DASAR-DASAR MANAJEMEN - Repository UNIKAMA

(1)

DASAR – DASAR

MANAJEMEN

DASAR – DASAR

MANAJEMEN

Oleh :

Dimas Pratidina Puriastuti Hadiani, S.Pt., MM.


(2)

Pertemuan

Ke Materi Perkuliahan

1,2

Pendahuluan

1. Pengertian Manajemen 2. Pentingnya Manajemen 3. Sistem Manajemen

3 Fungsi Manajemen

4 Sejarah Perkembangan Manajemen 5 Perencanaan 6,7 Kepemimpinan 8 UTS 9,10 Organisasi 11,12,13 Pengarahan 1. Motivasi 2. Komunikasi

3. Manajemen Konflik 14,15 Pengawasan


(3)

 KONTRAK PERKULIAHAN

1. Batas waktu keterlambatan sampai 15 menit. 2. Selama mengikuti perkuliahan memakai

pakaian rapi, sopan, bersepatu, tidak

diperkenankan memakai kaos oblong, jaket (kecuali sakit).

3. HP mohon di silent.

4. Bentuk penilaian : 15 % kehadiran, 15 %

tugas, 10 % lain2, 25 % UTS, 35 % UAS.

5. Mengikuti perkuliahan sebanyak 75 % dr


(4)

Pendahuluan

Pengertian Manajemen :

adalah

suatu proses yang

melibatkan bimbingan atau

pengarahan suatu kelompok

orang-orang ke arah

tujuan-tujuan organisasional


(5)

Definisi menurut ahli :

 G. R. Tery : manajemen adalah

usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu dengan

mempergunakan kegiatan orang lain.  Albert Lepawsky : manajemen adalah

tenaga/kekuatan yang memimpin, memberi petunjuk dan membimbing

suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang ditentukan terlebih dahulu.


(6)

 John D. Millet : Manajemen adalah proses pembimbingan, pengarahan

serta pemberian fasilitas kerja kepada orang-orang yang diorganisir dalam kelompok-kelompok.

 Dalton E. MC. Farland : Manajemen adalah suatu proses yang mana

manajer sebagai mencipta,

mengarahkan, memelihara dan melaksanakan tujuan organisasi

melalui koordinasi dan kerjasama dari usaha manusia.


(7)

Pentingnya Manajemen :

 Merupakan suatu kekuatan yang mempunyai fungsi sebagai alat pemersatu, penggerak dan

pengkoordinir faktor alam, tenaga kerja dan modal.

 Merupakan suatu sistem kerja yang rasional dalam pencapaian tujuan organisasi, sehingga menhasilkan efektivitas dan efisiensi kerja.


(8)

 Mempunyai prinsip yang universal sehingga dapat dipergunakan dalam setiap usaha kerjasama dengan tidak melepaskan keyakinan serta tujuan dari organisasi tersebut.

 Membawa organisasi kepada kedudukan yang lebih tinggi.

 Untuk menangani dengan tepat suatu kegiatan/usaha.


(9)

SISTEM MANAJEMEN

Manajemen

kebapak-an

Manajemen terbuka

Manajemen tertutup

Manajemen


(10)

I. Manajemen kebapak-an

Artinya dalam setiap aktivitas organisasi selalu mengikuti jejak bapak. Apa yang dikatakan bapak itulah yang benar

sehingga tidak ada alternatif lain selaian mengikuti jejak bapak.


(11)

 Kelebihannya : jika pemimpin selalu dalam

jalan yang benar maka pekerjaan dapat berjalan dengan cepat sehingga tujuan dapat berjalan dengan baik.

 Kelemahannya :

1. kemajuan organisasi terbatas

2.jika bapak berlaku tidak benar maka perusahaan akan hancur

3. jika terjadi pergantian pimpinan, pekerja akna kesulitan menyesuaikan diri.


(12)

II. Manajemen terbuka

Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin terlebih dulu memberikan

kesempatan kepada pegawainya untuk memberikan saran ataupun pendapat dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi.


(13)

III. Manajemen tertutup

Seorang manajer tidak mengkomunikasikan keadaan organisasi dan dalam

pengambilan keputusan tanpa melibatkan pegawainya.


