Pola Penyakit Kulit pada Penderita DM yang Dirawat Di SMF Penyakit Dalam RSUD Koja Periode 2001-2005

Pola Penyakit Kulit pada Penderita DM yang Dirawat
Di SMF Penyakit Dalam RSUD Koja Periode 2001-2005
Mardi Santoso*,WongHendraWidjaja**, JesikaSetiawan***

Abstrak: Diabetes melitus (DM) merupakon hssil dari kegagalan tubuh untuk meregulasikan kadur'
glukosa darah secora adekuat. Diabetes melitus odalah penyakit endokrin umum yang men),erong
.siapctpun, baik pria maupun wonita dari berbagai usia, ras, tingkat ekonomi. Kadar glukoso daruh
yang tinggi membuat pasien diabetes rentan terhadap masuknya infeksi, termasuk penyakit kulit.
Untuk mengetahui prevalensi penyakit kulit pada diabetes melitus berdasarkan umur, jenis kelamin.
kadar gula darah, keteraturan pengobatan, etiologi, serta jenis penyakit kulit pada pasien DM di
RSUD Koja, untuk menyediakan informasi tambahan guna meningkatkan kualitas penatalaksanaun
pasien DM.
Desain penelitian ini odalah bersifat survei. Populasinya adalah pasien DM yang dirowat di RSUD
Koja sejak Oktober 2001 sampai Oktober 2005.
Pembagian prevolensi penyakit kulit pada DM berdasarkan umur yaitu umur 50-59 tahun (46,09%).
dan umur 10-19 tahun (22,22%o).
Berdasarknnjenis kelamin,persentosepasienwanito adalah 51,86%
dan 18,11%oadalah posien pria. Berdaiarkan kadar glukosa darah, 90,120%pasien mempunyai kadar
gula darah lebih dari 200 mg/ dl. Menurut keteraturan pengobatan DM, pasien dengan pengobatan
yang tidak teratur mempunyai kemungkinan lebih tinggi untuk mendopat penyakit kulit (86,83%).
Berdasarkan jenis penyakit kulitnya, kasus terbanyak disebabkan oleh bakteri dan jenis terbanyak

adalah selulitis (31,70%), diikuti oleh gangren (20,57%o).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien DM yang lebih mungkin terkena penyakit kulit adalah
pasien dengan umur 50-59 tahun, dengan persentase lebih tinggi pada pasien wanita. Pasien dengan
gula darah tak terkontrol lebih rentan terhadop terjadinya penyakit kulit. Prevalensi penyakit kulit
lebih tinggi pada pasien dengan pengobatan DM yang tidak terotur. Pada pola penyakit kulit
menunjukkan bahwa selulitis menempati persentase tertinggi dari penyakit kulit yang dapat mengenai
pasien DM.
Kata kunci: diabetes melitus, umur, jenis kelomin, kadar glukosa darah, keteraturan pengobatan.
pen_r-akitkulit
Abstract:Diabetes mellitu,s (DM) results from the body's failure to regulate blood glucose levels udequately. It is a common endocrine disease which affects men ond women of all ages, races antl
income levels. High blood glucose levels make diabetic patients easily to be infected by any kind ol
disease includes skin disease.
Tb determine the prevalence of skin disease of diabetes mellitus according to the age, gender, bloocl
glttcose level, regularity of diabetes mellitus treatment, and the etiologt also the type of skin diseose o.f
diabetes mellitus (DM) patients at Koja Regional General Hospital, to provide additionol information
to improve patient follow-up.
*

DRDr. Mardi Santoso,DTM&H SpPI!.KEMD: DosenBagian I. Peny.Dalam FIC Ukrida/ SMF Penyakit Dalam
RSUDKoja

* * Dr. Wong Hendra Widjaja: DosenBagianFarmakologidan Bagianllmu PenyakitKulit dan Kelamin FK
Ukrida
*** JesikaSetiawan:DosenBagianIlmu PenyakitKulitdan Kelamin FK Ukrida
Meditek

