Zona Kebidanan | Blogger Lampung Tengah

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.

2. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan ini bertujuan untuk mengelompokkan atau individu yang diinginkan, bagaimana individu itu berfikir, berbuat sabagai suatu unit pengetahuan yang telah diberikan. Adapun tingkat pengetahuan tersebut :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.


(2)

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham tentang objek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengguna hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)


(3)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria- kriteria yang ada (Notoatmodjo, 2003).

B. Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap adalah determinan perilaku, karena mereka berkaitan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi. Sebuah sikap merupakan suatu keadaan siap mental, yang dipelajari dan diorganisasi menurut pengalaman dan yang menyebabkan timbulnya pengaruh khusus atau reaksi seseorang terhadap orang-orang, objek-objek dan situasi-situasi dengan siapa ia berhubungan (Winardi, 2004, hlm 87).

2. Tingkatan sikap

a. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b. Merespon (Responding)

Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah indikasi dari sikap.

c. Menghargai (Valuting)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah misalnya seorang ibu yang mengajak ibu lain untuk pergi menimbang anaknya keposyandu, ini suatu bukti bahwa ibu mempunyai sikap positif. d. Bertanggung Jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.


(4)

(Notoadmodjo, 2003)

Pengetahuan akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku hidup sehat dan dalam menanggulangi masalah yang kurang mengerti tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif tersebut. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari banyak Ibu-ibu yang mempunyai sikap dan kebiasaan yang dilakukan tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukannya baik atau tidak dalam pemberian ASI. Sikap seperti biasanya dilakukan oleh masyarakat tradisional maupun masyarakat modern (Notoadmodjo, 2002).

Adapun dalam kehidupan sehari-hari banyak ibu-ibu yang menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi, atau mengikuti penyuluhan tentang ASI Eksklusif yang diadakan oleh tenaga kesehatan merupakan suatu bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan gizi anak. Sehingga diharapkan bagi ibu-ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya sampai usia 6 bulan karena itu merupakan sikap yang baik bagi anaknya.

C. ASI Eksklusif

1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI)

Air susu Ibu (ASI) adalah makanan paling sempurna bagi bayi. Sebagai makanan tunggal yang mengandung seluruh zat gizi yang diperlukan bayi, ASI juga mengandung zat untuk meningkatkan daya tahan (kekebalan) tubuh dari berbagai infeksi (Pedriatrics, 2006).

Notoatmodjo (2003) menyatakan, Air susu Ibu (ASI) adalah makanan utama bayi oleh sebab itu, maka untuk menjamin kecukupan ASI bagi bayi.


(5)

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial, maupun spiritual (Hubertin, 2004).

2. Pengertian Air Susu Ibu Eksklusif (ASI Eksklusif)

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan lain. Tindakan ini akan terus merangsang produksi ASI sehingga pengeluaran ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi dan bayi akan terhindar dari diare (Hubertin, 2004).

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2001 menyatakan bahwa ASI Eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI Eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi (Pedriatrics, 2006).

3. Zat-Zat yang terkandung di DalamASI

Zat-zat yang terkandung di dalam ASI adalah: a. Lemak

Lemak merupakan sumber kalori utama dalam ASI dengan kadar yang cukup tinggi yaitu seberat 50%. Salah satu keunggulan lemak ASI adalah kandungan lemak esensial.

b. Protein

Protein adalah bahan baku untuk tumbuh. Kualitas protein sangat penting selama tahun pertama kehidupan bayi, karena pada saat pertumbuhan bayi paling cepat. ASI mengandung bayi manusia.


(6)

Karbohidrat utama (kadar paling tinggi) dalam ASI adalah laktosa yang mempertinggi penyerapan kalsium yang dibutuhkan bayi.

d. Garam dan Mineral

ASI merupakan susu dengan kadar garam dan mineral yang rendah sehingga tidak merusak fungsi ginjal bayi. Berikut beberapa mineral yang terdapat dalam ASI:

1. Zat besi

Jumlah zat besi dalam ASI termasuk sedikit mudah diserap. 2. Seng

Seng diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan imunisasi. Selain itu juga diperlukan untuk mencegah penyakit kulit dan sistem pencernaan yang fatal bagi bayi (Huliana, 2003).

