HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN Hubungan Antara Komitmen Organisasi Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memenuhi Derajat Sarjana S-1
isusun Oleh :
Tejo Lukito
F 100 090 031

Diajukan Oleh :
BOGY JUNIAR GINTANG KUMARA
F. 100090159

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

ABSTRAKSI
Berbagai macam kemampuan yang harus dimiliki individu dalam bekerja
secara tim termasuk ke dalam keterampilan interpersonal. Keterampilan
interpersonal ini hanya ditunjukkan oleh individu yang peduli dan peka terhadap
kepentingan individu lain. Keterampilan interpersonal berupa perilaku extra-role
dalam organisasi disebut dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Namun kenyataannya sikap sukarela karyawan yang dilakukan dalam
mengedepankan kepentingan organisasi dinilai masih kurang. Masih terjadi
demonstrasi yang dilakukan karyawan untuk mendapatkan haknya, dan hal ini
terjadi karena komitmen organisasi yang kurang dari karyawan itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui hubungan antara
komitmen organisasi dengan OCB pada karyawan. 2) Untuk mengetahui tingkat
OCB pada karyawan. 3) Untuk mengetahui tingkat komitmen organisasi
karyawan. 4) Untuk mengetahui sumbangan efektif komitmen organisasi terhadap
OCB.
Subjek berjumlah 100 karyawan yang bekerja di bagian kasir dan penjaga
stand di Ratu Luwes Pasar Legi, dan memiliki masa kerja minimal 3 tahun.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan random
sampling. Alat pengumpul data berupa skala, yaitu Skala OCB dan Skala
Komitmen Organisasi. Teknik analisis data menggunakan korelasi Product

Moment.
Kesimpulan penelitian ini yaitu: 1) Ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara komitmen organisasi dengan OCB. 2) Tingkat OCB pada
karyawan Ratu Luwes Pasar Legi tergolong tinggi. 3) Komitmen organisasi
karyawan pada Ratu Luwes Pasar Legi tergolong tinggi. 4) Sumbangan efektif
komitmen organisasi terhadap OCB sebesar 89,3%.
Kata kunci : komitmen organisasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB),
Ratu Luwes Pasar Legi

1

kolektivistik

PENDAHULUAN

yang

cukup

tinggi,


Dinamika kerja di lingkungan

dalam arti kepentingan kelompok

industri dan organisasi akhir-akhir

lebih dijunjung diatas kepentingan

ini selalu ditanamkan suatu sikap

individu, sehingga sistem kerja tim

dimana

berkembang

individu

harus


mampu

individu.

tentunya

Pergeseran

sangat

untuk

mengetahui

efektivitas kerja dan kinerja dari

menyebabkan

karyawan.


meningkatnya

tidak

di

Sangat penting bagi organisasi

ini

mempengaruhi

Namun

pesat

Indonesia.

bekerja secara tim, bukan bekerja

secara

secara

sedikit

apa

yang

timbulnya

atau

OCB

pada

diri


karyawan yang mengalami kesulitan

karyawan.

dalam bekerja secara tim. Perlunya

(2006) mengkategorikan faktor yang

kemampuan

mempengaruhi OCB

terdiri

dari

berkomunikasi secara terbuka dan

perbedaan


sikap

pada

jujur, bekerja dengan orang lain,

pekerjaan, dan variabel kontekstual.

berbagi informasi yang diperlukan,

Kemudian

mampu

yang

Santosa, 2009) mengidentifikasikan

muncul, dan mengakui perbedaan


5 dimensi tentang OCB, yaitu:

diri

altruism,

individu

mengatasi

dalam

konflik

masing-masing

serta

dapat


Konovsky dan Organ,

individu,

Organ

courtesy,

(Triyanto

civic

&

virtue,

conscientiousnes dan sportsmanship.

membedakan kepentingan pribadi


Semakin

dan kepentingan tim adalah berbagai

tinggi

komitmen

muncul

organisasi, maka semakin tinggi juga

ketika bekerja dalam tim. Sehingga,

Organizational Citizenship Behavior

kerja dalam tim ini diharapkan dapat

pada diri karyawan, demikian pula

memacu perkembangan di negara-

sebaliknya

negara

komitmen organisasi, maka semakin

macam

persoalan

yang

kolektivistik

yang

memiliki
tinggi,

nilai

rendah

bukan

pula

semakin

OCB

pada

diri

individualistik yang tinggi. Menurut

karyawan.

