HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN Hubungan Antara Komitmen Organisasi Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).
HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memenuhi Derajat Sarjana S-1
isusun Oleh :
Tejo Lukito
F 100 090 031
Diajukan Oleh :
BOGY JUNIAR GINTANG KUMARA
F. 100090159
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
ABSTRAKSI
Berbagai macam kemampuan yang harus dimiliki individu dalam bekerja
secara tim termasuk ke dalam keterampilan interpersonal. Keterampilan
interpersonal ini hanya ditunjukkan oleh individu yang peduli dan peka terhadap
kepentingan individu lain. Keterampilan interpersonal berupa perilaku extra-role
dalam organisasi disebut dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Namun kenyataannya sikap sukarela karyawan yang dilakukan dalam
mengedepankan kepentingan organisasi dinilai masih kurang. Masih terjadi
demonstrasi yang dilakukan karyawan untuk mendapatkan haknya, dan hal ini
terjadi karena komitmen organisasi yang kurang dari karyawan itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui hubungan antara
komitmen organisasi dengan OCB pada karyawan. 2) Untuk mengetahui tingkat
OCB pada karyawan. 3) Untuk mengetahui tingkat komitmen organisasi
karyawan. 4) Untuk mengetahui sumbangan efektif komitmen organisasi terhadap
OCB.
Subjek berjumlah 100 karyawan yang bekerja di bagian kasir dan penjaga
stand di Ratu Luwes Pasar Legi, dan memiliki masa kerja minimal 3 tahun.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan random
sampling. Alat pengumpul data berupa skala, yaitu Skala OCB dan Skala
Komitmen Organisasi. Teknik analisis data menggunakan korelasi Product
Moment.
Kesimpulan penelitian ini yaitu: 1) Ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara komitmen organisasi dengan OCB. 2) Tingkat OCB pada
karyawan Ratu Luwes Pasar Legi tergolong tinggi. 3) Komitmen organisasi
karyawan pada Ratu Luwes Pasar Legi tergolong tinggi. 4) Sumbangan efektif
komitmen organisasi terhadap OCB sebesar 89,3%.
Kata kunci : komitmen organisasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB),
Ratu Luwes Pasar Legi
1
kolektivistik
PENDAHULUAN
yang
cukup
tinggi,
Dinamika kerja di lingkungan
dalam arti kepentingan kelompok
industri dan organisasi akhir-akhir
lebih dijunjung diatas kepentingan
ini selalu ditanamkan suatu sikap
individu, sehingga sistem kerja tim
dimana
berkembang
individu
harus
mampu
individu.
tentunya
Pergeseran
sangat
untuk
mengetahui
efektivitas kerja dan kinerja dari
menyebabkan
karyawan.
meningkatnya
tidak
di
Sangat penting bagi organisasi
ini
mempengaruhi
Namun
pesat
Indonesia.
bekerja secara tim, bukan bekerja
secara
secara
sedikit
apa
yang
timbulnya
atau
OCB
pada
diri
karyawan yang mengalami kesulitan
karyawan.
dalam bekerja secara tim. Perlunya
(2006) mengkategorikan faktor yang
kemampuan
mempengaruhi OCB
terdiri
dari
berkomunikasi secara terbuka dan
perbedaan
sikap
pada
jujur, bekerja dengan orang lain,
pekerjaan, dan variabel kontekstual.
berbagi informasi yang diperlukan,
Kemudian
mampu
yang
Santosa, 2009) mengidentifikasikan
muncul, dan mengakui perbedaan
5 dimensi tentang OCB, yaitu:
diri
altruism,
individu
mengatasi
dalam
konflik
masing-masing
serta
dapat
Konovsky dan Organ,
individu,
Organ
courtesy,
(Triyanto
civic
&
virtue,
conscientiousnes dan sportsmanship.
membedakan kepentingan pribadi
Semakin
dan kepentingan tim adalah berbagai
tinggi
komitmen
muncul
organisasi, maka semakin tinggi juga
ketika bekerja dalam tim. Sehingga,
Organizational Citizenship Behavior
kerja dalam tim ini diharapkan dapat
pada diri karyawan, demikian pula
memacu perkembangan di negara-
sebaliknya
negara
komitmen organisasi, maka semakin
macam
persoalan
yang
kolektivistik
yang
memiliki
tinggi,
nilai
rendah
bukan
pula
semakin
OCB
pada
diri
individualistik yang tinggi. Menurut
karyawan.
