Sistem informasi manajemen berbasis Short Message Services (SMS) Gateway di SMP al Islam Krian Sidoarjo.

(1)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASISSHORT MESSAGES SERVICES(SMS)GATEWAYDI SMP AL ISLAM KRIAN SIDOARJO

SKRIPSI Oleh: Dianvia Hasenda NIM: D73213043

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL S U R A B A Y A


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Dianvia Hasenda, 2017. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short Message Services (SMS) Gateway Di SMP Al Islam Krian. Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Suranaya

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang SIM berbasis SMS Gateway di SMP Al Islam Krian. SIM berbasis SMS Gateway di SMP Al Islam Krian merupakan kesatuan struktur organisasi yang membawahi dalam setiap tupoksi untuk memberikan informasi kepada pihak luar melalui bantuan teknologi informasi berbasis Gateway. Di SMP Al Islam Krian, tahapan membangun SIM terdiri dari observasi, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, dan tahap maintenance sistem. Observasi SIM berbasis SMS Gateway terdiri dari dua bagian, yaitu Pihak Internal berasal dari Waka Humas dan Pihak Eksternal berasal dari Pihak Luar Sekolah (Analyst Sistem). Analisis sistem di SMP Al Islam Krian menyangkut menentukan kebutuhan sistem baru yang diinginkan pihak sekolah. Perancangan sistem Di SMP Al Islam diserahkan sekolah oleh pihak luar sekolah (Analyst Sistem) dikarenakan keterbatasan orang-orang yang ahli di bidang IT. Adanya Implementasi Sistem dikarenakan faktor ketertiban siswa yang dirasa sangat kurang. Dari masalah tersebut, pihak sekolah mengembangkan Pengembangan Teknologi berupa SMS Gateway. Tahap maintenance sistem di SMP Al Islam Krian dilakukan oleh teknisi, yang dimana setiap satu bulan sekali teknisi tersebut mengecek kerusakan sistem. Penjaminan Sistem dilakukan secara kontrak 5 periode.

Penerapan SIM berbasis SMS Gateway di SMP Al Islam Krian dilakukan oleh beberapa tahap diantaranya; mengumumkan penerapan, mendapatkan sumber daya perangkat lunak, menyiapkan database, menyiapkan fasilitas, mendidik fasilitas,

mendidik peserta dan pemakai, dan masuk ke sistem baru. Mengumumkan penerapan

telah adanya aplikasi gateway dimulai saat pendaftaran siswa baru dan disosialisasikan ke semua wali murid. Dalam mendapatkan sumber daya perangkat lunak maka setiap bulan anak-anak dibebankan membayar dana untuk kepentingan program gateway. Menyiapkan database dilakukan oleh pihak sekolah. Database tersebut kemudian di input oleh Analyst Sistem yang akan dimasukkan ke dalam bahasa pemrogaman. Komponen fasilitas gateway berasal dari pihak sekolah yang meliputi perangkat keras, fingerprint dan jaringan internet. Makna mendidik fasilitas, lebih mengarah pada usaha untuk menambah fasilitas jika hal tersebut belum terpenuhi disekolah tersebut. Terakhir adalah masuk ke dalam sistem baru yaitu masuk pada sistem gateway di SMP Al Islam Krian.

Kelebihan adanya SMS Gateway di sekolah tersebut ialah dapat mengotomatisasi pesan-pesan yang ingin dikirim, dapat menyebarkan pesan ke ratusan nomor, dan kebutuhan sms gateway tidak berlebihan. Adapun kekurangan dari adanya layanan SMS Gateway meliputi tidak mendukung pengiriman dalam bentuk gambar dan suara dan terdapat gangguan jaringan.


(7)


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ...iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...iv

MOTTO ...v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI...ix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitihan ... 4

C. Tujuan Penelitihan ... 4

D. Manfaat Penelitihan ... 5

E. Definisi Konseptual ... 6

F. Keaslian Penelitian... 8

G. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Manajemen ... 14

1. Pengertian SIM ... 14


(9)

3. Karakteristik Sistem Informasi ... 18

4. Tahapan SIM... 19

5. Pengguna SIM... 20

6. Perencanaan, Pengolahan, dan Kerangka Kerja Sistem Informasi ... 21

B. SIM Pendidikan... 25

1. Pengertian SIM Pendidikan ... 25

2. Penerapan SIM Pendidikan ... 26

3. Tahap Penerapan Siklus Hidup Sistem ... 28

C. Short Message Service(SMS)Gateway... 30

1. Cara Kerja SMSGateway... 34

2. Tahap Penerapan Siklus Hidup Sistem ... 36

3. Model SMSGateway... 36

4. Konsep Pemodelan Sistem... 37

5. SDLC ... 40

6. Model Prototipe... 41

D. Sistem Informasi Manajemen Berbasis SMSGateway... 45

BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 46

B. Lokasi Penelitian... 46

C. Sumber Data dan Informan Penelitian ... 47

D. Cara Pengumpulan Data ... 48

E. Prosedur Analisis dan Interpretasi Data... 51


(10)

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subjek ... 56

B. Hasil Penelitian ... 61

1. Sistem Informasi Manajemen Berbasis SMSGateway...61

2. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Berbasis SMSGateway...79

3. Kelebihan dan Kelemahan SIM Berbasis SMS Gateway...83

C. Analisis Data…...86

1. Sistem Informasi Manajemen Berbasis SMSGateway...85

2. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Berbasis SMSGateway...94

3. Kelebihan dan Kelemahan SIM Berbasis SMS Gateway...96

D. Pembahasan…... 97

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan …... 102

B. Saran…...103

DAFTAR PUSTAKA...106


(11)

Filename: DAFTAR ISI_5EBBF

Directory: C:\Users\fatih\AppData\Local\Temp\NitroPDF\nitroSession5032 Template: C:\Users\fatih\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title:

Subject:

Author: user pro

Keywords: Comments:

Creation Date: 5/3/2017 11:28:00 AM

Change Number: 2

Last Saved On: 5/3/2017 11:28:00 AM

Last Saved By: win8

Total Editing Time: 1 Minute

Last Printed On: 5/3/2017 10:50:00 AM As of Last Complete Printing

Number of Pages: 3 Number of Words: 285


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Era baru dalam dunia pendidikan yaitu diperkenalkan reformasi pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bahwa dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan.1

Informasi merupakan salah satu sumber yang dibutuhkan oleh kepala sekolah dalam proses pengambilan keputusan serta dapat digunakan dalam memperbaiki kinerja lembaga pendidikan. Kepala sekolah dapat memperoleh informasi tersebut dari berbagai sumber yang dipengaruhi oleh organisasi yang sangat kompleks dan didukung pula dengan kecanggihan teknologi komputerisasi yang berkembang pesat saat ini. Menurut UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan dengan tujuan; mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi seoptimal mungkin serta bertanggung jawab; dan memberikan rasa aman, keadilan, kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara teknologi informasi.2

1

Eti Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, dan Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) hal 1.

2


(13)

2

Dalam era komputerisasi saat ini dibutuhkan aplikasi untuk mempercepat proses informasi antara sekolah dan orang tua dalam hal ketertiban siswa sehingga orang tua dapat bekerja sama dengan pihak sekolah. Salah satu aplikasi yang digunakan dalam sistem komputerisasi tersebut ialah aplikasi SMS Gateway.3 SMS Gateway merupakan sebuah

sistem aplikasi yang digunakan untuk mengirim atau menerima SMS dan banyak digunakan pada aplikasi bisnis, baik untuk kepentingan broadcast

promosi, servis informasi terhadap pengguna, dan penyebaran content

produk atau jasa.4

SMS Gateway merupakan bagian pengembangan teknologi informasi.

Teknologi Informasi yang semakin berkembang akan memberikan dampak suatu perubahan pada suatu sistem, dimana suatu sistem yang dahulu dilakukan secara manual, kini sistem tersebut dapat dilakukan secara komputerisasi. Sekolah-sekolah yang ingin terus meningkatkan kualitas sudah mulai menerapkan penggunaan Teknologi Informasi berupa SMS

Gateway untuk kelancaran layanan informasi di sekolah tersebut.5

SMP Al Islam Krian merupakan salah satu lembaga pendidikan yang telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short Message

Service (SMS) Gateway. Dari hasil observasi dan wawancara penulis

dengan Waka Humas SMP Al Islam Krian, diperoleh informasi bahwa adanya SMS Gateway dilatarbelakangi oleh beberapa hal, diantaranya

3

Dafit Nur Hidayanto, Perancangan Sistem Informasi Tata Tertib Siswa Pada Negeri 1 Jepara Dengan Menggunajan SMS Gateway, Vol 2 No 1 Maret 2013.

4

Sofyan Maulana, 5 Proyek Populer SMS Gateway, (Bogor: Kompas Gramedia, 2015) hal 9. 5

M Affan Effendi dan Bambang Eka Purnama, Perancangan Sistem Layanan Informasi Akademik Berbasis Short Message Service, Vol 3 No 2, 2011.