(14)

IV. Manajemen Demokrasi

Hampir sama dengan manajemen terbuka bedanya dalam manajemen demokrasi pegawai bukan hanya diberikan hak

untuk menyampaikan saran dan

pendapat tetapi juga ikut menentukan keputusan yang diambil.


(15)

Fungsi Manajemen

1. Planning

2. Organizing 3. Staffing

4. Motivating 5. Controlling


(16)

PLANNING

Mentukan tujuan yang

hendak dicapai dan

memilih cara terbaik

untuk mencapai tujuan

tersebut.


(17)

Kegiatan dalam planning :

1. Audit : menentukan keadaan organisasi

sekarang.

2. Survey lingkungan.

3. Menentukan tujuan dan strategi yang

akan digunakan.


(18)

5. Menetapkan standar/indikator

keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.

6. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan

7. Berkomunikasi selama proses perencanaan.


(19)

ORGANIZING

Mengelompokkan dan

menentukan berbagai kegiatan

penting dan memberikan

kekuasaan untuk melaksanakan

kegiatan tersebut.


(20)

Kegiatan dalam organizing

1. Mengalokasikan sumber daya,

merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.

2. Menetapkan struktur organisasi yang

menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab.


(21)

3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian,

pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.

4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling


(22)

STAFFING

Menentukan keperluan

sumber daya manusia,

penyaringan, pelatihan,

dan pengembangan


(23)

Kegiatan dalam Staffing :

1.

Menentukan kebutuhan

pegawai.

2.

Melatih dan

mengembangkan


(24)

MOTIVATING

Mengarahkan atau

menyalurkan perilaku

manusia kearah tujua

yang ingin dicapai.


(25)

Kegiatan dalam Motivating

:

1. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.

2.Pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan


(26)

3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

4. Pemberian bonus dalam meningkatkan motivasi.


(27)

CONTROLLING

proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan diorganisasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang

diharapkan sekalipun berbagai

perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi


(28)

Kegiatan dalam Controlling

:

1. Mengevaluasi keberhasilan dalam

pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi

atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.


(29)

3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis .


(30)

Kegiatan dalam Fungsi-fungsi Manajemen Planning

Penentuan Tujuan dan Bagaimana Cara

Pencapaian yang terbaik

Organizing

Penentuan Bagaimana

Penyusunan Organisasi dan Aktifitas dapat dilakukan

Controlling

Monitoring dan Perbaikan Aktifitas yang sedang

berjalan agar Tujuan dapat tercapai

Leading

Proses Memotivasi Anggota Organisasi agar Planning dapat dijalankan

Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen Keterangan:


(31)

Sumber Daya Organisasi, Tujuan,

dan Fungsi-fungsi Manajemen

Planning & decision

making

Sumber Daya Organisasi

 Sumber Daya Fisik/Alam

 Informasi

 Sumber Daya Manusia

 Modal

C o n tr o ll in g Leading O rg a n iz in g Fungsi-fungsi Manajemen Tujuan Organisasi Efektif Efisien


(32)

Perbedaan pandangan

dalam

Fungsi-fungsi Manajemen

Ernest Dale Richard W Griffin Nickels, McHugh & Mc Hugh Koontz & O ’Donnelly James AF Stoner George Terry Luther Gullick PLANNING ORGANIZING STAFFING CONTROLLING DIRECTING COORDINATING REPORTING A ct u at in g STAFFING DIRECTING L ea d in g D ire ct in g L ea d in g STAFFING DIRECTING INNOVATING REPRESENTING


(33)

SEJARAH PERKEMBANGAN

MANAJEMEN

A. TEORI MANAJEMEN KLASIK

Tokoh dalam teori manajemen klasik adalah :

1. Robert Owen, seorang manajer yang

menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan dalam kondisi kerja.


(34)

2. Charles Babbage

Pentingnya Efisiensi dalam kegiatan Produksi, khususnya dalam

penggunaan fasilitas dan material produksi


(35)

B. TEORI MANAJAEMEN

ILMIAH

Frederick W. Taylor  Bapak

manajemen ilmiah.

Empat prinsip dalam teori ini :

1.Pengembangan metode ilmiahkaryawan

2.Seleksi untuk calon pegawai

3.Pendidikan dan pengembangan bagi pegawai


(36)

Frank (1868-1942) dan

Lillian Gilberth (1878-1972)

pasangan suami istri yang

mengembangkan seleksi

dalam pegawai, efisiensi

pembagian tugas,

penempatan dan latihan

bagi pegawai


(37)

 Henry L. Gantt

Teorinya :

1.Kerjasama yang saling menguntungkan antara pegawai dan manajemen

2.Seleksi tenaga kerja

3.Sistem bonus untuk merangsang produktivitas

4.Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.


(38)

C. TEORI ORGANISASI

KLASIK

Henry Fayol, membagi

manajemen menjadi 5 unsur

yaitu planning, organizing,

coordinating, commanding dan

controlling.

Fayol juga mengemukakan 14

prinsip manajemen, yaitu :


(39)

1. Pembagian kerja

2. Wewenang dan tanggung jawab 3. Disiplin

4. Kesatuan perintah 5. Kesatuan pengarah

6. Kepentingan umum diatas

kepentingan pribadi


(40)

8. Sentrallisasi

9. Skala interaksi

10. Penempatan yang tepat 11. Keadilan

12. Kestabilan jabatan pegawai 13. Inisiatif


(41)

D. MANAJEMEN MODERN

Prinsip dalam manajemen modern adalah :

1. Pendekatan motivasional menghasilkan

komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi.

2. Organisasi sebagai suatu keseluruhan

dan pendekatan manajer untuk


(42)

3.

Manajemen harus

sistematik dan pendekatan

yang digunakan harus

dengan pertimbangan.

4. Manajemen tidak dapat

dipandang sebagai suatu

proses teknik secara ketat.


(43)

PLANNING

Langkah-langkah dalam perencanaan :

1. Menetukan misi dan tujuan 2. Menetapkan kebijakan

3. Menetapkan prosedur 4. Menetapkan aturan


(44)

Hambatan dalam

perencanaan :

1. Penentuan tujuan yang tidak tepat 2. Tidak memahami lingkungan dan

organisasi

3. Anggaran yang tidak terpenuhi 4. Kurang percaya diri


(45)

Keuntungan penggunaan

perencanaan :

1. Menyebabkan kegiatan berjalan secara

teratur sesuai dengan tujuan.

2. Meminimalkan pekerjaan yang tidak

produktif.


(46)

4. Memberikan dasar untuk pengawasan. 5. Koordinasi semakin baik.


(47)

Kelemahan dalam

perencanaan :

1. Membutuhkan waktu, tenaga dan biaya

ekstra.

2. Tidak dapat menetukan terjadinya


(48)

KEPEMIMPINAN

Pengertian :

 adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.

 adalah kepemimpinan sebagai suatu

proses mempengaruhi kegiatan individu dan kelompok.


(49)

Faktor yang harus ada dalam

proses kepemimpinan :

Pemimpin

Pengikut

Situasi


(50)

• Sifat yang harus dimiliki seorang

pemimpin:

1. Bersemangat untuk mencapai tujuan 2. Ramah tamah & kasih kasih sayang 3. Berenergi fisik maupun mental

4. Jujur

5. Cerdas


(51)

7. Bergairah dalam pekerjaan.

8. Sigap dalam mengambil keputusan. 9. Memiliki keahlian.


(52)

Hal-hal yang menjadikan

seseorang menjadi

pemimpin :

1. Tradisi / warisan.

2. Diangkat oleh atasan. 3. Pemilihan.


(53)

Kekuatan seorang pemimpin pengaruhi bawahannya berdasarkan :

Berdasarkan Paksaan

Berdasarkan Memberikan

penghargaan

Berdasrkan kekuatan yang


(54)

Gaya Kepemimpinan

1. Berorientasi Tugas : memberikan

petunjuk-petunjuk kepada bawahan,

selalu mengadakan pengawasan secara ketat, meyakinkan kepada bawahan

bahwa tugas-tugas harus dapat

dilaksanakan sesuai dengan keinginan pimpinan dan pemimpinan lebih

menekankan pada pelaksanaan tugas

daripada pembinaan dan pengembangan bawahan.


(55)

2. Berorientasi Karyawan

pemimpin lebih memberikan motivasi daripada memberikan pengawasan terhadap bawahan, pemimpin

melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, pemimpin lebih bersikap

penuh dengan kekeluargaan, percaya hubungan kerjasama saling hormat

menghormati diantara sesame anggota kelompok


(56)

Hersey & Blanchard membedakan

dua teori diatas (berorientasi tugas

dan berorientasi hubungan)

menjadi empat gaya

kepemimpinan, yaitu

:

1. Telling, ditandai dengan ciri-ciri : tinggi tugas dan rendah hubungan, pemimpin memberikan perintah khusus, pengawasan dilakukan secara ketat, pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan, bagaimana

mengerjakan, kapan harus dilaksanakan

pekerjaan itu, dan di mana pekerjaan itu harus dilakukan


(57)

2.

Selling :

ditandai dengan ciri-ciri: tinggi tugas dan tinggi hubungan, pemimpin

menerangkan keputusan, pemimpin memberikan kesempatan untuk

penjelasan, pemimpin masih banyak melakukan pengarahan, pemimpin melakukan komunikasi dua arah


(58)

3.

Participating

:

ditandai dengan ciri-ciri: tinggi hubungan

dan rendah tugas, di mana pemimpin dan bawahan sealing memberikan gagasan


(59)

4.

Delegating

:

ditandai dengan ciri-ciri: hubungan dan tugas rendah, pemimpin melimpahkan pembuatan keputusan dan pelaksanaan pada bawahan


(60)

TEORI KEPEMIMPINAN

1. Teori Sifat

Karakteristiknya :

 Karakteristik fisik seperti umur, penampilan, tinggi, berat badan  Latar belakang sosial seperti pendidikan, status sosial, mobilitas  Integlensia. Penelitian tentang hubungan antara integlensia

dengan kepemimpinan menunjukkan bahwa pemimpin memiliki kemampuan lebih tinggi dalam memutuskan, lebih tegas,

pengetahuan lebih luas dan berbicara lebih tegas.

 Kepribadian seperti kewaspadaan, percaya diri, integritas pribadi  Karakteristik hubungan tugas seperti kebutuhan akan prestasi

yang tinggi, inisiatif, dan berorientasi terhadap tugas yang tinggi

 Karakteristik sosial seperti terlibat aktivitas, bergaul secara luas


(61)

2. Teori Perilaku

Menekankan pada dua gaya kepemimpinan, yaitu :

a. Gaya kepemimpinan berorientasi tugas b. Gaya kepemimpinan berorientasi


(62)

3. Teori Situasional

Teori ini didasari bahwa seorang pemimpin yang efektif harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan terhadap

perbedaan-perbedaan di antara bawahan, situasi dan dapat memutuskan bagaimana mengarahkan individu lainnya


(63)

ukuran kepemimpinan atau

tingkat kemampuan

kepemimpinan adalah sebagai

berikut :

 Mendorong adanya partisipasi

Partisipasi adalah keterllibatan mental dan emosional dari orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong

mereka untuk memberikan sumbangan pada tujuan kelompok dan ikut serta


(64)

Mengadakan komunikasi

Komunikasi adalah sebagai

penyampaian atau pertukaran

informasi dari pengirim kepada

penerima baik lisan, tertulis

maupun menggunakan alat

komunikasi

.


(65)

4. Teori Atribusi

Pemimpin pada dasarnya adalah

mengolah informasi. Dengan demikian pemimpin akan mencari berbagai

informasi tentang mengapa sesuatu itu terjadi dan mencoba mencari

penyebabnya yang akan dipergunakan sebagai pedoman perilaku pemimpin. Teori atribusi mencoba menjelaskan mengapa perilaku terjadi. Teori ini memberikan prediksi tanggapan pemimpin terhadap suatu perilaku bawahan


(66)

5

.

Teori Kepemimpinan

Kontemporer

Kepemimpinan Transaksional:

dipandang sebagai suatu pertukaran

imbalan agar dapat mendapat

kepatuhan dari bawahannya.

Kepemimpinan Tranformasional:

adanya kepercayaan, kekaguman,

kesetiaan, dan rasa hormat terhadap

pimpinan and bawahan merasa


(67)

6. Teori Ki Hadjar

Dewantara

Konsepnya adalah ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri

handayani.

1. ing ngarsa sung tulada, artinya sebagai seorang pimpinan tertinggi seyogyanya memberikan contoh yang baik


(68)

2. ing madya mangun karsa, artinya

siapapun pemimpin (middle manajer) harus bertindak dan berpikir konsisten. Selain itu harus juga memperhatikan, memelihara, dan menjaga kehendak atasan dan bawahan secara seimbang. 3. tut wuri handayani, sebagai seorang

pemimpin kita harus mengasuh bawahan dengan baik, bukan memanjakan tetapi justru meberikan arahan dan rasa aman.


(69)

7. Teori Hasta Brata

1. Tanah : pemimpin hendaknya tangguh,

sabar.

2. Api : pemimpin hendaknya berwibawa,

tegas, dan selalu menegakkan kebenaran.

3. Angin : pemimpin hendaknya selalu

dekat dengan bawahan sehingga tahu keinginan dan keadaan bawahan.


(70)

4. Air : pemimpin hendaknya memakmurkan dan mensejahterakan bawahannya secara merata. 5. Angkasa : pemimpin hendaknya mampu

penampung aspirasi bawahannya.

6. Bulan : Pemimpin wajib memerikan pengarahan-pengarahan terhadap bawahannya.

7. Matahari : pemimpin hendaknya mampu

mendorong dan menumbuhkan daya hidup anak buahnya.

8. Bintang : pemimpin hendaknya menjadi teladan bagi anakbuah, serta tidak mudah terpengaruh oleh pihak yang menyesatkan.


(71)

Tipe Kepemimpinan :

1. Tipe Otokratik

Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah

seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :


(72)

 Kecenderungan memperlakukan para

bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan

dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka

 Pengutamaan orientasi terhadap

pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.

 Pengabaian peranan para bawahan


(73)

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:  menuntut ketaatan penuh dari para

bawahannya

 dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya

 bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi

 menggunakan pendekatan premitif

dalam hal terjadinya penyimpangan oleh bawahan.


(74)

2.Tipe Paternalistik

 Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di

lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya di masyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.

Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai

tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.

Pemimpin ini mengembangkan sikap kebersamaan.


(75)

3. Tipe Kharismatik

Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat

sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang

dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa


(76)

4. Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa

umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa

yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas

apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak


(77)

Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe Laissez Faire adalah :

 Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif

 Pengambilan keputusan diserahkan

kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang

nyata-nyata menuntut keterlibatannya langsung.


(78)

 Penumbuhan dan pengembangan

kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.

 Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan

prestasi kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum


(79)

5. Tipe Demokratik

 Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang

pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti


(80)

CIRI-CIRI PEMIMPIN dan

KEPEMIMPINAN

 Pengetahuan umum yang luas, semakin

tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin

dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.


(81)

 Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang

mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat

pengetahuan yang dimiliki; kedua,

kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.

 Kapasitas integratif, pemimpin harus

menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.


(82)

 Kemampuan Analitik, efektifitas

kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional,

melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang

integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.


(83)

 Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata

orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.

 Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, fungsi komunikasi dalam

organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi

penyampaian informasi dan fungsi pengawasan


(84)

 Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan

menggunakan kesempatan untuk

meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada

organisasi.

 Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan

manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil

pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar


(85)

Objektivitas, pemimpin

diharapkan dan bahkan dituntut

berperan sebagai bapak dan

penasehat bagi para

bawahannya. Salah satu kunci

keberhasilan seorang pemimpin

dalam mengemudikan organisasi

terletak pada kemampuannya


(86)

 Pragmatisme, dalam kehidupan

organisasional, sikap yang pragmatis

biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan

menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti

menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan


(87)

 Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak

strategik organisasional adalah “SWOT”.  Kemampuan Membedakan hal yang

Urgen dan yang Penting

 Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk


(88)

 Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib

sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.

 Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya

mempunyai relevansi tinggi dan

langsung dengan usaha pencapaian


(89)

 Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.

 Menjadi Pendengar yang Baik

 Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisional,


(90)

 Fleksibilitas, mampu melakukan

perubahan dalam cara berpikir, cara

bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi

tertentu yang dihadapi tanpa

mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.

 Ketegasan  Keberanian

 Orientasi Masa Depan


(91)

Organisasi

Ciri-ciri organisasi yang baik adalah :

1. Tujuan organisasi jelas & realistis

2. Hubungan pekerjaan antara unit-unit

baik

3. Pembagian pekerjaan jelas 4. Terdapat struktur organisasi 5. Sumber perintah jelas


(92)

6.

Memiliki anggaran dasar

yang jelas

7. Organisasi berjalan dengan

luwes dan fleksibel


(93)

AZAZ ORGANISASI

Azaz Tujuan Organisasi.

Tujuan organisasi harus jelas.

Apakah mencari laba atau

memberikan pelayanan.

Azaz Kesatuan Tujuan

.

Harus ada kesatuan tujuan

yang ingin dicapai.


(94)

Azaz Kesatuan Perintah

.

Hendaknya seorang bawahan

menerima perintah ataupun

bertanggungjawab hanya

kepada satu orang bawahan.

Azaz Rentang Kendali

.

Seorang manajer hanya dapat

memimpin secara efektif

sejumlah bawahan tertentu.

Misal 3 sampai 9 orang.


(95)

Azaz Pendelegasian

Wewenang

. Hendaknya

pendelegasian wewenang dari

seorang atau sekolompok orang

kepada orang lain jelas dan

efektif.

Azaz Keseimbangan

Wewenang dan

Tanggungjawab

. Hendaknya

wewenang dan tanggungjawab

harus seimbang.


(96)

Azaz Tanggungjawab.

Pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang dan pelimpahan

wewenang.

Azaz Pembagian Kerja.

Pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan, atau kegiatan-kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja.


(97)

Azaz Penempatan

Personalia

. Penempatan

orang-orang pada setiap

jabatan harus didasarkan

keahlian dan ketrampilan.

Azaz Efisiensi

. Suatu

organisasi dalam mencapai

tujuannya harus dapat

mencapai hasil optimal dengan

pengorbanan yang minim.


(98)

Azaz Kesinambungan

.

Organisasi harus

mengusahakan cara-cara

untuk menjamin

kelangsungan hidupnya.

Azaz Koordinasi

.

Mengkoordinasikan segala

tindakan supaya terarah

kepada sasaran yang ingin

dicapai.


(99)

KOMPONEN

PENGORGANISASIAN

WORK

EMPLOYES

RELATIONSHIPS

ENVIRONMENT


(100)

TIPE ORGANISASI

1.

LINE ORGANIZATION

2.

LINE AND STAFF

ORGANIZATION

3.

FUNCTIONAL ORGANIZATION


(1)

3. Memberikan kepuasan tersendiri bagi bawahan karena merasa diperhatikan atasan.

4. Tertampungnya sumbangan pikiran

bawahan yang mungkin berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya.

Keburukannya :

1. Waktu manajer banyak tersita

2. Mengurangi inisiatif bawahan karena

bawahan merasa atasannya selalu mengamati.


(2)

Pengawasan Tidak

Langsung

Adalah pengawasan jarak jauh, dengan melalui laporan yang diberikan oleh

bawahan. Laporan ini berupa lisan atau tulisan tentang hasil-hasil yang tercapai. Keburukan :

1. Laporan terkadang tidak objektif

2. Jika ada kesalahan akan terlambat


(3)

Pengawasan Berdasarkan

Pengecualian

Adalah pengawasan yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standart yang


(4)

Sifat & Waktu Pengawasan

:

 Pengawasan sebelum kegiatan  Pengawasan setelah kegiatan  Pengawasan saat kegiatan

 Pengawasan berkala

 Pengawasan mendadak  Pengawasan melekat


(5)

Macam-macam

Pengawasan :

 Internal Control, adalah pengawasan

yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahan.

 External Control, adalah pengawasan

yang dilakukan oleh pihak luar.

 Formal Control, adalah pemeriksaan yang

dilakukan oleh pejabat atau instansi resmi.

 Informal Control, adalah penilaian yang

dilakukan oleh masyarakat atau konsumen.


(6)

Alat-alat Pengawasan :

 Budget (anggaran)

 Non Budget :

a. Pengawasan langsung dari atasan b. Laporan yang dibuat oleh bawahan c. Daftar laporan keuangan

d. Statistik