Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Komitmen Profesional Guru SMA Pasundan 1 Bandung.

(1)

v

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Salah satu faktor utama yang sangat penting bagi keberhasilan suatu organisasi adalah motivasi kerja. Motivasi kerja salah satu kunci untuk menjaga dan memelihara hubungan antara individu dengan pihak terkait. Motivasi kerja juga dapat dijadikan pedoman bagi individu untuk berkomitmen terhadap profesinya. Dengan adanya dorongan yang kuat dapat mempengaruhi dan menjadikan seseorang lebih menghargai profesinya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen profesional dengan menggunakan 45 guru di SMA Pasundan 1 Bandung sebagai responden penelitian. Analisis penelitian ini menggunakan uji regresi linier sederhana yang menemukan bahwa motivasi yaitu (personal Factor, socio-ecomomic, classroom environment) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen profesional.


(2)

ABSTRACT

One of major factor that are essential for the success of an organizational is work motivation. One of the key for keeping and maintaining relationship betwen individuals with relevant parties is work motivations. Work motivations can also be used as guideliness for individuals to commit to the profession. With the stong encouragement can affect and make someone more appreciative to his proffesion. This study was conducted to analyze the effect of motivation on professional commitment to using 45 teacher in Pasundan 1 Senior High School Bandung as research respondents. Analisys of the research using simple linier regression test; found that work motivation has a positive influence and significant impact on proffesional commitment


(3)

vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Motivasi ... 9

2.1.2 Komitmen Profesional ... 14

2.1.3 Riset Empiris ... 19

2.2 Rerangka Pemikiran ... 22

2.3 Model dan Pengembangan hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Populasi dan Sampel ... 25

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.5 Teknik Analisis Data ... 28

3.5.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 29

3.5.2 Pengujian Normalitas ... 30

3.5.3 Pengujian Outliers ... 30

3.5.4 Pengujian Hipotesis ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Hasil Penelitian ... 32

4.2 Pembahasan ... 64

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 64

4.2.2 Hasil Pengujian Normalitas ... 71

4.2.3 Hasil pengujian Outliers ... 72

4.2.4 Hasil pengujian Hipotesis ... 73


(4)

BAB V PENUTUP ... ... 78

5.1 Simpulan ... 78

5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran ... 78

5.3 Implikasi Penelitian ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(5)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Rerangka Penelitian ... 22 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 23


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Riset Empiris ... 19

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 26

Tabel 4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Jenis Kelamin Responden ... 33

Tabel 4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif Usia Responden ... 33

Tabel 4.1.3 Hasil Analisis Deskriptif Status Responden ... 34

Tabel 4.1.4 Hasil Analisis Deskriptif Pendidikan Responden ... 34

Tabel 4.1.5 Hasil Analisis Deskriptif Lama Kerja Responden ... 35

Tabel 4.2.1 Hasil Analisis Data Item Personal Factor (PF1-PF3) ... 36

Tabel 4.2.2 Hasil Analisis Data Item Personal Factor (PF4-PF6) ... 37

Tabel 4.3.1 Hasil Analisis Data Item Socio Economic (SE1-SE3) ... 38

Tabel 4.3.2 Hasil Analisis Data Item Socio Economic (SE4-SE7) ... 40

Tabel 4.4.1 Hasil Analisis Data Item Self Confidence (SC1-SC4) ... 42

Tabel 4.4.2 Hasil Analisis Data Item Self Confidence (SC5-SC8) ... 43

Tabel 4.4.3 Hasil Analisis Data Item Self Confidence (SC9-SC12) ... 45

Tabel 4.5.1 Hasil Analisis Data Item Classroom Environment (CE1-CE5) ... 46

Tabel 4.6.1 Hasil Analisis Data Item Relation Colleageus (RC1-RC4) . 49 Tabel 4.7.1 Hasil Analisis Data Item Professional Commitment (PC1-PC5) ... 50