(14)

3

adalah: Pertama ketertiban siswa yang dirasa sangat kurang. Hal ini

dibuktikan dengan adanya laporan tingkat ketidakhadiran siswa sebelum adanya SMS Gateway yang lebih tinggi dibandingkan setelah

menggunakan layanan SMS Gateway. Adapun contoh ketidaktertiban

siswa ialah banyak siswa membolos. Kedua, Sebelum adanya SMS

Gateway pengawasan orang tua terhadap anaknya yang berada di sekolah

menjadi tidak terkontrol. Banyak anak yang berpamitan kepada orang tua untuk pergi ke sekolah. Akan tetapi nyatanya mereka tidak berada di tempat sekolah dan menghabiskan waktu sekolahnya untuk bermain-main di luar. Setelah penulis telusuri dari hasil wawancara dengan Waka Humas SMP Al Islam Krian. Kebanyakan mereka berbohong kepada orang tua demi mendapatkan uang saku.6

Fungsi manajemen pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan yang membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh pengelola pendidikan dapat disediakan oleh SIM. SIM dapat menyediakan informasi bagi pengelola pendidikan secara teratur. Proses penyajian informasi pendidikan dimulai dari pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data atau informasi. Data atau informasi yang disampaikan kepada pengambil keputusan perlu dikelola secara baik dan efektif. Salah satu kriteria SIM yang efektif adalah dapat memberikan informasi secara tepat dan akurat bagi pengelola pendidikan.7

6

Waka Humas SMP Al Islam Krian, Hasil Wawancara, jam 09.00 WIB, Hari 23 November 2016, Di SMP Al Islam Krian.

7

Yakub dan Vico Hisbanarto, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2014) hal 137-138.


(15)

4

Berawal dari adanya layanan SMS Gateway di sebuah perusahaan.

Seiring dengan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, maka SMS Gateway mulai digunakan di sekolah-sekolah khususnya di

SMP Al Islam Krian Sidoarjo. Adanya SIM Berbasis Short Message

Services (SMS) Gateway di SMP Al Islam Krian, dapat dijadikan contoh

bagi lembaga-lembaga lainnya sebagai sarana komunikasi dalam penyebaran informasi sehingga memudahkan pekerjaan administrator sekolah dalam menyelesaikan pekerjaannya secara efektf dan efisien.

Dari latar belakang di atas kemudian penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short Message Services (SMS) Gateway Di SMP Al-Islam Krian Sidoarjo”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, rumusan masalah pada penelitian yang diajukan sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short Message

Service (SMS) Gateway di SMP Al Islam Krian?

2. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short

Message Service (SMS) Gateway di SMP Al Islam Krian?

3. Apa sajakah kelebihan dan kendala-kendala dalam Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway di SMP


(16)

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diajukan, tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short Message

Service (SMS) Gateway di SMP Al Islam Krian.

2. Mengetahui penerapan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short

Message Service (SMS) Gateway di SMP Al Islam Krian.

3. Mengetahui kelebihan dan kendala-kendala dalam Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway di SMP

Al Islam Krian.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat diharapkan bermanfaat bagi; 1. Bagi Sekolah

Menyajikan informasi yang dibutuhkan orang tua atau siswa secara berkesinambungan dengan biaya yang murah serta dapat dijadikan bahan evaluasi seiring dengan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi.

2. Bagi peneliti

Diharapkan dapat memberi kontribusi bagi keilmuan yang terkait dan dapat menjadi referensi bagi peneliti berikutnya. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi sekolah yang bersangkutan tentang cara pemberian layanan informasi sekolah


(17)

6

dengan menggunakan teknologi informasi berupa Short Message

Service (SMS) Gateway.

3. Bagi wali murid dan siswa

Memudahkan wali murid dan siswa dalam memperoleh informasi sekolah dengan cepat.

E. Definisi Konseptual

Definisi konseptual dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari kesalapahaman dalam memahami pembatasan-pembatasan yang diuraikan dalam penelitian Ini sehingga kalimatnya mudah dipahami, diantaranya;

1. Pengertian SIM

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu subsistem informasi secara menyeluruh dan terkoordinasi, sehinga mampu mentransformasikan data menjadi informasi yang dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas.

Pengertian SIM menurut para ahli sebagai berikut.

1) Menurut Robert W. Holmes, SIM dalah sistem yang dirancang untuk menyajikan informasi pilihan, berorientasi kepada keputusan dan diperlukan oleh manajemen guna merencanakan, mengawasi, serta menilai aktivitas organisasi

2) Menurut Kroenka, D, and Hatch, SIM adalah pengembangan dan penggunaan sistem informasi yang efektif di dalam organisasi.8 Sistem informasi akan bersifat efektif apabila sistem itu dapat membantu untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem informasi memuat tentang data yang penting dan dapat dimanfaatkan oleh siapa

8


(18)

7

saja dari dalam maupun luar organisasi. SIM secara formal adalah suatu subsistem informasi menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional, serta mampu mentransformasikan data menjadi informasi berkualitas kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa, SIM adalah suatu sistem manajemen organisasi baik secara manajerial maupun strategi dalam menyediakan laporan yang diperlukan kepada pihak luar.

2. Short Message Service (SMS) Gateway

Short Message Service (SMS) merupakan salah satu fitur dari

GSM yang dikembangkan dan distandarisasi oleh ETSI. Pada saat pengiriman pesan SMS dari handphone, maka pesan SMS tersebut tidak langsung dikirim ke handphone tujuan, akan tetapi terlebih dahulu di kirim ke SMS Center (SMSC) dengan prinsip store and

foward, setelah itu baru dikirimkan ke handphone yang dituju.

Short message service atau dikenal dengan SMS merupakan

sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric. Sedangkan istilah gateway, bila dilihat pada

kamus Inggris-Indonesia diartikan sebagai pintu gerbang. Dalam dunia komputer, gateway diartikan pintu gerbang untuk berkomunikasi antar


(19)

8

Pernyataan di atas mengandung makna bahwa, short message

service gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran informasi

dengan menggunakan SMS. Dengan demikian, SMS Gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk lalu lintas data-data SMS baik yang dikirim maupun yang diterima.9

Dari berbagai pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa

SMS Gateway adalah jembatan komunikasi yang berhubungan dengan

perangkat komunikasi (ponsel) dengan perangkat komputer yang Dengan demikian, definisi konseptual dari judul: “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short Message Services (SMS) Gateway Di SMP Al-Islam Krian Sidoarjo” adalah bagaimana mengelola organisasi dan sumber daya manusia dengan bantuan Teknologi Informasi berbentuk SMS Gateway sehingga menghasilkan

suatu bentuk informasi yang dibutuhkan wali murid berkenaan dengan ketertiban dan kehadiran siswa di sekolah.

F. Keaslian Penelitian

Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan atau kritik terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun kekurangannya, dan sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu. Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk

9


(20)

9

skripsi, buku dan dalam bentuk tulisan lainnya. Maka peneliti akan memaparkan beberapa bentuk tulisan yang sudah ada, diantaranya sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh Mira Afrina dan Ali Ibrahim dengan judul ’Pengembangan Sistem Informasi SMS Gateway Dalam Meningkatkan Layanan Komunikasi Sekitar Akademika Fakultas Ilmu Komputer Unsuri.” Dalam jurnal tersebut membahas bahwa dengan adanya pengembangan Sistem Informasi SMS Gateway menjadikan

layanan komunikasi menjadi efektif. Sistem Informasi dapat memberikan akses control sesuai kebutuhan pengguna. Contoh; seorang dekan tidak perlu memanggil pembantu dekan untuk datang keruangan dekan dalam hal memberi instruksi pekerjaan. Hanya berbekal sistem informasi SMS

Gateway, instruksi dari dekan dapat tersalurkan secara global dan

memberikan kemudahan laju pencapaian tujuan.10

Penelitian yang dilakukan oleh Fetty Nurlaela dengan judul “ Aplikasi

SMS Gateway Sebagai Sarana Penunjang Informasi Perpustakaan Pada

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arjosari.” Dalam jurnal tersebut membahas tentang adanya SMS Gateway yang dapat memudahkan siswa

mengetahui informasi tentang buku perpustakaan. Adanya aplikasi

10

Mira Afrina dan Ali Ibrahim, Pengembangan Sistem Informasi SMS Gateway Dalam Meningkatkan Layanan Komunikasi Sekitar Akademika Fakultas Ilmu Komputer Unsuri, (Vol 7 No 2 Oktober 2015).


(21)

10

berbasis SMS Gateway, penyampaian informasi kepada siswa dapat

dilakukan secara otomatis dan lebih efisien.11

Penelitian yang dilakukan oleh M Affan Effendi dan Bambang Eka Purnama dengan judul “ Perancangan Sistem Layanan Informasi Akademik Berbasis Short Message Service.” Dalam jurnal tersebut membahas tentang mahasiswa dapat dengan mudah mendapatkan informasi akademik melalui handphone. Adapun informasi akademik yang dapat diperoleh mahasiswa meliputi; informasi jadwal kuliah, jadwal ujian, pengumuman dan informasi nilai. 12

Penelitian yang dilakukan oleh Dafit Nur Hidayanto dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Tata Tertib Siswa Pada SMP Negeri 1 Jepara Dengan Menggunakan SMS Gateway”. Dalam jurnal tersebut membahas tentang aplikasi untuk mempercepat proses informasi antara sekolah dan orang tua dalam hal ketertiban siswa. Adanya Sistem Informasi tata tertib siswa berbasis SMS Gateway diharapkan orang tua

mengetahui pelanggaran-pelanggaran anaknya secara cepat sehingga dapat memperkecil tingkat kenakalan siswa disekolah.13

Penelitian yang dilakukan oleh Candra Budi Susila dan Ramadhian Agus Triyono dengan judul Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis

SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)

11

Fetty Nurlaela, Aplikasi SMS Gateway Sebagai Sarana Penunjang Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arjosari, Vol 2 No 4 Oktober 2013.

