Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

(1)

DUKUNGAN PERLINDUNGAN

PERKEBUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

DESEMBER 2012

PEDOMAN TEKNIS

INSENTIF PETUGAS PENGAMAT

TAHUN 2013


(2)

ii

Pedoman Teknis Kegiatan Insentif Petugas Pengamat tahun 2013 disusun dalam rangka memberikan acuan dan arahan pelaksanaannya kepada Dinas yang membidangi Perkebunan dan Perangkat Perlindungan Perkebunan di Provinsi dan Kabupaten/Kota serta pihak-pihak yang terkait.

Sistematika Pedoman Teknis ini terdiri dari Bab I. Pendahuluan, berisi Latar Belakang, Sasaran Kegiatan, dan Tujuan; Bab II. Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan memuat tentang Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan dan Spesifikasi Teknis; Bab III. Pelaksanaan Kegiatan, berisi Ruang Lingkup, Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan, Lokasi, Jenis, Volume, dan Simpul Kritis; Bab IV. Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan Pendampingan; Bab V. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; Bab VI. Pembiayaan serta Bab VII.Penutup.

Pedoman Teknis ini sebagai acuan Dinas yang membidangi Perkebunan di Provinsi/Kabupaten/ Kota dalam menyusun Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang lebih spesifik berdasarkan kondisi daerah setempat.


(3)

ii Semoga Pedoman Teknis ini dapat memberi manfaat bagi pelaksanaan kegiatan di daerah sesuai dengan target dan sasaran yang direncanakan.

Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal

Ir. Gamal Nasir, MS. Nip.19560728 198603 1 001


(4)

iii

...

DAFTAR ISI ... DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang ... 1

B. Sasaran ... 2

C. Tujuan ... 2

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 3 A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan ... 3

B. Spesifikasi Teknis ... 6

III. PELAKSANAAN KEGIATAN ... 9

A. Ruang Lingkup ... 9

B. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan ... 11

C. Lokasi, Jenis dan Volume ... 13

D. Simpul kritis ... 13

IV. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN. 15 A. Kegiatan Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan Pendampingan Kegiatan... 15


(5)

iv

V. MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN ... "

A. Monitoring... 17

B. Evaluasi ... 17

C. Pelaporan ... 18

VI. PEMBIAYAAN ... 21

VII. PENUTUP ... 22


(6)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

#$ % & '( )* + (, -. /0( 1 2 3 ,4( /( 5 2 3,36 */(

*, )3,5 *7$$$$ $$$ $$$$ $$$ $$$$$ $$$$$ $$$ $$$$ $$$$ $ 89 8$ :3,* ) + ( , ;& 0 . /3 '&/2 &,3 , * , )3 , 5*7


(7)

=. > ?@ABCD EDB@ B. Etar Belakanga

F GtuHIs F GnHIImt OrgInisJG FGnggInggu

K L JMuNIn ( POPT) mempunyai peranan yang sangat besar sekaligus menjadi ujung tombak keberhasilan pengendalian OPT di lapangan.

Kelembagaan perlindungan yang

mewadahi pengamat OPT perkebunan adalah Unit Pembinaan Proteksi Tanaman (UPPT), berjumlah 500 unit, dilengkapi dengan petugas UPPT sebanyak 3 orang per unit. Pada awal perkembangannya, UPPT didesain menjadi ujung tombak untuk pelaksanaan pengamatan OPT di lapangan. Kenyataannya saat ini jumlah petugas pengamat/petugas UPPT semakin berkurang karena sebagian besar telah alih tugas ke instansi lain atau

purna tugas/pensiun dan rekruitmen

penggantinya relatif tidak berjalan sesuai kebutuhan.

Sampai saat ini jumlah petugas pengamat yang mendapat insentif sebanyak 953 orang yang menyebar di 27 provinsi. Upaya daerah dalam rangka merekrut petugas pengamat baru telah dilakukan, namun jumlahnya masih belum memadai dan kualitasnya belum memenuhi kriteria untuk menjadi seorang petugas pengamat.


(8)

P Q sQsQ lR Qn pST Rr sRlRU Rn OV W sS TRkin kom

pl

Sks X Rn RrS R pSrkSYunRn yRnZ URrus

X Q RmRtQ X Q lRpRnZRn sST RkQn luRs [ sS UQnZZR X RtR tSntRnZ sSRrnZRn OV W tiXRk XRpRt XiinformRsikRn RtRu XisRjikRn sS \RrR

opt

QmRl ]

Untuk memberikan motivasi kepada petugas dalam melaksanakan pengamatan agar dihasilkan data/informasi yang lebih baik, salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah pada tahun 2013, adalah pemberdayaan petugas melalui pemberian insentif dan bantuan transport.

^. _asaran

Sasaran dari kegiatan pemberian insentif petugas pengamat yaitu terlaksananya kegiatan pengamatan OPT penting tanaman perkebunan secara baik, sehingga diperoleh laporan serangan OPT secara lebih akurat dan kontinyu.

C. Tujuan

Tujuan dari kegiatan pemberian insentif petugas pengamat yaitu meningkatnya kinerja petugas pengamat OPT perkebunan.


(9)

aa.b cdecfghgd bcigf jgdgg df ckaghg d g. brinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

1. Pendekatan Umum

lrmnsmp pnno nkptpn umumqnlmputm r pl y

pns t nm uprs t po qmnmstrptm u opn qpnpvnqnn knsmptpnw

1.1 SK Tim Pelaksana Kegiatan

pwl nnntpppn x y zmm l nlpkspnp ynsm ptpn olnr ynpplp {mnps|yl} p

pling lp qt pt ~ (satu) minggu

setelah diterimanya penetapan Satker dari Menteri Pertanian. b. Penanggung jawab dan pelaksana

kegiatan pemberdayaan petugas pengamat ditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi.

1.2 Rencana kerja

Rencana kerja pelaksanaan masing-masing kegiatan disusun paling lambat 1 (satu) minggu setelah diterimanya Pedoman Teknis dari Ditjen Perkebunan.


(10)

1.3 Juklak, Juknis

€ nyls‚ƒ ‚n „‚uklk…„uknƒs p‚lƒn† l

‚‡ˆ ‚t ‰ (dua) minggu setelah

Pedoman Teknis dari Ditjen

Perkebunan.

1.4 Revisi

Pengajuan revisi administrasi dan kegiatan (substansi) paling lambat bulan Februari 2013.

1.5Koordinasi

Koordinasi dilakukan oleh Dinas

Provinsi dengan Dinas

Kabupaten/Kota yang menangani perkebunan.

1.6 Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan

selama kegiatan berlangsung,

minimal 2 (dua) kali disesuaikan dengan sumber daya yang ada.

1.7 Laporan

a. Laporan perkembangan


(11)

s

‹suŒ Ž‹n Œn ŒŽuŒl Ž Œn ‘orm ’ ‹ ŽomŒn “ ”•– — ˜™ š

›šœŒporŒn Œkr k‹ ŒtŒn ŽsŒmpŒkŒn k‹ pusŒt pŒln

l

Œž›Œt Ÿ (dua) minggu setelah

kegiatan selesai dan tidak

melewati bulan Desember 2013.

2. Prinsip Pendekatan Teknis

a. Dalam rangka meningkatkan kinerja petugas pengamat, maka diperlukan insentif dan bantuan transport untuk operasional di lapangan. Pengamat yang mendapatkan insentif ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan.

b. Penetapan SK pengamat paling lambat akhir Januari 2013.

c. Pelaksanaan pengamatan mengacu kepada pedoman yang diterbitkan

oleh Direktorat Perlindungan


(12)