Hofstede (Purba dan Seniati, 2004),
kenyataannya,
Indonesia
satu
karyawan yang dilakukan dalam
nilai
mengedepankan
negara
merupakan
yang
salah
memiliki
2
Namun
rendah
sikap
pada
sukarela
kepentingan
organisasi
masih
dinilai masih
terjadi
dilakukan
kurang,
mengetahui tingkat Organizational
yang
Citizenship Behavior pada karyawan
demonstrasi
karyawan
3)
untuk
Untuk
mengetahui
tingkat
mendapatkan haknya, dan hal ini
komitmen organisasi karyawan dan
terjadi karena komitmen organisasi
4) Untuk mengetahui sumbangan
yang kurang dari karyawan itu
efektif
sendiri.
karyawan terhadap Organizational
Alasan
dilakukan
penelitian
karena
ini
komitmen
organisasi
Citizenship Behavior (OCB).
adanya
permasalahan mengenai komitmen
organisasi yang memberikan dampak
LANDASAN TEORI
terhadap Organizational Citizenship
Organizational Citizenship
Behavior pada karyawan. Sehingga
Behavior (OCB)
Organizational
muncul pertanyaan apakah komitmen
Citizenship
organisasi memberikan dampak yang
Behavior
signifikan terhadap meningkatnya
membantu yang ditunjukkan oleh
Organization Citizenship Behavior
anggota organisasi, yang sifatnya
pada
konstruktif, dihargai oleh perusahaan
karyawan,
atau
sebaliknya
malah memberikan dampak yang
tapi
signifikan
OCB.
(OCB)
tidak
adalah
secara
sikap
langsung
terhadap
menurunnya
berhubungan dengan produktivitas
Pentingnya
komitmen
individu (Organ, 2006). Menurut
karyawan,
Organ
organisasi
menjadikan
dalam
diri
karyawan
mengembangkan
mampu
(Robbins,
2008),
OCB
merupakan bentuk perilaku yang
Organizational
merupakan
pilihan
dan
inisiatif
Citizenship Behavior sehingga dapat
individual, tidak berkaitan dengan
mencapai
sistem reward formal organisasi
tujuan
dan
sasaran
organisasi.
tetapi secara agregat meningkatkan
Tujuan penelitian ini adalah 1)
efektivitas organisasi. Ini berarti,
Untuk mengetahui hubungan antara
perilaku tersebut tidak termasuk ke
komitmen
dalam
organisasi
dengan
persyaratan
kerja
atau
Organizational Citizenship Behavior
deskripsi kerja karyawan sehingga
(OCB) pada karyawan. 2) Untuk
jika tidak ditampilkan pun tidak
3
diberikan hukuman. Organizational
pengetahuan,
Citizenship
dengan
Behavior
(OCB)
ketidak
pedulian
penghargaan,
motivasi,
berhubungan dengan tatanan perilaku
kebutuhan, dan nilai individu; b)
umum
oleh
Sikap kerja adalah emosi dan kognisi
bantuan,
yang berdasarkan persepsi individu
discritionary, dan menjadi kebutuhan
terhadap lingkungan kerja, meliputi:
pekerjaan
komitmen
yang
karyawan
2004).
