MAKNA KONTEKSTUAL TEKURERU DAN TEYARU DALAM NOVEL BOTCHAN | Wiyatasari | KIRYOKU 15457 37295 1 PB

MAKNA KONTEKSTUAL ~TEKURERU DAN ~TEYARU
DALAM NOVEL BOTCHAN
Reny Wiyatasari
reny.wiyatasari@gmail.com

Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini adalah makna kontekstual ~tekureru dan
~teyaru (~teageru) dalam novel Botchan. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling dari novel Botchan karya
Natsume Sooseki. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik catat.
Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis komponensial.
Dari hasil analisis diketahui bahwa makna yang terkandung pada
~tekureru, di samping makna yang bersifat /menyenangkan/bermanfaat dan tidak
menguntungkan/menimbulkan kerugian, juga menyatakan makna berterima kasih..
Sementara itu, makna yang terkandung dalam pemakaian ~teyaru (~teageru), di
samping bersifat menguntungkan/menyenangkan, juga untuk menyatakan ekspresi
kemarahan atau kejengkelan, sehingga tindakan yang dilakukan penutur memberi
pengaruh yang tidak menguntungkan/baik bagi mitra tutur atau O3.
Kata kunci : ~tekureru, ~teyaru (~teageru)

Abstract

The problem in this research is the contextual meaning of ~tekureru and
~teyaru (~teageru) usage. This research is a descriptive case study on Japanese
novel of Botchan which applied purposive sampling. The data were collected by
employing observation method through note-taking techniques. The data were
analysed by using componential analysis of Spradley.The result of research shows
that : ~tekureru and ~teyaru (~teageru) have beneficial meaning and
disadvantageous meaning. The supporting verb of ~tekureru have beneficial
meaning and disadvantageous meaning beside thanking meaning.. The usage of
supporting verb ~teyaru (~teageru) not only has beneficial meaning, but also
have disadvantageous meaning when it’s usage give a bad influence on listener or
on 3 p.
keyword : contextual meaning ,~tekureru, ~teyaru (~teageru), beneficial

meaning, disadvantageous meaning
A.

harus dipahami oleh pembelajar bahasa

Pendahuluan
bahasa


asing, yaitu perbedaan karakter bangsa

struktur,

sebagai pemakai bahasa dari suatu

terdapat juga perbedaan lainnya yang

bahasa. Tentang karakter bangsa ini,

Dalam
asing,

selain

pembelajaran
perbedaan

pada


(dan juga menerima) barang atau jasa

masalah kosakata (kata) atau goi. Salah

ternyata akan dibedakan berdasarkan

satu goi yang menarik untuk diangkat

pelakunya.

dalam

ditemukan dalam bahasa Indonesia.

salah

satu

fokusnya


penelitian

adalah

ini

adalah

kata

Karateristik

Sedangkan

dan kureru. Dalam bahasa Indonesia,

perubahan pelaku akan membedakan

kedua


bentuk kata kerja yang digunakan.

tersebut

sama-sama

Verba

memiliki arti memberi. Dalam bahasa

yang

bahasa

tidak

berkategori verba, yaitu yaru (ageru)

verba


dalam

ini

Inggris,

terkait

dengan

Jepang, kedua verba ini bisa berdiri

tindakan memberi dalam bahasa Jepang

sebagai verba utama atau hondoushi

dibedakan dengan memfokuskan pada

dan sebagai verba bantu atau pelengkap


arah perbuatan atau tindakan, apakah

atau hojodoushi. Sebagai hondoushi,

kepada pemberi atau kepada penerima

yaru atau ageru dan kureru (termasuk

(barang atau jasa). Dalam hal tindakan

morau

memberi,

‘menerima’)

merupakan

misalnya,


dalam

suatu

kelompok atau bentuk-bentuk kata

kalimat dengan A berperan sebagai

yang mempunyai karateristik, yaitu

pemberi

menggambarkan peristiwa yang sama

penerima, maka digunakan verba ageru

dari sudut pandang yang berbeda.

‘memberi’. Namun, apabila perbuatan


Sementara itu, sebagai verba bantu atau

memberi tersebut ditujukan kepada

pelengkap, verba-verba di atas dalam

penutur (saya) atau kepada seseorang

kalimat

yang merupakan orang dekat atau

akan

(~teageru)

berbentuk

dan


menggambarkan
perbuatan

atau

menyenangkan

~teyaru

~tekureru

dan

memberi-menerima
tindakan

yang

(menguntungkan).


dan

kelompok

B

adalah

saya,

sebagai

maka

akan

menyebabkan verba untuk A yang
berperan sebagai pemberi berubah
menjadi kureru ‘memberi’.
Pada

Dalam kalimat verbal bahasa Jepang,

bahasa

pada umumnya verba (yang digunakan)

ungkapan

tidak dibedakan berdasarkan perubahan

menggambarkan

pelakunya

(dan juga menerima) barang hanya

berdasarkan
khusus

(tidak

ada

gender).
untuk

menggambarkan

pembedaan
Akan

verba
tindakan

tetapi,
yang
memberi

dalam

Indonesia,

kalimat

tindakan

yang

memberi

digambarkan secara objektif, yaitu
dengan

adanya

fakta

perpindahan,

namun tidak terlihat ada penjelasan

yang menyatakan arah perbuatan dan

penelitian hanya pada verba yaru

kepada

(ageru)

siapa

perbuatan

tersebut

dan

kureru

yang

berdiri

ditujukan. Persamaan antara bahasa

sebagai verba pelengkap atau bantu

Indonesia dengan bahasa Jepang terkait

(hojodoushi).

dengan verba memberi ini adalah

B. Pembahasan

keduanya diikuti oleh kata berkategori

Metode yang digunakan dalam

nomina dengan syarat verba ageru dan

penelitian ini adalah metode deskriptif

kureru berdiri sebagai hondoushi atau

kualitatif.

verba utama. Sementara itu, saat kedua

ditentukan

verba tersebut berdiri sebagai verba

bertujuan (teknik purposive sampling).

pelengkap, maka akan dekat maknanya

Sampel dipilih sesuai tujuan penelitian

dengan afiks me-kan, misalnya pada

untuk memperoleh data penelitian yang

kalimat

tepat dan dapat mewakili data yang

‘Ayah

membelikan

adik

Sampel

berdasarkan

diharapkan

mainan’.

penelitian

dalam

ini

sampling

penelitian.

Berbagai karateristik atau ciri

Pengumpulan data dilakukan dengan

khas verba memberi bahasa Jepang di

menggunakan metode simak dengan

atas tidak kita dijumpai dalam bahasa

teknik catat. Selanjutnya data yang

Indonesia, dan hal ini tentu saja

terkumpul di analisis menggunakan

menjadi

teknik analisis komponensial menurut

kesulitan

tersendiri

bagi

mahasiswa yang mempelajari bahasa

Spradley

Jepang. Oleh karena

domain, analisis taksonomi, analisis

itu,

melalui

(1980),

penelitian ini, penulis memfokuskan

komponensial,

pada makna kontekstual kedua verba di

budaya.

meliputi

dan

analisis

analisis

tema

atas, dan sebagai lokasi penelitian

Verba yaru (ageru) dan kureru

digunakan data yang diambil dari novel

sama-sama memiliki arti memberi.

Botchan

Sebagai verba bantu atau pelengkap,

karya

Natsume

Sooseki,

karena di dalamnya terdapat banyak

kalimat

tuturan menggunakan

bantu

~teyaru dan

yang
kureru

menggunakan
(dan

juga

verba
morau)

~tekureru dan ini dipandang sesuai

mengesankan perasaan pribadi pihak

untuk menjawab permasalahan terkait

penerima perbuatan, seperti rasa terima

dengan makna kontekstual. Dalam

kasih atau penghargaan, harapan, dan

penelitian ini, penulis akan membatasi

sebagainya (Ooe, 1975 : 51), sehingga

bila digunakan dalam percakapan akan

yaru.

memberikan kesan sopan. Sebaliknya,

antarpenutur juga menjadi penentu

kalimat

seseorang

yang

menggunakan

verba

Di

samping

itu,

untuk

kedekatan

memilih

yaru

akan

bantu ageru dan yaru menyiratkan

menggunakan

atau

ageru.

makna ada hak bagi pelaku perbuatan

Meskipun penggunaan verba bantu

untuk mendapatkan rasa terima kasih

~teyaru (~teageru) menyatakan adanya

dari penerima perbuatan. Sementara itu, makna menguntungkan, namun dalam
Iori, et al (2000: 111) menyatakan

penggunaannya ada juga yang tidak

bahwa verba bantu ~teageru dan

menyatakan

~tekureru

untuk

adakalanya digunakan dalam situasi

menyatakan bahwa perbuatan yang

adanya pengaruh buruk yang dirasakan

digunakan

dilakukan oleh subjek, menurut penutur, oleh

keuntungan,

penutur.

Di

justru

samping

itu,

yang

pemakaian verba bantu yaru juga

mengandung makna menguntungkan

merupakan ekspresi kemarahan dan

bagi pasientif.

kadang-kadang

digunakan

dengan

kalimat

menyatakan

makna

merupakan

suatu

perbuatan

Terkait dengan kepada siapa
tindakan

atau

perbuatan

tersebut

ditujukan,

memberi

verba

yang

kebencian pada lawan bicara
Dari

ageru

hasil

analisis

dengan

adanya

mengacu pada pengertian yang sudah

perpindahan dari posisi rendah ke

dipaparkan di atas, maka berikut akan

posisi lebih tinggi, sedangkan yaru

dipaparkan makna kontekstual yang

menggambarkan

terkandung dalam pemakaian verba

mengandung

makna

perpindahan

dari

posisi tinggi ke posisi rendah. Namun

bantu

~tekureru

dan

~teyaru

demikian, penggunaan yaru atau ageru

(~teageru). Berikut adalah penjelasan

tidak ada batasan yang jelas karena

dari hasil analisis data.

tergantung dari setiap individu yang

4.1.

Makna Pragmatis Ungkapan

menggunakan. Pada orang-orang yang

~tekureru

menyayangi hewan peliharaan, mereka

Berdasarkan

akan cenderung menggunakan ageru,

diketahui setidaknya ada tiga

sedangkan bagi mereka yang tidak

makna kontekstual pemakaian

menyukai hewan, seperti buaya atau

~tekureru pada novel Botchan.

serangga, ada juga yang menggunakan

Makna tersebut didasarkan atas

hasil

analisis,

konteks serta peserta tutur yang

adalah uraiannya :

君が来てくれてから、前任
者の時代よりも成績がよく
あがって
‘Setelah kamu datang, prestasi

Memiliki makna sesuatu hal

jadi

yang

sebelumnya’

terlibat dalam tuturan. Berikut

a.

menguntungkan;

bermanfaat;
untuk

lebih

baik

dari

menyenangkan

penutur,

penutur

jauh

atau

untuk

O3

yang

dan

diposisikan sebagai orang dekat
(uchinohito), atau untuk penutur
sekaligus mitra tuturnya. Di

Contoh data (5)
その代りが古賀君よりも多少低給
で来てくれる
‘Dan penggantinya mau datang
dengan gaji sedikit lebih rendah
daripada
gaji Pak Koga’.

samping itu, pemakainnya juga

Pada contoh (1) dan contoh (2),

menyiratkan perasaan terima

penutur (Botchan) menceritakan

kasih.

kepada mitra tutur (pembaca)

Contoh (1)

tentang

この婆さんがどういう因縁か、お
れを非常に可愛がってくれた
‘Dan nenek ini, entah apa alasannya,

dilakukan O3 (Kiyo) untuk

sangat menyayangiku’

hal yang dilakukan tersebut

apa

yang

dirinya. Karena bagi penutur,

mengandung
Contoh data (2) :
おれが行くたびに、居りさえすれ
ば、何くれと款待なしてくれた
Setiap ke rumahnya, dia pasti
melayaniku
dengan
penuh
perhatian

sudah

membuat

kebaikan

dan

penutur

merasa

maka

penutur

diperhatikan,

menggunakan ~tekureru saat
mengungkapan

tindakan

‘menyayangi’ dan ‘melayani
Contoh data (3)
「君が来たんで生徒も大いに喜ん
でいるから、
奮発してやってくれたまえ」と今
度は釣にはまるで縁故もない事を
云い出した
‘Karena kamu datang ke sini, muridmurid
pun
jadi
senang.!
Bersemangatlah
Kali
ini
dia
berbicara hal yang sama sekali tidak
ada hubungannya dengan memancing.

dengan penuh perhatian’ yang
telah

O3

untuk

dirinya. Demikian juga pada
contoh

(3),

menggunakan

penutur
ungkapan

~tekureru
(funpatsushiteyattekutamae)
yang

Contoh data (4)

dilakukan

tersusun

dari

verba

funpatsuyaru

+

penutur bekerja. Pada contoh

~tekureru.

Dalam konteks di atas kata

(4),

funpatsusuru

~tekureru

sendiri

berarti

penggunaan

ungkapan

mengesankan

mengeluarkan

perasaan terimakasih penutur

uang/loyal. Sesuai konteks di

atas kedatangan mitra tuturnya,

atas,

sedangkan pada contoh (5),

berani

funpatsuyaru

bisa

diartikan mitra tutur (pelaku)

penggunaannya

bekerja/mengajar

dengan

makna tindakan O3 merupakan

siswa.

sesuatu yang menguntungkan

adanya

bagi penutur, termasuk pihak

~kuretamae

sekolah. Dalam konteks ini,

loyalitas

untuk

Selanjutnya

para

dengan

penambahan
mengandung

maksud

sekolah adalah uchinohito dari

bahwa

penutur.

penutur meminta mitra tuturnya
untuk

mengajar

para

mengandung

siswa

dengan loyalitas, dan tindakan

b.

Memiliki makna bahwa apa

mitra tututnya tersebut akan

yang terjadi atau apa yang

menyenangkan/menguntungkan

dilakukan oleh seseorang tidak

penutur.

sesuai dengan harapan penutur,

Sesuai

penggunaan

konteksnya,

~yattekuretamae

atau

mengandung

makna

menandakan

penutur merasa kecewa atas

bahwa ia memposisikan dirinya

perbuatan seseorang, dan data

di atas mitra tuturnya.

yang

oleh

penutur

Selanjutnya,

pada

ditemukan

dengan bentuk negatif ~NAI

contoh (4) dan (5), sesuai

atau ~NAKATTA

dengan konteksnya, kedatangan

Contoh (6) :

mitra tutur (Botchan) untuk
mengajar

telah

membuat

prestasi para siswa meningkat

ditandai

おやじはちっともおれを可愛がっ
てくれなかった
‘Ayah
sama
sekali
tidak
menyanyangiku’

dan kedatangan O3 (pengganti
Guru Koga) untuk mengajar

Sesuai konteksnya, tuturan di

meskipun dengan gaji yang

atas

murah ke sekolah

(Botchan)

tempat

diungkapkan
saat

penutur

menceritakan

kisahnya terkait sikap ayahnya
yang selama masih hidup tidak

君がもしここで乱暴を働いてくれ
ると、僕は非常に。迷惑する
‘Kalau kamu melakukan tindak

pernah sedikit pun memberikan

kekerasan

perhatian atau menyayanginya.

kesusahan’

di

sini,

aku

akan

Perhatian dan kasih sayang
justru didapatkan Botchan dari

Konteks tuturan di atas adalah

pelayannya, Kiyo. Sementara

penutur (Kemeja Merah) berbicara

Ayahnya

menyayangi

dengan mitra tuturnya (Botchan) di

Penggunaan

ruang guru. Botchan yang merasa

lebih

kakaknya.
~tekureru

dalam

bentuk

jengkel

mengatakan

akan

~tekurenakatta yang menempel

mengadukan apa yang dikatakan

pada verba bermakna positif

oleh Kemeja Merah kemarin pada

kawaigaru

Landak (guru kepala). Mendengar

‘menyayangi’

mengandung
penutur

maksud

bahwa

merasa

kecewa

hal

tersebut,

berusaha

Kemeja

meredam

Merah

kemarahan

terhadap O3 (Ayahnya) karena

Botchan dan mengingatkan bahwa

sebagai

Botchan

tindakan

berharap

menimbulkan

anak

sesungguhnya

Botchan

tersebut

keonaran.

bisa

Melalui

perhatian dan kasih sayang dari

tuturan dengan ekspresi ~tekureru

ayahnya, namun kenyataannya

penutur

bermaksud

tidak

bahwa

tindakan

sesuai

dengan

yang

menyatakan
yang

akan

dilakukan oleh mitra tuturnya akan

diharapkan.

merugikan atau memberikan efek
c.

Memiliki

makna

yang

tidak baik bagi penutur.

berkesebalikan dengan makna
pertama

di

kontekstual
ketiga

atas.

Makna

~tekureru

adalah

yang

perbuatan

4.2.

Makna

yang

Terkandung

dalam

Ungkapan

~teyaru/~teageru

seseorang akan merugikan atau

Berdasarkan

memberi efek tidak baik untuk

diketahui

penutur.

~teyaru (~teageru) pada novel

Contoh (7) :

hasil
bahwa

analisis,
ungkapan

Botchan

memiliki

Kiyo, maka itu akan membuat

makna

Kiyo merasa tenang dan tidak

sebagai berikut :

menguatirkan kondisi Botchan,
a.

Bahwa suatu tindakan yang

atau dengan kata lain tindakan

dilakukan oleh penutur bersifat

Botchan akan membuat Kiyo

menguntungkan/

senang. Sedangkan tuturan (9)

bermanfaat/menyenangkan

dilatari

oleh

mitra tuturnya.

penutur

menyatakan

Contoh data (8)

mitra tutur untuk menukarkan

konteks

saat

kepada

uang yang bau setelah jatuh di

難船して死にやしないかなどと思
っちゃ困るから、奮発して長いの
を書いてやった
‘Aku
juga
tidak
ingin
dia
menganggapku mati akibat kapal
uapku tenggelam, maka aku berusaha
menulis surat yang cukup panjang’.

kloset. Ungkapan ~teagemasu
mengandung
apa

yang

penutur

maksud
akan

bahwa

dilakukan

adalah

demi

mitra

tuturnya

Contoh data (9)

kepentingan

ちょっとかいでみて臭いやと云っ
たら、それじゃお出 し な さ い 、
取り換えて来て上げますからと、
どこでどう胡魔化したか札の代り
に銀貨を三円持 って来た。
‘Ketika aku mengendusnya, “Ah
bau,” kataku. Dia lalu berkata, “Nanti
akan saya tukarkan. Entah di mana
dan bagaimana caranya, di kembali
dengan membawa uang logam senilai
tiga yen sebagai pengganti uang kertas
tadi’.

(Botchan) supaya uang yang
bau bisa tetap Botchan gunakan.
Penggunaan
bentuk

~teageru

formal

dalam

~teagemasu

menunjukkan bahwa penutur
memposisikan Botchan, tuan
mudanya,

lebih

tinggi

derajatnya.

Konteks tuturan (8) di atas
adalah saat penutur (Botchan)
berniat menulis surat kepada
Kiyo,

pelayannya.

Botchan

merasa perlu untuk mengabari
Kiyo agar tidak kuatir tentang
keadaannya. Melalui ~teyaru,
secara
mengandung

kontekstual,
maksud

bahwa

dengan menulis surat untuk

b.

Menyatakan

ekspresi

kejengkelan/kemarahan penutur,
sehingga
penutur

yang
akan

dilakukan
memberikan

pengaruh tidak baik atau tidak
menguntungkan
tuturnya.
Contoh data (10)

bagi

mitra

あした行って一銭五厘返してしま
えば借りも貸しもない。そうして
おいて喧嘩をしてやろう
‘Besok aku
akan
kembalikan
uangnyang satu setengah sen itu, maka
tak ada lagi utang budi. Sesudah itu,
aku akan mengajaknya berkelahi’

seperti

pengecut.