Tabel 4.7.2 Hasil Analisis Data Item Professional Commitment (PC6-PC10) ... 52

Tabel 4.7.3 Hasil Analisis Data Item Professional Commitment (PC11- PC15) ... 54

Tabel 4.7.4 Hasil Analisis Data Item Professional Commitment (PC16- PC20) ... 57

Tabel 4.7.5 Hasil Analisis Data Item Professional Commitment (PC21- PC25) ... 59

Tabel 4.7.6 Hasil Analisis Data Item Professional Commitment (PC26- PC30) ... 62

Tabel 4.8.1 Hasil Pengujian Validitas Terhadap Personal Factor ... 65

Tabel 4.8.2 Hasil Pengujian Validitas Terhadap Socio Economic ... 65

Tabel 4.8.3 Hasil Pengujian Validitas Terhadap Self Confidence ... 65

Tabel 4.8.4 Hasil Pengujian Validitas Terhadap Classroom Environment ... 66

Tabel 4.8.5 Hasil Pengujian Validitas Terhadap Relation Colleagues ... 67

Tabel 4.8.6 Hasil Pengujian Validitas Terhadap Professional Commitment ... 67

Tabel 4.9.1 Hasil Pengujian Reabilitas Terhadap Personal Factor ... 69

Tabel 4.9.2 Hasil Pengujian Reabilitas Terhadap Socio Economic ... 69

Tabel 4.9.3 Hasil Pengujian Reabilitas Terhadap Self Confidence ... 70

Tabel 4.9.4 Hasil Pengujian Reabilitas Terhadap Classroom Environment ... 70

Tabel 4.9.5 Hasil Pengujian Reabilitas Terhadap Relation Colleagues 71

Tabel 4.9.6 Hasil Pengujian Reabilitas Terhadap Professional Commitment ... 71


(7)

xi

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.10 Hasil Pengujian Normalitas ... 72 Tabel 4.11 Hasil Pengujian Outliers ... 73 Tabel 4.12.1 Hasil Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Komitment

Profesional ... 74 Tabel 4.12.2 Hasil Analisis Persamaan Regresi Pengaruh Motivasi

Terhadap Komitment Profesional ... 75 Tabel 4.12.3 Hasil AnalisisKecocokan Model Regresi Motivasi


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian Lampiran B Hasil Input Data

Lampiran C Hasil Output Data SPSS

Lampiran D Surat Pengantar Penelitian-Bukti Penelitian Lampiran E Berita Acara Bimbingan


(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen sumber daya manusia atau Human resources. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu didasari oleh semua tingkatan manajemen. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Salah satu sumber daya manusia yang harus lebih dikembangkan yaitu di bidang pendidikan yang mana peningkatan mutu pendidikan di Indonesia yang belum tercapai secara maksimal, ditentukan oleh kesiapan sumber daya yang terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri.

Pendidikan (menurut wikipedia bahasa Indonesia) adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan dari kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berfikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi 3 tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi (Universitas). Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa Pemerintah. Pada tingkat Global, pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional Tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian orang tua memilih


(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

untuk pendidikan Home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.

Sebagai salah satu komponen pendidikan, guru merupakan salah satu bagian yang mengambil peran penting yang terlibat secara langsung dengan proses pendidikan itu sendiri. Keberhasilan proses pendidikan pada semua posisi dalam setiap jenjang pendidikan ditentukan oleh komitmen profesionalisme dan kinerja yang ditampilkan dari seorang guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Usaha peningkatkan mutu guru sebagai salah satu cara dalam meningkatkan mutu pendidikan (khususnya di Indonesia) adalah dengan secara terus menerus melakukan pembinaan dan pengembangan guru mengenai hard skill dan soft skill yang harus dimiliki seorang guru.

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Agustina &

Sulaiman, 2013) pasal 1 butir 1 menyatakan bahwa “Guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” Kemudian pasal 8 menyatakan

bahwa “Guru profesioal harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana

atau diploma emapat, menguasai kompetensi guru ( pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), setra memiliki sertifiikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.”

Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.


(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Kinerja guru, yang terefleksi pada cara merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembelajaran, tidak dilakukan dengan mudah apabila guru tidak memiliki motivasi kerja, komitmen, dan kepuasan kerja yang baik. Dalam melaksanakan tugasnya, guru harus mempunyai motivasi kerja baik yang berasal bersumber dari dalam dirinya sendiri maupun lingkungan sosial dan kerjanya.

Persoalan yang terjadi dewasa ini adalah kurangnya motivasi yang diberikan kepada guru dan profesional guru yang menjadi sorotan menyeluruh di tingkat nasional yaitu menyangkut dengan rendahnya mutu guru. Rendahnya mutu guru dilihat dari kegagalan mendidik murid dari segi akademis karena masih banyak murid yang gagal dalam menempuh ujian baik itu Ujian Nasional (UN) ataupun Ujian Akhir Sekolah (UAS) (Agustina & Sulaiman 2013). Di Indonesia masih banyak sekolah-sekolah yang kurang memperhatikan mutu guru dalam mengajar para muridnya, padahal adanya suatu dorongan dari seseorang satu pihak terkait (seperti kepala sekolah) dapat menimbulkan suatu kepuasan. Guru yang merasa hasil kerjanya dihargai akan termotivasi dan dapat berkomiten dalam melakukan pekerjaannya dibidang pendidikan. dan diharapkan hal ini menpeningkatan pendidikan di Indonesia. Menurut McCormick(____; dalam Mangkunegara, 2000; dalam Harianto, Wiguna & Rakhmad, 2008) dalam hubungannya dengan lingkungan kerja, mengemukakan bahwa motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Menurut Maslow (Mangkunegara, 2000; dalam Harianto, Wiguna & Rakhmad, 2008) motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi. kebutuhan dasar menurut Maslow disusun berdasarkan kebutuhan yang paling


(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

penting hingga yang tidak krusial (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan keamanan dan keselamatan, (3) kebutuhan sosial, (4) kebutuhan penghargaan, (5) kebutuhan aktualisasi diri.

(Hasibuan, 2005) mendefinisikan motivasi sebagai “suatu perangsang keinginan (wants) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang; setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai”. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya para bawahan atau pengikut.Motivasi meliputi perasaan unik, pikiran dan pengalaman masa lalu yang merupakan bagian dari hubungan internal dan eksternal perusahaan. Selain itu, motivasi dapat pula diartikan sebagai dorongan individu untuk melakukan tindakan karena mereka ingin melakukannya. Apabila individu termotivasi, mereka akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, karena dapat memuaskan keinginan mereka (Rivai, 2006). Kemampuan guru, tercermin dari kemampuannya melakukan perencanaan pengajaran, keterampilan mengajar, dan kemampuannya mengelola hubungan antar pribadi. Selanjutnya (Saroni, 2006; dalam Agustina & Sulaiman, 2013) mengatakan Bahwa ,”kinerja guru dapat ditingkatkan melalui aktivitas manajemen kinerja yang baik”. Bertolak dari pendapat Saroni tersebut dapat maka disimpulkan bahwa aktivitas manajemen kinerja guru yang dimaksudkan adalah aktivitas manajemen dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Komitmen guru merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Komitmen guru merupakan penafsiran internal seorang guru tentang bagaimana mereka menyerap dan memaknai pengalaman kerja mereka (Solomon, 2007). Secara umum komitmen mengacu pada satu tingkatan penerimaan dalam organisasi. Komitmen