ditunjukkan
sebagai
normal
Moorman
(Budihardjo,
(Budihardjo,
dan
2004)
organisasi,
kepemimpinan
Blakely
dan
persepsi
dukungan
organisasi, person organization fit,
menangkap
psychological
bahwa perasaan atas OCB ketika
kepuasan
kerja,
mengindikasikan satu warga yang
contract,
persepsi
baik
yang
keadilan organisasi; dan c) Faktor-
pada
faktor kontekstual adalah pengaruh
sebagai
karyawan
menawarkan
dukungan
eksternal
tidak merupakan kebutuhan secara
pekerjaan,
verbal. Organ (2006) mengidentifi
organisasi, atau lingkungan. Variabel
kasikan 5 dimensi tentang OCB,
kontekstual meliputi: karakteristik
altruism,
panan),
civic
courtesy
virtue
(keso-
berasal
dan
organisasi, ketika kebutuhan tersebut
yaitu:
yang
keadilan
bekerja
dari
kelompok,
tugas, sikap pada pekerjaan, gaya
(kebajikan
kepemimpinan,
karakteristik
organisasi),conscientiousness (ber -
kelompok,
hati-hati)
profesionalisme, dan harapan peran
dan
sportsmanship
(sportif).
Organ
budaya
organisasi,
sosial.
(2006)
mengkate-
gorikan faktor yang mempengaruhi
Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi adalah
OCB terdiri dari perbedaan individu,
sikap kerja dan variabel kontekstual :
suatu
a) Perbedaan individu termasuk sifat
berkaitan dengan hubungan anggota
yang stabil yang dimiliki individu,
organisasi dengan organisasinya dan
meliputi:
memiliki
kesadaran
kepribadian
dan
(misalnya
konstruk
keputusan
keramahan),
kemampuan, pengalaman, pelatihan,
4
psikologis
implikasi
individu
yang
terhadap
untuk
melanjutkan keanggotaannya dalam
keputusan menyebabkan karyawan
berorganisasi.
akan mau dan senang bekerja sama
Menurut
Steers
baik
(Kuntjoro,
dengan
pimpinan
ataupun
2002) komitmen organisasi memiliki
dengan sesama teman kerja. Hal ini
tiga aspek utama, yaitu: identifikasi,
dapat menumbuhkan keyakinan pada
keterlibatan,
karyawan bahwa apa yang telah
loyalitas
karyawan
terhadap organisasi.
diputuskan
adalah
Hubungan Komitmen Organisasi
keputusan
bersama
dengan Organizational Citizenship
karyawan
dapat
Behavior (OCB)
keputusan tersebut secara sukarela
Terdapat
3
aspek
merupakan
sehingga
menjalankan
yang juga membantu mewujudkan
yang
visi dan misi organisasi.
mendasari terbentuknya komitmen
Ketiga,
organisasi dalam diri individu, yaitu
individu
dengan
dan
loyalitas terhadap organisasi yang
loyalitas (Steers, dalam Kuntjoro,
tinggi akan tetap bertahan dalam
2002).
organisasi karena merasa adanya
identifikasi,
keterlibatan
Pertama,
dengan
suatu kewajiban atau tugas. Steers
identifikasi organisasi yang tinggi
(Kuntjoro, 2002) menyatakan bahwa
memiliki kedekatan emosional yang
perasaan
erat dengan organisasi. Hal ini
memotivasi
berarti bahwa individu tersebut dapat
bertingkah laku secara baik dan
menghasilkan
saling
melakukan tindakan yang tepat bagi
mendukung diantara pegawai dengan
organisasi. Individu akan bersedia
organisasinya.
akan
dalam melanggengkan hubungannya
menyetujui kebijaksanaan organisasi,
dengan organisasi, jika perlu dengan
menjunjung kesamaan nilai pribadi
mengorbankan
dan
pribadinya
individu
suasana
Karyawan
nilai-nilai
organisasi
serta
semacam
itu
individu
akan
untuk
kepentingan
tanpa
mengharapkan
memiliki rasa kebanggaan menjadi
apapun. Hasilnya, individu akan
bagian dari organisasi.
merasakan adanya keamanan dan
Kedua,
karyawan
adanya
dalam
kepuasan
keterlibatan
di
dalam
tempatnya bekerja.
pembuatan
5
organisasi
Komitmen Organisasi
Identifikasi
1.
2.
3.
