PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI PADA MAHASISWI PSIKOLOGI ipi313428

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI PADA MAHASISWI PSIKOLOGI
(The Influence Of Health Education On knowledge Of Breast Self Examination On Psychology
Students)
Meryanna R. Simanjuntak1, Agus Eka N.Yunetta2, M. Nur Dewi Kartikasari 3
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang mendominasi di Indonesia dengan prevalensi 4,3
per 1.000 penduduk dan lebih dari 80% kasus ditemukan pada stadium lanjut. Ada cara yang lebih
mudah dan efisien untuk mendeteksi kelainan payudara oleh diri sendiri yang dikenal dengan
Periksa Payudara Sendiri.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang Periksa Payudara Sendiri pada Mahasiswi
Psikologi.Metode penelitian berupa pra eksperimen menggunakan one group pretest-posttest
dengan teknik total sampling.Subjek penelitian 54 mahasiswi Psikologi FK UNS semester IV dan
VI dengan alat ukur berupa tes pilihan ganda. Analisis data menggunakan uji statistik paired ttest.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan dengan rata-rata (mean) 13,63 menjadi
17,72. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan df = 53 dengan t hitung -13,778 dan p value
sebesar 0,000 menandakan pengaruh tersebut signifikan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah
ada pengaruh signifikan pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang Periksa Payudara
Sendiri pada Mahasiswi Psikologi FK UNS.
Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, Periksa Payudara Sendiri, Pengetahuan
ABSTRACT
Breast cancer is the dominating cancer in Indonesia. It has prevalence 4.3per1,000 population and

more than 80% of cases found at an advanced stage. There is an easier and more efficient way to
detect breast abnormalities by myself known as Breast Self Examination. The purpose of this
research is to know the influence of health education on knowledge of Breast Self Examination on
psychology student.The research method uses pre experimental design with one group pretestposttest and total sampling techniques. The research subject are 54 Psychology Students of FK
UNS in semester IV and VI with the measuring instrument in the form of multiple choice tests.
Analysis data uses paired t-test.The result of this research is increase of knowledge from 13,63 to
17,72 in mean. The result of paired t-test showed df = 53 with t count 13,778 and p value 0.000
indicates the significant influence.The conclusion can be taken is there is significant influence of
health education on knowledge of Breast Self Examination on Psychology Students of FK UNS.
Keywords:Health education, Breast Self Examination, Knowledge

PENDAHULUAN
Penyakit kanker menjadi salah satu
penyebab utama kematian di dunia.
Berdasarkan data yang diperoleh dari WHO,
setiap tahun ditemukan 1,38 juta kasus baru
dan 458.000 meninggal karena kanker
payudara. Di Indonesia, jenis kanker yang
mendominasi adalah kanker payudara (30%)
dan diikuti oleh kanker serviks (24%).

Prevalensi kanker payudara di Indonesia 4,3
per 1.000 penduduk.1
Kejadian kanker
payudara di provinsi Jawa Tengah sejumlah
9.542 kasus (48,58%) dengan prevalensi
0,029%.2Di Kota Surakarta sendiri pada tahun
2011 terdapat 3.734 (58%) kasus kanker
payudara. Kasus kanker payudara mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2010
sebanyak 3.331 kasus.3
Di Indonesia, lebih dari 80% kasus
ditemukan berada pada stadium lanjut,
sehingga
upaya pengobatan mencapai
kesembuhan sulit dilakukan. Hasil survey
yang dilakukan Yayasan Kesehatan Payudara
tahun 2005 menunjukkan 80 % masyarakat
tidak mengerti pentingnya pemeriksaan dini
payudara, 11 % paham dan 8,5 % tidak tahu. 4
Oleh karena itu perlu pemahaman tentang

upaya pencegahan, diagnosis dini, pengobatan
kuratif maupun paliatif serta upaya rehabilitasi
yang baik, agar pelayanan pada penderita
dapat dilakukan secara optimal.5
Dalam perkembangan teknologi dunia
kedokteran, ada berbagai macam cara untuk
mendeteksi secara dini adanya kelainan pada
payudara, diantaranya dengan thermography,
mammography, ductography, biopsi dan USG
payudara.Disamping itu ada juga cara yang
lebih mudah dan efisien untuk dapat
mendeteksi kelainan payudara oleh diri sendiri
yang dikenal dengan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI). Pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) merupakan salah satu
langkah deteksi dini untuk mencegah
terjadinya kanker payudara yang akan lebih
efektif jika dilakukan sedini mungkin ketika
wanita mencapai usia reproduksi.6 Seorang
wanita

dianjurkan
untuk
melakukan
pemeriksaan pada payudaranya sendiri setiap
bulan sejak usia 20 tahun.7
Informasi tentang Periksa Payudara
Sendiri dapat diperoleh melalui pendidikan
kesehatan.8 Pemberian informasi melalui
pedidikan kesehatan dapat menjadi motivasi
bagi para perempuan untuk meningkatkan

