PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI MELALUI PERMAINAN ICE BREAKING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KOMPETENSI DASAR PRINSIP KERJA COMPACT CASSETTE RECORDER.
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI MELALUI PERMAINAN ICE BREAKING DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KOMPETENSI DASAR
PRINSIP KERJA COMPACT CASSETE RECORDER
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Oleh :
DINAN MUFTIAN SHOFWA NIM. E045. 0800623
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN
EKSPOSITORI MELALUI PERMAINAN
ICE BREAKING
DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KOMPETENSI DASAR PRINSIP KERJA
COMPACT
CASSETE RECORDER
Oleh
Dinan Muftian Shofwa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Dinan Muftian Shofwa 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
Dinan Muftian Shofwa
NIM. E045. 0800623
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI MELALUI PERMAINAN ICE BREAKING DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KOMPETENSI DASAR
PRINSIP KERJA COMPACT CASSETE RECORDER
Disetujui dan disahkan oleh :
Mengetahui, Pembimbing I,
Drs. Tuti Suartini, M.Pd.
NIP. 19631121 198603 2 002
Pembimbing II,
Dandhi Kuswardhana, S.Pd. MT. NIP. 19800623 200812 1 002
Ketua
Tim Pembimbing Skripsi,
Dr. Ade Gaffar Abdullah, S.Pd., M.Si. NIP. 19721113 199903 1 001 Ketua Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro,
Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002
(4)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
ABSTRAK
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk
Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Oleh:
Dinan Muftian Shofwa NIM. 0800623
Permasalahan pembelajaran pada Standar Kompetensi Memperbaiki Compact Cassette Recorder yang mudah jenuh dan bosan sehingga perlu adanya inovasi baru. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan digunakannya Pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas penggunaan pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking dibandingkan dengan menggunakan model konvensional pada kompetensi dasar menjelaskan prinsip kerja Compact Cassette Recorder. Metode penelitiannya menggunakan metode Eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design. Instrumen untuk pengumpulan data melalui tes pemahaman siswa pada prinsip kerja Compact Cassette Recorder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya gain hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol, maka pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking dapat dikatakan lebih efektif dibanding menggunakan model konvensional.
(5)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Effectiveness Compare Approaching Ekspositori's Learning Passes Through game Ice Breaking With Conventional Learning Model To Increase Grasp
Base Interest Job principle Compact Cassette Recorder
By:
Dinan Muftian Shofwa NIM. 0800623
About problem learning on Standard Interest fixs Compact Cassette Recorder one that easy saturated and boring so needs to mark sense new innovation. One of effort which is done which is with be utilized Ekspositori's learning Approaching passes through game Ice Breaking. The research to know effect approaching purpose effectiveness Ekspositori's learning passes through game Ice Breaking than by use of conventional model on interest basing to word job principle Compact Cassette Recorder. Its research method utilize Experiment method by designs pretest-posttest control group design. Instrument for data collecting passes through to essay student grasp on job principle Compact Cassette Recorder. Result observationaling to point out that exists student grasp step-up. That thing gets to be pointed out by marks sense gain students learned result to braze greater experiment than control class, therefore Ekspositori's learning approaching passes through game Ice Breaking can more say effective being appealed utilize conventional model.
(6)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur, senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi.
Skripsi ini diberi judul “Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder”. Untuk perbaikan dalam penyusunan skripsi, penulis akan sangat terbuka menerima saran serta masukan dari para pembaca sekalian.
Akhirnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi. Penulis berharap agar hasil skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca sekalian. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Maret 2013
(7)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Ibu Dra. Tuti Suartini, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Dandhi Kuswardhana, S.Pd., M.T., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan saran dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Yuda Muladi, M.Pd., selaku Penguji I yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
4. Bapak Drs. Yoyo Somantri, ST. M.Pd., selaku Penguji II yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
5. Bapak Wawan Purnama, S.Pd. M.Si., selaku Penguji III yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
6. Bapak Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
7. Bapak Prof. Dr. H. Mukhidin, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
8. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI yang telah memberikan banyak ilmu selama penulis duduk di bangku kuliah.
9. Bapak Komar dan Ibu Sri selaku staff Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI yang telah membantu penulis dalam memperlancar administrasi.
10. Bapak Drs. H. Husein, M.Si., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Bandung yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian. 11. Bapak Koswara, SST., selaku Ketua Program Keahlian Teknik Audio Video
SMKN 6 Bandung dan selaku guru mata pelajaran Memperbaiki Compact Cassette Recorder (MCCR) yang telah memberi nasihat serta bimbingannya.
(8)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
12. Siswa-siswi kelas XI TAV 1, dan 3 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian penulis.
13. Kedua orang tua, Ayahanda Dede Muttaqin, S.Pd.I dan Ibunda Mas Siti Atih Nurustiati, S.Pd.I yang telah banyak melimpahkan kasih sayang, memberikan doa, perhatian, semangat, motivasi, dan bantuan financial kepada penulis yang tak dapat terbalaskan dengan apapun.