4.
5.
Keterlibatan
Loyalitas
KOMITMEN ORGANISASI TINGGI
1. Karyawan
menjaga
nama
baik
perusahaan
karena
perusahaan
memasukkan kebutuhan dan keinginan
karyawan.
2. Karyawan akan mau dan senang
bekerja sama baik dengan pimpinan
ataupun dengan sesama teman kerja.
3. Karyawan tetap bertahan dalam
organisasi karena merasa adanya suatu
kewajiban atau tugas.
KOMITMEN ORGANISASI RENDAH
1. Karyawan tidak dapat menjaga nama
baik perusahaan karena perusahaan
tidak memasukkan kebutuhan dan
keinginan karyawan.
2. Karyawan tidak berminat untuk bekerja
sama baik dengan pimpinan ataupun
dengan sesama teman kerja.
3. Karyawan tidak mau untuk bertahan
lebih lama dalam organisasi karena
merasa tidak memiliki suatu kewajiban
atau tugas.
Perilaku OCB Tinggi
Perilaku OCB Rendah
Altruism : membantu karyawan yang
kesulitan
Courtesy : bisa menjaga keharmonisan
lingkungan kerja
Civic Virtue : aktif dalam rapat organisasi
Consientiousness : mengikuti seminar dan
kursus yang diadakan organisasi
Sportmanship : mampu bertahan didalam
keadaan yang tidak menyenangkan di
organisasi.
1.
2.
3.
4.
5.
6
Altruism : Tidak mau membantu
karyawan yang kesulitan
Courtesy : Kurang
bisa menjaga
keharmonisan lingkungan kerja
Civic Virtue : kurang aktif dalam rapat
organisasi
Consientiousness : tidak mengikuti
seminar dan kursus yang diadakan
organisasi
Sportmanship : tidak mampu bertahan
didalam
keadaan
yang
tidak
menyenangkan di organisasi.
signifikan
METODE PENELITIAN
antara
komitmen
Pada penelitian ini, subjek
organisasi dengan Organizational
penelitian yang digunakan adalah
Citizenship Behavior (OCB). Hal ini
karyawan tetap berdasarkan jenjang
sesuai
pendidikan di Ratu Luwes Pasar Legi
diajukan penulis, yaitu ada hubungan
sebanyak 100 orang karyawan.
positif antara komitmen organisasi
dengan
hipotesis
yang
data
dengan Organizational Citizenship
skala
Behavior (OCB). Semakin tinggi
Komitmen Organisasi dan skala
komitmen organisasi karyawan maka
Organizational Citizenship Behavior
semakin tinggi pula Organizational
(OCB).
Citizenship Behaviour (OCB), begitu
Metode
yang
pengumpulan
digunakan
Teknik
digunakan
adalah
adalah
analisis
dalam
Product
data
yang
penelitian
Moment
pula sebaliknya semakin
ini
rendah
komitmen organisasi maka semakin
dengan
rendah
Organizational
pula
Citizenship Behaviour (OCB).
bantuan software SPSS versi 15,00.