Hofstede (Purba dan Seniati, 2004),

kenyataannya,

Indonesia

satu

karyawan yang dilakukan dalam

nilai

mengedepankan

negara

merupakan
yang

salah

memiliki

2

Namun

rendah

sikap

pada
sukarela

kepentingan

organisasi
masih

dinilai masih

terjadi

dilakukan

kurang,

mengetahui tingkat Organizational

yang

Citizenship Behavior pada karyawan

demonstrasi
karyawan

3)

untuk

Untuk

mengetahui

tingkat

mendapatkan haknya, dan hal ini

komitmen organisasi karyawan dan

terjadi karena komitmen organisasi

4) Untuk mengetahui sumbangan

yang kurang dari karyawan itu

efektif

sendiri.

karyawan terhadap Organizational

Alasan

dilakukan

penelitian

karena

ini

komitmen

organisasi

Citizenship Behavior (OCB).

adanya

permasalahan mengenai komitmen
organisasi yang memberikan dampak

LANDASAN TEORI

terhadap Organizational Citizenship

Organizational Citizenship

Behavior pada karyawan. Sehingga

Behavior (OCB)
Organizational

muncul pertanyaan apakah komitmen

Citizenship

organisasi memberikan dampak yang

Behavior

signifikan terhadap meningkatnya

membantu yang ditunjukkan oleh

Organization Citizenship Behavior

anggota organisasi, yang sifatnya

pada

konstruktif, dihargai oleh perusahaan

karyawan,

atau

sebaliknya

malah memberikan dampak yang

tapi

signifikan
OCB.

(OCB)

tidak

adalah

secara

sikap

langsung

terhadap

menurunnya

berhubungan dengan produktivitas

Pentingnya

komitmen

individu (Organ, 2006). Menurut

karyawan,

Organ

organisasi
menjadikan

dalam

diri

karyawan

mengembangkan

mampu

(Robbins,

2008),

OCB

merupakan bentuk perilaku yang

Organizational

merupakan

pilihan

dan

inisiatif

Citizenship Behavior sehingga dapat

individual, tidak berkaitan dengan

mencapai

sistem reward formal organisasi

tujuan

dan

sasaran

organisasi.

tetapi secara agregat meningkatkan

Tujuan penelitian ini adalah 1)

efektivitas organisasi. Ini berarti,

Untuk mengetahui hubungan antara

perilaku tersebut tidak termasuk ke

komitmen

dalam

organisasi

dengan

persyaratan

kerja

atau

Organizational Citizenship Behavior

deskripsi kerja karyawan sehingga

(OCB) pada karyawan. 2) Untuk

jika tidak ditampilkan pun tidak
3

diberikan hukuman. Organizational

pengetahuan,

Citizenship

dengan

Behavior

(OCB)

ketidak

pedulian

penghargaan,

motivasi,

berhubungan dengan tatanan perilaku

kebutuhan, dan nilai individu; b)

umum

oleh

Sikap kerja adalah emosi dan kognisi

bantuan,

yang berdasarkan persepsi individu

discritionary, dan menjadi kebutuhan

terhadap lingkungan kerja, meliputi:

pekerjaan

komitmen

yang

karyawan

2004).

