Perancangan Relaxation Centre dengan Konsep Zen.
i Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The more advanced technology, the bigger needs must be fulfilled by each individu
to survive in this modern era. These needs indirectly affect individu’s activites become more
and more in order to fulfill those. Furthermore, the development of technology also affects mobilization of each individu which can slow down or quicken that mobilization from one location to another. On land, the development of technology can slow down mobilization because it makes highway infrastructure exceeds its maximum capacity, which can cause a traffic jam, especially in big city, e.g., Bandung. Much acitivites factor with additional a traffic jam can indirectly increase stress level of each individu. Hence, most of individu needs a facility which can make individus to relieve their stress level to get new passion to through their busy day. This reason underlie relaxation concept named relaxation center, which concept offered is zen concept. Zen concpet, which has a meaning of equlibrium of human and nature, is intended to feel relax not only from the treatment but also from the zen interior atmosphere of the place. Relaxation centre applies one stop centre system, which all relaxation facility is prepared inside one building, such as : massage, spa, sauna, reflexology, tea house, yoga, and salon. Relaxation centre is expected can satisfy the need of society to relax and enjoy the cozy atmosphere with complete relaxation facility.
(2)
ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Semakin maju teknologi, semakin besar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masing-masing individu untuk tetap bertahan di zaman yang serba modern ini. Hal ini secara tidak langsung akan memengaruhi aktivitas setiap individu menjadi semakin banyak karena kebutuhan yang banyak tersebut. Selain itu, perkembangan teknologi juga berdampak ke mobilisasi dari individu, dimana mobilisasi individu dari satu lokasi ke lokasi lain dapat menjadi lebih cepat bahkan menjadi lebih lambat. Untuk mobilisasi di darat bisa menjadi lebih lambat karena perkembangan teknologi membuat infrastruktur jalan tidak mampu menampung kapasitas kendaraan yang ada di jalan sehingga sering menimbulkan kemacetan yang parah, khususnya di kota besar seperti : Bandung. Faktor akitivitas yang banyak ditambah dengan kemacetan inilah yang secara tidak langsung meningkatkan kadar stress dari setiap individu. Oleh karena itu dibutuhkan suatu fasilitas dimana individu mampu menghilangkan stressnya sehingga memperoleh semangat baru. Hal inilah yang mendasari pemikiran konsep relaksasi yang bernama relaxation centre, dimana konsep yang ditawarkan adalah konsep zen. Konsep zen memiliki makna keseimbangan antara manusia & alam dan dimaksudkan agar setiap individu mampu merasakan suasana yang rileks tidak hanya dari treatment yang diberikan tetapi juga dari suasana interior zen. Sistem yang digunakan pada relaxation centre ini adalah one stop centre, dimana semua fasilitas relaksasi tersedia dalam satu gedung, seperti : massage, spa, sauna, reflexology, tea house, yoga, dan salon. Relaxation centre ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan setiap individu dan keluarganya yang ingin bersantai dan menikmati suasana yang nyaman dengan fasilitas relaksasi yang lengkap.