Hal ini sesuai dengan pendapat
yang
PEMBAHASAN
dikemukakan
oleh
Organ
dalam
(2006), OCB dipengaruhi oleh tiga
penelitian ini dilakukan pada tanggal
faktor, salah satunya adalah faktor
14 -16 September 2013. Berdasarkan
sikap kerja, yaitu emosi dan kognisi
hasil teknik analisis Product Moment
yang berdasarkan persepsi individu
dari Pearson dengan menggunakan
terhadap lingkungan kerja, meliputi:
program SPSS 15.0 For Windows
komitmen
dapat diketahui bahwa ada hubungan
kepemimpinan
antara komitmen organisasi dengan
organisasi, person organization fit,
Organizational Citizenship Behavior
kepuasan
kerja,
(OCB) yang ditunjukkan oleh nilai
contract,
persepsi
koefisien korelasi (r) sebesar 0,945
keadilan organisasi. Hal ini juga
dengan nilai signifikansi (p) = 0,000
sejalan
(p
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memenuhi Derajat Sarjana S-1
isusun Oleh :
Tejo Lukito
F 100 090 031
Diajukan Oleh :
BOGY JUNIAR GINTANG KUMARA
F. 100090159
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
ABSTRAKSI
Berbagai macam kemampuan yang harus dimiliki individu dalam bekerja
secara tim termasuk ke dalam keterampilan interpersonal. Keterampilan
interpersonal ini hanya ditunjukkan oleh individu yang peduli dan peka terhadap
kepentingan individu lain. Keterampilan interpersonal berupa perilaku extra-role
dalam organisasi disebut dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Namun kenyataannya sikap sukarela karyawan yang dilakukan dalam
mengedepankan kepentingan organisasi dinilai masih kurang. Masih terjadi
demonstrasi yang dilakukan karyawan untuk mendapatkan haknya, dan hal ini
terjadi karena komitmen organisasi yang kurang dari karyawan itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui hubungan antara
komitmen organisasi dengan OCB pada karyawan. 2) Untuk mengetahui tingkat
OCB pada karyawan. 3) Untuk mengetahui tingkat komitmen organisasi
karyawan. 4) Untuk mengetahui sumbangan efektif komitmen organisasi terhadap
OCB.
Subjek berjumlah 100 karyawan yang bekerja di bagian kasir dan penjaga
stand di Ratu Luwes Pasar Legi, dan memiliki masa kerja minimal 3 tahun.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan random
sampling. Alat pengumpul data berupa skala, yaitu Skala OCB dan Skala
Komitmen Organisasi. Teknik analisis data menggunakan korelasi Product
Moment.
Kesimpulan penelitian ini yaitu: 1) Ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara komitmen organisasi dengan OCB. 2) Tingkat OCB pada
karyawan Ratu Luwes Pasar Legi tergolong tinggi. 3) Komitmen organisasi
karyawan pada Ratu Luwes Pasar Legi tergolong tinggi. 4) Sumbangan efektif
komitmen organisasi terhadap OCB sebesar 89,3%.
Kata kunci : komitmen organisasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB),
Ratu Luwes Pasar Legi
1
kolektivistik
PENDAHULUAN
yang
cukup
tinggi,
Dinamika kerja di lingkungan
dalam arti kepentingan kelompok
industri dan organisasi akhir-akhir
lebih dijunjung diatas kepentingan
ini selalu ditanamkan suatu sikap
individu, sehingga sistem kerja tim
dimana
berkembang
individu
harus
mampu
individu.
tentunya
Pergeseran
sangat
untuk
mengetahui
efektivitas kerja dan kinerja dari
menyebabkan
karyawan.
meningkatnya
tidak
di
Sangat penting bagi organisasi
ini
mempengaruhi
Namun
pesat
Indonesia.
bekerja secara tim, bukan bekerja
secara
secara
sedikit
apa
yang
timbulnya
atau
OCB
pada
diri
karyawan yang mengalami kesulitan
karyawan.
dalam bekerja secara tim. Perlunya
(2006) mengkategorikan faktor yang
kemampuan
mempengaruhi OCB
terdiri
dari
berkomunikasi secara terbuka dan
perbedaan
sikap
pada
jujur, bekerja dengan orang lain,
pekerjaan, dan variabel kontekstual.
berbagi informasi yang diperlukan,
Kemudian
mampu
yang
Santosa, 2009) mengidentifikasikan
muncul, dan mengakui perbedaan
5 dimensi tentang OCB, yaitu:
diri
altruism,
individu
mengatasi
dalam
konflik
masing-masing
serta
dapat
Konovsky dan Organ,
individu,
Organ
courtesy,
(Triyanto
civic
&
virtue,
conscientiousnes dan sportsmanship.
membedakan kepentingan pribadi
Semakin
dan kepentingan tim adalah berbagai
tinggi
komitmen
muncul
organisasi, maka semakin tinggi juga
ketika bekerja dalam tim. Sehingga,
Organizational Citizenship Behavior
kerja dalam tim ini diharapkan dapat
pada diri karyawan, demikian pula
memacu perkembangan di negara-
sebaliknya
negara
komitmen organisasi, maka semakin
macam
persoalan
yang
kolektivistik
yang
memiliki
tinggi,
nilai
rendah
bukan
pula
semakin
OCB
pada
diri
individualistik yang tinggi. Menurut
karyawan.
Hofstede (Purba dan Seniati, 2004),
kenyataannya,
Indonesia
satu
karyawan yang dilakukan dalam
nilai
mengedepankan
negara
merupakan
yang
salah
memiliki
2
Namun
rendah
sikap
pada
sukarela
kepentingan
organisasi
masih
dinilai masih
terjadi
dilakukan
kurang,
mengetahui tingkat Organizational
yang
Citizenship Behavior pada karyawan
demonstrasi
karyawan
3)
untuk
Untuk
mengetahui
tingkat
mendapatkan haknya, dan hal ini
komitmen organisasi karyawan dan
terjadi karena komitmen organisasi
4) Untuk mengetahui sumbangan
yang kurang dari karyawan itu
efektif
sendiri.
karyawan terhadap Organizational
Alasan
dilakukan
penelitian
karena
ini
komitmen
organisasi
Citizenship Behavior (OCB).
adanya
permasalahan mengenai komitmen
organisasi yang memberikan dampak
LANDASAN TEORI
terhadap Organizational Citizenship
Organizational Citizenship
Behavior pada karyawan. Sehingga
Behavior (OCB)
Organizational
muncul pertanyaan apakah komitmen
Citizenship
organisasi memberikan dampak yang
Behavior
signifikan terhadap meningkatnya
membantu yang ditunjukkan oleh
Organization Citizenship Behavior
anggota organisasi, yang sifatnya
pada
konstruktif, dihargai oleh perusahaan
karyawan,
atau
sebaliknya
malah memberikan dampak yang
tapi
signifikan
OCB.
(OCB)
tidak
adalah
secara
sikap
langsung
terhadap
menurunnya
berhubungan dengan produktivitas
Pentingnya
komitmen
individu (Organ, 2006). Menurut
karyawan,
Organ
organisasi
menjadikan
dalam
diri
karyawan
mengembangkan
mampu
(Robbins,
2008),
OCB
merupakan bentuk perilaku yang
Organizational
merupakan
pilihan
dan
inisiatif
Citizenship Behavior sehingga dapat
individual, tidak berkaitan dengan
mencapai
sistem reward formal organisasi
tujuan
dan
sasaran
organisasi.
tetapi secara agregat meningkatkan
Tujuan penelitian ini adalah 1)
efektivitas organisasi. Ini berarti,
Untuk mengetahui hubungan antara
perilaku tersebut tidak termasuk ke
komitmen
dalam
organisasi
dengan
persyaratan
kerja
atau
Organizational Citizenship Behavior
deskripsi kerja karyawan sehingga
(OCB) pada karyawan. 2) Untuk
jika tidak ditampilkan pun tidak
3
diberikan hukuman. Organizational
pengetahuan,
Citizenship
dengan
Behavior
(OCB)
ketidak
pedulian
penghargaan,
motivasi,
berhubungan dengan tatanan perilaku
kebutuhan, dan nilai individu; b)
umum
oleh
Sikap kerja adalah emosi dan kognisi
bantuan,
yang berdasarkan persepsi individu
discritionary, dan menjadi kebutuhan
terhadap lingkungan kerja, meliputi:
pekerjaan
komitmen
yang
karyawan
2004).
ditunjukkan
sebagai
normal
Moorman
(Budihardjo,
(Budihardjo,
dan
2004)
organisasi,
kepemimpinan
Blakely
dan
persepsi
dukungan
organisasi, person organization fit,
menangkap
psychological
bahwa perasaan atas OCB ketika
kepuasan
kerja,
mengindikasikan satu warga yang
contract,
persepsi
baik
yang
keadilan organisasi; dan c) Faktor-
pada
faktor kontekstual adalah pengaruh
sebagai
karyawan
menawarkan
dukungan
eksternal
tidak merupakan kebutuhan secara
pekerjaan,
verbal. Organ (2006) mengidentifi
organisasi, atau lingkungan. Variabel
kasikan 5 dimensi tentang OCB,
kontekstual meliputi: karakteristik
altruism,
panan),
civic
courtesy
virtue
(keso-
berasal
dan
organisasi, ketika kebutuhan tersebut
yaitu:
yang
keadilan
bekerja
dari
kelompok,
tugas, sikap pada pekerjaan, gaya
(kebajikan
kepemimpinan,
karakteristik
organisasi),conscientiousness (ber -
kelompok,
hati-hati)
profesionalisme, dan harapan peran
dan
sportsmanship
(sportif).
Organ
budaya
organisasi,
sosial.
(2006)
mengkate-
gorikan faktor yang mempengaruhi
Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi adalah
OCB terdiri dari perbedaan individu,
sikap kerja dan variabel kontekstual :
suatu
a) Perbedaan individu termasuk sifat
berkaitan dengan hubungan anggota
yang stabil yang dimiliki individu,
organisasi dengan organisasinya dan
meliputi:
memiliki
kesadaran
kepribadian
dan
(misalnya
konstruk
keputusan
keramahan),
kemampuan, pengalaman, pelatihan,
4
psikologis
implikasi
individu
yang
terhadap
untuk
melanjutkan keanggotaannya dalam
keputusan menyebabkan karyawan
berorganisasi.
akan mau dan senang bekerja sama
Menurut
Steers
baik
(Kuntjoro,
dengan
pimpinan
ataupun
2002) komitmen organisasi memiliki
dengan sesama teman kerja. Hal ini
tiga aspek utama, yaitu: identifikasi,
dapat menumbuhkan keyakinan pada
keterlibatan,
karyawan bahwa apa yang telah
loyalitas
karyawan
terhadap organisasi.
diputuskan
adalah
Hubungan Komitmen Organisasi
keputusan
bersama
dengan Organizational Citizenship
karyawan
dapat
Behavior (OCB)
keputusan tersebut secara sukarela
Terdapat
3
aspek
merupakan
sehingga
menjalankan
yang juga membantu mewujudkan
yang
visi dan misi organisasi.
mendasari terbentuknya komitmen
Ketiga,
organisasi dalam diri individu, yaitu
individu
dengan
dan
loyalitas terhadap organisasi yang
loyalitas (Steers, dalam Kuntjoro,
tinggi akan tetap bertahan dalam
2002).
organisasi karena merasa adanya
identifikasi,
keterlibatan
Pertama,
dengan
suatu kewajiban atau tugas. Steers
identifikasi organisasi yang tinggi
(Kuntjoro, 2002) menyatakan bahwa
memiliki kedekatan emosional yang
perasaan
erat dengan organisasi. Hal ini
memotivasi
berarti bahwa individu tersebut dapat
bertingkah laku secara baik dan
menghasilkan
saling
melakukan tindakan yang tepat bagi
mendukung diantara pegawai dengan
organisasi. Individu akan bersedia
organisasinya.
akan
dalam melanggengkan hubungannya
menyetujui kebijaksanaan organisasi,
dengan organisasi, jika perlu dengan
menjunjung kesamaan nilai pribadi
mengorbankan
dan
pribadinya
individu
suasana
Karyawan
nilai-nilai
organisasi
serta
semacam
itu
individu
akan
untuk
kepentingan
tanpa
mengharapkan
memiliki rasa kebanggaan menjadi
apapun. Hasilnya, individu akan
bagian dari organisasi.
merasakan adanya keamanan dan
Kedua,
karyawan
adanya
dalam
kepuasan
keterlibatan
di
dalam
tempatnya bekerja.
pembuatan
5
organisasi
Komitmen Organisasi
Identifikasi
1.
2.
3.
4.
5.