ditunjukkan
sebagai

normal
Moorman

(Budihardjo,

(Budihardjo,
dan

2004)

organisasi,

kepemimpinan

Blakely

dan

persepsi
dukungan

organisasi, person organization fit,

menangkap

psychological

bahwa perasaan atas OCB ketika

kepuasan

kerja,

mengindikasikan satu warga yang

contract,

persepsi

baik

yang

keadilan organisasi; dan c) Faktor-

pada

faktor kontekstual adalah pengaruh

sebagai

karyawan

menawarkan

dukungan

eksternal

tidak merupakan kebutuhan secara

pekerjaan,

verbal. Organ (2006) mengidentifi

organisasi, atau lingkungan. Variabel

kasikan 5 dimensi tentang OCB,

kontekstual meliputi: karakteristik

altruism,

panan),

civic

courtesy
virtue

(keso-

berasal

dan

organisasi, ketika kebutuhan tersebut

yaitu:

yang

keadilan

bekerja

dari

kelompok,

tugas, sikap pada pekerjaan, gaya

(kebajikan

kepemimpinan,

karakteristik

organisasi),conscientiousness (ber -

kelompok,

hati-hati)

profesionalisme, dan harapan peran

dan

sportsmanship

(sportif).
Organ

budaya

organisasi,

sosial.
(2006)

mengkate-

gorikan faktor yang mempengaruhi

Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi adalah

OCB terdiri dari perbedaan individu,
sikap kerja dan variabel kontekstual :

suatu

a) Perbedaan individu termasuk sifat

berkaitan dengan hubungan anggota

yang stabil yang dimiliki individu,

organisasi dengan organisasinya dan

meliputi:

memiliki

kesadaran

kepribadian
dan

(misalnya

konstruk

keputusan

keramahan),

kemampuan, pengalaman, pelatihan,
4

psikologis

implikasi
individu

yang

terhadap
untuk

melanjutkan keanggotaannya dalam

keputusan menyebabkan karyawan

berorganisasi.

akan mau dan senang bekerja sama

Menurut

Steers

baik

(Kuntjoro,

dengan

pimpinan

ataupun

2002) komitmen organisasi memiliki

dengan sesama teman kerja. Hal ini

tiga aspek utama, yaitu: identifikasi,

dapat menumbuhkan keyakinan pada

keterlibatan,

karyawan bahwa apa yang telah

loyalitas

karyawan

terhadap organisasi.

diputuskan

adalah

Hubungan Komitmen Organisasi

keputusan

bersama

dengan Organizational Citizenship

karyawan

dapat

Behavior (OCB)

keputusan tersebut secara sukarela

Terdapat

3

aspek

merupakan
sehingga
menjalankan

yang juga membantu mewujudkan

yang

visi dan misi organisasi.

mendasari terbentuknya komitmen

Ketiga,

organisasi dalam diri individu, yaitu

individu

dengan

dan

loyalitas terhadap organisasi yang

loyalitas (Steers, dalam Kuntjoro,

tinggi akan tetap bertahan dalam

2002).

organisasi karena merasa adanya

identifikasi,

keterlibatan

Pertama,

dengan

suatu kewajiban atau tugas. Steers

identifikasi organisasi yang tinggi

(Kuntjoro, 2002) menyatakan bahwa

memiliki kedekatan emosional yang

perasaan

erat dengan organisasi. Hal ini

memotivasi

berarti bahwa individu tersebut dapat

bertingkah laku secara baik dan

menghasilkan

saling

melakukan tindakan yang tepat bagi

mendukung diantara pegawai dengan

organisasi. Individu akan bersedia

organisasinya.

akan

dalam melanggengkan hubungannya

menyetujui kebijaksanaan organisasi,

dengan organisasi, jika perlu dengan

menjunjung kesamaan nilai pribadi

mengorbankan

dan

pribadinya

individu

suasana

Karyawan

nilai-nilai

organisasi

serta

semacam

itu

individu

akan
untuk

kepentingan

tanpa

mengharapkan

memiliki rasa kebanggaan menjadi

apapun. Hasilnya, individu akan

bagian dari organisasi.

merasakan adanya keamanan dan

Kedua,
karyawan

adanya
dalam

kepuasan

keterlibatan

di

dalam

tempatnya bekerja.

pembuatan
5

organisasi

Komitmen Organisasi

Identifikasi

1.
2.
3.
4.
5.

Keterlibatan

Loyalitas

KOMITMEN ORGANISASI TINGGI
1. Karyawan
menjaga
nama
baik
perusahaan
karena
perusahaan
memasukkan kebutuhan dan keinginan
karyawan.
2. Karyawan akan mau dan senang
bekerja sama baik dengan pimpinan
ataupun dengan sesama teman kerja.
3. Karyawan tetap bertahan dalam
organisasi karena merasa adanya suatu
kewajiban atau tugas.

KOMITMEN ORGANISASI RENDAH
1. Karyawan tidak dapat menjaga nama
baik perusahaan karena perusahaan
tidak memasukkan kebutuhan dan
keinginan karyawan.
2. Karyawan tidak berminat untuk bekerja
sama baik dengan pimpinan ataupun
dengan sesama teman kerja.
3. Karyawan tidak mau untuk bertahan
lebih lama dalam organisasi karena
merasa tidak memiliki suatu kewajiban
atau tugas.

Perilaku OCB Tinggi

Perilaku OCB Rendah

Altruism : membantu karyawan yang
kesulitan
Courtesy : bisa menjaga keharmonisan
lingkungan kerja
Civic Virtue : aktif dalam rapat organisasi
Consientiousness : mengikuti seminar dan
kursus yang diadakan organisasi
Sportmanship : mampu bertahan didalam
keadaan yang tidak menyenangkan di
organisasi.

1.
2.
3.
4.

5.

6

Altruism : Tidak mau membantu
karyawan yang kesulitan
Courtesy : Kurang
bisa menjaga
keharmonisan lingkungan kerja
Civic Virtue : kurang aktif dalam rapat
organisasi
Consientiousness : tidak mengikuti
seminar dan kursus yang diadakan
organisasi
Sportmanship : tidak mampu bertahan
didalam
keadaan
yang
tidak
menyenangkan di organisasi.

signifikan

METODE PENELITIAN

antara

komitmen

Pada penelitian ini, subjek

organisasi dengan Organizational

penelitian yang digunakan adalah

Citizenship Behavior (OCB). Hal ini

karyawan tetap berdasarkan jenjang

sesuai

pendidikan di Ratu Luwes Pasar Legi

diajukan penulis, yaitu ada hubungan

sebanyak 100 orang karyawan.

positif antara komitmen organisasi

dengan

hipotesis

yang

data

dengan Organizational Citizenship

skala

Behavior (OCB). Semakin tinggi

Komitmen Organisasi dan skala

komitmen organisasi karyawan maka

Organizational Citizenship Behavior

semakin tinggi pula Organizational

(OCB).

Citizenship Behaviour (OCB), begitu

Metode
yang

pengumpulan

digunakan

Teknik
digunakan
adalah

adalah

analisis
dalam

Product

data

yang

penelitian
Moment

pula sebaliknya semakin

ini

rendah

komitmen organisasi maka semakin

dengan

rendah

Organizational

pula

Citizenship Behaviour (OCB).

bantuan software SPSS versi 15,00.

Hal ini sesuai dengan pendapat
yang

PEMBAHASAN

dikemukakan

oleh

Organ

dalam

(2006), OCB dipengaruhi oleh tiga

penelitian ini dilakukan pada tanggal

faktor, salah satunya adalah faktor

14 -16 September 2013. Berdasarkan

sikap kerja, yaitu emosi dan kognisi

hasil teknik analisis Product Moment

yang berdasarkan persepsi individu

dari Pearson dengan menggunakan

terhadap lingkungan kerja, meliputi:

program SPSS 15.0 For Windows

komitmen

dapat diketahui bahwa ada hubungan

kepemimpinan

antara komitmen organisasi dengan

organisasi, person organization fit,

Organizational Citizenship Behavior

kepuasan

kerja,

(OCB) yang ditunjukkan oleh nilai

contract,

persepsi

koefisien korelasi (r) sebesar 0,945

keadilan organisasi. Hal ini juga

dengan nilai signifikansi (p) = 0,000

sejalan

(p