KENDALA PEMUNGUTAN PAJAK DAN UPAYA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN WAJIB PAJAK | Ratnasari | Tata Arta 7437 15624 1 SM

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 96-106
Dewi Ratnasari, Siswandari, dan Elvia Ivada. Kendala Pemungutan Pajak dan Upaya
dalam Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak. Februari, 2016
KENDALA PEMUNGUTAN PAJAK DAN UPAYA DALAM MENINGKATKAN
KESADARAN WAJIB PAJAK
*Dewi Ratnasari, Siswandari, Elvia Ivada
*Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
dewiratnasari02290@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala pemungutan pajak
kabupaten atau kota dan upaya dalam meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk
membayar pajak di kota Surakarta sebagai pengayaan bahan ajar mata kuliah
perpajakan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UNS.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif kualitatif. Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive sampling (sampling bertujuan), sampel yang diambil
tidak ditekankan pada jumlah, melainkan lebih ditekankan pada kekayaan informasi
yang dimiliki anggota sampel sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data yang
digunakan adalah dengan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis
data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dengan model interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) sistem pemungutan
pajak daerah di kota Surakarta mengunakan Self Assesment System dan menggunakan
Office Assesment System. (2) kendala dalam pemungutan pajak daerah yaitu kurangnya
sumber daya manusia (SDM) dan masih kurangnya kesadaran wajib pajak untuk
membayar pajak daerah. (3) upaya Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
(DPPKA) Kota Surakarta dalam meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk membayar
pajak yaitu dengan cara melakukan penyuluhan mengenai pajak daerah kepada wajib
pajak dan dengan cara melakukan sosialisasi secara langsung dengan mengundang
wajib pajak ke Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota
Surakarta untuk memberikan pemahaman kepasa wajib pajak terkait dengan pajak
daerah. (4) materi bahan ajar tentang upaya dan kendala belum ada dalam mata kuliah
perpajakan yang diajarkan di Prodi Pendidikan Akuntansi.
Kata Kunci : Kendala, Upaya, Pajak Daerah
ABSRACT
The objective of research was to find out the constraints with the collection of
regency or municipal tax and the attempt of improving the taxpayers’ awareness of
paying tax in Surakarta city as the enrichment of taxing course teaching material in
Accounting Education Study Program of Teacher Training and Education Faculty of
UNS.
This study was a descriptive qualitative research. The sampling technique used

was purposive sampling one. The sample taken was not emphasized on number but on
information richness the members of sample have as data source. Techniques of
collecting data used were interview, observation and documentation. Data validation

97 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)

was carried out using source and method triangulations. Technique of analyzing data
used was qualitative technique with interactive model of analysis.
Considering the result of research, the following conclusions could be drawn.
(1) Local tax collection system in Surakarta city employed Self Assessment System and
Office Assessment System. (2) The constraints with the collection of regency or
municipal tax included limited human resource and taxpayers’ low awareness of paying
local tax. (3) The attempts taken by Income, Financial, and Asset Management Service
(DPPKA) of Surakarta to improve the taxpayers’ awareness of paying tax were to
educate the taxpayers concerning local tax and to make socialization directly by inviting
the taxpayers to come to Income, Financial, and Asset Management Service (DPPKA)
to give them understanding related to local tax. (4) There was no teaching material
about attempts and constraints in taxing course taught in Accounting Education Study
Program.
Keywords: Constraints, Attempt, Local Tax


Dewi Ratnasari, Siswandari, dan Elvia Ivada. Kendala Pemungutan Pajak dan Upaya 98
dalam Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 96-106
Nomor 28 Tahun 2009 terbagi menjadi dua,

PENDAHULUAN
Sektor

cukup

yaitu

untuk

Kabupaten/Kota. Pembagian ini dilakukan

membiayai pembangunan yang bersumber

sesuai dengan kewenangan pengenaan dan


dari kemampuan bangsa sendiri tanpa harus

pemungutan masing-masing jenis pajak

menguntungkan diri dari pinjaman negara

daerah pada wilayah administrasi Propinsi

lain, sehingga kesadaran warga negara untuk

atau Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

potensial

pajak

sebagai

melaksanakan

membayar

dianggap

sumber

dana

kewajibannya
pajak

Kesadaran

sangat

warga

melaksanakan

pajak


dalam
diperlukan.