Keterlibatan
Loyalitas
KOMITMEN ORGANISASI TINGGI
1. Karyawan
menjaga
nama
baik
perusahaan
karena
perusahaan
memasukkan kebutuhan dan keinginan
karyawan.
2. Karyawan akan mau dan senang
bekerja sama baik dengan pimpinan
ataupun dengan sesama teman kerja.
3. Karyawan tetap bertahan dalam
organisasi karena merasa adanya suatu
kewajiban atau tugas.
KOMITMEN ORGANISASI RENDAH
1. Karyawan tidak dapat menjaga nama
baik perusahaan karena perusahaan
tidak memasukkan kebutuhan dan
keinginan karyawan.
2. Karyawan tidak berminat untuk bekerja
sama baik dengan pimpinan ataupun
dengan sesama teman kerja.
3. Karyawan tidak mau untuk bertahan
lebih lama dalam organisasi karena
merasa tidak memiliki suatu kewajiban
atau tugas.
Perilaku OCB Tinggi
Perilaku OCB Rendah
Altruism : membantu karyawan yang
kesulitan
Courtesy : bisa menjaga keharmonisan
lingkungan kerja
Civic Virtue : aktif dalam rapat organisasi
Consientiousness : mengikuti seminar dan
kursus yang diadakan organisasi
Sportmanship : mampu bertahan didalam
keadaan yang tidak menyenangkan di
organisasi.
1.
2.
3.
4.
5.
6
Altruism : Tidak mau membantu
karyawan yang kesulitan
Courtesy : Kurang
bisa menjaga
keharmonisan lingkungan kerja
Civic Virtue : kurang aktif dalam rapat
organisasi
Consientiousness : tidak mengikuti
seminar dan kursus yang diadakan
organisasi
Sportmanship : tidak mampu bertahan
didalam
keadaan
yang
tidak
menyenangkan di organisasi.
signifikan
METODE PENELITIAN
antara
komitmen
Pada penelitian ini, subjek
organisasi dengan Organizational
penelitian yang digunakan adalah
Citizenship Behavior (OCB). Hal ini
karyawan tetap berdasarkan jenjang
sesuai
pendidikan di Ratu Luwes Pasar Legi
diajukan penulis, yaitu ada hubungan
sebanyak 100 orang karyawan.
positif antara komitmen organisasi
dengan
hipotesis
yang
data
dengan Organizational Citizenship
skala
Behavior (OCB). Semakin tinggi
Komitmen Organisasi dan skala
komitmen organisasi karyawan maka
Organizational Citizenship Behavior
semakin tinggi pula Organizational
(OCB).
Citizenship Behaviour (OCB), begitu
Metode
yang
pengumpulan
digunakan
Teknik
digunakan
adalah
adalah
analisis
dalam
Product
data
yang
penelitian
Moment
pula sebaliknya semakin
ini
rendah
komitmen organisasi maka semakin
dengan
rendah
Organizational
pula
Citizenship Behaviour (OCB).
bantuan software SPSS versi 15,00.
Hal ini sesuai dengan pendapat
yang
PEMBAHASAN
dikemukakan
oleh
Organ
dalam
(2006), OCB dipengaruhi oleh tiga
penelitian ini dilakukan pada tanggal
faktor, salah satunya adalah faktor
14 -16 September 2013. Berdasarkan
sikap kerja, yaitu emosi dan kognisi
hasil teknik analisis Product Moment
yang berdasarkan persepsi individu
dari Pearson dengan menggunakan
terhadap lingkungan kerja, meliputi:
program SPSS 15.0 For Windows
komitmen
dapat diketahui bahwa ada hubungan
kepemimpinan
antara komitmen organisasi dengan
organisasi, person organization fit,
Organizational Citizenship Behavior
kepuasan
kerja,
(OCB) yang ditunjukkan oleh nilai
contract,
persepsi
koefisien korelasi (r) sebesar 0,945
keadilan organisasi. Hal ini juga
dengan nilai signifikansi (p) = 0,000
sejalan
(p