Perancangan Destination Spa Dengan Konsep Begginer's Mind Zen.
ABSTRAK
Destination spa mungkin masih merupakan sebuah fasilitas publik yang kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin memperkenalkan fasilitas destination spa, dimana pengunjung dapat memperoleh pengalaman baru untuk membantu mengubah gaya hidup tidak sehat karena stress, menjadi gaya hidup yang sehat.
Pada projek Zen Destination Spa ini, penulis mencoba merancang sebuah fasilitas destination spa dengan konsep beginner’s mind, atau pikiran pemula dari ajaran Zen. Beginner’s mind ini mengajarkan bahwa kita harus berpikir seperti pemula atau anak kecil, yang terus terpesona akan segala hal. Sehingga tidak akan ada lagi stress, karena setiap hal yang kita lakukan akan terasa baru dan menyenangkan. Setiap ruang pada destination spa ini mengutamakan pengalaman ruang yang dirasakan oleh pengunjungnya dalam setiap kegiatan.
Maka dari itu, perancangan destination spa yang terletak di Ciloto, Cipanas ini diharapkan akan dapat memberikan pengalaman yang membantu pengunjung untuk mengubah gaya hidupnya agar menjadi sehat.
(2)
ABSTRACT
Destination spa may still have been an unfamiliar public facility for Indonesian society. This time, I want to introduce destination spa facility where people can get new experience to help them to change their stressfull unhealthy lifestyles, into a new and healthy lifstyles.
On this Zen Destination Spa project, I try to design the destination spa facility with beginner’s mind concept from Zen. Beginner’s mind teach us to think like a beginner, or a little child, whom always charmed at all things. So there would be no more stress, because everything we do would felt like new and fun. Every room in this destination spa would emphasize on the experience for the people in doing activities.
I hope this destination spa design which is located on Ciloto, Cipanas, would give a helpful experience to change people’s lifestyle into a healthy one.
(3)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Batasan Masalah ... 2
1.3 Identifikasi Masalah ... 3
1.4 Tujuan Perancangan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Tinjauan Teori ... 5
2.1.1. Spa ... 5
2.1.2. Destination Spa ... 8
2.1.3. Menu Makanan Sehat ... 9
2.1.4. Terapi Pemijatan ... 11
2.1.5. Kebugaran Jasmani ... 15
2.1.6. Yoga ... 15
2.1.7. Aromaterapi ... 19
2.1.8. Zen ... 20
2.2 Tinjauan Lapangan (Studi Banding Proyek Sejenis) ... 21
BAB 3 DESKRIPSI OBYEK STUDI ... 24
3.1 Deskripsi Proyek ... 24
3.1.1. Definisi Proyek ... 24
(4)
3.2 Analisa Fungsional ... 25
3.2.1. Struktur Organisasi dan Job Description... 25
3.2.2. Program Ruang dan Aktivitas Ruang ... 27
3.2.3. Flow Sirkulasi Pengguna ... 29
3.2.4. Bubble Diagram ... 30
3.3. Analisis Site ... 30
BAB 4 PENERAPAN KONSEP ... 34
4.1 Konsep ... 34
Sumber : dokumentasi pribadi. ... 34
4.1.1. Konsep Zoning dan Blocking... 36
4.1.2 Studi Image ... 42
4. 2. Gambar Kerja ... 44
4. 2.1. Gedung A ... 44
4. 2.2. Gedung B ... 51
4. 2. 3. Gedung C ... 58
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1. Simpulan ... 64
5.2. Saran ... 65
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Site Plan Six Senses Destination Spa ... 21
Gambar 2.2. Image Six Senses Destination Spa ... 22
Gambar 2.3. Kuliner Six Senses Destination Spa ... 23
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Zen Destination Spa ... 25
Gambar 3.2. Bagan Sirkulasi Pengunjung Zen Destination Spa ... 29
Gambar 3.3. Bagan Sirkulasi Pengelola Zen Destination Spa ... 30
Gambar 3.4. Bubble Diagram ... 30
Gambar 3.5.Rencana Site ... 32
Gambar 4.1.Bagan Konsep. ... 34
Gambar 4.2.Pembagian gedung pada site. ... 36
Gambar 4.3.Pembagian gedung berdasarkan konsep gubahan ruang. ... 37
Gambar 4.4. Zoning dan Blocking Gedung A Lantai Satu. ... 38
Gambar 4.5. Zoning dan Blocking Gedung A Lantai Dua ... 39
Gambar 4.6. Zoning dan Blocking Gedung B ... 40
Gambar 4.7. Zoning Blocking Gedung C. ... 41
Gambar 4.8. Studi Image. ... 43
Gambar 4.9. Denah General Gedung A lantai Satu ... 44
Gambar 4.10. Denah General Gedung A lantai dua... 45
Gambar 4.11. Potongan General Gedung A... 45
Gambar 4.12. Denah Khusus Lantai satu Gedung A ... 47
Gambar 4.13. Potongan Khusus Lantai Satu Gedung A ... 47
Gambar 4.14. Perspektif Resepsionis ... 48
Gambar 4.15. Denah Khusus Lantai 2 Gedung A ... 49
Gambar 4.16 Tampak Potongan Khusus Lantai 2 Gedung A ... 49
Gambar 4.17 Perspektif Restaurant... 50
Gambar 4.18 Perspektif perpustakaan... 51
Gambar 4.19 Denah General Gedung B ... 51
Gambar 4.20 Tampak Potongan General Gedung B ... 52
(6)
Gambar 4.22 Tampak Potongan Khusus Gedung B ... 54
Gambar 4.23 Perspektif koridor ... 55
Gambar 4.24 Perspektif kamar tidur. ... 57
Gambar 4.25 Perspektif kamar mandi ... 57
Gambar4.26 Denah General Gedung C ... 58
Gambar 4.28 Denah khusus Gedung C ... 60
(7)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekarang ini populasi manusia terus bertambah. Dengan bertambahnya populasi manusia, semua hal harus didapatkan dengan berusaha sangat keras. Persaingan meningkat, bahkan sampai pada tahap yang dapat membuat banyak orang stress.
Oleh karena itu, orang membutuhkan sarana untuk melepas penat, menenangkan diri selama beberapa waktu agar dapat memperoleh keseimbangan dalam hidupnya. Salah satu tempat dimana orang dapat melepas stress adalah spa. Untuk lebih spesifiknya lagi, destination spa.
Destination spa adalah tempat dimana orang mendapatkan layanan-layanan yang bertujuan untuk menenangkan pikiran, mengubah pola hidup agar menjadi sehat, baik jiwa maupun raga. Di tempat ini, setiap pelanggan biasanya menginap untuk beberapa hari dan mengikuti program-program kesehatan, seperti latihan kebugaran jasmani, yoga, pilates, berbagai pijat, meditasi, berendam di kolam air
(8)
panas, dan masih banyak lagi. Selain itu, setiap pengunjung pun diberi pengetahuan tentang pola makan yang baik dan jenis-jenis makanan yang sebaiknya dimakan untuk menjaga kesehatan.
Maka dari itu, destination spa adalah tempat tujuan bagi orang-orang yang lelah, kurang bersemangat dan ingin mengubah pola hidup tidak sehatnya menjadi sehat. Sehingga setelah keluar dari destination spa ini, pengunjung dapat merasakan semangat untuk memulai kembali kehidupannya dengan pola hidup yang sehat.
Zen adalah salah satu aliran kepercayaan yang mengusung ketenangan jiwa dalam ajarannya. Setiap kegiatan haruslah bermakna dan tidak sia-sia. Dalam aliran ini, para pengikutnya dituntut untuk selalu membersihkan pikiran sehingga setiap hari merupakan sesuatu yang baru dan patut disyukuri. Hal ini diterapkan pada setiap aspek dalam kehidupan para pengikutnya. Maka dari itu, aliran ini dipilih untuk menjadi konsep bagi destination spa yang akan penulis rancang, karena dirasa sangat sesuai dengan fungsi dan tujuan dari destination spa ini.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis membuat batasan – batasan pembahasan masalah dalam penulisan proposal Tugas Akhir ini, yaitu:
