Analisis Faktor yang Mempengaruhi Book-Tax Differences dan Pengaruhnya terhadap Persistensi Laba.

(1)

ix

ABSTRACT

This research aims to identify the factors that affects book-tax differences and analyze the effect of book-tax differences on the persistence of earnings of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2011 until 2013. Samples were taken by the purposive sampling method, with the criteria as follows: (1) the manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange during the period 2011 until 2013, (2) they published their financial statements per December 31 which has been audited from 2011 until 2013, (3) they have positive profit in the current years, (4) they have positive income growths, and (5) they have all data needed in this research completely. Data was proceeded using multiple regression test. The results showed that income growths, dirty fixed assets, and size of the companies simultaneously influence book-tax differences. Both dirty fixed assets and size of the companies, partially, have negative influences through book-tax differences, meanwhile book-tax differences have positive influence through persistence of earnings on manufacturing companies which were listed on the Indonesia Stock Exchange from 2011 until 2013.

Keywords: Book-tax Differences, Persistence of Earnings, Income Growth, Dirty Fixed Assets, and Size of The Company.


(2)

x

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi book-tax

differences serta pengaruhnya terhadap persistensi laba perusahaan yang dilakukan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011 hingga 2013. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut: (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011 hingga 2013, (2) perusahaan manufaktur tersebut mengungkapkan laporan keuangan per 31 Desember yang telah diaudit pada periode 2011 hingga 2013, (3) perusahaan tersebut memiliki data laba tahun berjalan yang positif, (4) perusahaan tersebut memiliki data pertumbuhan pendapatan yang positif, dan (5) perusahaan tersebut memiliki data yang dibutuhkan dalam penelitian ini secara lengkap. Metode yang digunakan adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pertumbuhan pendapatan, aset tetap kotor, dan ukuran perusahaan secara simultan memengaruhi book-tax differences. Secara parsial, aset tetap kotor dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap book-tax differences, sedangkan pertumbuhan pendapatan tidak berpengaruh, sementara itu terbukti bahwa

book-tax differences berpengaruh positif terhadap persistensi laba perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011 hingga 2013. Kata kunci: Book-tax Differences, Persistensi Laba, Pertumbuhan Pendapatan, Aset Tetap Kotor, dan Ukuran Perusahaan.


(3)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kontribusi Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8


(4)

xii

2.1.1 Pajak dan Fungsi Pajak ... 8

2.1.2 Tinjauan Pajak dari Berbagai Aspek ... 11

2.1.3 Asas Keadilan Pemungutan Pajak Penghasilan ... 14

2.1.4 Book-tax Differences ... 17

2.1.5 Faktor Penyebab Book-tax Differences ... 19

2.1.5.1 Pertumbuhan Pendapatan ... 19

2.1.5.2 Aset Tetap Kotor ... 21

2.1.5.3 Ukuran Perusahaan ... 25

2.1.6 Laba ... 26

2.1.6.1 Akuntansi dan Laba Akrual ... 29

2.1.6.2 Tahapan Penilaian Kualitas Laba Akrual ... 30

2.1.6.3 Persistensi Laba ... 33

2.2 Penelitian Terdahulu ... 34

2.3 Kerangka Teori ... 36

2.4 Kerangka Pemikiran ... 42

2.4.1 Relevansi Akuntansi Akrual dengan Persistensi Laba ... 42

2.4.2 Pengaruh Book-tax Differences terhadap Persistensi Laba ... 44

2.4.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Book-tax Differences ... 45

2.4.3.1 Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan terhadap Book- tax Differences ... 45

2.4.3.2 Pengaruh Aset Tetap Kotor terhadap Book-tax Differences ... ... 47


(5)

xiii

2.4.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Book-tax Differences

... 48

2.5 Hipotesis Penelitian ... 49

2.6 Model Penelitian ... 50

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

3.1 Populasi dan Sampel ... 51

3.2 Jenis Penelitian ... 52

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 53

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 54

3.5 Teknik Pengujian Data ... 55

3.6 Teknik Analisis Data ... 58

3.6.1 Regresi Ganda ... 58

3.6.2 Uji Goodness of Fit Model ... 59

3.6.3 Koefisien Determinasi ... 59

3.6.4 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 60

3.6.5 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 63

4.2 Hasil Penelitian ... 63


(6)

xiv

4.2.2 Uji Multikolonieritas ... 64

4.2.3 Uji Autokorelasi ... 65

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 66

4.2.5 Uji Regresi Ganda ... 67

4.2.6 Uji Goodness of Fit ... 70

4.2.7 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 71

4.2.8 Uji Statistik F ... 74

4.2.9 Koefisien Determinasi... 75

4.3 Pembahasan ... 77

4.3.1 Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan, Aset Tetap Kotor, dan Ukuran Perusahaan terhadap Book-tax Differences ... 77

4.3.2 Pengaruh Book-tax Differences terhadap Persistensi Laba ... 80

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Simpulan ... 82

5.2 Keterbatasan dan Saran ... 82

5.2.1 Keterbatasan ... 82

5.2.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN ... 88


(7)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 41 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 50


(8)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Pengakuan Beban Penyusutan Menurut UU No. 36 Tahun 2008 ... 22

Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terdahulu ... 34

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 53


(9)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Perusahaan Sampel ... 88

Lampiran B Pertumbuhan Pendapatan Perusahaan Sampel ... 90

Lampiran C Aset Tetap Kotor Perusahaan Sampel ... 92

Lampiran D Ukuran Perusahaan dari Perusahaan Sampel ... 94

Lampiran E Book-tax Differences Perusahaan Sampel ... 96

Lampiran F Temporary Book-tax Differences Perusahaan Sampel ... 98

Lampiran G Permanent Book-tax Differences Perusahaan Sampel ... 100

Lampiran H Return on Assets Perusahaan Sampel ... 102

Lampiran I Uji Goodness of Fit Model/ANOVA ... 104

Lampiran J Uji Multikolonieritas ... 105

Lampiran K Uji Autokorelasi ... 106

Lampiran L Uji Normalitas ... 107

Lampiran M Uji Heteroskedastisitas ... 108


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam memberikan perlindungan dan kepastian bagi para investor, kreditor, dan para pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 2 menyatakan bahwa informasi laba merupakan alat utama dalam laporan keuangan yang mampu memperlihatkan nilai prediktif perusahaan bagi pengguna laporan. Laba ditentukan dengan menggunakan dasar akrual dalam pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam akuntansi akrual, pendapatan diakui pada saat perusahaan menjual barang atau menyerahkan jasa, terlepas dari saat diterimanya kas. Hal yang sama pun terjadi pada beban yang dipadankan dengan pendapatan yang diakui tersebut, terlepas dari saat pembayaran kas. Laba yang dilaporkan dalam kerangka ini diharapkan akan mampu memprediksi kinerja keuangan, kondisi keuangan, dan arus kas masa depan secara lebih tepat dan akurat (Subramanyam dan Wild, 2010).

Laba dengan dasar akrual yang digunakan oleh perusahaan (sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan) berbeda dengan arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan karena tidak seluruh laba tersebut berbentuk kas dan dapat langsung dimanfaatkan oleh perusahaan. Laba yang tinggi tidak selalu menunjukkan bahwa perusahaan akan mampu menghasilkan laba yang serupa di masa depan. Oleh karena itu, laba harus dinilai berdasarkan kualitasnya.


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Persistensi laba sering digunakan sebagai pertimbangan kualitas laba karena persistensi laba merupakan komponen dari karakteristik kualitatif relevansi yaitu

predictive value (Jonas dan Blanchet, 2000). Penman (1991) menyatakan bahwa

persistensi laba adalah laba akuntansi yang diharapkan di masa mendatang (expected

future earnings) yang tercermin pada laba tahun berjalan (current earnings). Persistensi

laba dapat dinilai oleh para investor dengan memanfaatkan informasi yang terkandung dalam book-tax differences.