14. Teman-teman kelas B dan Elektronika Industri yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah menjadi teman dan sahabat penulis selama kuliah. 15. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro 2008 FPTK
UPI.
16. Seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini. Akhir kata, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang berlimpah dari Allah SWT. Aamiin.
(9)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Efektivitas ... 8
B. Pembelajaran Ekspositori ... 12
C. Pendekatan Pembelajaran Ekspositori melalui Permainan Ice Breaking ... 13
D. Pemahaman ... 21
E. Materi Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder ... 23
F. Skenario pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking ... 29
G. Paradigma Penelitian ... 31
H. Asumsi – Asumsi Penelitian ... 31
(10)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 33
B. Desain Penelitian ... 34
C. Metode Penelitian ... 34
D. Definisi Operasional ... 35
E. Prosedur dan Alur Penelitian ... 37
F. Instrumen Penelitian ... 41
G. Teknik Pengumpulan Data ... 46
H. Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Penelitian ... 54
B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 56
C. Analisis dan Pembahasan Data Penelitian ... 59
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 68
B. Rekomendasi ... 69
(11)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Data Persentasi Ketuntasan Siswa Pada Ujian Tengah
Semester ... 3
Tabel 2.1 Kemampuan Internal dan Kata Kerja Operasional dari Pemahaman ... 22
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 35
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal ... 42
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal ... 44
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 45
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 46
Tabel 3.6 Tabel Distribusi Frekuensi ... 51
Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 56
Tabel 4.2 Validitas Butir Soal ... 57
Tabel 4.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 58
Tabel 4.4 Daya Pembeda Butir Soal ... 59
Tabel 4.5 Hasil Perolehan Skor Pretest ... 60
Tabel 4.6 Hasil Perolehan Skor Posttest ... 60
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data ... 61
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data ... 62
(12)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tampilan Awal Power Point ... 16
Gambar 2.2 Tampilan Awal Power Point dengan Tamplate ... 16
Gambar 2.3 Tampilan Permainan Kotak Nasib ... 17
Gambar 2.4 Penggunaan Fungsi Hyperlink ... 17
Gambar 2.5 Slide yang akan dituju ... 18
Gambar 2.6 Mekanik Compact Cassette Recorder ... 18
Gambar 2.7 Penggunaan Fungsi Shape ... 19
Gambar 2.8 Foto yang telah ditutupi ... 19
Gambar 2.9 Penggunaan Fungsi Animation ... 20
Gambar 2.10 Blok Diagram Bagian - Bagian Compact Cassette Recorder ... 23
Gambar 2.11 Blok Diagram Sederhana Compact Cassette Recorder ... 24
Gambar 2.12 Tampak Atas Mekanik Compact Cassette Recorder ... 25
Gambar 2.13 Tampak Bawah Mekanik Compact Cassette Recorder ... 26
Gambar 2.14 Rangkaian Pre Amp ... 27
Gambar 2.15 Rangkaian Power Supply ... 27
Gambar 2.16 Rangkaian Amplifier ... 28
Gambar 2.17 Flowchart scenario pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking ... 30
Gambar 2.18 Paradigma Penelitian ... 31
Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian ... 37
Gambar 3.2 Kurva Normal Baku dan Kurva Distribusi Data ... 50
Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kanan ... 53
Gambar 4.1 Diagram Perolehan Nilai Rata – Rata Pretest, Posttest, dan Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 65
(13)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Halaman LAMPIRAN A
Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba ... 72
Lampiran A-2 Instrumen Uji Coba ... 73
Lampiran A-3 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba ... 77
Lampiran A-4 Hasil Uji Validitas ... 78
Lampiran A-5 Hasil Uji Reliabilitas ... 83
Lampiran A-6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 84
Lampiran A-7 Hasil Uji Daya Pembeda ... 85
LAMPIRAN B Lampiran B-1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 86
Lampiran B-2 Instrumen Pretest Posttest ... 87
Lampiran B-3 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian ... 90
Lampiran B-4 RPP MCCR Kelas Eksperimen ... 91
Lampiran B-5 RPP MCCR Kelas Kontrol ... 96
Lampiran B-6 Modul Menjelaskan Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder ... 100
LAMPIRAN C Lampiran C-1 Jawaban dan Skor Pretest Kelas Kontrol ... 104
Lampiran C-2 Jawaban dan Skor Posttest Kelas Kontrol ... 105
Lampiran C-3 Jawaban dan Skor Pretest Kelas Eksperimen ... 106
Lampiran C-4 Jawaban dan Skor Posttest Kelas Eksperimen ... 107
Lampiran C-5 Gain yang didapat ... 108
Lampiran C-6 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ... 109
Lampiran C-7 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ... 110
Lampiran C-8 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ... 111
Lampiran C-9 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ... 112
(14)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Lampiran C-11 Hasil Uji Normalitas Gain Kelas Eksperimen ... 114
Lampiran C-12 Hasil Uji Homogenitas ... 115
Lampiran C-13 Hasil Uji Hipotesis ... 116
LAMPIRAN D Lampiran D-1 Silabus ... 117
Lampiran D-2 Bahan Permainan ... 125
Lampiran D-3 Program Remedial ... 127
Lampiran D-4 Data Sarana Yang Digunakan ... 132
Lampiran D-5 Perhitungan Manual Uji Validitas ... 133
Lampiran D-6 Perhitungan Manual Uji Reliabilitas ... 135
Lampiran D-7 Perhitungan Manual Uji Tingkat Kesukaran ... 137
Lampiran D-8 Perhitungan Manual Uji Daya Pembeda ... 138
Lampiran D-9 Perhitungan Manual Uji Normalitas ... 139
Lampiran D-10 Perhitungan Manual Uji Homogenitas ... 142
Lampiran D-11 Perhitungan Manual Uji T ... 145
LAMPIRAN E Lampiran E-1 Tabel Konsultasi ... 148
Lampiran E-2 Lembar Bimbingan Skripsi ... 153
Lampiran E-3 Administrasi Penelitian ... 156
(15)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana dikemukakan Sanjaya (2009: 94) bahwa “secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa”. Didalam proses tersebut banyak masalah – masalah terjadi, salah satu contoh berkurangnya motivasi belajar siswa yang tentunya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Masalah tersebut terjadi salah satu penyebabnya karena terjadinya kejenuhan atau kebosanan siswa didalam proses menerima informasi tersebut. Guru yang sangat berperan dalam proses penyampaian ilmu pengetahuan dan teknologi perlu membuat suatu pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Berdasarkan pengalaman Pendidikan Latihan Profesi (PLP) yang dilaksanakan peneliti di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Bandung Program Keahlian Teknik Audio Video pada Standar Kompetensi Memperbaiki Compact Cassette Recorder, peneliti menemukan suatu permasalahan pada proses pembelajaran serta pemahaman penguasaan pada standar kompetensi tersebut.
Pada Standar Kompetensi Memperbaiki Compact Cassette Recorder yang diajarkan kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Bandung Program Keahlian Teknik Audio Video, proses pembelajaran dilakukan menggunakan model konvensional dengan metode diskusi dan ceramah, metoda
(16)
2
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diskusi yaitu murid mencari bahan sendiri sesuai dengan topik kelompoknya dan mempresentasikannya didepan kelas, dan metoda ceramah yaitu guru menyampaikan pelajaran dengan cara ceramah. Khusus untuk penggunaan metoda diskusi didalam pembelajaran dikarenakan materi ini diberikan kepada siswa kelas XI yang pembelajarannya berbarengan dengan praktek industri, jadi penyampaian materi harus dipercepat, untuk yang berangkat terlebih dahulu ke industri pada saat kembali ke sekolah harus menyusul ketertinggalan materi, sedangkan yang belajar disekolah sebelum ke industri, penyampaian materi harus dipercepat agar ketika berangkat ke industri semua materi telah disampaikan. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri baik bagi guru maupun siswa. Karena dengan metode diskusi paling maksimal siswa memahami materi pembelajaran hanya topik yang ia bawakan saja, selebihnya akan mengalami kesulitan, disini guru dapat menggunakan model konvensional dengan metoda ceramah sebagai solusi untuk meninjau kembali pemahaman siswa terhadap materi dari awal, tetapi dengan waktu yang sempit tidak memungkinkan, dan terkadang suasana pembelajaran menjadi lebih mudah jenuh dan bosan bagi siswa, ditambah lagi dengan lingkungan kelas yang kurang kondusif dan terpengaruh dengan cuaca sehingga siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran. Padahal materi tersebut memiliki pengaruh dan peran yang sangat penting untuk siswa baik untuk diterapkan disekolah maupun karir siswa setelah nanti bekerja. Untuk mengatasi masalah waktu guru meninjau kembali pemahaman siswa terhadap materi dapat menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori yaitu pembelajaran yang menekankan proses penyampaian materi langsung dari guru, dan untuk masalah
(17)
3
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kedua, diperlukan adanya suatu inovasi baru yang dapat digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran pada saat siswa mengalami kejenuhan dan kesulitan dalam memahami materi serta agar proses belajar berjalan dengan efektif tanpa adanya kendala.
Dibawah ini data persentasi ketuntasan siswa di ujian tengah semester yang dilaksanakan hari rabu 11 april 2012 untuk kelas XI TAV 2 dan 4 lalu hari sabtu 14 april 2012 untuk kelas XI TAV 3 pada materi Video cassette recorder yang diambil pada saat penulis sedang melaksanakan PLP (pendidikan latihan profesi) di SMKN 6 bandung.