Pajak

Propinsi

daerah

dan

di

pajak

Indonesia

berdasarkan Undang-Undang Nomor 28


negara

untuk

Tahun 2009 terbagi menjadi dua yaitu pajak

kewajibannya

dalam

Propinsi

dan

pajak

Kabupaten/Kota.

membayar pajak merupakan salah satu


Pembagian ini dilakukan sesuai dengan

permasalahan yang akan mempengaruhi

kewenangan pengenaan dan pemungutan

perimaan pajak. Hal tersebut sesuai yang

masing-masing jenis pajak daerah pada

dikatakan

wilayah

menurut

faktor-faktor

Suyatno


yang

(1997:60)

mempengaruhi

administrasi

Propinsi

atau

Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

penerimaan pajak adalah:

Setiap warga negara di Indonesia

1. Undang-Undang atau Peraturan-peraturan
perpajakan.


wajib pajak mengetahui akan pengetahuan
pajak itu sendiri karena sebagai wajib pajak

2. Prasarana untuk melaksanakan UndangUndang atau Peraturan perpajakan.
3. Kesadaran dari masyarakat.

nantinya pajak merupakan iuran wajib
kepada negara dengan balas jasa secara tidak
langsung. Pengetahuan dan kesadaran akan

Salah satu Pendapatan Asli Daerah

pajak yang berkembang dimasyarakat masih

dan penerimaan pemerintah daerah yang

minim. Namun kewajiban dalam membayar

digunakan untuk membiayai pembangunan


pajak

berasal dari beberapa sumber, salah satu

diabaikan oleh warga negara yaitu dengan

sumber penerimaan tersebut adalah pajak.

adanya usaha perlawanan-perlawanan yang

Untuk dapat membiayai dan memajukan

dilakukan oleh warga negara terhadap pajak.

daerah dapat ditempuh suatu kebijaksanaan

kepada

Sistem

pemerintah

masih

pemungutan

saja

pajak

dengan mengoptimalkan penerimaan pajak,

berkembang sekarang ini adalah dengan

dimana setiap orang wajib membayar pajak

mengunakan Self assessment System yaitu

sesuai dengan kewajibannya. Pajak daerah di

wajib pajak menentukan sendiri besarnya

Indonesia

pajak yang terutang atau yang dibayarkan.

berdasarkan

Undang-Undang

99 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)

Sistem pemungutan ini diharapkan mampu

dipungut di wilayah daerah ini dikenal

menumbuhkan kesadaran sebagai warga

sebagai pajak daerah.

negara

untuk

melaksanakan

kewajiban

Menurut

Mardiasmo

(1997:

51)

perpajakan sebagai bentuk tanggungjawab

“Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut

warga negara yang baik. Setiap warga

daerah berdasarkan peraturan pajak yang

negara diharapkan ikut serta mendukung

ditetapkan oleh daerah untuk kepentingan

tercapainya

dalam

pembiayaan

untuk

tersebut”.

rangka

program

pemerintah

pembangunan

daerah

rumah

tangga

Sedangkan

pemerintah

menurut

Kaho

kesejahteraan bersama. Namun di Dinas

(1998:129) bahwa “Pajak Daerah adalah

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

pajak negara yang diserahkan kepada daerah

(DPPKA)

untuk

Kota

Surakarta

sistem

dipungut

berdasarkan

peraturan

pemungutan pajaknya mengunakan Self

perundang-undangan yang digunakan untuk

Assessment System pajak terutang yang

membiayai

dibayar sendiri oleh wajib pajak dan

publik”.

mengunakan Office Assessment System pajak

pengeluaran

Jenis-jenis

pajak

sebagai

badan

daerah

yang

terutang yang dipungut berdasarkan Surat

dipungut oleh pemerintah Kota Surakarta

Ketetapan

atau

menurut Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun

Oleh

2011 adalah pajak hotel, pajak restoran,

berdasarkan

Pajak

Daerah (SKPD)

ketetapan

Walikota.

karena itu, setiap wajib pajak harus mampu

pajak

memahami baik Undang-undang, peraturan,

penerangan jalan, pajak parkir, pajak air

maupun hak dan kewajiban mereka sebagai

tanah, pajak sarang burung walet, pajak

wajib pajak yang baik dan taat membayar

bumi dan bangunan dan bea perolehan hak

pajak. Kriteria pajak daerah tidak jauh

atas tanah dan bangunan (BPHTP). Dengan

berbeda dengan kriteria pajak secara umum,

adanya potensi pajak daerah yang dipungut

yang membedakan keduanya adalah pihak

diharapkan

pemungutannya.

yang

mampu memanfaatkan segenap potensi yang

Pusat,

ada dengan melakukan pemungutan pajak

memungut

Pajak

adalah

umum

Pemerintah

hiburan,

pajak

pemerintah

sedangkan pajak daerah yang memungut

dari masyarakat.

adalah Pemerintah Daerah. Pajak daerah

Kendala

reklame,

Kota

pemungutan

pajak

Surakarta

pajak

terdiri dari pajak yang ditetapkan dan atau

kabupaten atu kota dikarenakan kurangnya

dipungut di wilayah daerah dan bagi hasil

kesadaran wajib pajak dan upaya yang

pajak dengan pemerintah pusat. Pajak yang

dilakukan adalah dengan menyelenggarakan
penyuluhan-penyuluhan tentang perpajakan,

Dewi Ratnasari, Siswandari, dan Elvia Ivada. Kendala Pemungutan Pajak dan Upaya 100
dalam Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 96-106
misalnya

tentang

bagaimana

langkah-

langkah untuk mendaftarkan diri menjadi

perpajakan pada Program Studi Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS).

wajib pajak dan mendapatkan Nomor Pokok
Wajib

pajak

(NPWP),

apa

hak

dan

METODE PENELITIAN

kewajiban setelah mendaftarkan diri menjadi

Penelitian ini mengunakan metode

wajib pajak, bagaimana mengisi Surat

penelitian deskriptif kualitatif.

Menurut

Pemberitahuan,

Moleong

kualitatif

bagaimana

menghitung

(2013:6)

penelitian

pajak yang harus dibayarkan dan lain-lain.

adalah penelitian yang bermaksud untuk

Penyuluhan-penyuluhan perpajakan tersebut

memahami fenomena tentang apa yang

ditujukan kepada aparat perpajakan sebagai

dialami oleh subjek penelitian misalnya

salah satu upaya untuk melayani wajib

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.

pajak.

Secara holistik, dan dengan cara deskripsi
Perpajakan merupakan salah satu

mata kuliah

Prodi

suatu konteks khusus yang alamiah dan

Pendidikan Akuntansi FKIP UNS. Dalam

dengan memanfaatkan berbagai metode

pembelajaran mata kuliah perpajakan ini

alamiah.

diharapkan

yang diajarkan

akan

Penelitian berbentuk kualitatif ini

dan

dimaksudkan bahwa peneliti yang dilakukan

mempelajari lebih dalam lagi tentang mata

tidak menggambarkan angka atau jumlah

kuliah perpajakan. Oleh karena itu, sangat

pengukuran atau jumlah yang memiliki

penting bagi mahasiswa untuk mempelajari

perbandingan, namun merupakan keterangan

tentang perpajakan dan bagi masyarakat

atau konsep dan tanggapan atau respon yang

sangat penting untuk mengetahui tentang

berhubungan dengan obyek. Jadi penelitian

pajak khususnya pajak daerah supaya dalam

ini

kehidupan bermasyarakat nantinya menjadi

Pengumpulan Pajak Kabupaten Atau Kota

wajib pajak yang taat membayar pajak.

dan Upaya Dalam Meningkatkan Kesadaran

pentingnya

mahasiswa

di

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

menyadari

membayar

pajak

Adapun tujuan dari penelitian adalah
untuk

mengetahui

kendala

pemungutan

berusaha

menggambarkan

Wajib Pajak Untuk Membayar Pajak di Kota
Surakarta (sebagai pengayaan bahan ajar

pajak kabupaten/kota dan upaya dalam

mata

meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk

Pendidikan Akuntansi FKIP UNS).

membayar pajak di Kota Surakarta ( sebagai
pengayaan

bahan

ajar

mata

kuliah

Kendala

kuliah

perpajakan

pada

Prodi

Data tidak akan diperoleh tanpa
adanya sumber data. Pemahaman mengenai
berbagai macam sumber data merupakan

101 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)

bagian yang sangat penting bagi peneliti,

yang digunakan adalah wawancara semi

karena

terstruktur

ketepatan

karena

dalam

pelaksanaan

memilih

dan

data

akan

wawancara dilakukan secara terbuka supaya

menentukan ketepatan dan kekayaan data

informan dapat mengungkapkan informasi

atau kedalaman informasi yang dipeoleh

atau memberikan jawaban secara bebas

peneliti.