Book-tax differences timbul akibat perbedaan tujuan antara peraturan perpajakan

yang tercermin dalam Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) dan peraturan akuntansi yang tercermin dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sehingga menghasilkan laba menurut akuntansi dan pajak yang berbeda. Perbedaan ini merupakan perbedaan lumrah yang terjadi hampir di setiap perusahaan. Book-tax differences dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu perbedaan temporer dan perbedaan permanen. Perbedaan temporer yang dikenal juga dengan istilah beda waktu/sementara merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dan perpajakan yang sifatnya temporer, dimana keseluruhan beban dan/atau pendapatan akuntansi maupun perpajakan sebenarnya sama, tetapi berbeda alokasi setiap tahunnya. Sementara itu, perbedaan permanen yang dikenal juga dengan istilah beda tetap terjadi karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan beban menurut akuntansi dengan fiskal yang mengakibatkan laba atau rugi menurut akuntansi (laba sebelum pajak/pretax income) menjadi berbeda secara tetap dengan laba atau rugi menurut fiskal (penghasilan kena pajak/taxable income) (Agoes dan Trisnawati, 2013). Semakin besar nilai book-tax differences suatu perusahaan


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

menunjukkan bahwa terjadi banyak rekonsiliasi (koreksi) fiskal. Karena diperbolehkan adanya koreksi fiskal tersebut, maka kemungkinan terjadinya manipulasi data di dalam perusahaan menjadi semakin besar. Koreksi fiskal pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penghasilan kena pajak (laba sebelum pajak) sehingga perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dapat memberikan informasi mengenai kualitas laba (Tang dan Firth, 2011). Investor dapat melihat book- tax differences perusahaan dari tiga indikator, sebagaimana yang dinyatakan Persada dan Martani (2010) yaitu pertumbuhan pendapatan, aset tetap, dan ukuran perusahaan.

Pendapatan yang bertumbuh akan menghasilkan penjualan yang tinggi dan hal tersebut disertai dengan peningkatan pada penyisihan piutang tak tertagih (Tang dan Firth, 2011). Tidak seluruh penyisihan piutang tak tertagih dapat dibebankan pada tahun berjalan karena menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, dikatakan bahwa piutang yang diakui sebagai biaya adalah piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial, Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih ke Direktorat Jenderal Pajak, dan telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri/instansi pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan; atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu. Sementara itu, dalam Standar Akuntansi Keuangan, pencadangan piutang tak tertagih dapat diakui sebagai biaya berdasarkan


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

prinsip konservatisme yang dianut oleh standar tersebut. Hal ini secara nyata akan menimbulkan book-tax differences.

Dalam SAK, metode-metode penyusutan yang dapat digunakan adalah metode garis lurus (straight line method), metode saldo menurun (diminishing balance method), dan metode jumlah unit produksi (sum of the unit of production method) (IAI, 2012). SAK ini juga memungkinkan penggunaan nilai sisa untuk dimasukkan dalam perhitungan penyusutan dalam metode-metode yang menggunakan nilai sisa. Sementara, menurut pasal 11 ayat (6) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, metode penyusutan yang diakui oleh fiskal hanyalah metode saldo menurun ganda dan metode garis lurus. Selain itu, tidak dimungkinkan untuk menggunakan nilai sisa dalam perhitungan penyusutan menggunakan kedua metode di atas. Aturan ini menegaskan juga adanya masa manfaat yang jelas dari setiap aset yang dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yakni bukan bangunan dan bangunan. Kelompok bukan bangunan dibagi lagi ke dalam empat kelompok yang masing-masing memiliki masa manfaatnya masing-masing. Perusahaan yang memiliki semakin banyak aset tetap kotor akan memiliki kemungkinan perbedaan pengakuan beban penyusutan menurut SAK dan menurut fiskal menjadi semakin besar. Hal ini akan menyebabkan timbulnya book-tax differences dalam laporan keuangan perusahaan.

