Perancangan Media Visual Kampanye Pengenalan Stunting Kepada Orang Tua.
vi ABSTRAK
PERANCANGAN MEDIA VISUAL KAMPANYE PENGENALAN STUNTING
KEPADA ORANG TUA Oleh
Anton Widjaja NRP 0964028
Stunting atau tubuh pendek adalah satu satu penyakit gizi yang yang masih banyak ditemukan di Indonesia, khususnya di Bandung. Faktor yang menyebabkan seorang anak dapat terkena
stunting disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi yang tepat yang diberikan oleh para orang tua sejak dari masa kehamilan sampai usia dua tahun. Stunting diderita oleh anak di bawah usia tiga tahun yang dapat menyebabkan efek jangka panjang seperti penurunan IQ
sebesar 5-10 poin, memperbesar resiko untuk terkena penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes atau stroke yang dalam jangka panjang juga dapat mempengaruhi pendapatan individu mau pun negara. Kurangnya informasi yang diberikan oleh pemerintah dan instansi kesehatan mengenai penyakit stunting menjadi salah satu faktor yang menyebabkan masih banyaknya kasus stunting di Bandung.
Maka dari itu, tujan dari perancangan adalah merancang visual media kampanye sosial untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat kota Bandung akan pengertian, gejala, dampak dan cara pencegahan stunting terhadap anak usia di bawah tiga tahun.
Metode yang digunakan ialah dengan membuat media kampanye yang informatif sekaligus menarik yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai stunting.
(2)
vii
ABSTRACT
The Design of Visual Media Campaign to Introduce Stunting
to Parents
Anton Widjaja 0964028
Stunting or short body is a nutritional disease which is still commonly found in Indonesia, especially in Bandung. Factors that cause a child to be affected by stunting due to lack of proper nutrition given by the parents from pregnancy until the age of two years. Stunting affects children under the age of three years which can cause long-term effects such as reduced IQ of 5-10 points, increase the risk of developing non-contagious diseases such as heart disease, diabetes or stroke when a person suffer from these diseases in the long term it can also affect an individual's income as well as the state revenue. The lack of information provided by governments and health institutions regarding stunting disease is one factor that causes the many cases of stunting in Bandung.
Therefore, the objective of visual design is to design a social media campaign to give knowledge to the people of Bandung will be the definition, symptoms, effects and how to prevent stunting of children under three years of age.
The method used is to create a media campaign that is informative and appealing which is expected to provide knowledge about stunting.
(3)
viii
DAFTAR ISI
Cover ………... i
Lembar Pengesahan ………...ii
Pernyatan Orisinalitas Karya dan Laporan ………...iii
Pernyataan Publikasi Laporan Tugas Akhir ………...iv
Kata Pengantar ………... v
Abstrak ………...vi
Abstract ………... vii
Daftar Isi ... viii
Daftar Gambar ... x
Daftar Diagram ... xi
Daftar Lampiran ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2
1.3 Tujuan Perancangan ... 2
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Status Gizi ... 5
2.1.1 Pengertian Status Gizi ... 5
2.1.2 Pengertian Stunting pada Balita ... 6
2.2 Kampanye ... 10
2.2.1 Pengertian Kampanye ... 10
2.2.2 Jenis Kampanye ... 11
(4)
ix BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH
3.1 Data dan Fakta ... 13
3.1.1 Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-I) ... 13
3.1.2 Data Tentang Gejala / Fenomena yang Terjadi ... 15
3.1.2.1 Hasil Wawancara ... 15
3.1.2.2 Hasil Kuisioner ... 16
3.1.3 Data dari Riset Kesehatan Dasar Tahun 2014 ... 21
3.2 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ... 22
3.3 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 22
3.3.1 STP ... 22
3.3.2 SWOT ... 23
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 25
4.2 Konsep Kreatif ... 25
4.2.1 Layout Desain ... 26
4.2.2 Tagline ... 26
4.2.3 Tipografi ... 27
4.2.4 Warna ... 28
4.2.5 Fotografi ... 29
4.2.6 Elemen Grafis ... 29
4.3 Konsep Media ... 29
4.4 Hasil Karya ... 30
4.4.1 Logo ... 31
4.4.2 Poster ... 32
4.4.3 Aplikasi Smartphone ... 33
4.5 Budgeting ... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 41
(5)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Millenium Challenge Account Indonesia ... 13
Gambar 4.1 Design dan identity keywords ... 26
Gambar 4.2 Font DK Sugary Pancake ... 27
Gambar 4.3 Font Dinpro ... 27
Gambar 4.4 Konsep warna ... 28
Gambar 4.5 Konsep warna ... 28
Gambar 4.6 Visual Media Category ... 30
Gambar 4.7 Visual Media Placement ... 30
Gambar 4.8 Timeline media ... 30
Gambar 4.9 Logo kampanye ‘Bandung Bebas Stunting’ ... 32
Gambar 4.10 Poster awareness stunting ... 32
Gambar 4.11 Poster awareness stunting ... 33
Gambar 4.12 Logo aplikasi ... 33
Gambar 4.13 Sistem layout ... 35
Gambar 4.14 UI Elements ... 36
Gambar 4.15 Splash screen ... 36
Gambar 4.16 Home screen ... 37
Gambar 4.17 Results screen dan Camera Roll ... 38
Gambar 4.18 Informations Screens ... 39
Gambar 4.19 Calendar Screens ... 39
(6)
xi
DAFTAR DIAGRAM
(7)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
(8)
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu faktor yang mempengaruhi berkembangnya suatu bangsa adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang sehat, cerdas dan produktif, dimana gizi memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembentukannya. Sayangnya, gizi masih menjadi salah satu masalah utama yang terjadi di Indonesia, termasuk di Jawa Barat. Beberapa masalah gizi yang masih banyak terjadi di masyarakat antara lain obesitas, anemia dan stunting.
