Seminar Kaizen 2012 mpdf
SYNCORE - always deliver value
Seminar Kaizen 2012
posted by admin on May 2, 2012
Prospek perekonomian Indonesia yang terus positif ditengah krisis keuangan Eropa dan Amerika
Serikat, membuat arus investasi asing ke Indonesia mengalir deras. Akibatnya pemain lokal saat
ini seolah terkepung oleh pemain-pemain asing yang jauh lebih berpengalaman dan bermodal
besar. Tengok saja untuk industry ritel di Indonesia, 28 jaringan peritel modern menguasai
hampir 30% pangsa pasar, dibandingkan dengan 17.1 juta pedagang mengusai 70%. Jumlah ini
tentu sangat timpang, karena rata-rata peritel modern per tahun mendapatkan omzet 2.7 triliun
sedangkan pedagang tradisional hanya mendapatkan 9.1 juta per tahun atau Rp764 ribu per
bulan. Semakin lama tren tersebut semakin mengkhawatirkan, sehingga pedagang tradisional
maupun pemain lokal, yang kebanyak berupa UKM, dituntut harus berinovasi agar tetap bisa
bertahan.
Salah satu aspek yang sangat lemah dari pemain lokal dan UKM adalah manajemen, terutama
manajemen keuangan. Sangat jarang UKM memiliki laporan keuangan yang akurat dan lengkap.
Hal ini berimbas pada pola pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan (feeling),
lemahnya akses ke dunia perbankan dan jalannya bisnis lebih berdasarkan pada orang bukan
system. Masalah tersebut cukup kompleks untuk diatasi, karena akar masalah tidak adanya
laporan keuangan di UKM paling tidak ada tiga, yaitu tidak adanya pengetahuan atau pedoman
penyusunan laporan keuangan (SOP), tidak adanya sistem yang mendukung dan tidak adanya
SDM yang kompeten. Hal ini jarang dipahami oleh para pemerhati UKM, sehingga banyak pola
pendampingan untuk UKM gagal, karena hanya mengatasi satu atau dua akar masalah saja.
Oleh karenanya, Business & Accounting Innovation Center FE UMY bekerjasama dengan Kaizen
Institute Jepang menyelenggarakan Seminar Kaizen : Membangun Wirausaha, Teknologi
Informasi dan Edukasi Perbankan untuk UKM pada hari Senin, 30 April 2012 di Gedung AR
Fachrudin B UMY. Kaizen Institute adalah lembaga yang bertujuan menularkan semangat dan
teknik Kaizen (perbaikan terus menerus) yang terbukti telah berhasil membawa industri rumahan
(home industry) Jepang menjadi perusahaan kelas dunia. Syncore Consulting yang turut berperan
serta dalam acara tersebut akan membagi metodologi dan tips kunci sukses implementasi IT di
UKM. Syncore Consulting juga akan membagikan software akuntansi SYNCORE Genio yang
dirancang khusus untuk UKM. Pada acara tersebut juga akan ada penandatanganan MOU antara
UMY dengan bank-bank lokal, antara lain BPD DIY, BMT Tamzis, BMT BIF, BPRS BDW, BPRS
BDS dan bank lainnya untuk kerjasama pendampingan UKM oleh mahasiswa.
Harapan dari Seminar tersebut adalah adanya strategi dan rumusan untuk penyelenggaraan
pelatihan wirausaha dan edukasi perbankan untuk UKM dan program pendampingan UKM yang
melibatkan kerjasama Bank dengan dunia pendidikan. Hal ini untuk mendukung strategi
menciptakan 1 juta wirausaha baru setiap tahun.
Tags: seminar, kaizen
Permalink | Comments (0) | Last updated on August 28, 2014
Seminar Kaizen 2012
posted by admin on May 2, 2012
Prospek perekonomian Indonesia yang terus positif ditengah krisis keuangan Eropa dan Amerika
Serikat, membuat arus investasi asing ke Indonesia mengalir deras. Akibatnya pemain lokal saat
ini seolah terkepung oleh pemain-pemain asing yang jauh lebih berpengalaman dan bermodal
besar. Tengok saja untuk industry ritel di Indonesia, 28 jaringan peritel modern menguasai
hampir 30% pangsa pasar, dibandingkan dengan 17.1 juta pedagang mengusai 70%. Jumlah ini
tentu sangat timpang, karena rata-rata peritel modern per tahun mendapatkan omzet 2.7 triliun
sedangkan pedagang tradisional hanya mendapatkan 9.1 juta per tahun atau Rp764 ribu per
bulan. Semakin lama tren tersebut semakin mengkhawatirkan, sehingga pedagang tradisional
maupun pemain lokal, yang kebanyak berupa UKM, dituntut harus berinovasi agar tetap bisa
bertahan.
Salah satu aspek yang sangat lemah dari pemain lokal dan UKM adalah manajemen, terutama
manajemen keuangan. Sangat jarang UKM memiliki laporan keuangan yang akurat dan lengkap.
Hal ini berimbas pada pola pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan (feeling),
lemahnya akses ke dunia perbankan dan jalannya bisnis lebih berdasarkan pada orang bukan
system. Masalah tersebut cukup kompleks untuk diatasi, karena akar masalah tidak adanya
laporan keuangan di UKM paling tidak ada tiga, yaitu tidak adanya pengetahuan atau pedoman
penyusunan laporan keuangan (SOP), tidak adanya sistem yang mendukung dan tidak adanya
SDM yang kompeten. Hal ini jarang dipahami oleh para pemerhati UKM, sehingga banyak pola
pendampingan untuk UKM gagal, karena hanya mengatasi satu atau dua akar masalah saja.
Oleh karenanya, Business & Accounting Innovation Center FE UMY bekerjasama dengan Kaizen
Institute Jepang menyelenggarakan Seminar Kaizen : Membangun Wirausaha, Teknologi
Informasi dan Edukasi Perbankan untuk UKM pada hari Senin, 30 April 2012 di Gedung AR
Fachrudin B UMY. Kaizen Institute adalah lembaga yang bertujuan menularkan semangat dan
teknik Kaizen (perbaikan terus menerus) yang terbukti telah berhasil membawa industri rumahan
(home industry) Jepang menjadi perusahaan kelas dunia. Syncore Consulting yang turut berperan
serta dalam acara tersebut akan membagi metodologi dan tips kunci sukses implementasi IT di
UKM. Syncore Consulting juga akan membagikan software akuntansi SYNCORE Genio yang
dirancang khusus untuk UKM. Pada acara tersebut juga akan ada penandatanganan MOU antara
UMY dengan bank-bank lokal, antara lain BPD DIY, BMT Tamzis, BMT BIF, BPRS BDW, BPRS
BDS dan bank lainnya untuk kerjasama pendampingan UKM oleh mahasiswa.
Harapan dari Seminar tersebut adalah adanya strategi dan rumusan untuk penyelenggaraan
pelatihan wirausaha dan edukasi perbankan untuk UKM dan program pendampingan UKM yang
melibatkan kerjasama Bank dengan dunia pendidikan. Hal ini untuk mendukung strategi
menciptakan 1 juta wirausaha baru setiap tahun.
Tags: seminar, kaizen
Permalink | Comments (0) | Last updated on August 28, 2014