(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha menjelaskan hasil yang disetujui dari sebuah keputusan atau meminta dan membuat sebuah usaha yang baik untuk menjalankan keputusan tersebut secara efektif (Yulk, 2002; dalam Solomon, 2007). Komitmen profesional digambarkan sebagai suatu format fokus karir pada komitmen pekerjaan yang menekankan pentingnya suatu profesi di masa hidup seseorang (Morrow____; dalam Wang &Armstrong 2001; dalam Utami, Noegroho & Indrawati 2007). Dengan komitmen yang tinggi, maka motivasi dalam mengajar yang merupakan tugas pokok dan fungsi sebagai seorang guru akan tercapai dengan maksimal. Selain itu implementasi kebijakan standar proses juga mampu mendukung tercapainya prestasi guru yang baik. Dengan implementasi kebijakan standar proses yang maksimal, maka kualitas pembelajaran akan tercapai dengan maksimal. Motivasi juga dapat dijadikan salah satu acuan untuk guru berkomitmen dalam mengajar. Seorang guru dituntut untuk mempunyai profesionalitas dalam menjalankan tugasnya. Seseorang dikatakan mempunyai komitmen kerja jika ia merasa terikat pada pekerjaannya. Seseorang akan merasa terikat dengan pekerjaannya jika ia merasa puas. Komitmen meliputi sikap positif dan negatif terhadap tempat kerja. Guru yang puas akan lebih meningkatkan komitmen kerja dibandingkan dengan guru yang tidak puas. Kepuasan guru dapat dilihat dari pekerjaan, gaji dan insentif, kenaikan pangkat / golongan, supervisi, dukungan ternan sejawat dan dukungan orang tua murid, kondisi kerja, kegiatan pembelajaran, dan serta kebijakan sekolah.

Salah satu SMA di Bandung, yang berlokasi di jalan Balonggede no 28, adalah SMA Pasundan 1 Bandung atau yang biasa dikenal dengan singkatan “PasOne”. SMA Pasundan 1 telah menjadi salah satu satuan pendidikan yang


(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

cukup diminati oleh orang tua dan siswa. Kondisi tenaga pendidik atau guru yang cukup baik dan memiliki kompentensi yang baik dalam mendidik para anak didiknya, dibuktikan dengan diraihnya beberapa prestasi yang sudah di hasilkan oleh para anak didiknya dan tersedianya berbagai organisasi kesiswaan dan unit kegiatan minat dan bakat serta pengembangan kreativitas siswa di bidang non akademik. Di lingkungan masyarakat Jawa Barat, (khususnya kota Bandung), SMA Pasundan 1 yang sudah diminati dan dikenal luas. telah menjadi suatu sekolah yang mampu membuat terobosan dan inovasi mengenai sistem pembelajaran maupun sistem pelayanan lainnya, sehingga peran suatu sekolah sebagai sarana pendidikan dapat berfungsi secara maksimal. Setiap guru SMA Pasundan 1 (yang ditetapkan berdasarkan keahlian dan kompetensi guru) telah memenuhi standar pendidikan di Bandung. SMA Pasundan 1 memberikan program pelatihan kepada para pendidik atau guru yang mengajar di Pasundan 1. Tujuan pelatihan motivasi tersebut, yang mana diadakan setiap awal ajaran baru, adalah untuk menjadikan para guru lebih profesional dalam mendidik anak didiknya. Dengan kondisi yang seperti ini, para SMA Pasundan 1 Bandung merupakan satuan pendidik yang tepat untuk diukur tingkat pencapian tingkat komitmen profesionalismenya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa motivasi guru dapat menjadi salah satu sasaran untuk mengetahui bagaimana komitmen guru dalam profesinya. Terkadang komitmen yang sudah ditetapkan oleh seorang guru (bila kurang motivasi dari pihak lembaga pembelajarannya) akan menjadi masalah dan dapat menjadikan beralihnya komitmen itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen guru dan implementasinya memerlukan perhatian khusus karena


(15)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha kemauan dan kemampuan seorang guru berperaan dalam performa kualitas pendidikannya. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja guru dalam mendorong komitmen profesinya sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Pasundan 1

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen profesional Guru SMA Pasundan 1 Bandung?