1. Pembahasan deskripsi proyek, yaitu destination spa dan berbagai fasilitasnya berdasarkan studi literatur.
2. Pengertian konsep Zen berdasarkan studi literatur.
3. Studi banding terhadap proyek sejenis yang telah direalisasikan.
4. Analisis site yang penulis ajukan untuk merancang fasilitas destination spa.
5. Pembahasan konsep yang akan diterapkan pada desain yang akan penulis hasilkan.
(9)
6. Implementasi konsep pada desain dan hasil akhir desain berupa gambar kerja lengkap.
1.3 Identifikasi Masalah
Destination spa adalah sebuah sarana di mana setiap orang dapat menenangkan pikiran dan mempelajari gaya hidup sehat. Hal ini didukung dengan adanya berbagai fasilitas pendukung seperti tempat untuk menginap, ruang untuk kegiatan-kegiatan spa, yoga, pilates, meditasi, latihan kebugaran jasmani dll. Desainer pun harus dapat menciptakan sebuah tempat yang membuat pengunjung merasakan ketenangan sehingga dapat mendukung proses pembaharuan gaya hidupnya. Dari paparan di atas, maka timbul beberapa pertanyaan, yaitu :
1. Seperti apakah desain destination spa yang dapat menciptakan suasana relaks bagi semua pengunjungnya?
2. Bagaimana mengimplementasikan konsep beginner’s mind aliran Zen dalam perancangan destination spa.
1.4 Tujuan Perancangan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penulis akan memaparkan garis besar hasil yang ingin dicapai dalam pembahasan, yaitu:
1. Merancang sebuah tempat khusus untuk perawatan bagi masyarakat yang merasa stress dan ingin memperbaharui gaya hidupnya agar menjadi sehat dengan desain interior yang dapat memberikan ketenangan bagi semua pengunjungnya.
2. Mengerti konsep beginner’s mind dari aliran Zen dan menggabungkannya dalam konsep perancangan interior destination spa.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam Bab I yaitu Bab Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah, pembatasan pembahasan, identifikasi masalah, tujuan perancangan dan sistematika penelitian penyajian.
(10)
Pada Bab II yaitu Bab Landasan Teori, penulis menguraikan dan menerangkan tentang teori-teori yang berhubungan dengan user, aktivitas dan program yang ada pada fasilitas obyek studi, serta studi banding dengan proyek sejenis.
Bab III, Bab Deskripsi Obyek Studi berisi deskripsi proyek secara rinci, analisis fungsional proyek, ajuan site beserta analisi fisiknya, studi image.
Bab IV, Bab Konsep Perancangan penulis akan memaparkan ide penulis akan konsep dan tema perancangan, juga implementasi konsep yang akan diterapkan pada obyek studi.
Dalam Bab V, Bab Simpulan dan Saran berisi simpulan dari laporan tugas akhir dan hal yang dialami penulis selama menjalani tugas akhir, dan saran dari penulis.
(11)
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Dalam perancangan sebuah destination spa, yang perlu diperhatikan adalah suasana ruang yang ditimbulkan dan efek yang ingin ditampilkan seorang desainer interior dalam ruang. Desain yang ditampilkan harus berkesinambungan antara konsep, bentuk, warna, dan juga kesesuaian fungsi ruangan tersebut.
Penuangan konsep ke dalam desain haruslah berdasar dan sesuai dengan kegiatan dan fungsi dari ruangan tersebut. Misalnya pada gedung A di mana pengunjung pertama kali datang, dan mempelajari hal-hal baru di perpustakaan dan mencoba mengkonsumsi makanan sehat di restaurant, penulis memberi konsep naïf. Dengan tujuan pengunjung mau menanggalkan kebiasaan lamanya untuk mempelajari hal baru yang lebih baik, yang dicitrakan dalam material-material ekspos yang jujur dan polos. Material beton juga digunakan untuk
(12)
melambangkan dasar yang kuat bagi pengunjung yang akan mengubah pola hidupnya.
Selain itu, penulis juga harus mempertimbangkan psikologis pengunjung yang stress dan tidak ingin merasa terkungkung. Contohnya pada kamar mandi yang sempit penulis menggunakan material one-way mirror untuk menciptakan kesan kamar mandi yang luas dan tidak mengungkung pengunjung.
Warna dan tekstur akan sangat berpengaruh pada pengalaman pengunjung saat melakukan kegiatannya di destination spa ini. Maka dari itu, sebagai desainer interior, penulis harus mempertimbangkan segala warna, material dan tekstur yang sesuai untuk setiap ruangan agar kesan dan pengalaman yang didapat oleh pengunjung, dapat sesuai dengan yang kita rancang.
5.2. Saran
Penulis menyarankan agar pihak universitas telah menetapkan standar-standar yang tidak akan berubah untuk produk akhir TA pada awal mata kuliah Tugas Akhir. Karena menurut pengalaman penulis, seringkali ketentuan-ketentuan produk akhir berubah di tengah jalan dan cukup menghambat penulis untuk menyelesaikan produk seperti gambar kerja, dll.
Sedangkan untuk mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah Tugas Akhir, penulis menyarankan untuk mencari data sebanyak dan selengkap mungkin, sehingga proses perancangan tidak terganggu karena kurangnya data yang dibutuhkan.
(13)
DAFTAR PUSTAKA
1. Benge & Tara, Sophie & Elizabeth. 2000. Buku Pintar Terapi Spa. Jakarta : Taramedi & Restu Agung.
2. Healthy Spa Eksekutif. Desember 2003. Griya Asri. Hlm 28-29.
3. Hutapea, Albert M. 1994. Menuju Gaya Hidup Sehat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
4. Keane, Marc P. 2004. Japanese Garden Design. Tokyo : Tuttle Publishing.
5. Lee & Lim, Ginger & Christine Zita. 2003. Spa Style Asia. New York : Thames & Hudson.
6. Ngatenan, Drs. Mohammad. 1996. Gaya Hidup Modern Vegetarian. Solo : CV. ANEKA.
7. Sindhu, Pujiastuti. 2006. Hidup Sehat dan Seimbang Dengan Yoga. Bandung : Qanita.
8. Steger, Manfred. 2001. Grassroots ZEN. Massachussets : Tuttle Publishing.
9. Thornton & Brutscher, Fiona & Dr. Hanz. 2005. What Is A Spa? Historical Background and Modern Influences. London : Academic Division of Unwyn Hyman Ltd.
(1)
panas, dan masih banyak lagi. Selain itu, setiap pengunjung pun diberi pengetahuan tentang pola makan yang baik dan jenis-jenis makanan yang sebaiknya dimakan untuk menjaga kesehatan.
Maka dari itu, destination spa adalah tempat tujuan bagi orang-orang yang lelah, kurang bersemangat dan ingin mengubah pola hidup tidak sehatnya menjadi sehat. Sehingga setelah keluar dari destination spa ini, pengunjung dapat merasakan semangat untuk memulai kembali kehidupannya dengan pola hidup yang sehat.
Zen adalah salah satu aliran kepercayaan yang mengusung ketenangan jiwa dalam ajarannya. Setiap kegiatan haruslah bermakna dan tidak sia-sia. Dalam aliran ini, para pengikutnya dituntut untuk selalu membersihkan pikiran sehingga setiap hari merupakan sesuatu yang baru dan patut disyukuri. Hal ini diterapkan pada setiap aspek dalam kehidupan para pengikutnya. Maka dari itu, aliran ini dipilih untuk menjadi konsep bagi destination spa yang akan penulis rancang, karena dirasa sangat sesuai dengan fungsi dan tujuan dari destination spa ini.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis membuat batasan – batasan pembahasan masalah dalam penulisan proposal Tugas Akhir ini, yaitu:
1. Pembahasan deskripsi proyek, yaitu destination spa dan berbagai fasilitasnya berdasarkan studi literatur.
2. Pengertian konsep Zen berdasarkan studi literatur.
3. Studi banding terhadap proyek sejenis yang telah direalisasikan.
4. Analisis site yang penulis ajukan untuk merancang fasilitas destination spa.
5. Pembahasan konsep yang akan diterapkan pada desain yang akan penulis hasilkan.
(2)
6. Implementasi konsep pada desain dan hasil akhir desain berupa gambar kerja lengkap.
1.3 Identifikasi Masalah
Destination spa adalah sebuah sarana di mana setiap orang dapat menenangkan pikiran dan mempelajari gaya hidup sehat. Hal ini didukung dengan adanya berbagai fasilitas pendukung seperti tempat untuk menginap, ruang untuk kegiatan-kegiatan spa, yoga, pilates, meditasi, latihan kebugaran jasmani dll. Desainer pun harus dapat menciptakan sebuah tempat yang membuat pengunjung merasakan ketenangan sehingga dapat mendukung proses pembaharuan gaya hidupnya. Dari paparan di atas, maka timbul beberapa pertanyaan, yaitu :
1. Seperti apakah desain destination spa yang dapat menciptakan suasana relaks bagi semua pengunjungnya?
2. Bagaimana mengimplementasikan konsep beginner’s mind aliran Zen dalam perancangan destination spa.
1.4 Tujuan Perancangan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penulis akan memaparkan garis besar hasil yang ingin dicapai dalam pembahasan, yaitu:
1. Merancang sebuah tempat khusus untuk perawatan bagi masyarakat yang merasa stress dan ingin memperbaharui gaya hidupnya agar menjadi sehat dengan desain interior yang dapat memberikan ketenangan bagi semua pengunjungnya.