(3)
v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Cover
Lembar Pengesahan
Pernyataan hasil karya pribadi
Pernyataan publikasi laporan tugas akhir
Abstract i
Abstrak ii
Kata Pengantar iii
Daftar isi v
Daftar gambar ix
Daftar tabel xi
Daftar bagan xii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang 1
1.2 Ide Gagasan 2
1.3 Rumusan Masalah 3
1.4 Tujuan Perancangan 3
1.5 Manfaat Perancangan 3
1.6 Ruang Lingkup Perancangan 4
1.7 Sistematika Penulisan 4
Bab II Relaxation Centre 2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori
(4)
vi Universitas Kristen Maranatha
B. Manfaat Relaksasi 6
C. Jenis-jenis Relaksasi 7
D.Hal yang harus diperhatikan dalam Relaksasi 8
2.1.2 Sejarah dan Ergonomi
A. Sejarah Zen 8
B.Sejarah Massage 10
C Sejarah reflexology 12
D. Sejarah Spa 14
E. Sejarah Sauna 17
F. Sejarah Meditasi 19
G. Sejarah Yoga 21
H. Sejarah Salon 28
I. Tea House 31
J. Reseptionist 32
K. Ruang Tunggu 33
L. Ruang Ganti 34
2.1.3 Psikologi warna dan bentuk
A. Warna 35
B. Psikologi bentuk 37
2.2 Faktor teknis
2.2.1 Kolam air panas 37
2.2.2 Water Heater 38
2.2.3 Ventilasi 38
2.2.4 Insulasi suara 40
(5)
vii Universitas Kristen Maranatha Bab III Deskripsi Objek
3.1 Deskripsi proyek 43
3.2 Deskripsi Site 44
3.3 Analisa Fungsi 45
3.4 Analisa Existing
3.4.1 Analisa site 46
3.4.2 Analisa Building 50
3.5 Identifikasi User
3.5.1 Pengunjung 52
3.5.2 Struktur Organisasi 53
3.6 Programing
3.6.1 Flow activity 54
3.6.2 Kebutuhan Ruang 56
3.6.3 Zoning Blocking 61
3.7 Implementasi Konsep
3.7.1 Implementasi Bentuk 63
3.7.2 Konsep material 63
3.7.3 Konsep Warna 66
3.7.4 Konsep Penghawaan 66
3.7.5 Konsep Pencahayaan 67
3.8 Studi banding 67
Bab IV Perancangan Relaxation Centre 4.1 Konsep Desain Interior Relaxation Centre
4.1.1 Tujuan desain 72
(6)
viii Universitas Kristen Maranatha
4.2 Karakter dan suasana Ruang Relaxation Centre 73
4.3 Pembagian Ruang Relaxation Centre 73
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan 88
5.2 Saran 89
(7)
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Zen 10
Gambar 2.2 Massage 11
Gambar 2.3 Ergonomi Massage Bed 12
Gambar 2.4 Reflexology 12
Gambar 2.5 Ergonomi Kursi Reflexology 14
Gambar 2.6 Spa 14
Gambar 2.7 Shower 15
Gambar 2.8 Ergonomi Bathub 16
Gambar 2.9 Ergonomi kolam terapi air yang berkontur antropometrik 16
Gambar 2.10 Ergonomi kolam terapi air yang berkontur antropometrik2 17
Gambar 2.11 Sauna 17
Gambar 2.12 Ergonomi Sauna 18
Gambar 2.13 Meditasi 19
Gambar 2.14 Yoga 21
Gambar 2.15 Ergonomi Ruang Senam Lantai 26
Gambar 2.16 Ergonomi Ruang Senam Lantai2 27
Gambar 2.17 Ergonomi Ruang Senam 27
Gambar 2.18 Hairdresser 28
Gambar 2.19 Ergonomi Sirkulasi Salon 29
Gambar 2.20 Ergonomi Salon 29
Gambar 2.21 Ergonomi sirkulasi area cuci 30
Gambar 2.22 Ergonomi area cuci 30
Gambar 2.23 Ergonomi meja makan 31
Gambar 2.24 Ergonomi tempat makan 31
(8)
x Universitas Kristen Maranatha
Gambar 2.26 Ergonomi reseptionist 32
Gambar 2.27 Ergonomi sofa ( pria ) 33
Gambar 2.28 Ergonomi sofa ( wanita ) 33
Gambar 2.29 Ergonomi loker 34
Gambar 2.30 Ergonomi ruang ganti 34
Gambar 2.31 Skema pemipaan Kolam renag 37
Gambar 3.1 Bumi Bandhawa Boutique Hotel 43
Gambar 3.2 Lokasi Bumi Bandhawa Boutique Hotel 44
Gambar 3.3 Zoning Blocking lantai 1 relaxation Centre 61
Gambar 3.4 Zoning Blocking lantai 2 relaxation Centre 62
Gambar 3.5 Studi Image zen room 63
Gambar 3.6 Air 63
Gambar 3.7 Bambu 64
Gambar 3.8 Kayu 64
Gambar 3.9 Lilin dan perapian 64
Gambar 3.10 Penerapan batu pada lantai dan dinding 65
Gambar 3.11 Penerapan metal pada interior 65
Gambar 3.12 Color palette bumi 66
Gambar 3.13 Jenis-jenis Penghawaan buatan 66
Gambar 3.14 Studi Image pencahayaan 67
Gambar 3.15 Kolam hias Imelda Spa 67
Gambar 3.16 Waiting room Imelda Spa 68
Gambar 3.17 Bathub Imelda Spa 68
Gambar 3.18 Massage bed Imelda Spa 68
Gambar 3.19 Couple Meditation/ Soul Purification 69
(9)
xi Universitas Kristen Maranatha
Gambar 3.21 Outdoor spa Treatment 70
Gambar 4.1Simbol Zen 73
Gambar 4.2 Denah General Lantai 1 74
Gambar 4.3 Denah General Lantai 2 75
Gambar 4.4 Potongan General 75
Gambar 4.5 Denah gedung utama lt.1 76
Gambar 4.6 Area entrance 77
Gambar 4.7 Area Tea house 78
Gambar 4.8 Denah gedung utama lt.2 79
Gambar 4.9 VIP room 1 80
Gambar 4.10 VIP room 2 80
Gambar 4.11 Denah salon lt.1 81
Gambar 4.12 Potongan salon 81
Gambar 4.13 Salon lt.1 82
Gambar 4.14 Denah salon lt.2 83
Gambar 4.15 Salon lt.2 84
Gambar 4.16 Denah private massage 84
Gambar 4.17 Private massage 85
Gambar 4.18 Denah Couple Massage 86
Gambar 4.19 Couple massage 1 87
(10)
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisa site Bumi Bandhawa Boutique Hotel 46
Tabel 3.2 Analisa Building Bumi Bandhawa Boutique Hotel 50
Tabel 3.3 Kebutuhan Ruang 56
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Struktur Organisasi Relaxation Centre 53
(11)
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Semakin berkembangnya jaman, teknologi, ekonomi dan social budaya semakin berkembang sehingga setiap individu secara tidak langsung dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan jaman tersebut. Sehingga aktivitas masyarakat terus meningkat seiring berjalannya waktu. Sejalan dengan mobilitas dan peningkatan aktivitas ini membuat kadar stress dan kejenuhan masyarakat meningkat. Dan ditengah kesibukannya, masyarakat hanya memiliki sedikit waktu untuk beristirahat, sedangkan keinginan tiap individu beraneka ragam untuk merelaksasikan dirinya. Maka dari itu banyak tempat relaksasi bermunculan, khususnya di Bandung. Namun kebanyakan tempat relaksasi tersebut dari segi lokasi, suasana ataupun kelengkapan perawatan belum mendukung relaksasi itu sendiri. Sehingga dibutuhkan suatu tempat yang mudah dijangkau dan mencakup sebagian kebutuhan masyarakat untuk melepaskan penat dan kejenuhan mereka. Salah satu sarana yang bisa menjadi solusi untuk permasalahan ini adalah merancang "Relaxation Centre" dengan sistem one stop centre.
(12)
2 Universitas Kristen Maranatha One stop centre sendiri merupakan suatu bangunan yang mencakup beraneka ragam fungsi di dalamnya. One stop centre seperti ini belum pernah ada di Bandung. Dengan adanya One stop centre ini memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan relaxation centre yang lain, seperti dapat menghemat waktu, menghemat biaya transportasi, dan lebih praktis. Fasilitas yang disediakan dalam One stop centre adalah massage, spa, sauna, yoga, meditasi, reflexology, salon dan tea house. Fasilitas yang disediakan merupakan fasilitas yang paling banyak diminati masyarakat khususnya di daerah Bandung menurut survey yang telah dilakukan.
Relaxation centre dengan sistem One stop centre memang sudah ada di Bandung namun dari segi gubahan ruang ataupun lokasi belum menunjang proses relaksasi itu sendiri dan lebih menekankan pada treatment-tretent yang telah mereka sediakan. Relaxation Centre ini di desain untuk kalangan menengah keatas karena fasilitas dan suasana yang ditawarkan menggunakan fasilitas yang baik demi menjamin tingkat kepuasan pelanggan dan dapat memenuhi tujuan merelaksasikan pelanggan. Tempat ini juga dapat dinikmati oleh semua gender dengan mayoritas remaja hingga dewasa.
1.2 Ide Gagasan
Pemikiran pada rancangan Relaxation centre tersebut adalah sebuah tempat yang memiliki beberapa fasilitas dalam satu bangunan atau dapat disebut juga dengan sistem One stop centre. Fasilitas yang terdapat pada Relaxation centre ini meliputi :
Massage, Spa dan Sauna ( Private room, Couple room dan VIP room )
Yoga ( Private class, Couple class, Sharing/Basic class dan Prenatal Class)
Meditasi (Meditation path)
Reflexology ( Sharing room dan Couple room)
Salon ( Hair treatment, Menicure & Pedicure dan Facial)
(13)
3 Universitas Kristen Maranatha Untuk menciptakan suasana yang mendukung dalam Relaxation Centre tersebut dibutuhkan pemilihan lokasi yang tepat dan pengolahan desain ruang yang tepat pula. Dari pencapaian tersebut dapat menciptakan suasana nyaman dalam relaxation centre dan dapat mendukung proses relaksasi tidak hanya dengan layanan dari trestment yang diberikan.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menciptakan suasana area meditasi yang nyaman sehingga
depat meningkatkan relaksasi?
2. Bagaimana peletakan ruang dan alur yang efektif bagi pengunjung dan
pegawai dalam Relaxation centre tersebut?
3. Bagaimana cara menyeimbangkan alam dengan manusia untuk
menunjang relaksasi?
1.4 Tujuan Perancangan
1. Merancang suasana ruang yang disesuaikan dengan proses relaksasi
setiap ruangnya.
2. Pemisahan antara area service dan salon sengan ruang treatment agar bising yang ditimbulkan tidak mengganggu proses relaksasi.
3. Keseimbangan dari alam dan manusia dapat diwujudkan dengan konsep
zen.
1.5 Manfaat Perancangan
Perancangan Relaxation Centre di kota Bandung ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi setiap pengunjung yang datang dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang baik, pelayanan yang ramah dan memuaskan serta suasana yang mendukung kenyamanan pengunjung.
(14)
4 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Ruang Lingkup Perancangan
1. Yoga
2. Reflexology
3. Massage
4. Spa & Sauna
5. Salon
6. Tea house
1.7 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar balakang masalah, ide gagasan, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat perancangan , dan ruang lingkup perancangan Relaxation Centre serta sistematika penulisan.
BAB 2 RELAXATION CENTRE
Membahas mengenai relaxation centre yang meliputi pengertian dan manfaat dari relaksasi. Penjelasan Treatment dan sistem operasional yang ada pada Relaxation Centre serta aktivitas yang dilakukan dalam Relaxation centre.
BAB 3 DESKRIPSI OBJECT
Berisi analisi-analisis dari proyek perancangan Relaxation cantre. Analisis-analisis tersebut meliputi analisis site, analisis bangunan, frekuensi lalu lintas, pembahasan aktivitas, kebutuhan ruang, zoning blocking damn penerapan konsep dalam Relaxation Centre.
BAB 4 PERANCANGAN RELAXATION CENTRE
Berisi pembahasan hal yang trtera pada sub-bab Rumusan masalah dan Tujuan Perancangan.
BAB 5 KESIMPULAN
(15)
88
Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berlatar dari peningkatan teknologi, ekonomi dan social budaya yang menyebabkan kadar stress meningkat. Sehingga dibutuhkan tempat relaksasi yang memiliki kelebian dibandingkan dengan fasilitas relaksasi yang telah tersedia lainnya yaitu dengan merancang sistem one stop centre. Fasilitas yang terdapat dalam Relaxation centre tersebut adalah massage, spa, sauna, yoga, meditasi, reflexology, salon dan tea house. Untuk menciptakan suasana yang mendukung dalam Relaxation Centre tersebut dibutuhkan pemilihan lokasi yang tepat dan pengolahan desain ruang yang tepat pula.