I v o t . t + N o . 3 8 , S e p t e m b e r - D e s e m b2e0r0 6

ISSN : 0854-2988

This study is designed as a reftospective cross-sectional study. Thepopulation in this studlt consists of
patient with diabetes mellitus treated at Koja Regional Generql Hospitol from October 2001 to October 2005
Prevalence of skin disease of diabetes mellitus according to the age as follows: 50 to 59 years (46,
Accordingto gende4 the prevalencewere 51,86%for
09%o),followedby the age of 40 to 49 (22,22%o).
patients.
The prevalence of skin disease according to the blood
female patients and 48,14%for male
glucose level was: 90, 1296 having post prandial blood glucose concentration of more thon 200 mg/
dl. According to the regularity of treatment, patients with irregularity of treatment have higher possibility to have any kind of skin disease (86, 83%). According to the kind of skin disease, most coses
were coused by bacteria and the most type of skin disease were cellulites (31, 70%o),followed by

gangrene (20, 57%).
The result showed that disbetic patients who can get any of skin disease were patients at age 50 to 59
years old, with higher percentage offemale's patients. Potients with uncontrolled blood glucose levels
get higher possibility to have any of skin disease. Theprevalence of skin disease has increased along
with irregularity of treatment. Thepattern of skin diseaseshowed that cellulites get the higher percentage of skin disease that diabetic patients can have.
Key words: diabetes mellitus, age, gender, blood glucose level, regularitlt of treatment, skin diseose.

Pendahuluan
Diabetesmelitus(DM)j ika tidakditangani

heterogen
denganmanifestasi
berupahilangnya

denganbaik akan mengakibatkantimbulnya

Jikatelahberkembang
toleransikarbohidrat.
penuh


komplikasipadaberbagaiorgantubuh,dansalah

klinis,makadiabetes
melitusditandaidengan
secara

yang
satunyaadalahpadakulit. Denganpenanganan

puasadanposprandial,
hiperglikemia
aterosklerotik,

baik dan kerja samayangerat antarapasiendan

penyakitvaskularmikoangiopati,danneuropati.

petugaskesehatan,
komplikasidiabetes
diharapkan


Manifestasi
klinishiperglikemia
biasanya
sudah

melitusakandapatdicegah,setidaknya
dihambat

timbulnyakelainanklinis
bertahun-tahun
mendahului

perkembangan
penyakitnya.
Untukmencapaihal

daripenyakitvaskulamya.
Pasiendengankelainan


pasiendalam mengelola
tersebutkeikutsertaan

glukosapuasa
toleransiglukosaringan(gangguan

dirinyasendirimenjadisangatpenting.Demikianpula

dangangguan
toleransiglukosa)dapattetapberisiko

adanya parapetugaskesehatansebagaipenyuluh

mengalami
komplikasimetabolikdiabetes(r0).

bagipasiendalammengarungi
hidupbersama
DM.


Umumnyakita sependapat
bahwapasien

G u n a m e n d a p a t k a nh a s i l y a n g m a k s i m a l ,

DM lebih rentanterhadapinfeksi.Asumsi ini

penyuluhanbagiparapenyuluhtentusajasangat

pengalamandokter yang pernah
berdasarkan

diperlukanagarinformasidantindakanyangmereka

merawatpasienDM denganinfeksi yang sulit

suluhkanbermanfaat
bagipasien.

diatasidanberlangsung

lama.Demikianpulaadanya

D i a b e t e sm e l i t u s a d a l a h g a n g g u a n
yangsecaragenetisdanklinistermasuk
metabolisme

ISSN : 0854-2988

kaitanantarainfeksidenganpatogenesis
DM sudah
sejaklamadicurigai.DaripenelitianGundersen
dkk.

Meditek

2006
I vot. r+ No. 38, September-Desember

tahun 1927 di Norwegia dilaporkanadanya
peningkataninsidensDM tipe I sesudahsuatu

e p i d e m i m u m p s Q )I.n f e k s i v i r u s m u n g k i n
padaselBeta,menimbulkan
insulitis
berpengaruh

2. HubunganKelainanKulit dengan
DiabetesMelitus
2.1. Kadargulakulit
Kadar glukosakulit merupakan55o/o
kadar
glukosadarahpadaorangbiasa.Padadiabetes,

kerusakansel Beta.Keadaan
dan menyebabkan
tersebutterutamatimbulpadapasiendengantipe

rasiomeningkatsampai69-71%dari glukosa

HLA tertentu(DR, danDRo)t2).


darahyang sudahmeninggi.Padapenderita

Beberapainfeksiyangkhasdaninfeksiyang

yangsudahdiobatipunrasiomelebihi55yo.Q)

jarangterjadipadaorangnormallebihseringdijumpai

Glukosakulit terkonsentrasi
tinggidi daerah

padapenderitaDMt+'s'tr'r3).
Infeksi-infeksiyang

intertriginosadan interdigitalis.Hal tersebut

infeksi
khastersebutantaralainadalahtuberkulosis,
kulit danjaringanlunak,sertainfeksisalurankemih,


mempermudah
timbulnyadermatitis,infeksi
bakterial(terutama
furunkel),daninfeksijamur

infeksiyangjarangadalahotitiseksterna
sedangkan

(terutamakandidosis).Kandidosissering

malignadanmikormikosisrinoserebral.
Gangren

ditemukansebagaikolpitis.Keadaantersebut
dinamakan
diabeteskulit (skin disease).(3)

pada kaki pasienDM merupakanmanifestasi
r),faktorbeberapafaktorrisiko bersama-sama(5'6'r
faktor tersebutadalahangiopati,neuropati
kerentanan
terhadapinfeksi,danfaktormekanis.