(3)
Pada Bab II yaitu Bab Landasan Teori, penulis menguraikan dan menerangkan tentang teori-teori yang berhubungan dengan user, aktivitas dan program yang ada pada fasilitas obyek studi, serta studi banding dengan proyek sejenis.
Bab III, Bab Deskripsi Obyek Studi berisi deskripsi proyek secara rinci, analisis fungsional proyek, ajuan site beserta analisi fisiknya, studi image.
Bab IV, Bab Konsep Perancangan penulis akan memaparkan ide penulis akan konsep dan tema perancangan, juga implementasi konsep yang akan diterapkan pada obyek studi.
Dalam Bab V, Bab Simpulan dan Saran berisi simpulan dari laporan tugas akhir dan hal yang dialami penulis selama menjalani tugas akhir, dan saran dari penulis.
(4)
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Dalam perancangan sebuah destination spa, yang perlu diperhatikan adalah suasana ruang yang ditimbulkan dan efek yang ingin ditampilkan seorang desainer interior dalam ruang. Desain yang ditampilkan harus berkesinambungan antara konsep, bentuk, warna, dan juga kesesuaian fungsi ruangan tersebut.
Penuangan konsep ke dalam desain haruslah berdasar dan sesuai dengan kegiatan dan fungsi dari ruangan tersebut. Misalnya pada gedung A di mana
(5)
melambangkan dasar yang kuat bagi pengunjung yang akan mengubah pola hidupnya.
Selain itu, penulis juga harus mempertimbangkan psikologis pengunjung yang stress dan tidak ingin merasa terkungkung. Contohnya pada kamar mandi yang sempit penulis menggunakan material one-way mirror untuk menciptakan kesan kamar mandi yang luas dan tidak mengungkung pengunjung.
Warna dan tekstur akan sangat berpengaruh pada pengalaman pengunjung saat melakukan kegiatannya di destination spa ini. Maka dari itu, sebagai desainer interior, penulis harus mempertimbangkan segala warna, material dan tekstur yang sesuai untuk setiap ruangan agar kesan dan pengalaman yang didapat oleh pengunjung, dapat sesuai dengan yang kita rancang.
5.2. Saran
Penulis menyarankan agar pihak universitas telah menetapkan standar-standar yang tidak akan berubah untuk produk akhir TA pada awal mata kuliah Tugas Akhir. Karena menurut pengalaman penulis, seringkali ketentuan-ketentuan produk akhir berubah di tengah jalan dan cukup menghambat penulis untuk menyelesaikan produk seperti gambar kerja, dll.
Sedangkan untuk mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah Tugas Akhir, penulis menyarankan untuk mencari data sebanyak dan selengkap mungkin, sehingga proses perancangan tidak terganggu karena kurangnya data yang dibutuhkan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
1. Benge & Tara, Sophie & Elizabeth. 2000. Buku Pintar Terapi Spa. Jakarta : Taramedi & Restu Agung.
2. Healthy Spa Eksekutif. Desember 2003. Griya Asri. Hlm 28-29.
3. Hutapea, Albert M. 1994. Menuju Gaya Hidup Sehat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
4. Keane, Marc P. 2004. Japanese Garden Design. Tokyo : Tuttle Publishing.
5. Lee & Lim, Ginger & Christine Zita. 2003. Spa Style Asia. New York : Thames & Hudson.
6. Ngatenan, Drs. Mohammad. 1996. Gaya Hidup Modern Vegetarian. Solo : CV. ANEKA.
7. Sindhu, Pujiastuti. 2006. Hidup Sehat dan Seimbang Dengan Yoga. Bandung : Qanita.
8. Steger, Manfred. 2001. Grassroots ZEN. Massachussets : Tuttle Publishing.
9. Thornton & Brutscher, Fiona & Dr. Hanz. 2005. What Is A Spa? Historical Background and Modern Influences. London : Academic Division of Unwyn Hyman Ltd.