Don F. Faules. 2001. Komunikasi Organisasi. Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Panuju, R. 2001. Komunikasi Organisasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Prasetyo, Bambang dan Lina M. J. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Rakhmat, Jalalludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda
Karya.
2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Riduwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung :
Alfabeta
Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Singarimbun, M. & Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta :
LP3ES.
Soegiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung.
Alfabeta.
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Sudjana. 1996. Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Bandung : Tarsito.
West, R. & Turner, Lynn H. 2007. Introducing Communication Theory :
Analysis and Aplication. New York : Mc Graw Hill.
Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 17 of 18

eJurnal M ahasiswa U niversitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

2008. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta
: Salemba Humanika.

Sumber lain :
Ardhayani,
Miersa.
2008.
http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/21383/1/Pengaruh-iklimkomunikasi-organisasi-terhadap-kepuasan-kerja-relawan-padaorganisasiAFS-Bina-Antarbudaya--Chapter-Malang-%3A-StudiEksplanatif-padaOrganisasi-AFS-Bina-Antarbudaya-ChapterMalang..pdf
Company Profile Hotel Ciputra Semarang.
Hartono, H. Dibyo. 1986. Kajian Tentang Penghunian Rumah Susun Ditinjau
Dari
Aspek Perilaku. Tesis (tidak diterbitkan). Bandung : Fakultas Pasca
Sarjana ITB.
Leksana, S. A. 2011. http://eprints.upnjatim.ac.id/2295/
Lestari, Fitri P. 20120. Hubungan Antara Struktur Organisasi dan Iklim
Komunikasi Organisasi. Skripsi : Jurusan Ilmu Humas Kampus
Bandung Universitas Padjadjaran.
Oktrian, Medi. 2007. Iklim Komunikasi Organisasi Pada Dana Pensiun
Telkom Bandung. Skripsi : Jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas
Ilmu Komunikasi Kampus Bandung Universitas Padjadjaran.
Saepulloh. 2004. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/20543
Soesilo. 1988. Perilaku Manusia Pada Penghunian Asrama. Tesis
(tidak diterbitkan). Bandung : Fakultas Pasca Sarjana ITB
Tarigan, M. 2011. http://repository.upnyk.ac.id/2121/1/skripsi.pdf
Universitas Padjadjaran. 2011. Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi
Program Sarjana Universitas Padjadjaran. Bandung : Unpad.

Ririn Frina - Hubungan M anajemen Privasi dengan I klim...
Program Studi I lmu Komunikasi
Fakultas I lmu Komunikasi © 2012
http:/ / journals.unpad.ac.id

Page 18 of 18