Dalam perancangan Relaxation centre menggunakan konsep Zen yang bermakna keseimbangan antara manusia dengan alam. Agar pengunjung lebih merasa rileks tanpa adanya banyak teknologi maju seperti televisi atau gadget dan lebih memfokuskan diri pada lingkungan dan tubuh. Untuk lebih mendukung kesan rileks menggunakan pencahayaan yang warm dan menggunakan bentukan-bentukan organic
(16)
89
Universitas Kristen Maranatha pada setiap ruang agar lebih terkesan mengalir dan tidak kaku. Begitu juga pada area meditasi karena meditasi bukan berarti harus diam pada stu ruangan yang hening, meditasi dapat berupa meditasi suara, visual dan gerak. Sehingga dalam area Tea House di desain dalam suasana yang nyaman dan tenang untuk bersantai. Dalam perancangan alur sirkulasi juga harus diperhatikan baik dari segi pegawai dan pengunjung. Seperti pada penempatan area transisi atau jalur khusus untuk mencapai rungan tertentu agar tidak mengganggu sirkulasi yang satu dengan yang lainnya.
5.2 Saran
Dalam perancangan Relaxation centre ini didapat beberapa saran yang dapat disampaikan dalam merancang sebuah fasilitas relaksasi. Dalam perancangan interior sebuah fasilitas relaksasi, keadaan eksisting harus dianalisa dengan baik dan mendalam sehingga dapat mendukung proses relaksasi tersebut dan dapat membuat user merasa nyaman. Peletakan saklar lampu dan jalur sirkulasi pegawai harus lebih diperatikan agar tidak mengganggu area treatment atau area public lainnya.
Penggunaan material perlu diperhatikan agar tidak licin karena banyak menggunakan minyak dan air dalam treatment relaksasi. Aktivitas dan ergonomic juga perlu diperhatikan untuk mendukung aktivitas dan kenyamanan. Sehingga melalui esain Relaxation Centre ini, diharapkan dapat bermanfaat secara maksimal.
(17)
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Fraser, Tom dan Adam Banks. Designer's Color Manual. San Francisco : Chronicle
Books Panero, Julius dan Martin Zelnik.1979.Human dimension and Interior Space.
United States : Whitney Library of Design
“Acoustic Absorbers and Diffusers”, Cox, Trevor J.; D’Antonio, Peter
“Interior Graphic and Design Standards”, Reznikoff, S. C
Bess, Nancy moore.2011. Bamboo in Japan. Japan : Kodansha
Murata, Noboru dan Alexander Black. 2000. The Japanese House. United States : Tuttle
David dan Michiko young. 2005. The Art of The Japanese Garden.Japan : Tuttle http://www.reflectionmassage.com/tag/arti-relaksasi/
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/10/26/manfaat-relaksasi-602432.html
http://kajianpsikologi.blogspot.com/2011/11/relaksasi.html
erbinabaroes.wordpress.com/2013/06/24/arti-warna-dalam-ilmu-psikologi-lalu-apa-warna-kepribadianmu/
www.design-skills.org/the_psychology_of_forms.html
http://perpustakaanindonesia.com/2014/08/18/sejarah-singkat-zen-buddhisme/ http://myofitmassage.com.au/relaxation/
http://katakelana.wordpress.com/2012/10/26/massage-dalam-lintasan-sejarah/ http://fallshairandbeauty.co.uk/?service=reflexology
http://www.jamboghkita.com/2011/11/sejarah-pijat-refleksi.html http://novitabeauty.wordpress.com/2012/12/28/sejarah-reflexiologi/ http://www.santorini-princess.com/spa/
(18)
Universitas Kristen Maranatha http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/10/121018_ancient_sauna_unearth ed
http://saunamaroc.ma/
http://dailypositiveenergy.com/meditation/6-basic-steps-you-need-to-know-to-start-meditation-successfully/
http://www.news-medical.net/health/Meditation-History-(Indonesian).aspx http://massageyogawellness.com/wp-content/uploads/2013/10/yoga-mats-adventure-blog-11.jpg
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141014133552-255-6288/dari-sini-sejarah-yoga-berasal/
http://www.hairfashion.me/article/12870/18/06/2013/salon--sejarah-tempat-perawatan-kecantikan
www.texas.inetgiant.com www.poolcenter.com
www.ehow.com/facts_5686075_types-bathroomvent- fans.html lafdtraining.org/ists/books/bk29ch3vent.pdf
www.bumibandhawa.com
(1)
Untuk menciptakan suasana yang mendukung dalam Relaxation Centre tersebut dibutuhkan pemilihan lokasi yang tepat dan pengolahan desain ruang yang tepat pula. Dari pencapaian tersebut dapat menciptakan suasana nyaman dalam relaxation centre dan dapat mendukung proses relaksasi tidak hanya dengan layanan dari trestment yang diberikan.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menciptakan suasana area meditasi yang nyaman sehingga depat meningkatkan relaksasi?