pengetahuan tentang pemeriksaan payudara.
Semakin meningkatnya pengetahuan tentang
Periksa Payudara Sendiri maka akan
mempengaruhi sikap dan perilaku para
perempuan
tersebut
untuk
menyadari
pentingnya Periksa Payudara Sendiri sebagai

deteksi dini kanker payudara.9
Peneliti melakukan penelitian pada
mahasiswi Psikologi karena pada usia 20
tahun seorang wanita dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan pada payudaranya.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di
Program Studi Psikologi FK UNS melalui
wawancara dari 15 mahasiswi didapatkan 1
mahasiswi
telah
mengetahui
tentang
pengertian dan tujuan SADARI, 1 mahasiswi
telah mengetahui tentang pengertian dan
tujuan SADARI namun masih ragu-ragu dan
13 mahasiswi belum mengetahui tentang
SADARI. Berdasarkan hal tersebut, maka
peneliti tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap
Pengetahuan tentang Periksa Payudara Sendiri

pada Mahasiswi Psikologi” yang diharapkan
dapat memotivasi untuk meningkatkan
pengetahuan
tentang
SADARI
serta
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
melakukan pemeriksaan tersebut.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
pra eksperimen. Model rancangan penelitian
ini menggunakan one group pretest – posttest
dan dilaksanakan di Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran UNS pada bulan Januari
– Juli 2013.Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswi Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran UNS.Untuk menentukan
sampel
dari
penelitian

ini
peneliti
menggunakan teknik nonprobability sampling
yaitu dengan total sampling.Sampel dalam
penelitian ini adalahmahasiswi semester IV
dan VI Program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran UNS sejumlah 65 mahasiswi.
Namun, dalam pelaksanaannya sejumlah 11
mahasiswi tereksklusi sehingga jumlah sampel
menjadi 54 mahasiswi..Dari sejumlah sampel
yang ada sebelum diberikan perlakuan berupa
pemberian pendidikan kesehatan dilakukan
pretest
terlebih
dahulu.Setelah
diberi
perlakuan dilakukan pengukuran dengan
mengadakan
posttest.Intervensi
dalam

penelitian ini berupa pendidikan kesehatan

tentang Periksa Payudara Sendiri. Teknik
pengumpulan data dengan mengundang
sampel yang telah memenuhi kriteria retriksi
yaitu mahasiswi usia ≥ 20 tahun dan bersedia
menjadi subjek penelitian.Alat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah slide power point,
leaflet dan panthom payudara yang digunakan
untuk pemberian pendidikan kesehatan serta
tes pilihan ganda sejumlah 22 soal yang
digunakan untuk mengetahui pengetahuan
mahasiswi tentang SADARI sebelum dan
sesudah diberi pendidikan kesehatan. Cara
pengambilan data pada penelitian ini adalah
langsung dari responden (data primer) dengan
cara mengisi tes yang diberikan oleh
peneliti.Sebelum tes diberikan kepada subjek
penelitian, tes untuk mengukur pengetahuan
peserta pendidikan kesehatan diuji validitas

dan reliabilitasnya terhadap 30 mahasiswi
jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Hasilnya
kemudian
diolah
menggunakan program Microsoft Office Excell
2007. Uji validitas menggunakan rumus point
biserial dan didapatkan dari 32 soal diperoleh
hasil dengan 22 soal dinyatakan valid dan 10
soal yang dinyatakan tidak valid sehingga 10
item tersebut kemudian dihapus, karena item
yang valid dianggap sudah dapat mewakili
indikator yang ada. Selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas menggunakan rumus KuderRichardson 20 (KR-20) dan didapatkan hasil
bahwa instrumen dinyatakan reliabel dengan
r20
=
0,844.Analisis
bivariat

merupakananalisis untuk membandingkan
nilai variabel terikat berdasarkan variabel
bebas yaitu sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan.Pada data yang diperoleh dari
penelitian ini dilakukan uji normalitas data
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dari
hasil uji normalitas didapatkan data
terdistribusi normal sehingga data yang
diperoleh dari penelitian dianalisis dengan uji
statistik paired t-test.10
HASIL
I. Analisis Univariat
A. Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap pengetahuan tentang
Periksa Payudara Sendiri pada mahasiswi
Psikologi dengan subjek penelitian yang
digunakan adalah mahasiswi semester IV dan
semester VIdengan jumlah 54 mahasiswi.
Umur responden


Hasil penelitian tentang umur responden pada
saat dilakukan penelitian dapat pada tabel
berikut.
Tabel1. Distribusi Subjek Berdasarkan
Umur
Umur