4. Jenis-Jenis ASI Eksklusif

a. Kolostrum

Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara, disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat. Komposisi kolostrum ini dari hari kehari selalu berubah, warnanya kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan susu matur. Kolostrum merupakan protein yang sangat tinggi, antibodi, karbohidrat dan lemak, mineral lebih tinggi dibandingkan dengan ASI matur. Kolostrum merupakan nutrisi pertama yang paling penting bagi bayi karena mengandung sejumlah besar antibodi yang melindungi bayi dari infeksi beberapa faktor pertumbuhan dan pematangan saluran pencernaan.


(7)

b. ASI Transisi/Peralihan

Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu ketiga sampai kelima. Kadar protein makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin meninggi, dan juga volume ASI akan makin meningkat.

c. ASI Matur

Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 atau hari ke-14 dan seterusnya, komposisinya relative konstan. ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Susu ini lebih cair dan lebih encer dari pada susu transisi tetapi dikeluarkan dalam kuantitas yang meningkat.

5. Manfaat ASI Eksklusif

Menyusui bayi mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan. ASI juga dapat mencegah terjadinya penyakit infeksi lantaran mengandung zat penangkal penyakit yakni immunoglobulin. ASI bersifat praktis, mudah diberikan kepada bayi, murah, serta bersih (Prasetyo, 2009, hlm 54).

Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI Eksklusif yang dapat dirasakan.


(8)

1. Manfaat Utama Pemberian ASI Eksklusif Bagi Bayi

Berikut ini manfaat terpenting yang diperoleh oleh bayi dari ASI Eksklusif: a.ASI Sebagai Nutrisi

Air adalah sumber gizi yang sangat ideal, berkomposisi seimbang, secara ilmiah disesuaikan dengan kebutuhan masa pertumbuhan bayi. ASI makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi hingga usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan, bayi harus mendapatkan makanan padat, tetapi pemberian ASI dapat terus dilanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih (Danuatmadja, 2007).

b.ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat zat kekebalan tubuh dari ibunya melalui ari-ari. Namun kadar zat ini akan menurun segera setelah bayi lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia sekitar 9-12 bulan (Roesli, 2007).

Bayi ASI Eksklusif ternyata akan lebih sehat dan lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lebih berkembang kepandaiannya dibanding anak yang sering sakit terutama sakitnya berat.

c.ASI Eksklusif Meningkatkan Kecerdasan

Perkembangan kecerdasan anak sangat berkaitan erat dengan partumbuhan otak. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak


(9)

anak adalah nutrisi yang diterima saat petumbuhan otak (Danuatmadja, 2007).

Terdapat dua faktor penentu kecerdasan, yaitu:

• Faktor Genetik atau faktor bawaan menentukan potensi genetik atau bawaan yang diturunkan oleh orang tua.

• Faktor lingkungan adalah faktor yang menentukan potensi genetik akan dapat tercapai secara optimal. Secara garis besar terdapat tiga jenis kebutuhan untuk faktor lingkungan yaitu:

- Kebutuhan untuk pertumbuhan fisik-otak (ASUH)

- Kebutuhan untuk perkembangan emosional dan spiritual (ASIH), serta

- Kebutuhan untuk perkembangan intelektual dan sosialisasi (ASAH).

ASI Eksklusif meningkatkan kecerdasan. Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada susu seri, antara lain:

- Taurin, yaitu suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat di ASI

- Laktosa, merupakan hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit sekali terdapat pada susu sapi.


(10)

- Asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega-3, omega-6), merupakan asam lemak utama dari ASI yang hanya terdapat sedikit dalam susu sapi.

d.ASI Eksklusif Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang

e.Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai 6 bulan.

f. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti-kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. ASI juga akan mengurangi terjadinya mencret, sakit telinga, dan infeksi saluran pernafasan.

g.Melindungi anak dari serangan alergi.

h.Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI Eksklusif potensial lebih pandai.

i. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara. j. Membantu pembentukan rahang yang bagus.

k.Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga mengurangi kemungkinan menderita panyakit jantung. l. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI Eksklusif akan

lebih cepat bisa jalan.

m. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik.