tanpa adanya tekanan.

menentukan

dalam

jenis

Data

sumber

yang

dikumpulkan

dari

Dalam

penelitian ini bersumber dari informan,

penelitian

ini

teknik

pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan

peristiwa dan dokumen.
Teknik pengambilan sampel yang

untuk

menjaga

validitas

dikumpulkan

Purposive Sampling (sampel bertujuan),

trianggulasi yaitu trianggualsi sumber dan

yaitu sampel yang diambil tidak ditekankan

trianggulasi metode. Trianggulasi sumber

pada jumlah, melainkan lebih ditekankan

adalah pengumpulan data sejenis dengan

pada jumlah, melainkan lebih ditekankan

menggunakan berbagai sumber data yang

pada kekayaan informasi yang dimiliki

berbeda untuk mendapatkan hasil yang

anggota sampel sebagai sumber data.

sama, sedangkan trianggulasi metode adalah

pengumpulan

data

pengumpulan

dengan

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

Teknik

adalah

data

data

teknik

sejenis

tetapi

merupakan cara operasional yang ditempuh

menggunakan teknik pengumpulan data

oleh peneliti untuk memperoleh data yang

yang berbeda.

diperlukan.
penelitian

Berhasil

tidaknya

bergantung

pada

data

suatu
yang

Teknik
digunakan

analisis

dalam

data

yang

penelitian

ini

diperoleh. Oleh karena itu, sangat perlu

menggunakan

diperhatikan teknik pengumpulan data yang

dalam menganalisis data yaitu :

dipergunakan sebagai alat pengambilan data.

1. Pengumpulan data, 2. Reduksi Data,

Teknik pengumpulan data yang digunakan

3. Penyajian data, 4. Menganalisis Data,

dalam

5. Penarikan Kesimpulan.

penelitian

ini

adalah

dengan

empat

komponen

utama

wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Menurut

Herdiyansyah

mengatakan

bahwa

(2010:143)

wawancara

HASIL DAN PEMBAHASAN

dalam

Pemungutan pajak daerah adalah

penelitian kualitatif terdiri dari tiga bentuk

suatu

rangkaian

kegiatan

mulai

dari

wawancara terstruktur, wawancara semi

perhimpunan data objek dan subjek pajak

terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.

atau retribusi penentuan besarnya pajak yang

Dalam penelitian ini, teknik wawancara

terutang sampai kegiatan penagihan pajak

Dewi Ratnasari, Siswandari, dan Elvia Ivada. Kendala Pemungutan Pajak dan Upaya 102
dalam Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 96-106
kepada

wajib

pajak

pengawasan

mengumpulkan iuran pajak dari wajib pajak

penyetorannya sesuai Peraturan Daerah No 4

(khususnya pajak daerah) bagi keperluan

Tahun 2011.

pembiayaan umum pemerintah dalam rangka

Mekanisme

serta

pajak

menjalankan fungsi pemerintahan baik rutin

dari

dan pembangunan. Pelaksanaan pemungutan

pengabdian dan peran serta wajib pajak

pajak dilakukan dilima Unit Peyanan Teknis

untuk secara langsung dan bersama-sama

Daerah (UPTD) di kecamatan yang ada di

melaksanakan kewajiban perpajakan yang

Kota Surakarta dan disetiap Unit Pelayanan

diperlukan untuk membiayai daerah dan

Teknis

pembangunan daerah.

terdapat petugas dari Dinas Pendapatan

daerah

merupakan

Mekanisme

pemungutan
perwujudan

pembayaran

pajak

daerah di Customer Service Operational

ke

ruang

(UPTD)

di

kecamatan

Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA)
Kota Surakarta.

(CSO) dengan cara wajib pajak datang
langsung

Daerah

Dari hasil penilitian yang dilakukan

Service

penulis, sistem pemungutan pajak daerah di

Operational (CSO) dengan membawa Surat

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang akan

dan Aset Kota Surakarta sudah sesuai

disetorkan lalu petugas Customer Service

dengan sistem pemungutan pajak yang

Operational (CSO) meneliti kebenaran Surat

diberlakukan di indonesia yaitu mengunakan

Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) yang

sistem Offisial Assesment System sistem ini

telah dilaporkan oleh wajib pajak yang

dilakukan untuk menghadapi permasalahan

berkenaan

harus

dalam hal belum semua wajib pajak/retribusi

dibayarkan di Bank Jateng yang ada di Kas

terjaring pada pendaftaran yang dilakukan,

Daerah Kota Surakarta. Apabila wajib pajak

maka

ingin melakukan pembayaran atau menyetor

mendaftar wajib pajak/wajib retribusi yang

pajak daerah maka wajib pajak harus

belum mendaftar dan self assesment system

menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak

yang mana didalam kegiatan pendaftaran

Daerah ( SPTPD), Surat Setor Pajak Daerah

dan pendataan sepenuhnya memberikan

(SSPD), dan formulir penyetoran dari Bank

kepercayaan kepada wajib pajak daerah

Jateng.

untuk

dengan

Pelaksanaan

Costomer

pajak

yang

pemungutan

pajak

tersebut adalah suatu proses penerapan
kebijakan negara seperti Undang-Undang
dan

Peraturan

Pemerintah

guna

DPPKA

berperan

menghitung

aktif

melaporkan

dalam

dan

membayar sendiri besarnya pajak yang harus
dibayar.
Kendala yang dihadapi oleh Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

103 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)

dalam

pemungutan

pajak

daerah.

kesadaran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

pajak

oleh

DPPKA

penulis,

dalam

pelaksanaan

masyarakat

daerah.

Upaya

Kota

untuk

membayar

yang

dilakukan

Surakarta

dalam

pemungutan pajak daerah di Kota Surakarta

meningkatkan kesadaran Wajib Pajak adalah

dilakukakan

Pendapatan,

dengan cara melakukan sosialisasi dan

Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA)

penyuluhan mengenai pajak daerah kepada

dan dibantu oleh Unit Pelayanan Teknis

masyarakat, agar

Daerah (UPTD). Kendala yang dihadapi

kewajiban perpajakannya Wajib Pajak sudah

oleh

mengetahui tentang pajak daerah, dalam

oleh

Dinas

Dinas

Pendapatan,

Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta

melakukan

dalam

DPPKA

pelaksanaan

pemungutan

pajak

dalam melaksanakan

sosialisasi
Kota

dan

Surakarta

penyuluhan
mengunakan

daerah yaitu Kurangnya Sumber Daya

berbagai media agar masyarakat

Manusia yaitu pegawai Dinas Pendapatan,

dalam memahaminya, antara lain dengan

Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA)

mengunakan media cetak berupa pamflet,

untuk menangani pelaksanan pemungutan

media elektronik berupa talkshow yang

pajak

ditayangkan di televisi yaitu TATV, dan

daerah

tersebut.

Akan

tetapi,

mudah

kenyataan jumlah sumber daya manusia atau

sosialisasi

pegawai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan

mengundang masyarakat ke DPPKA Kota

Keuangan

Kota

Surakarta atau petugas mendatangi ke UPTD

Surakarta dirasa jumlahnya masih kurang.

yang ada di kecamatan untuk memberikan

Sehingga dalam pelaksanan pemungutan

pemahaman kepada Wajib Pajak terkait

pajak daerah masih kurang maksimal atau

dengan pentingnya pajak daerah. Melihat

optimal.

petingnya pajak daerah, maka kesadaran

dan

Aset

(DPPKA)

secara

langsung

dengan

Kurangnya kesadaran masyarakat

masyarakat untuk membayar pajak harus

sebagai wajib pajak untuk membayar pajak

diperhatikan. Dengan lancar dan tertibnya

ke pada daerah mengakibatkan timbulnya

masyarakat membayar pajak, diharapkan

perlawanan atau terhadap pajak merupakan

pembangunan di daerah akan berlangsung

kendala dalam pemungutan pajak sehingga

dengan

mengakibatkan berkurangnya penerimaan

kenyataannya, tingkat kesadaran masyarakat

kas daerah. Tingkat kesadaran masyarakat

dalam membayar pajak belum seperti yang

untuk membayar pajak daerah dipengaruhi

diharapkan. Masih banyak masyarakat yang

oleh banyak hal. Pendidikan menjadi salah

belum taat dan patuh untuk membayar pajak

satu faktor yang mempengaruhi tingkat

daerah.

baik

dan

lancar.

Namun

Dewi Ratnasari, Siswandari, dan Elvia Ivada. Kendala Pemungutan Pajak dan Upaya 104
dalam Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 96-106
Dalam materi perpajakan tersebut

KESIMPULAN
Berdasarkan

sudah membahas mengenai materi tentang

hasi

penelitian,

hasil

analisis data dan pembahasan yang penulis

penelitian yang dilakukan penulis di Dinas

lakukan maka dapat disimpulkan bahwa

Pendapatan Pengelolaan dan Aset Kota

sistem pemungutan pajak daerah yang

Surakarta dalam proses pemungutan pajak

dilaksanakan

sudah

Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

sistem

pemungutan

pajak.

mengunakan

Dari

sistem

Official

oleh

Dinas

Pendapatan

Assessment System dan Self Assessment

Surakarta menggunakan

System. Namun, dalam materi perpajakan

Assesment System sistem ini dilakukan untuk

belum

yang

menghadapi permasalahan dalam hal belum

membahas mengenai kendala pemungutan

semua wajib pajak/retribusi terjaring pada

pajak

pendaftaran yang dilakukan, maka DPPKA

diajarkan

dan

upaya

tentang

untuk

materi

meningkatkan

kesadaran wajib pajak untuk membayar

berperan

pajak di Kota Surakarta. Materi ini bisa di

pajak/wajib retribusi yang belum mendaftar

jadikan sebagai pengayaan bahan ajar mata

dan self assesment system yang mana

kuliah perpajakan di Prodi Pendidikan

didalam kegiatan pendaftaran dan pendataan

akuntansi. Materi ini juga dapat dijadikan

sepenuhnya

sebagai

kepada

tambahan

pengetahuan

materi

aktif dalam

sistem Offisial

mendaftar

memberikan

wajib

pajak

wajib

kepercayaan
daerah

untuk

perpajakan khususnya pada pajak daerah

menghitung melaporkan dan membayar

agar nantinya mahasiswa bisa memperoleh

sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

pengetahuan supaya nantinya mahasiswa

Kendala yang dihadapi oleh Dinas

tersebut menjadi wajib pajak yang taat

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

pajak. Diharapkan mahasiswa mengetahui

Daerah Kota Surakarta yaitu kurangnya

akan pentingnya membayar pajak karena

sumber daya manusia yaitu pegawai Dinas

dengan menjadi wajib pajak yang taat

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

membayar pajak akan sangat membantu

untuk menangani proses pemungutan pajak

pemerintah

daerah tersebut. Akan tetapi, kenyataan

dalam

penyelenggaraan
penerimaan

jumlah sumber daya manusia atau pegawai

pajak merupakan salah satu sumber utama

di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

pendapatan daerah.

dan Aset Kota Surakarta masih terbatas dan

pemungutan

pajak.

Karena

tingkat

kesadaran

masyarakat

untuk

membayar pajak daerah masih rendah.
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat

105 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)

untuk membayar pajak daerah salah satunya

dijadikan sebagai tambahan pengetahuan

disebabkan oleh minimnya pengetahuan dan

materi perpajakan khususnya pada pajak

informasi tentang pajak.

daerah

agar

nantinya

mahasiswa

bisa

Dinas

memperoleh pengetahuan supaya nantinya

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

mahasiswa tersebut menjadi wajib pajak

(DPPKA)

yang taat pajak.

Upaya

yang

Kota

dilakukan

Surakarta

dalam

Berdasarkan

meningkatkan kesadaran Wajib Pajak adalah
yang

penyuluhan mengenai pajak daerah kepada

diuraikan implikasi dari penelitian ini baik

masyarakat,

secara

dalam

melaksanakan

diungkapkan

penelitian

dengan cara melakukan sosialisasi dan

agar

telah

simpulan

teoritis

maka

maupun

Implikasi

mengetahui tentang pajak daerah, dalam

penelitian ini menunjukan bahwa masih

melakukan

penyuluhan

terdapat kendala dalam pemungutan pajak

mengunakan

kabupaten atau kota yang disebabkan oleh

berbagai media agar masyarakat mudah

kesadaran wajib pajak dan penelitian ini

dalam memahaminya, antara lain dengan

dapat memberikan sumbangan pemikiran

mengunakan media cetak berupa pamflet,

dalam dunia pendidikan pada umumnya

media elektronik berupa talkshow yang

yang menyangkut tentang perpajakan dalam

ditayangkan di televisi yaitu TATV, dan

upaya untuk meningkatkan kesadaran wajib

sosialisasi

pajak.

DPPKA

Kota

dan

Surakarta

secara

langsung

dengan

Simpulan

teoritis

praktis.

kewajiban perpajakannya Wajib Pajak sudah

sosialisasi

secara

secara

dapat

yaitu

penelitian

ini

Hasil

juga

mengundang masyarakat ke DPPKA Kota

berimplikasi

Surakarta atau petugas mendatangi ke

Berdasarkan

kecamatan, kelurahan untuk memberikan

meningkatkan kesadaran wajib pajak pihak

pemahaman kepada Wajib Pajak terkait

Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Aset

dengan pentingnya pajak daerah.

(DPPKA) Kota Surakarta harus melakukan

Materi perpajakan belum diajarkan

sosialisasi

secara

praktis

yaitu

hasil penelitian ini untuk

secara

lebih

intensif

dan

tentang materi yang membahas mengenai

penelitian ini berhubungan dengan mata

kendala pemungutan pajak dan upaya untuk

kuliah Perpajakan di Prodi Pendidikan

meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk

Akuntansi

membayar pajak di Kota Surakarta. Materi

pengayaan mata kuliah perpajakan.

FKIP

UNS. Sebagai

bahan

ini bisa di jadikan sebagai pengayaan bahan

Untuk mendukung implikasi praktis

ajar mata kuliah perpajakan di Prodi

tersebut maka, dapat diungkapkan saran bagi

Pendidikan akuntansi. Materi ini juga dapat

pihak-pihak terkait antara lain bagi Dinas

Dewi Ratnasari, Siswandari, dan Elvia Ivada. Kendala Pemungutan Pajak dan Upaya 106
dalam Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 96-106
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

DAFTAR PUSTAKA

(DPPKA) Kota Surakarta, sebagai bahan

Herdiyansyah.
(2010).
Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Salemba
Humanika.

masukan untuk terus melaksanakan bahkan
meningkatkan

sosialisasi

peraturan

perpajakan, baik itu melalui forum-forum
penyuluhan,

selebaran,

pamflet,

papan

pengumuman, maupun penjelasan langsung
kepada Wajib Pajak pada saat datang ke
DPPKA Kota Surakarta.
Bagi wajib pajak, berpartisipasi aktif
untuk mengetahui/mencari tahu tentang
informasi

(peraturan)

perpajakan

yang

terbaru, baik itu dengan bertanya kepada
pihak-pihak yang terkait, membaca maupun
mendengarkan informasi tentang perpajakan

Kaho, J.R. (1988). Prospek Otonomi Daerah
di Negeri Republik Indonesia .
Jakarta: Rajawali Pers.
Mardiasmo.
(1997).
Perpajakan.
Yogyakarta: Andi Offset
Moleong, L.J. (2013). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suyatno. (1997). Hukum Pajak. Surakarta:
UNS Pers.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4
Tahun 2011 Tentang Pajak
Daerah.

melalui berbagai media yang ada.
Bagi instansi pendidikan di UNS,
manfaat bagi dosen mata kuliah perpajakan
di prodi Pendidikan Akuntansi sebagai
pengembangan

bahan

ajar

untuk

memperdalam mata kuliah tersebut bagi
mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS. Sebagai bahan pengembangan
materi yang diajar dan dosen diharapkan
mampu menjalin kerjasama yang baik dan
komunikatif

dengan

mahasiswa

selama

proses pembelajaran berlangsung sehingga
akan tercipta suasana pembelajaran yang
kondusif dan mahasiswa tersebut akan lebih
mudah memahami materi pembelajaran
perpajakan.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Tentang Pajak Daerah Dan
Retribusi Daerah.

107 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran Pajak Restoran Di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

8 117 68

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (WP) Dalam Pembayaran Pajak Restoran Di Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Kota Medan

3 63 45

Efektifitas Pengawasan Wajib Pajak Restoran Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Medan

4 65 57

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran Pajak Restoran Di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

7 69 68

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK

1 34 15

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, SANKSI WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Stu

0 8 16

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SEKTOR PEDESAAN DI KE

0 2 15

KENDALA PEMUNGUTAN PAJAK KABUPATEN ATAU KOTA DAN UPAYA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR PAJAK DI KOTA SURAKARTA ( Sebagai Pengayaan Bahan Ajar Mata Kuliah Perpajakan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UNS).

0 0 1

KENDALA PEMUNGUTAN PAJAK KABUPATEN ATAU KOTA DAN UPAYA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR PAJAK DI KOTA SURAKARTA.

0 0 17