Stunting (tubuh pendek) merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Stunting adalah keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD (simpang dasar) di bawah median panjang atau tinggi badan (Manary dan Solomons, 2009).
Menurut Sudirman (2008), proses menjadi pendek atau stunting pada anak di suatu wilayah atau daerah miskin dimulai sejak usia 6 bulan dan berlangsung terus hingga usia 18 tahun. Kejadian stunting terjadi pada dua hingga tiga tahun awal kehidupan. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa yang paling kritis dalam proses pertumbuhan.
Faktor penyebab kurang gizi tersebut terdiri dari dua jenis yaitu penyebab langsung yang berupa makanan (gizi) yang dikonsumsi dan ada tidaknya penyakit yang diderita seseorang dan penyebab tidak langsung antara lain lingkungan yang kurang memadai, sanitasi yang kurang memadai dan pola pengasuhan yang kurang memadai.
Anak-anak yang mengalami stunting lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan, akan mengalami stunting lebih berat menjelang usia dua tahun. Dampak jangka panjang yang terjadi antara lain mempunyai kecenderungan untuk mengidap penyakit tidak
(9)
Universitas Kristen Maranatha 2
menular di masa mendatang seperti jantung, diabetes atau stroke, mengalami penurunan IQ sekitar 5-10 poin yang dapat menyebabkan proses belajar menjadi kurang optimal yang mana dapat berpengaruh terhadap pendapatan individu dan pendapatan nasional suatu negara.
Kurang efektifnya kampanye mengenai stunting yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat dan daerah serta kurangnya awareness masyarakat akan bahaya stunting diharapkan dapat menjadi celah bagi penulis untuk menciptakan suatu wadah komunikasi yang dapat mengubah pola pikir masyarakat agar lebih peduli terhadap masalah ini.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana merancang media komunikasi yang bertujuan agar masyarakat kota Bandung mengetahui apa, dampak, dan cara pencegahan stunting terhadap anak-anak di bawah tiga tahun.
Ruang lingkup untuk perancangan media komunikasi ini ditujukan untuk para calon ibu dan ibu yang memiliki anak di bawah tiga tahun.
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis mempunyai tujuan perancangan untuk merancang visual media kampanye sosial untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat kota Bandung akan pengertian, gejala, dampak dan cara pencegahan stunting terhadap anak usia di bawah tiga tahun.
(10)
Universitas Kristen Maranatha 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam perancangan ini antara lain:
1. Observasi
Observasi dilakukan terhadap para calon orang tua dan orang tua muda yang memiliki anak di bawah usia 3 tahun di puskesmas dan rumah sakit.
2. Kuisioner
Dibagikan kepada 100 responden calon orang tua dan orang tua muda yang memiliki anak di bawah usia 3 tahun.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada Ibu Grace sebagai master gizi yang memberikan informasi mengenai asupan yang tepat bagi anak-anak. Selain itu juga dilakukan wawancara terhadap kepala puskesmas untuk mengetahui seberapa pengetahuan masyarakat terhadap stunting.
4. Studi Pustaka
Penulis melakukan studi pustaka dari berbagai sumber buku dengan dasar ilmu kesehatan. Selain itu, studi pustaka juga dilakukan tinjauan pada sumber-sumber terpercaya melalui artikel online dan internet.
(11)
Universitas Kristen Maranatha 4
1.5 Skema Perancangan
Latar Belakang Masalah
Masyarakat kota Bandung belum banyak mengetahui apa itu stunting, dampak dan cara pencegahannya.
Permasalahan dan Ruang Lingkup
Bagaimana merancang media komunikasi yang bertujuan agar masyarakat kota Bandung mengetahui apa, dampak, dan cara pencegahan stunting terhadap anak-anak di bawah tiga tahun.
Tujuan Perancangan
Merancang visual media kampanye sosial untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat kota Bandung akan pengertian, gejala, dampak dan cara pencegahan stunting terhadap anak usia di bawah
tiga tahun.
Pengumpulan Data
Wawancara 1. Dr. Tririanti Suryabudhi 2. Master gizi Ibu Grace 3. Orang tua muda
Kuisioner Kepada 100 responden
calon orang tua dan orang tua muda yang memiliki anak batita
Studi Pustaka 1. Mencari teori yang bersangkutan 2. Data dari dinas kesehatan
Tujuan Akhir
visual media kampanye sosial untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat kota Bandung akan pengertian, dampak dan cara pencegahan stunting terhadap anak usia di bawah tiga tahun
Target Para calon ibu dan orang tua muda yang belum mengetahui apa
itu stunting
Strategi komunikasi 1. STP
2. SWOT Teori Pendukung 1. Status Gizi 2. Stunting 3. Kampanye Observasi
Kepada orang tua muda dan orang tua yang memiliki anak di bawah
(12)
Universitas Kristen Maranatha 41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan yang dibuat, dapat disimpulkan bahwa perancangan media kampanye pengenalan stunting kepada oran tua dapat diwujudkan dengan membuat sebuah aplikasi sederhana yang memuat informasi mengenai stunting, mulai dari pengertian, dampak, gejala, dan cara pencegahannya.
Hal ini dirasa sebagai cara pencapaian yang paling tepat karena saat ini sangat mudah untuk mendapatkan sebuah smartphone dan diharapkan masyarakat dapat dengan mudah mengakses infomasi mengenai stunting tanpa takut untuk lupa. Dengan menggunakan gaya visual yang memadukan fotografi dan elemen grafis vector juga diharapkan dapat memudahkan user untuk memahami informasi yang ingin disampaikan.
5.2 Saran
Setelah pencarian data dan fakta untuk proyek ini, didapatkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum banyak mengetahui mengenai stunting. Adapun saran maupun masukan untuk melengkapi dan menyempurnakan perancangan ini antara lain:
1. Membuat promosi untuk aplikasi sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai adanya aplikasi tersebut di atas.
(13)
Universitas Kristen Maranatha 42
DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappennas). 2011. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta.
Bentian, Irmawaty., N. Mayulu, dan A.J.M. Rattu. Faktor Resiko Terjadinya Stunting Pada Anak TK Di Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara. (Online) (Diunduh dari
ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/download/7173/6684)
Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. (Online) (http://www.depkes.go.id, diakses 20 Februari 2016)
Depkes RI, 2011. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat Bina Gizi. (Online) (http://www.depkes.go.id, diakses 20 Februari 2016)
Fikawati, S & Syafiq,A. 2003. Hubungan Antara Menyusui Segera (Immediate Breastfeeding) dengan pemberian ASI Eksklusif Sampai Dengan Empat Bulan, Jurnal Kedokteran Trisakti, vol. 22, no. 2, pp. 47-55.
Kemenkes RI, 2010. Standar Antropometri Penilaian Status gizi Anak. (Online) (Diunduh dari (http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/buku-sk-antropometri-2010.pdf)
Kotler, Philip, Armstrong, Garry. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Kusharisupeni, 2011. Peran status kelahiran terhadap stunting pada bayi : sebuah studi prospektif. (Online) (Diunduh dari http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/Kusharisupeni.pdf)
(14)
Universitas Kristen Maranatha 43 Manary, M. J., dan Solomons, N. W. (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat, Gizi dan Perkembangan Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan Public Health Nutrition Editor. Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M., & Arab, L. Blackwell Publishing Ltd, Oxford.
Rajasundaram, C.V. 1981. Manual of Development Communication. Singapore: Asian Mass Communication Research and Information Centre.
Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Besta Besuki.
(1)
menular di masa mendatang seperti jantung, diabetes atau stroke, mengalami penurunan
IQ sekitar 5-10 poin yang dapat menyebabkan proses belajar menjadi kurang optimal yang mana dapat berpengaruh terhadap pendapatan individu dan pendapatan nasional suatu negara.
Kurang efektifnya kampanye mengenai stunting yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat dan daerah serta kurangnya awareness masyarakat akan bahaya stunting diharapkan dapat menjadi celah bagi penulis untuk menciptakan suatu wadah komunikasi yang dapat mengubah pola pikir masyarakat agar lebih peduli terhadap masalah ini.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana merancang media komunikasi yang bertujuan agar masyarakat kota Bandung mengetahui apa, dampak, dan cara pencegahan stunting
terhadap anak-anak di bawah tiga tahun.
Ruang lingkup untuk perancangan media komunikasi ini ditujukan untuk para calon ibu dan ibu yang memiliki anak di bawah tiga tahun.
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis mempunyai tujuan perancangan untuk merancang visual media kampanye sosial untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat kota Bandung akan pengertian, gejala, dampak dan cara pencegahan stunting
(2)
Universitas Kristen Maranatha 3 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam perancangan ini antara lain:
1. Observasi
Observasi dilakukan terhadap para calon orang tua dan orang tua muda yang memiliki anak di bawah usia 3 tahun di puskesmas dan rumah sakit.
2. Kuisioner
Dibagikan kepada 100 responden calon orang tua dan orang tua muda yang memiliki anak di bawah usia 3 tahun.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada Ibu Grace sebagai master gizi yang memberikan informasi mengenai asupan yang tepat bagi anak-anak. Selain itu juga dilakukan wawancara terhadap kepala puskesmas untuk mengetahui seberapa pengetahuan masyarakat terhadap stunting.
4. Studi Pustaka
Penulis melakukan studi pustaka dari berbagai sumber buku dengan dasar ilmu kesehatan. Selain itu, studi pustaka juga dilakukan tinjauan pada sumber-sumber terpercaya melalui artikel online dan internet.
(3)
1.5 Skema Perancangan
Latar Belakang Masalah
Masyarakat kota Bandung belum banyak mengetahui apa itu stunting, dampak dan cara pencegahannya.
Permasalahan dan Ruang Lingkup
Bagaimana merancang media komunikasi yang bertujuan agar masyarakat kota Bandung mengetahui apa, dampak, dan cara pencegahan stunting terhadap anak-anak di bawah tiga tahun.
Tujuan Perancangan
Merancang visual media kampanye sosial untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat kota Bandung akan pengertian, gejala, dampak dan cara pencegahan stunting terhadap anak usia di bawah
tiga tahun.
Pengumpulan Data
Wawancara 1. Dr. Tririanti Suryabudhi 2. Master gizi Ibu Grace 3. Orang tua muda
Kuisioner Kepada 100 responden
calon orang tua dan orang tua muda yang memiliki anak batita
Studi Pustaka 1. Mencari teori yang bersangkutan 2. Data dari dinas kesehatan
Target Para calon ibu dan orang tua muda yang belum mengetahui apa
itu stunting
Strategi komunikasi 1. STP
2. SWOT Teori Pendukung 1. Status Gizi 2. Stunting 3. Kampanye Observasi
Kepada orang tua muda dan orang tua yang memiliki anak di bawah
(4)
Universitas Kristen Maranatha 41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan yang dibuat, dapat disimpulkan bahwa perancangan media kampanye pengenalan stunting kepada oran tua dapat diwujudkan dengan membuat sebuah aplikasi sederhana yang memuat informasi mengenai stunting, mulai dari pengertian, dampak, gejala, dan cara pencegahannya.
Hal ini dirasa sebagai cara pencapaian yang paling tepat karena saat ini sangat mudah untuk mendapatkan sebuah smartphone dan diharapkan masyarakat dapat dengan mudah mengakses infomasi mengenai stunting tanpa takut untuk lupa. Dengan menggunakan gaya visual yang memadukan fotografi dan elemen grafis vector juga diharapkan dapat memudahkan user untuk memahami informasi yang ingin disampaikan.
5.2 Saran
Setelah pencarian data dan fakta untuk proyek ini, didapatkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum banyak mengetahui mengenai stunting. Adapun saran maupun masukan untuk melengkapi dan menyempurnakan perancangan ini antara lain:
1. Membuat promosi untuk aplikasi sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai adanya aplikasi tersebut di atas.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappennas). 2011. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta.
Bentian, Irmawaty., N. Mayulu, dan A.J.M. Rattu. Faktor Resiko Terjadinya Stunting Pada Anak TK Di Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara. (Online) (Diunduh dari
ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/download/7173/6684)
Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. (Online)
(http://www.depkes.go.id, diakses 20 Februari 2016)
Depkes RI, 2011. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat Bina Gizi. (Online) (http://www.depkes.go.id, diakses 20 Februari 2016)
Fikawati, S & Syafiq,A. 2003. Hubungan Antara Menyusui Segera (Immediate Breastfeeding) dengan pemberian ASI Eksklusif Sampai Dengan Empat Bulan,
Jurnal Kedokteran Trisakti, vol. 22, no. 2, pp. 47-55.
Kemenkes RI, 2010. Standar Antropometri Penilaian Status gizi Anak. (Online) (Diunduh dari (http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/buku-sk-antropometri-2010.pdf)
(6)
Universitas Kristen Maranatha 43
Manary, M. J., dan Solomons, N. W. (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat, Gizi dan Perkembangan Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan Public Health Nutrition Editor. Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M., & Arab, L. Blackwell Publishing Ltd, Oxford.
Rajasundaram, C.V. 1981. Manual of Development Communication. Singapore: Asian Mass Communication Research and Information Centre.
Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Besta Besuki.