(Roesli, 2005, hlm 6)


(11)

Selain memberi keuntungan pada bayi, menyusui jelas memberikan keuntungan pada ibu. Beberapa manfaat bagi ibu adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan

Susui bayi segera dilahirkan maka kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan akan berkurang, ini dikarenakan pada ibu menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk kontraksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan.

b. Mengurangi terjadinya anemia

Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena kekurangan zat besi, menyusui mengurangi perdarahan.

c. Menjarangkan kehamilan

Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil selama ibu memberi ASI Eksklusif, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.

d. Mengecilkan rahim

Kadar oksitosin ibu yang menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses mengecilkan ini akan lebih cepat dibandingkan pada ibu yang tidak menyusu.


(12)

Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang menyusui akan cepat turun atau langsing kembali.

f. Mengurangi kemungkinan menderita kanker

Beberapa penilitian menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker indung telur salah satu dari penelitian ini menunjukkan bahwa resiko terkena kanker indung telur pada ibu yang menyusui berkurang sampai 20-25%.

g. Lebih ekonomis/murah

Dengan member ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula, perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan minum susu formula. h. Tidak merepotkan dan hemat waktu

ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak air, juga harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu panas.

i. Portable dan praktis

Mudah dibawa kemana-mana (portable) sehingga saat berpergian tidak perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu membawa alat listrik untuk memasak dan menghangatkan susu.


(13)

Ibu yang berhasil memberikan ASI akan merasakan kepuasan, kebanggaan dan kebahagiaan yang mendalam.

k. Mengurangi resiko keropos tulang (osteoporosis)

Penelitian mengidentifikasibahwa perempuan dengan banyak anak dan periode yang panjang memiliki kepandatan mineral tulang lebih tinggi/sama dari resiko patah tulang lebih rendah/sama dibandingkan dengan yang tidak pernah melahirkan dan menyusui (Roesli, 2007).

3. Manfaat Pemberian ASI Pada Negara

Pemberian ASI Eksklusif akan menghemat pengeluaran Negara karena hal-hal berikut:

a. Penghematan devisa untuk pemberian susu formula, perlengkapan menyusui, serta bayi menyiapkan susu.

b. Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah mencret dan sakit saluran nafas.

c. Penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan.

d. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun Negara.

e. Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli, 2007).


(14)

Air susu ibu akan mengurangi bertambahnya polusi di dunia. Air susu ibu tidak menambah polusi udara, karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang mengeluarkan asap (Roesli, 2007).

6. Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI merupakan metode pemberian makanan bayi yang terbaik, terutama bayi berumur kurang dari 6 bulan. ASI mengandung berbagai zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi pada 6 bulan pertama setelah kelahiran (Prasetyo, 2009, hlm 56).

Hampir semua wanita yang ingin menyusui dapat melakukannya dengan berhasil. Keputusan untuk menyusui biasanya dilakukan selama kehamilan, dan ditetapkan setelah bayi itu lahir. Pemberian ASI disebut ‘trik kepercayaan diri’, dan jika ibu baru diberikan kepercayaan bahwa dia dapat menyusui dengan baik, dia akan berhasil. Metode mempersiapkan untuk menyusui selama kehamilan cukup mudah, jika kira-kira merasa nyaman menyentuh dan memegang payudara. Sejak kira-kira minggu ke-30 kehamilan letakkan tangan disekeliling bagian luar payudara dan dengan lembut tetapi kuat, pijat payudara ke arah cuping. Saat yang baik untuk melakukan adalah ketika mandi (Jones, 2005, hlm 295).

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, putting susu makin menonjol, pembuluh


(15)

darah makin tampak, dan areola mamae makin menghitam (Manuaba, 1998, hlm 55).

1. Faktor-faktor yang Terkait Pemberian ASI Eksklusif a. Aspek pemahaman dan pola fikir

Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu yang bekerja, terutama yang tinggal diperkotaan. Hal-hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dari pola dasar pemberian ASI menjadi pemberian susu formula.

b. Aspek Gizi

ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama, ASI pertama yang diberikan pada bayi yang sering disebut kolostrum, banyak mengandungzat kekebalan, terutama IgA yang berfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti diare. Bila kolostrum terlambat diberikan kepada bayi, maka boleh jadi sistem kekebalan bayi sedikit rapuh dan mudah terserang penyakit. c. Aspek pendidikan

Bagi sebagian ibu, menyusui merupakan tindakan yang alamiah dan naruliah. Oleh karena itu, mereka beranggapan bahwa menyusui tidak perlu dipelajari. Kebanyakan ibu kurang menyadari pentingnya ASI sebagai makanan utama bayi. Mereka hanya mengetahui bahwa ASI adalah makanan yang diperlukan bayi tanpa memperhatikan aspek.


(16)

Kegiatan atau pekerjaan ibu sering kali dijadikan alasan untuk tidak memberikan ASI Eksklusif.

d. Aspek Imunologik

Para ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat anti-infeksi yang bersih dan bebas kontaminasi. Kadar immunoglobulin A (IgA) dalam kolostrum cukup tinggi. Meskipun sekretori IgA tidak diserap oleh tubuh bayi, tetapi ini berfungsi melumpuhkan bakteri pathogen E. Coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

e. Aspek psikologis

Pertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui dengan produk ASI yang mencukupi kebutuhan bayi. Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit mampu memberikan rasa aman dan puas. f. Aspek kecerdasan

Pertama, proses pemberian ASI yang lancar memungkinkan asupan gizi menjadi lebih maksimal. Kedua, diketahui bahwa bayi yang diberi ASI hingga lebih dari 9 bulan akan tumbuh lebih cerdas. Sementara itu, bayi yang tidak diberi ASI mempunyai IQ yang lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan bayi yang diberi ASI secara eksklusif.

g. Aspek neorologis

Dengan meminum ASI, koordinasi saraf pada bayi yang terkait aktivitas menelan, mengisap, dan bernafas semakin sempurna. Hal ini


(17)

akan mengurangi resiko gangguan sesak nafas pada bayi yang baru lahir, atau terjadinya asma pada anak prasekolah.

h. Aspek biaya

Menyusui secara eksklusif dapat mengurangi biaya tambahan, yang diperlukan untuk membeli susu formula beserta peralatannya.

i. Aspek penundaan kehamilan

Menyusui secara eksklusif dapat menunda datang bulan dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang dikenal sebagai metode amenore laktasi (MAL).

(Prasetyo, 2009, hlm 31)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan ASI antara lain: a. Perubahan sosial budaya

- Ibu-ibu bekerja atau kesibukan social lainnya

- Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang menggunakan PASI

- Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya b. Faktor psikologis

- Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita - Tekanan batin

c. Faktor fisik ibu


(18)

d. Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga mesyarakat kurang mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI

e. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI

f. Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu kaleng.

BAB III


(1)

Ibu yang berhasil memberikan ASI akan merasakan kepuasan, kebanggaan dan kebahagiaan yang mendalam.

k. Mengurangi resiko keropos tulang (osteoporosis)

Penelitian mengidentifikasibahwa perempuan dengan banyak anak dan periode yang panjang memiliki kepandatan mineral tulang lebih tinggi/sama dari resiko patah tulang lebih rendah/sama dibandingkan dengan yang tidak pernah melahirkan dan menyusui (Roesli, 2007).

3. Manfaat Pemberian ASI Pada Negara

Pemberian ASI Eksklusif akan menghemat pengeluaran Negara karena hal-hal berikut:

a. Penghematan devisa untuk pemberian susu formula, perlengkapan menyusui, serta bayi menyiapkan susu.

b. Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah mencret dan sakit saluran nafas.

c. Penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan.

d. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun Negara.

e. Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli, 2007).


(2)

Air susu ibu akan mengurangi bertambahnya polusi di dunia. Air susu ibu tidak menambah polusi udara, karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang mengeluarkan asap (Roesli, 2007).

6. Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI merupakan metode pemberian makanan bayi yang terbaik, terutama bayi berumur kurang dari 6 bulan. ASI mengandung berbagai zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi pada 6 bulan pertama setelah kelahiran (Prasetyo, 2009, hlm 56).