2. Bagaimana peletakan ruang dan alur yang efektif bagi pengunjung dan pegawai dalam Relaxation centre tersebut?
3. Bagaimana cara menyeimbangkan alam dengan manusia untuk menunjang relaksasi?
1.4 Tujuan Perancangan
1. Merancang suasana ruang yang disesuaikan dengan proses relaksasi setiap ruangnya.
2. Pemisahan antara area service dan salon sengan ruang treatment agar bising yang ditimbulkan tidak mengganggu proses relaksasi.
3. Keseimbangan dari alam dan manusia dapat diwujudkan dengan konsep zen.
1.5 Manfaat Perancangan
Perancangan Relaxation Centre di kota Bandung ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi setiap pengunjung yang datang dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang baik, pelayanan yang ramah dan memuaskan serta suasana yang mendukung kenyamanan pengunjung.
(2)
1.6 Ruang Lingkup Perancangan 1. Yoga
2. Reflexology 3. Massage 4. Spa & Sauna 5. Salon
6. Tea house
1.7 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar balakang masalah, ide gagasan, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat perancangan , dan ruang lingkup perancangan Relaxation Centre serta sistematika penulisan.
BAB 2 RELAXATION CENTRE
Membahas mengenai relaxation centre yang meliputi pengertian dan manfaat dari relaksasi. Penjelasan Treatment dan sistem operasional yang ada pada Relaxation Centre serta aktivitas yang dilakukan dalam Relaxation centre.
BAB 3 DESKRIPSI OBJECT
Berisi analisi-analisis dari proyek perancangan Relaxation cantre. Analisis-analisis tersebut meliputi analisis site, analisis bangunan, frekuensi lalu lintas, pembahasan aktivitas, kebutuhan ruang, zoning blocking damn penerapan konsep dalam Relaxation Centre.
BAB 4 PERANCANGAN RELAXATION CENTRE
Berisi pembahasan hal yang trtera pada sub-bab Rumusan masalah dan Tujuan Perancangan
.
BAB 5 KESIMPULAN
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berlatar dari peningkatan teknologi, ekonomi dan social budaya yang menyebabkan kadar stress meningkat. Sehingga dibutuhkan tempat relaksasi yang memiliki kelebian dibandingkan dengan fasilitas relaksasi yang telah tersedia lainnya yaitu dengan merancang sistem one stop centre. Fasilitas yang terdapat dalam
Relaxation centre tersebut adalah massage, spa, sauna, yoga, meditasi, reflexology, salon dan tea house. Untuk menciptakan suasana yang mendukung dalam Relaxation Centre tersebut dibutuhkan pemilihan lokasi yang tepat dan pengolahan desain ruang
yang tepat pula.