Ukuran perusahaan menjadi proksi terakhir yang hendak diteliti dengan asumsi bahwa semakin besar suatu perusahaan, maka kemungkinan perusahaan melakukan manajemen laba dengan memanfaatkan book-tax differences semakin besar. Perusahaan yang besar yang tercermin dalam total aktiva yang besar cenderung memiliki


(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

kemampuan untuk merencanakan pajak dengan baik karena sumber daya yang dimilikinya memungkinkannya untuk melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, ukuran perusahaan akan memiliki andil yang besar dalam adanya book-tax differences.

Penelitian yang berkaitan dengan hubungan pengaruh book-tax differences terhadap pertumbuhan laba dilakukan oleh Jackson (2009). Penelitian tersebut memberikan bukti empiris bahwa perbedaan permanen berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, akan tetapi berpengaruh negatif dengan perubahan beban pajak. Sedangkan untuk perbedaan temporer memiliki hubungan negatif terhadap pertumbuhan laba. Penelitian lainnya mengenai book-tax differences berkaitan dengan persistensi laba dilakukan oleh Persada dan Martani (2010). Peneliti menguji apakah perbedaan permanen dan perbedaan temporer akan berpengaruh pada pertumbuhan laba. Dalam penelitian tersebut, Martani dan Persada (2010) berhasil membuktikan bahwa perbedaan permanen memiliki hubungan negatif terhadap perubahan laba bersih. Penelitian yang dilakukan oleh Suwandika dan Astika (2013) menunjukkan bahwa semakin besar perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal (large negative book-tax differences) tidak menujukkan persistensi laba rendah sedangkan semakin besar perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal (large positive book-tax differences) maka semakin rendah persistensi laba. Berdasarkan ketiga penelitian di atas, maka peneliti hendak menguji faktor-faktor yang memengaruhi book-tax differences (pertumbuhan pendapatan, aset tetap kotor, dan ukuran perusahaan) dan pengaruhnya terhadap persistensi laba.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah pertumbuhan pendapatan berpengaruh terhadap book-tax differences? 2. Apakah aset tetap kotor berpengaruh terhadap book-tax differences?

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap book-tax differences? 4. Apakah book-tax differences berpengaruh terhadap persistensi laba?

1.3 Tujuan Penelitian

Melihat latar belakang masalah serta rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian diharapkan untuk menemukan bukti empirik berikut:

1. Pertumbuhan pendapatan berpengaruh terhadap book-tax differences. 2. Aset tetap kotor berpengaruh terhadap book-tax differences.

3. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap book-tax differences. 4. Book-tax differences berpengaruh terhadap persistensi laba.

1.4 Kontribusi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan kepada para pemakai laporan keuangan (khususnya investor dan kreditor) dalam menilai kualitas laba karena laba, pada umumnya, merupakan dasar yang digunakan untuk pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para investor, kreditor, dan pemakai laporan keuangan lainnya. Para pemakai laporan keuangan diharapkan lebih hati-hati dalam melihat


(16)

book-BAB I PENDAHULUAN 7

tax differences karena book-tax differences dapat memengaruhi kualitas laba. Book-tax differences itu sendiri dapat dilihat dari tiga faktor yaitu pertumbuhan pendapatan, aset


(17)

82

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pertumbuhan pendapatan, aset tetap kotor, dan ukuran perusahaan terhadap book-tax differences serta pengaruh book tax

differences terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur. Berdasarkan hasil

analisis data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Pertumbuhan pendapatan tidak berpengaruh terhadap book-tax differences

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Aset tetap kotor berpengaruh negatif terhadap book-tax differences perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap book-tax differences perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Book tax differences berpengaruh positif terhadap persistensi laba perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2 Keterbatasan dan Saran 5.2.1 Keterbatasan


(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 83

1. Jumlah periode pengamatan hanya 3 tahun sehingga hasilnya mungkin belum maksimal atau mengalami bias akibat beberapa perubahan signifikan yang tidak dapat tercatat melalui periode pengamatan yang singkat tersebut.

2. Periode pengamatan yang singkat disebabkan karena di tahun 2010 terdapat pergantian tarif pajak untuk Wajib Pajak Badan sehingga hasil penelitian

dikhawatirkan akan menjadi bias apabila tahun 2010 dimasukkan ke dalam tahun pengamatan.

3. Pemilihan sampel tidak dilakukan secara random, tetapi mensyaratkan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling) yaitu dengan membatasi kriteria-kriteria sampel hanya untuk perusahaan manufaktur. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini tidak dapat

digeneralisasi untuk perusahaan di sektor lain.

4. Perubahan tarif pajak badan di tahun 2010 menyebabkan penelitian tidak dilakukan pada tahun tersebut dan tahun-tahun sebelumnya karena dikhawatirkan hasilnya akan menjadi bias sehingga tahun penelitian hanya terbatas untuk 3 tahun, yakni tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.

5.2.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah periode pengamatan dapat diperpanjang menjadi 10 tahun atau lebih.

2. Periode pengamatan dapat dibandingkan antara sebelum tahun 2010 dengan sesudah tahun 2010.


(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 84

3. Pemilihan sampel dapat dilakukan secara random agar hasilnya dapat

digeneralisasikan untuk seluruh perusahaan di sektor lainnya selain manufaktur atau penelitian pun dapat dilakukan untuk perusahaan-perusahaan di sektor lainnya kecuali sektor perbankan yang pada umumnya memiliki nilai book-tax differences yang tidak begitu signifikan.

Investor, kreditor, dan para pemakai laporan keuangan lainnya disarankan untuk lebih berhati-hati dalam melihat angka laba yang tersaji dalam laporan keuangan perusahaan. Laba yang baik adalah laba yang berkualitas karena angka laba seringkali tidak dapat diandalkan secara langsung oleh para pemakai laporan keuangan. Kualitas laba dipengaruhi oleh nilai book-tax differences yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Nilai book tax differences itu sendiri dapat dilihat dari beberapa faktor, di antaranya aset tetap kotor dan ukuran perusahaan.


(20)

85

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S., dan Trisnawati, E. (2013). Edisi 3. Akuntansi Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta.

Brotodiharjo, R.S. (2008). Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Refika Aditama. Bandung. Djamaluddin, S., Wijayanti, H.T., dan Rahmawati. (2008). Analisis Perbedaan antara

Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual dan Aliran Kas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal

Riset Akuntansi Indonesia, 11(1), 52-74.

Financial Accounting Standard Board. (1996). Statement Financial Accounting Concept Financial Accounting Standard Board. Connecticut: Financial Accounting Standard Board.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hanafi, M.M. dan Halim,A. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Hanlon, M. (2005). The Persistence of Earnings, Accruals, and Cash Flows When Firms Have Large Book-Tax Differences. The Accounting Review, 80(1), 137-166. Darussalam D., Hutagaol, J., dan Septriadi, D. (2009). Kapita Selekta Perpajakan.

Salemba Empat. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Jackson, M. (2009). Book-Tax Differences and Earning Growth. Disertasi, Oregon: Program Pascasarjana University of Oregon Graduate School.

Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Jonas, G. dan Blanchet, J. (2000). Assessing Quality of Financial Reporting. Accounting

Horizons, 14 (3), 353-363.

Kieso, Donald E., Weygandt J.J., and Warfield T.D. (2011). Intermediate Accounting


(21)

86

Lako, A. (2007). Laporan Keuangan dan Konflik Kepentingan. Edisi 2. Amara Book. Yogyakarta.

Manzon, G. dan Plesko, G. (2002). The Relation Between Financial and Tax Reporting Measures of Income. The Law Review, 55, 175-214.

Martani, D., Fitriasari,D., dan Yulianti. (2010). Influence of Book Tax Gap Towards Earning Persistence and Firm Value. 2nd Doctoral Colloquium and 3rd Accounting Conference.

Penman, S.H. (1991). An Evaluation of Accounting Rate-of-Return. Journal of

Accounting, Auditing, and Finance, 6, 233-259.

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 96/PMK.03/2009 tanggal 15 Mei 2009 tentang Jenis-jenis Harta yang Termasuk dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan untuk Keperluan Penyusutan.

Persada, A.E dan Martani, D. (2010). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Book Tax Gap dan Pengaruhnya Terhadap Persistensi Laba. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia, 7(2), 205-221.

Resmi, S. (2013). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 7. Salemba Empat. Jakarta. Riyanto, B. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Negara. BPFE. Yogyakarta.

Scholes, M.S. (2009). Taxes and Business Strategy: A Planning Apporach. Edisi 4. Prentice Hall. New Jersey.

Subramanyam, K.R. dan Wild, J.J. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.

Suwandika, I.M.A dan Astika, I.B.P. (2013). Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi, Laba Fiskal, Tingkat Hutang pada Persistensi Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, 5(1), 196-214.

Tang, T. dan Firth, M. (2011). Book-Tax Differences, a Proxy for Earnings Management and Tax Management - Empirical Evidence from China. The International

Journal of Accounting, 46(2), 175-204.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan


(22)

87

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan. Waluyo. (2011). Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta.


(1)

82

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pertumbuhan pendapatan, aset tetap kotor, dan ukuran perusahaan terhadap book-tax differences serta pengaruh book tax differences terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur. Berdasarkan hasil analisis data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Pertumbuhan pendapatan tidak berpengaruh terhadap book-tax differences perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Aset tetap kotor berpengaruh negatif terhadap book-tax differences perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap book-tax differences perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Book tax differences berpengaruh positif terhadap persistensi laba perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2 Keterbatasan dan Saran 5.2.1 Keterbatasan


(2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 83

1. Jumlah periode pengamatan hanya 3 tahun sehingga hasilnya mungkin belum

maksimal atau mengalami bias akibat beberapa perubahan signifikan yang tidak dapat tercatat melalui periode pengamatan yang singkat tersebut.

2. Periode pengamatan yang singkat disebabkan karena di tahun 2010 terdapat pergantian tarif pajak untuk Wajib Pajak Badan sehingga hasil penelitian

dikhawatirkan akan menjadi bias apabila tahun 2010 dimasukkan ke dalam tahun pengamatan.

3. Pemilihan sampel tidak dilakukan secara random, tetapi mensyaratkan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling) yaitu dengan membatasi kriteria-kriteria sampel hanya untuk perusahaan manufaktur. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini tidak dapat

digeneralisasi untuk perusahaan di sektor lain.

4. Perubahan tarif pajak badan di tahun 2010 menyebabkan penelitian tidak dilakukan pada tahun tersebut dan tahun-tahun sebelumnya karena dikhawatirkan hasilnya akan menjadi bias sehingga tahun penelitian hanya terbatas untuk 3 tahun, yakni tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.

5.2.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah periode pengamatan dapat diperpanjang menjadi 10 tahun atau lebih.

2. Periode pengamatan dapat dibandingkan antara sebelum tahun 2010 dengan sesudah


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 84

3. Pemilihan sampel dapat dilakukan secara random agar hasilnya dapat

digeneralisasikan untuk seluruh perusahaan di sektor lainnya selain manufaktur atau penelitian pun dapat dilakukan untuk perusahaan-perusahaan di sektor lainnya kecuali sektor perbankan yang pada umumnya memiliki nilai book-tax differences yang tidak begitu signifikan.

Investor, kreditor, dan para pemakai laporan keuangan lainnya disarankan untuk lebih berhati-hati dalam melihat angka laba yang tersaji dalam laporan keuangan perusahaan. Laba yang baik adalah laba yang berkualitas karena angka laba seringkali tidak dapat diandalkan secara langsung oleh para pemakai laporan keuangan. Kualitas laba dipengaruhi oleh nilai book-tax differences yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Nilai book tax differences itu sendiri dapat dilihat dari beberapa faktor, di antaranya aset tetap kotor dan ukuran perusahaan.