Hampir semua wanita yang ingin menyusui dapat melakukannya dengan berhasil. Keputusan untuk menyusui biasanya dilakukan selama kehamilan, dan ditetapkan setelah bayi itu lahir. Pemberian ASI disebut ‘trik kepercayaan diri’, dan jika ibu baru diberikan kepercayaan bahwa dia dapat menyusui dengan baik, dia akan berhasil. Metode mempersiapkan untuk menyusui selama kehamilan cukup mudah, jika kira-kira merasa nyaman menyentuh dan memegang payudara. Sejak kira-kira minggu ke-30 kehamilan letakkan tangan disekeliling bagian luar payudara dan dengan lembut tetapi kuat, pijat payudara ke arah cuping. Saat yang baik untuk melakukan adalah ketika mandi (Jones, 2005, hlm 295).

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, putting susu makin menonjol, pembuluh


(3)

darah makin tampak, dan areola mamae makin menghitam (Manuaba, 1998, hlm 55).

1. Faktor-faktor yang Terkait Pemberian ASI Eksklusif a. Aspek pemahaman dan pola fikir

Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu yang bekerja, terutama yang tinggal diperkotaan. Hal-hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dari pola dasar pemberian ASI menjadi pemberian susu formula.

b. Aspek Gizi

ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama, ASI pertama yang diberikan pada bayi yang sering disebut kolostrum, banyak mengandungzat kekebalan, terutama IgA yang berfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti diare. Bila kolostrum terlambat diberikan kepada bayi, maka boleh jadi sistem kekebalan bayi sedikit rapuh dan mudah terserang penyakit. c. Aspek pendidikan

Bagi sebagian ibu, menyusui merupakan tindakan yang alamiah dan naruliah. Oleh karena itu, mereka beranggapan bahwa menyusui tidak perlu dipelajari. Kebanyakan ibu kurang menyadari pentingnya ASI sebagai makanan utama bayi. Mereka hanya mengetahui bahwa ASI adalah makanan yang diperlukan bayi tanpa memperhatikan aspek.


(4)

Kegiatan atau pekerjaan ibu sering kali dijadikan alasan untuk tidak memberikan ASI Eksklusif.

d. Aspek Imunologik

Para ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat anti-infeksi yang bersih dan bebas kontaminasi. Kadar immunoglobulin A (IgA) dalam kolostrum cukup tinggi. Meskipun sekretori IgA tidak diserap oleh tubuh bayi, tetapi ini berfungsi melumpuhkan bakteri pathogen E. Coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

e. Aspek psikologis

Pertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui dengan produk ASI yang mencukupi kebutuhan bayi. Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit mampu memberikan rasa aman dan puas. f. Aspek kecerdasan

Pertama, proses pemberian ASI yang lancar memungkinkan asupan gizi menjadi lebih maksimal. Kedua, diketahui bahwa bayi yang diberi ASI hingga lebih dari 9 bulan akan tumbuh lebih cerdas. Sementara itu, bayi yang tidak diberi ASI mempunyai IQ yang lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan bayi yang diberi ASI secara eksklusif.

g. Aspek neorologis

Dengan meminum ASI, koordinasi saraf pada bayi yang terkait aktivitas menelan, mengisap, dan bernafas semakin sempurna. Hal ini


(5)

akan mengurangi resiko gangguan sesak nafas pada bayi yang baru lahir, atau terjadinya asma pada anak prasekolah.

h. Aspek biaya

Menyusui secara eksklusif dapat mengurangi biaya tambahan, yang diperlukan untuk membeli susu formula beserta peralatannya.

i. Aspek penundaan kehamilan

Menyusui secara eksklusif dapat menunda datang bulan dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang dikenal sebagai metode amenore laktasi (MAL).

(Prasetyo, 2009, hlm 31)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan ASI antara lain: a. Perubahan sosial budaya

- Ibu-ibu bekerja atau kesibukan social lainnya

- Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang menggunakan PASI

- Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya b. Faktor psikologis

- Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita - Tekanan batin

c. Faktor fisik ibu


(6)

d. Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga mesyarakat kurang mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI

e. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI

f. Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu kaleng.

BAB III