Frekuensi

20
25
21
23
22
6
Jumlah
54
Sumber: Data Primer, 2013

Persentase
(%)
46
43
11
100

Tabel diatas menunjukkan kelompok umur
responden sebagian besar adalah umur20
tahun yaitu sebanyak 25responden (46%).
Hasil
pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan tentang Periksa
Payudara Sendiri pada mahasiswi Psikologi
FK UNS dapat dilihat pada tabel-tabel di
bawah ini.
1.
Pengetahuan tentang Periksa Payudara
Sendirisebelum
dilakukan
pendidikan
kesehatan
Hasil yang diperoleh subjek sebelum
dilakukan pendidikan kesehatan dapat dilihat
pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Responden
Sebelum
dilakukan
Pendidikan Kesehatan
Pretest
Frekuensi
Persentase
(%)
x < 13,63
26
48
28
52
x  13,63
Jumlah
54
100
Sumber : Data Primer, 2013
Tabel diatas menunjukkan jumlah responden
yang paling banyak terdapat pada kelompok x
 13,63 sejumlah 28 responden (52%).
2.
Pengetahuan tentang Periksa Payudara
Sendiri sesudah dilakukan pendidikan
kesehatan
Hasil yang diperoleh subjek sesudah dilakukan
pendidikan kesehatan dapat dilihat pada tabel
3 berikut.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Responden Sesudah dilakukan Pendidikan
Kesehatan
Posttest
Frekuensi
Persentase
(%)
x < 17,72
24
45

x  17,72
Jumlah

30
55
54
100
Sumber : Data Primer, 2013
Tabel diatas menunjukkan jumlah
responden yang paling banyak terdapat pada
kelompok x  17,72 sejumlah 30 responden
(55%).
3.
Pengetahuan tentang Periksa Payudara
Sendiripretest dan posttest.
Hasil yang diperoleh subjek sebelum dan
sesudah dilakukan pendidikan kesehatan
adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Pengetahuan tentang SADARI
Sebelum dan Sesudah Pendidikan Kesehatan
Deskripsi
Pretest
Posttest
Mean
13,63
17,72
Median
14
18
Variance
6,389
4,053
Std. Deviation
2,582
2,013
Skor tertinggi
19
22
Skor terendah
7
13
Range
12
9
Sumber : Data Primer, 2013
Tabel di atas menunjukkan perbedaan
pengetahuan responden sebelum dan sesudah
diberi pendidikan kesehatan tentang Periksa
Payudara Sendiri pada Mahasiswi Psikologi
FK UNS. Hal tersebut menunjukkan adanya
pengaruh antara sebelum dan sesudah
dilakukan pendidikan kesehatan.
II. Analisis Bivariat
Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji paired t-test karena
peneliti ingin mengetahui adanya pengaruh
pendidikan
kesehatan
terhadap
pengetahuan tentang Periksa Payudara
Sendiri pada mahasiswi Psikologi. Namun,
sebelum melakukan analisis data peneliti
melakukan
uji
normalitas
data
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
untuk mengetahui normal tidaknya
distribusi data.
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
Data
Kolmogorov-Smirnov

Statistic

Df

Sig.

Pretest

.095

54

.200

Posttest

.110

54

.098

Sumber : Data Primer, 2013
Tabel 5 menunjukkan bahwa data
penelitian memiliki distribusi data yang
normal karena memiliki nilai p> 0,05.
Setelah diketahui bahwa data berdistribusi
normal maka peneliti melakukan analisis
bivariat menggunakan uji paired t-test.
Tabel 6. Hasil Uji Statistik Paired ttest
Paired Differences
Std.
Std.
Mean
Devia
Error
tion
Mean
Pair1
PretestPosttest

4.093

2.183

.297

Lower

Upper

-4.688

-3.497

T

-13.778

Sumber : Data Primer, 2013
Hasil
uji
statistik
dengan
menggunakan paired t-test menunjukkan t
hitung -13,778 dengan df 53 dimana p
value = 0,000 (p

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi kebidanan Medistra Lubuk Pakam dalam Upaya Pendeteksian Dini Pada Tumor Payudara (Periksa Payudara Sendiri) tahun 2013

0 27 75

Pengetahuan Sadari (Studi Analisis Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Periksa Payudara Sendiri)

3 55 100

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Perawatan Payudara Masa Nifas Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Pajang Surakarta.

0 4 13

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI TERHADAP Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho Mojolab

0 5 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI TERHADAP Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho Mojolab

0 8 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN SIKAP TERHADAP PERIKSA Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dengan Sikap Terhadap Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pada Wanita Usia Produktif Di Desa Kalibening.

0 0 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI PADA MAHASISWI PSIKOLOGI.

0 0 15

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Periksa Payudara Sendiri Pada Mahasiswi Psikologi cover

0 0 15

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMAN KASIHAN BANTUL

0 0 9

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWI KEPERAWATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

0 0 104