2.2. Pruritus
Prurituspadadiabetesmelitusmerupakan
keluhanyangseringterdengar,
tetapitidakselalu

1. Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak

ada.Sensasi
tersebuttidak hanyadisebabkan

buruk lebih rentanterhadapinfeksiStaphylococ-

olehhiperylikemi,
tetapijugaolehiritabilitasujungujungsarafdankelainan- kelainanmetabolikdi

cr.r.s.
Lebihjauhdikemukakan
bahwakolonisasis/a-

kulit.(3)

PasienDM yangkendalimetabolismenya

phylococcrs mempunyaihubungandengan

Pruritusterutamaberlokalisasidi daerah

tingginyakadarglukosadarah.PadapasienDM

anogenital(pruritusani/ vulvae/ skroti) dan

yangglukosadarahnya
terkendalibaik,dayatahan

daerahintertriginosa(terutamasubmammae

terhadapinfeksikulit samadengankelompokbukan

padawanitadenganadipositas).{r)

DM. Traumakecilpadajaringan
yangmengalami

Kadarglikogenpadasel-selepitelkulit dan

insufisiensivaskulardapatmengawaliinfeksipada
j aringansuperfisial.Selanjutnyaneuropatisensorik

"diabehinggamenimbulkan
vaginameningkat,
tes kulit" (URBACH). Keadaantersebut

perifermenyebabkan
lukakurangatautidakterasa

fbktorpredisposisi
timbulnyaderrnamerupakan

perawatannya
sakit dan hal ini menyebabkan

titis,kandidosis,
danfurunkulosis.(3)
jumlahpasienDM yang
gambaran,
Sebagai

tertunda.Infeksidapatberbentukselulitis,nekrosis
t'tr)
jaringanlunak,sinusitis,
atauosteomislili5.(r'o't

Meditek I vot, f+ No.38, September-Desember
2006

terdaftardi Poli EndokrinolosiRSUD Dr.

ISSN : 0854-2988

Sutomo,Surabaya,
sejakahun 1964sampai1992
meningkat
menjadi13.3kali lipat(l 33 pasien

terutamaseIu Iiti s-gangren sebesar 3,go/o.e
)

padatahun 1964dan I 767 pasienpadatahun

penelitian DM di Indonesiaadalah sebagai

l9921tv.Penyulitkronik padapenyakitDM

berikut'l:

Prevalensi ulkus/ gangren pada berbagai

TabelPrevalensi
ulkus/Gangren
padaBerbagaipenelitiandi Indonesia
Peneliti/ kota

Prevalensiulkus/ gangren (yo)

Penelitian Masyarakal
S. Was/Jkt

2,4

Penelitian di RS
Spt/ Jkt
lkrarn/ PIbg
Stri/ Smrg
Admst/ Srby
Sybd/ Pdng
Dmrni Smrg

l4
3-5
6,5
I
5
4

Bahan Dan Cara

Hasil Penelitian

Teknikpenelitianyangdigunakanadalah
teknik secararetrospektifpotonglintangdengan
sampelseluruhpasienDM denganpenyakitkulit,
yangpemahberobatdi SMFpenyakitDalamRSUD

Dari data yang ada, peneliti mencoba
mengelompokkannya
ke dalam lima kelompok
berdasarkan
sebaran
umur(Thbelt ),j eniskelamin
(Tabel2),kadarguladarah(Tabel3), pengobatan

Koja periodeOktober2001 - Oktober2005.
Pengambilan
datadilakukanmelaluipenelusuran
semuarekammedikpenderitaDM yangtercatatdi

(Tabel4), sertaetiologidanjenis penyakitkulit
(Tabel5).

SMF PenyakitDalam.Selanjutnya
diteruskan

Tabel l. SebaranpasienBerdasarkanUmur

denganpencarian
rekammedikpasiendi instalasi
"medicolrecord'. Dari penelusuran
rekammedik,
penelitimendapatkan
1306kasuspenderita
DM.

Umur

1 5- t 9

0,41

Kemudianpeneliti melakukanpencarianstatus

20 -29

0,82

pasiendandiperoleh243kasusdengankomplikasi
penyakitkulit.

30-39

l l.tI

40-49

)") ")',

0- 14

50-59

>60
lbtal

ISSN : 0854-2988

Jumlah

Meditek

112

46,09

ql

19.35

100

I vot. ta No. 38, september-Desember
2006

Tabel3. Sebaran
PasienBerdasarkan
KadarGulaDarahSewaktu

Tabel2. SebaranPasienBerdasarkan
JenisKelamin
JenisKelamin

Jumlah

Kadar Gula Darah Sewaktu

Laki-laki

n7

4 8 , 14

> 200mg/dl

Pcrempuan

126

51 , 8 6

5 200 mg/ dl

'fotal

243

100

Jumlah
?l()

90.r2
9.ti8

243

Total

100

Tabel 4. SebaranPasienBerdasarkanKeteraturanPengobatan
Pengobatan

Jumlah

1 3 .7t
Tidakteratur

2tl

86.83

I'otal

243

t00

Tabel5. Sebaran
PasienBerdasarkan
Etioloei danJenisPenyakitKulit
Etioloei
Pcradangan ( Dcrmatitis)
Eakteri

Jenis Penvakit Kulit

Jumlah

Selulitis

?0,5'7

Gangren
Lain-lain
Virus (tidak dipcriksa)
Jamur{Mikosis)

8

1ro

Iti

8.24
7.41
2,06

Candidiasis
Dermatofrlosissunerfisialis
Lain-lain

Parasit(tidak diperiksa)
Total

z+t

100

Pembahasan
kelompokumurdi atas60tahundidapatkan47 kasus
PadaTabel I tampakbahwapasienDM

(19,35%).Kelompokumur 0-14 tahun tidak

yangberobatdi SMFPenyakitDalamRSUDKoja

ditemukan(0%).Hal inidisebabkan
karenapasien

yangmengalamikomplikasipenyakitkulit adalah

tersebuttidak datangberobatke SMF Penyakit

kelompokumur l5-19 tahunsebanyakI kasus
(0,41oA),
kelompokumur20-29tahunsebanyak2

Dalammelainkanke BagianPenyakitAnak.
jenis kelaminditemukan
Berdasarkan

kasus(0,82yo),kelompokumur 30-39 tahun

bahwakomplikasipenyakitkulit padapenderita
DM

sebanyak
27kasus( I 1,1lyo),kelompokumur40-49

lebih banyakterjadi pada perempuandengan

tahunsebanyak
54kasus(22,22oQ,kelompok
umur

persentase
pasienlakisebesar
51,86yo,
sedangkan

50-59tahunsebanyakI l2 kasus(46.09Yo),
dan

laki sebesar
48,14%(Tabel2).

Meditek

2006
I vot. r+ No. 38, September-Desember

ISSN : 0854-2988

Kesimpulan

Tabel 3 menunjukkan bahwa tidak
terkontrolnya kadar gula darahsangatberpengaruh
padaterjadinyakomplikasi penyakitDM, dalam hal

Dari data pasien yang berobat di SMF

ini komplikasi yangdimaksudadalahpenyakitkulit.

PenyakitDalam RSUD Koja dalamkurun waktu 5

Kadar gula darahyang digunakanadalahkadargula

tahun(200I -2005)dapatdisimpulkansebagaiberikr.rt:

darah sewaktu. Sebanyak 90,l2Yo pasien DM

I . Berdasarkansebaranusiayangterbanyakadalah

dengankomplikasipenyakitkulit memiliki kadargula
darahyang tidak terkontrol. Sedangkansebanyak

kelompok usia 50-59 tahun (46,090/o).
2. Berdasarkansebaranjenis kelamin yang

9,88yopasienDM denganpenyakitkulit memiliki

terbanyak persentasenyaadalah perempuan

kadargula darahyang terkontrol.

(51,8604.

TeratumyapengobatanDMjuga berpengaruh

3. Berdasarkankadargula darahsewaktu,penyakit

padaterjadinyakomplikasikonik. Sebesar86,83%

kulit ditemukanterbanyakpadapenderitaDM

kasuspenyakitkulitpadapenderitaDM terjadikarena

dengangula darahtak terkontrol(90,12%).

ketidakteraturanpasiendalam pengobatanpenyakit

4. Berdasarkan keteraturan pasien dalam

DM. Sedangkanyangmenjalanipengobatan
secara

pengobatanDM ditemukanpersentase
terbanyak

teratursebanyak| 3.17%. (Tabela).

penyakitkulit ditemukanpadapasienyangtidak

Tabel5 menjabarkanpola penyakitkulit yang

teraturdalamberobatpenyakitDM (86,83%).

terdapatpadapenderitaDM menurutetiologi dan

5. Berdasarkanetiologidanjenis penyakitkulit,

jenis penyakitkulitnya. Sebanyak2,05%pasienDM

didapatkanbahwaetiologiterbesaradalahbakeri

mengalami dermatitis, 80,24yokasusmengalami

(80,24%) denganpenyakitnyaadalahselulitis

infeksibakteriyangterbagimenjadi3 1,707oselulitis,

(31,70o).

4,93%o
kasusabses,19,7S%okasus
denganulcusdan
sebanyak20,57oAkasusdengangangren,3,29o/o

Saran

sisanyadikelompokkandalamkelompok lain-lain
seperti furunkulosis. karbunkel, dll. Sebanyak
l7 ,7l% kasuspenyakitkulit mengalamiinfeksi

Perlu dilakukan pengkajianlebih lanjut

j amuryangterbagimenjadi 8,24Yocandidiasi
s,7,4lyo

mengenaipenelitianini sebagaibahanpeningkatan

dermatofitosissuperfisialis,dan 2,060 termasuk

pelayanandan penatalaksanaan
padapenderitaDM

kelompoklainlain.

secara umum, khususnya dengan komplikasi

Dibandingkan dengan penelitian yang

penyakitkulit. Edukasipasienmengenaiketeraturan

dilakukan di RSUD Dr. Sutomo Surabaya

pengobatandan perbaikan pola hidup perlu

didapatkan bahwa prevalensi selulitis-gangren

ditingkatkanagartercapaitingkat penatalaksanaan

meningkatdari 3,8Yohi ngga9.72%. Prevalensiul-

yangmaksimal.

cus-gangrendi bandingkanpenelitian masyarakat
oleh SarwonoWaspadji meningkathingga5,lYo.

ISSN : 0854-2988

M e d i t e k I v o t . t + N o . 3 8 , s e p t e m b e r - D e s e m b2e0r 0 6

Kepustakaan
Patogenesis
danTerapiMakro-MikroangiopatiDiabetik.Acta Medica Indonesiana.
I . AskandarT. Dasar-dasar
Jakarta:1986.h.232.
2. BotazzoGF,Pujol-BorelR and GaleEAM. Autoimmunity andType I Diabetesbringingthe storeup to date,
DiabetesAnnual/3. Elsevier.Amsterdam:1988.h. 15.
3. Adhi D., Prof.,DR., dkk,Ilmu PenyakitKulit danKelamin,Edisi Ketiga.FKUI. Jakarta:1999.h. 301-2.
4. File TM, TanJS,Infectionin the diabetics,CurrentTherapyin Endocrinologyand Metabolism.BC Decker
1991.h.394.
Inc.Philadelphia:
5. Graybill JR, Therapyfor Diabetesand RelatedDisorders.AmericanDiabetesAssociationInc. USA: 1991.
h.216.
and Management
6. Levin ME, Pathogenesis
of DiabeticFoot Lesions,The DiabeticFoot.MosbyYearBook.
St. Louis:1993.h.17.
'7
. Noer,SjaifoellahHM, dkk, BukuAjar Ilmu PenyakitDalamJilid I, EdisiKetiga.FKUL Jakarta:2003.h. 598,
60r,685-8.
8. Oimomi M, BabaS. Infectionsin diabetes,Worldbookof Diabetesin PracticeVol.3.Elsevier,Amsterdam:
1988.h.217-20.
padaKaki Diabetes,
9. PallogeN, Adam JMF, SanusiH, Majid B, PenyebabInfeksi dan Pola Kepekaannya
NaskahLengkapKOPAPDIVII Ujung Pandang23-27 Agustus1987.1987.h.277.
10. PriceA, Sylvia,WilsonM, Lorraine,Patofisiologi:
KonsepKlinis Proses-proses
Penyakit,Edisi 6. EGC.
Jakarta:2005.h. 1259-71.
I l. Ramachandran
R. Infectionanddiabetes,
Joslin'sDiabetesMellitus.Lea& Febiger.Philadelphia:1985.
12. WaspadjiS, RanakusumaAB,
SujonoS, Supartondo,
SukatonU, ChronicComplicationof DiabetesMellitus
in Koja UtaraSubdistrict,
Jakarta:1984.h. 107.
TanjungPriok,Jakarta,Indonesia.
Acta MedicaIndonesiana.
13. WilsonM. Infectionand diabetesmellitus,Textbookof Diabetes.BlackwellScientificPublications.
Oxford
London:1991.h.813.

Meditek I vot. r+ No.38, september-Desember
2006

ISSN : 0854-2988