Dalam perancangan Relaxation centre menggunakan konsep Zen yang bermakna keseimbangan antara manusia dengan alam. Agar pengunjung lebih merasa rileks tanpa adanya banyak teknologi maju seperti televisi atau gadget dan lebih memfokuskan diri pada lingkungan dan tubuh. Untuk lebih mendukung kesan rileks
(4)
pada setiap ruang agar lebih terkesan mengalir dan tidak kaku. Begitu juga pada area meditasi karena meditasi bukan berarti harus diam pada stu ruangan yang hening, meditasi dapat berupa meditasi suara, visual dan gerak. Sehingga dalam area Tea House di desain dalam suasana yang nyaman dan tenang untuk bersantai. Dalam perancangan alur sirkulasi juga harus diperhatikan baik dari segi pegawai dan pengunjung. Seperti pada penempatan area transisi atau jalur khusus untuk mencapai rungan tertentu agar tidak mengganggu sirkulasi yang satu dengan yang lainnya.
5.2 Saran
Dalam perancangan Relaxation centre ini didapat beberapa saran yang dapat disampaikan dalam merancang sebuah fasilitas relaksasi. Dalam perancangan interior sebuah fasilitas relaksasi, keadaan eksisting harus dianalisa dengan baik dan mendalam sehingga dapat mendukung proses relaksasi tersebut dan dapat membuat user merasa nyaman. Peletakan saklar lampu dan jalur sirkulasi pegawai harus lebih diperatikan agar tidak mengganggu area treatment atau area public lainnya.
Penggunaan material perlu diperhatikan agar tidak licin karena banyak menggunakan minyak dan air dalam treatment relaksasi. Aktivitas dan ergonomic juga perlu diperhatikan untuk mendukung aktivitas dan kenyamanan. Sehingga melalui esain Relaxation Centre ini, diharapkan dapat bermanfaat secara maksimal.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Fraser, Tom dan Adam Banks. Designer's Color Manual. San Francisco : Chronicle
Books Panero, Julius dan Martin Zelnik.1979.Human dimension and Interior Space.
United States : Whitney Library of Design
“Acoustic Absorbers and Diffusers”, Cox, Trevor J.; D’Antonio, Peter
“Interior Graphic and Design Standards”, Reznikoff, S. C Bess, Nancy moore.2011. Bamboo in Japan. Japan : Kodansha
Murata, Noboru dan Alexander Black. 2000. The Japanese House. United States : Tuttle
David dan Michiko young. 2005. The Art of The Japanese Garden.Japan : Tuttle http://www.reflectionmassage.com/tag/arti-relaksasi/
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/10/26/manfaat-relaksasi-602432.html
http://kajianpsikologi.blogspot.com/2011/11/relaksasi.html
erbinabaroes.wordpress.com/2013/06/24/arti-warna-dalam-ilmu-psikologi-lalu-apa-warna-kepribadianmu/
www.design-skills.org/the_psychology_of_forms.html
http://perpustakaanindonesia.com/2014/08/18/sejarah-singkat-zen-buddhisme/ http://myofitmassage.com.au/relaxation/
http://katakelana.wordpress.com/2012/10/26/massage-dalam-lintasan-sejarah/ http://fallshairandbeauty.co.uk/?service=reflexology
http://www.jamboghkita.com/2011/11/sejarah-pijat-refleksi.html http://novitabeauty.wordpress.com/2012/12/28/sejarah-reflexiologi/ http://www.santorini-princess.com/spa/
(6)
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/10/121018_ancient_sauna_unearth ed
http://saunamaroc.ma/
http://dailypositiveenergy.com/meditation/6-basic-steps-you-need-to-know-to-start-meditation-successfully/
http://www.news-medical.net/health/Meditation-History-(Indonesian).aspx http://massageyogawellness.com/wp-content/uploads/2013/10/yoga-mats-adventure-blog-11.jpg
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141014133552-255-6288/dari-sini-sejarah-yoga-berasal/
http://www.hairfashion.me/article/12870/18/06/2013/salon--sejarah-tempat-perawatan-kecantikan
www.texas.inetgiant.com www.poolcenter.com
www.ehow.com/facts_5686075_types-bathroomvent- fans.html lafdtraining.org/ists/books/bk29ch3vent.pdf
www.bumibandhawa.com