3. Tindak Lanjut

¡ ¢n£¤kl¤n¥ut £¤r¢ ¦¤s¢l y¤n§ £ ¢ ¦¤r¤pk¤n ¤£ ¤l¤¦ ¨ ©¤§ ¤¢s © ¨r¢kut:

a. Petugas pengamat OPT agar

menyampaikan data pengamatan OPT ke Dinas Kabupaten/Kota yang

membidangi perkebunan secara

berkala (mingguan).

b. Dinas kabupaten/kota yang

membidangi perkebunan

menyampaikan laporan hasil

pengamatan OPT ke Dinas provinsi yang menangani perkebunan secara berkala (bulanan).

c. Dinas provinsi yang membidangi

Perkebunan/UPTD Perlindungan

menyampaikan laporan hasil

pengamatan OPT ke Direktorat

Perlindungan Perkebunan secara

berkala (setiap triwulan).

B. Spesifikasi Teknis 1. Kriteria

a. Insentif Petugas Pengamat hanya diberikan kepada petugas yang telah ditetapkan dalam SK Kepala Dinas


(13)

«ro¬ ­ns­ y®n¯ °±°² ­³ ®n¯­ p

±r k±²un®n´

²´ « ±tu¯®s p±n¯® °®t y®n¯ ³ ­t±t®pk®n

®³ ®l®µ p±tu¯®s y®n¯ t±®µl ±mn³ ®p®t p

±®lt­µ®n t±nt®n¯ ³ ®s®r ¶³ ®s®r p

±rl­n³un¯®n· ®lt®r ²±l®k®n¯ p

±³ ­³ ­n k®n t±kn­s µ®° ® p

±ny®k­t·² ­olo¯­ ·® ¯°­rono ·p±rt®n­®n· ®¯rot±knolo¯­ ´

¸ ´ « ±n¯®m®t®n ³ ­ut®° ®k®n untuk O« ¹ p

±nting (domi nan) pada komoditas utama/komoditas unggulan daerah.

2. Metode

Insentif petugas pengamat diberikan

untuk kegiatan pengamatan dan

pelaporan dengan tahapan:

a. Pengamatan OPT perkebunan mengacu

kepada petunjuk pelaksanaan

pengamatan hama penyakit tanaman perkebunan yang telah diterbitkan oleh Ditjenbun.

b. Hasil pengamatan OPT di rekap dan disajikan dalam bentuk laporan bulanan di tingkat kabupaten dan triwulan di tingkat provinsi.


(14)

» ¼ ½ ¾n¿ÀrÀÁ Ân lÂporÂn O½ Ã ÄilÂkukÂn ol

¾ Å Æ ÀnÂs ÇÂÈup¾tnÉÇot yÂn¿

Á¾ÁÈ À ÄÂn¿À p¾rk¾ Èu Ânn k¾pÂÄ Â Ä ÀnÂs prov ÀnsÀ yÂn¿ Á¾ÁÈ ÀÄÂn¿À p

¾¾Èrk unÂnÉ Ê Ê ½ Ëý Ì¾Ä ÂnÉ Ê Ê½ Ëý Í ÎrÂÈ ÂyÂÉÊ Ê½ Ë Ã½ Ï ÁÈonÉ Ê½ ý ½ontÀ ÂnÂk s¾su À ľn¿Ân wÀlÂyÂÅ k¾rÐÂ

ÁÂsÀn¿ ÑÁ ÂsÀn¿ Ê ÂlÂÀÒ Ä Ân ÆÀtоn¼ ½ ¾¾ Èrk unÂn ÆÀr¾Âktort ½ ¾rlÀnÄun¿Ân


(15)

