TINJAUAN AKSESIBILITAS PENUMPANG ANGKUTAN KOTA MENUJU PUSAT KOTA Studi kasus: Kelurahan Parak Gadang, Angkot Trayek 434.

TINJAUAN AKSESIBILITAS PENUMPANG ANGKUTAN
KOTA MENUJU PUSAT KOTA
Studi kasus: Kelurahan Parak Gadang, Angkot Trayek 434

PROYEK AKHIR/SKRIPSI

Oleh
PUTRA EKA DEVITRA
07 972 056

JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI


i

DAFTAR TABEL

iv

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR GRAFIK

vii

DAFTAR LAMPIRAN

viii

KATA PENGANTAR


ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1

1.2. Tujuan

1

1.3. Manfaat

2

1.4. Batasan Masalah

2

1.5. Sistematika Penulisan


2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum

4

2.2. Definisi Transportasi

4

2.3. Teori Pergerakan

7

2.4. Klasifikasi Pergerakan

9


2.5. Terbentuknya Pergerakan

9

2.6. Pergerakan dan Transportasi

10

2.7. Transportasi dan Tata Guna Lahan

11

2.8. Pusat Kota Sebagai Tarikan Pergerakan dan Konsep Aksesibilitas 13
2.9. Sistem Moda Angkutan

18

2.10. Alternatif Moda Transportasi Darat

19


2.11. Karakteristik Pengguna Angkutan Umum

21

2.12. Jaringan Trayek

22

2.13. Sistem Transit

23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Umum

25

3.2. Rencana Kerja


25

3.2.1. Survey Pendahuluan

26

3.2.2. Pelaksanaan Survey

26

3.2.3. Pengumpulan Data

27

3.2.3.1. Data Primer

27

3.2.3.2. Data Sekunder


27

3.2.4. Pengolahan Data

28

3.2.5. Analisis Data

30

3.2.6. Pembahasan Data

30

BAB IV PROSEDUR DAN HASIL KERJA
4.1. Prosedur Pengumpulan Data Primer dan Data Sekunder 31
4.2. Hasil Kerja

32


BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1. Waktu Berjalan Kaki

59

5.2. Waktu Tunggu

60

5.3. Waktu On Bus

60

5.4. Waktu Perjalanan

61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan


89

6.2. Saran

90

LAMPIRAN

ABSTRAK
Kemudahan-kemudahan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan angkutan kota merupakan faktor penting yang
sangat berpengaruh terhadap pemilihan penggunaan moda angkutan ini, seperti kemudahan dalam mencapai rute dengan
berjalan kaki baik dari awal dan akhir suatu perjalanan, kemudahan mendapatkan angkutan kota dan kemudahan perjalanan
dengan angkutan kota sampai di tempat tujuan. Untuk mengetahui kemudahan-kemudahan tersebut dilakukan penelitian
mengenai aksesibilitas penumpang angkutan kota menuju pusat kota. Sehingga dalam penelitian ini akan dicari gambaran
mengenai parameter aksesibilitas penumpang angkutan kota saat ini seperti waktu berjalan kaki, waktu tunggu dan waktu on
bus. Kemudian dapat diidentifikasi bagian-bagian kecamatan yang memiliki aksesibilitas yang rendah terhadap pusat kota
dan menemukan faktor-faktor penyebab rendahnya aksesibilitas tersebut.
Data primer berupa headway dan kecepatan angkot didapat dari hasil survey di lapangan. Data headway digunakan untuk
memperoleh waktu tunggu, sedangkan data kecepatan rata-rata angkot yang digunakan untuk memperoleh waktu on bus. Data
sekunder berupa peta topografi dan peta jaringan trayek angkutan umum trayek 434 digunakan untuk memperoleh waktu

berjalan kaki di Kelurahan Parak Gadang didapat dari instansi terkait. Untuk mempermudah menilai aksesibilitas penumpang
angkutan umum, wilayah Kecamatan Parak Gadang dibagi dalam kisi-kisi. Kemudian dihitung waktu berjalan kaki, waktu
tunggu dan waktu on bus dan total waktu perjalanan tiap kisi. Dengan menggunakan standar untuk aksesibilitas, yang
diperoleh dari hasil rata-rata total waktu perjalanan tiap kisi dan standar deviasi , maka dapat ditetapkan bagian-bagian kota
yang memiliki aksesibilitas tinggi, sedang dan rendah menuju pusat kota.
Hasil studi memperlihatkan bahwa waktu berjalan kaki menuju rute angkot trayek 434 berkisar dari 0 hingga 24 menit,
sehingga tingkat pelayanan untuk berjalan kaki yang diberikan oleh jaringan trayek angkutan umum, berdasarkan pada Alter
(1976), berada pada tingkat pelayanan A (sangat baik) sampai F (sangat buruk). Waktu menunggu bis kota berdasarkan
kriteria dari Bank Dunia sangat memadai yaitu berkisar dari 1 sampai 6 menit. Waktu on bus untuk pagi menuju pusat kota
berkisar antara 6.98 menit hingga 10.33 menit, siang menuju pusat kota berkisar antara 6.74 hingga 9.98 menit dan sore
menuju pusat kota berkisar antara 6.60 sampai 7.79 menit.
Sehingga akhir hasil studi memperlihatkan bahwa dari 143 kisi yang berada dalam wilayah studi, sejumlah 19 kisi
memiliki aksesibilitas penumpang yang rendah terhadap pusat kota. Faktor penyebab rendahnya aksesibilitas disebabkan oleh
waktu berjalan kaki yang terlalu lama.
Kata Kunci: Aksesibilitas Penumpang, Waktu berjalan kaki, Headway, Waktu On Bus.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1


Latar Belakang
Penggunaan angkutan kota sebagai sarana transportasi saat ini dirasakan kurang menarik dibandingkan

kendaraan pribadi. Padahal diketahui penggunaan kendaraan pribadi juga hampir tidak rasionil, karena kendaraan
pribadi membutuhkan ruang jalan yang lebih boros. Sehingga peningkatan penggunaan kendaraan pribadi dapat
memperburuk kondisi sebuah kota. Ini dapat dilihat pada kepadatan lalu lintas saat jam sibuk membuat perjalanan
menjadi tidak nyaman, rawan kecelakaan, peningkatan polusi udara, bising,macet,parkir yang sulit dan sebagainya
Padang Timur merupakan salah satu dari sebelas kecamatan yang ada di Kota Padang yang mempunyai
sepuluh kelurahan dengan kepadatan penduduk yang berbeda-beda. Lokasi kegiatan tersebar secara heterogen di
dalam ruang yang ada, yang akhirnya menyebabkan perlu adanya pergerakan yang digunakan untuk proses
pemenuhan kebutuhan tersebut, sehingga kebutuhan akan pergerakan bersifat sebagai kebutuhan turunan (derived
demand). Maksudnya dari kebutuhan turunan (derived demand) adalah keinginan orang untuk berpindah dan
kebutuhan mereka akan sesuatu yang lain seperti belajar dan bekerja telah menciptakan suatu kebutuhan akan
transportasi.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain:
1.

Untuk Mengetahui tingkat aksesibilitas (berdasarkan waktu) penumpang angkutan kota menuju pusat
kota pada kelurahan yang ditinjau dikecamatan Padang Timur.

2. Untuk mengetahui secara pasti bagian daerah yang memiliki tingkat aksesibiliitas tinggi,
sedang dan rendah terhadap pusat kota
3. Untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya aksesibilitas pada daerah
tersebut.
Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian
mengenai karakteristik dan komposisi perjalanan penumpang angkutan kota dari tempat tinggalnya
menuju pusat kota, dan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan penyebaran trayek dikecamatan
Padang Timur khususnya pada kelurahan Parak Gadang.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dari tugas akhir ini adalah:
1. Studi dilakukan pada angkutan kota dengan nomor trayek:
434 jurusan Pasar Raya – Thamrin – Bagindo Aziz Chan – Tarandam- Ganting- Parak PisangAir Camar- Aur Duri
2. Studi dilakukan pada wilayah kelurahan Parak Gadang yang dilalui angkot trayek 434.

3. Surve y dilakukan pada 2 kondisi, yaitu pada hari kerja dan hari libur
1.4

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I

PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas
akhir.

BAB II

DASAR TEORI
Membahas tentang landasan teori.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

BAB IV

PROSEDUR DAN HASIL KERJA
Meliputi prosedur-prosedur dalam memperoleh data di lapangan dan hasil penelitian.

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Merupakan pembahasan dan hasil-hasil penelitian.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan kesimpulan yang di ambil dari penelitian serta saran.