Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Titik Impas dalam Perencanaan Laba pada Usaha Jasa Persewaan Kendaraan Abbad Tahun 2013 T1 162007704 BAB V

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini akan disampaikan kesimpulan dan saran yang berhubungan
dengan tujuan penelitian yang telah di rumuskan pada bab 1 yaituuntuk
mengetahui jumlah minimum penjualan sewa kendaraan yang harus dicapai
Rental “ABBAD”, dan menganalisis kelayakan usaha dilihat dari penerapan
Break Even Point.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan

uraian

dari

pembahasan

atas

masalah

yang

telah

dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Penjualan minimum yang harus dicapai oleh usaha rental ABBAD dalam
setiap harinya sebesar Rp. 16.232 untuk 23 unit kendaraan yang dimilki
oleh usaha ini.
2. Dari data pendapatan yang diperoleh usaha rental ABBAD pada tahun
2013 menunjukkan bahwa usaha ini termasuk dalam usaha yang layak
dijalankan karena hasil pendapatan yang diperoleh berada diatas titik
impas yang artinya bahwa pendapatan tersebut selain mampu menutupi
biaya tetap masih ada sisa yang merupakan keuntungan yaitu sebesar Rp.
81.124.082. Sehingga usaha ini mampu berjalan untuk jangka panjang
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut
daraan:
1. Untuk meningkatkan laba perusahaan, pihak manajemen sebaiknya
menggunakan analisis titik impas (break even point) dalam perencanaan
labanya, karena dengan mengetahui kondisi titik impas, perusahaan dapat

menentukan volume minimal pendapatan/penjualan agar tetap berada di
atas titik impas
2. Perusahaan perlu mengambil keputusan yang tepat dan melakukan
tindakan yang dapat dilakukan seperti menaikkan harga sewa kendaraan,
pengurangan biaya tetap dan biaya variabelsehingga dapat mencapai target
laba yang diinginkan.
42