Tabel 1.1 Data Persentasi Ketuntasan Siswa Pada Ujian Tengah Semester
Kelas XI TAV Persentasi ketuntasan siswa
2 64 %
3 13 %
4 0 %
Berdasarkan data diatas penulis memberikan sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking. Pembelajaran ekspositori melalui permainan maksudnya menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran, dan sebagai pengendali permainannya. Penulis harapkan disini meskipun menggunakan pembelajaran ekspositori, tetapi tetap dapat menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan, dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
(18)
4
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking
Dengan Model Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi
Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
Bagaimana perbandingan efektivitas pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking dilihat dari tingkat pemahaman siswa antara kelas yang menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking dan kelas yang menggunakan model konvensional pada pembelajaran prinsip kerja compact cassette recorder ?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, agar penelitian lebih terfokus dan tidak menimbulkan perbedaan penafsiran mengenai judul penelitian, maka penulis membatasi objek-objek penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Negeri 6 Bandung.
(19)
5
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder yang merupakan sebagian materi pada Standar Kompetensi Memperbaiki Compact Cassette Recorder .
3. Hasil penelitian diukur dari tingkat pemahaman siswa.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking dilihat dari tingkat pemahaman siswa antara kelas yang menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking dan kelas yang menggunakan model konvensional pada pembelajaran prinsip kerja compact cassette recorder
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan diantaranya :
1. Bagi siswa, penelitian diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami materi pada Standar Kompetensi Memperbaiki Compact Cassette Recorder khususnya mengenai materi Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan guna meningkatkan dan mengembangkan kemampuan profesionalisme dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
(20)
6
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi sekolah, hasil penelitian dapat memberi masukan untuk memperbaiki mutu pengajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku disekolah dan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas wacana dalam menerapkan alternatif pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peningkatan mutu pendidikan.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Bab I berisi Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II berisi kajian pustaka. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik, asumsi – asumsi dan hipotesis penelitian
Bab III berisi penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian. Komponen dari metode penelitian terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data penelitian.
Bab IV berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan tentang masalah penelitian, serta pembahasan yang dikaitkan dengan kajian pustaka.
Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Penulisan kesimpulan untuk skripsi berupa butir demi butir hasil penelitian. Saran
(21)
7
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat ditujukan kepada para praktisi pendidikan, ataupun kepada peneliti berikutnya.
Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.
(22)
33 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Lokasi
Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. Lokasi digunakan untuk penelitian perbandingan efektivitas pendekatan pembelajaran pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking dengan model konvensional untuk meningkatkan pemahaman kompetensi dasar prinsip kerja compact cassette recorder.
2. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Negeri 6 Bandung yang sedang menempuh mata pelajaran Memperbaiki Compact Cassette Recorder.
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu teknik penentuan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. (Sugiyono, 2011: 82). Sampel
(23)
34
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian yang diambil yaitu kelas XI TAV 3 dipilih sebagai kelas eksperimen, dan kelas XI TAV 1 dipilih sebagai kelas kontrol.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih jelas lagi Sugiyono (2011: 6) mengatakan bahwa :
Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Metode yang digunakan dalam penelitian berupa metode eksperimen, yaitu dengan memberikan dua perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok siswa. Kelompok pertama mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking dan kelompok kedua mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model konvensional.
C. Desain Penelitian
Proses belajar mengajar dibagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen (A) menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking dan kelompok kontrol (B) menggunakan model konvensional.
(24)
35
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Design. Dimana dalam desain ini kelompok eksperimen dan kontrol diberi tes awal sebelum perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk waktu tertentu, kemudian kedua kelompok diukur variabel terikatnya.
Perbedaan rata-rata skor tes akhir pada setiap kelompok dibandingkan untuk menentukan apakah perlakuan eksperimen menghasilkan perubahan lebih besar daripada situasi/perlakuan pada kelas kontrol. Desain penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Tes Awal
(Pre Test)
Perlakuan (Variabel Bebas)
Tes Akhir (Variabel Terikat)
A Y1 X1 Y2
B Y1 X2 Y2
Dimana :
A : Kelas Eksperimen B : Kelas Kontrol Y1 : Tes awal (pre-test)
X1 : Pemberian perlakuan kelas eksperimen yaitu dengan pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking
X2 : Pemberian perlakuan kelas kontrol yaitu dengan model konvensional Y2 : Test akhir (post-test)
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dari judul proposal skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian
(25)
36
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah dalam penelitian dijelaskan sebagai berikut :
1. Efektivitas
Efektivitas adalah pemantauan suatu tindakan yang berpengaruh dan membawa hasil yang berguna. Pengertian diatas mengarahkan bahwa belajar dikatakan efektif jika dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Pembelajaran ekspositori
Pembelajaran Ekspositori merupakan suatu pembelajaran yang menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran
3. Permainan ice breaking
Permainan ice breaking merupakan suatu permainan yang dapat digunakan oleh guru dikelas yang bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan saat belajar, dan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh para guru dalam mengajarkan materi selama ini. Dalam pembelajaran konvensional, guru cenderung aktif sebagai sumber informasi bagi para siswa dan siswa cenderung pasif dalam menerima pelajaran. Guru menyajikan materi pelajaran dalam bentuk jadi. Artinya, guru lebih banyak berbicara dalam hal menerangkan materi pelajaran dan contoh-contoh soal, serta menjawab semua permasalahan yang dialami siswa. Sedangkan siswa hanya menerima materi dan menghafalnya, serta banyak mengerjakan latihan soal.
(26)
37
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Pemahaman
Pemahaman merupakan salah satu aspek dari ranah kognitif, Pemahaman merupakan aspek yang lebih tinggi kedudukannya dari aspek pengetahuan. Aspek pemahaman merupakan pengembangan dari pengetahuan. Jika siswa lebih mendalami pengetahuannya, maka disanalah terjadi pemahaman siswa.
6. Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Adalah salah satu kompetensi dasar dari standar kompetensi memperbaiki compact cassette recorder, yang diberikan kepada siswa smk jurusan teknik audio video
E. Prosedur dan Alur Penelitian
Penelitian dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian dapat dilihat pada bagan berikut :
Tahap Persiapan Studi Pendahuluan
Studi Literatur
Analisis Materi Pada KTSP
Penentuan Standar Kompetensi yang akan diteliti
Penentuan Materi & Sampel
Penentuan Kompetensi Dasar dari Standar Kompetensi yang telah dipilih
Identifikasi masalah
(27)
38
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahap Pelaksanaan
Post Test kelas Eksperimen Pre Test kelas Eksperimen
Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan Ice Breaking
Post Test kelas Kontrol Pre Test kelas Kontrol
Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan model
konvensional 1
1
Uji Coba Instrumen
Soal diberikan kepada siswa kelas XI TAV 4
Setelah data didapatkan, soal diuji validitasnya dan hasilnya dari 30 soal, valid 21 soal
Uji Reliabilitas
Uji tingkat kesukaran dan daya pembeda
Dari seluruh tahap pengujian, diputuskan 20 soal yang akan digunakan untuk pretest dan posttest
Penyusunan Instrumen Penelitian
Tes
Pembuatan kisi – kisi soal
Pembuatan soal sebanyak 30 soal pilihan ganda
Observasi
Pengamatan lingkungan sekolah, sarana, dan keadaan kelas
(28)
39
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari diagram alur diatas, dapat diuraikan langkah – langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :
a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari metode, penggunaan peralatan praktikum dan penggunaan media pembelajaran pada Standar Kompetensi Memperbaiki Compact Cassette Recorder ada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.
b. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan diteliti.
Pengolahan Data
Data pretest dan posttest kelas kontrol
Data pretest dan posttest kelas eksperimen
Uji gain
Uji normalitas
Uji homogenitas
Uji T
Kesimpulan
Pembuatan Laporan
Tahap Akhir
Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian
(29)
40
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.
d. Menentukan sampel penelitian.
e. Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa instrumen tes.
f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
g. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi :
a. Memberikan tes awal (pre-test) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan.
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking pada pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian.
c. Memberikan tes daya serap siswa. Tes ini diberikan kepada siswa setelah pembelajaran berakhir.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain :
a. Mengolah data hasil pre-test dan post-test dari kedua kelompok
b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah
(30)
41
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terdapat peningkatan pemahaman siswa setelah digunakannya pendekatan pembelajaran ekspositori melalui permainan ice breaking
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.
d. Membuat laporan penelitian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data primer adalah soal tes hasil belajar (pre-test dan post-test). Sebelum instrumen dipakai, terlebih dahulu dilakukan pengujian soal. Adapun pengujiannya sebagai berikut :
1. Validitas
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Anderson dalam Arikunto, 2010: 65). Dengan kata lain, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson :
√
(Arikunto, 2010: 70) Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
∑X : Jumlah skor tiap siswa pada setiap item soal ∑Y : Jumlah skor total tiap siswa
(31)
42
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n : Banyaknya siswa
Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
(Arikunto, 2010: 75) Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut :
√ √
(Sugiyono, 2012: 230) Keterangan :
t : thitung
r : Koefisien korelasi n : Banyaknya siswa
Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan (dk) = n – 2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung > ttabel, maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung < ttabel, maka item soal dinyatakan tidak valid.
(32)
43
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Reliabilitas
Instrumen dikatakan baik apabila dapat memberikan data sesuai dengan kenyataan. “Reliabilitas suatu tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama” (Arikunto, 2010: 90).
Reliabilitas tes dalam penelitian diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 21 (K-R.20) :
( )
(Sugiyono, 2012: 359) Keterangan :
ri : Reliabilitas tes secara keseluruhan p : Proporsi subjek yang menjawab benar
q : Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p) Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : Banyaknya item st2 : Varians total
Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus :
(Sugiyono, 2012: 361) Dimana :
(33)
44
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
∑Xt2 : Jumlah skor setiap siswa
Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri > rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. Sebaliknya apabila ri < rtabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel.
Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00
0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Sangat Tinggi Tinggi Cikup Rendah Sangat Rendah
(Arikunto, 2010: 75) 3. Tingkat Kesukaran
Analisis taraf kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 2010: 207).
Menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan :
(34)
45
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan seperti tabel berikut: Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Klasifikasi
0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00
Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah
(Arikunto, 2010: 210)
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah (Arikunto, 2010: 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi. Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.
b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.
c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal.
(35)
46
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arikunto, 2010: 213) Keterangan :
D : Daya Pembeda
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas
JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah
Adapun kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kualifikasi
0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00 Negatif
Jelek Cukup
Baik Baik Sekali
Tidak Baik, Harus Dibuang
(Arikunto, 2010: 218)
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang penulis gunakan, antara lain :
1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari kegiatan studi pendahuluan ini adalah untuk
(36)
47
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengetahui beberapa hal antara lain : keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar Kompetensi Memperbaiki Compact Cassette Recorder
2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.
3. Tes, yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes juga merupakan cara pengumpulan data melalui sejumlah soal mengenai materi yang telah dipelajari oleh siswa dan disampaikan kepada siswa selaku responden secara tertulis.
4. Studi Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh informasi atau data-data yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.
5. Metode Observasi langsung, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti.
H. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data yang meliputi persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Karena data
(37)
48
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.
1. Analisis skor pre-test, post-test dan gain siswa
Analisis dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum pembelajaran (pre-test) dan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan (post test), serta melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) tingkat pemahaman siswa setelah diterapkannya media pembelajaran berbentuk game. Berikut langkah-langkah yang peneliti lakukan agar dapat menganalisis data pre-test, post-test dan gain siswa.
a. Pemberian skor dan merubahnya dalam bentuk nilai
Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan sebagai berikut :
Nilai siswa =
x 100
b. Menghitung gain skor setiap butir soal semua subjek penelitian (siswa) Gain adalah selisih antara skor post-test dan skor pre-test. Secara matematis dituliskan sebagai berikut :
(38)
49
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gain = Skor post-test – Skor pre-test
Data gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil belajar siswa. Adapun hasil belajar dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan positif sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bernilai positif).
c. Menghitung rata-rata gain tiap seri pembelajaran
Nilai rata-rata (mean) dari skor gain tiap seri pembelajaran ditentukan dengan menggunakan rumus :
̅
Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar siswa pada kelas yang telah diberi treatment.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi dari dua kelas yang homogen. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik parametrik. Menguji homogenitas kelompok menggunakan rumus:
Keterangan : = Varian terbesar = Varian terkecil
Derajat kebebasan masing – masing dk1 = (n1 - 1) dan dk2 = (n2 - 1) dan jika Fhitung < Ftabel, maka dinyatakan homogen.
(39)
50
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Uji Normalitas
Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2012: 79), uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku/standar (A).
Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2012: 80)
Menghitung besarnya chi-kuadrat, maka terlebih dahulu mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
A
B
34,13% 34,13% 13,53% 13,53%
2,7% 2,7%
? ?
? ?
? ?
(b) (a)
(40)
51
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).
b. Menentukan panjang kelas interval (p), yaitu:
c. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi
Tabel 3.6 Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fo fh
fo – fh
(fo – fh)2
Keterangan :
fo : Frekuensi/jumlah data hasil observasi
fh : Frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang dikalikan dengan n)
d. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
e. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga (fo – fh) dan
dan menjumlahkannya.
Harga merupakan harga chi-kuadrat ( χ2).
f. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan :
(41)
52
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang dilakukan penelitian ini menggunakan statistik inferensial. Pada statistik inferensial ada dua kemungkinan penggunaan statistik, yaitu statistik parametrik dan non parametrik. Jika data yang akan dianalisis berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan statistik parametrik dan jika datanya tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka digunakan statistik non parametrik.
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil tes pemahaman siswa. Menurut Sugiyono (2010:137), untuk dua sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan t-test. Untuk melakukan t-test syaratnya data harus homogen dan normal. Berdasarkan pertimbangan dalam memilih rumus t-test, yaitu bila n1 ≠ n2, varians homogen (�12 = �22), maka dapat digunakan rumus uji t-test dengan polled varians, sebelum melakukan uji t, terlebih dahulu mencari nilai rata – rata dan simpangan baku. Berikut ini rumusnya :
a. Menghitung rata-rata data ( ̅)
̅ Σ b. Menghitung simpangan baku (s)
(42)
53
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sugiyono, 2012: 57)
Keterangan :
xi : Nilai pada tiap siswa
̅ : Nilai rata-rata
n : Jumlah siswa s : Simpangan baku c. Menghitung harga t
̅
̅
√
[
]
Dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2) – 2Keterangan :
n1 = Jumlah sampel pada kelas eksperimen
n2 = Jumlah sampel pada kelas kontrol
̅ = Rata – rata gain kelas eksperimen ̅ = Rata – rata gain kelas kontrol
= Varians gain kelas eksperimen = varians gain kelas kontrol
Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel. Terima H1, jika thitung > ttabelpada taraf nyata α = (0,05) dengan dk = n1+n2- 2. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji satu pihak (One Tail Test) yaitu uji pihak kanan. Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatif / kerja (H1) berbunyi “lebih besar (>)”.
Daerah penolakan H0 Daerah
penerimaan
H0 α
(43)
34
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(44)
68 BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder”, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Efektivitas pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking pada kompetensi dasar prinsip kerja Compact Cassette Recorder dapat dilihat dari rata-rata gain siswa. pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking dianggap efektif apabila rata-rata gain pemahaman siswa di kelas eksperimen lebih besar dari pemahaman siswa di kelas kontrol. Hasil pengolahan data, diperoleh nilai gain rata-rata tingkat pemahaman siswa dikelas eksperimen lebih besar dibandingkan siswa dikelas kontrol. Maka pada kompetensi dasar prinsip kerja Compact Cassette Recorder, penggunaan pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking dapat dikatakan lebih efektif dibandingkan model konvensional.
(45)
69
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi
Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :
1. Sebaiknya pada saat digunakannya pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking sarana yang dibutuhkan harus ada, sehingga skenario permainan akan berjalan dengan lancar
2. Jenis permainan yang digunakan pada penelitian berfungsi untuk membantu guru dalam menjelaskan prinsip kerja dan mengenal bagian bagian suatu alat, maka untuk penelitian selanjutnya dengan materi diluar prinsip kerja dan pengenalan bagian alat, harus membuat jenis permainan yang lain. 3. Diharapkan sekolah menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
melalui permainan ice breaking agar siswa lebih memahami pembelajaran khususnya pada kompetensi dasar prinsip kerja Compact Cassette Recorder.
(46)
70
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Zainul. (2011). Motivasi & Ice Breaking. [Online]
Tersedia : http://zainulanwar.staff.umm.ac.id/tag/motivasi-ice-breaking/ [20 Desember 2012]
Ari, Muhammad (2010). Compact Cassette Recorder. [Online]
Tersedia : http://arielektronika.-blogspot.com [1 September 2012]
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.
Dahlan Al Barry. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka
Istiarsono, Z. (2009). “Penerapan Mastery Learning Pada Pembelajaran”. Jurnal Pelangi Ilmu. 3 , (1), 1 – 16.
Kurikulum SMK Negeri 6 Bandung (2011). Silabus Program Keahlian Teknik Audio Video. Bandung: Tidak diterbitkan.
Muftian-Shofwa, D. (2012). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menjelaskan Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder. RPP Pada PPL di SMKN 6 Bandung, Bandung: tidak diterbitkan
Mustika-Sari, Ika. (Modified 2012). Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom. [Online]
Tersedia : http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPMIPA/JUR._ PEND._FISIKA/IKA_MUSTIKA_SARI/EVALUASI_PENDIDIKAN/ [10 Agustus 2012]
Ningsih, K. (2005). Efektivitas Model Pembelajaran Arias Berbasis Contextual Teaching and Learning Dalam Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Dasar Sains Kepada Siswa SMP Kota Pontianak. [Online]
Tersedia : http://elearning.unesa.ac.id/pdf-archive/jurnal-efektifitas-pembelajaran.pdf [7 Desember 2012]
Nuraeni, N. (2011). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. [Online]
Tersedia : http://cs.upi.edu/index.php?page=pendidikan-ilmu-komputer [7 Desember 2012]
Rahmatulloh, Rizky (2010). Compact Cassette Recorder. [Online] Tersedia : http://rizkyayampetog-petog.blogspot.com [1 September 2012]
(47)
71
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudira-MP, Putu. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. [Online] Tersedia : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/buku-ktsp.pdf [30 Desember 2012]
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA.
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA Sukasmo (12 – 1 –2012) menuliskan di blognya Kompasiana tentang “Efektivitas
Pembelajaran” tersedia online di http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/-12/efektivitas-pembelajaran/ (8 – 9 – 2012 ).
Suma, Ketut. (2007). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Peningkatan Penguasaan Konten Dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika [Online].
Tersedia : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/431104755_0215-8205.pdf [7 Desember 2012]
Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung
(1)
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :
xi : Nilai pada tiap siswa ̅ : Nilai rata-rata
n : Jumlah siswa s : Simpangan baku c. Menghitung harga t
̅
̅
√
[
]
Dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2) – 2 Keterangan :
n1 = Jumlah sampel pada kelas eksperimen
n2 = Jumlah sampel pada kelas kontrol
̅ = Rata – rata gain kelas eksperimen ̅ = Rata – rata gain kelas kontrol
= Varians gain kelas eksperimen = varians gain kelas kontrol
Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel. Terima H1, jika thitung > ttabel pada taraf nyata α = (0,05) dengan dk = n1+n2- 2. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji satu pihak (One Tail Test) yaitu uji pihak kanan. Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatif / kerja (H1) berbunyi “lebih besar (>)”.
Daerah penolakan H0 Daerah
penerimaan
H0 α
(2)
34
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3)
68
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Perbandingan
Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder”, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Efektivitas pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking pada kompetensi dasar prinsip kerja Compact Cassette Recorder dapat dilihat dari rata-rata gain siswa. pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking dianggap efektif apabila rata-rata gain pemahaman siswa di kelas eksperimen lebih besar dari pemahaman siswa di kelas kontrol. Hasil pengolahan data, diperoleh nilai gain rata-rata tingkat pemahaman siswa dikelas eksperimen lebih besar dibandingkan siswa dikelas kontrol. Maka pada kompetensi dasar prinsip kerja Compact Cassette Recorder, penggunaan pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking dapat dikatakan lebih efektif dibandingkan model konvensional.
(4)
69
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi
Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :
1. Sebaiknya pada saat digunakannya pendekatan pembelajaran Ekspositori melalui permainan Ice Breaking sarana yang dibutuhkan harus ada, sehingga skenario permainan akan berjalan dengan lancar
2. Jenis permainan yang digunakan pada penelitian berfungsi untuk membantu guru dalam menjelaskan prinsip kerja dan mengenal bagian bagian suatu alat, maka untuk penelitian selanjutnya dengan materi diluar prinsip kerja dan pengenalan bagian alat, harus membuat jenis permainan yang lain. 3. Diharapkan sekolah menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori
melalui permainan ice breaking agar siswa lebih memahami pembelajaran khususnya pada kompetensi dasar prinsip kerja Compact Cassette Recorder.
(5)
70
Anwar, Zainul. (2011). Motivasi & Ice Breaking. [Online]
Tersedia : http://zainulanwar.staff.umm.ac.id/tag/motivasi-ice-breaking/ [20 Desember 2012]
Ari, Muhammad (2010). Compact Cassette Recorder. [Online]
Tersedia : http://arielektronika.-blogspot.com [1 September 2012]
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.
Dahlan Al Barry. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka
Istiarsono, Z. (2009). “Penerapan Mastery Learning Pada Pembelajaran”. Jurnal Pelangi Ilmu. 3 , (1), 1 – 16.
Kurikulum SMK Negeri 6 Bandung (2011). Silabus Program Keahlian Teknik Audio Video. Bandung: Tidak diterbitkan.
Muftian-Shofwa, D. (2012). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menjelaskan Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder. RPP Pada PPL di SMKN 6 Bandung, Bandung: tidak diterbitkan
Mustika-Sari, Ika. (Modified 2012). Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom. [Online]
Tersedia : http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPMIPA/JUR._ PEND._FISIKA/IKA_MUSTIKA_SARI/EVALUASI_PENDIDIKAN/ [10 Agustus 2012]
Ningsih, K. (2005). Efektivitas Model Pembelajaran Arias Berbasis Contextual Teaching and Learning Dalam Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Dasar Sains Kepada Siswa SMP Kota Pontianak. [Online]
Tersedia : http://elearning.unesa.ac.id/pdf-archive/jurnal-efektifitas-pembelajaran.pdf [7 Desember 2012]
Nuraeni, N. (2011). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. [Online]
Tersedia : http://cs.upi.edu/index.php?page=pendidikan-ilmu-komputer [7 Desember 2012]
Rahmatulloh, Rizky (2010). Compact Cassette Recorder. [Online] Tersedia : http://rizkyayampetog-petog.blogspot.com [1 September 2012]
(6)
71
Dinan Muftian Shofwa, 2013
Perbandingan Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Melalui Permainan Ice Breaking Dengan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Pemahaman Kompetensi Dasar Prinsip Kerja Compact Cassette Recorder
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudira-MP, Putu. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. [Online] Tersedia : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/buku-ktsp.pdf [30 Desember 2012]
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA.
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA Sukasmo (12 – 1 –2012) menuliskan di blognya Kompasiana tentang “Efektivitas
Pembelajaran” tersedia online di http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/-12/efektivitas-pembelajaran/ (8 – 9 – 2012 ).
Suma, Ketut. (2007). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Peningkatan Penguasaan Konten Dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika [Online].
Tersedia : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/431104755_0215-8205.pdf [7 Desember 2012]
Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung