VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC).
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUMETERHADAP BETON
MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil
Oleh
YUDA NUGRAHA NIM 1002532
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
YUDA NUGRAHA NIM 1002532
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
(Drs. Budi Kudwadi, M.T.) NIP. 19630622 199001 1 001
Pembimbing II,
(Ben Novarro Batubara, S.T., M.T.) NIP. 19801119 200912 1 003
Diketahui oleh :
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil,
(Drs. Sukadi, M.Pd., M.T.) NIP. 19640910 199101 1 002
Ketua Program Studi Teknik Sipil,
(Drs. Rakhmat Yusuf, M.T.) NIP. 19640424 199101 1 001
(3)
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Variasi Penambahan
Silica Fume Terhadap Beton Mutu Tinggi Self Compacting Concrete (SCC)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri.Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ilmiah ini.
Bandung, Mei 2015 Pembuat pernyataan,
(4)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Yuda Nuraha 1002532
ABSTRAK
Self Compacting Concrete (SCC) merupakan beton yang dapat memadat sendiri dengan slump yang tinggi, mampu mengisi ruang cetakan (formwork) tanpa mengalami segregasi dan mencapai kepadatan tertingginya. Untuk menghasilkan beton mutu tinggi SCC diperlukan bahan tambah (admixture)lain untuk melengkapi kinerja semen. Penambahan admixture tersebut berupa superplasticizer dan silica fume.Superplasticizer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tipe Nexco P1 dengan dosis tetap untuk semua variasi campuran yaitu sebesar 1.4%.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan silica fume terhadap kuat tekan beton SCC. Pengujian yang dilakukan yaitu meliputi slump flow test, segregation resistance test, filling ability test dan uji kuat tekan pada usia beton 3, 7, 14 dan 28 hari. Terdapat lima variasi campuran silica fume yang ditambahkan yaitu 1.4%, 1.7%, 1.9%, 2.1% dan 2.3% dari berat semen. Penambahan silica fume berpengaruh pada peningkatan kuat tekan beton. Kuat tekan tertinggi didapat dari komposisi beton dengan campuran silica fume sebanyak 1.9% dan hasil kuat tekan pada usia 28 hari mencapai 64.51 MPa. Sedangkan hasil kuat tekan terendah didapat dari komposisi beton dengan campuran silica fume sebanyak 2.3% dan hasil kuat tekan mencapai 60.36 MPa. Untuk melengkapi hasil penelitian, dapat dilakukan pengujian slump loss pada beton segar serta pengujian kuat geser dan lentur pada beton yang telah mengeras.
(5)
viii
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIETY OF SILICA FUME ADDITION ON HIGH STRENGTH SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Yuda Nuraha 1002532
ABSTRACT
Self Compacting Concrete (SCC) is a concrete that can be solid by its own with the high slump, it is capable of filling the mold (formwork) without having segregation and reaching its highest density. To produce the high strength concrete, SCC needs other supporting materials (admixture) to complete the performance of cement. The addition of admixture are superplasticizer and silica fume. Superplasticizer that is used in this research is type Nexco P1 with constant dose for all variant as many as 1.4%. This research is conducted to now the influence of the addition of silica fume on SCC compressive strength. The data are analysed by using slump flow test, segregation resistance test, filling ability test, and examining the strength of concrete tense of age 3, 7, 14, and 28 days. There are five variants of the mixture of silica fume addition, they are 1.4%, 1.7%, 1.9%, 2.1%, 2.3% of the cement weight. The addition of silica fume has influence on the increase of compressive strength. The highest strength of the test is obtained from concrete composition, with the mixture of silica fume as many as 1.9% and the compressive strength in age 28 reach 64.51 Mpa. While the result of the lowest compressive strength is obtained from the concrete composition with silica fume addition as many as 2.3% and reaches 60.36 Mpa. To complete the research result, slump loss test can be used on the fresh concrete and also shear strength and flexural strength test on the concrete that has been hard.
Kata kunci :Admixture, superplasticizer, silica fume, concrete, compressive
(6)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR GRAFIK... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
DAFTAR LAMBANG NOTASI DAN SINGKATAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Rumusan Masalah ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Tujuan Penelitian ... 3
1.6 Manfaat Penelitian ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Beton ... 5
2.2 Beton Mutu Tinggi ... 7
2.3 Self Compacting Concrete(SCC) ... 7
2.3.1Karakteristik Self Compacting Concrete (SCC) ... 8
2.3.2Metode Pengetesan SCC ... 9
2.4 Bahan PenyusunSelf Compacting Concrete (SCC) ... 12
(7)
x
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.4.1.1 Semen Portland ... 14
2.4.1.1.1 Senyawa Utama dalam Semen Portland ... 14
2.4.1.1.2 Jenis Semen Portland ... 15
2.4.2 Air ... 17
2.4.3Agregat ... 18
2.4.3.1 Gradasi Agregat Normal ... 21
2.4.3.1.1 Gradasi Agregat Halus ... 21
2.4.3.1.2 Gradasi Agregat Kasar ... 23
2.4.4Admixture ... 24
2.4.4.1 Superplasticizer ... 24
2.4.4.2 Silica Fume ... 25
2.5 Faktor Air Semen ... 28
2.6 Umur Beton ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 30
3.1 Lokasi dan Sampel Penelitian ... …… 30
3.2 Metode Penelitian ...…… 30
3.3 Material dan Peralatan Penelitian ... …… 30
3.3.1 Material ... 30
3.3.2 Peralatan ... 31
3.4 Alur Penelitian ... 32
3.4.1 Mengumpulkan Informasi ... 34
3.4.2 Persiapan Material dan Peralatan Penelitian ... 35
3.4.3 Pengujian Material ... 35
3.4.4 Mix Design ... 35
3.4.4.1Mix Design SCC Normal ... 35
3.4.4.2Mix Design SCC Tambahan Silica Fume ... 36
3.5 Pembuatan dan Pengujian Benda Uji Pada Beton SCC ... 37
3.6 Analisis Data dan Pengujian ... 44
3.7 Hasil Pengujian ... 44
3.7.1 Pengujian Material Alam ... 44
3.7.2Campuran Beton Hasil Mix Design ... 45
(8)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1Penyajian Data Hasil Penelitian ... ….… 50
4.2Hasil Pengujian dan Pembahasan ... ….… 50
4.2.1 Pengujian Beton Segar ... 50
4.2.1.1Slump Flow Test ... 51
4.2.1.2Segregation Resistance Test ... 53
4.2.1.3Passing Ability Test ... 54
4.2.2Hubungan Silica Fume Dengan Beton Segar ... 55
4.2.3Pengujian Kuat Tekan Beton ... 56
4.2.3.1Hasil Pengujian BSCC Normal ... 56
4.2.3.2Hasil Pengujian BSCC SF 1.4% ... 57
4.2.3.3Hasil Pengujian BSCC SF 1.7% ... 59
4.2.3.4Hasil Pengujian BSCC SF 1.9% ... 61
4.2.3.5Hasil Pengujian BSCC SF 2.1% ... 63
4.2.3.6Hasil Pengujian BSCC SF 2.3% ... 64
4.2.3.7Perbandingan Kuat Tekan Secara Keseluruhan ... 66
4.2.3.8Hubungan Silica Fume Dengan Perubahaan Kuat Tekan ... 69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73
5.1Simpulan ... …... 73
5.2 Saran ... ….… 74 DAFTAR PUSTAKA
(9)
xii
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Empat Senyawa Utama Semen Portland ... 14
Tabel 2.2 Jenis Semen Portland dengan Sifat-sifatnya ... 16
Tabel 2.3 Pengaruh Sifat Agregat Pada Sifat Beton ... 18
Tabel 2.4 Syarat Mutu Kekuatan Agregat ... 20
Tabel 2.5 Batas Gradasi Agregat Halus (BS) ... 22
Tabel 2.6 Syarat Mutu Agregat Halus Menurut ASTM C-33-95 ... 22
Tabel 2.7 Syarat Agregat Kasar Menurut BS ... 23
Tabel 2.8 Syarat Gradasi Agregat Sesuai ASTM C33. ... 23
Tabel 2.9 Perbandingan Karakteristik Fisik dan Kimia Filler ... 28
Tabel 2.10 Pekembangan Kuat Tekan Untuk Semen Portland Tipe I ... 29
Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... 36
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Material Alam ... 45
Tabel 3.3 Kebutuhan Material dan Bahan Tambah Beton SCC ... 46
Tabel 3.4 Berat Jenis Beton SCC Normal ... 47
Tabel 3.5 Berat Jenis Beton SCC SF 1.4% ... 47
Tabel 3.6 Berat Jenis Beton SCC SF 1.7% ... 48
Tabel 3.7 Berat Jenis Beton SCC SF 1.9% ... 48
Tabel 3.8 Berat Jenis Beton SCC SF 2.1% ... 49
Tabel 3.9 Berat Jenis Beton SCC SF 2.3% ... 49
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Beton Segar ... 50
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Passing Ability ... 54
Tabel 4.3 Hasil Uji Kuat Tekan BSCC Normal ... 56
Tabel 4.4 Hasil Uji Kuat Tekan BSCC SF 1.4% ... 57
Tabel 4.5 Hasil Uji Kuat Tekan BSCC SF 1.7% ... 59
Tabel 4.6 Hasil Uji Kuat Tekan BSCC SF 1.9% ... 61
Tabel 4.7 Hasil Uji Kuat Tekan BSCC SF 2.1% ... 63
Tabel 4.8 Hasil Uji Kuat Tekan BSCC SF 2.3% ... 64
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Uji Kuat Tekan Beton Secara Keseluruhan ... 66
(10)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Slump Cone ... 9
Gambar 2.2 Baseplate untuk Flow Test ... 10
Gambar 2.3 Dimensi Cetakan L-Shape Box ... 11
Gambar 2.4 Alat V-Funnel Test ... 12
Gambar 2.5 Perbandingan Beton Normal dengan SCC ... 13
Gambar 2.6 Silica Fume ... 25
Gambar 2.7 Perbandingan Ukuran Partikel Silica Fume dan Semen ... 27
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 34
Gambar 3.2 Slump Cone ... 39
Gambar 3.3 Baseplate untuk Flow Test ... 39
Gambar 3.4 Dimensi Cetakan L-Shape Box ... 41
Gambar 3.5 Alat Funnel Test ... 42
Gambar 4.1 Proses Pengujian Slump Flow Beton Segar ... 52
Gambar 4.2 Proses Pengujian Segregation Resistance Beton Segar ... 53
Gambar 4.3 Proses Pengujian L-Shaped Box Beton Segar ... 55
Gambar 4.4 Pengujian Kuat Tekan BSCC Normal Usia 28 Hari ... 57
Gambar 4.5 Pengujian Kuat Tekan BSCC SF 1.4% Usia 28 Hari ... 58
Gambar 4.6 Sampel Uji Kuat Tekan BSCC SF 1.4% yang Tidak Valid ... 59
Gambar 4.7 Pengujian Kuat Tekan BSCC SF 1.7% Usia 28 Hari ... 60
Gambar 4.8 Sampel Uji Kuat Tekan BSCC SF 1.7% yang Tidak Valid ... 61
Gambar 4.9 Pengujian Kuat Tekan BSCC SF 1.9% Usia 28 Hari ... 62
Gambar 4.10 Pengujian Kuat Tekan BSCC SF 2.1% Usia 28 Hari ... 64
Gambar 4.11 Pengujian Kuat Tekan BSCC SF 2.3% Usia 28 Hari ... 65
Gambar 4.12 Illustrasi Partikel Semen Sebelum Terjadi Hidrasi ... 70
Gambar 4.13 Illustrasi Partikel Semen Saat Mulai Hidrasi ... 70
Gambar 4.14 IllustrasiPartikel Semen Setelah Selesai Hidrasi ... 70
Gambar 4.15 Illustrasi Gel C-S-HTambahan dari Reaksi Silica Fume ... 71
Gambar 4.16 PartikelSilica Fume Perbesaran 10.000 kali ... 71
Gambar 4.17 Illustrasi Ikatan Antar Partikel yang Rusak karena Mixing Time Terlalu Lama ... 72
(11)
xiv
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Flow Time T50 ... 51
Grafik 4.2 Hasil Uji Diameter Flow Seluruh Variasi Campuran ... 52
Grafik 4.3 Hasil Uji Segregation Resistance Seluruh Variasi Campuran... 53
Grafik 4.4 Nilai Kuat Tekan BSCC Normal Beragam Usia Beton ... 56
Grafik 4.5 Nilai Kuat Tekan BSCC SF 1.4% Beragam Usia Beton ... 58
Grafik 4.6 Nilai Kuat Tekan BSCC SF 1.7% Beragam Usia Beton ... 60
Grafik 4.7 Nilai Kuat Tekan BSCC SF 1.9% Beragam Usia Beton ... 62
Grafik 4.8 Nilai Kuat Tekan BSCC SF 2.1% Beragam Usia Beton ... 63
Grafik 4.9 Nilai Kuat Tekan BSCC SF 2.3% Beragam Usia Beton ... 65
Grafik 4.10 Perbandingan Uji Kuat Tekan Keseluruhan (1) ... 66
Grafik 4.11 Perbandingan Uji Kuat Tekan Keseluruhan (2) ... 67
Grafik 4.12 Kuat Tekan Rata-rata Beton Usia 28 Hari ... 68
(12)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
I. Prosedur Pengujian Material Alam II. Hasil Pengujian Material Alam III. Hasil Mix Design Beton SCC
(13)
xvi
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN
ASTM = American Society for Testing Material. ACI = American Concrete Institute.
BSCC Normal = Beton SCC tanpa tambahan silica fume.
BSCC SF 1.4% = Beton SCC dengan tambahan silica fume sebanyak 1.4% dari berat semen.
BSCC SF 1.7% = Beton SCC dengan tambahan silica fume sebanyak 1.7% dari berat semen.
BSCC SF 1.9% = Beton SCC dengan tambahan silica fume sebanyak 1.9% dari berat semen.
BSCC SF 2.1% = Beton SCC dengan tambahan silica fume sebanyak 2.1% dari berat semen.
BSCC SF 2.3% = Beton SCC dengan tambahan silica fume sebanyak 2.3% dari berat semen.
cm = centimeter. o
C = derajat celcius.
D-flow = Diameter yang terbentuk pada saat pengujian slump flow.
f’c = Kuat tekan beton yang disyaratkan (Mpa). FM = Fineness Modulus(Modulus Kehalusan). FAS = Faktor air semen, rasio berat air dan semen. Kg/m3 = Kilogram / meter kubik.
Kg = Kilogram. KN = Kilo Newton. MPa = Mega Pascal. mm = milimeter.
m2/kg = meter kubik / kilogram.
PA = Beda tinggi awal dibagi tinggi akhir beton mengalir. PC = Portland cement.
SCC = Self Compacting Concrete.
(14)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SNI = Standar Nasional Indonesia.
SII = Standar Industri Indonesia. w/c = water cement ratio.
(15)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Beton dilihat dari bahan penyusunnya terdiri dari semen hidrolik (portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah (admixture atau additive).Umumnya beton yang banyak digunakan dalam proses konstruksi adalah beton normal. Selain proses pembuatannya yang relatif mudah, beton normal juga dinilai lebih ekonomis. Namun, dalam pelaksanaannya tidak jarang beton normal sering mengalami kendala yang dikarenakan jarak antar tulangan yang terlalu rapat.Hal ini akan menyebabkan pemisahan antara pasta dan agregat kasar (segregasi) yang berakibat pada penurunan kualitas beton.Oleh karena itu dalam perkembangannya beton normal terus mengalami modifikasi sesuai dengan kebutuhan konstruksi yang ada.
Peningkatan kualitas mutu beton terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan struktur konstruksi modern yang beragam.Seperti, tiang pancang, tiang listrik, girder jembatan, balok dan kolom untuk bangunan tinggi, bantalan rel, turap dan lain-lain.Peningkatan kualitas mutu beton dapat meminimalisir penggunaan struktur baja yang memiliki nilai fleksibilitas rendah dan harganya relatif mahal jika dibandingkan dengan struktur beton.Tentunya peningkatan kualitas mutu ini harus memenuhi syarat mutu, biaya dan waktu.
Pembuatan beton mutu tinggi memerlukan komposisi dan pelaksanaan yang baik. Untuk mencapai kualitas beton yang direncanakan, beton segar harus mengisi ruang dengan cepat tapi tetap masif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat beton berjenis “Self Compacting Concrete (SCC)” atau beton yang dapat memadat sendiri.
Self Compacting Concrete(SCC) merupakan beton yang mampu memadat sendiri dengan slump yang cukup tinggi. Dalam proses penempatan pada volume bekisting (placing) dan proses pemadatannya (compaction), SCC mempunyai flowability yang tinggi sehingga mampu mengalir, memenuhi ruang atau bekisting, dan mencapai kepadatan tertingginya sendiri (EFNARC, 2005, dalam Saputra, hlm. 2).
(16)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Supartono (dalam Achmadi, 2009, hlm. II-1) menyatakan bahwa beton mutu tinggi memiliki kuat tekan 50 MPa – 80 MPa.Beton mutu tinggi mensyaratkan nilai faktor air semen (f.a.s) yang rendah.Namun, dengan f.a.s yang rendah workability menjadi turun.Hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan admixture yang dapat meningkatkan kelecakan adukan beton seperti superplasticizer.Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembuatan beton mutu tinggi membutuhkan penambahan material lain yang bersifat pozzolan dan memiliki struktur yang lebih kecil dibandingkan semen. Salah satunya adalah silica fume. Partikel silica fume 1/100 kali lebih kecil dibandingkan dengan semen. Hal ini menjadikan keuntungan jika dicampurkan dengan adukan beton.Partikel tersebut dapat mengisi rongga yang kosong sehingga secara teori dapat meningkatkan kuat tekan pada beton (Silica Fume User’s Manual, 2015).
Penambahan silica fume diperlukan dalam pembuatan beton mutu tinggi. Namun, belum ada aturan yang jelas mengenai komposisi penggunaan silica fume itu sendiri.Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi
dengan judul “VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP
BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE(SCC)”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara untuk membuat beton mutu tinggi namun dengan faktor air semen yang rendah.
2. Penambahan silica fume diperlukan untuk meningkatkan mutu beton. 3. Bagaimana penambahan silica fume yang baik agar beton segar
memiliki sifat SCC.
1.3Rumusan Masalah
Agar penelitian menjadi fokus, maka dari identifikasi masalah dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut :
1. Berapa campuran komposisi bahan penyusun beton yang masih memenuhi persyaratan SCC.
(17)
3
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana pengaruh silica fume terhadap kuat tekanbeton mutu tinggi SCC.
1.4Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kuat tekan beton rencana (f’c) = ± 60 MPa pada umur 28 hari.
2. Mix Desain memakai metode SNI 03-2834-2000 “Tata Cara
Pembuatan Beton Normal” dengan menambahkan syarat-syarat Self
Compacting Concrete dari The European Guidlines for SCC.
3. Pengujian material metode ASTM (American Society for Testing Material) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) dari dinas Departemen Pekerjaan Umum yang dirangkum dalam pedoman pelaksanaan praktikum beton laboratorium struktur dan bahan DPTS FPTK UPI.
4. Agregat kasar yang digunakan maksimal berdiameter 15 mm.
5. Silica fume yang digunakan adalah Sikafume produksi PT. SIKA GROUP.
6. Superplasticizer yang digunakan adalah jenisNexco P1.
7. Nilai optimal campuran silica fume dengansuperplasticizer ditinjau dari kadar persentase silicafumeyang diteliti.
8. Kinerja beton dilihat dari tiga syarat SCC yaitu saat pengetesanfilling ability, passing ability dan segregation resistance.
9. Pengujian beton segar dilakukan hanya untuk mengetahui kondisi SCC pada beton segar.
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui komposisi campuran material beton yang masih memenuhi syarat SCC.
2. Mengetahui pengaruh silica fume terhadap kuat tekan SCC mutu tinggi.
(18)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui pengaruh penambahan silica fume dengansuperplasticizer terhadap kuat tekan dan kinerja SCC, sehingga bisa dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
2. Teknologi self compacting concrete diharapkan bisa digunakan dalam pembuatan beton normal agar pelaksanaan jadi lebih mudah.
3. Memenuhi dari syarat memperoleh gelar sarjana program studi teknik sipil S-1.
1.7Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini berdasarkan urutan kegiatan yang dibagi menjadi beberapa bab dan di beberapa bab terdapat sub bab yang menjadi rincian pembahasan.
Dalam Tugas Akhir yang berjudul “Variasi Penambahan Silica Fume
Terhadap Beton Mutu Tinggi Self Compacting Concrete(SCC)”terdiri dari lima bab yaitu :
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Membahas landasan teori, dasar-dasar dari pelaksanaan penelitian dan penelitian terdahulu.
Bab III Metodologi Penelitian
Berisi tentang alur penelitian dan metode pengujian.
Bab IV Data dan Analisa Hasil Penelitian
Membahas tentang hasil dan analisa pengujian beton.
Bab V Simpulan dan Saran
(19)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium beton PT. Pionirbeton, Cimareme, Ngamprah, Bandung Barat. Bentuk sampel penelitian ini berupa silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm, terdiri dari benda uji beton SCC normal dengan kandungan superplasticizer sebesar 1.4% tanpa silica fume dan dengan kandungan silica fume. Persentase silica fume bervariasi yaitu mulai dari1.4%, 1.7%, 1.9%, 2.1% dan 2.3%. Masing-masing variasi dibuat 3 sampel yang akan diuji pada umur 3, 7, 14 dan 28 hari sehingga total benda uji sebanyak 72 buah. Target kuat tekan beton rencana (f’c) pada umur 28 hari adalah ± 60 MPa.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini tentang beton SCC yang menggunakan bahan tambah kimia superplasticizer tipe Nexco P1 dan silica fume merupakan metode trial mix atau bisa disebut metode eksperimen. Penambahan admixture superplasticizer sebesar 1,4% terhadap berat semennya dan penambahan silica fume secara bervariasi juga terhadap berat semennya. Pengujian pada beton dilihat pada kuat tekan dari penambahan silica fume yang bervariasi.
3.3 Material dan Peralatan Penelitian 3.3.1 Material
Materialyang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Semen portland yang digunakan adalah semen Tipe I yang merupakan
semen tanpa kemampuan khusus yang mengacu pada standar ASTM C150-83a. Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen tiga roda.
2. Agregat kasar yang digunakan adalah split screening(Crushed stone). Ukuran nominal agregat maksimum 15 mm.
3. Agregat halus yang digunakan adalah pasir beton dengan spesifikasi dan gradasi sesuai kebutuhan.
(20)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Air yang digunakan adalah airartesis dari PT. Pionirbetonyang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 04-1989-F tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam).
5. Superplasticizer yang digunakan adalah jenis Nexco P1.
6. Silica fume yang digunakan adalah sika fume dari PT. SIKA INDONESIA.
3.3.2 Peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk penelitian ini yaitu : 1. Timbangan analitis 25 kg dengan skala 100 gram.
Digunakan untuk menimbang berat material pada saat pengujian material.
2. Oven yang suhunya dapat diatur sampai (110± 5)0C.
Digunakan ketika mengeringkan agregat kasar dan agregat halus untuk mengetahui berat kering oven material.
3. Gelas ukur 1000cc.
Digunakan untuk melakukan pengujian kadar lumpur agregat kasar dan agregat halus serta penakaran jumlah superplasticizer yang digunakan. 4. Takaran berbentuk silinder dengan volume 5 liter.
Digunakan untuk melakukan pengujian berat volume agregat kasar dan agregat halus.
5. Satu set ayakan dengan ukuran lubang yang diatur ASTM C 33-03. Digunakan untuk pengujian gradasi agregat halus dan agregat kasar. 6. Alat penggetar ayakan (Sieve Seeker).
Digunakan untuk menggetarkan ayakan pada pengujian gradasiagregat. 7. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.
Digunakan untuk menimbang berat material benda uji. 8. Piknometer atau labu ukur dengan kapasitas 500 ml.
Digunakan untuk pengujian berat jenis dan penyerapan air pada agregat halus.
9. Kerucut terpancung (cone).
Digunakan untuk mengetahui keadaan jenuh permukaan (SSD) pada pengujian berat jenis dan penyerapan air pada agregat halus.
(21)
32
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10.Thermometer.
Untuk mengukur suhu pada pengujian berat jenis dan penyerapan air pada agregat halus.
11.Alat ukur panjang (meteran).
Digunakan untuk mengukur nilai slump. 12.Mesin aduk beton.
Digunakan untuk mengaduk bahan penyusun beton dalam trial mix beton.
13.Slump cone.
Digunakan dalam pengujian beton segar SCC yang dipakai dalam pengujian filling ability.
14.L-shaped Box
Digunakan dalam pengujian beton segar SCC yang dipakai dalam pengujian passing ability.
15.V-funnel
Digunakan dalam pengujian beton segar SCC yang dipakai dalam pengujian segregation resistance.
16.Cetakan beton silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Digunakan untuk membuat sampel benda uji.
17.Mesin kuat tekan
Digunakan untuk pengujian kuat tekan sampel benda uji.
3.4 Alur Penelitian
Penelitian ini berbentuk percobaan yang dilakukan di laboratorium yang bertujuan untuk menghasilkan semua data-data yang dibutuhkan. Untuk mempermudah dan memberikan arah penelitian, maka dilakukan langkah-langkah penelitian seperti dibawah ini :
(22)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mulai
Mengumpulkan Informasi
Persiapan Material dan Peralatan Penelitian
Pengujian Material Agregat Untuk Mendapatkan Data-data Komposisi Tiap Bahan
M ix De sign
Pembuatan Benda Uji
Memenuhi Persyaratan atau Tidak BSCC Normal (BSCC SF 0%)
Pengujian SCC Beton Segar
NO
Pembuatan Benda Uji Koreksi Kadar
Superplast isi zer
YES
Pencetakan
Perawatan/Curing
Pengujian Kuat Tekan Hari Ke-3 dan Ke-7
A
B
(23)
34
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu YES
Pembuatan Benda Uji
BSCC Normal BSCC SF 1.4% BSCC SF 1.7%
BSCC SF 1.9% BSCC SF 2.1% BSCC SF 2.3%
Pencetakan
Perawatan/Curing Memenuhi Kriteria
atau Tidak
NO A
Pengujian Kuat Tekan Hari Ke 3, 7, 14, dan 28
Selesai
Pengolahan Data Hasil PenelitianSimpulan Memenuhi Persyaratan
atau Tidak Pengujian SCC
Beton Segar
YES NO
B
C
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 3.4.1 Mengumpulkan Informasi
Dalam melaksanakan penelitian, dibutuhkan acuan yang digunakan baik itu peraturan standar seperti SNI, ASTM, The European Guidlines For Self Compacting Concrete, selain itu informasi dalam buku, jurnal-jurnal penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penggunaan silica fume sebagai bahan tambah pada beton SCC. Informasi yang didapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian di laboratorium.
(24)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4.2 Persiapan Material dan Peralatan Penelitian
Material penyusun beton (semen, splitscreening, pasir, admixture) di simpan di tempat yang terlindung dari pengaruh cuaca secara langsung sehingga tidak mempengaruhi kualitas material.Oleh karena itu material di simpan di laboratorium PT. Pionirbeton. Untuk peralatan dilakukan pengecekan kelengkapan peralatan baik peralatan pengujian material, peralatan pengujian beton segar, peralatan pengadukan beton serta perlengkapan pengujian kuat tekan.
3.4.3 Pengujian Material
Pengujian material pada penelitian ini hanya fokus pada pengujian material alam yang kondisi, kualitas, dan ukurannya masih heterogen sehingga perlu kontrol yang ketat untuk mendapat material yang disyaratkan. Pengujian material alam terdiri dari :
1. Pengujian agregat kasar (Split)
a. Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar. b. Pemeriksaan kadar air agregat kasar.
c. Pemeriksaan kadar lumpur. d. Pemeriksaan berat volume. 2. Pengujian agregat halus (Pasir)
a. Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus. b. Pemeriksaan kadar air agregat halus.
c. Pemeriksaan kadar lumpur. d. Pemeriksaan berat volume. e. Pemeriksaan gradasi.
3.4.4 Mix Design
3.4.4.1 Mix Design SCC Normal
Metode mix design yang diterapkan untuk beton normal adalah metode SNI 03-2834-2000 “Tata Cara Pembuatan campuran beton Normal“dengan menambahkan syarat-syarat beton “self compacting” dari The European Guidelines for SCC yang dijelaskan pada Bab II dengan penambahan superplasticizer Nexco P1 sebesar 1,4%, kuat tekan yang direncanakan (fc’) pada
(25)
36
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
umur 28 hari adalah 60 Mpa. Untuk setiap benda uji diberi kode identifikasi. Klasifikasi sampel akan dijelaskan pada tabel 3.1.
3.4.4.2 Mix Design SCC Tambahan Silica Fume
Metode mix design yang diterapkan untuk SCC dengan kandungan 1,4% superplasticizer adalah metode modifikasi antara metode SNI 03-2834-2000 “Tata Cara Pembuatan campuran beton Normal“ dengan menambahkan syarat
-syarat beton “self compacting” dari The European Guidelines for SCC. Setelah ditentukan berapa besar kandungan superplasticizer dengan penggunaan kadar semen dalam mix design, air dikurangi sesuai kebutuhan sehingga nilai faktor air semennya tetap.
Dalam pengujian ini penulis mengambil rujukan dari pengujian trial mix yang dilakukan dilakukan sebelumnya bahwa dosis 1,4% superplasticizer tipe Nexco P1 dapat memenuhi syarat-syarat beton SCC dengan faktor air semen di bawah 0,3 dan mendapatkan kuat tekan optimum. Berikut ini adalah tabel pembuatan sampel dari keseluruhan kombinasi mix designbeton:
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Klasifikasi Nama Umur Beton Jumlah Sampel Total
Sampel Beton SCC
Normal BSCC
3 hari 3
12
7 hari 3
14 hari 3
28 hari 3
Beton SCC + Silica
fume 1.4% BSCC SF1.4%
3 hari 3
12
7 hari 3
14 hari 3
28 hari 3
Beton SCC + Silica
fume 1.7% BSCC SF1.7%
3 hari 3
12
7 hari 3
(26)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28 hari 3
Beton SCC + Silica
fume 1.9% BSCC SF1.9%
3 hari 3
12
7 hari 3
14 hari 3
28 hari 3
Beton SCC + Silica
fume 2.1% BSCC SF2.1%
3 hari 3
12
7 hari 3
14 hari 3
28 hari 3
Beton SCC + Silica
fume 2.3% BSCC SF2.3%
3 hari 3
12
7 hari 3
14 hari 3
28 hari 3
JUMLAH TOTAL SAMPEL 72
3.5 Pembuatan dan Pengujian Benda Uji pada Beton Self Compacting Concrete
Proses pembuatan dan pengujian benda uji beton self compacting concrete akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
1) Pembuatan Campuran Beton
a. Tujuan
Membuat campuran beton berdasarkan mix design yang direncanakan. b. Peralatan
Timbangan 100 kg Takaran air
Ember dan sendok beton (sekop) Mixer beton
Bak tempat adonan basah (Bekisting) c. Bahan
Semen Tiga Roda Tipe I Pasir
(27)
38
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Air
Silica fume
SuperplasticizerNexco P1 d. Prosedur Pelaksanaan
Siapkan semua bahan pembuatan campuran yang sudah dihitung masing-masing beratnya.
Molen dibasahi dengan air.
Masukan semua splitdan ¾ bagian air.
Setelah semua split terbasahi merata kemudian dimasukan campuran semen,dan pasir.
Masukan sisa air dengan penambahan superplasticizer, kemudian dibiarkan teraduk sampai merata.
Setelah campuran beton tersebut telah cukup homogen sekitar 3-5 menit, campuran beton tersebut dapat dituang kedalam bak cetakan.
2) Pengujian Beton segar
Untuk mengetahui beton segar yang telah dibuat masuk ke dalam kriteria self compacting concrete, maka harus memenuhi syaratfiling ability, passing ability dan segregation resistance.Ketiga syarat tersebut dapat diketahui dengan tiga pengetesan yaitu Slump Flow Test, L-Shaped Box Test dan V-Funnel Test.
a. Slump Flow Test
Pengujian dengan alat slump cone bertujuan untuk menguji filling ability dari SCC baik di laboratorium maupun di lapangan.Dengan alat ini dapat diketahui kemampuan campuran beton untuk mengisi ruangan.Adapun alat slump cone dapat dilihat pada gambar 3.2.
Cara kerja alat slump cone :
Slump cone diletakkan dengan posisi diameter yang kecildiletakkan di bawah. Di bagian dasar alat ini diletakkan papan yang datar.
Campuran beton dimasukkan dalam slump cone sampai penuh tanpa ditusuk.
(28)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Waktu yang diperlukan aliran beton untuk mencapai diameter 50 cm dicatat (SF50), 3 – 6 detik.
Diameter maksimum yang dicapai aliran beton dicatat (SFmax), 65 – 75 cm.
Gambar 3.2Slump Cone
Gambar 3.3Baseplate untuk Flow Test
Sumber :EFNARC, 2005.
b. L-Shaped Box
L-shaped Box atau disebut juga dengan Swedish Box adalah alat berbentuk huruf L yang terbuat dari besi.Alat ini berfungsi untuk menguji passing ability dari SCC. Pada alat ini, antara arah horizontal dan vertikal dibatasi dengan sekat penutup yang terbuat dari besi yang dapat dibuka dengan cara ditarik ke atas. Di depan sekat penutup tersebut terdapat halangan berupa tulangan baja yang
(29)
40
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berfungsi untuk menguji kemampuan campuran beton dalam melewati tulangan yang sesuai dengan keadaan di lapangan seperti terlihat pada gambar 3.4.
Selanjutnya dengan L-Shape-Box test akan didapat nilai blocking ratio yaitu nilai yang didapat dari perbandingan antara H2 / H1. Semakin besar nilai blocking ratio, semakin baik beton segar mengalir. Untuk test ini kriteria yang umum dipakai baik untuk tipe konstruksi vertikal maupun untuk konstruksi horisontal disarankan mencapai nilai blocking ratio antara 0,8 sampai 1,0.
Cara kerja alat L-Shape-Box :
Sekat penutup ditutup.
Campuran beton segar diisikan pada arah vertikal sampai jenuh.
Sekat penutup ditarik ke atas sampai terbuka sehingga campuran beton segar mengalir ke arah horizontal.
Cek perbedaan tinggi aliran beton arah horizontal.
Syarat-syarat passing ability yang harus dipenuhi oleh beton SCC adalah nilai passing ability (PA) 0,8 – 1,0, dimana nilai PA didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut:
��= � � Dimana :
H1 : Muka cairan beton segar di awal L-shaped Box H2 : Muka cairan beton segar di ujung L-shaped Box
(30)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4Dimensi cetakan L-Shape Box
(31)
42
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. V-Funnel Test
Metode pengujian ini berguna untuk mengukur viskositas dan sekaligus mengevaluasi ketahanan segregasi material beton SCC.Alat yang digunakan adalah v-funnel seperti terlihat pada Gambar 2.4 (Okamura dan Ouchi, 2003). Berikut cara kerja alat V-Funneltes:
Penutup bagian bawah ditutup.
Campuran beton segar diisikan pada V-Funnel sampai jenuh.
Penutup bagian bawah dibuka sehingga campuran beton segar mengalir. Catat lama waktu beton mengalir hingga V-Funnel kosong
Gambar 3.5Alat V-Funnel Test
Sumber : EFNARC, 2005.
3)Pembuatan benda uji
a. Tujuan
Mencetak adonan beton segar pada cetakan berbentuk silinder ukuran150 mm x 300mm.
b. Peralatan
Silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm
Ember dan sendok beton (sekop) c. Bahan
Beton segar
Pelumas cetakan d. Prosedur Pelaksanaan
(32)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah pengujian beton segar, adonan beton segar dimasukan kedalam alat pencetak berbentuk silinder pada tempat yang rata, kuat dan keras serta telah diolesi secara tipis dindingnya dengan pelumas terlebih dahulu untuk mempermudah mengeluarkan benda uji dari cetakan tersebut.
Adonan beton segar dimasukan ke dalam pencetak.
Setelah penuh ratakan dengan sendok beton sehinggga di dapat permukaan yang cukup rata.
4)Perawatan Benda Uji (Curing)
1. Tujuan
Perawatan benda uji setelah dikeluarkan dari cetakan sampai pengetesan, bertujuan untuk :
a. Mencegah penguapan air secara berlebihan dari lapisan beton yang belum mengeras yang justru dibutuhkan untuk proses pengerasan beton.
b. Mencegah pengurangan kebutuhan air selama proses hidrasi semen.
2. Peralatan
Bak curing dengan air tawar bersuhu 23 ± 1.7oC 3. Bahan
Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm 4. Prosedur pelaksanaan
a. Benda uji harus segera di curing setelah 24 jam dari pencetak silinder.
b. Benda uji dimasukan ke dalam bak curing sampai satu hari sebelum pengetesan.
5)Pengujian Kuat Tekan Benda Uji
1. Tujuan
Untuk mengetahui kuat tekan beton dari silinder beton yang mewakili specimen beton dalam mix design. Prosedur pengujian kuat tekan beton digunakan mengacu pada standar ASTM C-39-81.
(33)
44
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Peralatan
Mesin uji kuat tekan milik PT. Pionirbeton 3. Bahan
Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 150 mm x 300mm 4. Prosedur pelaksanaan
a. Permukaan benda uji yang akan di tes dibersihkan dan diletakan pada alat test.
b. Benda uji harus ditempatkan tepat ditengah konsentrasi dari alat tes.
c. Kecepatan pembebanan harus kontinyu dan tanpa hentakan.
3.6 Analisis Data Pengujian
Analisis data yangakan dibahas dalam penelitian ini meliputi : 1. Sifat/kinerja beton segar.
2. Kuat tekan beton.
Data yang tersebut diatas akan dianalisis dan disajikan secara deskriptif kuantitatif dalam bentuk grafik dan tabel untuk selanjutnya diketahui dan dibandingkan seberapa jauh kemampuan mix designSCC dengan tambahan silica fume yang bervariasi.
3.7 Hasil Pengujian
Pengujian yang dilakukan sebelum masuk pada penelitian utama yaitu pengujian material alam. Pengujian ini dilakukan sebagai dasar perhitungan untuk mix design. Selain itu, disampaikan juga perhitungan berat jenis seluruh komposisi campuran beton SCC.
3.7.1 Pengujian Material Alam
Pengujian material alam dilaksanakan dengan mengacu pada metode ASTM standarddan SNI. Pengujian dilakukan pada agregat kasar dan agregat halus untuk mendapatkan nilai yang digunakan sebagai dasar perhitungan mix design. Berikut ini merupakan resume hasil pengujian material alam secara keseluruhan.
(34)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Material Alam
3.7.2 Campuran Beton Hasil Mix Design
Perhitungan mix design dilakukan mengacu pada SNI 03-2834-2000 “Tata
Cara Pembuatan campuran beton Normal“ dengan menambahkan syarat-syarat
beton “self compacting” dari The European Guidelines for SCC. Faktor air semen yang direncanakan adalah 0.3 dan dengan kuat tekan yang ditargetkan mencapai 60 MPa.Kadar superplasticizer yang digunakan sebanyak 1.4% dari berat semen. Kebutuhan superplasticizer untuk 1 m3 beton sebesar 10.5 kg, sedangkan untuk 12 silinder sebesar 0.65 kg.Ada 5 Variasi campuran tambahan silica fume yaitu 1.4%, 1.7%, 1.9%, 2.1% dan 2.3% dari berat semen.
Persyaratan
1 Kadar air 2.33 %
2 Berat isi 1613.179 kg/m3
3 Kadar lumpur 1.658 % < 3%
4 Apparent specific gravity 2.775 >2.6 5 Bulk S.G kondisi kering 2.622 >2.6 6 Bulk S.G kondisi SSD 2.677 >2.6 7 Prosentase absorbtion air 2.099 %
Persyaratan
1 Kadar air 2.37 %
2 Berat isi 1403.421 kg/m3
3 Kadar lumpur 1.207 % < 3%
4 Apparent specific gravity 2.772 >2.6 5 Bulk S.G kondisi kering 2.651 >2.6 6 Bulk S.G kondisi SSD 2.695 >2.6 7 Prosentase absorbtion air 1.608 %
I. AGREGAT HALUS
(35)
46
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Kebutuhan Material dan Bahan Tambah Beton SCC
Kebutuhan silica fumeper m3 untuk 1.4%, 1.7%, 1.9%, 2.1% dan 2.3% secara berurutan adalah 10.5 kg, 12.75 kg, 14.25 kg, 15.75 kg, dan 17.25 kg. Sedangkan untuk kebutuhan 12 silinder masing-masing secara berurutan adalah 0.67 kg, 0.81 kg, 0.91 kg, 1.01 kg, dan 1.1 kg.
3.7.3 Berat Jenis Beton
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penambahan silica fume pada campuran beton tidak mengakibatkan perubahan berat jenis beton secara signifikan. Rata-rata berat jenis beton dengan tambahan silica fume sebanyak 1.4%, 1.7%, 1.9%, 2.1% dan 2.3% secara berurutan adalah 2263.54 kg/m3, 2269.82 kg/m3, 2274.54 kg/m3, 2276.11 kg/m3, dan 2280.83 kg/m3. Sedangkan berat jenis rata-rata beton SCC normal adalah 2255.68 kg/m3. Data mengenai berat jenis ini akan disajikan dalam tabel 3.4 sampai tabel 3.9.
Material Volume 1 m
3
(Kg)
Volume 12 Silinder (0.06372)
m3 (Kg)
Semen 750.00 47.79
Pasir 529.24 33.72
Split 798.04 50.85
Air 195.00 12.43
SF 1.4% 10.5 0.67
SF 1.7% 12.75 0.81
SF 1.9% 14.25 0.91
SF 2.1% 15.75 1.00
SF 2.3% 17.25 1.10
(36)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Berat Jenis Beton SCC Normal
Tabel 3.5 Berat Jenis Beton SCC SF 1.4% Umur Benda Uji Berat Benda Uji Berat Jenis (Hari) (Kg) (Kg/m3)
1 3 Sampel 1 11.8 2225.81
2 3 Sampel 2 12 2263.54
3 3 Sampel 3 11.9 2244.67
4 7 Sampel 1 12 2263.54
5 7 Sampel 2 12 2263.54
6 7 Sampel 3 12 2263.54
7 14 Sampel 1 11.8 2225.81
8 14 Sampel 2 11.9 2244.67
9 14 Sampel 3 12 2263.54
10 28 Sampel 1 12 2263.54
11 28 Sampel 2 12 2263.54
12 28 Sampel 3 12.1 2282.40
11.96 2255.68 No Sampel Rata-rata Umur Benda Uji Berat Benda Uji Berat Jenis (Hari) (Kg) (Kg/m3
)
1 3 Sampel 1 11.9 2244.67
2 3 Sampel 2 12 2263.54
3 3 Sampel 3 11.9 2244.67
4 7 Sampel 1 12.1 2282.40
5 7 Sampel 2 12.1 2282.40
6 7 Sampel 3 11.9 2244.67
7 14 Sampel 1 11.9 2244.67
8 14 Sampel 2 12.1 2282.40
9 14 Sampel 3 12 2263.54
10 28 Sampel 1 12 2263.54
11 28 Sampel 2 12 2263.54
12 28 Sampel 3 12.1 2282.40
12 2263.54
No Sampel
(37)
48
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Berat Jenis Beton SCC SF 1.7%
Tabel 3.7 Berat Jenis Beton SCC SF 1.9% Umur Benda Uji Berat Benda Uji Berat Jenis (Hari) (Kg) (Kg/m3)
1 3 Sampel 1 12 2263.54
2 3 Sampel 2 12.1 2282.40
3 3 Sampel 3 12 2263.54
4 7 Sampel 1 12 2263.54
5 7 Sampel 2 12.1 2282.40
6 7 Sampel 3 12 2263.54
7 14 Sampel 1 12 2263.54
8 14 Sampel 2 12 2263.54
9 14 Sampel 3 12 2263.54
10 28 Sampel 1 12 2263.54
11 28 Sampel 2 12.1 2282.40
12 28 Sampel 3 12.1 2282.40
12.03 2269.82 No Sampel Rata-rata Umur Benda Uji Berat Benda Uji Berat Jenis (Hari) (Kg) (Kg/m3)
1 3 Sampel 1 12 2263.54
2 3 Sampel 2 12.2 2301.26
3 3 Sampel 3 12.1 2282.40
4 7 Sampel 1 12.1 2282.40
5 7 Sampel 2 12.1 2282.40
6 7 Sampel 3 12 2263.54
7 14 Sampel 1 12.1 2282.40
8 14 Sampel 2 12.1 2282.40
9 14 Sampel 3 12 2263.54
10 28 Sampel 1 12 2263.54
11 28 Sampel 2 12 2263.54
12 28 Sampel 3 12 2263.54
12.06 2274.54
No Sampel
(38)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8 Berat Jenis Beton SCC SF 2.1%
Tabel 3.9 Berat Jenis Beton SCC SF 2.3% Umur Benda Uji Berat Benda Uji Berat Jenis (Hari) (Kg) (Kg/m3)
1 3 Sampel 1 12 2263.54
2 3 Sampel 2 12.1 2282.40
3 3 Sampel 3 12.1 2282.40
4 7 Sampel 1 12 2263.54
5 7 Sampel 2 12 2263.54
6 7 Sampel 3 12.2 2301.26
7 14 Sampel 1 12 2263.54
8 14 Sampel 2 12.1 2282.40
9 14 Sampel 3 12 2263.54
10 28 Sampel 1 12 2263.54
11 28 Sampel 2 12.2 2301.26
12 28 Sampel 3 12.1 2282.40
12.07 2276.11 No Sampel Rata-rata Umur Benda Uji Berat Benda Uji Berat Jenis (Hari) (Kg) (Kg/m3)
1 3 Sampel 1 12 2263.54
2 3 Sampel 2 12.2 2301.26
3 3 Sampel 3 12 2263.54
4 7 Sampel 1 12.2 2301.26
5 7 Sampel 2 12.1 2282.40
6 7 Sampel 3 12.1 2282.40
7 14 Sampel 1 12 2263.54
8 14 Sampel 2 12.1 2282.40
9 14 Sampel 3 12.1 2282.40
10 28 Sampel 1 12 2263.54
11 28 Sampel 2 12.1 2282.40
12 28 Sampel 3 12.2 2301.26
12.09 2280.83
No Sampel
(39)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian campuran beton SCC dengan tambahansilica fume yang bervariasi dan superplasticizer sebanyak 1.4% dari berat semen menunjukan bahwa beton telah memenuhi persyaratan SCC dengan nilai slump flow test antara 3-6 detik,segregation resistance test antara 7-13 detik, dan filling ability test dalam rasio 0.8-1. Komposisi dalam satu meter kubik beton menggunakan semen 750 kg, agregat halus 529.24 kg, agregat kasar 798.04 kg dan air 195 liter.
2. Penambahan silica fume pada beton SCC mutu tinggi secara umum menunjukan peningkatan kuat tekan. Kuat tekan rata-rata beton pada usia 28 hari dengan tambahan silica fume sebanyak 1.4%, 1.7%, 1.9%, 2.1%, dan 2.3% secara berurutan mencapai 57.72 MPa, 62.62 MPa, 63.38 MPa, 64.51 MPa, 61.30 MPa dan 60.36 MPa. Kuat tekan tertinggi didapat dari komposisi beton dengan kandungan silica fume sebanyak 1.9% dan hasil kuat tekan pada usia 28 hari mencapai 64.51 MPa. Jika dilakukan pendekatan secara statistik dengan grafik polinomial ordo 2, kuat tekan optimal didapat dari komposisi tambahan silica fume sebanyak 1.727% dan hasil kuat tekan pada usia 28 hari mencapai 63.82 MPa.
5.2 Saran
1. Proses produksi beton mutu tinggi diperlukan quality control yang sangat baik dari mulai material yang digunakan dan pada saat pelaksanaan pengecoran, pencetakan dan curing.
2. Variasi w/c dengan penambahan silica fume bisa dikaji ulang untuk mendapatkan hasil kuat tekan yang terus meningkat yang berbanding lurus dengan penambahan silica fume.
3. Untuk penggunaan beton SCC skala industri, diperlukan pengujian slump loss untuk penyesuaian waktu pelaksanaan pengecoran di lapangan.
(40)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bahan tambah (admixture) lain seperti abu vulkanik, fly ash dan bottom ash bisa dicoba untuk membuat beton SCC yang lebih ekonomis.
5. Untuk pengujian beton SCC mutu tinggi, diperlukan fasilitas penunjang yang lengkap di laboratorium seperti alat uji kuat tekan yang mempunyai kapasitas tinggi. Selain itu, untuk pengujian beton segar diperlukan base plat untuk alas pada slump flow test, L-shaped box yang terbuat dari plat untuk filling ability test dan V-funnel untuk segregation resistance test.
(41)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
ACI Committee 234. (1995). Guide for Use of Silica Fume in Concrete. Vol 92, No. 4 ACI Materials Journal.
ACI 116R-00.(2000). Cement and Concrete Terminology.
Achmadi, Ali. (2009). Kajian Beton Mutu Tinggi Menggunakan Slag Sebagai Agregat Halus dan Agregat Kasar dengan Aplikasi Superplastisizer dan Silica Fume.(Tesis). Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang. ASTM 04.02. (1994). Annual Book of ASTM Standards, Concrete and
Aggregates. Philadelpia.
ASTM C 1240.(1993). Standard Specifications for Silica Fume Concrete. ASTM C.33-86. Standard Specification for Concrete Aggregates.
ASTM C.33-95.Standard Specification for Concrete Aggregates.
BIBM, CEMBUREAU, ERMCO, EFCA, EFNARC. (2005). The European Guidelines For Self Compacting Concrete.European.
British Standard Institution.(1982). Methods for Sampling and Testing of Material Aggregates Sands and Fillers. BS 812: Part 1-4. BSI. England.
Brouwers, H.J.H, dan HJ Radix.(2005). Self Compacting Concrete: Theoretical and Experimental Study. Twente, Belanda: University Of Twente.
EFNARC Association.(2002). Specification and Guidlines for Self Compacting Concrete. United Kingdom: EFNARC Association House.
Fiori Concrete. (2014). The Concrete. [Online].Diakses dari http://-www.youtube.com/Fioriconcrete.
Handoko S, Tedy. (2007). Jurnal Dimensi Teknik Sipil Volume 9, Nomor 1.Penelitian Mengenai Peningkatan Kekuatan Awal Beton Pada Self
(42)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Iman, Satryatno. (2011). Catatan Mata Kuliah Perancangan dan Fabrikasi Adukan Beton. Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Irawan, Ilfan. (2014). Pengaruh Silica Fume Terhadap Beton Mutu Tinggi Self Compacting Concrete. (Skripsi). FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Japan Society of Civil Engineers. (2007). Standart specifications for Concrete Structures “Materials and Construction”. Diakses dari http://committees.-jsce.or.jp/
Juwita, C.L. (2012). Kuat Tekan Self Compacting Concrete Dengan Kadar Superplasticizer yang Bervariasi. (Tugas Akhir). Fakultas Teknik, Universitas Jember, Jember.
Mehta, P. K., and Monteiro, P. J. M. High Strength Concrete.Diakses pada tanggal 18 September 2014.
Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Nachi.(2015). Conctituent Materials Concrete.[Online].Diakses dari http://- www.nachi.org/constituent-materials-concrete.htm.
Nawy, E.G. (1990).Reinforce Concrete a Fundamental Approach Terjemahan. Bandung: PT. Eresco.
Neville, A.M., and Brooks, J.J. (2010).Concrete Technology Second Edition. England: Pearson Education Limited.
Nugraha, P. & Antoni.(2007). Teknologi Beton. Yogyakarta: CV Andi Offset. Okamura, H., and Ouchi, M. (2003). Self Compacting Concrete. Journal Of
(43)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pd T-04-2004-C.Tata Cara Pembuatan dan Pelaksanaan Beton Berkekuatan Tinggi.Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.
Pujianto, A., Retno, T., & Ariska, Oktania.Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplasticizer dan Aditif Silica Fume. (Skripsi). Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Saputra, A. (2011). Perilaku Fisik dan Mekanik SCC dengan Pemanfaatan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Tambah Pengganti Semen.(Skripsi).FTSP, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Silica fume Association. (2005). Silica Fume User’s Manual. Silica fume Association. (2015). Silica Fume User’s Manual.
SNI 03-2834-2000.(2000).Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
SNI S-04-1989 F. (1989). Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Universitas Pendidikan Indonesia.(2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.
Widodo, Slamet. Optimalisasi Kuat Tekan SCC dengan Cara Trial Mix Komposisi Agregat dan Filler Pada Campuran Adukan Beton. Fakultas Teknik, Universitas Negeri 11 Maret, Solo.
Wijayanto, P.B. (2014). Pengaruh Silica Fume Terhadap Kuat Tekan Pervious Concrete. (Skripsi). FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
(1)
49
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8 Berat Jenis Beton SCC SF 2.1%
Tabel 3.9 Berat Jenis Beton SCC SF 2.3% Umur Benda Uji Berat Benda Uji Berat Jenis
(Hari) (Kg) (Kg/m3)
1 3 Sampel 1 12 2263.54
2 3 Sampel 2 12.1 2282.40
3 3 Sampel 3 12.1 2282.40
4 7 Sampel 1 12 2263.54
5 7 Sampel 2 12 2263.54
6 7 Sampel 3 12.2 2301.26
7 14 Sampel 1 12 2263.54
8 14 Sampel 2 12.1 2282.40
9 14 Sampel 3 12 2263.54
10 28 Sampel 1 12 2263.54
11 28 Sampel 2 12.2 2301.26
12 28 Sampel 3 12.1 2282.40
12.07 2276.11 No Sampel Rata-rata Umur Benda Uji Berat Benda Uji Berat Jenis
(Hari) (Kg) (Kg/m3)
1 3 Sampel 1 12 2263.54
2 3 Sampel 2 12.2 2301.26
3 3 Sampel 3 12 2263.54
4 7 Sampel 1 12.2 2301.26
5 7 Sampel 2 12.1 2282.40
6 7 Sampel 3 12.1 2282.40
7 14 Sampel 1 12 2263.54
8 14 Sampel 2 12.1 2282.40
9 14 Sampel 3 12.1 2282.40
10 28 Sampel 1 12 2263.54
11 28 Sampel 2 12.1 2282.40
12 28 Sampel 3 12.2 2301.26
12.09 2280.83
No Sampel
(2)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian campuran beton SCC dengan tambahansilica fume yang bervariasi dan superplasticizer sebanyak 1.4% dari berat semen menunjukan bahwa beton telah memenuhi persyaratan SCC dengan nilai
slump flow test antara 3-6 detik,segregation resistance test antara 7-13
detik, dan filling ability test dalam rasio 0.8-1. Komposisi dalam satu meter kubik beton menggunakan semen 750 kg, agregat halus 529.24 kg, agregat kasar 798.04 kg dan air 195 liter.
2. Penambahan silica fume pada beton SCC mutu tinggi secara umum menunjukan peningkatan kuat tekan. Kuat tekan rata-rata beton pada usia 28 hari dengan tambahan silica fume sebanyak 1.4%, 1.7%, 1.9%, 2.1%, dan 2.3% secara berurutan mencapai 57.72 MPa, 62.62 MPa, 63.38 MPa, 64.51 MPa, 61.30 MPa dan 60.36 MPa. Kuat tekan tertinggi didapat dari komposisi beton dengan kandungan silica fume sebanyak 1.9% dan hasil kuat tekan pada usia 28 hari mencapai 64.51 MPa. Jika dilakukan pendekatan secara statistik dengan grafik polinomial ordo 2, kuat tekan optimal didapat dari komposisi tambahan silica fume sebanyak 1.727% dan hasil kuat tekan pada usia 28 hari mencapai 63.82 MPa.
5.2 Saran
1. Proses produksi beton mutu tinggi diperlukan quality control yang sangat baik dari mulai material yang digunakan dan pada saat pelaksanaan pengecoran, pencetakan dan curing.
2. Variasi w/c dengan penambahan silica fume bisa dikaji ulang untuk mendapatkan hasil kuat tekan yang terus meningkat yang berbanding lurus dengan penambahan silica fume.
3. Untuk penggunaan beton SCC skala industri, diperlukan pengujian slump
(3)
74
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bahan tambah (admixture) lain seperti abu vulkanik, fly ash dan bottom
ash bisa dicoba untuk membuat beton SCC yang lebih ekonomis.
5. Untuk pengujian beton SCC mutu tinggi, diperlukan fasilitas penunjang yang lengkap di laboratorium seperti alat uji kuat tekan yang mempunyai kapasitas tinggi. Selain itu, untuk pengujian beton segar diperlukan base
plat untuk alas pada slump flow test, L-shaped box yang terbuat dari plat
(4)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
ACI Committee 234. (1995). Guide for Use of Silica Fume in Concrete. Vol 92, No. 4 ACI Materials Journal.
ACI 116R-00.(2000). Cement and Concrete Terminology.
Achmadi, Ali. (2009). Kajian Beton Mutu Tinggi Menggunakan Slag Sebagai
Agregat Halus dan Agregat Kasar dengan Aplikasi Superplastisizer dan Silica Fume.(Tesis). Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.
ASTM 04.02. (1994). Annual Book of ASTM Standards, Concrete and
Aggregates. Philadelpia.
ASTM C 1240.(1993). Standard Specifications for Silica Fume Concrete. ASTM C.33-86. Standard Specification for Concrete Aggregates.
ASTM C.33-95.Standard Specification for Concrete Aggregates.
BIBM, CEMBUREAU, ERMCO, EFCA, EFNARC. (2005). The European
Guidelines For Self Compacting Concrete.European.
British Standard Institution.(1982). Methods for Sampling and Testing of Material
Aggregates Sands and Fillers. BS 812: Part 1-4. BSI. England.
Brouwers, H.J.H, dan HJ Radix.(2005). Self Compacting Concrete: Theoretical
and Experimental Study. Twente, Belanda: University Of Twente.
EFNARC Association.(2002). Specification and Guidlines for Self Compacting
Concrete. United Kingdom: EFNARC Association House.
Fiori Concrete. (2014). The Concrete. [Online].Diakses dari http://-www.youtube.com/Fioriconcrete.
Handoko S, Tedy. (2007). Jurnal Dimensi Teknik Sipil Volume 9, Nomor 1.Penelitian Mengenai Peningkatan Kekuatan Awal Beton Pada Self
(5)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Compacting Concrete.Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Kristen Petra, Surabaya.
Iman, Satryatno. (2011). Catatan Mata Kuliah Perancangan dan Fabrikasi
Adukan Beton. Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Irawan, Ilfan. (2014). Pengaruh Silica Fume Terhadap Beton Mutu Tinggi Self
Compacting Concrete. (Skripsi). FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Japan Society of Civil Engineers. (2007). Standart specifications for Concrete Structures “Materials and Construction”. Diakses dari http://committees.-jsce.or.jp/
Juwita, C.L. (2012). Kuat Tekan Self Compacting Concrete Dengan Kadar
Superplasticizer yang Bervariasi. (Tugas Akhir). Fakultas Teknik, Universitas
Jember, Jember.
Mehta, P. K., and Monteiro, P. J. M. High Strength Concrete.Diakses pada tanggal 18 September 2014.
Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Nachi.(2015). Conctituent Materials Concrete.[Online].Diakses dari http://- www.nachi.org/constituent-materials-concrete.htm.
Nawy, E.G. (1990).Reinforce Concrete a Fundamental Approach Terjemahan. Bandung: PT. Eresco.
Neville, A.M., and Brooks, J.J. (2010).Concrete Technology Second Edition. England: Pearson Education Limited.
Nugraha, P. & Antoni.(2007). Teknologi Beton. Yogyakarta: CV Andi Offset. Okamura, H., and Ouchi, M. (2003). Self Compacting Concrete. Journal Of
(6)
Yuda Nugraha, 2015
VARIASI PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP BETON MUTU TINGGI SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pd T-04-2004-C.Tata Cara Pembuatan dan Pelaksanaan Beton Berkekuatan
Tinggi.Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.
Pujianto, A., Retno, T., & Ariska, Oktania.Beton Mutu Tinggi dengan Admixture
Superplasticizer dan Aditif Silica Fume. (Skripsi). Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Saputra, A. (2011). Perilaku Fisik dan Mekanik SCC dengan Pemanfaatan Abu
Vulkanik Sebagai Bahan Tambah Pengganti Semen.(Skripsi).FTSP, Institut
Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Silica fume Association. (2005). Silica Fume User’s Manual. Silica fume Association. (2015). Silica Fume User’s Manual.
SNI 03-2834-2000.(2000).Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
SNI S-04-1989 F. (1989). Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Universitas Pendidikan Indonesia.(2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.
Widodo, Slamet. Optimalisasi Kuat Tekan SCC dengan Cara Trial Mix
Komposisi Agregat dan Filler Pada Campuran Adukan Beton. Fakultas
Teknik, Universitas Negeri 11 Maret, Solo.
Wijayanto, P.B. (2014). Pengaruh Silica Fume Terhadap Kuat Tekan Pervious