1.3Tujuan Penelitian

Suatu penelitian disusun untuk mencapai tujuan atau maksud yang diharapkan. Tujuan penelitian diperlukan untuk mengarahkan penulisan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara Motivasi kerja terhadap Komitmen Profesional Guru SMA Pasundan 1.

1.4Manfaat Penelitian

Selain bagi peneliti sendiri, penelitian ini dapat memberi manfaat pada berbagai pihak yang terkait dengan penelitian. Adapun berbagai manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis a. Bagi pengembangan ilmu

Penelitian ini merupakan kesempatan baik dalam menerapkan teori, khususnya teori di bidang Sumber Daya Manusia ke dalam dan untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian


(16)

BAB I PENDAHULUAN 8

b. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian lebih lanjut untuk peneliti berikutnya dan memberikan sumbangsih pemikiran untuk peneiti yang akan mengambil tugas akhir sebagai referensi.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi feedback untuk SMA bagi SMA Pasundan 1 dalam menentukan kebijakan dan mengimplementasikan program-program yang dapat meningkatkan motivasi kerja guru dan komitmen profesionalisme para gurunya.


(17)

78

Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil-hasil analisis data dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan komitmen profesional para guru SMA Pasundan 1 Bandung. Komitmen profesional dipengaruhi oleh personal factor, socio economic, classroom environment sebagai faktor motivasi kerja. Dorongan dari dalam individu, kondisi sosial ekonomi, dan lingkungan kelas menjadi tiga faktor utama seorang guru dalam memenuhi komitmen profesionalnya.

5.2 Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang

Penelitian ini tentunya tidak terlepas dari beberapa keterbatasan, sehingga penulis menyertakan pula saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang adapun keterbatasan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Jumlah responden dalam Penelitian ini kurang dari 100 (n=45). Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan jumlah responden yang lebih besar, misalnya di atas 100 orang.

2. Penelitian ini hanya menggunakan objek penelitian yang terbatas, yang mana penelitian ini hanya dilakukan terhadap responden Guru SMA Pasundan 1 Bandung. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya memperbanyak jumlah responden dan membandingkan dengan di sekolah lain misalnya meneliti di sekolah negeri dan membandingkannya dengan sekolah swasta yang ada di Bandung.


(18)

BAB V PENUTUP 79

3. Penelitian ini dilaksanakan pada saat SMA Pasundan 1 hendak mempersiapkan UN dan UAS sehingga penelitian ini terhambat dalam hal waktu, banyak guru yang sibuk serta menolak untuk mengisi angket kuesioner, sehingga respon kuesioner kurang maksimal. Penulis menyarankan penelitian selanjutnya dilakukan ketika guru tidak sedang dalam keadaan sibuk.

4. Penelitian ini hanya menggunakan objek organisasi (sekolah), penulis menyarankan penelitian selanjutnya dilakukan ke berbagai perusahaan dan organisasi lainnya.

5. Penelitian ini hanya menguji literatur saja. Penulis menyarankan agar penelitian berikutnya melakukan pengujian terhadap model penelitian melalui analisis model persamaan struktural dengan menggunakan bantuan program aplikasi SEM (Structural Equation Modelling).

6. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan penulis yang mungkin diluar kemampuan penulis, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya melakukan pengembangan lebih lanjut dari penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih layak untuk mendukung penelitian selanjutnya.

5.3Implikasi Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, maka peneliti memaparkan beberapa implikasi yang diharapkan dapat meningkatkan


(19)

BAB V PENUTUP 80

Universitas Kristen Maranatha kuantitas dan kualitas, motivasi, dan komitmen profesional. Adapun implikasi penelitian ini bagi pihak SMA Pasundan 1 Bandung adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan

dari variabel motivasi terhadap komitmen profesional. Pihak SMA Pasundan 1 Bandung sebaiknya tetap mempertahankan nilai-nilai yang ada, sehingga para Guru merasa puas dengan profesinya sebagai guru, merasa bangga dan diakui hasil kerjanya sehingga membuat para guru tetap memiliki komitmen dalam profesinya sebagai guru

2. Berdasarkan hasil penelitian ini persepsi guru dalam hal Self confidence dan Classroom Environment dapat mempengaruhi komitmen profesional. Penulis menyarankan bahwa pihak SMA Pasundan 1 Bandung sebaiknya mengadakan pelatihan dan pengembangan bagi para guru dalam hal soft skill, membuat acara-acara bersama seperti diskusi dan program lainnya untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang dalam mengajar agar dapat meminimalisir kecemasan yang dialami guru, serta mempermudah guru untuk mengatur dan beradaptasi dengan situasi kelas saat mengajar dalam kelas.

3. Penelitian ini menemukan bahwa walaupun Relation colleagues tidak terlalu memiliki pengaruh terhadap komitmen profesional. Penulis menyarankan bahwa Pihak SMA Pasundan 1 Bandung lebih mempererat hubungan antar rekan kerjanya sehingga dapat menimbulkan rasa tolong menolong sesama rekan kerja dan memperhatikan hubungan komunikasi sesama guru supaya setiap guru tidak memiliki rasa individual yang tinggi.


(20)

(21)

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, G.D. & Wirakuuma, M.G. (2014). Pengaruh komitmen Profesional Pada Kepuasan Kerja Auditor dengan Motivasi sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, hal: 210-222.

Agustina, R. dan Sulaiman. (2013). Hubugan Motivasi dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru pada SMA NEGERI di Kabupaten Pidie. Sains Riset Vol. 3- No.1.

Alam, M.T. & Farid, S. (2011). Factors Affecting Teacher Motivation. International Journal of Bussines and Social Science vol. 2, No.1

Badjuri, Achmad. (2009). Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intrevening. Kajian Akuntansi, 1(2), pp: 117-132.

Brahmasari, I.A. dan Suprayetno, A. (2008). Pengaruh motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT.Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal manajemen dan Kewirausahaan, vol. 10, No.2, hal: 124-135.

Dantes. (2013). Kontribusi Motivasi Berprestasi, Disiplin Kerja, dan Ketahanmalangan (ADVERSITY QUOTIENT) Terhadap Kinerja Profesional Guru SMA Negeri di Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem Bali. e-Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 4. Fransisca, Fenny. (2012). Pengaruh Person-Organization Ffit terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional pada Dosen Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Skripsi, Bandung: Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.

Harianto, F., Wiguna, P.A., & Rakhmad, D. (2008). Pengaruh Stress Kerja, Motivasi Kerja, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap kinerja tenaga Kerja Pada Proyek Mall Yani Golf di Surabaya. Jurnal IPTEK Vol.11, No.3. Hasibuan, Malayu, S.P. (2005). Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hidayat, Z. dan Taufiq, M. (2012). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja

serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Persahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang. Jurnal WIGA vol. 2, No.1.

Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta. Kwok-wai Chan. (2006). In-Service Teacher’s Motives and Commitment in


(23)

82

Universitas Kristen Maranatha Liana, Yuyuk. (2012). Ilkim Organisasi dan Motivasi Berprestasi Terhadap

Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru. Jurnal Manajemen dan Akuntansi vol. 1, No.2.

Martini, N. & Fadli, D.A. (2010). Pegaruh Stress Kerja Terhadap Motivasi Kerja karyawan Struktural Universitas Singaperbangsa Karawang. Solusi, vol.9, No.17, Desember2010-Februari2011: 73-96.

Muhabaran. (2014). Pengaruh kompetensi dan Komitmen Profesional terhadap Motivasi Kerja Auditor (Studi Empiris pada Inspektorat Kabupaten Aceh Utara). Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis. Vol. 1, No.1, Hal 30-45. Nurhayati. (2006). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme dan Kinerja

Guru Biologi di SMAN Kota Makasar Sulawesi Selatan. No.4/XXV/2006. Oktaviani, R.M. dan Nurhayati, I. (2014). Pengaruh Komitmen Profesi Terhadap

Turnover Intentions Dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel Pemediasi. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 21, No.1, Hal 83-98.

Rivai, Veithzal. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan (dari Teori ke Prektik). Jakarta: PT Raja Grafindo Persana.

Rizkiyani, D. dan Saragih, S.R. (2010). Stress Kerja dan Motivasi Kerja Pada Petugas Lembaga Permasyarakatan. Jurnal Manajemen, vol. 12, No.1. Robbinss, Stephen P. (1996). Organizational Behavior (Terjemahan) Jilid 2, Edisi

Ketujuh. Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer.

Silaban, A. (2011). Pengaruh Multidimensi Komitmen Profesional Terhadap Perilaku Audit Disfungsional. Jurnal Akuntansi dan Auditing, vol. 8/No.1, hal 1-94.

Sulistiyawati, Prapti & Triyani (2012). Pengaruh Komitmen Organisasional dan Profesional terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi sebagai Variabel Moderating. Hal 459-472.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi.

Trangono, Rahardyan P., Andi Kartika. (2008). Pengaruh Komitmen Organisasional dan Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE,) 15(1), pp: 80-90.

Trianingsih, Sri. (2003). Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi Sebagai Variabel intervening. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 6 (2), pp:199-216


(24)

83

Utami, I., Noegroho, Y.A.K., & Indrawati, F. (2007). Pengaruh Locus of Control, Komitmen Profesional, pengalaman Audit terhadap Prilaku Akuntan Publik Dalam Konflik Audit dengan Kesadaran Etis Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, vol.4, No.2, hal. 193-210. Wijayanti, Diah. (2008). Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor


(1)

BAB V PENUTUP 80

Universitas Kristen Maranatha kuantitas dan kualitas, motivasi, dan komitmen profesional. Adapun implikasi penelitian ini bagi pihak SMA Pasundan 1 Bandung adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan

dari variabel motivasi terhadap komitmen profesional. Pihak SMA Pasundan 1 Bandung sebaiknya tetap mempertahankan nilai-nilai yang ada, sehingga para Guru merasa puas dengan profesinya sebagai guru, merasa bangga dan diakui hasil kerjanya sehingga membuat para guru tetap memiliki komitmen dalam profesinya sebagai guru

2. Berdasarkan hasil penelitian ini persepsi guru dalam hal Self confidence dan Classroom Environment dapat mempengaruhi komitmen profesional. Penulis menyarankan bahwa pihak SMA Pasundan 1 Bandung sebaiknya mengadakan pelatihan dan pengembangan bagi para guru dalam hal soft skill, membuat acara-acara bersama seperti diskusi dan program lainnya untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang dalam mengajar agar dapat meminimalisir kecemasan yang dialami guru, serta mempermudah guru untuk mengatur dan beradaptasi dengan situasi kelas saat mengajar dalam kelas.

3. Penelitian ini menemukan bahwa walaupun Relation colleagues tidak terlalu memiliki pengaruh terhadap komitmen profesional. Penulis menyarankan bahwa Pihak SMA Pasundan 1 Bandung lebih mempererat hubungan antar rekan kerjanya sehingga dapat menimbulkan rasa tolong menolong sesama rekan kerja dan memperhatikan hubungan komunikasi sesama guru supaya setiap guru tidak memiliki rasa individual yang tinggi.


(2)

(3)

(4)

81

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aditya, G.D. & Wirakuuma, M.G. (2014). Pengaruh komitmen Profesional Pada Kepuasan Kerja Auditor dengan Motivasi sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, hal: 210-222.

Agustina, R. dan Sulaiman. (2013). Hubugan Motivasi dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru pada SMA NEGERI di Kabupaten Pidie. Sains Riset Vol. 3- No.1.

Alam, M.T. & Farid, S. (2011). Factors Affecting Teacher Motivation. International Journal of Bussines and Social Science vol. 2, No.1

Badjuri, Achmad. (2009). Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intrevening. Kajian Akuntansi, 1(2), pp: 117-132.

Brahmasari, I.A. dan Suprayetno, A. (2008). Pengaruh motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT.Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal manajemen dan Kewirausahaan, vol. 10, No.2, hal: 124-135.

Dantes. (2013). Kontribusi Motivasi Berprestasi, Disiplin Kerja, dan Ketahanmalangan (ADVERSITY QUOTIENT) Terhadap Kinerja Profesional Guru SMA Negeri di Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem Bali. e-Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 4. Fransisca, Fenny. (2012). Pengaruh Person-Organization Ffit terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional pada Dosen Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Skripsi, Bandung: Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.

Harianto, F., Wiguna, P.A., & Rakhmad, D. (2008). Pengaruh Stress Kerja, Motivasi Kerja, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap kinerja tenaga Kerja Pada Proyek Mall Yani Golf di Surabaya. Jurnal IPTEK Vol.11, No.3. Hasibuan, Malayu, S.P. (2005). Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hidayat, Z. dan Taufiq, M. (2012). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja

serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Persahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang. Jurnal WIGA vol. 2, No.1.

Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta. Kwok-wai Chan. (2006). In-Service Teacher’s Motives and Commitment in


(5)

82

Universitas Kristen Maranatha Liana, Yuyuk. (2012). Ilkim Organisasi dan Motivasi Berprestasi Terhadap

Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru. Jurnal Manajemen dan Akuntansi vol. 1, No.2.

Martini, N. & Fadli, D.A. (2010). Pegaruh Stress Kerja Terhadap Motivasi Kerja karyawan Struktural Universitas Singaperbangsa Karawang. Solusi, vol.9, No.17, Desember2010-Februari2011: 73-96.

Muhabaran. (2014). Pengaruh kompetensi dan Komitmen Profesional terhadap Motivasi Kerja Auditor (Studi Empiris pada Inspektorat Kabupaten Aceh Utara). Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis. Vol. 1, No.1, Hal 30-45. Nurhayati. (2006). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme dan Kinerja

Guru Biologi di SMAN Kota Makasar Sulawesi Selatan. No.4/XXV/2006. Oktaviani, R.M. dan Nurhayati, I. (2014). Pengaruh Komitmen Profesi Terhadap

Turnover Intentions Dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel Pemediasi. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 21, No.1, Hal 83-98.

Rivai, Veithzal. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan (dari Teori ke Prektik). Jakarta: PT Raja Grafindo Persana.

Rizkiyani, D. dan Saragih, S.R. (2010). Stress Kerja dan Motivasi Kerja Pada Petugas Lembaga Permasyarakatan. Jurnal Manajemen, vol. 12, No.1. Robbinss, Stephen P. (1996). Organizational Behavior (Terjemahan) Jilid 2, Edisi

Ketujuh. Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer.

Silaban, A. (2011). Pengaruh Multidimensi Komitmen Profesional Terhadap Perilaku Audit Disfungsional. Jurnal Akuntansi dan Auditing, vol. 8/No.1, hal 1-94.

Sulistiyawati, Prapti & Triyani (2012). Pengaruh Komitmen Organisasional dan Profesional terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi sebagai Variabel Moderating. Hal 459-472.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi.

Trangono, Rahardyan P., Andi Kartika. (2008). Pengaruh Komitmen Organisasional dan Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE,) 15(1), pp: 80-90.

Trianingsih, Sri. (2003). Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi Sebagai Variabel intervening. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 6 (2), pp:199-216


(6)

83

Universitas Kristen Maranatha Utami, I., Noegroho, Y.A.K., & Indrawati, F. (2007). Pengaruh Locus of Control,

Komitmen Profesional, pengalaman Audit terhadap Prilaku Akuntan Publik Dalam Konflik Audit dengan Kesadaran Etis Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, vol.4, No.2, hal. 193-210. Wijayanti, Diah. (2008). Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor