Statistik Pariwisata 2010 | Situs Resmi Dinas Pariwisata DIY
10
Statistik Kepariwisataan 2010
Kata Pengantar
P
UJI Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena penyusunan buku Statistik Kepariwisataan
Yogyakarta tahun 2010 yang disusun oleh Tim Penyusun
Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, telah
dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Buku Statistik
Kepariwisataan DIY tahun 2010 ini berisi data kepariwisataan
seperti jumlah kunjungan wisatawan, wisatawan yang menggunakan jasa akomodasi, asal wisatawan, pengunjung obyek
wisata, sarana penunjang wisata, jumlah Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Pariwisata dan lain sebagainya.
Data yang disajikan dalam Buku Statistik Kepariwisataan
Yogyakarta 2010 ini meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh langsung dari lapangan, sedangkan
data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen sebelumnya,
baik oleh Tim Penyusun maupun hasil kerjasama dengan seluruh Dinas Periwisata Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta semua pihak terkait lainnya.
Dengan telah selesainya pembuatan buku Statistik
Kepariwisataan Yogyakarta 2010 ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait atas bantuan dan kerjasamanya selama ini. Kritik, saran dan masukan
terhadap penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan.
Demikan semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak.
Tim Penyusun
i
Statistik Kepariwisataan 2010
Sambutan Kepala Dinas Pariwisata
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Assalamu’alaikum Wr Wb
P
UJI dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa karena dengan rahmat dan hidayahNya,
buku Statistik Kepariwisataan Tahun 2010 dapat selesai
disusun dan diterbitkan sesuai dengan rencana. Buku statistik
ini memuat data kepariwisataan Provinsi DIY yang meliputi
kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, lama tinggal serta
data-data pendukung lainnya. Penyusunan buku statistik ini
selain dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan internal
Dinas Pariwisata Provinsi DIY, juga sebagai sarana untuk
menginformasikan kepada masyarakat luas tentang perkembangan kepariwisataan di Provinsi DIY tahun 2010.
Kami menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun dan semua
pihak yang telah bekerjasama membantu selesainya pembuatan buku Statistik Kepariwisataan Tahun 2010. Semoga buku
ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder
pariwisata dan masyarakat dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan kepariwisataan Provinsi DIY
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Yogyakarta, Juli 2011
Kepala;
TAZBIR, SH. MHum
NIP. 195711202 1986 031 004
ii
Statistik Kepariwisataan 2010
YO G YA K A RTA
Kondisi Geografis
P
rovinsi DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa,
secara geografis terletak pada 7033’-8012’ Lintang Selatan
dan 110000’-110050’ Bujur Timur, dengan luas 3.185,80
km2. Secara administratif terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten,
78 kecamat-an dan 438 kelurahan/desa, yaitu:
Luas Area
Kecamatan
Kelurahan/ Desa
Kota Yogyakarta
Kabupaten/Kota
32,50 km2
14 kecamatan
45 kelurahan
Kab. Bantul
506,85 km2
17 kecamatan
75 desa
Kab. Kulon Progo
586,27 km2
12 kecamatan
88 desa
Kab. Gunungkidul
1.485,36 km2
18 kecamatan
144 desa
Kab. Sleman
574,82 km2
17 kecamatan
86 desa
D IY
3.185,80 km2
278 kecamatan
438 kelurahan/desa
Provinsi DIY di bagian Selatan dibatasi Lautan Indonesia,
sedangkan di bagian Timur Laut, Tenggara, Barat dan Barat
Laut dibatasi oleh wilayah Provinsi Jawa Tengah yang meliputi:
a. Kabupaten Klaten di sebelah Timur Laut;
b. Kabupaten Wonogiri di sebelah Tenggara;
c. Kabupaten Purworejo di sebelah Barat;
d. Kabupaten Magelang di sebelah Barat Laut.
Kondisi topografi di Provinsi DIY beraneka ragam, mulai
dari berbentuk dataran, lereng pegunungan serta daerah
pantai. Secara topografi, DIY dapat dikelompokkan menjadi
empat satuan wilayah sebagai berikut:
iii
Statistik Kepariwisataan 2010
1. Satuan Gunung Merapi, yang terbentang mulai dari
kerucut gunung berapi hingga dataran fluvial gunung
berapi termasuk juga bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul.
Daerah kerucut dan lereng gunung berapi merupakan
daerah hutan lindung sebagai kawasan resapan air
daerah bawahan. Satuan bentang alam ini terletak di
Sleman bagian utara. Gunung Merapi yang merupakan gunung berapi aktif dengan karakteristik khusus,
mempunyai daya tarik sebagai obyek penelitian, pendidikan, dan pariwisata;
2. Satuan Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu,
yang terletak di wilayah Gunungkidul, merupakan
kawasan perbukitan batu gamping (limestone) dan
bentang alam karst yang tandus dan kekurangan air
permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari (Wonosari Basin) yang telah mengalami pengangkatan secara tektonik sehingga terbentuk menjadi Plato Wonosari (dataran tinggi Wonosari).
Satuan ini merupakan bentang alam hasil proses
solusional (pelarutan), dengan bahan induk batu
gamping dan mempunyai karakteristik lapisan tanah
dangkal dan vegetasi penutup sangat jarang;
3. Satuan Pegunungan Kulon Progo, yang terletak di
Kulon Progo bagian utara, merupakan bentang lahan
struktural denudasional dengan topografi berbukit,
kemiringan lereng curam dan potensi air tanah kecil;
4. Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan
fluvial (hasil proses pengendapan sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang di bagian
iv
Statistik Kepariwisataan 2010
selatan DIY, mulai dari Kulon Progo sampai Bantul
yang berbatasan dengan Pegunungan Seribu. Satuan
ini merupakan daerah yang subur. Termasuk dalam
satuan ini adalah bentang lahan marin dan eolin yang
belum didayagunakan, merupakan wilayah pantai
yang terbentang dari Kulon Progo sampai Bantul.
Khusus bentang lahan marin dan eolin di Parangtritis Bantul, yang terkenal dengan gumuk pasirnya,
merupakan laboratorium alam untuk kajian bentang
alam pantai.
Sekilas Sejarah Yogyakarta
P
ADA tahun 1568-1586 di pulau Jawa bagian tengah,
berdiri Kerajaan Pajang yang diperintah oleh Sultan Hadiwijaya, dimana semasa mudanya beliau terkenal dengan
nama Jaka Tingkir. Karena berselisih wilayah kekuasaan dengan Adipati Arya Penangsang dari Jipang Panolang maka dalam
peperangan Jaka Tingkir berhasil mengalahkannya. Kemenangan tersebut juga berkat bantuan dari Ki Ageng Pemanahan
dan puternya yaitu Bagus Sutawijaya, seorang Hangabei yang
bertempat tinggal di sebelah utara pasar dan oleh karenanya
beliau mendapat sebutan Ngabehi Loring Pasar. Sebagai balas
jasa kepada Ki Ageng Pemanahan dan puteranya, Sultan
Pajang memberikan sebidang daerah yang disebut Bumi
Mentaok, yang masih berupa hutan belantara, dan kemudian
dibangun menjadi “tanah perdikan”. Dengan semakin surutnya
Kerajaan Pajang maka Bagus Sutawijaya sebagai putra angkat
Sultan Pajang kemudian mendirikan Kerajaan Mataram di atas
Bumi Mentaok dan mengangkat dirinya sebagai raja dengan
v
Statistik Kepariwisataan 2010
gelar Panembahan Senopati. Salah seorang putera beliau dari
perkawinannya dengan Retno Dumilah (putri Adipati Madiun),
memerintah Kerajaan Mataram sebagai raja yang ketiga, dan
bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo, beliau adalah seorang pejuang yang berhasil merebut kota Batavia, yang
sekarang disebut Jakarta, dari kekuasaan VOC (Belanda).
Pada permulaan abad-18, Kerajaan Mataram diperintah
oleh Sri Sunan Paku Buwono II. setelah beliau mangkat, terjadilah pertikaian keluarga, antara salah seorang putera beliau
dengan salah seorang adik beliau yang telah dihasut oleh penjajah Belanda yang berkuasa pada saat itu. Pertikaian
dapat diselesaikan dengan baik melalui Perjanjian Giyanti
(1755), yang isinya adalah Palihan Nagari, yang artinya pembagian Kerajaan menjadi dua, yakni Kerajaan Surakarta Hadiningrat dibawah pemerintahan putera Sunan Paku Buwono III,
dan Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat dibawah pemerintahan adik kandung Sri Sunan Paku Buwono II yang kemudian
bergelar Sultan Hamengku Buwono I. Kerajaan Ngayogyakarta
Hadiningrat ini kemudian lazim disebut sebagai Yogyakarta
dan sering disingkat menjadi Jogja.
Pada tahun 1813, Sri Sultan Hamengku Buwono I, menyerahkan sebagian dari wilayah Kerajaanya yang terletak di
sebelah Barat sungai Progo, kepada salah seorang puteranya
yang bernama Pangeran Notokusumo untuk memerintah
di daerah itu secara bebas, dengan kedaulatan yang penuh.
Pangeran Notokusumo kemudian bergelar sebagai Sri Paku
Alam I, sedang daerah kekuasaannya disebut Adikarto. Setelah
Proklamasi Kemerdekaan RI, Sri Sultan Hamengku Buwono IX
dan Sri Paduka Paku Alam VIII masing-masing mengeluarkan
vi
Statistik Kepariwisataan 2010
amanat yang pada pokoknya Negeri Kesultanan dan Kadipaten,
sepenuhnya berdiri di belakang Negara Republik Indonesia,
sebagai bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia, yang
selanjutnya berstatus Daerah Istimewa Yogyakarta (setingkat
provinsi), sampai sekarang.
Kota Perjuangan
P
ADA awal Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat
kepada sekutu, sehingga berakhirlah Perang Asia Timur
Raya yang merupakan bagian dari Perang Dunia II. Hanya
terpaut beberapa hari dari peristiwa tersebut maka tepatnya
pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya. Walaupun Indonesia sudah memproklamirkan diri, pada tahun 1946 kemudian Sekutu (Inggris yang
diboncengi Belanda)berdalih melakukan aksi polisioniol yang
sebenarnya merupakan aksi militer, karena pemerintahan
Belanda ingin tetap meneruskan aksi penjajahan kepada bangsa Indonesia. Semakin hari tentara Belanda semakin mendesak
tentara Indonesia sehingga pada akhirnya ketika situasi sudah
gawat maka pemerintahan Indonesia yang baru saja terbentuk
itu dialihkan secara diam-diam dari Jakarta ke Yogyakarta.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 1946. Pada akhir tahun 1948
serangan tentara Belanda akhirnya sampai juga di Yogyakarta
dan mereka berhasil menangkap pemimpin-pemimpin
Indonesia dan mengasingkan ke Prapat di Sumatra Utara dan
kepulauan Bangka. Tetapi hal ini tidak berarti berakhirnya
Negara Republik Indonesia. Laskar Indonesia, yang dibantu
oleh segenap rakyat tetap mengadakan perlawanan dan bergerilya dibawah pimpinan Jendral Besar Sudirman.
vii
Statistik Kepariwisataan 2010
Sekitar bulan Februari 1949, di daerah Bibis yang terletak
6 Km sebelah selatan kota Yogyakarta. Tentara Republik
Indonesia merencanakan serangan umum ke pertahanan bala
tentara Belanda di kota Yogyakarta. Serangan itu dilaksanakan
pada waktu fajar, tanggal 1 Maret 1949, oleh karenanya dikenal
sebagai “Serangan Fajar” atau lebih dikenal lagi sebagai ”Serangan Oemoem 1 Maret”. Dalam serangan ini, tentara republiK
Indonesia berhasil menguasai kota Yogyakarta selama 6 jam,
karena itu muncul istilah 6 jam di Jogja. Serangan umum 1
Maret ini merupakan bentuk unjuk kekuatan yang sekaligus
membuktikan pada dunia internasional bahwa walaupun
Belanda berhasil menduduki tanah air Indonesia, namun
Pemerintah Republik yang berdaulat masih tetap ada. Hal ini
juga merupakan tindakan untuk mencari dukungan dan
pengakuan dari dunia internasional terhadap keberadaan
Republik Indonesia. Sesuai dengan yang direncanakan maka
Serangan Umum 1 Maret ini telah melapangkan jalan ke
dalam meja perundingan Roem- Royen yang antara lain memutuskan penarikan kembali tentara Belanda dari wilayah RI,
pengembalian Pemerintahan RI ke kota Yogyakarta dan merencanakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag Negeri Belanda,
dan akhirnya berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan RI
atas wilayahnya oleh Belanda.
Serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta merupakan
puncak dari perjuangan melawan penjajahan Belanda dan
berhasil dengan gemilang. Tetapi sejarah pun telah mencatat,
bahwa dalam abad-abad sebelumnya, Yogyakarta tidak pernah
ketinggalan dalam usaha mengenyahkan penjajahan dari
Bumi Nusantara. Diantaranya yang terkenal adalah
viii
Statistik Kepariwisataan 2010
perjuangan Sultan Agung, pada tahun1628 - 1629, serta perang
Diponegoro yang terjadi pada tahun 1825 -1830. Dengan latar
belakang terhadap sejarah perjuangan, maka sampai saat ini
Kota Yogyakarta disebut sebagai Kota Perjuangan.
Pusat Pendidikan
A
NTARA awal tahun 1946 hingga akhir 1949 (4 tahun),
Yogyakarta pernah menjadi ibukota Negara Republik
Indonesia dan pada masa itu para pemimpin bangsa
Indonesia berkumpul di kota perjuangan ini. Seperti layaknya
sebuah ibukota suatu Negara, Yogyakarta memikat kaum
remaja dari seluruh penjuru tanah air. Mereka ingin dapat
berpartisipasi dalam pembangunan negara yang baru saja
merdeka ini. Namun untuk dapat membangun negara dengan
baik maka diperlukan tenaga-tenaga ahli, terdidik dan terlatih.
Oleh karena itu Pemerintah RI mendirikan universitas Gadjah
Mada, universitas negeri pertama yang lahir di jaman kemerdekaan. Selanjutnya diikuti pula dengan pendirian akademi di
bidang kesenian (Akademi Seni rupa Indonesia dan Akademi
Musik Indonesia), serta sekolah tinggi di bidang agama Islam
(Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, sekarang IAIN Sunan
Kalijaga).
Pada waktu selanjutnya, berbagai jenis lembaga pendidikan negeri maupun swasta bermunculan di Yogyakarta,
sehingga dapat dikatakan hampir tidak ada cabang ilmu
pengetahuan yang tidak diajarkan di kota ini. Hal ini telah
menjadikan Yogyakarta tumbuh sebagai kota pelajar dan pusat
pendidikan terkemuka di Indonesia maupun Mancanegara.
Berbagai macam sarana dan prasarana penunjang pendidikan
ix
Statistik Kepariwisataan 2010
di Yogyakarta telah tersedia dan sangat memadai. Sedangkan
mobilitas paling populer di kalangan pelajar dan mahasiswa
disamping sarana transportasi umum yang banyak terdapat
di Yogyakarta umumnya mereka menggunakan sepeda atau
sepeda motor. Alat transportasi ini banyak dipergunakan pula
oleh para karyawan, pegawai, pedagang dan masyarakat luas.
Pagi hingga malam hari, sepeda dan sepeda bermotor selalu
nampak di sepanjang jalan yang ada di Yogyakarta, maka
disamping Yogyakarta dikenal sebagai Pusat Pendidikan dan
juga Kota Sepeda. Disamping itu Provinsi Daerah Istimewa
Yog-yakarta juga berupaya untuk melengkapi kebutuhankebutuhan akan sarana pendukung kegiatan pendidikan,
diantaranya Perpustakaan yang tersedia di pusat Kota, dan
sarana transportasi juga senantiasa ditingkatkan sebagai
tindakan untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan
pendidikan. Berikut ini adalah data-data yang terkait dengan
kegiatan pendidikan di Provinsi Yogyakarta.
Data Jumlah Pendidikan Tinggi Negeri dan Swasta
Provinsi DIY Tahun Pelajaran 2009/2010
No.
Jenis Pendidikan Tinggi
Jumlah
1.
Perguruan Tinggi (Negeri)
5
2.
Perguruan Tinggi (Kedinasan)
7
3.
Perguruan Tinggi Swasta (Universitas)
18
4.
Perguruan Tinggi Swasta (Institut)
4
5.
Perguruan Tinggi Swasta (Sekolah Tinggi)
42
6.
Perguruan Tinggi Swasta (Politeknik)
8
7.
Perguruan Tinggi Swasta (Akademi)
56
Jumlah
140
Sumber Data: Direktori Perguruan Tinggi Yogyakarta Tahun 2009
(Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. DIY)
x
Statistik Kepariwisataan 2010
Data Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta Provinsi DIY
Tahun Pelajaran 2010/2011
TK
SD
SLB
SMP
SMA
SMK
No Kabupaten/
Kota
N
S
J
Kulonprogo
3
308
311
2.
Bantul
1
491
492
274 75 349 2 13 15 47 38 85 19 14 33
13 23 36
3.
Gunungkidul 7
561
568
431 55 486 1
8 59 47 107 11 13 24
13 29 42
4.
Sleman
6
476
482
378 121 499 1 27 28 54 51 104 18 27 45
8 45 53
5.
Yogyakarta
2
200
202
99
8 20 28
1.
N
S
J
N S
289 62 351 1
74 173 3
J
6
7
6
N
S
J
N S
J
7 38 31 67 11 5
16
9 16 40 57 11 36 47
N
S
J
10 26 36
Provinsi DIY 19 2.036 2.055 1.471 387 1.858 8 59 67 214 207 421 70 95 165 52 140 195
Sumber Data: http://www.pendidikan-diy.go.id/
(Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. DIY)
Keterangan
N = Negeri
S = Swasta
J = Jumlah
Data Jumlah Madrasah Negeri dan Swasta Provinsi DIY
Tahun 2010/2011
No Kabupaten/Kota
1. Kulonprogo
MI
RA
MTs
MA
S
N
S
J
N
S
J
N
S
J
12
4
23
27
6
5
11
3
1
4
11
2. Bantul
23
3
24
27
9
13
22
4
7
3. Gunungkidul
50
11
64
75
9
20
29
1
5
6
4. Sleman
32
2
18
20
10
7
17
5
7
12
5. Yogyakarta
Provinsi DIY
3
1
1
2
1
6
7
2
4
6
120
21
130
151
35
51
86
15
24
39
Sumber Data: http://www.pendidikan-diy.go.id/
(Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. DIY)
Keterangan
N = Negeri
S = Swasta
J = Jumlah
xi
Statistik Kepariwisataan 2010
Pusat Kebudayaan
T
IDAK bisa dipungkiri bahwa seni budaya yang terjaga
keaslian dan keindahannya, sampai sekarang ini masih
terdapat di dalam lingkungan istana raja dan di daerahdaerah sekitarnya. Sebagai peninggalan dari suatu Kerajaan
yang besar, maka Yogyakarta memiliki kebudayaan yang tinggi
dan bahkan merupakan pusat/sumber kebudayaan Jawa.
Peninggalan seni-budaya ini masih dapat disaksikan terpahat
di monumen-monumen peninggalan sejarah seperti candicandi, istana Sultan dan tempat lainnya dan sampai sekarang
masih terlihat serta berkembang pada kehidupan seni tari dan
kesenian lainnya di masyarakat Yogyakarta.
Nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta terlihat juga
pada bentuk arsitektur rumah penduduk (rumah Joglo) yang
banyak dikenal masyarakat di seluruh Indonesia. Disamping
itu kendaraan andhong/dokar yang banyak terdapat di Yogya
merupakan peninggalan hasil karya leluhur lebih memperkuat
kesan Yogyakarta sebagai daerah yang memiliki nilai-nilai
budaya tradisional yang menarik. Demikian juga banyak
seniman-seniman terkenal dan seniman besar yang ada di
Indonesia saat ini banyak yang hasil didikan dan gemblengan
dari Yogyakarta. Sederetan nama seperti Affandi,
Bagong Kussudiardja, Edhi Sunarso, Saptoto, Wisnu Wardhana,
Amri Yahya, Budiani, W.S. Rendra, Kusbini, Tjokrodjojo, Basijo,
Kuswadji K, Sapto Hudoyo, Nyi Condro Lukito, Ny. Kartika dan
lain-lain merupakan nama-nama yang ikut memperkuat
keberadaan dan peranan Yogyakarta sebagai Pusat Kebudayaan.
xii
Statistik Kepariwisataan 2010
Daerah Tujuan Wisata Terkemuka
Y
OGYAKARTA disamping dikenal sebagai sebutan kota
perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan
juga dikenal dengan kekayaan potensi pesona alam dan
budayanya sampai sekarang dan masih tetap merupakan
daerah tujuan wisata yang terkenal di Indonesia dan
Mancanegara. Dengan kesungguhan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang berkelanjutan, maka keberadaan
kemegahan candi Prambanan dan Ratu Boko, Keraton
Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Kota Tua Kota Gedhe,
Makam Raja-raja Mataram Kota Gedhe, museum, dan adatistiadat serta kesenian tradisionalnya dll, sampai sekarang
masih terjaga/lestari. Begitu juga dengan potensi keindahan
alam daerah Yogyakarta yang tidak kalah mempesona, seperti
kawasan Kaliurang dan gunung Merapi, puncak Suroloyo/bukit
Menoreh, gunung Gambar, pegunungan Karst, Gumuk Pasir,
Desa Wisata, maupun keindahan pantai selatan (pantai Kukup,
Baron, Krakal, Kukup, Siung, Parangtritis, Ngrenehan, Sundak,
Sadeng dll).
Sampai sekarang di Yogyakarta masih terjaga tatanan kehidupan masyarakat Jawa khususnya dalam kehidupan seharihari yang tercermin pada kegiatan adat-istiadat, bahasa, sosial
kemasyarakatnya, keseniannya dsb. Masyarakat Yogyakarta
mempunyai kepedulian yang cukup baik dalam menjaga
kelestarian alam dan kebudayaan sendiri, namun Yogyakarta
tidak menutup diri terhadap tumbuhnya budaya kontemporer
maupun budaya lainnya. Hal lain yang menjadikan Yogyakarta
mendapat sebutan sebagai Daerah Tujuan Wisata Terkemuka
karena disamping banyak dan ragamnya pesona Daya Tarik
xiii
Statistik Kepariwisataan 2010
Wisata juga telah tersedianya sarana dan prasarana sebagai
penunjang pariwisata seperti akomodasi, restoran/rumah
makan, telekomunikasi, tempat hiburan, toko souvenir, dsb.
Daerah Yogyakarta yang relatif aman dan nyaman dengan
keramah-tamahan masyarakatnya, menjadikan Yogyakarta
banyak diminati orang/wisatawan untuk berkunjung ke daerah Yogyakarta. Tidak mengherankan bahwa jika setiap tahunnya jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang
datang ke Yogyakarta terus meningkat. Hal ini menunjukkan
semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat/wisatawan
dari luar Yogyakarta (Wisman maupun Wisnus) terhadap
situasi dan kondisi Yogyakarta. Maka masyarakat Yogyakarta
semakin dituntut untuk sadar wisata dan menerapkan Sapta
Pesona, menjaga dan meningkatkan kepedulian kelestarian
lingkungan. Dengan demikian diharapkan Yogyakarta semakin
dikenal dan mantap menuju tahun 2025 Yogyakarta sebagai
Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Indonesia maupun di Asia
Tenggara.
xiv
Statistik Kepariwisataan 2010
R I N G K A S A N
D
ata Statistik Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta 2010
secara garis besar disajikan sebagai berikut :
1. A komodA s i
a. Hotel Bintang.
n Jumlah Hotel Bintang di Provinsi DIY Tahun 2010
sebanyak 37 Hotel dengan jumlah kamar 3.595 yang
terdiri dari :
1. Bintang 5 sebanyak 4 Hotel dengan jumlah 939
kamar
2. Bintang 4 sebanyak 8 Hotel dengan jumlah 1.475
kamar
3. Bintang 3 sebanyak 8 Hotel dengan jumlah 581
kamar
4. Bintang 2 sebanyak 7 Hotel dengan jumlah 256
kamar
5. Bintang 1 sebanyak 10 Hotel dengan jumlah 344
kamar
n Jumlah Wisatawan Mancanegara di Hotel Bintang
Tahun 2010 sebanyak 124.060 orang yang berarti mengalami kenaikan sebesar 8,76% dibandingkan tahun
2009 sebanyak 114.066 orang.
n Sedangkan jumlah wisatawan Nusantara di Hotel
Bintang tahun 2010 sebanyak 663.189 orang, yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 2,73% dibandingkan tahun 2009 sebanyak 645.552 orang
xv
Statistik Kepariwisataan 2010
n
n
n
Tingkat Hunian Kamar (RO) Hotel Bintang rata-rata
pada tahun 2010 sebesar 56,76% yang berarti mengalami kenaikan 0,05% dibanding tahun 2009 yaitu
56,71%.
Rata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan
Mancanegara di Hotel Bintang pada tahun 2010
sebesar 1,96 hari, yang berarti mengalami penurunan
2,97% dibanding tahun 2009 sebesar 2,02 hari.
Rata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan
Nusantara di Hotel Bintang pada tahun 2010 sebesar
1,63 hari, yang berarti mengalami penurunan 3,55%
dibanding tahun 2009 sebesar 1,69 hari.
b. Hotel Melati.
n Jumlah Hotel Melati di Provinsi DIY Tahun 2010 sebanyak 415 Hotel dengan jumlah kamar sebanyak
7.270 (belum termasuk pondok wisata)
n Jumlah wisatawan Mancanegara di Hotel Melati di
Provinsi DIY tahun 2010 sebanyak 28.783 orang, yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 13,20%
dibanding tahun 2009 sebanyak 25.426 orang.
n Jumlah wisatawan Nusantara di Hotel Melati di
Provinsi DIY tahun 2010 sebanyak 640.948 orang, yang
berarti mengalami penurunan sebesar 0,01%
dibanding tahun 2009 sebanyak 641.013 orang.
n Tingkat Hunian Hotel Melati di Provinsi DIY tahun
2010 rata-rata mencapai 30,60%, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 6,29% dibanding tahun 2009
rata-rata mencapai 28,79%.
xvi
Statistik Kepariwisataan 2010
n
n
Rata-rata lama tinggal (LOS) wisatawan Mancanegara
di Hotel Melati di Provinsi DIY tahun 2010 sebesar 1,86
hari, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 3,33%
di banding tahun 2009 yaitu 1,80 hari.
Rata-rata lama tinggal (LOS) wisatawan Nusantara di
Hotel Melati di Provinsi DIY tahun 2010 sebesar 1,76
hari, yang berarti mengalami penurunan sebesar
2,22% di banding tahun 2009 yaitu sebesar 1,80 hari.
c. Jumlah Wisatawan.
n Jumlah Wisatawan Mancanegara di Hotel Bintang
dan Melati tahun 2010 sebanyak 152.843 orang, yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 9,57% di banding
tahun 2009 sebanyak 139.492 orang.
n Jumlah Wisatawan Nusantara di Hotel Bintang dan
Melati tahun 2010 sebanyak 1.304.137 orang, yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 1,37% di banding
tahun 2009 sebanyak 1.286.565 orang.
n Jumlah Wisatawan keseluruhan yang datang ke
Provinsi DIY tahun 2010 sebanyak 1.456.980 yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 2,17% dibanding
tahun 2009 sebanyak 1.426.057
d. Peringkat Sepuluh Besar Wisman yang menggunakan
Akomodasi di Hotel Bintang dan Melati di Provinsi
DIY tahun 2010.
n Belanda menduduki peringkat pertama dengan jumlah Wisatawan 28.577 orang, yang berarti mengalami
kenaikan sebesar 11% di banding tahun 2009 sebanyak 25.745 orang.
xvii
Statistik Kepariwisataan 2010
n
n
n
n
n
n
n
n
Jepang menduduki peringkat kedua dengan jumlah
wisatawan 16.809 orang, mengalami kenaikan sebesar
21,50% dibandingkan tahun 2009 sebanyak 13.835
orang.
Peringkat ketiga adalah Perancis dengan jumlah
wisatawan 15.949 orang, mengalami kenaikan sebesar
29,18% dibanding tahun 2009 yaitu sebesar 12.346
orang.
Peringkat keempat wisatawan dari Malaysia dengan
jumlah 15.407 orang, yang berarti mengalami penurunan sebesar 4,82% dibanding tahun 2009 yang
berjumlah 16.150 orang.
Peringkat kelima Wisatawan dari Jerman dengan
jumlah 8.052 orang, mengalami penurunan sebesar
3,13% dibandingkan Tahun 2009 yang berjumlah 8.312
orang.
Peringkat keenam wisatawan dari Singapura dengan
jumlah 7.040 orang, yang berarti mengalami kenaikan
sebesar 13,97% dibanding tahun 2009 yaitu 6.177
orang.
Peringkat ketujuh wisatawan dari Amerika dengan
jumlah 6.880 orang, yang berarti mengalami kenaikan
sebesar 8,35% dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu
sebesar 6.350 orang.
Peringkat kedelapan wisatawan dari Australia dengan
jumlah 5.346 orang, yang berarti naik 7,30%
dibandingkan tahun 2009 yaitu 4.982 orang.
Peringkat kesembilan wisatawan dari Thailand dengan jumlah 4.607 orang, di tahun 2009 dengan jumlah 4.847.
xviii
Statistik Kepariwisataan 2010
n
Peringkat kesepuluh Wisatawan dari Belgia dengan
jumlah 3.875 orang, di tahun 2009 tidak masuk 10
besar.
2. s A r A nA P en u njA ng W i sAtA
n
n
n
n
Jumlah Biro Perjalanan Wisata, Cabang Biro Perjalanan Wisata dan Agen Perjalanan Wisata di
Provinsi DIY sebanyak 305 Agen/Biro.
Jumlah Restaurant Talam Gangsa dan Talam Selaka di
Kabupaten Bantul, Kab. Sleman, Kab. Gunung Kidul,
dan Kab. Kulon Progo sebanyak 49 lokasi.
Jumlah Rumah Makan di Kabupaten Bantul, Kab.
Sleman, Kab. Gunung Kidul, dan Kab. Kulon Progo
sebanyak 279 lokasi.
Jumlah Rumah Makan dan Restaurant di Kota Yogyakarta sebanyak 504 lokasi.
3. P engu nj u ng d AyA t A r i k W i sAtA (dtW)
n
Jumlah Daya Tarik Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 82 buah. Keseluruhan Kunjungan
Wisatawan Mancanegara ke Daya Tarik Wisata sebanyak 368.906 orang, sedangkan Wisatawan Nusantara mencapai 7.752.965 orang.
4. L A i n - L A i n
n
Jumlah Wisatawan yang menggunakan Jasa TIC Tahun 2010 di Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari
Wisatawan Mancanegara 9.979 orang dan Wisatawan
Nusantara mencapai 971 orang, yang berarti menga-
xix
Statistik Kepariwisataan 2010
n
n
lami penurunan sebesar 298 orang di banding tahun
2009 sebanyak 11.248 orang.
Jumlah Kedatangan Penumpang Pesawat Nasional di
Bandara Adisucipto Yogyakarta Tahun 2010 sebanyak
1.723.905 penumpang dan keberangkatan sebanyak
1.709.705 orang, yang berarti mengalami kenaikan
sebesar 129.176 orang untuk kedatangan dan 167.494
orang untuk keberangkatan . Sedangkan untuk total
keberangkatan dan kedatangan penumpang
pesawat nasional di tahun 2009 masing-masing sebesar 1.594.729 orang dan 1.542.211 orang.
Jumlah Kedatangan Penumpang Pesawat Internasional di Bandara Adisucipto Yogyakarta Tahun
2010 sebanyak 107.304 penumpang dan keberangkatan sebanyak 99.106 penumpang, yang berarti
mengalami kenaikan sebesar 1.385 orang untuk
kedatangan dan 10.539 orang untuk keberangkatan.
Sedangkan untuk total keberangkatan dan kedatangan penumpang pesawat internasional di tahun 2009
masing-masing sebesar 105.919 orang dan 88.567
orang.
xx
Statistik Kepariwisataan 2010
Daftar Isi
Kata Pengantar
Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY
Gambaran Umum Kepariwisataan Provinsi DIY
Ringkasan
Daftar Isi
I.
DATA WISATAWAN KE DESTINASI PROVINSI DIY
(yang menggunakan jasa akomodasi/menginap
di hotel)
1. Grafik Jumlah Wisatawan yang Menggunakan
Jasa Akomodasi di DIY Provinsi Tahun 2006 - 2010
2. Grafik Perkembangan Wisatawan di DIY Provinsi DIY
i
ii
iii - xiv
xv - xx
xxi - xxiv
1
2
Tahun 2006 - 2010
3. Diagram Perkembangan Peringkat Sepuluh Besar
3
Wisatawan Mancanegara di Provinsi DIY
Tahun 2008 - 2010
4. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010
4
(pernegara asal/bulan)
5. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010
5
(per bulan dan jenis akomodasi)
6. Perkembangan Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2006 6
2010 (berdasarkan pemakaian akomodasi)
7. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan di Provinsi DIY
7
Tahun 2006 - 2010
8. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010
8 - 10
(per negara/per bulan)
9. Perkembangan Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY
11
Tahun 2008 - 2010 (per bulan)
10. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010
12 - 13
(per negara/jenis akomodasi)
xxi
Statistik Kepariwisataan 2010
11. Perkembangan Wisatawan di Provinsi DIY
14 - 16
Tahun 2006 - 2010 (per negara/jenis akomodasi)
12. Peringkat Sepuluh Besar Wisatawan Mancanegara
17
yang Berkunjung di Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
13. Lama Tinggal Wisatawan yang Menginap di Hotel
18 - 19
di Provinsi DIY Tahun 2010 (per bulan)
14.Perkembangan Lama Tinggal Wisatawan di Provinsi DIY
20
Tahun 2006 - 2010 (dalam hari)
II.
DATA SARANA AKOMODASI DI PROVINSI DIY
1. Grafik Wisatawan Mancanegara (Guest Arrival) pada
Hotel Bintang di Provinsi DIY Tahun 2009
2. Grafik Wisatawan Nusantara (Guest Arrival) pada
Hotel Bintang di Provinsi DIY Tahun 2009
3. Grafik Wisatawan (Guest Arrival) pada
Hotel Bintang dan Melati di Provinsi DIY Tahun 2009
4. Produktivitas (Data Operasional) Hotel Bintang
di Provinsi DIY Tahun 2010 (per bulan)
5. Perkembangan Produktivitas Hotel Bintang
di Provinsi DIY Tahun 2006- 2010
6. Produktivitas Hotel Melati di Provinsi DIY
Tahun 2010 (per bulan)
7. Perkembangan Produktivitas Hotel Melati
di Provinsi DIY Tahun 2002- 2010
8. Jumlah Wisatawan/Tamu (Guest Arrival) di Hotel
Bintang dan Melati di Provinsi DIY Tahun 2010
9. Perkembangan Jumlah Wisatawan/Tamu (Guest
Arrival) pada Hotel Bintang dan Melati di DIY
Tahun 2006 - 2010
10. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Propinsi DIY
di Hotel Bintang Tahun 2010 per Negara
11. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Propinsi DIY
di Hotel Bintang Tahun 2010 per Negara
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31 - 33
xxii
Statistik Kepariwisataan 2010
12. Jumlah Wisatawan Mancanegara di Hotel Melati
di Provinsi DIY Tahun 2010
13. Jumlah Wisatawan Nusantara di Hotel Bintang
di Provinsi DIY tahun 2010
14. Jumlah Wisatawan Nusantara di Hotel Melati
di Provinsi DIY Tahun 2010
III. DATA PENGUNJUNG OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA
DI PROVINSI DIY
1. Jumlah Pengunjung Obyek dan Daya Tarik Wisata
di Kota Yogyakarta Tahun 2010 ( per Bulan )
2. Jumlah Pengunjung ODTW di Kabupaten Sleman
Tahun 2010 (per bulan)
3. Jumlah Pengunjung ODTW di Kabupaten Bantul
Tahun 2010 (per bulan)
4. Jumlah Pengunjung ODTW di Kabupaten
Kulon Progo Tahun 2010 (per bulan)
5. Jumlah Pengunjung ODTW di Kabupaten
Gunung Kidul Tahun 2010 (per bulan)
6. Perkembangan Jumlah Pengunjung ODTW
di Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
Kota Yogyakarta
Kabupaten Sleman
Kabupaten Bantul
Kabupaten Kulon Progo
Kabupaten Gunung Kidul
7. Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daya Tarik Wisata
per Kabupaten/Kota pada Tahun 2006 - 2010
IV. DATA USAHA PARIWISATA DAN SARANA PENDUKUNG
PARIWISATA DI PROVINSI DIY
1. Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung
Pariwisata di Kabupaten Sleman Tahun 2010
34 - 36
37 - 38
39 - 40
41 - 45
46 - 50
51 - 52
53 - 55
56 - 57
58 - 60
61 - 63
64
65 - 66
67
68
69
xxiii
Statistik Kepariwisataan 2010
1 Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung
Pariwisata di Kabupaten Bantul Tahun 2010
1. Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung
Pariwisata di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010
1. Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung
Pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2010
1. Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung
Pariwisata di Kota Yogyakarta Tahun 2010
2. Perkembangan Jumlah Wisatawan yang Menggunakan
Jasa Pelayanan TIC Tahun 2006 - 2010
3. Kedatangan/Keberangkatan Penumpang Pesawat
di Bandara Adisucipto Tahun 2006 - 2010
V.
DATA KONTRIBUSI SUB SEKTOR PARIWISATA
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
DI PROVINSI ISTIMEWA YOGYAKARTA
1. Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sub Sektor
Pariwisata di Kabupaten / Se DIY Tahun 2010
2. Perkembangan Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sub Sektor Pariwisata seluruh Provinsi DIY
Tahun 2006 – 2010 (per jenis pendapatan/pungutan)
3. Perkembangan Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sub Sektor Pariwisata seluruh Provinsi DIY
Tahun 2006 - 2010 ( per Kabupaten/Kota )
4. Nilai PDRB Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
( Harga Konstan Tahun 2000 ) dalam juta rupiah
5. Grafik Presentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan,
Hotel, dan Restoran PDRB Provinsi DIY Tahun 2007 - 2010
6. Presentase Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel, dan
Restoran terhadap PDRB Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
xxiv
I.1. Grafik Jumlah Wisatawan yang Menggunakan Jasa Akomodasi di Provinsi DIY
Tahun 2006 - 2010
1
Statistik Kepariwisataan 2010
I.2. Grafik Perkembangan Wisatawan di Provinsi DIY
Tahun 2006 - 2010
2
Statistik Kepariwisataan 2010
I.3. Diagram Perkembangan Peringkat Sepuluh Besar Wisatawan Mancanegara di Provinsi DIY Tahun 2008 - 2010
3
Statistik Kepariwisataan 2010
I.4. Grafik Lama Tinggal Wisatawan di DIY Tahun 2006 - 2010
4
Statistik Kepariwisataan 2010
I.5. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010
(per bulan dan jenis akomodasi)
No
Wisatawan
I
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
Okt
Hotel Bintang
9.567
9.004
9.743
Hotel Melati
2.205
2.053
11.772
Hotel Bintang
Hotel Melati
5
Des
Jml
9.759
11.513
11.229
16.170
14.488
10.256
13.441
4.022
4.868
124.060
2.344
2.296
2.548
2.346
3.996
3.538
2.689
2.838
936
994
28.783
11.057
12.087
12.055
14.061
13.575
20.166
18.026
12.945
16.279
4.958
5.862
152.843
65.099
54.197
61.174
59.350
64.261
64.116
67.511
43.154
49.179
58.608
28.316
48.224
663.189
57.468
52.346
58.434
55.730
57.029
57.373
62.116
51.375
58.746
60.313
29.443
40.575
640.948
Sub.Total
122.567
106.543
119.608
115.080
121.290
121.489
129.627
94.529
107.925
118.921
57.759
88.799
1.304.137
Jumlah
134.339
117.600
131.695
127.135
135.351
135.064
149.793
112.555
120.870
135.200
62.717
94.661
1.456.980
Mancanegara
Sub.Total
II
Nop
Nusantara
Statistik Kepariwisataan 2010
I.6. Perkembangan Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2006 -2010
(berdasarkan pemakaian akomodasi)
T A H U N
No
Wisatawan
2006
H.Bintang
H.Melati
H.Bintang
2008
H.Melati
H.Bintang
2009
H.Melati
H.Bintang
2010
H.Melati
H.Bintang
H.Melati
67.653
10.492
85.943
17.281
107.524
21.136
114.066
25.426
124.060
28.783
Nusantara
498.691
337.991
587.893
558.304
596.292
559.805
645.552
641.013
663.189
640.948
Sub Jumlah
566.344
348.483
673.836
575.585
703.816
580.941
759.618
666.439
787.249
669.731
1
Mancanegara
2
Jumlah
6
2007
Statistik Kepariwisataan 2010
914.827
1.249.421
1.284.757
1.426.057
1.456.980
I.7. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan di Provinsi DIY
Tahun 2006 - 2010
TA H U N
7
Wisatawan
Mancanegara
Pertumbuhan
( %)
Wisatawan
Nusantara
Pertumbuhan
( %)
Wisatawan
Mancanegara
dan Nusantara
Pertumbuhan
( %)
2006
78.145
-24,49
836.682
-13,52
914.827
-14,58
2007
103.224
32,09
1.146.197
36,99
1.249.421
36,57
2008
128.660
24,64
1.156.097
0,86
1.284.757
2,83
2009
139.492
8,42
1.286.565
11,29
1.426.057
11
2010
152.843
9,57
1.304.137
1,37
1.456.980
2,17
Statistik Kepariwisataan 2010
I.8 Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010 (per negara/per bulan)
No.
8
Kebangsaan/
Negara
Jan
Peb
Mar
April
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nop
Des
Total
794
625
430
547
677
604
789
670
506
517
318
403
6.880
Amerika Latin
87
25
96
85
96
117
37
46
51
98
10
55
803
3
ASEAN Lainnya
77
43
28
33
70
33
54
20
59
95
13
48
573
4
Asia lainnya
133
157
116
704
122
234
129
158
85
225
32
41
2.136
5
Asia Pasiik Lainnya
10
23
17
27
20
41
26
14
145
132
7
12
474
6
Australia
622
358
439
413
353
410
622
480
633
426
193
397
5.346
7
Austria
79
81
57
49
44
54
88
107
155
63
58
18
853
8
Belanda
1.118
1.489
1.890
1.890
2.705
2.287
5.537
4.083
2.767
2.903
1.147
761
28.577
9
Belgia
205
174
106
282
608
281
649
465
431
331
175
168
3.875
10
Brunei Darussalam
43
29
13
24
16
27
46
25
15
27
2
7
274
11
Canada
96
179
145
134
143
195
182
165
92
217
94
157
1.799
12
Denmark
51
64
52
44
11
39
57
38
37
90
16
6
505
1.
Amerika Serikat
2
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.8
9
198
441
167
237
170
183
445
485
205
289
93
103
3.016
Finlandia
39
59
27
15
5
18
10
10
13
70
52
2
320
15
Hongkong
66
56
22
180
18
42
113
60
41
35
3
39
675
16
India
118
133
155
194
155
186
204
145
111
301
42
76
1.820
17
Inggris
283
306
560
266
243
215
500
422
295
347
110
165
3.712
18
Italia
252
113
133
77
219
189
404
963
255
232
42
66
2.945
19
Jepang
2.389
1.641
1.895
1.176
1.367
1.534
1.709
1.615
1.324
1.469
278
412
16.809
20
Jerman
384
453
791
476
717
546
1.021
1.213
795
1.105
334
217
8.052
21
Korea Selatan
677
279
220
427
201
139
398
318
265
244
47
148
3.363
22
Malaysia
1.284
1.300
1.822
1.345
1.786
2.316
1.384
802
511
1.409
332
1.116
15.407
23
Negara Afrika
38
20
24
60
41
58
31
44
29
314
17
47
723
24
Norwegia
23
62
25
14
7
15
45
16
18
69
35
27
356
25
Perancis
492
725
789
994
2.103
1.427
2.107
2.793
1.981
1.640
599
299
15.949
26
Philipina
112
85
62
101
89
185
160
61
112
150
21
26
1.164
27
R.R. China
371
257
330
377
321
313
174
178
188
425
65
131
3.130
28
Rusia
170
62
72
117
72
47
178
96
160
249
56
45
1.324
29
Selandia Baru
46
49
119
33
51
79
82
49
29
42
10
16
605
30
Siam/Muangthai
352
308
320
491
338
145
1.008
402
392
732
53
66
4.607
13
Eropa Lainnya
14
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.8
31
Singapura
528
779
604
698
577
924
535
620
274
908
197
396
7.040
32
Spanyol/Portugal
146
115
154
77
195
241
491
931
348
274
125
68
3.165
33
Swedia/Skandinavia
85
99
149
70
50
32
357
53
28
58
51
31
1.063
34
Swiss
122
113
48
225
280
199
382
292
387
415
222
114
2.799
35
Taiwan
144
269
158
105
84
76
103
104
90
251
40
128
1.552
36
Timur Tengah
138
86
52
68
107
144
109
83
118
127
69
51
1.152
11.772
11.057
12.087
12.055
14.061
13.575
20.166
18.026
12.945
16.279
4.958
5.862
152.843
Subtotal Nusantara
122.567
106.543
119.608
115.080
121.290
121.489
129.627
94.529
107.925
118.921
57.759
88.799
1.304.137
Jumlah Wisatawan
134.339
117.600
131.695
127.135
135.351
135.064
149.793
112.555
120.870
135.200
62.717
94.661
1.456.980
Subtotal Mancanegara
10
Statistik Kepariwisataan 2010
I.9. Perkembangan Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY
Tahun 2008 - 2010 (per bulan)
Tahun
Bulan
2008
wisman
11
wisnus
2009
jumlah
wisman
wisnus
Januari
6.750
91.035
97.785
8.702
95.896
Februari
9.317
77.801
87.118
7.998
Maret
9.292
87.576
96.868
9.481
April
9.917
90.555
100.472
Mei
10.348
91.877
Juni
11.229
103.081
Juli
15.994
Agustus
September
Oktober
2010
jumlah
wisman
wisnus
jumlah
104.598
11.772
122.567
134.339
85.793
93.791
11.057
106.543
117.600
96.019
105.500
12.087
119.608
131.695
12.070
89.305
101.375
12.055
115.080
127.135
102.225
11.704
100.626
112.330
14.061
121.290
135.351
114.310
10.366
117.817
128.183
13.575
121.489
135.064
101.392
117.386
16.949
120.179
137.128
20.166
129.627
149.793
15.883
112.667
128.550
16.210
114.917
131.127
18.026
94.529
112.555
10.755
82.543
93.298
10.855
102.310
113.165
12.945
107.925
120.870
11.204
109.910
121.114
12.027
116.979
129.006
16.279
118.921
135.200
November
9.747
93.613
103.360
11.457
108.877
120.334
4.958
57.759
62.717
Desember
8.224
114.047
122.271
11.673
137.847
149.520
5.862
88.799
94.661
Total
128.660
1.156.097
1.284.757
139.492
1.286.565
1.426.057
152.843
1.304.137
1.456.980
Statistik Kepariwisataan 2010
Statistik Kepariwisataan 2010
I.10. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY
Tahun 2010 (per negara/jenis akomodasi)
No.
Negara
1
Amerika Serikat
2
3
4
Asia lainnya
5
Asia Pasiik Lainnya
6
Australia
7
Austria
8
Belanda
9
Belgia
Hotel
Bintang
Hotel
Melati
Jumlah
5.564
1.316
6.880
Amerika Latin
639
164
803
ASEAN Lainnya
315
258
573
1.688
448
2.136
299
175
474
4.094
1.252
5.346
578
275
853
24.334
4.243
28.577
2.941
934
3.875
10
Brunei Darussalam
11
Canada
157
117
274
1.092
707
1.799
12
Denmark
341
164
505
13
Eropa Lainnya
14
Finlandia
2.319
697
3.016
177
143
320
15
Hongkong
444
231
675
16
India
1.405
415
1.820
17
Inggris
2.429
1.283
3.712
18
Italia
1.994
951
2.945
19
Jepang
15.407
1.402
16.809
20
Jerman
5.333
2.719
8.052
21
Korea Selatan
22
Malaysia
23
Negara Afrika
2.904
459
3.363
13.904
1.503
15.407
484
239
723
12
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.10
24
Norwegia
179
177
356
25
Perancis
12.263
3.686
15.949
26
Philipina
1.024
140
1.164
27
R.R. China
2.742
388
3.130
28
Rusia
932
392
1.324
29
Selandia Baru
347
258
605
30
Siam/Muangthai
4.239
368
4.607
31
Singapura
6.545
495
7.040
32
Spanyol/Portugal
2.205
960
3.165
33
Swedia/Skandinavia
679
384
1.063
34
Swiss
1.961
838
2.799
35
Taiwan
1.207
345
1.552
36
Timur Tengah
895
257
1.152
Jumlah Wisman
124.060
28.783
152.843
Jumlah Wisnus
663.189
640.948
1.304.137
Jumlah
787.249
669.731
1.456.980
13
I.11. Perkembangan Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
(per negara/jenis akomodasi)
No.
2006
H.Bintang
2007
H.Melati
H.Bintang
2008
H.Melati
H.Bintang
2009
H.Melati
H.Bintang
2010
H.Melati
H.Bintang
H.Melati
1.
Amerika Serikat
4.726
584
5.258
1.074
5.333
1.217
5.009
1.341
5.564
1.316
2
Amerika Latin
582
96
468
60
549
63
558
162
639
164
3
ASEAN Lainnya
261
135
218
10
429
75
739
189
315
258
4
Asia lainnya
678
74
444
40
901
90
1.050
150
1.688
448
5
Asia Pasiik Lainnya
691
41
375
14
209
50
442
126
299
175
6
Australia
2.937
477
4.105
736
4.042
905
3.785
1.197
4.094
1.252
7
Austria
327
128
474
208
427
244
570
259
578
275
8
Belanda
14.106
1.620
23.999
4.140
22.759
4.469
21.405
4.340
24.334
4.243
9
14
Kebangsaan/
Negara
1.434
249
2.064
656
2.628
623
3.041
804
2.941
934
10
Brunei Darussalam
Belgia
213
59
144
6
122
31
255
81
157
117
11
Canada
871
346
851
358
849
411
981
445
1.092
707
12
Denmark
164
13
Eropa Lainnya
14
15
257
116
443
40
227
90
418
196
341
1.739
390
1.606
614
2.843
517
2.374
603
2.319
697
Finlandia
93
59
179
110
136
118
140
130
177
143
Hongkong
303
91
323
10
201
75
477
118
444
231
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.11
15
16
India
1.858
50
1.135
56
1.284
74
1.662
314
1.405
415
17
Inggris
1.586
627
2.112
1.224
2.325
1.536
2.401
1.747
2.429
1.283
18
Italia
774
246
1.291
302
1.371
429
1.749
732
1.994
951
19
Jepang
9.853
816
12.031
1.346
15.407
1.231
12.475
1.360
15.407
1.402
20
Jerman
3.506
969
3.810
1.496
4.886
1.876
5.785
2.527
5.333
2.719
21
Korea Selatan
2.365
230
2.384
110
2.266
144
2.568
204
2.904
459
22
Malaysia
4.909
481
4.748
676
16.180
1.775
14.359
1.791
13.904
1.503
23
Negara Afrika
330
43
245
24
286
82
302
102
484
239
24
Norwegia
381
72
279
52
150
117
262
137
179
177
25
Perancis
3.210
1.026
5.653
2.588
6.933
2.701
9.083
3.263
12.263
3.686
26
Philipina
609
107
773
89
731
160
1.007
132
1.024
140
27
R.R. China
875
126
1.533
58
1.853
173
1.909
205
2.742
388
28
Rusia
212
48
255
86
332
167
570
253
932
392
29
Selandia Baru
417
136
718
160
416
89
380
204
347
258
30
Siam/Muangthai
689
69
905
64
2.272
116
4.641
206
4.239
368
31
Singapura
2.731
290
2.097
168
2.848
263
5.900
277
6.545
495
32
Spanyol/Portugal
1.068
169
1.688
198
2.747
296
2.527
654
2.205
960
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.11
33
Swedia/Skandinavia
417
155
385
126
206
219
362
262
679
384
34
Swiss
1.043
249
1.264
280
1.794
531
2.619
599
1.961
838
35
Taiwan
1.151
72
1.304
62
1.201
110
942
138
1.207
345
36
Timur Tengah
Wisman
Total Wisatawan
16
Statistik Kepariwisataan 2010
451
46
382
40
381
69
1.319
178
895
257
67.653
10.492
85.943
17.281
107.524
21.136
114.066
25.426
124.060
28.783
78.145
103.224
128.660
139.492
152.843
I.12. Peringkat Sepuluh Besar Wisatawan Mancanegara yang
Berkunjung di Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
2006
No.
Negara
1
17
Jumlah
2007
%
Negara
Belanda
Belanda
15.726
20,12
Jumlah
2008
%
Negara
28.139
27,26
Belanda
Jumlah
2009
Jumlah
2010
%
Negara
%
Negara
27.228
21,16
Belanda
25.745
18,46
Belanda
Jumlah
28.577
18,70
%
2
Jepang
10.669
13,65
Jepang
13.377
12,96
Malaysia
17.955
13,96
Malaysia
16.150
11,58
Jepang
16.809
11,00
3
Malaysia
5.390
6,90
Perancis
8.241
7,98
Jepang
16.638
12,93
Jepang
13.835
9,92
Prancis
15.949
10,43
4
Amerika
Serikat
5.310
6,80
Amerika
Serikat
6.332
6,13
Perancis
9.634
7,49
Perancis
12.346
8,85
Malaysia
15.407
10,08
5
Jerman
4.475
5,73
Malaysia
5.424
5,25
Jerman
6.762
5,26
Jerman
8.312
5,96
Jerman
8.052
5,27
6
Perancis
4.236
5,42
Jerman
5.306
5,14
Amerika
Serikat
6.550
5,09
Amerika
Serikat
6.350
4,55
Singapura
7.040
4,61
7
Australia
3.414
4,37
Australia
4.841
4,69
Australia
4.947
3,85
Singapura
6.177
4,43
Amerika
6.880
4,50
8
Singapura
3.021
3,87
Inggris
3.336
3,23
Inggris
3.861
3,00
Australia
4.982
3,57
Australia
5.346
3,50
9
Korea
Selatan
2.596
3,32
Belgia
2.720
2,64
Belgia
3.251
2,53
Siam/
4.847
3,47
Thailand
4.607
3,01
10
Inggris
2.213
2,83
Korea
Selatan
2.494
2,42
Singapura
3.111
2,42
Inggris
4.148
2,97
Belgia
3.875
2,54
11
Negara Lainnya
21.095
26,99
Negara
Lainnya
23.014
22,30
Negara
Lainnya
28.723
22,32
36.600
26,24
40.301
26,37
Total
78.145
100
103.224
100
128.660
100
139.492
100
152.843
100
Statistik Kepariwisataan 2010
Total
Total
Negara
Lainnya
Total
Negara
Lainnya
Total
I.13. Lama Tinggal Wisatawan yang Menginap di Hotel
Provinsi DIY Tahun 2010 (per bulan)
Wisatawan Mancanegara
BULAN
Guest Arrival
H.Bintang
18
H.Melati
Wisatawan Nusantara
Guest Night
H.Bintang
LOS
H.Melati
Guest Arrival
H.Bintang
H.Melati
H.Bintang
H.Melati
Guest Night
H.Bintang
H.Melati
LOS
H.Bintang
H.Melati
Januari
9.567
2.205
15.952
3.771
1,67
1,71
65.099
57.468
94.281
91.949
1,45
1,60
Februari
9.004
2.053
16.566
3.654
1,84
1,78
54.197
52.346
80.238
86.371
1,48
1,65
Maret
9.743
2.344
17.834
4.219
1,83
1,80
61.174
58.434
97.482
101.092
1,59
1,73
April
9.759
2.296
18.459
4.202
1,89
1,83
59.350
55.730
95.537
94.741
1,61
1,70
Mei
11.513
2.548
22.046
4.561
1,91
1,79
64.261
57.029
107.274
100.373
1,67
1,76
Juni
11.229
2.346
21.044
4.153
1,87
1,77
64.116
57.373
101.783
107.840
1,59
1,88
Juli
16.170
3.996
33.777
7.952
2,09
1,99
67.511
62.116
120.550
139.349
1,79
2,24
Agustus
14.488
3.538
30.248
6.722
2,09
1,90
43.154
51.375
71.041
86.310
1,65
1,68
September
10.256
2.689
20.758
4.975
2,02
1,85
49.179
58.746
86.167
99.869
1,75
1,70
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.13
Oktober
19
13.441
2.838
27.911
5.591
2,08
1,97
58.608
60.313
97.287
101.929
1,66
1,69
November
4.022
936
8.580
1.760
2,13
1,88
28.316
29.443
47.729
50.348
1,69
1,71
Desember
4.868
994
9.819
1.928
2,02
1,94
48.224
40.575
82.874
70.601
1,72
1,74
Jumlah/
rata-rata
124.060
28.783
242.994
53.488
1,96
1,86
663.189
640.948
1.082.243
1.130.772
1,63
1,76
Statistik Kepariwisataan 2010
I.14. Perkembangan Lama Tinggal Wisatawan di Provinsi DIY
Tahun 2006 - 2010 (dalam hari)
TA H U N
No
Akomodasi
2006
Wisman
20
2007
Wisnus
Wisman
2008
Wisnus
Wisman
2009
Wisnus
Wisman
2010
Wisnus
Wisman
Wisnus
1
Hotel Melati
2,04
1,94
1,63
1,87
1,88
1,76
1,8
1,8
1,86
1,76
2
Hotel Bintang
2,31
1,6
1,93
1,59
1,91
1,71
2,02
1,69
1,96
1,63
Statistik Kepariwisataan 2010
II.1. Grafik Wisatawan Mancanegara (Guest Arrival) pada Hotel Bintang
di Provinsi DIY Tahun 2010
21
Statistik Kepariwisataan 2010
II.2. Grafik Wisatawan Nusantara (Guest Arrival) pada Hotel Bintang di Provinsi DIY
Tahun 2010
22
Statistik Kepariwisataan 2010
II.3. Grafik Wisatawan (Guest Arrival) Pada Hotel Bintang dan Melati
di Provinsi DIY Tahun 2010
23
Statistik Kepariwisataan 2010
II.4. Produktivitas (Data Operasional) Hotel Bintang di Provinsi DIY Tahun 2010 (per bulan)
No
Deskripsi
Jan
Peb
9.567
9.004
65.099
74.666
Mancanegara
Nusantara
Maret
Nop
Des
Rata - rata /
Jml/(%)
Apr
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
9.743
9.759
11.513
11.229
16.170
14.488
10.256
13.441
4.022
4.868
124.060
54.197
61.174
59.350
64.261
64.116
67.511
43.154
49.179
58.608
28.316
48.224
663.189
63.201
70.917
69.109
75.774
75.345
83.681
57.642
59.435
72.049
32.338
53.092
787.249
15.952
16.566
17.834
18.459
22.046
21.044
33.777
30.248
20.758
27.911
8.580
9.819
242.994
94.281
80.238
97.482
95.537
107.274
101.783
120.550
71.041
86.167
97.287
47.729
82.874
1.082.243
110.233
96.804
115.316
113.996
129.320
122.827
154.327
101.289
106.925
125.198
56.309
92.693
1.325.237
Mancanegara
1,67
1,84
1,83
1,89
1,91
1,87
2,09
2,09
2,02
2,08
2,13
2,01
Statistik Kepariwisataan 2010
Kata Pengantar
P
UJI Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena penyusunan buku Statistik Kepariwisataan
Yogyakarta tahun 2010 yang disusun oleh Tim Penyusun
Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, telah
dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Buku Statistik
Kepariwisataan DIY tahun 2010 ini berisi data kepariwisataan
seperti jumlah kunjungan wisatawan, wisatawan yang menggunakan jasa akomodasi, asal wisatawan, pengunjung obyek
wisata, sarana penunjang wisata, jumlah Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Pariwisata dan lain sebagainya.
Data yang disajikan dalam Buku Statistik Kepariwisataan
Yogyakarta 2010 ini meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh langsung dari lapangan, sedangkan
data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen sebelumnya,
baik oleh Tim Penyusun maupun hasil kerjasama dengan seluruh Dinas Periwisata Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta semua pihak terkait lainnya.
Dengan telah selesainya pembuatan buku Statistik
Kepariwisataan Yogyakarta 2010 ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait atas bantuan dan kerjasamanya selama ini. Kritik, saran dan masukan
terhadap penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan.
Demikan semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak.
Tim Penyusun
i
Statistik Kepariwisataan 2010
Sambutan Kepala Dinas Pariwisata
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Assalamu’alaikum Wr Wb
P
UJI dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa karena dengan rahmat dan hidayahNya,
buku Statistik Kepariwisataan Tahun 2010 dapat selesai
disusun dan diterbitkan sesuai dengan rencana. Buku statistik
ini memuat data kepariwisataan Provinsi DIY yang meliputi
kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, lama tinggal serta
data-data pendukung lainnya. Penyusunan buku statistik ini
selain dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan internal
Dinas Pariwisata Provinsi DIY, juga sebagai sarana untuk
menginformasikan kepada masyarakat luas tentang perkembangan kepariwisataan di Provinsi DIY tahun 2010.
Kami menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun dan semua
pihak yang telah bekerjasama membantu selesainya pembuatan buku Statistik Kepariwisataan Tahun 2010. Semoga buku
ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder
pariwisata dan masyarakat dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan kepariwisataan Provinsi DIY
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Yogyakarta, Juli 2011
Kepala;
TAZBIR, SH. MHum
NIP. 195711202 1986 031 004
ii
Statistik Kepariwisataan 2010
YO G YA K A RTA
Kondisi Geografis
P
rovinsi DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa,
secara geografis terletak pada 7033’-8012’ Lintang Selatan
dan 110000’-110050’ Bujur Timur, dengan luas 3.185,80
km2. Secara administratif terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten,
78 kecamat-an dan 438 kelurahan/desa, yaitu:
Luas Area
Kecamatan
Kelurahan/ Desa
Kota Yogyakarta
Kabupaten/Kota
32,50 km2
14 kecamatan
45 kelurahan
Kab. Bantul
506,85 km2
17 kecamatan
75 desa
Kab. Kulon Progo
586,27 km2
12 kecamatan
88 desa
Kab. Gunungkidul
1.485,36 km2
18 kecamatan
144 desa
Kab. Sleman
574,82 km2
17 kecamatan
86 desa
D IY
3.185,80 km2
278 kecamatan
438 kelurahan/desa
Provinsi DIY di bagian Selatan dibatasi Lautan Indonesia,
sedangkan di bagian Timur Laut, Tenggara, Barat dan Barat
Laut dibatasi oleh wilayah Provinsi Jawa Tengah yang meliputi:
a. Kabupaten Klaten di sebelah Timur Laut;
b. Kabupaten Wonogiri di sebelah Tenggara;
c. Kabupaten Purworejo di sebelah Barat;
d. Kabupaten Magelang di sebelah Barat Laut.
Kondisi topografi di Provinsi DIY beraneka ragam, mulai
dari berbentuk dataran, lereng pegunungan serta daerah
pantai. Secara topografi, DIY dapat dikelompokkan menjadi
empat satuan wilayah sebagai berikut:
iii
Statistik Kepariwisataan 2010
1. Satuan Gunung Merapi, yang terbentang mulai dari
kerucut gunung berapi hingga dataran fluvial gunung
berapi termasuk juga bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul.
Daerah kerucut dan lereng gunung berapi merupakan
daerah hutan lindung sebagai kawasan resapan air
daerah bawahan. Satuan bentang alam ini terletak di
Sleman bagian utara. Gunung Merapi yang merupakan gunung berapi aktif dengan karakteristik khusus,
mempunyai daya tarik sebagai obyek penelitian, pendidikan, dan pariwisata;
2. Satuan Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu,
yang terletak di wilayah Gunungkidul, merupakan
kawasan perbukitan batu gamping (limestone) dan
bentang alam karst yang tandus dan kekurangan air
permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari (Wonosari Basin) yang telah mengalami pengangkatan secara tektonik sehingga terbentuk menjadi Plato Wonosari (dataran tinggi Wonosari).
Satuan ini merupakan bentang alam hasil proses
solusional (pelarutan), dengan bahan induk batu
gamping dan mempunyai karakteristik lapisan tanah
dangkal dan vegetasi penutup sangat jarang;
3. Satuan Pegunungan Kulon Progo, yang terletak di
Kulon Progo bagian utara, merupakan bentang lahan
struktural denudasional dengan topografi berbukit,
kemiringan lereng curam dan potensi air tanah kecil;
4. Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan
fluvial (hasil proses pengendapan sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang di bagian
iv
Statistik Kepariwisataan 2010
selatan DIY, mulai dari Kulon Progo sampai Bantul
yang berbatasan dengan Pegunungan Seribu. Satuan
ini merupakan daerah yang subur. Termasuk dalam
satuan ini adalah bentang lahan marin dan eolin yang
belum didayagunakan, merupakan wilayah pantai
yang terbentang dari Kulon Progo sampai Bantul.
Khusus bentang lahan marin dan eolin di Parangtritis Bantul, yang terkenal dengan gumuk pasirnya,
merupakan laboratorium alam untuk kajian bentang
alam pantai.
Sekilas Sejarah Yogyakarta
P
ADA tahun 1568-1586 di pulau Jawa bagian tengah,
berdiri Kerajaan Pajang yang diperintah oleh Sultan Hadiwijaya, dimana semasa mudanya beliau terkenal dengan
nama Jaka Tingkir. Karena berselisih wilayah kekuasaan dengan Adipati Arya Penangsang dari Jipang Panolang maka dalam
peperangan Jaka Tingkir berhasil mengalahkannya. Kemenangan tersebut juga berkat bantuan dari Ki Ageng Pemanahan
dan puternya yaitu Bagus Sutawijaya, seorang Hangabei yang
bertempat tinggal di sebelah utara pasar dan oleh karenanya
beliau mendapat sebutan Ngabehi Loring Pasar. Sebagai balas
jasa kepada Ki Ageng Pemanahan dan puteranya, Sultan
Pajang memberikan sebidang daerah yang disebut Bumi
Mentaok, yang masih berupa hutan belantara, dan kemudian
dibangun menjadi “tanah perdikan”. Dengan semakin surutnya
Kerajaan Pajang maka Bagus Sutawijaya sebagai putra angkat
Sultan Pajang kemudian mendirikan Kerajaan Mataram di atas
Bumi Mentaok dan mengangkat dirinya sebagai raja dengan
v
Statistik Kepariwisataan 2010
gelar Panembahan Senopati. Salah seorang putera beliau dari
perkawinannya dengan Retno Dumilah (putri Adipati Madiun),
memerintah Kerajaan Mataram sebagai raja yang ketiga, dan
bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo, beliau adalah seorang pejuang yang berhasil merebut kota Batavia, yang
sekarang disebut Jakarta, dari kekuasaan VOC (Belanda).
Pada permulaan abad-18, Kerajaan Mataram diperintah
oleh Sri Sunan Paku Buwono II. setelah beliau mangkat, terjadilah pertikaian keluarga, antara salah seorang putera beliau
dengan salah seorang adik beliau yang telah dihasut oleh penjajah Belanda yang berkuasa pada saat itu. Pertikaian
dapat diselesaikan dengan baik melalui Perjanjian Giyanti
(1755), yang isinya adalah Palihan Nagari, yang artinya pembagian Kerajaan menjadi dua, yakni Kerajaan Surakarta Hadiningrat dibawah pemerintahan putera Sunan Paku Buwono III,
dan Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat dibawah pemerintahan adik kandung Sri Sunan Paku Buwono II yang kemudian
bergelar Sultan Hamengku Buwono I. Kerajaan Ngayogyakarta
Hadiningrat ini kemudian lazim disebut sebagai Yogyakarta
dan sering disingkat menjadi Jogja.
Pada tahun 1813, Sri Sultan Hamengku Buwono I, menyerahkan sebagian dari wilayah Kerajaanya yang terletak di
sebelah Barat sungai Progo, kepada salah seorang puteranya
yang bernama Pangeran Notokusumo untuk memerintah
di daerah itu secara bebas, dengan kedaulatan yang penuh.
Pangeran Notokusumo kemudian bergelar sebagai Sri Paku
Alam I, sedang daerah kekuasaannya disebut Adikarto. Setelah
Proklamasi Kemerdekaan RI, Sri Sultan Hamengku Buwono IX
dan Sri Paduka Paku Alam VIII masing-masing mengeluarkan
vi
Statistik Kepariwisataan 2010
amanat yang pada pokoknya Negeri Kesultanan dan Kadipaten,
sepenuhnya berdiri di belakang Negara Republik Indonesia,
sebagai bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia, yang
selanjutnya berstatus Daerah Istimewa Yogyakarta (setingkat
provinsi), sampai sekarang.
Kota Perjuangan
P
ADA awal Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat
kepada sekutu, sehingga berakhirlah Perang Asia Timur
Raya yang merupakan bagian dari Perang Dunia II. Hanya
terpaut beberapa hari dari peristiwa tersebut maka tepatnya
pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya. Walaupun Indonesia sudah memproklamirkan diri, pada tahun 1946 kemudian Sekutu (Inggris yang
diboncengi Belanda)berdalih melakukan aksi polisioniol yang
sebenarnya merupakan aksi militer, karena pemerintahan
Belanda ingin tetap meneruskan aksi penjajahan kepada bangsa Indonesia. Semakin hari tentara Belanda semakin mendesak
tentara Indonesia sehingga pada akhirnya ketika situasi sudah
gawat maka pemerintahan Indonesia yang baru saja terbentuk
itu dialihkan secara diam-diam dari Jakarta ke Yogyakarta.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 1946. Pada akhir tahun 1948
serangan tentara Belanda akhirnya sampai juga di Yogyakarta
dan mereka berhasil menangkap pemimpin-pemimpin
Indonesia dan mengasingkan ke Prapat di Sumatra Utara dan
kepulauan Bangka. Tetapi hal ini tidak berarti berakhirnya
Negara Republik Indonesia. Laskar Indonesia, yang dibantu
oleh segenap rakyat tetap mengadakan perlawanan dan bergerilya dibawah pimpinan Jendral Besar Sudirman.
vii
Statistik Kepariwisataan 2010
Sekitar bulan Februari 1949, di daerah Bibis yang terletak
6 Km sebelah selatan kota Yogyakarta. Tentara Republik
Indonesia merencanakan serangan umum ke pertahanan bala
tentara Belanda di kota Yogyakarta. Serangan itu dilaksanakan
pada waktu fajar, tanggal 1 Maret 1949, oleh karenanya dikenal
sebagai “Serangan Fajar” atau lebih dikenal lagi sebagai ”Serangan Oemoem 1 Maret”. Dalam serangan ini, tentara republiK
Indonesia berhasil menguasai kota Yogyakarta selama 6 jam,
karena itu muncul istilah 6 jam di Jogja. Serangan umum 1
Maret ini merupakan bentuk unjuk kekuatan yang sekaligus
membuktikan pada dunia internasional bahwa walaupun
Belanda berhasil menduduki tanah air Indonesia, namun
Pemerintah Republik yang berdaulat masih tetap ada. Hal ini
juga merupakan tindakan untuk mencari dukungan dan
pengakuan dari dunia internasional terhadap keberadaan
Republik Indonesia. Sesuai dengan yang direncanakan maka
Serangan Umum 1 Maret ini telah melapangkan jalan ke
dalam meja perundingan Roem- Royen yang antara lain memutuskan penarikan kembali tentara Belanda dari wilayah RI,
pengembalian Pemerintahan RI ke kota Yogyakarta dan merencanakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag Negeri Belanda,
dan akhirnya berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan RI
atas wilayahnya oleh Belanda.
Serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta merupakan
puncak dari perjuangan melawan penjajahan Belanda dan
berhasil dengan gemilang. Tetapi sejarah pun telah mencatat,
bahwa dalam abad-abad sebelumnya, Yogyakarta tidak pernah
ketinggalan dalam usaha mengenyahkan penjajahan dari
Bumi Nusantara. Diantaranya yang terkenal adalah
viii
Statistik Kepariwisataan 2010
perjuangan Sultan Agung, pada tahun1628 - 1629, serta perang
Diponegoro yang terjadi pada tahun 1825 -1830. Dengan latar
belakang terhadap sejarah perjuangan, maka sampai saat ini
Kota Yogyakarta disebut sebagai Kota Perjuangan.
Pusat Pendidikan
A
NTARA awal tahun 1946 hingga akhir 1949 (4 tahun),
Yogyakarta pernah menjadi ibukota Negara Republik
Indonesia dan pada masa itu para pemimpin bangsa
Indonesia berkumpul di kota perjuangan ini. Seperti layaknya
sebuah ibukota suatu Negara, Yogyakarta memikat kaum
remaja dari seluruh penjuru tanah air. Mereka ingin dapat
berpartisipasi dalam pembangunan negara yang baru saja
merdeka ini. Namun untuk dapat membangun negara dengan
baik maka diperlukan tenaga-tenaga ahli, terdidik dan terlatih.
Oleh karena itu Pemerintah RI mendirikan universitas Gadjah
Mada, universitas negeri pertama yang lahir di jaman kemerdekaan. Selanjutnya diikuti pula dengan pendirian akademi di
bidang kesenian (Akademi Seni rupa Indonesia dan Akademi
Musik Indonesia), serta sekolah tinggi di bidang agama Islam
(Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, sekarang IAIN Sunan
Kalijaga).
Pada waktu selanjutnya, berbagai jenis lembaga pendidikan negeri maupun swasta bermunculan di Yogyakarta,
sehingga dapat dikatakan hampir tidak ada cabang ilmu
pengetahuan yang tidak diajarkan di kota ini. Hal ini telah
menjadikan Yogyakarta tumbuh sebagai kota pelajar dan pusat
pendidikan terkemuka di Indonesia maupun Mancanegara.
Berbagai macam sarana dan prasarana penunjang pendidikan
ix
Statistik Kepariwisataan 2010
di Yogyakarta telah tersedia dan sangat memadai. Sedangkan
mobilitas paling populer di kalangan pelajar dan mahasiswa
disamping sarana transportasi umum yang banyak terdapat
di Yogyakarta umumnya mereka menggunakan sepeda atau
sepeda motor. Alat transportasi ini banyak dipergunakan pula
oleh para karyawan, pegawai, pedagang dan masyarakat luas.
Pagi hingga malam hari, sepeda dan sepeda bermotor selalu
nampak di sepanjang jalan yang ada di Yogyakarta, maka
disamping Yogyakarta dikenal sebagai Pusat Pendidikan dan
juga Kota Sepeda. Disamping itu Provinsi Daerah Istimewa
Yog-yakarta juga berupaya untuk melengkapi kebutuhankebutuhan akan sarana pendukung kegiatan pendidikan,
diantaranya Perpustakaan yang tersedia di pusat Kota, dan
sarana transportasi juga senantiasa ditingkatkan sebagai
tindakan untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan
pendidikan. Berikut ini adalah data-data yang terkait dengan
kegiatan pendidikan di Provinsi Yogyakarta.
Data Jumlah Pendidikan Tinggi Negeri dan Swasta
Provinsi DIY Tahun Pelajaran 2009/2010
No.
Jenis Pendidikan Tinggi
Jumlah
1.
Perguruan Tinggi (Negeri)
5
2.
Perguruan Tinggi (Kedinasan)
7
3.
Perguruan Tinggi Swasta (Universitas)
18
4.
Perguruan Tinggi Swasta (Institut)
4
5.
Perguruan Tinggi Swasta (Sekolah Tinggi)
42
6.
Perguruan Tinggi Swasta (Politeknik)
8
7.
Perguruan Tinggi Swasta (Akademi)
56
Jumlah
140
Sumber Data: Direktori Perguruan Tinggi Yogyakarta Tahun 2009
(Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. DIY)
x
Statistik Kepariwisataan 2010
Data Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta Provinsi DIY
Tahun Pelajaran 2010/2011
TK
SD
SLB
SMP
SMA
SMK
No Kabupaten/
Kota
N
S
J
Kulonprogo
3
308
311
2.
Bantul
1
491
492
274 75 349 2 13 15 47 38 85 19 14 33
13 23 36
3.
Gunungkidul 7
561
568
431 55 486 1
8 59 47 107 11 13 24
13 29 42
4.
Sleman
6
476
482
378 121 499 1 27 28 54 51 104 18 27 45
8 45 53
5.
Yogyakarta
2
200
202
99
8 20 28
1.
N
S
J
N S
289 62 351 1
74 173 3
J
6
7
6
N
S
J
N S
J
7 38 31 67 11 5
16
9 16 40 57 11 36 47
N
S
J
10 26 36
Provinsi DIY 19 2.036 2.055 1.471 387 1.858 8 59 67 214 207 421 70 95 165 52 140 195
Sumber Data: http://www.pendidikan-diy.go.id/
(Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. DIY)
Keterangan
N = Negeri
S = Swasta
J = Jumlah
Data Jumlah Madrasah Negeri dan Swasta Provinsi DIY
Tahun 2010/2011
No Kabupaten/Kota
1. Kulonprogo
MI
RA
MTs
MA
S
N
S
J
N
S
J
N
S
J
12
4
23
27
6
5
11
3
1
4
11
2. Bantul
23
3
24
27
9
13
22
4
7
3. Gunungkidul
50
11
64
75
9
20
29
1
5
6
4. Sleman
32
2
18
20
10
7
17
5
7
12
5. Yogyakarta
Provinsi DIY
3
1
1
2
1
6
7
2
4
6
120
21
130
151
35
51
86
15
24
39
Sumber Data: http://www.pendidikan-diy.go.id/
(Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. DIY)
Keterangan
N = Negeri
S = Swasta
J = Jumlah
xi
Statistik Kepariwisataan 2010
Pusat Kebudayaan
T
IDAK bisa dipungkiri bahwa seni budaya yang terjaga
keaslian dan keindahannya, sampai sekarang ini masih
terdapat di dalam lingkungan istana raja dan di daerahdaerah sekitarnya. Sebagai peninggalan dari suatu Kerajaan
yang besar, maka Yogyakarta memiliki kebudayaan yang tinggi
dan bahkan merupakan pusat/sumber kebudayaan Jawa.
Peninggalan seni-budaya ini masih dapat disaksikan terpahat
di monumen-monumen peninggalan sejarah seperti candicandi, istana Sultan dan tempat lainnya dan sampai sekarang
masih terlihat serta berkembang pada kehidupan seni tari dan
kesenian lainnya di masyarakat Yogyakarta.
Nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta terlihat juga
pada bentuk arsitektur rumah penduduk (rumah Joglo) yang
banyak dikenal masyarakat di seluruh Indonesia. Disamping
itu kendaraan andhong/dokar yang banyak terdapat di Yogya
merupakan peninggalan hasil karya leluhur lebih memperkuat
kesan Yogyakarta sebagai daerah yang memiliki nilai-nilai
budaya tradisional yang menarik. Demikian juga banyak
seniman-seniman terkenal dan seniman besar yang ada di
Indonesia saat ini banyak yang hasil didikan dan gemblengan
dari Yogyakarta. Sederetan nama seperti Affandi,
Bagong Kussudiardja, Edhi Sunarso, Saptoto, Wisnu Wardhana,
Amri Yahya, Budiani, W.S. Rendra, Kusbini, Tjokrodjojo, Basijo,
Kuswadji K, Sapto Hudoyo, Nyi Condro Lukito, Ny. Kartika dan
lain-lain merupakan nama-nama yang ikut memperkuat
keberadaan dan peranan Yogyakarta sebagai Pusat Kebudayaan.
xii
Statistik Kepariwisataan 2010
Daerah Tujuan Wisata Terkemuka
Y
OGYAKARTA disamping dikenal sebagai sebutan kota
perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan
juga dikenal dengan kekayaan potensi pesona alam dan
budayanya sampai sekarang dan masih tetap merupakan
daerah tujuan wisata yang terkenal di Indonesia dan
Mancanegara. Dengan kesungguhan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang berkelanjutan, maka keberadaan
kemegahan candi Prambanan dan Ratu Boko, Keraton
Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Kota Tua Kota Gedhe,
Makam Raja-raja Mataram Kota Gedhe, museum, dan adatistiadat serta kesenian tradisionalnya dll, sampai sekarang
masih terjaga/lestari. Begitu juga dengan potensi keindahan
alam daerah Yogyakarta yang tidak kalah mempesona, seperti
kawasan Kaliurang dan gunung Merapi, puncak Suroloyo/bukit
Menoreh, gunung Gambar, pegunungan Karst, Gumuk Pasir,
Desa Wisata, maupun keindahan pantai selatan (pantai Kukup,
Baron, Krakal, Kukup, Siung, Parangtritis, Ngrenehan, Sundak,
Sadeng dll).
Sampai sekarang di Yogyakarta masih terjaga tatanan kehidupan masyarakat Jawa khususnya dalam kehidupan seharihari yang tercermin pada kegiatan adat-istiadat, bahasa, sosial
kemasyarakatnya, keseniannya dsb. Masyarakat Yogyakarta
mempunyai kepedulian yang cukup baik dalam menjaga
kelestarian alam dan kebudayaan sendiri, namun Yogyakarta
tidak menutup diri terhadap tumbuhnya budaya kontemporer
maupun budaya lainnya. Hal lain yang menjadikan Yogyakarta
mendapat sebutan sebagai Daerah Tujuan Wisata Terkemuka
karena disamping banyak dan ragamnya pesona Daya Tarik
xiii
Statistik Kepariwisataan 2010
Wisata juga telah tersedianya sarana dan prasarana sebagai
penunjang pariwisata seperti akomodasi, restoran/rumah
makan, telekomunikasi, tempat hiburan, toko souvenir, dsb.
Daerah Yogyakarta yang relatif aman dan nyaman dengan
keramah-tamahan masyarakatnya, menjadikan Yogyakarta
banyak diminati orang/wisatawan untuk berkunjung ke daerah Yogyakarta. Tidak mengherankan bahwa jika setiap tahunnya jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang
datang ke Yogyakarta terus meningkat. Hal ini menunjukkan
semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat/wisatawan
dari luar Yogyakarta (Wisman maupun Wisnus) terhadap
situasi dan kondisi Yogyakarta. Maka masyarakat Yogyakarta
semakin dituntut untuk sadar wisata dan menerapkan Sapta
Pesona, menjaga dan meningkatkan kepedulian kelestarian
lingkungan. Dengan demikian diharapkan Yogyakarta semakin
dikenal dan mantap menuju tahun 2025 Yogyakarta sebagai
Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Indonesia maupun di Asia
Tenggara.
xiv
Statistik Kepariwisataan 2010
R I N G K A S A N
D
ata Statistik Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta 2010
secara garis besar disajikan sebagai berikut :
1. A komodA s i
a. Hotel Bintang.
n Jumlah Hotel Bintang di Provinsi DIY Tahun 2010
sebanyak 37 Hotel dengan jumlah kamar 3.595 yang
terdiri dari :
1. Bintang 5 sebanyak 4 Hotel dengan jumlah 939
kamar
2. Bintang 4 sebanyak 8 Hotel dengan jumlah 1.475
kamar
3. Bintang 3 sebanyak 8 Hotel dengan jumlah 581
kamar
4. Bintang 2 sebanyak 7 Hotel dengan jumlah 256
kamar
5. Bintang 1 sebanyak 10 Hotel dengan jumlah 344
kamar
n Jumlah Wisatawan Mancanegara di Hotel Bintang
Tahun 2010 sebanyak 124.060 orang yang berarti mengalami kenaikan sebesar 8,76% dibandingkan tahun
2009 sebanyak 114.066 orang.
n Sedangkan jumlah wisatawan Nusantara di Hotel
Bintang tahun 2010 sebanyak 663.189 orang, yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 2,73% dibandingkan tahun 2009 sebanyak 645.552 orang
xv
Statistik Kepariwisataan 2010
n
n
n
Tingkat Hunian Kamar (RO) Hotel Bintang rata-rata
pada tahun 2010 sebesar 56,76% yang berarti mengalami kenaikan 0,05% dibanding tahun 2009 yaitu
56,71%.
Rata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan
Mancanegara di Hotel Bintang pada tahun 2010
sebesar 1,96 hari, yang berarti mengalami penurunan
2,97% dibanding tahun 2009 sebesar 2,02 hari.
Rata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan
Nusantara di Hotel Bintang pada tahun 2010 sebesar
1,63 hari, yang berarti mengalami penurunan 3,55%
dibanding tahun 2009 sebesar 1,69 hari.
b. Hotel Melati.
n Jumlah Hotel Melati di Provinsi DIY Tahun 2010 sebanyak 415 Hotel dengan jumlah kamar sebanyak
7.270 (belum termasuk pondok wisata)
n Jumlah wisatawan Mancanegara di Hotel Melati di
Provinsi DIY tahun 2010 sebanyak 28.783 orang, yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 13,20%
dibanding tahun 2009 sebanyak 25.426 orang.
n Jumlah wisatawan Nusantara di Hotel Melati di
Provinsi DIY tahun 2010 sebanyak 640.948 orang, yang
berarti mengalami penurunan sebesar 0,01%
dibanding tahun 2009 sebanyak 641.013 orang.
n Tingkat Hunian Hotel Melati di Provinsi DIY tahun
2010 rata-rata mencapai 30,60%, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 6,29% dibanding tahun 2009
rata-rata mencapai 28,79%.
xvi
Statistik Kepariwisataan 2010
n
n
Rata-rata lama tinggal (LOS) wisatawan Mancanegara
di Hotel Melati di Provinsi DIY tahun 2010 sebesar 1,86
hari, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 3,33%
di banding tahun 2009 yaitu 1,80 hari.
Rata-rata lama tinggal (LOS) wisatawan Nusantara di
Hotel Melati di Provinsi DIY tahun 2010 sebesar 1,76
hari, yang berarti mengalami penurunan sebesar
2,22% di banding tahun 2009 yaitu sebesar 1,80 hari.
c. Jumlah Wisatawan.
n Jumlah Wisatawan Mancanegara di Hotel Bintang
dan Melati tahun 2010 sebanyak 152.843 orang, yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 9,57% di banding
tahun 2009 sebanyak 139.492 orang.
n Jumlah Wisatawan Nusantara di Hotel Bintang dan
Melati tahun 2010 sebanyak 1.304.137 orang, yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 1,37% di banding
tahun 2009 sebanyak 1.286.565 orang.
n Jumlah Wisatawan keseluruhan yang datang ke
Provinsi DIY tahun 2010 sebanyak 1.456.980 yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 2,17% dibanding
tahun 2009 sebanyak 1.426.057
d. Peringkat Sepuluh Besar Wisman yang menggunakan
Akomodasi di Hotel Bintang dan Melati di Provinsi
DIY tahun 2010.
n Belanda menduduki peringkat pertama dengan jumlah Wisatawan 28.577 orang, yang berarti mengalami
kenaikan sebesar 11% di banding tahun 2009 sebanyak 25.745 orang.
xvii
Statistik Kepariwisataan 2010
n
n
n
n
n
n
n
n
Jepang menduduki peringkat kedua dengan jumlah
wisatawan 16.809 orang, mengalami kenaikan sebesar
21,50% dibandingkan tahun 2009 sebanyak 13.835
orang.
Peringkat ketiga adalah Perancis dengan jumlah
wisatawan 15.949 orang, mengalami kenaikan sebesar
29,18% dibanding tahun 2009 yaitu sebesar 12.346
orang.
Peringkat keempat wisatawan dari Malaysia dengan
jumlah 15.407 orang, yang berarti mengalami penurunan sebesar 4,82% dibanding tahun 2009 yang
berjumlah 16.150 orang.
Peringkat kelima Wisatawan dari Jerman dengan
jumlah 8.052 orang, mengalami penurunan sebesar
3,13% dibandingkan Tahun 2009 yang berjumlah 8.312
orang.
Peringkat keenam wisatawan dari Singapura dengan
jumlah 7.040 orang, yang berarti mengalami kenaikan
sebesar 13,97% dibanding tahun 2009 yaitu 6.177
orang.
Peringkat ketujuh wisatawan dari Amerika dengan
jumlah 6.880 orang, yang berarti mengalami kenaikan
sebesar 8,35% dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu
sebesar 6.350 orang.
Peringkat kedelapan wisatawan dari Australia dengan
jumlah 5.346 orang, yang berarti naik 7,30%
dibandingkan tahun 2009 yaitu 4.982 orang.
Peringkat kesembilan wisatawan dari Thailand dengan jumlah 4.607 orang, di tahun 2009 dengan jumlah 4.847.
xviii
Statistik Kepariwisataan 2010
n
Peringkat kesepuluh Wisatawan dari Belgia dengan
jumlah 3.875 orang, di tahun 2009 tidak masuk 10
besar.
2. s A r A nA P en u njA ng W i sAtA
n
n
n
n
Jumlah Biro Perjalanan Wisata, Cabang Biro Perjalanan Wisata dan Agen Perjalanan Wisata di
Provinsi DIY sebanyak 305 Agen/Biro.
Jumlah Restaurant Talam Gangsa dan Talam Selaka di
Kabupaten Bantul, Kab. Sleman, Kab. Gunung Kidul,
dan Kab. Kulon Progo sebanyak 49 lokasi.
Jumlah Rumah Makan di Kabupaten Bantul, Kab.
Sleman, Kab. Gunung Kidul, dan Kab. Kulon Progo
sebanyak 279 lokasi.
Jumlah Rumah Makan dan Restaurant di Kota Yogyakarta sebanyak 504 lokasi.
3. P engu nj u ng d AyA t A r i k W i sAtA (dtW)
n
Jumlah Daya Tarik Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 82 buah. Keseluruhan Kunjungan
Wisatawan Mancanegara ke Daya Tarik Wisata sebanyak 368.906 orang, sedangkan Wisatawan Nusantara mencapai 7.752.965 orang.
4. L A i n - L A i n
n
Jumlah Wisatawan yang menggunakan Jasa TIC Tahun 2010 di Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari
Wisatawan Mancanegara 9.979 orang dan Wisatawan
Nusantara mencapai 971 orang, yang berarti menga-
xix
Statistik Kepariwisataan 2010
n
n
lami penurunan sebesar 298 orang di banding tahun
2009 sebanyak 11.248 orang.
Jumlah Kedatangan Penumpang Pesawat Nasional di
Bandara Adisucipto Yogyakarta Tahun 2010 sebanyak
1.723.905 penumpang dan keberangkatan sebanyak
1.709.705 orang, yang berarti mengalami kenaikan
sebesar 129.176 orang untuk kedatangan dan 167.494
orang untuk keberangkatan . Sedangkan untuk total
keberangkatan dan kedatangan penumpang
pesawat nasional di tahun 2009 masing-masing sebesar 1.594.729 orang dan 1.542.211 orang.
Jumlah Kedatangan Penumpang Pesawat Internasional di Bandara Adisucipto Yogyakarta Tahun
2010 sebanyak 107.304 penumpang dan keberangkatan sebanyak 99.106 penumpang, yang berarti
mengalami kenaikan sebesar 1.385 orang untuk
kedatangan dan 10.539 orang untuk keberangkatan.
Sedangkan untuk total keberangkatan dan kedatangan penumpang pesawat internasional di tahun 2009
masing-masing sebesar 105.919 orang dan 88.567
orang.
xx
Statistik Kepariwisataan 2010
Daftar Isi
Kata Pengantar
Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY
Gambaran Umum Kepariwisataan Provinsi DIY
Ringkasan
Daftar Isi
I.
DATA WISATAWAN KE DESTINASI PROVINSI DIY
(yang menggunakan jasa akomodasi/menginap
di hotel)
1. Grafik Jumlah Wisatawan yang Menggunakan
Jasa Akomodasi di DIY Provinsi Tahun 2006 - 2010
2. Grafik Perkembangan Wisatawan di DIY Provinsi DIY
i
ii
iii - xiv
xv - xx
xxi - xxiv
1
2
Tahun 2006 - 2010
3. Diagram Perkembangan Peringkat Sepuluh Besar
3
Wisatawan Mancanegara di Provinsi DIY
Tahun 2008 - 2010
4. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010
4
(pernegara asal/bulan)
5. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010
5
(per bulan dan jenis akomodasi)
6. Perkembangan Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2006 6
2010 (berdasarkan pemakaian akomodasi)
7. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan di Provinsi DIY
7
Tahun 2006 - 2010
8. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010
8 - 10
(per negara/per bulan)
9. Perkembangan Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY
11
Tahun 2008 - 2010 (per bulan)
10. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010
12 - 13
(per negara/jenis akomodasi)
xxi
Statistik Kepariwisataan 2010
11. Perkembangan Wisatawan di Provinsi DIY
14 - 16
Tahun 2006 - 2010 (per negara/jenis akomodasi)
12. Peringkat Sepuluh Besar Wisatawan Mancanegara
17
yang Berkunjung di Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
13. Lama Tinggal Wisatawan yang Menginap di Hotel
18 - 19
di Provinsi DIY Tahun 2010 (per bulan)
14.Perkembangan Lama Tinggal Wisatawan di Provinsi DIY
20
Tahun 2006 - 2010 (dalam hari)
II.
DATA SARANA AKOMODASI DI PROVINSI DIY
1. Grafik Wisatawan Mancanegara (Guest Arrival) pada
Hotel Bintang di Provinsi DIY Tahun 2009
2. Grafik Wisatawan Nusantara (Guest Arrival) pada
Hotel Bintang di Provinsi DIY Tahun 2009
3. Grafik Wisatawan (Guest Arrival) pada
Hotel Bintang dan Melati di Provinsi DIY Tahun 2009
4. Produktivitas (Data Operasional) Hotel Bintang
di Provinsi DIY Tahun 2010 (per bulan)
5. Perkembangan Produktivitas Hotel Bintang
di Provinsi DIY Tahun 2006- 2010
6. Produktivitas Hotel Melati di Provinsi DIY
Tahun 2010 (per bulan)
7. Perkembangan Produktivitas Hotel Melati
di Provinsi DIY Tahun 2002- 2010
8. Jumlah Wisatawan/Tamu (Guest Arrival) di Hotel
Bintang dan Melati di Provinsi DIY Tahun 2010
9. Perkembangan Jumlah Wisatawan/Tamu (Guest
Arrival) pada Hotel Bintang dan Melati di DIY
Tahun 2006 - 2010
10. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Propinsi DIY
di Hotel Bintang Tahun 2010 per Negara
11. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Propinsi DIY
di Hotel Bintang Tahun 2010 per Negara
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31 - 33
xxii
Statistik Kepariwisataan 2010
12. Jumlah Wisatawan Mancanegara di Hotel Melati
di Provinsi DIY Tahun 2010
13. Jumlah Wisatawan Nusantara di Hotel Bintang
di Provinsi DIY tahun 2010
14. Jumlah Wisatawan Nusantara di Hotel Melati
di Provinsi DIY Tahun 2010
III. DATA PENGUNJUNG OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA
DI PROVINSI DIY
1. Jumlah Pengunjung Obyek dan Daya Tarik Wisata
di Kota Yogyakarta Tahun 2010 ( per Bulan )
2. Jumlah Pengunjung ODTW di Kabupaten Sleman
Tahun 2010 (per bulan)
3. Jumlah Pengunjung ODTW di Kabupaten Bantul
Tahun 2010 (per bulan)
4. Jumlah Pengunjung ODTW di Kabupaten
Kulon Progo Tahun 2010 (per bulan)
5. Jumlah Pengunjung ODTW di Kabupaten
Gunung Kidul Tahun 2010 (per bulan)
6. Perkembangan Jumlah Pengunjung ODTW
di Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
Kota Yogyakarta
Kabupaten Sleman
Kabupaten Bantul
Kabupaten Kulon Progo
Kabupaten Gunung Kidul
7. Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daya Tarik Wisata
per Kabupaten/Kota pada Tahun 2006 - 2010
IV. DATA USAHA PARIWISATA DAN SARANA PENDUKUNG
PARIWISATA DI PROVINSI DIY
1. Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung
Pariwisata di Kabupaten Sleman Tahun 2010
34 - 36
37 - 38
39 - 40
41 - 45
46 - 50
51 - 52
53 - 55
56 - 57
58 - 60
61 - 63
64
65 - 66
67
68
69
xxiii
Statistik Kepariwisataan 2010
1 Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung
Pariwisata di Kabupaten Bantul Tahun 2010
1. Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung
Pariwisata di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010
1. Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung
Pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2010
1. Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung
Pariwisata di Kota Yogyakarta Tahun 2010
2. Perkembangan Jumlah Wisatawan yang Menggunakan
Jasa Pelayanan TIC Tahun 2006 - 2010
3. Kedatangan/Keberangkatan Penumpang Pesawat
di Bandara Adisucipto Tahun 2006 - 2010
V.
DATA KONTRIBUSI SUB SEKTOR PARIWISATA
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
DI PROVINSI ISTIMEWA YOGYAKARTA
1. Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sub Sektor
Pariwisata di Kabupaten / Se DIY Tahun 2010
2. Perkembangan Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sub Sektor Pariwisata seluruh Provinsi DIY
Tahun 2006 – 2010 (per jenis pendapatan/pungutan)
3. Perkembangan Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sub Sektor Pariwisata seluruh Provinsi DIY
Tahun 2006 - 2010 ( per Kabupaten/Kota )
4. Nilai PDRB Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
( Harga Konstan Tahun 2000 ) dalam juta rupiah
5. Grafik Presentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan,
Hotel, dan Restoran PDRB Provinsi DIY Tahun 2007 - 2010
6. Presentase Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel, dan
Restoran terhadap PDRB Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
xxiv
I.1. Grafik Jumlah Wisatawan yang Menggunakan Jasa Akomodasi di Provinsi DIY
Tahun 2006 - 2010
1
Statistik Kepariwisataan 2010
I.2. Grafik Perkembangan Wisatawan di Provinsi DIY
Tahun 2006 - 2010
2
Statistik Kepariwisataan 2010
I.3. Diagram Perkembangan Peringkat Sepuluh Besar Wisatawan Mancanegara di Provinsi DIY Tahun 2008 - 2010
3
Statistik Kepariwisataan 2010
I.4. Grafik Lama Tinggal Wisatawan di DIY Tahun 2006 - 2010
4
Statistik Kepariwisataan 2010
I.5. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010
(per bulan dan jenis akomodasi)
No
Wisatawan
I
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
Okt
Hotel Bintang
9.567
9.004
9.743
Hotel Melati
2.205
2.053
11.772
Hotel Bintang
Hotel Melati
5
Des
Jml
9.759
11.513
11.229
16.170
14.488
10.256
13.441
4.022
4.868
124.060
2.344
2.296
2.548
2.346
3.996
3.538
2.689
2.838
936
994
28.783
11.057
12.087
12.055
14.061
13.575
20.166
18.026
12.945
16.279
4.958
5.862
152.843
65.099
54.197
61.174
59.350
64.261
64.116
67.511
43.154
49.179
58.608
28.316
48.224
663.189
57.468
52.346
58.434
55.730
57.029
57.373
62.116
51.375
58.746
60.313
29.443
40.575
640.948
Sub.Total
122.567
106.543
119.608
115.080
121.290
121.489
129.627
94.529
107.925
118.921
57.759
88.799
1.304.137
Jumlah
134.339
117.600
131.695
127.135
135.351
135.064
149.793
112.555
120.870
135.200
62.717
94.661
1.456.980
Mancanegara
Sub.Total
II
Nop
Nusantara
Statistik Kepariwisataan 2010
I.6. Perkembangan Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2006 -2010
(berdasarkan pemakaian akomodasi)
T A H U N
No
Wisatawan
2006
H.Bintang
H.Melati
H.Bintang
2008
H.Melati
H.Bintang
2009
H.Melati
H.Bintang
2010
H.Melati
H.Bintang
H.Melati
67.653
10.492
85.943
17.281
107.524
21.136
114.066
25.426
124.060
28.783
Nusantara
498.691
337.991
587.893
558.304
596.292
559.805
645.552
641.013
663.189
640.948
Sub Jumlah
566.344
348.483
673.836
575.585
703.816
580.941
759.618
666.439
787.249
669.731
1
Mancanegara
2
Jumlah
6
2007
Statistik Kepariwisataan 2010
914.827
1.249.421
1.284.757
1.426.057
1.456.980
I.7. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan di Provinsi DIY
Tahun 2006 - 2010
TA H U N
7
Wisatawan
Mancanegara
Pertumbuhan
( %)
Wisatawan
Nusantara
Pertumbuhan
( %)
Wisatawan
Mancanegara
dan Nusantara
Pertumbuhan
( %)
2006
78.145
-24,49
836.682
-13,52
914.827
-14,58
2007
103.224
32,09
1.146.197
36,99
1.249.421
36,57
2008
128.660
24,64
1.156.097
0,86
1.284.757
2,83
2009
139.492
8,42
1.286.565
11,29
1.426.057
11
2010
152.843
9,57
1.304.137
1,37
1.456.980
2,17
Statistik Kepariwisataan 2010
I.8 Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2010 (per negara/per bulan)
No.
8
Kebangsaan/
Negara
Jan
Peb
Mar
April
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nop
Des
Total
794
625
430
547
677
604
789
670
506
517
318
403
6.880
Amerika Latin
87
25
96
85
96
117
37
46
51
98
10
55
803
3
ASEAN Lainnya
77
43
28
33
70
33
54
20
59
95
13
48
573
4
Asia lainnya
133
157
116
704
122
234
129
158
85
225
32
41
2.136
5
Asia Pasiik Lainnya
10
23
17
27
20
41
26
14
145
132
7
12
474
6
Australia
622
358
439
413
353
410
622
480
633
426
193
397
5.346
7
Austria
79
81
57
49
44
54
88
107
155
63
58
18
853
8
Belanda
1.118
1.489
1.890
1.890
2.705
2.287
5.537
4.083
2.767
2.903
1.147
761
28.577
9
Belgia
205
174
106
282
608
281
649
465
431
331
175
168
3.875
10
Brunei Darussalam
43
29
13
24
16
27
46
25
15
27
2
7
274
11
Canada
96
179
145
134
143
195
182
165
92
217
94
157
1.799
12
Denmark
51
64
52
44
11
39
57
38
37
90
16
6
505
1.
Amerika Serikat
2
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.8
9
198
441
167
237
170
183
445
485
205
289
93
103
3.016
Finlandia
39
59
27
15
5
18
10
10
13
70
52
2
320
15
Hongkong
66
56
22
180
18
42
113
60
41
35
3
39
675
16
India
118
133
155
194
155
186
204
145
111
301
42
76
1.820
17
Inggris
283
306
560
266
243
215
500
422
295
347
110
165
3.712
18
Italia
252
113
133
77
219
189
404
963
255
232
42
66
2.945
19
Jepang
2.389
1.641
1.895
1.176
1.367
1.534
1.709
1.615
1.324
1.469
278
412
16.809
20
Jerman
384
453
791
476
717
546
1.021
1.213
795
1.105
334
217
8.052
21
Korea Selatan
677
279
220
427
201
139
398
318
265
244
47
148
3.363
22
Malaysia
1.284
1.300
1.822
1.345
1.786
2.316
1.384
802
511
1.409
332
1.116
15.407
23
Negara Afrika
38
20
24
60
41
58
31
44
29
314
17
47
723
24
Norwegia
23
62
25
14
7
15
45
16
18
69
35
27
356
25
Perancis
492
725
789
994
2.103
1.427
2.107
2.793
1.981
1.640
599
299
15.949
26
Philipina
112
85
62
101
89
185
160
61
112
150
21
26
1.164
27
R.R. China
371
257
330
377
321
313
174
178
188
425
65
131
3.130
28
Rusia
170
62
72
117
72
47
178
96
160
249
56
45
1.324
29
Selandia Baru
46
49
119
33
51
79
82
49
29
42
10
16
605
30
Siam/Muangthai
352
308
320
491
338
145
1.008
402
392
732
53
66
4.607
13
Eropa Lainnya
14
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.8
31
Singapura
528
779
604
698
577
924
535
620
274
908
197
396
7.040
32
Spanyol/Portugal
146
115
154
77
195
241
491
931
348
274
125
68
3.165
33
Swedia/Skandinavia
85
99
149
70
50
32
357
53
28
58
51
31
1.063
34
Swiss
122
113
48
225
280
199
382
292
387
415
222
114
2.799
35
Taiwan
144
269
158
105
84
76
103
104
90
251
40
128
1.552
36
Timur Tengah
138
86
52
68
107
144
109
83
118
127
69
51
1.152
11.772
11.057
12.087
12.055
14.061
13.575
20.166
18.026
12.945
16.279
4.958
5.862
152.843
Subtotal Nusantara
122.567
106.543
119.608
115.080
121.290
121.489
129.627
94.529
107.925
118.921
57.759
88.799
1.304.137
Jumlah Wisatawan
134.339
117.600
131.695
127.135
135.351
135.064
149.793
112.555
120.870
135.200
62.717
94.661
1.456.980
Subtotal Mancanegara
10
Statistik Kepariwisataan 2010
I.9. Perkembangan Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY
Tahun 2008 - 2010 (per bulan)
Tahun
Bulan
2008
wisman
11
wisnus
2009
jumlah
wisman
wisnus
Januari
6.750
91.035
97.785
8.702
95.896
Februari
9.317
77.801
87.118
7.998
Maret
9.292
87.576
96.868
9.481
April
9.917
90.555
100.472
Mei
10.348
91.877
Juni
11.229
103.081
Juli
15.994
Agustus
September
Oktober
2010
jumlah
wisman
wisnus
jumlah
104.598
11.772
122.567
134.339
85.793
93.791
11.057
106.543
117.600
96.019
105.500
12.087
119.608
131.695
12.070
89.305
101.375
12.055
115.080
127.135
102.225
11.704
100.626
112.330
14.061
121.290
135.351
114.310
10.366
117.817
128.183
13.575
121.489
135.064
101.392
117.386
16.949
120.179
137.128
20.166
129.627
149.793
15.883
112.667
128.550
16.210
114.917
131.127
18.026
94.529
112.555
10.755
82.543
93.298
10.855
102.310
113.165
12.945
107.925
120.870
11.204
109.910
121.114
12.027
116.979
129.006
16.279
118.921
135.200
November
9.747
93.613
103.360
11.457
108.877
120.334
4.958
57.759
62.717
Desember
8.224
114.047
122.271
11.673
137.847
149.520
5.862
88.799
94.661
Total
128.660
1.156.097
1.284.757
139.492
1.286.565
1.426.057
152.843
1.304.137
1.456.980
Statistik Kepariwisataan 2010
Statistik Kepariwisataan 2010
I.10. Jumlah Wisatawan di Provinsi DIY
Tahun 2010 (per negara/jenis akomodasi)
No.
Negara
1
Amerika Serikat
2
3
4
Asia lainnya
5
Asia Pasiik Lainnya
6
Australia
7
Austria
8
Belanda
9
Belgia
Hotel
Bintang
Hotel
Melati
Jumlah
5.564
1.316
6.880
Amerika Latin
639
164
803
ASEAN Lainnya
315
258
573
1.688
448
2.136
299
175
474
4.094
1.252
5.346
578
275
853
24.334
4.243
28.577
2.941
934
3.875
10
Brunei Darussalam
11
Canada
157
117
274
1.092
707
1.799
12
Denmark
341
164
505
13
Eropa Lainnya
14
Finlandia
2.319
697
3.016
177
143
320
15
Hongkong
444
231
675
16
India
1.405
415
1.820
17
Inggris
2.429
1.283
3.712
18
Italia
1.994
951
2.945
19
Jepang
15.407
1.402
16.809
20
Jerman
5.333
2.719
8.052
21
Korea Selatan
22
Malaysia
23
Negara Afrika
2.904
459
3.363
13.904
1.503
15.407
484
239
723
12
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.10
24
Norwegia
179
177
356
25
Perancis
12.263
3.686
15.949
26
Philipina
1.024
140
1.164
27
R.R. China
2.742
388
3.130
28
Rusia
932
392
1.324
29
Selandia Baru
347
258
605
30
Siam/Muangthai
4.239
368
4.607
31
Singapura
6.545
495
7.040
32
Spanyol/Portugal
2.205
960
3.165
33
Swedia/Skandinavia
679
384
1.063
34
Swiss
1.961
838
2.799
35
Taiwan
1.207
345
1.552
36
Timur Tengah
895
257
1.152
Jumlah Wisman
124.060
28.783
152.843
Jumlah Wisnus
663.189
640.948
1.304.137
Jumlah
787.249
669.731
1.456.980
13
I.11. Perkembangan Wisatawan di Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
(per negara/jenis akomodasi)
No.
2006
H.Bintang
2007
H.Melati
H.Bintang
2008
H.Melati
H.Bintang
2009
H.Melati
H.Bintang
2010
H.Melati
H.Bintang
H.Melati
1.
Amerika Serikat
4.726
584
5.258
1.074
5.333
1.217
5.009
1.341
5.564
1.316
2
Amerika Latin
582
96
468
60
549
63
558
162
639
164
3
ASEAN Lainnya
261
135
218
10
429
75
739
189
315
258
4
Asia lainnya
678
74
444
40
901
90
1.050
150
1.688
448
5
Asia Pasiik Lainnya
691
41
375
14
209
50
442
126
299
175
6
Australia
2.937
477
4.105
736
4.042
905
3.785
1.197
4.094
1.252
7
Austria
327
128
474
208
427
244
570
259
578
275
8
Belanda
14.106
1.620
23.999
4.140
22.759
4.469
21.405
4.340
24.334
4.243
9
14
Kebangsaan/
Negara
1.434
249
2.064
656
2.628
623
3.041
804
2.941
934
10
Brunei Darussalam
Belgia
213
59
144
6
122
31
255
81
157
117
11
Canada
871
346
851
358
849
411
981
445
1.092
707
12
Denmark
164
13
Eropa Lainnya
14
15
257
116
443
40
227
90
418
196
341
1.739
390
1.606
614
2.843
517
2.374
603
2.319
697
Finlandia
93
59
179
110
136
118
140
130
177
143
Hongkong
303
91
323
10
201
75
477
118
444
231
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.11
15
16
India
1.858
50
1.135
56
1.284
74
1.662
314
1.405
415
17
Inggris
1.586
627
2.112
1.224
2.325
1.536
2.401
1.747
2.429
1.283
18
Italia
774
246
1.291
302
1.371
429
1.749
732
1.994
951
19
Jepang
9.853
816
12.031
1.346
15.407
1.231
12.475
1.360
15.407
1.402
20
Jerman
3.506
969
3.810
1.496
4.886
1.876
5.785
2.527
5.333
2.719
21
Korea Selatan
2.365
230
2.384
110
2.266
144
2.568
204
2.904
459
22
Malaysia
4.909
481
4.748
676
16.180
1.775
14.359
1.791
13.904
1.503
23
Negara Afrika
330
43
245
24
286
82
302
102
484
239
24
Norwegia
381
72
279
52
150
117
262
137
179
177
25
Perancis
3.210
1.026
5.653
2.588
6.933
2.701
9.083
3.263
12.263
3.686
26
Philipina
609
107
773
89
731
160
1.007
132
1.024
140
27
R.R. China
875
126
1.533
58
1.853
173
1.909
205
2.742
388
28
Rusia
212
48
255
86
332
167
570
253
932
392
29
Selandia Baru
417
136
718
160
416
89
380
204
347
258
30
Siam/Muangthai
689
69
905
64
2.272
116
4.641
206
4.239
368
31
Singapura
2.731
290
2.097
168
2.848
263
5.900
277
6.545
495
32
Spanyol/Portugal
1.068
169
1.688
198
2.747
296
2.527
654
2.205
960
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.11
33
Swedia/Skandinavia
417
155
385
126
206
219
362
262
679
384
34
Swiss
1.043
249
1.264
280
1.794
531
2.619
599
1.961
838
35
Taiwan
1.151
72
1.304
62
1.201
110
942
138
1.207
345
36
Timur Tengah
Wisman
Total Wisatawan
16
Statistik Kepariwisataan 2010
451
46
382
40
381
69
1.319
178
895
257
67.653
10.492
85.943
17.281
107.524
21.136
114.066
25.426
124.060
28.783
78.145
103.224
128.660
139.492
152.843
I.12. Peringkat Sepuluh Besar Wisatawan Mancanegara yang
Berkunjung di Provinsi DIY Tahun 2006 - 2010
2006
No.
Negara
1
17
Jumlah
2007
%
Negara
Belanda
Belanda
15.726
20,12
Jumlah
2008
%
Negara
28.139
27,26
Belanda
Jumlah
2009
Jumlah
2010
%
Negara
%
Negara
27.228
21,16
Belanda
25.745
18,46
Belanda
Jumlah
28.577
18,70
%
2
Jepang
10.669
13,65
Jepang
13.377
12,96
Malaysia
17.955
13,96
Malaysia
16.150
11,58
Jepang
16.809
11,00
3
Malaysia
5.390
6,90
Perancis
8.241
7,98
Jepang
16.638
12,93
Jepang
13.835
9,92
Prancis
15.949
10,43
4
Amerika
Serikat
5.310
6,80
Amerika
Serikat
6.332
6,13
Perancis
9.634
7,49
Perancis
12.346
8,85
Malaysia
15.407
10,08
5
Jerman
4.475
5,73
Malaysia
5.424
5,25
Jerman
6.762
5,26
Jerman
8.312
5,96
Jerman
8.052
5,27
6
Perancis
4.236
5,42
Jerman
5.306
5,14
Amerika
Serikat
6.550
5,09
Amerika
Serikat
6.350
4,55
Singapura
7.040
4,61
7
Australia
3.414
4,37
Australia
4.841
4,69
Australia
4.947
3,85
Singapura
6.177
4,43
Amerika
6.880
4,50
8
Singapura
3.021
3,87
Inggris
3.336
3,23
Inggris
3.861
3,00
Australia
4.982
3,57
Australia
5.346
3,50
9
Korea
Selatan
2.596
3,32
Belgia
2.720
2,64
Belgia
3.251
2,53
Siam/
4.847
3,47
Thailand
4.607
3,01
10
Inggris
2.213
2,83
Korea
Selatan
2.494
2,42
Singapura
3.111
2,42
Inggris
4.148
2,97
Belgia
3.875
2,54
11
Negara Lainnya
21.095
26,99
Negara
Lainnya
23.014
22,30
Negara
Lainnya
28.723
22,32
36.600
26,24
40.301
26,37
Total
78.145
100
103.224
100
128.660
100
139.492
100
152.843
100
Statistik Kepariwisataan 2010
Total
Total
Negara
Lainnya
Total
Negara
Lainnya
Total
I.13. Lama Tinggal Wisatawan yang Menginap di Hotel
Provinsi DIY Tahun 2010 (per bulan)
Wisatawan Mancanegara
BULAN
Guest Arrival
H.Bintang
18
H.Melati
Wisatawan Nusantara
Guest Night
H.Bintang
LOS
H.Melati
Guest Arrival
H.Bintang
H.Melati
H.Bintang
H.Melati
Guest Night
H.Bintang
H.Melati
LOS
H.Bintang
H.Melati
Januari
9.567
2.205
15.952
3.771
1,67
1,71
65.099
57.468
94.281
91.949
1,45
1,60
Februari
9.004
2.053
16.566
3.654
1,84
1,78
54.197
52.346
80.238
86.371
1,48
1,65
Maret
9.743
2.344
17.834
4.219
1,83
1,80
61.174
58.434
97.482
101.092
1,59
1,73
April
9.759
2.296
18.459
4.202
1,89
1,83
59.350
55.730
95.537
94.741
1,61
1,70
Mei
11.513
2.548
22.046
4.561
1,91
1,79
64.261
57.029
107.274
100.373
1,67
1,76
Juni
11.229
2.346
21.044
4.153
1,87
1,77
64.116
57.373
101.783
107.840
1,59
1,88
Juli
16.170
3.996
33.777
7.952
2,09
1,99
67.511
62.116
120.550
139.349
1,79
2,24
Agustus
14.488
3.538
30.248
6.722
2,09
1,90
43.154
51.375
71.041
86.310
1,65
1,68
September
10.256
2.689
20.758
4.975
2,02
1,85
49.179
58.746
86.167
99.869
1,75
1,70
Statistik Kepariwisataan 2010
Lanjutan 1.13
Oktober
19
13.441
2.838
27.911
5.591
2,08
1,97
58.608
60.313
97.287
101.929
1,66
1,69
November
4.022
936
8.580
1.760
2,13
1,88
28.316
29.443
47.729
50.348
1,69
1,71
Desember
4.868
994
9.819
1.928
2,02
1,94
48.224
40.575
82.874
70.601
1,72
1,74
Jumlah/
rata-rata
124.060
28.783
242.994
53.488
1,96
1,86
663.189
640.948
1.082.243
1.130.772
1,63
1,76
Statistik Kepariwisataan 2010
I.14. Perkembangan Lama Tinggal Wisatawan di Provinsi DIY
Tahun 2006 - 2010 (dalam hari)
TA H U N
No
Akomodasi
2006
Wisman
20
2007
Wisnus
Wisman
2008
Wisnus
Wisman
2009
Wisnus
Wisman
2010
Wisnus
Wisman
Wisnus
1
Hotel Melati
2,04
1,94
1,63
1,87
1,88
1,76
1,8
1,8
1,86
1,76
2
Hotel Bintang
2,31
1,6
1,93
1,59
1,91
1,71
2,02
1,69
1,96
1,63
Statistik Kepariwisataan 2010
II.1. Grafik Wisatawan Mancanegara (Guest Arrival) pada Hotel Bintang
di Provinsi DIY Tahun 2010
21
Statistik Kepariwisataan 2010
II.2. Grafik Wisatawan Nusantara (Guest Arrival) pada Hotel Bintang di Provinsi DIY
Tahun 2010
22
Statistik Kepariwisataan 2010
II.3. Grafik Wisatawan (Guest Arrival) Pada Hotel Bintang dan Melati
di Provinsi DIY Tahun 2010
23
Statistik Kepariwisataan 2010
II.4. Produktivitas (Data Operasional) Hotel Bintang di Provinsi DIY Tahun 2010 (per bulan)
No
Deskripsi
Jan
Peb
9.567
9.004
65.099
74.666
Mancanegara
Nusantara
Maret
Nop
Des
Rata - rata /
Jml/(%)
Apr
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
9.743
9.759
11.513
11.229
16.170
14.488
10.256
13.441
4.022
4.868
124.060
54.197
61.174
59.350
64.261
64.116
67.511
43.154
49.179
58.608
28.316
48.224
663.189
63.201
70.917
69.109
75.774
75.345
83.681
57.642
59.435
72.049
32.338
53.092
787.249
15.952
16.566
17.834
18.459
22.046
21.044
33.777
30.248
20.758
27.911
8.580
9.819
242.994
94.281
80.238
97.482
95.537
107.274
101.783
120.550
71.041
86.167
97.287
47.729
82.874
1.082.243
110.233
96.804
115.316
113.996
129.320
122.827
154.327
101.289
106.925
125.198
56.309
92.693
1.325.237
Mancanegara
1,67
1,84
1,83
1,89
1,91
1,87
2,09
2,09
2,02
2,08
2,13
2,01