Unduh BRS Ini
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 25 /05/16/Th.XVIII, 2 Mei 2016
No. 25/05/16/Th.XVIII, 2 Mei 2016
P
ERKEMBANGAN
N
ILAI
T
UKAR
P
ETANI
D
AN
I
NFLASI
/ D
EFLASI
P
EDESAAN
A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
*)*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.
1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan April 2016 sebesar 94,55 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan April 2016 masih mengalamipenurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP April 2016 mengalami kenaikan yaitu naik sebesar 0,07 persen yang disebabkan indeks harga yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dibayar petani.
2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan April 2016 sebesar 101,77 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan April 2016lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP April 2016juga naik sebesar 0,02 persen.
3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan April 2016 sebesar 94,37 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan April 2016 juga masih mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan April 2016 naik sebesar 0,04 persen.
4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan April 2016 sebesar 101,51 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan April 2016 lebihbaik dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP April 2016 mengalami penurunan sebesar 0,05 persen. 5. Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan April 2016 sektor yang mengalami peningkatan
dibandingkan bulan Maret 2016 yaitu sektor sektor hortikultura, perkebunan rakyat, peternakan, perikanan, perikanan tangkap dan perikanan budidaya . Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yaitu sektor tanaman pangan.
6.Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga petani. Pada bulan April 2016 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami deflasi sebesar 0,28 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi dan komunikasi dan kelompokbahan makanan, sedangkan kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi.
(2)
1. Nilai Tukar Petani (NTP)
NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan April 2016 sebesar 94,55 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum masih menurun dibanding tahun dasar 2012. Sedangkan bila di bandingkan dengan bulan Maret 2016, NTP April 2016 naik sebesar 0,07 persen. Sedangkan untuk Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada bulan April 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen.
Tabel 1
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan Maret 2016 - April 2016
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 114,97 114,74 -0,20
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 121,69 121,36 -0,27
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 125,87 125,52 -0,28
2.1.1. Bahan Makanan 135,41 134,74 -0,50
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,39 123,30 0,74
2.1.3. Perumahan 115,13 115,37 0,21
2.1.4. Sandang 119,68 119,94 0,22
2.1.5. Kesehatan 113,56 113,67 0,09
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,35 113,45 0,09
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 116,70 113,99 -2,32
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112,99 112,75 -0,22
2.2.1. Bibit 113,06 112,86 -0,18
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 112,76 112,97 0,19
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 106,60 106,79 0,17
2.2.4. Transportasi 126,89 124,84 -1,61
2.2.5. Penambahan Barang Modal 110,32 110,55 0,21
2.2.6. Upah Buruh 112,19 112,27 0,07
Nilai Tukar Petani (NTP) 94,48 94,55 0,07
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 101,75 101,77 0,02
Kenaikan NTP dan NTPUP bulan April 2016 tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan indeks yang dibayar petani, baik Ib secara umum maupun Ib BPPBM.
(3)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 25 /05/16/Th.XVIII, 2 Mei 2016 Tabel 2
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan
Maret 2016 - April 2016, serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 114,85 114,59 -0,22 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 121,76 121,43 -0,27
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 125,91 125,54 -0,29
2.1.1. Bahan Makanan 135,63 134,94 -0,51
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan
Tembakau 122,39 123,29 0,74
2.1.3. Perumahan 115,08 115,32 0,21
2.1.4. Sandang 119,79 120,06 0,22
2.1.5. Kesehatan 113,44 113,55 0,10
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,27 113,37 0,09
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 116,39 113,61 -2,39
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang
Modal 113,08 112,89 -0,17
2.2.1. Bibit 113,14 112,96 -0,16
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 112,82 113,02 0,17
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 106,62 106,80 0,17
2.2.4. Transportasi 127,23 125,39 -1,44
2.2.5. Penambahan Barang Modal 110,23 110,46 0,21
2.2.6. Upah Buruh 112,31 112,39 0,07
Nilai Tukar Petani (NTP) 94,33 94,37 0,04
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 101,56 101,51 -0,05
NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan April 2016 sebesar 94,37 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum masih lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012, dan bila dibandingkan dengan bulan Maret 2016, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan April 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen. Sedangkan untuk NTUP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan April 2016 mengalami penurunan sebesar 0,05 persen.