12

M Affan Effendi dan Bambang Eka Purnama, Perancangan Sistem Layanan Akademik Berbasis Short Message Service, Vol 8 No 2 Agustus 2012.

13

Dafit Nur Hidayanto, Perancangan Sistem Informasi Tata Tertib Siswa Pada SMP Negeri 1 Jepara Dengan Menggunakan SMS Gateway, Vol 2 No 1 Maret 2013.


(22)

11

Muhammadiyah Pacitan. Dalam Jurnal tersebut membahas tentang pemanfaatan SMS sebagai sarana layanan informasi kepada mahasiswa atau user supaya informasi nilai bisa diakses oleh mahasiswa secara langsung melalui media SMS yang ada pada telepon genggam. Sehingga informasi nilai mahasiswa lebih mudah didapatkan.14

Penelitian yang dilakukan oleh Veena K. Katankar dengan judul

Short Message Service Using SMS Gateway.” Dalam Jurnal tersebut

membahas tentang pelayanan SMS dalam dunia bisnis. Adanya SMS

Gateway memudahkan mendapatkan informasi secara efektif. Layanan ini

juga digunakan sebagai pemberitahuan akan tujuan pemasaran produk. 15 Penelitian yang dilakukan oleh Al Mothana M. Gasaymeh, dan Osamah M. Aldalalah dengan judul “The Impact of Using SMS as

Learning Support Tool on Students’Learning.” Dalam jurnal tersebut membahas dampak penggunaan Short Message Service (SMS) sebagai alat

belajar pendukung pembelajaran pada siswa di kelas. Adapun pesan yang terkandung dalam bentuk informasi diantaranya; review singkat dari konsep pemrogaman, petunjuk untuk memecahkan tugas, dan memicu pertanyaan.16

Penelitian yang dilakukan oleh Maher Abdel Qader dengan judul

Using Short Message Service (SMS) to Support Business Continuity.”

14

Candra Budi Susila dan Ramadhian Agus Triyono, Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan. Vol 7 No 3 2015.

15

Veena K Katankar, Short Message Service Using SMS Gateway, Vol 2 No 4 2010. 16

Al Mothana M Gasaymeh, dan Osamah M. Aldalalah, The Impact of Using SMS as Learning


(23)

12

Dalam jurnal tersebut membahas tentang sesama pengguna bisnis dalam berkomunikasi menggunakan SMS Gateway jika dalam berkomunikasi

secara online mendapat gangguan.17

Isi dari penelitian-penelitian sebelumnya tentang Short Message

Service (SMS) Gateway lebih ditekankan pada perancangan perangkat

lunak untuk mendukung proses informasi. Adapun yang membedakan penelitian sebelumnya dengan judul penelitian penulis ialah bahwa penelitian penulis lebih memfokuskan pada manajemen yang menyangkut orang-orang yang berperan serta di dalamnya sehingga membentuk satu tujuan bersama dan didukung pula dengan teknologi informasi guna mengefektifkan dan mengefisiensi kinerja lembaga pendidikan tersebut.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh dalam isi pembahasan ini, maka secara global dapat dilihat pada sistematika pembahasan dibawah ini sebagai berikut:

Bab Pertama, berisi tentang permasalahan yang melatarbelakangi penelitian dianggap penting untuk dilakukan serta menjelaskan gambaran problematika real dan relevan dengan topik penelitian disertai dukungan data-data empiris dan dokumentasi. Adapun bab pertama memuat tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat

17


(24)

13

penelitian, definisi konseptual, keaslian penelitian, dan sistematika pembahasan

Bab Kedua kajian pustaka, yang terdiri dari Sistem Informasi Manajemen yang terdiri dari pengertian sistem informasi manajemen, komponen SIM, karakteristik SIM, tahapan SIM, dan pengguna SIM. SIM Pendidikan terdiri dari pengertian SIM Pendidikan, penerapan SIM Pendidikan, dan Tahap penerapan siklus hidup sistem. Short Message

Services (SMS) Gateway terdiri dari cara kerja SMS Gateway, model SMS

Gateway, dan konsep pemodelan sistem.

Bab Ketiga metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data dan informan penelitian, cara pengumpulan data, prosedur analisis, interpretasi data dan keabsahan data.

Bab Keempat hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari deskripsi subjek, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan.

Bab Kelima, penutup terdiri dari kesimpulan dan saran SIM berbasis

SMS Gateway yang telah diterapkan di SMP Al Islam Krian.


(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Manajemen

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani

(sustema) adalah kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang

dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Sistem adalah kumpulan / group / komponen apapun baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.1

Manusia hidup di dunia penuh dengan sistem, di sekeliling manusia apa yang dilihat sebenarnya adalah kumpulan dari sesuatu sistem. Sistem adalah seperangkat komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Sistem merupakan satu set unsur-unsur yang tergabung menjadi satu untuk tujuan tertentu. Pengertian sistem menurut pendapat para ahli, sebagai berikut:

a. Menurut David I.C dan William R.K., sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau berinteraksi secara teratur dan membentuk satu kesatuan yang utuh.

b. Menurut Glenn L.I dan Francis J.P., sistem adalah suatu rangkaian dari obyek-obyek yang secara bersama-sama saling berpengaruh satu sama lain termasuk atributnya.

c. Menurut Richard A.J, Fremon E.K. dan James E.R., sistem adalah gabungan atau susunan dari beberapa komponen atau bagian dan membentuk satu kesatuan yang kompleks.

d. Menurut Mc Leod J.R., sistem adalah sekelompk elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan terentu.2

1Yakub dan Vico Hisbanarto,Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu), hal 1.


(26)

15

Teori sistem yang melahirkan konsep futuristik dikenal dengan konsep sibernetika. Konsep atau bidang kajian ilmiah berkaitan dengan upaya-upaya untuk menerapkan berbagai disiplin ilmu yaitu; perilaku, fisika, biologi, dan teknik. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan

(processing),dan keluaran(output).

Data adalah sesuatu yang mentah, kasat mata, berbentuk simbol atau data kuantitatif, dan tidak mempunyai arti. Data merupakan sesuatu yang menggambarkan suatu kejadian (event) atau kesatuan

nyata (fact). Fakta merupakan segala sesuatu yang tertangkap oleh

panca indra manusiaa. Fakta merupakan hasil observasi yang obyektif dan dapat dilakukan verifikasi.3

Informasi berasal dari kata Perancis kuno, information yang

diambil dari bahasa latin informationem yang berarti garis besar,

konsep, ide. Informasi merupakan kata benda dari informare yang

berarti aktivitas dalam pengetahuan dan komunikasi. Menurut istilah informasi adalah sekumpulan data/ fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima.4

Data yang diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi penerima maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau pengetahuan. Dengan demikian yang menjadi sumber informasi adalah data. Informasi dapat dikatakan sebuah pengetahuan yang diperoleh dari 3Ibid hal 13-14.

4Yakub dan Vico Hisbanarto, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2014), hal 17.


(27)

16

pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Contoh informasi: dokumen dalam Microsoft excel, berbentuk spreadsheet digunakan

untuk membuat sebuah informasi dari data yang terdapat di dalamnya, seperti laporan untung, rugi dan neraca adalah bentuk informasi dan angka yang terdapat di dalamnya adalah data.5

Pengertian informasi menurut pendapat para ahli, sebagai berikut; a. Menurut George R. Terry, informasi adalah data penting dan

memberikan pengetahuan yang berguna. Informasi merupakan pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan keterangan atau pengetahuan

b. Menurut Jogiyono, informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian(event). Menurut UU 14 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik , informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan serta format sesuai dengan perkembnagan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik maupun non elektronik.6

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa, SIM adalah suatu sistem manajemen organisasi baik secara manajerial maupun strategi dalam menyediakan laporan yang diperlukan kepada pihak luar.

2. Komponen Sistem Informasi Manajemen Komponen SIM terdiri dari;7

a. Perangkat keras

5http://www.temukanpengertian.com/2013/07/pengertian-informasi.htmlDiakses 26 November 2016.

6Yakub dan Vico Hisbanarto,Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), hal 18.


(28)

17

Terdiri dari: unit komputer, unit penyimpan, unit pencetak, unit scan, unit modem, unit wifi, unit router, unit hub/ switch hub. b. Perangkat lunak

- Sistem perangkat lunak umum, sistem operasional dan sistem manajemen data

- Aplikasi perangkat lunak umum, contoh: model analisis dan sistem pendukung keputusan

- Aplikasi perangkat lunak yang terdiri dari program yang khusus dibuat untuk aplikasi.

c. Database

Berupa file yang berisi program dan sub program sebagai media penyimpan, manipulasi, editing, dan sebagainya. Contoh:Oracle,

SQL Server, MYSQL, Postgre, Ms Access

d. Prosedur

Buku panduan, instruksi, tata tertib, seperti; - Instruksi persiapan masuk jaringan - Instruksi pemakai

- Instruksi pemakai pusat dan fakultas e. Petugas

Orang yang berkecimpung di dalam SIM. Contoh: operator komputer, analis system, programmer, operator data entry,


(29)

18

3.

Karakteristik Sistem Informasi

Sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya. Dr. Bambang Hartono mengemukakan karakteristik sistem yaitu:

a. Komponen-komponen. Bagian-bagian elemen-elemen yang dapat atau manusia berbentuk nyata atau abstrak dan disebut subsistem b. Penghubung antarbagian. Sesuatu yang membedakan antara suatu

sistem dengan sistem atau dengan sistem-sitem lain

c. Lingkungan luar. Segala sesuatu yang berada di luar sistem dan daat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

d. Masukan (input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah

atau diproses oleh sistem.

e. Keluaran (output). Berbagai macam bentuk hasil atau yang

dikeluarkan dari pengolahan.

f. Mekanisme pengolahan. Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

g. Tujuan. Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

h. Sensor dan kendali. Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-erubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.


(30)

19

i. Umpan balik. Informasi perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan penyimpangan dalam diri sistem,

4. Tahapan SIM

Dalam membangun SIM tidak hanya mengandalkan keahlian dalam memprogram, tetapi juga harus diperhatikan mengenai tahapan dalam membangun SIM. Adapun tahapan dalam membangun SIM adalah sebagai berikut.8

a. Tahap Observasi

Dalam membangun sistem diperlukan observasi yang berguna bagi tahap pembangunan SIM selanjutnya. Dalam observasi sistem yang paling berperan adalah bagian analyst sistem. Langkah yang dilakukananalyst sistemadalah

1) Menyiakan rancangan sistem secara detail 2) Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem 3) Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem 4) Memilih konfigurasi terbaik

5) Menyiapkan usulan penerapan b. Tahap Analisis Sistem

1) Menentukan kebutuhan sistem 2) Membuat rencana rancangan sistem 3) Embahasan sistem berjalan

c. Tahap Perancangan Sistem


(31)

20

1) Perancanagn sistem 2) Spesifikasi teknis 3) Pembuatan program 4) Testing program

5) Pelatihan kepada pemakai sistem d. Tahap Implementasi Sistem

1) Instalasi dan peralihan sistem lama ke sistem baru 2) Melakukan testing sistem

3) Running program

4) Laporan hasil running program e. TahapMaintenanceSistem

1) Pengendalian dan Perawatan sistem pada waktu running program dalam periode tertentu

2) Perbaika subsistem yang bermasalah

3) Penjaminan keberlangsungan sistem dalam periode tertentu 5. Pengguna SIM

SIM melingkupi sistem informasi yang sifat formal dan informal baik sistem manual maupun terkomputerisasi. Secara umum pengguna SIM dibagi menjadi kelompok pemakai ektern dan intern.

a. Pemakai intern, adalah para pimpinan yang membutuhkan informasi bervariasi tergantung pada tingkatan manajemen atau fungsi yang dijalankan. Pada umumnya manajemen tingkat atas berkepentingan terhadap perencanaan dan pengendalian.


(32)

21

Manajemen tingkat menengah membutuhkan output yang lebih rinci, dan manajemen tingkat bawah menerima informasi yang relevan.

b. Pemakai ekstern, adalah para pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing, serikat pekerja dan masyarakat. Pemakai ekstern menerima informasi sangat bervariasi, tergantung pada output dari organisasi yang bersifat rutin.9

Penggunaan SIM untuk tingkatan pertama adalah perencanaan strategis, penentu kebijakan, dan pengambilan keputusan. Sedangkan penggunaan SIM untuk tingkatan kedua untuk perencanaan operasional, pengawasan, dan proses transaksi. SIM berkenaan dengan perencanaan, pengembangan, manajemen, dan penggunaan alat teknologi informasi untuk membantu orang dalam melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan pemrosesan informasi.

6. Perencanaan, Pengolahan, dan Kerangka Kerja Sistem Informasi Manajemen

a. Perencanaan Sistem Informasi Manajemen

Perencanaan Informasi adalah bagaimana merencanakan penerapan pengetahuan tentang sistem informasi pada organisasi. Suatu organisasi dengan perencanaan yang matang menghasilkan


(33)

22

sistem informasi yang handal dan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Suatu organisasi yang maju dan modern, tentunya selalu merencanakan sistemnya secara modern dan dengan teknologi yang modern juga

Untuk mencapai suatu sistem yang baik tentunya harus melewati beberapa tahapan berikut:

Tahap 1 : Ide. Ide adalah hal terpenting dalam berorganisasi, dengan banyaknya ide-ide yang membangun maka organisasi akan semakin dapat maju dan bersaing. Bayangkan bila tidak ada ide sama sekali maka suatu organisasi tidak akan bertahan hidup dari persaingan usaha yang semakin banyak dan beragam.

Tahap 2 : Perencanaan. Perencanaan sistem informasi yang baik akan menghasilkan suatu pondasi yang kokoh untuk seterusnya dirancang sistem informasi yang handal dan sesuai dengan yang diharapkan. Perencanaan sistem berusaha untuk menerakan suatu teknik atau cara dalam membangun sistem yang tentunya sesuai dengan harapan semua pihak yang berkepentingan.

Tahap 3 : Perancanagn (design). Merancang/ mendesign pemecahan masalah dengan ditopang oleh ide-ide yang bersifat membangun. Merancang suatu sistem informasi memerlukn kemampuan dan pengalaman perancanagn yang tinggi karena


(34)

23

merancang berarti membuat pondasi dan kerangka sistem informasi yang mesinya harus kokoh dan kuat. Kekokohan rancangan yang dibangun juga harus benar-benar teruji. Pengujian rancangan dilakukan untuk menghindari terjadinya kegagalan sistem atau kerusakan sistem.

Tahap 4 : Aplikasi Sistem. Perancanagn yang sudah selesai tentunya harus diaplikasikan ke sistem nyata dari organisasi, dalam arti dijalankan untuk mendukung kegiatan usaha organisasi. Tahap 5 : Pengawasan/ Pengontrolan. Sistem yang sudah diaplikasikan perlu dikontrol secara terus menerus untuk mengetahui apakah sistem informasi sudah berjalan secara baik atau perlu adanya penambahan atau pengurungan. Kontrol sistem mutlak diperlukan bagi se usahanya.tiap organisasi yang menjalankan

Tahap 6 : Penilaian/ Evaluasi. Penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak dalam usaha yang dijalankan organisasi.

b. Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen

Pengelolaan sistem informasi merupakan bagian yang sangat penting dalam organisasi. Pengelolaan sistem meruapakan faktor kunci bagi suksesnya usaha organisasi.

Dalam berorganisasi perlu adanya pengelola sistem informasi. Pengelola sistem informasi terdiri dari manajer dan staf


(35)

24

bawahannya. Pengelolaan sistem informasi diperlukan untuk menghasilkan produk informasi yang berdaya guna.

Perkembangan industri yang sangat pesat mengakibatkan adanya penataan sistem yang lebih baik lagi seperti sistem tenaga kerja, sistem pembiayaan, sistem pemasaran, dan sistem pembelian.

Dengan tertatanya sistem ke arah yang lebih baik lagi tentunya mempunyai nilai positif bagi perkembangan organisasi. Pengguna informasi akan semakin percaya dan yakin terhadap produk yang dihasilkan. Dan tentunya tidak akan pindah ke lain organisasi. Manajer yang baik dan handal mempunyai tanggung jawab yang berat dalam mengelola oraganisasainya.

Organisasi yang besar dan hebat memiliki manajer-manajer yang handal dan hebat dengan ide dan inovasi yang selalu mengikuti perubahan lingkungan usaha.

c. Kerangka Kerja Sistem Informasi Manajemen

Menurut O’Brien, kerangka kerja sistem informasi dapat

dijelaskan sebagai berikut 1. Konsep Dasar

2. Teknologi Informasi 3. Aplikasi Bisnis


(36)

25

5. Tantangan Manajemen10

B. SIM Pendidikan

1. Pengertian SIM Pendidikan

Menurut Rochaety, E, dan Pontjorini, SIM Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan.11

Penerapan SIM Pendidikan diperlukan keseimbangan antara sumber daya yang tersedia. Penerapan SIM Pendidikan membutuhkan

persiapan yang sangat matang, sehingga harapan untuk

mengaplikasikan dapat terwujud sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa SIM Pendidikan adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan data atau informasi guna mendukung pengambilan keputusan kegiatan belajar mengajar.

SIM Pendidikan merupakan sistem informasi yang berfungsi untuk mengelola informasi pendidikan. Keterlibatan SIM Pendidikan salah satunya adalah untuk menunjang efisiensi dan efektifitas kegiatan dan layanan pendidikan. SIM Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kelancaran aliran informasi, kontrol kualitas, dan kerja sama dengan pihak lain.