ÔÔ Ô.Õ Ö×ØÙÚØÛØØ ÛÙÖÜÔØ ÝØ Û Ø. Þß àng Lingkup

á â ã ä å æärçán çnsäçèént æçáyá tránsport ê án p

äálporánâ

æ â ã ä å æ çáán n pänëá åátán êán pänëänêálçán Oãìäkpá ê á päátniâ

íâ ã ä å æ çáán n pätuëás pänëá åát olä î ï çräáktort ã ärlçênunëán ã ärkäæunánð

ï çnás ãñçronsçð káæupáätnðákot yánë åä åæ çêán

ëç

ã ärkä æu náðn

UPTD Perlindungan/ BBP2TP (Medan, Surabaya dan Ambon)/BPTP Pontianak. d. Pengamatan dan penyusunan laporan

mengacu pada pedoman pengamatan yang diterbitkan oleh Ditjen. Perkebunan. e. Pengiriman laporan OPT dilakukan oleh Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan kepada dinas provinsi yang membidangi perkebunan/ BBP2TP Medan/ BBP2TP Surabaya/BBP2TP Ambon/BPTP Pontianak sesuai wilayah kerja masing-masing Balai, dan Direktorat Perlindungan Perkebunan, melalui surat

dan e-mail :perlinbun@deptan.go.id, ipopt_tanhun@yahoo.com,

ipoptregar@gmail.com,


(16)

ô õ ön÷ økùtor úønûrüù

ýo Indikator Uraian ò önputþÿùsukùn ùnù

ÿ

ùtù ÷ùn ønô rmùsø ù ùn ÷ùn ùt Outputþúûùlurùn ûrlùksùnùnyù

p

ûnùmùtùn O p

ûnting pù ÷ ù ò kom

o ÷iti unggulùn p

ûûrk unùn olû p

ûtuùs pûnùùt y

ùn

÷ ø ûrøkùn ønsûntøô sûùnyùk orùn yùn t

ûûùrs r ÷ ø proø nsø õ

Outomûþ ùsøl ûrsû ÷ øùnyù l ùporùn p

ûnùmùtùn O p

ûnting pù ÷ ù ò kom

o ÷iti unggulùn p

ûûrk unùn ÷ ùri rovinsiõ


(17)

. elaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan lksnn nnun w

l

ksn n pnnun w k tn pmr yn ptu s p

n mt l ns pro!ns yn " "n prk unn sluru #nons

$%w

nn n n tnun w :

1.2.1 Direktorat Perlindungan

Perkebunan

a. Menyiapkan Terms of

Reference (TOR) dan

Pedoman Teknis.

b. Melakukan bimbingan,

pembinaan, monitoring dan evaluasi.

1.2.2 Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan

a. Menetapkan SK Petugas

Pengamat yang mendapat

insentif.

b. Melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, BBP2TP (Medan/Surabaya/


(18)

( ) *on)/BPTP Pontianak sesuai wilayah kerja masing-masing Balai, dan Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan, serta institusi terkait lainnya.

c. Membuat juklak/ juknis

pelaksanaan kegiatan pemberian insentif petugas pengamat.

d. Melakukan pengawalan,

pembinaan, monitoring dan evaluasi, berkoordinasi dengan

Dinas Kabupaten yang

membidangi perkebunan

setempat.

e. Menyampaikan laporan

pelaksanaan kegiatan pemberian insentif petugas pengamat ke Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan

Perkebunan/BBP2TP (Medan/

Surabaya/Ambon)/BPTP

Pontianak sesuai dengan wilayah kerja masing-masing Balai, setelah pelaksanaan kegiatan selesai, paling lambat akhir Desember 2013.


(19)

+-, ./n0s 1 02up03tn 41ot0 y0n5 6 36 2 / 7 0n5/ p3rk32un0n

0- 83n5usulk0n 90lon p3tu50s p

3n50m0t p3n3r/m0 /ns3nt/:

2 - 83l0kuk0n koor7/n0/s 7 3n50n

./n0s ;rov/ns/ y0n5 636 2 / 7 0n5/ p

3rk32un0n -9- 83ny0mp0/k0n l0por0n 2ul0n0n

p

3n50m0t0n O; < k3 .in0s provinsi y0n5 6362 / 7 0n5/ p

3rk32un0n

-C. Lokasi, Jenis dan Volume

1 3 5/ 0t0n p36 2 3r7 0y00n p3tu50s p3n506 0t 7 /l0ks0n0k0n 7/ => ;ro?/ns/ y0/tu: Aceh,

Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Lampung, Babel, Kepri, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Gorontalo, Sulsel, Sulteng, Sulbar, Sultra, Papua, dan Papua Barat. Lokasi, jenis dan volume kegiatan seperti padaLampiran 1, dan 2.

D. Simpul Kritis

a. Penetapan petugas pengamat yang menerima insentif tidak tepat sasaran.


(20)

Untuk mengatasi hal tersebut Dinas Provinsi/UPTD Perlindungan/

Kabupaten/Kota yang membidangi

perkebunan dalam menetapkan petugas pengamat mengacu kepada Pedoman Teknis Ditjen.Perkebunan.

b. Petugas belum mempedomani

sepenuhnya buku pedoman pengamatan OPT sehingga data yang dihasilkan kurang optimal. Untuk itu Dinas Provinsi yang

Membidangi Perkebunan agar

memperbanyak dan mensosialisasikan buku pedoman pengamatan OPT.


(21)

DV. E FG HD IJJ I, E FIK FILJMD JI, E FI KJWJ MJI L JIE FILJ G ED IKJI

J. Eembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan

Pendampingan

N OPlksPnPPn O QR Pk tPn pOSTRnPPnU p

OQOn nVPlR Pn VPn pOnQ PwPlPn VRutPmPkPn p

PVP tPWPpPn yPnQ SOnXPVR sRmpul YsRmpul kr

RtRs kO QRPtPn yPnQ tOlPWVRtO tPpkPn Z [ PlPmSOlPksPnPkPn kO QRPtPn pO STRnP PnU

p

OQOn nVPlR Pn VPn pOQ Pn wPlPn VRlPkukPn koor

VRnPsR sO\PPr TOXOr nXPnQ sOsuPR VOnQPn tu

Q Ps ] ^nQsR VPn kOwOPnQ Pn n mPsRnQ YSPsRnQ un

Rt pOlPksPnP kO QRPtPnZ

_O QR PtPn pOSTRnPPnU pOnQOnVPlRPUn VPn p

OQ Pn wPPln VRlPPkukn tO WPVPr p pOlPksPnP k

O QRPtPUn suSTOr pOSTRPyPPnU \PrP p

OPlksPnPPn kO QRPtPnU VPn T PWPn YT PWPn yPQn VRpOrQunPkPn VPlP smOtR Pp kO QRPtPnZ `OlPRlu N OST RnPPnU NOnQOnVPRPl n VPn N OnQPwPlPn VRWPrPpkPn VPpPt VRWPRslkPn OrkoSOnVPRUs VPn solusR tOWPVPr p pOrSPsPlPWPn yPnQ t

RSTul sOlPmP prosOs pOlPksPnPPn kO QRPtPn s

OWRQQ Pn tPrQOtU tuXuPn VPn sPsPrPn kO QRPtPn y

PnQ tOlPW VROttPpkPn VPpPt tOr\PpPR Z aPsil pOSTinPPnU pOngOnVPliPn VPn p

OngPwPPln jugP sO T PgPi T PWPn untuk p

ORnlPRPn pOlPksPnPPn kRnOrXP VPn pOOntPpPn k

O T RXPkPn sOlPn X utny


(22)

d. eelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan hendaknya selalu di koordinasikan dengan pusat, provinsi dan kabupaten/kota sehingga

pelaksanaan kegiatan pembinaan,

pengendalian dan pengawalan menjadi lebih efektif dan efisien.

Kegiatan pendampingan dilakukan oleh petugas di tingkat lapangan mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.

Direktorat Perlindungan Perkebunan dan Dinas provinsi yang membidangi perkebunan bertanggung jawab atas kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan kegiatan dukungan Perlindungan Perkebunan.


(23)

V. h ij klim kj n, oVpqrpsk tpj u oqp ui m pj p. honitoring

vwnxtorxny zxtu{uk|n untuk }~ny ~t|ux p

~~ } €|rk ny|n p~l||ksn||n z |n k~} |{u|n y

|ny t~l| zx||xp |z |p s~tx |p k~yx|t|n‚ vwnxtorxny z x|lks||nk|n ol~ p~tuy|s ƒxn|s

y

|n y }~} €xz |nyx p~rk~ €un|n z x txnyk|t pro

„xxns z |n k| €up|t~n…kot| p|z| wxl|y| k

~r{| } |xsny †} |sxny ‚ ‡~l||ksn||n m

on

xtorxny }xnxm|l s|tu k|xl s~l||m k~yx|t|n €~|rlnysuny ˆ z x~ssu|xk|n z~ny|n k

~t~rs~ zx||n su}€~z |r y| y|ny |z | ‚

B. Evaluasi

‰„|lu|sx zxl|ks||nk|n untuk }~ny ~t|u x k

~t~p|t|n…~ks~|x|su n p~l||ksn||n k~yx |t|n

z |n  |sxl y|ny zx|p|x zx € |nzxnyk|n z ~ny|n y

|ny z xr~n|n||kn s~rt| untuk }~ny~t|xu r

~|lxs|x…s p~ny~|rp|n |nyy|r|n ‚ Š|sil ~ „ |lu|si s~€ |g|i um|pn € |lik p~r€|ik|n

p

~|lks|n||n s~l|njutny|‚

‰„|lu|sx zxl|kuk |n ol~ ƒxr~ktor|t ‡~xrlnzuny|n ‡~rk~€un|nˆ s~rt| ƒxn|s y|ny }~} €x z |nyx p~rk~ €|unn ‡rovxnsx z |n ‹| €|upt~n… ‹ot| p|z | wx|ly| k~r{ | } |xsny † }|sxny ‚


(24)

C. Pelaporan

Ž t‘p k’‘t‘n “ “oku” nt‘sk‘n “ ‘l‘m

•ntuk l‘por‘n trtuls s•‘’‘ p

‘rtn’’un’–‘w‘•‘n p‘lks‘n‘ ‘n k ’ ‘t‘n — ˜‘por‘n “•u‘t ol™ p‘lks‘n‘ k ’ ‘t‘n “ ‘n

“l‘pork‘n sš ‘‘r •r––‘n n’ kp‘“ ‘ p

‘nn’’un’ –‘‘• ›w p ”•n‘ k ’‘t‘n ”n’‘šu kp‘“‘ p “o” ‘n outln p

‘nyusunn l‘por‘n “ ‘n Ž œž Ÿ  ¡ srt‘ •ntuk l‘por‘n l‘nny‘ ssu‘ “n’‘n

k

•utu™ ‘n —

Œ— ¢ns ˜‘por‘n :

1.1 Laporan Mingguan

Laporan Mingguan berisi laporan kemajuan (fisik dan keuangan) pelaksanaan kegiatan setiap minggu berjalan dan disampaikan kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan setiap minggu hari Jum at.

1.2 Laporan Bulanan

Laporan Bulanan berisi laporan kemajuan (fisik dan keuangan) pelaksanaan kegiatan setiap bulan berjalan dan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya.


(25)

£¥¦ § ¨por¨n © ª«wul¨n

§ ¨por¨n ©ª«wul¨n ¬ ­«rs« l¨por¨n k

­®¨¯u¨n (fisik dan keuangan) pelaksanaan kegiatan setiap triwulan dan disampaikan setiap triwulan

kepada Direktorat Jenderal

Perkebunan, paling lambat tanggal 5

pada bulan pertama triwulan

berikutnya. 1.4 Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan laporan keseluruhan pelaksanaan kegiatan, setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan. Laporan akhir

disampaikan kepada Direktorat

Perlindungan Perkebunan, paling lambat 2 minggu setelah kegiatan

selesai. Laporan disampaikan

melalui surat dan e-mail. 2. Out Line Laporan

Laporan akhir dibuat sesuai out line sebagai berikut :

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL (jika ada) DAFTAR GAMBAR (jika ada) DAFTAR LAMPIRAN (jika ada)


(26)

²³ ´ µ ¶ ·¸ ¹ULUAN A. Latar belakang B. Tujuan dan Sasaran C. Ruang Lingkup Kegiatan D. Indikator Kinerja

II. TINJAUAN PUSTAKA III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Lokasi B. Alat dan Bahan C. Metode

D. Tahap Aktivitas/Kegiatan/ Pelaksanaan

E. Simpul Kritis Kegiatan F. Pelaksana

G. Pembiayaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran/rekomendasi C. Rencana Tindak Lanjut VI. DAFTAR PUSTAKA


(27)

V

¼ .½¾ ¿À ¼ ÁYÁÁÂ

Ã Ä ÅÆÇtÇn pÄ ÈÉ ÄrÊ ÇyÇÇn pÄtuÅÇs pÄnÅÇÈÇt Ê ÆÊÇnÇ ÆÊ ÇrÆ Ë ÌÍ ÎÇÏt un ÇnÅÅÇrÇn ºÐ» ÑÒ


(28)

V

ÔÔ Ô .Õ Ö×Ø ÙØÕ

Ú Û ÜÝÞtÞn pÛß àÛrÝÞn ÝnsÛntÝá pÛtuÜÞs p

ÛnÜÞÞmt âÝßÞksuâkÞn untuk ß Ûß à ÛrÝkÞn m

ot

ÝvÞsÝ kÛpÞâÞ pÛtuÜÞs ÞÜÞr âÞpÞt ß ÛnÝnÜkÞÞtkn kÝ nÛrãÞÞny yÞnÜ â ÝàuktÝkÞn â ÛnÜÞn â ÝäÞsÝlkÞnnyÞ â ÞtÞ åÝnáærmÞsÝ yÞnÜ l

Ûà ÝäÞkurÞt sÛçÞrÞ à ÛrkÛlÞnãutÞn

Untuk keberhasilan pelaksanaannya

diperlukan koordinasi, komitmen dan kerjasama, serta upaya yang sungguh-sungguh dari semua pihak terkait sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi masing-masing.


(29)

---ooo---êpiran 1. Lokasi dan Jumlah Pengamatam

Penerima Insentif

ëo ìroí însî ïðñuml ìònó ðmðt

ôõ ö÷ ø ù éú Org

èõ ûü ýþöÿ Org

éõ ÿ öü ú Org

úõ ï öýþ é Org

õ þø ë ULU 16 Org

6. SUMSEL 74 Org

7. LAMPUNG 64 Org

8. BABEL 16 Org

9. KEP. RIAU 6 Org

10. JABAR 66 Org

11. BANTEN 8 Org

12. JATENG 52 Org

13. DIY 20 org

14. BALI 66 Org

15. NTB 32 Org

16. NTT 42 Org

17. KALTENG 14 Org

18. KALSEL 28 Org

19. KALTIM 20 Org

20. SULSEL 79 Org

21. SULTRA 24 Org

22. SULUT 32 Org

23. SULTENG 48 Org

24. SULBAR 12 Org

25. GORONTALO 15 Org

26. PAPUA 29 Org


(30)

ampiran 2. Jenis dan Volume Komponen

Pemberdayaan Petugas Pengamat

o ns olu t

nsnt(orang) 953

2 Honor (orang) 953

3 Bantuan transport (orang) 953


(1)

£¥¦ § ¨por¨n © ª«wul¨n

§ ¨por¨n ©ª«wul¨n ¬ ­«rs« l¨por¨n

k

­®¨¯u¨n (fisik dan keuangan) pelaksanaan kegiatan setiap triwulan dan disampaikan setiap triwulan

kepada Direktorat Jenderal

Perkebunan, paling lambat tanggal 5

pada bulan pertama triwulan

berikutnya. 1.4 Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan laporan keseluruhan pelaksanaan kegiatan, setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan. Laporan akhir disampaikan kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan, paling lambat 2 minggu setelah kegiatan

selesai. Laporan disampaikan

melalui surat dan e-mail. 2. Out Line Laporan

Laporan akhir dibuat sesuai out line sebagai berikut :

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL (jika ada) DAFTAR GAMBAR (jika ada) DAFTAR LAMPIRAN (jika ada)


(2)

²³ ´ µ ¶ ·¸ ¹ULUAN A. Latar belakang B. Tujuan dan Sasaran C. Ruang Lingkup Kegiatan D. Indikator Kinerja

II. TINJAUAN PUSTAKA III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Lokasi B. Alat dan Bahan C. Metode

D. Tahap Aktivitas/Kegiatan/ Pelaksanaan

E. Simpul Kritis Kegiatan F. Pelaksana

G. Pembiayaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran/rekomendasi C. Rencana Tindak Lanjut VI. DAFTAR PUSTAKA


(3)

V

¼ .½¾ ¿À ¼ ÁYÁÁÂ

Ã Ä ÅÆÇtÇn pÄ ÈÉ ÄrÊ ÇyÇÇn pÄtuÅÇs pÄnÅÇÈÇt Ê ÆÊÇnÇ ÆÊ ÇrÆ Ë ÌÍ ÎÇÏt un ÇnÅÅÇrÇn ºÐ» ÑÒ


(4)

V

ÔÔ Ô .Õ Ö×Ø ÙØÕ

Ú Û ÜÝÞtÞn pÛß àÛrÝÞn ÝnsÛntÝá pÛtuÜÞs

p

ÛnÜÞÞmt âÝßÞksuâkÞn untuk ß Ûß à ÛrÝkÞn

m ot

ÝvÞsÝ kÛpÞâÞ pÛtuÜÞs ÞÜÞr âÞpÞt ß ÛnÝnÜkÞÞtkn kÝ nÛrãÞÞny yÞnÜ â ÝàuktÝkÞn â ÛnÜÞn â ÝäÞsÝlkÞnnyÞ â ÞtÞ åÝnáærmÞsÝ yÞnÜ

l

Ûà ÝäÞkurÞt sÛçÞrÞ à ÛrkÛlÞnãutÞn

Untuk keberhasilan pelaksanaannya

diperlukan koordinasi, komitmen dan kerjasama, serta upaya yang sungguh-sungguh dari semua pihak terkait sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi masing-masing.


(5)

---ooo---êpiran 1. Lokasi dan Jumlah Pengamatam Penerima Insentif

ëo ìroí însî ïðñuml ìònó ðmðt

ôõ ö÷ ø ù éú Org

èõ ûü ýþöÿ Org

éõ ÿ öü ú Org

úõ ï öýþ é Org

õ þø ë ULU 16 Org

6. SUMSEL 74 Org

7. LAMPUNG 64 Org

8. BABEL 16 Org

9. KEP. RIAU 6 Org

10. JABAR 66 Org

11. BANTEN 8 Org

12. JATENG 52 Org

13. DIY 20 org

14. BALI 66 Org

15. NTB 32 Org

16. NTT 42 Org

17. KALTENG 14 Org

18. KALSEL 28 Org

19. KALTIM 20 Org

20. SULSEL 79 Org

21. SULTRA 24 Org

22. SULUT 32 Org

23. SULTENG 48 Org

24. SULBAR 12 Org

25. GORONTALO 15 Org

26. PAPUA 29 Org


(6)

ampiran 2. Jenis dan Volume Komponen Pemberdayaan Petugas Pengamat

o ns olu t

nsnt(orang) 953

2 Honor (orang) 953

3 Bantuan transport (orang) 953