Karena

Botchan pernah ditaraktir es
sirop oleh si Landak, Botchan
berpikir

untuk

mengembalikannya supaya ia
tidak punya lagi hutang budi

Contoh data (11)
ある日の夕方 折り戸の影に隠れて、
とうとう勘太郎を捕まえてやった
‘Pada
suatu
sore,
dengan
bersembunyi di balik pintu dorong
pagar, aku berhasil memergokinya’

pada si Landak. Penggunaan
~teyaru dalam bentuk ~teyaroo
menggambarkan

niat

kuat

penutur mengajak O3 untuk
berkelahi suatu saat. Demikian

Contoh data (12)

juga pada contoh data (12),
今日学校へ行ってみんなにあだな
をつけてやった。
‘Hari ini aku pergi ke sekolah
dan memberikan julukan pada
setiap guru
yang ada’.

Contoh data (13)

yaitu

saat

Botchan

dalam

suratnya kepada Kiyo bercerita
tentang rekannya, para guru di
sekolah yang masing-masing ia

すると東京はよい所でございまし
ょうと云ったから当り前だと答え
てやった.
“Tokyo
tempat
yang
bagus”,
dia berkata. “Memang bagus’,
balasku.

beri

Sesuai

situasinya,

tidak suka Botchan karena saat

penggunaan ungkapan ~teyaru

awal memperkenalkan diri di

pada

ruang guru, Botchan menerima

konteks

contoh

(10)

mengunkapkan
jengkel

(13)

perasaan

atau

dirasakan

sd

marah

penutur

yang

terhadap

julukan,

karbitan, si

ada

si

mata

landak, kemeja

merah, dsb. Pemberian julukan
itu tidak lepas dari perasaan

perlakuan

dan

sikap

dari

beberapa guru yang dirasakan
menyebalkan.

mitra tutur atau O3. Sebagai
contoh

adalah

data

(10).

C. SIMPULAN

Konteksnya

adalah

ketika

Dari analisis data yang terdapat

Botchan

mengungkapkan

dalam novel Botchan karya Natsume

kemarahan terhadap si Landak

Souseki

yang

ungkapan atau ekspresi ~tekureru dan

dianggapnya

bersikap

bisa

disimpulkan

bahwa

~teyaru (~teageru) secara mendasar

Jepang yang menganut konsep uchi-

mengandung dua makna, yaitu makna

soto.

yang

pembelajar memahami konsep uchi-

baik/

perasaan

itu,

penting

bagi

soto ini agar mudah dalam mempelajari

menguntungkan/menyenangkan
(mengekspresikan

Karena

terima

dan menggunakan bahasa Jepang.

kasih) penutur atau penutur dan O3,
dan makna yang tidak baik atau
merugikan
tersebut

penutur.
sangat

Makna-makna

tergantung

pada

konteks pemakaiannya. Karena itu,
selain

makna-makna

dijabarkan

di

yang

bab

sudah

pembahasan

dimungkinkan juga untuk diketemukan
makna-makna lainnya. dalam sumber
data yang berbeda.
Bila dipandang dari sisi budaya,
maka diketahui bahwa kedua verba di
atas mewakili gambaran masyarakat

Makino, Seiichi. 1996. Uchi to Soto

DAFTAR PUSTAKA
Edi Subroto, D. 2007. Pengantar
Metode Penelitian Linguistik

Bunka de

Struktural.

Aruko.

Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Iori

no Gengobunkagaku: Bunpou o

Isao

et

al.

2003.

Nihongonoshikumi.

Iori, Isao et al. 2000. Nihon-go
Bunpou

Yasahii
Kuroshio

Shuppan. Tookyoo
Spradley, James P. 1980 Participant
Observation.

Holt,

Rinehart,

and Winston.

The

United

States of America

Kiru. Toukyou.

Handobukku.

Toukyou :
Suriiee Nettowaaku
----------------. 2001. Nihongo Bunpou
Handobukku. Toukyou :
Suriiee Nettowaaku.