Penerapan SIM Pendidikan harus seimbang antara infrastruktur teknologi informasi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya

10M Faisal,SIM Jaringan, (malang: Uin Malang Press, 2008), hal 181-183.

11Yakub dan Vico Hisbanarto,Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Graha


(37)

26

manusia dan sumber daya organisasi lainnya. SIM Pendidikan menjadi salah satu pilihan dalam membantu penyediaan data dengan pihak-pihak yang terkait. SIM adalah kumpulan sumber daya organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data supaya menghasilkan informasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.

Penerapan SIM harus didasarkan pada informasi dari tingkat manajemen, dukungan operasi dan manajemen, serta keunggulan strategis. Sistem informasi harus mempunyai sifat pemrosesan informasi yang efektif, manajemen informasi yang efektif, keluwesan, dan kepuasan pengguna.

2. Penerapan SIM Pendidikan

Penerapan SIM Pendidikan dalam skala kecil atau sederhana hanya dibutuhkan seorang analis sistem (systems analyst) dan

merangkap sebagai programmer atau sebaliknya. Akan tetapi

penerapan SIM Pendidikan yang besar dan komplek pekerjaannya harus dilakukan oleh banyak orang dalam bentuk tim. Anggota tim ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup (scope) kegiatan yang

akan ditangani. Anggota tim terdiri dari manajer sistem analisis, sistem analis, proggrammer, dan database administrator, network

designer, dantechnician.12


(38)

27

a. Manajer analis sistem, sebagai koordinator proyek sistem informasi

b. Analis sistem, menjabat sebagai wakil dari manajer analis sistem

c. Database administrator, personil yang bertanggung jawab

terhadap suatu sistem basis data, mencakup pola struktur data, integritas data, memberikan hak akses kepada user, backup, dan mengoptimalkan performa basis data

d. Programmer aplikasi, merupakan pemrogram komputer yang

berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi

Untuk mengelola SIM Pendidikan dapat dilakukan oleh divisi atau departemen yang menangani secara khusus. Divisi ini memiliki kebijakan dan peraturan dalam menggunakan teknologi informasi, termasuk standar dan prosedur penggunaannya. Pengelolaan SIM Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan kualitas informasi relevan, tepat waktu, akurat, dan lengkap. Relevan, berarti informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Tepat waktu berarti penyampaian informasi ke penerima tidak boleh terlambat. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Lengkap, berarti informasi harus mampu memberikan gambaran lengkap.

SIM Pendidikan diharapkan juga dapat memberikan layanan yang berkualitas. Pandangan kualitas layanan ini berdasarkan dimensi


(39)

28

reliability (kehandalan atau dapat dipercaya), responsiveness (daya

tanggap atau tanggung jawab), assurance (jaminan atau pasti),

emphaty (kepedulian atau sungguh-sungguh), dan tangible (produk

fisik atau nyata). Implementasi SIM Pendidikan akan mempengaruhi citra organisasi pendidikan. Citra organisasi pendidikan dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan, sumber daya manusia, kebijakan strategis, pengelolaan proses, kepuasan pelanggan, dan tanggung jawab sosial. Pengendalian kualitas layanan informasi adalah tugas dan tanggung jawab setiap pegawai dalam unit organisasi suapaya dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.

3. Tahap Penerapan Siklus Hidup Sistem

Hal-hal penting pada tahap penerapan (implementasi): proses menghentikan penggunaan sistem lama memulai penggunaan sistem baru disebut cutover

Ada 4 pendekatan dasar: percontohan, serentak, bertahap, dan paralelel.

1) Percontohan (pilot) 2) Serentak (immediate) 3) Bertahap (phased) 4) Paralel (parallel)

Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dan siklus hidup sistem. Penggunaan sistem dapat dimulai sekarang.


(40)

29

1) Mengatur sistem (komite pengarah) 2) Menggunakan sistem (manajer) 3) Audit sistem (analisis sistem) 4) Memelihara sistem (analis sistem)

a. Memperbaiki kesalahan b. Menjaga kemutakhiran sistem c. Meningkatkan sistem

Siklus Tahapan Penerapan

1) Merencanakan penerapan (Komite pengarah) 2) Mengumumkan penerapan (Komite pengarah)

3) Mendapatkan sumber daya perangkat lunak (Analis sistem) 4) Menyiapkan database (Analis sistem)

5) menyiapkan fasilitas (Analis sistem) 6) mendidik fasilitas (Analis sistem)

7) mendidik peserta dan pemakai (Analis sistem) 8) masuk ke sistem baru (Analis sistem)

Teknik Implementasi

Terdapat beberapa teknik dalam implementasi program, yaitu 1) Teknik Pilot

Merupakan teknik implementasi sebagai percontohan, hanya sebagian saja yang dibuat baru sedangkan yang lainnya masih berjalan sistem lama


(41)

30

Sistem Lama Sistem Lama Sistem Baru

2) Teknik immediate (Segera dan seenta)

Suatu teknik implementasi langsung diberlakukan dengan sistem baru. Sistem lama sudah tidak berlaku lagi.

Sistem Lama Sistem Baru

3) Teknik Phased

Suatu teknik implementasi yang diberlakuakn secara bertahap. Sistem lama secara bertahap digantikan posisinya oleh sistem baru 4) Teknik Parallel

Suatu teknik implementasi yang diberlakukan secara paralel. Sistem lama digabung dengan sistem baru, sehingga pembangunan sistem dilakukan secara gabungan antara sistem lama dengan sistem baru.

Sistem Lama Sistem Lama Sistem Lama Sistem Lama

Sistem Baru Sistem Baru Sistem Baru Sistem Baru

C. Short Message Services(SMS)Gateway

Short Message Service (SMS) atau lebih populer disingkat dengan

SMS merupakan layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel dan pengiriman pesan singkat dalam bentuk


(42)

31

dikembangkan dan distandarisasi oleh ETSI (Wahana). Pada saat pengiriman pesan SMS dari handphone, maka pesan SMS tersebut tidak langsung dikirim ke handphone tujuan, akan tetapi terlebih dahulu di kirim ke SMS Center (SMSC) dengan prinsip store and foward, setelah

itu baru dikirimkan ke handphone yang dituju.13

Pada dunia komputer, Gateway dapat diartikan sebagai jembatan

penghubung antara satu sistem dengan sistem lain yang berbeda sehingga dapat terjadi suatu pertukaran data antara sistem tersebut. Dengan

demikian, SMSGatewaydapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk

lalu lintas data SMS, baik yang dikirimkan maupun yang diterima.

Ada banyak pengertian tentang SMS Gateway, berikut adalah

beberapa penjelasan tentang SMSGateway.

a. SMS Gateway adalah aplikasi SMS yang bersifat dua arah (two way

SMS) yang dapat membantu dalam menjalin interaksi dengan pelanggan melalui SMS. SMS Gateway adalah sebuah gerbang yang

menghubungkan antara komputer denganclientmelalui SMS.

b. SMS Gateway adalah teknologi mengirim, menerima, dan mengolah

SMS melalui komputer dan sistem komputerisasi.

c. SMS Gateway adalah suatu teknologi pengolahan SMS yang

dilakukan secara terkomputerisasi dan memanfaatkan layanan SMS untuk berbagai keperluan serta tujuannya masing-masing.14

Berdasarkan pengertian di atas, penulis mengartikan bahwa SMS

Gateway sebagai suatu jembatan komunikasi yang menghubungkan

perangkat komunikasi (ponsel) dengan perangkat komputer yang menjadikan aktivitas SMS menjadi lebih mudah. Pengertian SMS

Gateway kemudian lebih mengarah pada sebuah program yang

mengkomunikasikan antara sistem operasi komputer dengan perangkat

13Romzi Imron Rosidi,Membuat Sendiri SMS Gateway (ESME) Berbasis Protokol SMPP,

(Yogyakarta: Andi Offset, 2004) hal 1.


(43)

32

komunikasi yang terpasang untuk mengirim atau menerima SMS. Salah satu komunikasi yang terjadi dapat dilakukan dengan mengirimkan AT

pada perangkat komunikasi tersebut, kemudian hasil operasinya

dikirimkan kembali ke komputer.

SMS Gateway merupakan sebuah sistem aplikasi yang digunakan

untuk mengirim dan atau menerima SMS dan digunakan pada aplikasi bisnis, baik untuk kepentingan broadcast promosi, servis informasi terhadap pengguna, penyebaran content produk/ jasa dan lain-lain.

Aplikasi SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang

menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi seluler yang diintegrasikan guna mendistribusikan pesan-pesan yang dipadukan melalui sistem informasi dan media SMS yang ditangani oleh jarinagn

seluler.15 SMS Gateway adalah teknologi mengirim, menerima dan

bahkan mengolah SMS melalui komputer dan sistem komputerisasi. Kekurangan SMS Gateway

a. Tidak mendukung pengiriman dalambentuk gambar dan suara melainkan dalam bentuk teks

b. Jika terdapat gangguan pada jaringan telekomunikasi, maka sistem tidak dapat secara otomatis mengirim ulang pesan yang telah dikirimkan

15 Mira Afrina dan Ali Ibrahim, Pengembangan Sistem Informasi SMS Gateway Dalam

Meningkatkan Layanan Komunikasi Sekitar Akademika Fakultas Ilmu Komputer Unsuri, (Vol 7 No 2 Oktober 2015)


(44)

33

Keuntungan SMS Gateway

a. Dapat mengotomisasi pesan-pesan yang ingin dikirim. Dengan menggunakan program tambahan yang dapat dibuat sendiri, pengirim pesan dapat lebih fleksibel dalam mengirim berita karena pesan yang ingin dikirim berbeda-beda untuk masing-masing penerimanya

b. Dapat menyebarkan pesan ke ratusan nomor secara otomatis yang langsung terhubung dengan database nomor-nomor ponsel

c. Kebutuhan sms gateway tidak berlebihan karena karena hanya menggunakan PC dengan sebuah handphone, modem, dan kartu GSM.

SMS Gatewaymemanfaatkan modem untuk server pengiriman SMS.

SMS memanfaatkan jaringan operator seluler untuk pengiriman SMS,

service gammu sebagai software SMSGateway, dan database mysql yang

di integrasikan dengan database. a. MySQL

Sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan cepat, multi user serta menggunakan

perintah standart SQL (Structured Query Language). MySQL

berperan sebagai client dan server, sehingga sering disebut database

clientatauserver.16

b. Gammu


(45)

34

Gammu adalah service yang disediakan untuk membangun aplikasi yang berbasis SMS Gateway. Mekanisme kerja dari gammu yaitu

sebaga aplikasi dan sebagai deamon. Gammu sebaga aplikasi akan bekerja ketika perintah gammu dijalankan pada lingkungan shell beserta perintahnya disertakan sesuai fungsi yang diinginkan. Sedangkan sebagai deamon, gammu ditandai dengan dijalankannya perintah smsd pada shell. Pada prinsipnya cara kerja gammu yaitu menghubungkan modem/ ponsel dengan PC. SMS yang diterima di modem/ ponsel akan diambil oleh gammu untuk dipindahkan ke dalam database yang telah diatur sebelumnya.

1. Cara Kerja SMS Gateway

Aplikasi SMS Gateway dijalankan pada sebuah computer yang terhubung dengan database, serta menggunakan sebuah modem yang dihubungkan melalui USB port sebagai penerima SMS (receiver) sekaligus pengirim (sender).SMS Gateway pada aplikasi ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Auto Reply dan Broadcaster.Auto Replyakan menerima semua SMS yang masuk dan merespon secara otomatis.

Untuk membuat sebuah SMS Gateway, perlu mengenal

hal-hal berhubungan dengan SMSGateway. Satu hal yang memegang

peranan penting dalam pengiriman SMS adalah SMSC (Short

Message Service Center) yang merupakan jaringan telepon seluler


(46)

35

mengirimkan sebuah pesan SMS melalui ponselnya, SMSC yang bertugas mengirimkan pesan tersebut ke nomor tujuan. Jika nomor

tujuan tidak aktif, maka SMSC akan menyimpan pesan tersebut dalam jangka waktu tertentu, jika SMS tetap tidak dapat terkirim sampai jangka waktu tersebut berakhir, maka SMS tersebut akan dihapus dari penyimpanan SMSC. Lamanya waktu penyimpanan SMS sangat tergantung dari lamanya waktu yang telah ditetapkan oleh operator untuk menyimpan SMS tersebut. Nomor yang telah menerima SMS akan mengirimkan laporan ke SMS center bahwa SMS telah diterima.

Dari gambar diatas terlihat bahwa SMS Gateway berfungsi sebagai penghubung yang melakukan relay sms antara ESME (External Short Message Entitiy) dan SMSC dan sebaliknya. Komunikasi antara ESME dan SMS Gateway dapat menggunakan protokol SMPP atau dengan HTTP, sementara ke SMSC menggunakan SMPP. ESME adalah entitas luar yang dapat berupa server aplikasi penyedia layanan (Application Service Provider) yang dimiliki oleh Content Provider, aplikasi Perbankan, server


(47)

36

polling, dan lain-lain yang dapat menerima pesan, memproses pesan dan mengirim respons atas pesan yang masuk, serta perangkat lain seperti email gateway, WAP proxy server, Voice mail server.

Ketika SMS dikirim dari interface SMS gatewayke suatu nomor tertentu,

maka SMS tersebut tidak akan langsung dikirimkan ke nomor yang dituju, tetapi terlebih dahulu masuk ke SMS Center. SMS Center akan bertanggung jawab pada proses pengiriman SMS ke nomor tujuan. Jika nomor yang dituju ternyata sedang mati/offline, maka SMS Center akan

menyimpan SMS tersebut untuk sementara waktu, sampai nomor yang dituju berfungsi normal kembali (sudah hidup).

2. Model SMS Gateway

a. Auto Replay

SMS Gateway secara otomatis akan membalas SMS yang masuk. Pengirim mengirimkan SMS dengan format tertentu yang dikenal aplikasi. Aplikasi dapat melakukan auto reply dengan membalas SMS tersebut, berita informasi yang dibutuhkan.


(48)

37

b. Pengiriman Massal

Disebut dengan istilah SMS broadcast atau sms satu arah ke banyak nomor yang bertujuan utuk mengirim SMS ke banyak tujuan sekaligus.

3. Konsep Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem dengan pembuatan diagram alir program mencakup teori dasar Flowchart, Diagram Konteks, dan Data

Flow Diagram(DFD).

a) Flowchart atau diagram alir adalah sekumpulan simbol –

simbol atau skema yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan program dari awal sampai akhir. Inti dari pembuatanflowchartini adalah inti dari penggambaran urutan

dari langkah–langkah pekerjaan dari suatu algoritma. Berikut adalah simbol–simbol yang digunakan pada flowchart.

Simbol Fungsi

Dokumen atau Arsip

Proses, sesuatu yang menunjukkan setiap


(49)

38

Connector, suatu prosedur yang masuk/keluar melalui simbol ini dalam lembar yang sama.

simbol ini digunakan untuk menunjukkan arus proses kegiatan.

Harddisk Storage atau penyimpanan data.

b) Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks

direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Berikut adalah contoh diagram konteks:


(50)

39

c) Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu model logika data

atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem. Ada 2 teknik dasar DFD yang umum dipakai yaitu Gane and Sarson dan Yourdon and De Marco.

Berikut adalah simbol DFD yang dipakai untuk


(51)

40

Gane/ Sarson Yordon/ De Marco Keterangan

Entitas Eksternal Entitas Eksternal Entitas Eksternal dapat

berupa orang/ unit yang terkait dengan sistem

Proses Proses Orang, unit yang melakukan

transformasi data

Aliran Data Aliran Data Aliran data dengan arah

khusus dari sumber ke tujuan

Data Proses Data Proses Penyimpanan data dari

tempat data di proses

4. Model SDLC

System Development Life Cycle (SDLC) dapat dianggap

sebagai kerangka kerja formal tertua metodologi untuk membangun system informasi. Ide utama dari SDLC adalah

“untuk mengajar pengembangan system informasi dalam cara yang terstruktur dan metodis, yang mengharuskan tahap Life

Cycle dari mulai ide awal sampai pada pengiriman tahap final

system, untuk dilaksanakan secara beraturan”. Salah satu tipe

SDLC yang paling awal dan paling banyak digunakan adalah metodeWaterfall.


(52)

41

Metode Waterfall sering dianggap sebagai pendekatan klasik

dengan siklus hidup pengembangan system. Pembangunan dengan metode Waterfall memiliki tujuan yang berbeda untuk

setiap fase pembangunan. Setelah fase pembangunan selesai, hasil pengembangan ketahap berikutnya dan tidak ada tahap kembali.

Keuntungan dari pengembangan Waterfall adalah sebuah

jadwal bisa diatur dengan tanggal waktunya untuk setiap tahap pengembangan dan produk dapat dilanjutkan melalui proses pengembangan seperti mobile di carwash, dan secara teoritis, akan dikirim tepat waktu. Tahap metode waterfall yaitu sebagai berikut:

5. Model Prototipe

Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau

siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using


(53)

42

didasarkan pada konsep model bekerja (working model).

Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final.

Gambar 1 : Prototipe Paradigma

Prototyping paradigm dimulai dengan pengumpulan

kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan

mendefinisikan objektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar di mana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian

dilakukan “perancangan kilat”.

Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:

a) Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.


(54)

43

b) Membangun prototyping

Membangunprototypingdengan membuat perancangan

sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

c) Evaluasi prototyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakahprototypingyang

sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak

prototypingdirevisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

d) Mengkodekan sistem

Dalam tahap iniprototypingyang sudah di sepakati

diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

e) Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

f) Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.


(55)

44

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

D. Sistem Informasi Manajemen Sekolah Berbasis Short Message Services(SMS)Gateway

Munculnya SIM tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi telah melewati era peningkatan efisiensi dengan otomatisasi proses informasi, era peningkatan persaingan dengan mempengaruhi strategi sistem informasi. Penerapan SIM akan memberikan layanan kepada pengguna pendidikan dalam memberikan informasi secara cepat, tepat, dan akurat.