(4)

85

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S., dan Trisnawati, E. (2013). Edisi 3. Akuntansi Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta.

Brotodiharjo, R.S. (2008). Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Refika Aditama. Bandung. Djamaluddin, S., Wijayanti, H.T., dan Rahmawati. (2008). Analisis Perbedaan antara

Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual dan Aliran Kas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 11(1), 52-74.

Financial Accounting Standard Board. (1996). Statement Financial Accounting Concept Financial Accounting Standard Board. Connecticut: Financial Accounting Standard Board.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hanafi, M.M. dan Halim,A. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Hanlon, M. (2005). The Persistence of Earnings, Accruals, and Cash Flows When Firms Have Large Book-Tax Differences. The Accounting Review, 80(1), 137-166. Darussalam D., Hutagaol, J., dan Septriadi, D. (2009). Kapita Selekta Perpajakan.

Salemba Empat. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Jackson, M. (2009). Book-Tax Differences and Earning Growth. Disertasi, Oregon: Program Pascasarjana University of Oregon Graduate School.

Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Jonas, G. dan Blanchet, J. (2000). Assessing Quality of Financial Reporting. Accounting Horizons, 14 (3), 353-363.

Kieso, Donald E., Weygandt J.J., and Warfield T.D. (2011). Intermediate Accounting Twelfth Edition. John Wiley and Sons. New Jersey.


(5)

86

Lako, A. (2007). Laporan Keuangan dan Konflik Kepentingan. Edisi 2. Amara Book. Yogyakarta.

Manzon, G. dan Plesko, G. (2002). The Relation Between Financial and Tax Reporting Measures of Income. The Law Review, 55, 175-214.

Martani, D., Fitriasari,D., dan Yulianti. (2010). Influence of Book Tax Gap Towards Earning Persistence and Firm Value. 2nd Doctoral Colloquium and 3rd Accounting Conference.

Penman, S.H. (1991). An Evaluation of Accounting Rate-of-Return. Journal of Accounting, Auditing, and Finance, 6, 233-259.

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 96/PMK.03/2009 tanggal 15 Mei 2009 tentang Jenis-jenis Harta yang Termasuk dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan untuk Keperluan Penyusutan.

Persada, A.E dan Martani, D. (2010). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Book Tax Gap dan Pengaruhnya Terhadap Persistensi Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 7(2), 205-221.

Resmi, S. (2013). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 7. Salemba Empat. Jakarta. Riyanto, B. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Negara. BPFE. Yogyakarta.

Scholes, M.S. (2009). Taxes and Business Strategy: A Planning Apporach. Edisi 4. Prentice Hall. New Jersey.

Subramanyam, K.R. dan Wild, J.J. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.

Suwandika, I.M.A dan Astika, I.B.P. (2013). Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi, Laba Fiskal, Tingkat Hutang pada Persistensi Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 5(1), 196-214.

Tang, T. dan Firth, M. (2011). Book-Tax Differences, a Proxy for Earnings Management and Tax Management - Empirical Evidence from China. The International Journal of Accounting, 46(2), 175-204.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan


(6)

87

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan. Waluyo. (2011). Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta.


Dokumen yang terkait

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP PERSISTENSI LABA Pengaruh Book-Tax Differences Dan Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012).

0 3 16

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP PERSISTENSI LABA Pengaruh Book-Tax Differences Dan Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012).

0 2 18

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Book Tax Differences pada Persistensi Laba.

1 5 46

ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA, AKRUAL DAN ALIRAN KAS PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI

0 0 6

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BOOK TAX GAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERSISTENSI LABA

0 1 17

PENGARUH ALIRAN KAS OPERASI, BOOK TAX DIFFERENCES, DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP PERSISTENSI LABA

0 1 16

PENGARUH LARGE POSITIVE ABNORMAL BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA

0 1 18

Pengaruh Book Tax Differences terhadap Persistensi Laba - UNS Institutional Repository

0 1 16