Pada bulan April 2016 Indeks yang diterima petani (It) turun sebesar 0,22 persen yaitu dari 114,85 persen bulan Maret 2016 menjadi 114,59 persen pada bulan April 2016. Sedangkan Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum juga mengalami penurunan sebesar 0,27 persen. Hal ini merupakan penyebab naiknya NTP Tanpa Sektor Perikanan sebesar 0,04 persen.
(4)
pada kelompok BPPBM turun sebesar 0,17 persen. Pada kelompok konsumsi rumahtangga penurunan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi dan komunikasi.. Sedangkan kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) penurunan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.
2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan
Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Selain itu, nilai tukar petani tanaman pangan merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya.
Tabel 3
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Maret 2016-April 2016
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 127,17 123,59 -2,82
1.1. Padi 128,26 123,71 -3,55
1.2. Palawija 119,35 122,74 2,83
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 123,54 123,41 -0,11
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 126,06 125,79 -0,22
2.1.1. Bahan Makanan 137,21 136,76 -0,32
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 121,95 122,85 0,74
2.1.3. Perumahan 115,47 115,70 0,20
2.1.4. Sandang 121,19 121,52 0,27
2.1.5. Kesehatan 113,26 113,25 -0,01
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,05 113,16 0,09
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 117,10 113,66 -2,94
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 116,58 116,84 0,23
2.2.1. Bibit 114,16 113,33 -0,73
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 116,09 116,98 0,77
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 110,20 110,59 0,36
2.2.4. Transportasi 145,94 145,44 -0,34
2.2.5. Penambahan Barang Modal 117,20 118,05 0,73
2.2.6. Upah Buruh 113,79 113,85 0,05
Nilai Tukar Petani (NTP) 102,94 100,15 -2,71
(5)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 25 /05/16/Th.XVIII, 2 Mei 2016
Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada bulan April 2016 NTP tanamana pangan mengalami kenaikan dibanding tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani tanaman pangan di atas 100. Bila dibandingkan bulan Maret 2016 Nilai tukar petani padi dan palawija bulan April 2016 mengalami penurunan 2,71 persen yaitu dari 102,94 persen menjadi 100,15 persen. Sedangkan untuk Nilai tukar usaha pertanian (NTUP) sektor tanaman pangan pada bulan April 2016 juga mengalami penurunan sebesar 3,04 yaitu dari 109,09 persen bulan Maret 2016 menjadi 105,77 persen pada bulan April 2016.
Penurunan NTP sektor tanaman pangan pada bulan April 2016 disebabkan oleh penurunan it secara umum lebih tinggi dibandingkan penurunan Ib secara umum. It secara umum mengalami penurunan sebesar 2,82 atau dari 127,17 persen menjadi 123,59 persen, lebih rendah bila dibanding Ib secara umum yang mengalami hanya mengalami penurunan sebesar 0,11 persen.
Penurunan indeks yang diterima petani tertinggi terjadi pada kelompok komoditi padi, sedangkan penurunan Ib hanya terjadi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga, sedangkan kelompok Ib BPPBM mengalami kenaikan.
3. Nilai Tukar Petani Hortikultura
NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Indeks nilai tukar petani hortikultura pada bulan April 2016 sebesar 111,35 persen, lebih tinggi dibanding bulan Maret 2016 yaitu 111,29 persen atau mengalami kenaikan 0,05 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan April 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 0,12 persen atau dari 120,78 persen menjadi 120,93 persen. Kenaikan NTP dan NTUP sektor hortikultura disebabkan penurunan It lebih kecil daripada Ib baik secara umum maupun Ib BPPBM.
Pada bulan April 2016 It sektor hortikultura turun sebesar 0,38 persen, penurunan It terjadi pada kelompok buah – buahan dan tanaman obat. Beberapa komoditi buah – buahan dan obat –yang ada di
Sumatera Selatan mengalami penurunan, penurunan harga tertinggi terjadi pada buah-buahan jeruk dan tanaman obat– obatan kunyit. Sedangkan untuk jenis sayur-sayuran kenaikan harga tertinggi terjadi pada
kol/kubis.
Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum pada bulan April 2016 turun 0,43 persen dari 122,21 persen bulan Maret 2016 menjadi 121,68 persen pada bulan April 2016. Penurunan Ib terjadi pada kedua kelompok, kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga yang turun sebesar 0,41 persen, sedangkan Ib BPPBM naik sebesar 0,50 persen.
(6)
Tabel 4
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Maret 2016 - April 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 136,01 135,49 -0,38
1.1. Sayur-sayuran 135,75 136,71 0,71
1.2. Buah-buahan 136,20 134,64 -1,14
1.3. Tanaman Obat 135,95 135,22 -0,54
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 122,21 121,68 -0,43
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 125,72 125,20 -0,41
2.1.1. Bahan Makanan 134,28 133,36 -0,69
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,97 123,86 0,72
2.1.3. Perumahan 115,82 116,10 0,25
2.1.4. Sandang 118,90 119,15 0,21
2.1.5. Kesehatan 113,47 113,50 0,02
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,22 113,33 0,10
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 115,29 112,41 -2,50
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112,61 112,04 -0,50
2.2.1. Bibit 105,70 106,28 0,55
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109,83 110,30 0,43
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 110,22 110,72 0,46
2.2.4. Transportasi 116,59 112,40 -3,59
2.2.5. Penambahan Barang Modal 117,57 117,74 0,15
2.2.6. Upah Buruh 112,70 113,06 0,33
Nilai Tukar Petani (NTP) 111,29 111,35 0,05
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 120,78 120,93 0,12
4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)
Pada bulan April 2016, Indeks NTP Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar 85,12 persen, lebih tinggi dibanding bulan Maret 2016 yaitu 83,62 persen atau naik 1,79 persen. Indeks NTUP Sektor Perkebunan Rakyat juga naik dari 90,90 persen bulan Maret 2016 menjadi 92,49 persen bulan April 2016 atau naik 1,75 persen.
Kenaikan NTP dan NTUP sektor perkebunan rakyat pada bulan April 2016 disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,53 persen, sedangkan Ib secara umum turun 0,26 persen dan Ib BPPBM juga mengalami penurunan sebesar 0,21 persen.
(7)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 25 /05/16/Th.XVIII, 2 Mei 2016
Sumatera Selatan seperti karet. Selanjutnya, penurunan Ib terjadi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 0,27 persen dan Ib BPPBM juga mengalami penurunan 0,21 persen. Penurunan harga tertinggi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga terjadi pada sub kelompok transportasi dan komunikasi. Sedangkan Ib BPPBM penurunan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.
Tabel 5
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Rakyat Maret 2016 - April 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 102,28 103,85 1,53
1.1. Tanaman Perkebunan Rakyat 102,28 103,85 1,53
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 122,31 122,00 -0,26
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 125,91 125,57 -0,27
2.1.1. Bahan Makanan 135,15 134,44 -0,52
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,65 123,54 0,73
2.1.3. Perumahan 114,68 114,95 0,23
2.1.4. Sandang 119,09 119,35 0,21
2.1.5. Kesehatan 112,53 112,66 0,12
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,98 114,08 0,10
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 116,03 113,82 -1,90
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112,52 112,28 -0,21
2.2.1. Bibit 115,37 115,33 -0,04
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 113,35 113,28 -0,06
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 103,01 103,01 0,00
2.2.4. Transportasi 122,86 121,57 -1,05
2.2.5. Penambahan Barang Modal 105,94 105,87 -0,07
2.2.6. Upah Buruh 111,44 111,44 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 83,62 85,12 1,79
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 90,90 92,49 1,75
5. Nilai Tukar Peternak
Sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. NTP Sektor peternakan pada bulan April 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen, begitu juga NTUP naik sebesar 0,48 persen.
(8)
Tabel 6
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Maret 2016 -April 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 119,83 119,70 -0,11
1.1. Ternak Besar 114,24 113,72 -0,45
1.2. Ternak Kecil 107,04 105,98 -0,99
1.3. Unggas 117,68 117,12 -0,48
1.3. Hasil Ternak 141,02 142,71 1,20
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115,84 115,25 -0,51
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 125,75 125,21 -0,43
2.1.1. Bahan Makanan 135,36 134,38 -0,72
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 121,89 122,81 0,76
2.1.3. Perumahan 115,22 115,31 0,08
2.1.4. Sandang 120,28 120,46 0,15
2.1.5. Kesehatan 117,14 117,46 0,27
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111,17 111,22 0,05
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 117,15 113,68 -2,97
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 108,56 107,93 -0,59
2.2.1. Bibit 108,79 108,79 0,00
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 106,78 106,32 -0,43
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 109,90 110,05 0,14
2.2.4. Transportasi 114,40 109,77 -4,05
2.2.5. Penambahan Barang Modal 106,37 106,53 0,15
2.2.6. Upah Buruh 112,26 112,46 0,18
Nilai Tukar Petani (NTP) 103,44 103,86 0,40
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 110,38 110,91 0,48
Kenaikan NTP dan NTPUP disebabkan penurunan indeks harga yang diterima (It) peternak sebesar 0,11 persen yaitu dari 119,83 persen bulan Maret 2016 turun menjadi 119,70 persen pada bulan April 2016, lebih kecil dibanding kenaikan indeks harga yang dibayar (Ib) peternak secara umum yang turun 0,51 persen. Sedangkan Ib BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,59 persen.
Penurunan It terjadi pada kelompok ternak kecil, unggas dan ternak besar yang masing-masing turun sebesar 0,99 persen, 0,48 persen dan 0,45 persen. Sedangkan untuk sub kelompok hasil ternak mengalami kenaikan sebesar 1,20 persen. Untuk ternak kecil, unggas dan ternak besar, penurunan harga tertinggi secara berurut masing-masing terjadi pada kambing, ayam ras petelur dan kerbau. Sedangkan untuk hasil ternak kenaikan tertinggi terjadi pada komoditi telur ayam buras.
(9)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 25 /05/16/Th.XVIII, 2 Mei 2016
Penurunan Ib secara umum didukung oleh penurunan yang terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga terutama pada sub kelompok transportasi dan komunikasi. Sedangkan penurunan Ib BPPBM cukup dipengaruhi oleh turunnya harga sub kelompok transportasi.
6. Nilai Tukar Nelayan
Sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.
Tabel 7
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Maret 2016 - April 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 118,02 118,48 0,39
1.1. Tangkap 116,18 116,75 0,49
1.2. Budidaya 119,84 120,20 0,30
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 120,04 119,61 -0,36
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 124,82 124,93 0,09
2.1.1. Bahan Makanan 130,07 129,96 -0,09
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,44 123,42 0,80
2.1.3. Perumahan 116,24 116,65 0,35
2.1.4. Sandang 116,82 117,04 0,19
2.1.5. Kesehatan 116,33 116,40 0,06
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 115,28 115,43 0,13
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124,25 123,24 -0,81
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110,90 109,37 -1,38
2.2.1. Bibit 111,24 110,59 -0,58
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 111,16 111,92 0,69
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 106,13 106,43 0,29
2.2.4. Transportasi 118,54 111,37 -6,05
2.2.5. Penambahan Barang Modal 112,48 112,74 0,24
2.2.6. Upah Buruh 109,22 109,22 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 98,31 99,06 0,76
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 106,42 108,33 1,80
NTN pada bulan April 2016 sebesar 99,06 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 98,31 persen berarti NTN mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen. NTUP sektor perikanan juga naik sebesar
(10)
1,80 persen atau dari 106,42 persen pada bulan Maret 2016 menjadi 108,33 persen pada bulan April 2016. Kenaikan NTP dan NTUP sektor perikanan pada bulan April 2016, disebabkan It secara umum mengalami kenaikan sedangkan Ib, baik Ib secara umum maupun Ib BPPBM mengalami penurunan. Kenaikan It sebesar 0,39 persen terjadi baik pada kelompok perikanan tangkap maupun kelompok perikanan budidaya. Sedangkan Ib secara umum, pada bulan April 2016 turun sebesar 0,36 persen, penurunan terjadi pada kelompok Ib BPPBM yaitu turun sebesar 1,38, sedangkan Ib untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,09 persen.
7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan
Sektor Perikanan pada bulan April 2016 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya. Sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.
NTN Usaha Penangkapan pada bulan April 2016 sebesar 97,95 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012, namun bila dibandingkan dengan bulan Maret 2016 NTN sektor usaha penangkapan ikan mengalami kenaikan sebesar 1,27 persen, dan NTUP juga naik sebesar 3,32 persen pada bulan April 2016.
Pada bulan April 2016, It naik sebesar 0,49 persen, kenaikan It terjadi baik pada penangkapan perairan umum maupun penangkapan laut. Selanjutnya, Ib secara umum pada bulan April 2016 turun 0,76 persen. Sedangkan Ib BPPBM turun 2,74 persen, penurunan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi, sedangkan kelompok konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen, kenaikan terutama terjadi pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.
(11)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 25 /05/16/Th.XVIII, 2 Mei 2016 Tabel 8
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Maret 2016 - April 2016
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116,18 116,75 0,49
1.1. Penangkapan Perairan Umum 129,62 131,03 1,09
1.1. Penangkapan Laut 106,97 106,97 0,00
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 120,11 119,20 -0,76
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 124,68 124,82 0,11
2.1.1. Bahan Makanan 130,09 129,99 -0,08
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,48 123,46 0,80
2.1.3. Perumahan 116,24 116,65 0,35
2.1.4. Sandang 116,68 116,91 0,19
2.1.5. Kesehatan 116,33 116,40 0,06
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 115,30 115,45 0,13
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124,25 123,24 -0,81
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110,90 107,87 -2,74
2.2.1. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104,90 105,23 0,32
2.2.2. Transportasi 113,21 104,07 -8,08
2.2.3. Penambahan Barang Modal 115,35 115,35 0,00
2.2.4. Upah Buruh 108,27 108,27 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 96,72 97,95 1,27
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 104,75 108,24 3,32
8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya
NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib).
NTN Usaha Budidaya pada bulan April 2016 sebesar 100,15 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 99,89 persen, yang berarti NTN naik sebesar 0,27 persen. Sedangkan NTUP usaha Budidaya mengalami kenaikan 0,33 persen atau dari 108,06 persen menjadi 108,42 persen.
Pada bulan April 2016 It naik sebesar 0,30 persen atau dari 119,84 persen menjadi 120,20 persen. Kenaikan terjadi pada kelompok budidaya air tawar, sedangkan pada kelompok budidaya air payau tidak mengalami perubahan harga .
(12)
persen menjadi 120,01 persen pada bulan April 2016 atau naik 0,03 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,07 persen, sedangkan kelompok Ib BPPBM turun 0,03 persen. Penurunan Ib tertinggi pada bulan April 2016 kelompok Ib BPPBM adalah sub kelompok transportasi.
Tabel 9.
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Budidaya Maret 2016 - April 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 119,84 120,20 0,30
1.1. Budidaya Air Tawar 119,86 120,22 0,30
1.2. Budidaya Air Payau 118,25 118,25 0,00
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 119,97 120,01 0,03
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 124,96 125,04 0,07
2.1.1. Bahan Makanan 130,05 129,93 -0,09
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,40 123,38 0,80
2.1.3. Perumahan 116,24 116,65 0,35
2.1.4. Sandang 116,95 117,18 0,19
2.1.5. Kesehatan 116,33 116,40 0,06
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 115,26 115,41 0,13
2.1.7. ransportasi dan Komunikasi 124,25 123,24 -0,81
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110,90 110,86 -0,03
2.2.1. Bibit 111,24 110,59 -0,58
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 111,16 111,92 0,69
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107,35 107,62 0,26
2.2.4. Transportasi 123,81 118,59 -4,21
2.2.5. Penambahan Barang Modal 109,64 110,17 0,48
2.2.6. Upah Buruh 110,16 110,16 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 99,89 100,15 0,27
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 108,06 108,42 0,33
B.
INFLASI/DEFLASI PEDESAAN
Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.
(13)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 25 /05/16/Th.XVIII, 2 Mei 2016
Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Pada bulan April 2016 Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya deflasi pedesaan, dimana pada bulan sebelumnya mengalami inflasi. IHK bulan April 2016 sebesar125,52persen, sedangkan bulan sebelumnya 125,87 berarti terjadi deflasi sebesar 0,28 persen. Deflasi terjadi pada dua sub kelompok, yaitu sub kelompok transportasi dan komunikasi dan sub kelompok bahan makanan, yaitu masing-masing 2,32 persen dan 0,50 persen Sedangkan untuk sub kelompok pengeluaran lain mengalami inflasi yaitu masing-masing sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu masing-masing naik sebesar 0,74 persen 0,22 persen, 0,21 persen, 0,09 persen dan 0,09 persen.
Tabel 10
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, Maret 2016 - April 2016 (2012=100)
KELOMPOK PENGELUARAN
IHK IHK Inflasi
Pedesaan Maret 2016
Inflasi Pedesaan April 2016 Maret 2016 April 2016
(1) (2) (3) (5) (5)
Umum 125,87 125,52 0,79 -0,28
Bahan Makanan 135,41 134,74 1,54 -0,50
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,39 123,30 0,35 0,74
Perumahan 115,13 115,37 0,02 0,21
Sandang 119,68 119,94 -0,03 0,22
Kesehatan 113,56 113,67 0,46 0,09
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,35 113,45 0,06 0,09
(1)
Tabel 6
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Maret 2016 -April 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 119,83 119,70 -0,11
1.1. Ternak Besar 114,24 113,72 -0,45
1.2. Ternak Kecil 107,04 105,98 -0,99
1.3. Unggas 117,68 117,12 -0,48
1.3. Hasil Ternak 141,02 142,71 1,20
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115,84 115,25 -0,51
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 125,75 125,21 -0,43
2.1.1. Bahan Makanan 135,36 134,38 -0,72
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 121,89 122,81 0,76
2.1.3. Perumahan 115,22 115,31 0,08
2.1.4. Sandang 120,28 120,46 0,15
2.1.5. Kesehatan 117,14 117,46 0,27
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111,17 111,22 0,05
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 117,15 113,68 -2,97
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 108,56 107,93 -0,59
2.2.1. Bibit 108,79 108,79 0,00
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 106,78 106,32 -0,43
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 109,90 110,05 0,14
2.2.4. Transportasi 114,40 109,77 -4,05
2.2.5. Penambahan Barang Modal 106,37 106,53 0,15
2.2.6. Upah Buruh 112,26 112,46 0,18
Nilai Tukar Petani (NTP) 103,44 103,86 0,40
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 110,38 110,91 0,48
Kenaikan NTP dan NTPUP disebabkan penurunan indeks harga yang diterima (It) peternak sebesar 0,11 persen yaitu dari 119,83 persen bulan Maret 2016 turun menjadi 119,70 persen pada bulan April 2016, lebih kecil dibanding kenaikan indeks harga yang dibayar (Ib) peternak secara umum yang turun 0,51 persen. Sedangkan Ib BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,59 persen.
Penurunan It terjadi pada kelompok ternak kecil, unggas dan ternak besar yang masing-masing turun sebesar 0,99 persen, 0,48 persen dan 0,45 persen. Sedangkan untuk sub kelompok hasil ternak mengalami kenaikan sebesar 1,20 persen. Untuk ternak kecil, unggas dan ternak besar, penurunan harga tertinggi secara berurut masing-masing terjadi pada kambing, ayam ras petelur dan kerbau. Sedangkan untuk hasil ternak kenaikan tertinggi terjadi pada komoditi telur ayam buras.
(2)
Penurunan Ib secara umum didukung oleh penurunan yang terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga terutama pada sub kelompok transportasi dan komunikasi. Sedangkan penurunan Ib BPPBM cukup dipengaruhi oleh turunnya harga sub kelompok transportasi.
6. Nilai Tukar Nelayan
Sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.
Tabel 7
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Maret 2016 - April 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 118,02 118,48 0,39
1.1. Tangkap 116,18 116,75 0,49
1.2. Budidaya 119,84 120,20 0,30
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 120,04 119,61 -0,36
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 124,82 124,93 0,09
2.1.1. Bahan Makanan 130,07 129,96 -0,09
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,44 123,42 0,80
2.1.3. Perumahan 116,24 116,65 0,35
2.1.4. Sandang 116,82 117,04 0,19
2.1.5. Kesehatan 116,33 116,40 0,06
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 115,28 115,43 0,13
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124,25 123,24 -0,81
(3)
1,80 persen atau dari 106,42 persen pada bulan Maret 2016 menjadi 108,33 persen pada bulan April 2016. Kenaikan NTP dan NTUP sektor perikanan pada bulan April 2016, disebabkan It secara umum mengalami kenaikan sedangkan Ib, baik Ib secara umum maupun Ib BPPBM mengalami penurunan. Kenaikan It sebesar 0,39 persen terjadi baik pada kelompok perikanan tangkap maupun kelompok perikanan budidaya. Sedangkan Ib secara umum, pada bulan April 2016 turun sebesar 0,36 persen, penurunan terjadi pada kelompok Ib BPPBM yaitu turun sebesar 1,38, sedangkan Ib untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,09 persen.
7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan
Sektor Perikanan pada bulan April 2016 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya. Sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.
NTN Usaha Penangkapan pada bulan April 2016 sebesar 97,95 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012, namun bila dibandingkan dengan bulan Maret 2016 NTN sektor usaha penangkapan ikan mengalami kenaikan sebesar 1,27 persen, dan NTUP juga naik sebesar 3,32 persen pada bulan April 2016.
Pada bulan April 2016, It naik sebesar 0,49 persen, kenaikan It terjadi baik pada penangkapan perairan umum maupun penangkapan laut. Selanjutnya, Ib secara umum pada bulan April 2016 turun 0,76 persen. Sedangkan Ib BPPBM turun 2,74 persen, penurunan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi, sedangkan kelompok konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen, kenaikan terutama terjadi pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.
(4)
Tabel 8
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Maret 2016 - April 2016
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116,18 116,75 0,49
1.1. Penangkapan Perairan Umum 129,62 131,03 1,09
1.1. Penangkapan Laut 106,97 106,97 0,00
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 120,11 119,20 -0,76
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 124,68 124,82 0,11
2.1.1. Bahan Makanan 130,09 129,99 -0,08
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,48 123,46 0,80
2.1.3. Perumahan 116,24 116,65 0,35
2.1.4. Sandang 116,68 116,91 0,19
2.1.5. Kesehatan 116,33 116,40 0,06
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 115,30 115,45 0,13
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124,25 123,24 -0,81
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110,90 107,87 -2,74
2.2.1. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104,90 105,23 0,32
2.2.2. Transportasi 113,21 104,07 -8,08
2.2.3. Penambahan Barang Modal 115,35 115,35 0,00
2.2.4. Upah Buruh 108,27 108,27 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 96,72 97,95 1,27
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 104,75 108,24 3,32
8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya
(5)
persen menjadi 120,01 persen pada bulan April 2016 atau naik 0,03 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,07 persen, sedangkan kelompok Ib BPPBM turun 0,03 persen. Penurunan Ib tertinggi pada bulan April 2016 kelompok Ib BPPBM adalah sub kelompok transportasi.
Tabel 9.
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Budidaya Maret 2016 - April 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Maret’2016 April’2016 % April’16 thd Maret’16
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 119,84 120,20 0,30
1.1. Budidaya Air Tawar 119,86 120,22 0,30
1.2. Budidaya Air Payau 118,25 118,25 0,00
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 119,97 120,01 0,03
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 124,96 125,04 0,07
2.1.1. Bahan Makanan 130,05 129,93 -0,09
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,40 123,38 0,80
2.1.3. Perumahan 116,24 116,65 0,35
2.1.4. Sandang 116,95 117,18 0,19
2.1.5. Kesehatan 116,33 116,40 0,06
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 115,26 115,41 0,13
2.1.7. ransportasi dan Komunikasi 124,25 123,24 -0,81
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110,90 110,86 -0,03
2.2.1. Bibit 111,24 110,59 -0,58
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 111,16 111,92 0,69
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107,35 107,62 0,26
2.2.4. Transportasi 123,81 118,59 -4,21
2.2.5. Penambahan Barang Modal 109,64 110,17 0,48
2.2.6. Upah Buruh 110,16 110,16 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 99,89 100,15 0,27
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 108,06 108,42 0,33
B.
INFLASI/DEFLASI PEDESAAN
Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.
(6)
Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Pada bulan April 2016 Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya deflasi pedesaan, dimana pada bulan sebelumnya mengalami inflasi. IHK bulan April 2016 sebesar125,52persen, sedangkan bulan sebelumnya 125,87 berarti terjadi deflasi sebesar 0,28 persen. Deflasi terjadi pada dua sub kelompok, yaitu sub kelompok transportasi dan komunikasi dan sub kelompok bahan makanan, yaitu masing-masing 2,32 persen dan 0,50 persen Sedangkan untuk sub kelompok pengeluaran lain mengalami inflasi yaitu masing-masing sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu masing-masing naik sebesar 0,74 persen 0,22 persen, 0,21 persen, 0,09 persen dan 0,09 persen.
Tabel 10
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, Maret 2016 - April 2016 (2012=100)
KELOMPOK PENGELUARAN
IHK IHK Inflasi
Pedesaan Maret 2016
Inflasi Pedesaan April 2016 Maret 2016 April 2016
(1) (2) (3) (5) (5)
Umum 125,87 125,52 0,79 -0,28
Bahan Makanan 135,41 134,74 1,54 -0,50
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 122,39 123,30 0,35 0,74
Perumahan 115,13 115,37 0,02 0,21
Sandang 119,68 119,94 -0,03 0,22
Kesehatan 113,56 113,67 0,46 0,09
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,35 113,45 0,06 0,09