Peran SIM dalam organisasi pendidikan adalah untuk model pendidikan sebagai berikut;

1. Model pendidikan e-learning, yaitu perpaduan metode tatap muka dengan metode online. Saat ini e-learning lebih banyak digunakan karena sifatnya efektif dan efisien.

2. Action learning, pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan

sumber daya organisasi pendidikan.

3. Sistem informasi akademik, untuk memenuhi kebutuhan organisasi pendidikan secara komputerisasi.17

SIM akan bersifat efektif apabila dapat membantu mencapai tujuan dan menyelesaikan masalah organisasi pendidikan. Organisasi pendidikan harus memahami kebutuhan yang diinginkan masyarakat dalam hal ini adalah wali murid siswa di SMP Al Islam Krian.

SMP Al Islam Krian telah mendobrak pengembangan Teknologi

Informasi Berbasis SMS Gateway. SMS Gateway adalah teknologi

mengirim, menerima dan mengolah SMS melalui komputer dan sistem

17Kumorotomo, Wahyudi, dan Kunkun Nur Fauzi. Sistem Informasi Manajemen. (Bandung:


(56)

45

komputerisasi. SMS Gateway memanfaatkan modem untuk server

pengiriman SMS. SMS memanfaatkan jaringan operator seluler untuk pengiriman SMS, service gammu sebagai software SMS Gateway, dan

database mysql yang di integrasikan dengan database.

Menurut penuturan Waka Humas selaku penanggung jawab pelaksana

SMS Gateway. Adanya SIM Berbasis SMS Gateway membantu pihak

lembaga pendidikan dalam mengontrol tingkat ketertiban siswa supaya terciptanya tujuan lembaga yang di harapkan selama ini.18

Dalam mengelola SMS Gateway membutuhkan kecekatan banyak

tangan dalam mengerjakannya. Untuk itu, dibutuhkan SIM supaya dapat mengelola layanan informasi yang dibutuhkan pelanggan. Dalam proses pengelolaan SIM berbasis SMS Gateway dibutuhkan beberapa persiapan

yang matang. Persiapan tersebut menyangkut; perencanaan, organisasi antar tim, dan pengendalian untuk dijadikan bahan evaluasi serta

pengembangan gateway lebih lanjut. Persiapan yang matang dalam

penerapan SMSGatewayakan memberikan kepuasan tersendiri bagi wali

murid dalam hal memperoleh layanan informasi akan ketertiban putra putrinya di sekolah.

18Waka Humas SMP Al Islam Krian, Hasil Wawancara, jam 09.00 WIB, Hari 23 November 2016,


(57)

Filename: BAB II FIX_FF7F3

Directory: C:\Users\fatih\AppData\Local\Temp\NitroPDF\nitroSession4412 Template: C:\Users\fatih\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title:

Subject:

Author: win8

Keywords: Comments:

Creation Date: 5/2/2017 6:31:00 AM Change Number: 3

Last Saved On: 5/2/2017 6:33:00 AM Last Saved By: win8

Total Editing Time: 2 Minutes

Last Printed On: 5/3/2017 11:01:00 AM As of Last Complete Printing

Number of Pages: 32

Number of Words: 4.557 (approx.)


(58)

6

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metodologi dengan pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu proses penelitian yang

menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati sehingga penulis mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui dan memahami

bagaimana Sistem Informasi Manajemen Sekolah BerbasisShort Message

Service(SMS)Gatewaydi SMP Al-Islam Krian Sidoarjo.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Maksud dari latar alamiah ialah supaya hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena dan memanfaatkan berbagai metode penelitian. Dalam penelitian kualitatif metode yang dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan penafsiran dokumen.1

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. Pengertian ini mempersoalkan dua aspek yaitu pendekatan penelitian yang digunakan adalah naturalistik sedang upaya dan tujuannya adalah memahami suatu


(59)

47

fenomena dalam suatu konteks khusus. Hal itu berarti bahwa tidak seluruh konteks dapat diteliti tetapi penelitian kualitatif dilakukan dalam suatu konteks yang khusus.2

Penelitian kualitatif mempunyai latar yang alami sebagai sumber penelitian dalam pengumpulan data. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif yang lebih mementingkan proses dari pada hasil secara induktif dan makna temuan merupakan hal yang paling esensial dalam rancangan kualitatif. Maksud penelitan kualitatif bersifat deskriptif ialah bahwa data maupun fakta yang telah dihimpun oleh peneliti kualitatif berbentuk kata atau gambar.3

Mendiskripsikan sesuatu berarti menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana suatu kejadian terjadi. Dalam menuangkan suatu tulisan, laporan penelitian kualitatif berisi kutipan-kutipan dari data atau dari fakta yang telah diungkap di lokasi penelitian untuk selanjutnya peneliti memberikan ilustrasi yang utuh dan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMP Al Islam yang terletak di Jl. Kyai Mojo 18 Jeruk Gamping Krian Sidoarjo karena didasarkan beberapa pertimbangan.

2Ibid hal 6.

3Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur,Metodologi Penelitian Kualitatif,(Yogyakarta: Ar Ruzz


(60)

48

SMP Al Islam Krian memiliki komitmen tinggi terhadap penguasaan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi dengan landasan iman dan taqwa. Bentuk komitmen dan kerja keras dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi adalah dibuktikannnya dengan menyediakan

dukungan sumber informasi berupa Short Message Service (SMS)

Gateway

C. Sumber Data dan Informan Penelitian

Bila dilihat dari sumber data, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian.

Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru. Adapun data primer diperoleh melalui beberapa sumber, yaitu;

1. Kepala sekolah, untuk menggali data tentang profil sekolah dan data yang berkaitan tentang perencanaan strategis adanya program SMS


(61)

49

jika dikaitkan dengan pengembangan teknologi informasi yang berkembang pesat di dalam dunia pendidikan.

2. Waka Humas, data yang digali menyangkut tentang penerapan SIM berbasis SMS Gateway yang meliputi input data, pemrosesan data,

output data, penyimpanan data hingga dalam pengendalian sistem informasi.

3. Wali kelas, salah satu pihak yang dilibatkan dalam penggunaan

Sistem Informasi Manajemen Sekolah Berbasis Short Messages

Services (SMS)Gateway.

Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

D. Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat yang penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai

instrumen harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap

melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi

terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap


(62)

50

bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya.4

Melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Penelitian kualitatif sebagai human instrument,

berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan.

Adapun bukti atau data untuk keperluan penelitian. Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:5

1. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap jalannya kegiatan Sistem Informasi Manajemen Sekolah dengan menggunakan SMS

Gatewayyaitu meliputi proses penginput data, memproses pengolahan

data, dan proses pengiriman informasi kepada orang tua siswa, wali kelas dan guru bidang study.

2. Dokumentasi, merupakan teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen, buku referensi dan laporan-laporan, serta hasil pendataan yang dianggap mendukung serta melengkapi hasil penelitian yang dilakukan.

3. Wawancara, yaitu peneliti melakukan tanya jawab langsung kepada informan guna menggali informasi yang relevan dengan tujuan

4Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2015) hal 305-306.

5Lexi J Moleong,Metodologi Penelitian Kualitataif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hal


(63)

51

penelitian. Dalam penelitian ini jenis wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tak terstruktrur. Artinya wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematika dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam wawancara ini subjek utamanya adalah Kepala Sekolah SMP Al Islam Krian. Selain itu juga beberapa subjek penunjang yang berkontribusi dalam memperoleh

data mengenai Sistem Informasi Manajemen Berbasis Short Message

Service(SMS)Gatewayyang ada di SMP Al Islam Krian.

E. Prosedur Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematika data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan ata ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh penulis maupun orang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Dalam hal ini Nasution menyatakan “Analisis telah mulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung sampai penulisn hasil penelitian. Analisis data menjadi


(64)

52

pegangan bagi bagi penelitian selanjutnya yang dapat dikembangkan menjadi teori grounded.

Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu : datareduction, datadisplay, danconclusion.6

1. DataReduction(Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti : merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti : komputer , dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi, maka peneliti merangkum, mengambil data yang penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak penting dibuang.

2. DataDisplay(Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan data. Display data dalam penelitian kualitatif bisa


(65)

53

dilakukan dalam bentuk : uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,flowchartdan sebagainya.

Miles dan Huberman menyatakan : “the most frequent form of display data for qualitative research data in the pas has been

narative tex” artinya : yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa grafik, matriks,network(jejaring kerja).7

Fenomena sosial bersifat kompleks, dan dinamis sehingga apa yang ditemukan saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama di lapangan akan mengalami perkembangan data. Peneliti harus selalu menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetik itu berkembang atau tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi teori

yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara

induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus menerus. Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut menjadi pola yang baku yang tidak lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada laporan akhir penelitian.

3. Conclusing Drawing/ verification

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan


(66)

54

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).

F. Keabsahan Data

Dalam cara pengujian kredibilitas data terdapat bermacam-macam cara, diataranya adalah : perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus

negative, dan membercheck. Dalam pengujian ini Peneliti memilih

triangulasi.

Trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan trianggulasi, maka peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Adapun macam-macam trianggulasi adalah sebagai berikut; 1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.


(1)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

SIM berbasis SMS Gateway adalah kombinasi dari orang-orang yang berkecimpung di dalam manajemen dengan bantuan teknologi informasi. Di SMP Al Islam Krian, Pemakai Internal SIM berbasis SMS Gateway terdiri dari tiga tingkatan manajemen diantaranya; Pimpinan Sekolah, Waka Humas, BK dan Wali Murid.

Tahapan SIM di SMP Al Islam Krian terdiri dari tahap observasi, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, dan tahap maintenance

sistem.Tahap observasi sistem di SMP Al Islam Krian dilakukan oleh seorang analyst sistem. Analyst sistem adalah seseorang yang ahli dalam bidang IT dalam program aplikasi Gateway. Dalam menyiapkan rancangan sistem, seorang Analyst Sistem sekedar menerima apa yang diinginkan pihak sekolah. Dalam mengevaluasi konfigurasis sistem. Pihak yang bekerjasama dengan sekolah mengadakan suatu presentasi yang memuat langkah-langkah pengoperasian, gambaran kelebihan dan kelemahan dari adanya aplikasi

Gateway sehingga kedepannya berdampak pada kepuasan pelanggan pendidikan. Analisis sistem yang diinginkan pihak sekolah meliputi fitur-fitur yang diperlukan oleh sekolah, yang meliputui fitur-fitur absensi siswa, keuangan, pemberitahuan/ undangan. semua rancangan sistem dilakukan oleh pihak luar, sedangkan sekolah hanya memonitoring. Tahap implementasi sistem di SMP Al Islam Krian terdiri dari dua tahapan;


(2)

103

instalasi dari peralihan sistem lama ke sistem baru dan running program. Instalasi sistem lama ke dalam sistem baru ialah mulai dari jurnal manual masuk ke dalam layanan pengembangan teknologi berupa SMS Gateway. Tahap maintenance sistem yang dilakukan oleh SMP Al Islam Krian yaitu dengan cara mendatangkan seorang teknisi.

Sedangkan tahap perencanaan informasi SIM berbasis SMS Gateway

dimulai pada tahap ide yang berasal dari semua staf, dari ide tersebut dilakukannnya rancangan perencanaan. Perencanaan tersebut memuat meliputi aplikasi sistem yang diinginkan pihak sekolah. Sedangkan design, pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak luar. Aplikasi sistem yang memuat kehadiran siswa, laporan per kelas, dan laporan persiswa dioperasikan oleh administrator gateway. pengontrolan dilakukan saat terjadinya gangguan internet dan evaluasi dilakukannya saat adanya suatu peningkatan setelah adanya layanan SMS Gateway. Pengelolaan SIM berbasis SMS Gateway dimulai saat siswa melakukan check lock fingerprint

sampai dengan laporan SMS secara otomatis terkirim di masing-maing handphoneWali Murid.

Penerapan SIM berbasis SMS Gateway terdiri dari beberapa siklus. Pengumuman penerapan dilakukan saat pendaftaran siswa baru dan saat Wali Murid dikumpulkan pada suatu rapat. Mendapatkan sumber daya


(3)

104

berasal dari pihak sekolah yang meliputi perangkat keras, fingerprint, dan jaringan internet. Masuk kedalam sistem berarti masuk ke dalam pelaksanaan SIM berbasis SMS Gateway.

Adapun kelebihan SMS Gateway ialah orang tua merespon informasi dengan tepat waktu sedangkan kelemahannya banyak anak yang menyalagunakan penggunaan finferprint sehingga berdampak pada ketidakvalidan informasi SMS Gateway.

B. Saran

Adapun saran terhadap SIM berbasis SMS Gateway yang telah diterapkan di SMP Al Islam Krian adalah sebagai berikut:

1. Sebelum mengimplementasikan SIM berbasis SMS Gateway diadakan suatu pelatihan terdahulu.

2. Menambah Administrator SIM berbasis SMS Gateway mengingat banyaknya wewenang yang harus dikerjakan dalam proses pelaksanaan SIM.

3. Untuk peneliti berikutnya diharapkan dapat mengembangkan SIM

berbasis SMS Gateway lebih lanjut dengan menambahkan beberapa fungsi yang dapat membuat sistem ini menjadi lebih baik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Afrina, Mira dan Ali Ibrahim. 2015.Pengembangan Sistem Informasi SMS Gateway Dalam Meningkatkan Layanan Komunikasi Sekitar Akademika Fakultas Ilmu Komputer Unsuri. Vol 7 No 2 Oktober 2015.

Darmawan, Deni. 2013.Sistem Informasi Manajemen.(Bandung: Remaja Rosdakarya).

Effendi, M Affan dan Bambang Eka Purnama. 2012.Perancangan Sistem Layanan Akademik Berbasis Short Message Service. Vol 8 No 2 Agustus 2012.

Faizal, M. 2008.SIM Jaringan. (Malang: Uin Malang Press).

Ghony, Djunaidi dan Fauzan Almanshur. 2012.Metodologi Penelitian Kualitatif.

(Yogyakarta: Ar Ruzz Media).

Hidayanto, Dafit Nur.Perancangan Sistem Informasi Tata Tertib Siswa Pada SMP Negeri 1 Jepara Dengan Menggunakan SMS Gateway,Vol 2 No 1 Maret 2013.

Kumorotomo, Wahyudi dan Kunkun Nur Fauzi. 2013.Sistem informasi Manajemen. (Bandung: Remaja Rosdakarya).

Maulana, Sofyan. 2015.5 Proyek Populer SMS Gateway. (Bogor: Kompas Gramedia).


(5)

Nurlaela, Fetty. 2013.Aplikasi SMS Gateway Sebagai Sarana Penunjang

Informasi Perpustakaan Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Arjosari, Vol 2 No 4 Oktober 2013.

Rochaety, Eti dan Pontjorini Rahayuningsih. 2005.Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara).

Rosidi, Romzi Imron. 2004.Membuat Sendiri SMS Gateway (ESME) Berbasis Protokol SMPP. (Yogyakarta: Andi Offset).

Sugiyono. 2015.Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Alfabeta). Susila, Candra Budi dan Ramadhian Agus Triyono.Sistem Informasi Nilai

Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan. Vol 7 No 3 2015.

Qader, Maher Abdel.Using Short Message Service. Vol 1 No 2 2011.

Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014.Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. (Yogyakarta: Graha Ilmu).


(6)

✁ ✂✄☎ ✆✝✞☎ ✟ ✠ ✡✁ ☛ ✡☞✌ ✍ ✎☛ ✡✏✡✑ ✒E✒✓ ✓

D✂✔☎ ✕ ✖ ✗✔✘: C:✙ ✍ ✚☎ ✔✚✙ ✛✝✖ ✂✜✙A✢ ✢D✝✖ ✝✙ ✣✗✕ ✝✄ ✙ ☛☎✞✢✙ ✤ ✂✖ ✔✗✌DF✙ ✆✂✖✔✗✎ ☎ ✚✚✂✗ ✆✥ ✦✧ ✓ ☛☎✞✢✄ ✝✖☎: C:✙ ✍ ✚☎ ✔✚✙ ✛✝✖ ✂✜✙A✢ ✢D✝✖ ✝✙ ☞✗✝✞ ✂✆★ ✙ ✩ ✂✕✔✗✚✗✛✖✙ ☛☎ ✞ ✢✄ ✝✖☎ ✚✙ ✤ ✗✔✞✝✄ ✪ ✫✗✖ ✞ ☛ ✂✖✄☎:

✎ ✬✭✮☎✕✖:

A✬✖ ✜✗✔✟ ✯ ✂ ✆8

✏☎ ✘✯ ✗✔✫✚: C✗✞ ✞☎ ✆✖ ✚✟

C✔☎✝✖✂✗ ✆ D✝✖☎: ✥✰✧ ✰ ✓ ✦✱7 ✱✱:✒7:✦ ✦ A✩

C✜✝✆★ ☎✤✬✞ ✭☎ ✔: ✱

✣✝✚✖✎ ✝✲☎✫✳ ✆: ✥✰✧ ✰ ✓ ✦✱7 ✱✱:✒7:✦ ✦ A✩ ✣✝✚✖✎ ✝✲☎✫ B✘: ✯ ✂ ✆8

☛ ✗✖ ✝✄ E✫✂✖ ✂✆★☛ ✂✞☎: ✦✩✂✆✬✖☎✚

✣✝✚✖✌ ✔✂ ✆✖☎✫✳ ✆: ✥✰✧ ✰ ✓ ✦✱7 ✱✦:✒9:✦ ✦ A✩ A✚✗ ✛✣ ✝✚✖ C✗✞ ✢✄☎ ✖☎✌ ✔✂ ✆✖✂ ✆★

✤✬✞ ✭☎ ✔✗✛✌ ✝★ ☎✚✟ ✓ ✤✬✞ ✭☎ ✔✗✛✴✗✔✫✚: ✓ ✥8